BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia adalah faktor suhu lingkungan yang cukup tinggi. Kondisi ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran

Pakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan

I. PENDAHULUAN. di alam yang berguna sebagai sumber pakan yang penting dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. yaitu sekitar 2/3 wilayah dari total wilayah Indonesia. Dengan luasnya

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Global status report on alcohol and health 2014 (WHO, 2014),

Protein. Kuliah Biokimia ke-3 PROTEIN

KOMPOSISI DAN NUTRISI PADA SUSU KEDELAI

PENGANTAR. Latar Belakang. dan negatif. Dampak positif yaitu meningkatkan perekonomian dan mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. diliputi oleh perairan. Dengan luas dan panjangnya garis pantai Indonesia, komoditi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes,familyPhasianidae dan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di seluruh dunia dan konsekuensi yang buruk pada ekonomi yang harus

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tahap Pertama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan. Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA - SEAMOLEC

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau oleh berbagai kalangan. Menurut (Rusdi dkk, 2011) tahu memiliki

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

Benarkah Ada Aflatoksin pada Kakao?

I. PENDAHULUAN. sangat besar untuk memenuhi kebutuhan daging di tingkat nasional. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ayam Kampung Super dan Produktivitasnya. Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2014), populasi ayam kampung di

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

Asam amino merupakan komponen utama penyusun

PEMANFAATAN AMPAS KELAPA LIMBAH PENGOLAHAN MINYAK KELAPA MURNI MENJADI PAKAN

I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

I. PENDAHULUAN. saji kaya protein yang bersumber dari bahan pangan hewani, memengaruhi

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan

PROFIL PT CARMELITHA LESTARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tinggi terhadap kondisi alam setempat (Sumardianto et al., 2013). Selain itu

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

Tingkat Kelangsungan Hidup

I. PENDAHULUAN. lemak dan kolesterol tinggi (Astiti dkk., 2008). Bahan pangan hewani sebagai

BIOMOLEKUL II PROTEIN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Preparasi Sampel. Gaplek Terfortifikasi. Identifikasi Asam Amino Tepung Gaplek Terfortifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

Asam Amino dan Protein. Tri Rini Nuringtyas

Asal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan

MEWASPADAI CEMARAN AFLATOKSIN PADA PANGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.

SITUASI CEMARAN MIKOTOKSIN PADA PAKAN DI INDONESIA DAN PERUNDANG UNDANGANNYA

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

PENDAHULUAN Latarbelakang aflatoksikosis

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Metabolisme Protein. Tenaga. Wiryatun Lestariana Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UII YOGYAKARTA

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TOKSIN MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aaaaapuyuh secara ilmiah dikelompokkan dalam kelas Aves, ordo Galliformes,

SUHARTO. Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Bogor RINGKASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman lidah buaya sudah dimanfaatkan sebagai tanaman hias, bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

EFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis)

protein PROTEIN BERASAL DARI BAHASA YUNANI PROTOS THAT MEAN THE PRIME IMPORTANCE

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

XIII. JAMUR DAN MIKOTOKSIN DALAM PANGAN

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, dunia pengobatan saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Oleh karena itu setiap makanan yang kita makan akan berubah menjadi

Bahan BAHAN DAN CARA KERJA Larutan HCI 6N, HCl 0,11N, Larutan penyangga tri-sodium sitrat 2H 2 0 dengan 3 variasi ph yang tertentu yaitu ph 3,25 (0,2

I. PENDAHULUAN. atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman jenis tanaman. Iklim

I. PENDAHULUAN. tanaman jagung di Indonesia mencapai lebih dari 3,8 juta hektar, sementara produksi

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tempe Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa, dll merupakan bahan

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae,

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

Asam Amino dan Protein

I. PENDAHULUAN. fotosintesis. Oleh karena itu, didalam pertumbuhannya jamur memerlukan zat-zat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok dari Familia Palmae dan disebut juga Cocos nucifera L dan banyak

I. PENDAHULUAN. beras yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Sejumlah produk olahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan

Media Kultur. Pendahuluan

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk diambil

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan dan memiliki nilai gizi tinggi yaitu, kandungan protein 74%, lemak

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah yang umumnya terjadi pada usaha peternakan di negara-negara tropis seperti Indonesia adalah faktor suhu lingkungan yang cukup tinggi. Kondisi ini berdampak langsung pada sistem metabolisme dan termoregulasi pada tubuh ternak. Lingkungan yang relatif panas menyebabkan sebagian ternak akan enggan makan sehingga secara kuantitas asupan zat makanan (nutrien) yang masuk ke dalam tubuh juga kurang. Padahal, asupan nutrien ini berperan penting untuk mencukupi kebutuhan pokok, perkembangan tubuh dan untuk kebutuhan reproduksi. Upaya suatu usaha peternakan perlu ditunjang oleh tiga faktor utama yaitu: breeding, feeding dan management. Pertumbuhan badan hewan ternak akan sangat tergantung pada pakan dan proses pemberian makanannya. Contohnya adalah bahan baku apa saja yang digunakan serta kesesuaian dengan proporsi kebutuhan nutrisi ternaknya sendiri. Faktor kuantitas dan kualitas pakan merupakan faktor utama penentu keberhasilan usaha peternakan karena hampir 2/3 biaya produksi berasal dari pakan. Oleh karena itu, perhatian terhadap asupan zat makanan ke ternak akan sangat

2 menentukan keberhasilan budidaya peternakan. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas peternakan dengan cara menambahkan nutrisi pakan untuk ternak. Nutrisi Pakan RI 1 adalah salah satu contoh produk pakan ternak komersil yang kaya mineral, ion dan protein alami yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas ternak. Aplikasi RI 1 pada ternak diharapkan mampu mencukupi kebutuhan asam amino dan gizi bagi ternak (Anonim, 2008). Nutrisi pakan ternak mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme sehingga nutrisi pakan ternak dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme, salah satunya adalah jamur. Berbagai jenis jamur dapat menimbulkan alergi, beberapa bahkan berbahaya bagi ternak karena dapat menghasilkan racun/toksin. Infeksi yang disebabkan oleh jamur pada berbagai organ dapat menimbulkan penyakit yang disebut mikosis. Ada jenis jamur dapat tumbuh pada pakan dan berbagai bahan baku pakan serta menghasilkan toksin (mikotoksin). Beberapa jenis jamur yang berbahaya tersebut antara lain adalah Alternaria tennis, Hermodendrum sp, Cladospora sp, Aspergillus flavus, Aspergillus fumigatus, dan Penicillium sp. Adanya mikroorganisme yang hidup pada produk nutrisi pakan ternak RI 1 dapat dilihat pada tabel 1.

3 Tabel 1. Komposisi pakan ternak RI 1: Kandungan 1. Asam Amino (%) : Asam glutamat 3,696 Leusin 2,216 Lisin 1,636 Arginin 1,546 Prolin 1,456 Valin 1,428 Histidin 1,422 Isoleusin 1,316 Tirosin 1,236 Serin 1,130 Threonin 1,106 Asam aspartat 1,024 Fenilalanin 0,844 Methionin 0,804 Alanin 0,520 Sistin 0,483 Glisin 0,436 Jumlah 2. Hormon (ppm) : Giberelin (G A3) IAA Zeatin 3. Mineral : Na (%) Ca (%) N (%) P (%) K (%) Mg (%) S (%) Fe (ppm) Zn (ppm) Mn (ppm) Cu (ppm) 4. Mikrobia : Azotobacter Lactobacillus 702.84 257.17 238.89 2,85 1,06 1,05 0,88 0,68 0,14 0,07 169.95 56.08 8.99 3.62

4 Rhyzobium Sacharomyces Aspergillus Mychoriza Positif (PT. BIOTECH INTI ORGANIK, 2006) Adanya Aspergillus sp pada nutrisi pakan ternak RI 1 ini diduga karena cara pembuatan dan pengemasan nutrisi pakan ternak RI 1 yang masih secara tradisional, sehingga memungkinkan Aspergillus sp yang berasal dari bahan baku dan lingkungan sekitar mengkontaminasi nutrisi pakan ternak RI 1 ini. Keamanan pangan merupakan syarat kelayakan suatu produk untuk dapat dikonsumsi. Salah satu yang menjadi perhatian pada keamanan pangan adalah adanya fakta bahwa beberapa bahan pangan (seperti kacang-kacangan) dan produknya mengandung mikotoksin, khususnya aflatoksin. Aflatoksin merupakan produk metabolit sekunder yang terutama dihasilkan oleh Aspergilus sp, produsen terbesarnya adalah Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. Aflatoksin mendapat perhatian lebih dibandingkan mikotoksin lainnya karena menunjukkan efek karsinogenik pada hewan serta toksik akut pada manusia, khususnya berhubungan dengan kanker hati. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan mutu produk pakan ternak dengan meneliti ada atau tidaknya Aspergillus flavus yang tumbuh pada pakan ternak RI 1.

5 B. Perumusan Masalah Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah apakah di dalam nutrisi pakan ternak RI 1 terdapat Aspergillus flavus. C. Batasan Masalah Pada penelitian ini peneliti melakukan isolasi jamur yaitu Aspergillus flavus yang merupakan salah satu produsen/penghasil aflatoksin pada nutrisi pakan ternak RI 1 dan dilakukan identifikasi terhadap isolat yang didapatkan. D. Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya Aspergillus flavus yang terdapat pada nutrisi pakan ternak RI 1. 2. Mengetahui kadar aflatoksin B1 pada nutrisi pakan ternak RI 1. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi ilmiah tentang keamanan nutrisi pakan ternak RI 1 berdasarkan ada atau tidaknya Aspergillus flavus.