B A B III PERMASALAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

B A B I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penggunaan komputer sebagai salah satu alat bantu dalam menyediakan

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 19 /PBI/2008 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Almond Accounting Software

PSAK NO MATA UANG PELAPORAN SEBUAH CONTOH PENERAPAN

Penyesuaian Perusahaan Jasa

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya adalah untuk. memperoleh laba dalam rangka memaksimalkan nilai pemegang saham

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda sejak pertengahan tahun menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 20 /PBI/2011 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI

BAB 1 PENDAHULUAN. ketersediaan informasi yang tepat dan berkualitas, maka perusahaan dapat

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

KEWAJIBAN Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha di era globalisasi sekarang ini semakin

menggunakan asumsi bahwa penghitungan jumlah laba rugi

PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS Aria Farah Mita

BAB I PENDAHULUAN. dagang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Catatan 31 Maret Maret 2010

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

Lampiran 1. Hasil Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan masa arus globalisasi pada masa masa ini yang ditandain

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. valuta asing (Foreign Currency Transactions) terjadi apabila suatu perusahaan

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA. biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement atau lebih,

PENERAPAN AKUNTANSI DAN PENGAWASAN PIUTANG PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk TOYOTA SALES OPERATION CABANG MEDAN GATOT SUBROTO

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai )

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Lime POS Software. YOLK-IT Surabaya ABOUT THIS PRODUCT FITUR MASTER BARANG

AKUNTANSI TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.10)

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

No. 14/ 18 /DPM Jakarta, 8 Juni 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 21 /PM/2004 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi

Instruksi Kerja PURCHASING PT GITA MANDIRI TEHNIK. No. Langkah Kerja Ilustrasi Dokumen Terkait

ekonomi Sesi JURNAL KHUSUS A. KONSEP DASAR JURNAL KHUSUS B. KOMPONEN JURNAL KHUSUS

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

analisis perbandingan dan pertimbangan terhadap indikator-indikator

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Judul : Analisis Forward Contract Hedging dan Open Position dalam Menghadapi Eksposur Valuta Asing (Studi pada CV Bali Cipta Sarana)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING. PDF created with pdffactory Pro trial version

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

LAMPIRAN - I SK. DIREKSI NO. 061/KEPT/DU/VIII/2008

PERPUTARAN PIUTANG PADA PT MITRA ADIDAYA SAKTI SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dampak perkembangan teknologi informasi sekarang ini mengakibatkan

BAB 8 AKUNTANSI untuk KANTOR PUSAT dan KANTOR CABANG

Pembelian Obligasi 1 Juni 2011 Investasi Jangka Pendek - Obligasi Piutang Bunga Obligasi Kas

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 10 AKUNTANSI KEWAJIBAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keadaan ekonomi dalam negeri yang tidak stabil dan pengaruh dari

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum

Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

Pengertian dan Tujuan Faktor-faktor yang Menyebabkan Perbedaan Pada Rekonsiliasi Bank

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL PELATIHAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN USAHA KECIL BADAN USAHA BUKAN BADAN HUKUM SEKTOR MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian dari suatu sistem dinamika banyak digunakan dalam bidang mekanika dan

SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA. Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

Transkripsi:

B A B III PERMASALAHAN 3.1. Identifikasi masalah. Untuk menjaga kelangsungan perusahaan dalam pengadaan barang pada perusahaan perdagangan, maupun bahan pada perusahaan industri, maka perusahaan melakukan pembelian, pada perusahaan yang pembeliannya menggunakan mata uang lokal ataupun bahan baku lokal, kenaikan biaya akibat fluktuasi nilai rupiah tidak akan terlalu menyusahkan bahkan mungkin bisa diramalkan, tetapi bagi perusahaan yang melakukan pembelian dengan mata uang asing, kenaikan biaya akan terasa sekali, ini terjadi karena fluktuasi nilai rupiah yang tak bisa diprediksi sebelumnya. Fluktuasi nilai rupiah yang lebih banyak disebabkan faktor-faktor ekstern perusahan mau tidak mau akan tetap mempengaruhi kondisi perusahaan dan kondisi pasar yang tidak menentu akan menambah memburuknya keadaan perusahaan. Setelah memikirkan kenaikan biaya-biaya, dan beban dalam perusahaan yang diakibatkan oleh fluktuasi nilai kurs mata uang asing ini yang secara luar biasa terhadap rupiah(khususnya Dollar), kini rata-rata perusahaan yang melakukan transaksi penjualan maupun pembelian dengan menggunakan Multi Currency (banyak mata uang) maupun dalam 2 (dua) mata uang (Dollar dan Rupiah), harus pandaipandai mengatur pembukuan mereka, karena keterlambatan dan kecerobohan dapat berarti kerugian bagi perusahaan mereka.

20 Dalam pelaksanaannya terdapat berbagai kegiatan (dibatasi hanya untuk pembelian barang sampai dengan utang akibat pembelian) yaitu : 1. Pengaturan pembelian 2. Pencatatan timbulnya utang 3. Pencatatan faktor-faktor yang memperngaruhi nilai utang. 4. Penyajian informasi utang 5. Penjadwalan pembayaran dan pelunasan utang 6. Penentuan pendapatan / kerugian selisih kurs 3.2 Diagram Alur Dokumen Berikut ini adalah gambaran umum dari diagram alur dokumen pada sistem pembelian yang lama dan yang baru PEMBELIAN KASIR UTANG SUPPLIER PEMBELIAN KASIR UTANG SUPPLIER Order Beli Order Beli Order Beli Order Beli Nota Beli Nota beli Nota Beli Nota beli Nota beli Nota beli Pembelian Pembayaran Utang Pembayaran Utang Laporan Pembelian Bukti kas Kartu Utang Laporan Pembelian Laporan Kas Laporan Utang Gambar 3.2. Diagram Alur Dokumen pada sistem yang lama dan baru

21 3.3. Perumusan Masalah. 3.3.1. Pembelian. Sesuai dengan kegiatannya, transaksi pembelian ini dilakukan dengan menjalankan sejumlah kegiatan yang dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Pembuatan Order pesanan (P.O. = Purchasing Order), sesuai dengan barang yang 2. dibutuhkan dan supplier yang sesuai 3. Penerimaan barang dan pencatatan pembelian Pada beberapa perusahaan besar, langkah penentuan supplier dimulai dengan mengadakan lelang supplier. Lelang Suplier diadakan dengan memilih beberapa supplier yang memang kompeten untuk barang yang dimaksud, dan dapat memberikan penawaran terbaik. Penawaran terbaik disini, dapat dikatakan bahwa antara kualitas dan harga harus bersaing. Selain cara lelang di atas, pada umumnya perusahaan menentukan supplier berdasarkan nama yang dikenal. Disini mungkin berarti bahwa, perusahaan tersebut memilih supplier yang memang sudah punya nama atau mungkin supplier tersebut melakukan promosi langsung ke perusahaan tersebut. Pada tahap penentuan supplier, transaksi pembelian dapat terbagi menjadi dua yaitu pembelian lokal dan pembelian impor. Pembelian lokal, dilakukan dengan supplier dalam negeri dan pembayaran umumnya dilakukan dengan menggunakan mata uang lokal. Pembelian impor, dilakukan dengan supplier dari luar negeri dan umumnya menggunakan mata uang asing.

22 3.3.2. Pencatatan Timbulnya Utang. Pembelian lokal pada pencatatannya dilakukan sebagaimana biasanya, dimana kartu utang usaha dicatat berdasarkan suplier pada suatu kartu utang. Jadi pada saat terjadi transaksi pembelian secara kredit pada kartu utang usaha, utang kita akan bertambah senilai dengan jumlah transaksi pembelian kita. Pada pembelian impor, karena pembelian dilakukan dengan menggunakan mata uang asing(multi Currency) ataupun dengan menggunakan uang lokal(dalam hal ini rupiah kita), maka pencatan utang kita pada suatu kartu utang harus kita lakukan sesuai dengan mata uang yang bersangkutan. Pencatatan pada saat terjadi pembelian dengan menggunakan uang rupiah sebanyak Rp. X, akan menambah utang kita sebanyak Rp. X juga, dan apabila dilakukan pembelian dengan menggunakan uang Dollar sebanyak US$ Z, maka utang kita bertambah sebanyak US$ Z. 3.3.3. Penyajian Informasi Utang Informasi dalam hal ini laporan digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan kita, informasi utang, merupakan posisi utang perusahaan kita terhadap supplier kita, baik secara rangkum / total atau pun dirinci per supplier. Berkaitan dengan hal ini maka penyajian laporan menjadi penting, karena laporan atau informasi yang tepat dan enak dilihat akan sangat membantu perusahaan dalam menentukan langkah yang akan diambil berikutnya.

23 Apabila pembelian dilakukan dengan supplier yang menggunakan mata uang lokal saja maka dalam penyajian laporan, disajikan nilai utang yang sebesar jumlah utang kita dengan satu mata uang saja. Sedangkan untuk pembelian impor atau pembelian yang dilakukan dengan menggunakan mata uang multi currency, maka penyajiannya pun harus secara multi currency. Yang dimaksud dengan penyajian laporan secara multi currency disini adalah pada satu kartu utang usaha, milik supplier XYZ, apabila terdapat transaksi pembelian dalam mata uang rupiah sebesar Rp. X dan dalam mata uang Dollar sebesar US$ Y maka dicatat bahwa utang suppler XYZ sebesar Rp. X + US$ Y, contoh laporan : KARTU UTANG USAHA SUPPLIER : XYZ Periode : Nopember 1998 No. Tanggal Uraian Utang Pembayaran Saldo Bulan lalu 1. 27-10-98 Radio 50.000 IDR 50.000 IDR 2. 29-10-98 TV 14inch 200.000 IDR 250.000 IDR Bulan Berjalan 3. 02-11-98 TV Sony 150.000 IDR 400.000 IDR 4. 16-11-98 VCD 100 USD 100 USD 5. 20-11-98 Bayar 300.000 IDR 100.000 IDR 100 USD 400.000 IDR 300.000 IDR 100 USD

24 Berdasarkan contoh diatas maka pada transaksi pembelian dengan multi currency yang tercatat pada kartu kita dan laporan yang disajikan, antar utang rupiah dan utang dollar tidak dapat kita jadikan satu, misalnya dengan menjadikan dollar ke rupiah, dengan keadaan kurs seperti sekarang maka akan terjadi selisih kurs yang akan menimbulkan pendapatan perusahaan maupun kebalikannya biaya selisih kurs. 3.3.4. Penjadwalan Pembayaran dan Pelunasan utang. Dengan menyajikan laporan utang yang tepat, maka akan berpengaruh terhadap manajemen perusahaan, karena pihak perusahaan dapat menganggarkan sejumlah dana untuk pembayaran dan pelunasan piutang, serta dapat lebih pasti dalam memutar dana perusahaan tanpa harus takut menghadapi utang jatuh tempo. Oleh karena itu untuk mendukung kepentingan diatas, maka aging schedule atau penjadwalan umur utang sangat penting, terutama untuk perusahaan yang budget anggarannya dibuat per bulan. Pada aging schedule, perusahaan dapat melihat mana utang utang yang hampir jatuh tempo atau utang-utang yang umur utangnya sekian hari atau minggu. Ada banyak cara pembayaran utang, tergantung pada kesepakatan perusahaan dengan supplier, tapi umumnya memiliki jangka waktu yang tertentu. Pada perusahaan-perusahaan yang berada pada satu grup, sering ditemui bahwa jangka waktu pembayaran utang kadang tidak ditepati (atau bahkan tidak ada), namun untuk yang tidak satu grup hal ini menjadi sangat penting, oleh karena itu penjadwalan pembayaran dan pelunasan utang ini menjadi penting.

25 Selain hal diatas, cara membayar mempunyai ragam tersendiri. Pembayaran dapat kita lakukan secara tunai, dengan cek ataupun giro, dan untuk beberapa kondisi dapat menggunakan sistem barter. Baik pembayaran secara tunai, cek ataupun giro dibutuhkan penjadwalan yang tepat, karena dengan tingkat suku bunga yang tinggi seperti sekarang ini penjadwalan yang tepat terhadap anggaran perusahaan bisa berarti pendapatan untuk perusahaan tersebut. 3.3.5. Penentuan Selisih Kurs Dalam pencatatan akuntansi pada transaksi dengan menggunakan mata uang asing muncul istilah pos moneter dan pos non moneter. Pos moneter adalah kas dan setara kas, aktiva dan kewajiban. Contoh untuk pos moneter adalah utang, dan yang pos non moneter adalah persediaan. Pada sekitar bulan juni 1997 yang lalu, pencatatan secara multi currency mungkin belum begitu dirasakan sebagai kebutuhan karena kurs mata uang asing yang relatif stabil dan dalam hitungan minggu atau bahkan bulan baru terkoreksi senilai(hanya) sekian rupiah. Namun sejak terjadinya krisis moneter, dan kurs asing tidak dapat lagi diprediksi, dan mengalami perubahan dari detik ke detik, maka nilai selisih kurs dirasa sangat mendesak, karena hampir semuanya tidak dihitung hanya secara rupiah namun sudah dengan dollar. Selisih kurs timbul apabila terdapat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian(settlement date) pos moneter yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing. Bila timbulnya dan penyelesaian suatu transaksi berada dalam

26 suatu periode akuntansi yang sama, maka seluruh selisih kurs diakui dalam periode tersebut. Namun jika timbulnya dan diselesaikannya suatu transaksi berada dalam beberapa periode akuntansi, maka selisih kurs harus diakui untuk setiap periode akuntansi dengan memperhitungkan perubahan untuk masing-masing periode. Pada saat terjadi transaksi pembelian, pada kartu utang akan dicatat nilai utang perusahaan sebesar utang sesuai dengan mata uang yang dipakai pada saat transaksi, di kartu persediaan, nilai barang harus kita catatkan dalam nilai rupiah, yang kita kurskan sesuai dengan nilai kurs pada saat terjadinya transaksi(kurs BI). Kemudian ketika melakukan pembayaran, perusahaan harus membayar dengan hitungan mata uang yang dipakai pada saat transaksi pembelian sebesar utang perusahaan, dan dari sinilah timbul selisih kurs. Apabila kurs pada saat terjadinya transaksi lebih kecil dibandingkan dengan kurs pada saat terjadi pembayaran ini disebut pendapatan selisih kurs, dan pada pencatatan akuntansi dicatat sementara dibawah pendapatan lain-lain diluar usaha. Dan bila terjadi sebaliknya, maka akan timbul biaya selisih kurs pada akuntansi dicatat sementara dibawah biaya lain-lain diluar usaha. Dengan penyajian akan laporan utang usaha serta penjadwalan pembayaran utang yang sesuai dengan laporan yang dikeluarkan akan membantu kelangsungan perusahaan dalam memprediksi langkah yang akan diambil selanjutnya bila terjadi suatu peristiwa, dalam hal ini menyangkut fluktuasi nilai rupiah yang saat ini terjadi.

27