TTL : Boyolali, 07 Mei 1969 : Desa Mayajaya, kecamatan Pamona Selatan Kab.Poso, Provinsi Sulawesi Tengah

dokumen-dokumen yang mirip

V. PROFIL INDUSTRI TEMPE. responden yang diambil adalah 31 pengrajin yang semuanya termasuk dalam

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning.

OLEH: YULFINA HAYATI

3. Untuk mempermudah bagi mereka mereka yang berminat untuk mendirikan industri rumah tangga yang mengspesialisasikan pembuatan tempe. C.

TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI TEMPE BENGUK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI TEMPE KEJO SECARA SEDERHANA

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI RUMAHAN PRODUK PAK FAIZIN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

T E M P E 1. PENDAHULUAN

USAHA MIKRO GULA MERAH TEBU DI DESA MANGUNREJO KECAMATAN NGADILUWIH DAN DESA CENDONO KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI

KUALITAS TEPUNG BERAS SEBAGAI BAHAN BAKU CAMPURAN RAGI TEMPE (Rhizopus oligosporus) DILIHAT DARI HASIL PRODUKSI TEMPE KEDELAI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB III OBJEK STUDI. harga pokok produksi (HPP) pada Pabrik Tahu Bu Gito yang berlokasi di Komplek

TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS TAHU KEDELAI DISUSUN OLEH GUNTUR OCTOSA YUDHA WIJAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm

Karya Imiah Peluang Bisnis Bisnis Manisan Buah Pala

PEMANFAATAN AMPAS TAHU UNTUK OLAHAN PANGAN DARI LIMBAH PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU DI KELURAHAN TUNGGULWULUNG KOTA MALANG

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

Oleh: Elfrida Situmorang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan. Ditengah-tengah persaingan

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

FUAD MARKIAWAN S1TI / STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Yogyakarta.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG

PENINGKATAN NILAI TAMBAH JAGUNG SEBAGAI PANGAN LOKAL Oleh : Endah Puspitojati

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

VI ANALISIS STRUKTUR BIAYA USAHA TEMPE

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

I. PENDAHULUAN. rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran industri (agroindustri),

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengelolaan Dan Pengolahan Limbah PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH SAMPAH ORGANIC KULIT KACANG DAN TONGKOL JAGUNG MENJADI BRIKET ARANG

BAB I PENDAHULUAN 5, , , , ,

Lampiran 1. Kisi-kisi Panduan Observasi Kemampuan Memasak Lapis Singkong Anak Tunagrahita

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai adalah makanan bergizi yang banyak mengandung protein. Kedelai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa

KERANGKA PENDEKATAN TERORI. dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Menurut ahli botani, kedelai (Glycine

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Produksi Bioetanol Dari Pati Jagung. Jagung dikeringkan dan dibersihkan, dan di timbang sebanyak 50 kg.

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS LEMPER ISI AYAM

II. DESKRIPSI PROSES

c. Susunan pengurus KUB BAJRAH GUNAH 1. Kelompok Usaha Bersama : BAJRAH GUNAH 2. Alamat : Dsn sepao klampis timur klampis Bangkalan 3.

PELATIHAN TEKNOLOGI PEMBUATAN KECAP DARI TEMPE BUSUK SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN ANTIKANKER. Endang Dwi Siswani Sri Atun Sri Handayani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. antara kacang-kacangan tersebut, kedelai paling banyak digunakan sebagai bahan

Universitas Negeri Malang, Malang

Peluang Bisnis Susu Kedelai, Bisnis Sari Kedelai yang Menggiurkan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK TEMPE

PENGOLAHAN UMBI GANYONG

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN TEMPE. Disusunoleh: Nama: Yulia Nur Isnaini Kelas : S1 TI 2I NIM :

PENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju

VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada awal berdirinya pokdakan, usaha yang dilakukan oleh sebagian PERAN PENYULUH KLATEN PERKUAT MODAL USAHA POKDAKAN

sehari-hari. Daging buah asam jawa sangat populer dalam aneka bahan masakan

X. ANALISIS KELAYAKAN USAHA

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan dalam suatu negara merupakan strategi pemerintah untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan Sosis Ikan

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian.

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

BAB III HOME INDUSTRY TAHU DI DUSUN BULUR DESA NGRECO KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PEMBUATAN TEMPE DI UD ISAH JAYA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

Nama : Juminah TTL : Boyolali, 07 Mei 1969 Asal : Desa Mayajaya, kecamatan Pamona Selatan Kab.Poso, Provinsi Sulawesi Tengah

Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang sudah diberikan kepada saya untuk dapat hadir ditempat ini, dalam rangka mewakili teman-teman kelompok Read di kabupaten poso untuk menyampaikan kisah perjuangan kami dalam menjalani susah senang kehidupan, secara khusus ketika Program Read menjadi bagian penting dalam kami berusaha meningkatkan kualitas kehidupan secara ekonomi.

Saya dan teman-teman di desa mayajaya merupakan korban konflik poso yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Akibat konflik poso kami harus mengungsi kedaerah sulawesi selatan, kami terpaksa meninggalkan segala yang kami miliki. Konflik poso sangat berdampak besar bagi kehidupan masyarakat, semangat hidup sepertinya suram, kemiskinan membayangi kehidupan kami. Semua yang kami miliki terpaksa harus dijual dengan harga yang murah : hewan,ternak,alat-alat dan perabot rumah tangga dijual demi bekal di pengungsian.

Hidup di pengungsian sangatlah susah. Tidak bisa fokus berusaha, sekolah anakanak terlantar. Selang beberapa bulan kemudian kami mendengar kabar bahwa situasi keamanan sudah membaik, secara khusus diwilayah pamona selatan. Akhirnya kami memberanikan diri pulang ke desa Mayajaya. Kami pulang tanpa modal apapun, sesampainya di mayajaya kami belum bisa berbuat banyak. Hidup seadanya sambil berusaha mengolah kembali lahan yang ada dengan seadanya yang kami mampu, yang penting masih bisa makan.

Hari demi hari, bulan dan tahun kami lalui dengan sabar dan bermodalkan semangat untuk hidup. Seiring waktu berjalan situasi kemanan terus membaik. Keinginan untuk merubah nasib terus memacu kami untuk berpikir dan berusaha mengembangkan kemampuan yang kami miliki. Dan akhirnya dengan modal yang sangat terbatas selain mengolah lahan pertanian kami sekeluarga memutuskan untuk membuat TEMPE sesuai kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Bermodalkan alat dan mesin tua yang sudah di service dan modal sedikit untuk membeli bahan baku tempe kami memulai usaha kecil ini.

Awalnya kami membuat tempe dengan bahan baku 5 Kg kedelai dengan Daerah pemasaran hanya seputaran desa mayajaya saja. Keadaan poso yang semakin membaik dan dengan tambahan sedikit modal kami menaikan produksi dengan 10 Kg bahan baku. Daerah pemasaranpun kami perluas sampai ke beberapa desa tetangga. Dengan hasil yang cukup baik kamipun berencana untuk menambah kapasitas produksi. Namun apa daya, modal masih sangat kurang. Mencari pinjaman modal masih sangat sulit bahkan sangat berbelit-belit urusannya.

Berbagai program bantuan pemerintah yang masuk ke mayajaya pun belum mampu memberi kami jalur untuk mendapatkan tambahan modal usaha. Hingga akhirnya pada Tahun 2010 Program Read masuk kedesa mayajaya, kamipun terpilih sesuai kriteria untuk masuk sebagai anggota kelompok Read. Bantuan Dana bergulir pun mengalir ke UPDD. Dengan membuat RUA kamipun berhasil mendaptkan bantuan dana dari READ melalui UPDD. Bermodalkan Dana dari Read kami dapat meningkatkan produksi tempe dengan bahan baku 25 Kg.

Usaha Tempe pun terus meningkat, Dengan bantuan pendampingan FD melalui Read kamipun mendapat ilmu untuk pengembangan usaha. Wilayah pemasaran Tempe kami coba perluas sampai Tingkat Kecamatan dan hasilnya sangat baik. Pada Tahun 2011, kelompok READ di lebur menjadi kelompok Komoditi. Dan sesuai dengan Kriteria peleburan kelompok kami berubah menjadi kelompok Komoditi NON FARM. Peleburan kelompok ternyata membawa berkah yang sangat tidak terduga.

Melalui READ kami kelompok Non Farm mendapat bantuan Dana Bergulir Khusus Kelompok. Dengan pendampingan FD dan UPDD kami mengembangakan usaha melalui Pinjaman Dana Bergulir kelompok Komoditi, dengan Tambahan Modal tersebut kami dapat meningkatkan produksi Tempe sampai 40 Kg, dan saat ini selain TEMPE kami telah mampu memproduksi TAHU, dengan daerah pemasaran sampai lintas kabupaten. Melalui kelompok Non Farm kami belajar untuk menjadi Kelompok yang kuat dan berkembang. Pendampingan FD terus mengawal kami, Sistem Pembukuan Kelompok, dan metode pengembangan usaha di ajarkan oleh FD kepada kami.

Saya hadir disini mewakili beberapa kelompok Non Farm yang ada diwilayah kabupaten poso, secara khusus yang ada dalam pendampingan dan pembinaan dari program Read. Selain kami dari desa Mayajaya, ada kelompok Non Farm READ di desa yang lain di kabupaten poso dengan usaha kelompok bahkan perorangan yang berbeda : 1. Usaha Kripik Pisang 2. Usaha Gula merah 3. Usaha Rempeyek 4. Usaha Kue Tradisional 5. Dan lain sebagainya

Untuk mengembangangkan dan mempertahankan kelompok, maka FD dan UPDD terus membina dan mendampingi kami dalam hal : 1. Pengelolaan keuangan di kelompok (Sistem Pembukuan yang baik dan benar) 2. Peningkatan Kapasitas kelompok melalui pelatihan 3. Memotivasi akan pentingnya dan manfaat berkelompok 4. Pertemuan Rutin bulanan 5. Mencarikan jalur bantuan yang lain

Untuk itulah, pada kesempatan ini, saya mewakili masyarakat desa mayajaya dan teman-teman kelompok Read di desa lain diwilayah kab.poso, mengucapkan terima kasih atas bantuan dan pendampingan melalui program Read, yang sudah sangat membantu kami. Sesuai dengan tujuan program Read yang kami ketahui adalah : membangun dan memperbaiki serta meningkatkan kesejahteraan kaum miskin perdesaan secara berkelanjutan Kami berharap, Program Read akan terus berlanjut karena masih banyak masyarakat miskin yang butuh untuk diberdayakan.

Pertemuan Rutin Kelompok (1 Bulan 1 kali)

Pelatihan Pembukuan Penyetoran DB Bulanan Saat Dikunjungi KoRNAS READ

Bahan Baku Tempe : K e d e l a i Kanji dan Ragi

PROSES PEMBUATAN TEMPE Kedelai direbus sampai Kulit luarnya Terkelupas Kemudian DIGILING Setelah digiling Direndam 1 Malam Kemudian Di Rebus lagi dan ditiris sampai kering

PROSES PEMBUATAN TEMPE Dilanjutkan dengan Peragihan Selanjutnya Ditambahkan Kanji Selanjutnya Dimasukan Kedalam Plastik dan simpan 1 malam

Penyiapan Bahan Baku (Kedelai dan Asam cuka) Penyiapan dan Pembersihan Alat Kerja (Mesin penggiling, tong air, bak air, dll)

Peralatan Kerja untuk membuat Tahu Mesin Penggiling Air Bersih (Di BAK) Saringan Tungku Masak Tatakan/Patron Tahu

Masukan Bahan baku (Kedelai kedalam Mesin kemudian Giling kedelainya. Setelah digiling, dimasukan ke drum dicampur cairan cuka, selanjutnya dimasak / direbus

Lanjutan Proses Pembuatan TAHU Setelah direbus, selanjutnya di saring/diayak Hasil Perasan dimasukan kedalam Cetakan selanjutnya di Press agar terbentuk

Lanjutan Proses Pembuatan TAHU Setelah di Press di Cetakan akan terbentuklah TAHU Padat, yang kemudian di iris atau di potong sesuai bentuk dan kebutuhan JADILAH TAHU JUMINAH Mayajaya, DAN SIAP DI PASARKAN

Proses Distribusi TEMPE dan TAHU Menggunakan PENGECER