Kerangka Kerja Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja. Kabinet Indonesia Bersatu II



dokumen-dokumen yang mirip
8 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Herry Purnama Sandy ( )

Perancangan Model Konseptual Pengukuran Kinerja Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja

Jakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang

KEBIJAKAN TERKINI KEMENTERIAN RISTEKDIKTI

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

HOME. Penyerapan tenaga kerja lulusan SMK rendah? Supply Side. Pertumbuhan ekonomi Peningkatan investasi Jumlah lapangan kerja sedikit 13,66%

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

Evaluasi DUDI terhadap Lulusan ITB 2016

Paramita Anggraini ( ) Pembimbing : Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi. Co Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

.BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dunia kerja merupakan tujuan akhir yang hendak diraih oleh setiap peserta

Gambar 1.1 Persentase konsumsi pangan di Indonesia

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang Telepon: Laman:

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI

TINJAUAN ASPEK KELEMBAGAAN PROBLEM PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA DAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja

INSTRUMEN AKREDITASI MINIMUM PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

SOSIALISASI PROGRAM BEASISWA RETOOLING KOMPTENSI VOKASI DOSEN PENDIDIKAN TINGGI VOKASI & SERTIFIKASI KOMPETENSI MAHASISWA BIDIKMISI

KERANGKA AKSI NASIONAL PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Era global telah menciptakan tingkat persaingan antar calon tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

BAB I PENDAHULUAN. Scoreboard (2009), dituntut untuk memiliki daya saing dalam dunia usaha internasional.

BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA

TERWUJUDNYA LAYANAN PENDIDIKAN YANG PRIMA, UNTUK MEMBENTUK INSAN LAMANDAU CERDAS KOMPREHENSIF, MANDIRI, BERIMANDAN BERTAQWA SERTA BERBUDAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

KAJIAN PEMETAAN SUPPLY DAN DEMAND DALAM RANGKA PENYELARASAN PENDIDIKAN DENGAN DUNIA KERJA

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Nomor Tahun 2015

INTERNAL (Kemdikbud, KemkeU, Menpan, dan Masyarakat) - SDM yang handal - Menumbuh kembangkan budaya meneliti. EKSTERNAL (Menghadapi MEA 2015)

DRAFT RENCANA STRATEGIS

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

KUANTITAS PROPORSI SMK : SMA

LaKIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Bab 3. Dasar Kebijakan Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan

M. Budi Djatmiko. Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI

Review Artikel : JVTE Volume 15, Number 1, Fall Judul :

Dr.Burhanuddin Tola, M.A. NIP i

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013

KORIDOR EKONOMI INDONESIA DALAM PENATAAN RUANG SUATU PERSPEKTIF

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana

ISBN LAPORAN EKSEKUTIF

Perluasan Lapangan Kerja

PENILAIAN AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 BAN-PT

PENILAIAN AIPT. Skor AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Bobot (dalam %) 90

RENCANA AKSI KOMISI 2: PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

Rencana Strategis/ Strategi Pencapaian. Tahun

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat di bidang bisnis jasa pendidikan. Lembaga non formal

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA

Penataan, Pemerataan, dan Pemenuhan Guru

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

Panduan Pengusulan Ijin Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk PEMBELAJARAN SEPANJANG HAYAT dalam rangka Penerapan KKNI bidang

PROGRAM SUBDIT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN TAHUN Ir. I Gede Panca, M.Pd.

Universitas Maritim Raja Ali Haji. Bersiap melangkau cita-cita (Preparation to beyond the vision)

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

Soeprijanto FT UNJ TANTANGAN SMK KINI DAN YANG AKAN DATANG

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

Instrumen Penilaian Usulan Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh

Strategi Pengembangan. Fakultas Ekonomi Bab 4. Rencana Strategik (Renstra) Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

peningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi.

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Pendidikan adalah proses pengembangan potensi manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) secara terintagrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD.

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b

GAGASAN PERUBAHAN Program Pengembangan Kompetensi Llife Skill Vokasi Untuk Siswa SMA/MA di Provinsi Kepulauan Riau MUHD. DALI LOGO

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kemdiknas

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Kerangka Kerja Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja Kabinet Indonesia Bersatu II

Persentase Pengangguran terhadap PUK

Jumlah Penganguran Pendidikan 2008 2009 2010 2011 SD 2.647.006 2.169.572 2.160.665 1.997.355 SMP 1.973.986 1.770.823 1.661.449 1.890.755 SMA 2.403.394 2.472.245 2.149.123 2.043.093 SMK 1.409.128 1.407.226 1.195.192 1.031.853 Diploma 362.683 441.100 443.222 244.687 Universitas 598.318 701.651 710.128 492.343 Total 9.394.515 8.962.617 8.319.779 7.700.086

KOK KAGAK MATCHING SIH?!?!?!

LATAR BELAKANG Kesenjangan antara jumlah lulusan dengan jumlah kebutuhan dunia kerja (Dimensi Kuantitas) Kesenjangan kompetensi lulusan dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja (Dimensi Kualitas) Wilayah tidak mampu menyerap lulusan dari lokasi setempat, tidak tersedia lulusan yang dibutuhkan di suatu wilayah (Dimensi Lokasi) Perubahan kondisi (ekonomi) baik lokal, nasional dan global dan lead time pendidikan (Dimensi Waktu)

PENDIDIKAN DASAR & MENENGAH PERTAMA MODEL SISI PASOKAN Kebutuhan kompetensi dirumuskan & dideploy sampai tingkat dasar Kompetensi dipetakan berdasarkan kompetensi umum & spesifik serta kompetensi hard & soft Deployment PT VOKASI SMK SMA/MA PNFI/PELATIHAN PEN BAGI PENYANDANG CACAT Penyelenggara Pendidikan & Pelatihan Sarana & Prasarana Pendidik Sistem Pembelajaran Proses Kualitas/Kompetensi Kuantitas Lokasi Waktu Dimensi Pencari Kerja Wirausaha Output

PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, relevan, dan efesien menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat. Pembangunan pendidikan diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga pendidik dg kemampuan (1) menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan dan (2) menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja

KERANGKA KERJA PENYELARASAN Sisi Pasokan (Supply Side) Sisi Permintaan (Demand Side) Kemendikbud/Kemag & Kementerian lainnya Dunia Kerja Koordinasi Lintas Kementerian & Institusi

MODEL SISI PERMINTAAN Berdasarkan kondisi saat ini, peluang substitusi impor, rencana pengembangan sektor & daerah, serta dinamika pasar internasional Peramalan Kebutuhan Lapangan Kerja Peluang Usaha Kualitas/Kompetensi Kuantitas Lokasi Waktu Barang Jasa Manufaktur & Pengolahan Pertanian, Perkebunan, Kehutanan & Perikanan Telekomunikasi Perdagangan Keuangan & Jasa Lainnya Sektor Sektor Lainnya Output Dimensi Sektor Lokasi dibagi menjadi lokal, nasional & internasional

Tahapan Penyelarasan

Tahapan Penyelarasan

Mekanisme Pelaksanaan Pilot Project Tahap II 2011 Belum terlaksana Tahap I 2010

Ruang Lingkup Amatan OUTPUT Ukuran-ukuran penyelarasan Kepuasan DUDI terhadap lulusan & lembaga Kepuasan lulusan terhadap kinerja lembaga & DUDI Self assessment lembaga & analisis hubungan lembaga-alumni Analisis masalah riil dalam penyelarasan & identifikasi solusi PROSES Aktivitas yang dilakukan untuk menangkap kebutuhan dunia usaha/dunia industri Aktivitas yang dilakukan untuk memproses input Aktivitas untuk mengelola calon lulusan & lulusan Mekanisme & upaya komunikasi/kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri & institusi antara/pendukung INPUT Data jumlah anak didik, bidang keahlian, kriteria penerimaan, dan mekanisme seleksi Karakteristik input hasil seleksi penerimaan, latar belakang sosial ekonomi, gender, dan faktor lainnya

Aktivitas dalam Pilot Project 2010 Manajemen Lembaga Lulusan Mitra Industri (DUDI) Tim Penyelarasan Pencatatan & Pelaporan Self Assessment & Analysis Tracer Study Survei Kepuasan Lulusan Terhadap Lembaga Terhadap DUDI Survei Kepuasan DUDI Terhadap Lulusan Terhadap Lembaga Monitoring & Evaluasi In-depth Study Kompilasi & Analisa

Tingkat Kepuasan Matriks Kepentingan vs Kepuasan Fokus pengembangan Tingkat Kepentingan

Pilot Project 2010 No Kode Lembaga Nama Lembaga 1 SMK01 SMKN 1 Balikpapan 2 SMK02 SMKN 6 Bandung 3 SMK04 SMKN 1 Singosari 4 SMK05 SMKN 2 Depok Sleman Yogyakarta 5 SMK11 SMKN 2 Temanggung 6 SMK12 SMKN 2 Langsa 7 SMK14 SMKN 1 Surabaya 8 SMK15 SMKN 3 Buduran 9 KS01 LKP Magistra Utama 10 KS02 Bali Citra International 11 KS03 LKP Graha Wisata 12 KS04 HIS International Hotel Management School 13 KS05 LKP Karya Jelita 14 KS07 Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan Moeryati Soedibyo 15 KS12 LKP Nusantara 16 KS13 LKP Prima 17 KS15 LKP Adhiwiyata Karya Mandiri 18 KS17 LKP Garda Total Security 19 KS18 Yayasan OASE Sejahtera 20 KS19 LKP Kartika 21 PT01 Universitas Sumatra Utara 22 PT03 Universitas Andalas 23 PT04 Universitas Indonesia 24 PT06 Institut Pertanian Bogor 25 PT07 Universitas Gadjah Mada 26 PT08 Poltek Negeri Pontianak 27 PT11 Polman Bandung 28 PT14 Unika Atmajaya Jakarta 29 PT15 Univ Esa Unggul Penelusuran Lulusan (Tracer Study) Survei Kepuasan Pengguna (DUDI & Lulusan) Pencarian Best Practices Penyelarasan (pengelolaan input proses output)

Pilot Project 2011 NO. PEMBINA BINAAN Kota/Kabupaten 1 ITB SMK KARTINI Bandung 2 ITS SMKN 9 Surabaya 3 UNMER SMK TUNAS BANGSA Malang 4 LPK KARTIKA PUTRA PERWIRA Surakarta-Semarang 5 LKP WEBMEDIA SMK HASANUDIN Medan 6 LKP PIMBA BRITISH COLLEGE Bandung Pengukuran Kinerja Awal Penyelarasan di Lembaga Binaan melalui Penelusuran Lulusan & Survei Kepuasan Pengguna (DUDI & Lulusan) Penerapan Best Practices Penyelarasan (pengelolaan input proses output) melalui pendampingan Lembaga Pembina Pengukuran Kinerja Akhir Penyelarasan di Lembaga Binaan Verifikasi Best Practices Penyelarasan

Perhitungan Alignment Index (AI) AI = Jumlah lulusan yang sedang bekerja + sedang berwirausaha Jumlah lulusan yang berniat bekerja + berniat berwirausaha AI yang diukur di tahun ke-i sejak kelulusan pada tahun ke-t, untuk bidang keahlian-j, pada level lokasi penyelarasan-k t (AI) ijk = Lulusan yang bekerja sesuai dengan kompetensinya yang merupakan lulusan program studi keahlian-a, yang bekerja di tahun ke-i sejak tahun kelulusan-t, dan bekerja pada level lokasi penyelarasan-k n a =1 n a =1 (W + t ) iak EA t ia, a j Semua program keahlian-a berada dalam bidang keahlian-j Keterngan: i = tahun ke-i sejak kelulusan (i =1,2,3,...) j = bidang keahlian k = level lokasi penyelarasan (k= 1,2,3) a = program keahlian yang ada dalam bidang keahlian-j n = jumlah program keahlian dalam bidang keahlian-j Lulusan program studi keahlian-a yang lulus pada tahun-t, dan memutuskan untuk menjadi angkatan kerja di tahun ke-i (Economically Active)

Rekapitulasi Hasil Perhitungan AI (per lembaga) Lulusan 2007 No. Nama Lembaga Alignment Index Lulusan 2007 pada tahun 2007 2008 2009 2010 1 KS02 0 0 0 0 2 KS03 0.64 0.68 0.72 0.78 3 KS04 0.00 1.00 1.00 1.00 4 KS05 0 0 0 0 5 KS07 0.42 0.46 0.48 0.51 6 KS12 0.00 0.00 0.00 0.00 7 KS13 0 0 0 0 8 KS15 0 0 0 0 9 KS17 0.71 0.32 0.35 0.26 10 KS19 0.09 0.00 0.36 0.64 11 PT03 0.16 0.42 0.53 0.79 12 PT04 0.20 0.20 0.20 0.40 13 PT06 0 0 0 0 14 PT07 0 0 0 0 15 PT08 0.25 0.5 0.5 0.5 16 PT11 0 0 0 0 17 PT14 0 0 0 0 18 PT15 0 0 0 0 19 SMK01 0 0 0 0 20 SMK02 0.19 0.35 0.42 0.50 21 SMK03 0 0 0 0 22 SMK04 0.56 0.69 0.73 0.69 23 SMK05 0 0 0 0 24 SMK14 0.00 0.00 0.00 0.20 Perkembangan nilai AI dari tahun ke tahun sangat fluktuatif tetapi cenderung mengalami kenaikan seperti yang terlihat pada KS03, KS07, KS19, PT03, PT08, SMK02 dan SMK04.

Atribut Hubungan DUDI & Lulusan

DUDI-Lulusan LKP Hampir semua atribut masih memiliki gap negatif (tingkat kepuasan masih di bawah tingkat kepentingan) DUDI belum puas terhadap rasa bertanggung jawab lulusan DUDI tidak mempermasalahkan jenis kelamin lulusan

DUDI-Lulusan SMK Hampir semua atribut masih memiliki gap negatif (tingkat kepuasan masih di bawah tingkat kepentingan) DUDI merasa belum puas terhadap rasa inisiatif lulusan DUDI tidak mempermasalahkan tempat tinggal lulusan di sekitar lokasi industri

DUDI-Lulusan Poltek & PT Hampir semua atribut masih memiliki gap negatif (tingkat kepuasan masih di bawah tingkat kepentingan) DUDI merasa belum puas terhadap sikap jujur lulusan DUDI tidak mempermasalahkan jenis kelamin

Atribut Hubungan DUDI & Lembaga

DUDI-Lembaga LKP Semua atribut masih memiliki gap negatif (tingkat kepuasan masih di bawah tingkat kepentingan) DUDI belum puas terhadap adanya hubungan kerja sama antara lembaga dengan DU/DI

DUDI-Lembaga SMK Semua atribut masih memiliki gap negatif (tingkat kepuasan masih di bawah tingkat kepentingan) DUDI merasa belum puas terhadap kesesuaian kurikulum SMK dengan perkembangan industri

DUDI-Lembaga Poltek & PT Semua atribut masih memiliki gap negatif (tingkat kepuasan masih di bawah tingkat kepentingan) DUDI merasa belum puas terhadap adanya koordinasi dalam hal evaluasi dan penyusunan kurikulum bersama antara PT dengan DU/DI

Atribut Hubungan Lulusan & Lembaga

Lulusan-Lembaga LKP Semua atribut masih memiliki gap negatif (tingkat kepuasan masih di bawah tingkat kepentingan) Gap berbesar adalah pada kemampuan lembaga kursus dalam menyediakan layanan bursa kerja bagi lulusannya

Lulusan-Lembaga SMK Semua atribut masih memiliki gap negatif (tingkat kepuasan masih di bawah tingkat kepentingan) Gap berbesar adalah pada kemampuan lembaga menyediakan sarana & prasarana yang memadai untuk praktek

Lulusan-Lembaga Poltek & PT Semua atribut masih memiliki gap negatif (tingkat kepuasan masih di bawah tingkat kepentingan) Gap terbesar adalah pada kemampuan lembaga pendidikan melaksanakan proses magang di industri

Atribut Hubungan Lulusan & DUDI

Lulusan-DUDI LKP Semua atribut masih memiliki gap negatif (tingkat kepuasan masih di bawah tingkat kepentingan) Lulusan merasa belum puas terhadap pemberian jaminan atau asuransi kesehatan, kecelakaan, dan lain-lain

Lulusan-DUDI SMK Semua atribut masih memiliki gap negatif (tingkat kepuasan masih di bawah tingkat kepentingan) Lulusan merasa belum puas terhadap pelatihan yang diberikan perusahaan

Lulusan-DUDI Poltek & PT Semua atribut masih memiliki gap negatif (tingkat kepuasan masih di bawah tingkat kepentingan) Lulusan merasa belum puas terhadap pengembangan diri yang diberikan perusahaan

Fokus Pembangunan Pendidikan PD PM Tahun 2010-2014...pembangunan pendidikan diarahkan untuk menghasilkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetaraan dan kepastian memperoleh layanan pendidikan... PAUD PT Pendidikan AKADEMIK Pendidikan KARAKTER 5 4 3 2 1 5 PRIORITAS PROGRAM PENINGKATAN AKSES DAN DAYA SAING PENDIDIKAN TINGGI PENINGKATAN AKSES DAN MUTU PENDIDIKAN MENENGAH UMUM DAN RELEVANSI PENDIDIKAN VOKASI (SMK+POLITEKNIK). PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENUNTASAN PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN YANG BERMUTU PENINGKATAN AKSES & MUTU PAUD

21st century learning2006

Tahapan Penyelarasan

S-3 D-2 S-1 D-4 D-3 + S-2 9 8 7 Yr-11 D-1 Yr-12 6 5 4 3 2 1

Tahapan Penyelarasan

Pemetaan Permintaan & Pasokan Th 2010 Koridor Sumatera Jawa Kota Medan Pekan Baru Bandung Semarang Surabaya Malang Kajian Pemetaan Permintaan & Pasokan 4 Dimensi (Survei & In-depth Interview), Pemetaan Kebijakan, Analisis Efektivitas Implementasi Kebijakan (Model Sistem Dinamis) Pemetaan pada Sektor Manufaktur, Pertanian (Agriculture), Jasa & Perdagangan Pemetaan pada Level Pendidikan SMK, Politeknik & LKP Perancangan Instrumen & Mekanisme Pemetaan

Tema Pembangunan Koridor Ekonomi Berdasarkan Keunggulan dan Potensi Strategis Masing-Masing Wilayah "Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional" Koridor Kalimantan ''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan Nasional'' Koridor Sulawesi Koridor Sumatera "Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional" Koridor Papua Kep. Maluku Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi dan Pertambangan Nasional Koridor Jawa "Pendorong Industri dan Jasa Nasional" Koridor Bali - Nusa Tenggara ''Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional'' Slide 44

Pemetaan Permintaan & Pasokan Th 2011 Koridor Kota Jawa Surabaya (6) Kalimantan Banjarmasin (2) Sulawesi Makasar (2) Kajian Pemetaan Permintaan & Pasokan 4 Dimensi (Survei) Pemetaan pada Sektor Prioritas di Tiap Koridor Ekonomi (MP3EI) Pemetaan pada Seluruh Level Pendidikan Ditujukan untuk Pengisian Sistem Manajemen Basis Data (SMBD)

Diagram Sistem Hubungan Varibel Sistem dengan Ukuran Performansi Kebijakankebijakan perlu dimodelkan dampak serta interaksi yang ada di dalamnya

Industri Jumlah Lulusan (Siswa Sekolah) Kemampuan Industri Jumlah Industri [Komposisi] Biaya Sekolah Kurangnya peserta didik/kapasitas besar Merekrut lulusan/gaji [UMR] Tidak ada informasi mengenai data pasokan data demand/ infrastruktur terintegrasi Lemahnya Tracer Study Informasi Kemampuan Tumbuh Berkembang Kemdikbud Kebijakan Pembukaan Sekolah Kemnaker Kewajban magang di daerah kurang pasokan Kemperin Program Kewajiban Beasiswa Tracer Study Efektivitas Kebijakan Lemahnya Tracer Study Lemahnya Prediksi Kebutuhan Lulusan Keberadaan Program Career & Development Institusi Pendidikan Tidak Selaras Jumlah [P>D, D>P]

Industri SDM Lulusan (Kualitas) Evaluasi Kompetensi Pekerja Komunikasi Industri dgn Institusi Pendidikan khususnya mengenai kualitas Etos Belajar Tidak ada informasi mengenai data pasokan data demand/infrastruktur terintegrasi Kemnaker Kemperin Kualitas Program [Status Akreditasi] Tidak Selaras Kualitas Lemahnya Tracer Study khusus Kualitas Informasi Program Kendali Kualitas Kemdikbud Program Sertifikasi Efektivitas Kebijakan Kualitas Pengajaran [Metoda- Pengajar] Institusi Pendidikan

Kurangnya Usaha Rekrutmen Industri Kurangnya Informasi Lowongan Kerja SDM Lulusan (Kualitas) Kewajiban Memrioritaskan Penduduk Lokal Keuangan Keengganan Pindah Tempat [Budaya] Tidak ada informasi mengenai data pasokan data demand/ infrastruktur terintegrasi Khususnya sisi dimensi lokasi Kemdikbud Kemperin Kemnaker Kebutuhan tenaga kerja per lokasi Keberadaan/ Peran Program Career and Development Analisis Kebutuhan Lulusan per Lokasi di Indonesia Tidak Selaras Dimensi Lokasi Informasi Efektivitas Kebijakan Institusi Pendidikan

Publikasi Proyek Kebutuhan sebagai fungsi waktu Industri SDM Lulusan (Kualitas) Tidak ada informasi mengenai data pasokan data demand/ infrastruktur terintegrasi khususnya dari sisi waktu Proyeksi kebutuhan tenaga kerja fungsi waktu Kemenperin Kemennaker Kemdikbud Kurangnya Analisis Kebutuhan Industri terutama dimensi waktu Model Prediksi Tidak Selaras dimensi Waktu Informasi Efektivitas Kebijakan Institusi Pendidikan

Tahapan Penyelarasan

Konsep Pendekatan Sistem INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME IMPACT Ruang Lingkunp Sistem Pendidikan Selama Ini Ruang Lingkup Sistem Pendidikan yang Seharusnya Dikelola

Gambaran Kondisi Permintaan DEMAND Permintaan 1 Diisi oleh lulusan (tahun tertentu) yang sesuai kompetensinya dan lokal Lapangan kerja tahun ke-t 2 3 Diisi oleh lulusan (tahun tertentu) yang sesuai kompetensinya dan non-lokal Diisi oleh lulusan (tahun tertentu) yang tidak sesuai kompetensinya dan lokal 4 Diisi oleh lulusan (tahun tertentu) yang tidak sesuai kompetensinya dan nonlokal 5 Tidak terisi

Gambaran Kondisi Pasokan 0 tahun 1 tahun kemudian 2 tahun kemudian 3 tahun kemudian 4 tahun kemudian u Bekerja di tempat yang sesuai di lokasi yang sesuai 1 Pasokan SUPPLY Bekerja di tempat yang sesuai di luar lokasi 2 Lulusan SMK tahun ke-t Bekerja di tempat yang tidak sesuai di lokasi yang sesuai Bekerja di tempat yang tidak sesuai di luar lokasi 3 4 Wirausaha 5 Setengah Pengangguran 6 Tidak bekerja 7 Bukan Angkatan Kerja (BAK) 7.1 Pengangguran Terbuka 7.2

Interaksi Permintaan dan Pasokan Demand yang tidak terpenuhi II Daerah II menggambarkan demand atau kesempatan kerja yang tidak terpenuhi. Lulusan yang tidak tertampung di dunia kerja I III Lulusan yang terserap di dunia kerja Demand yang terpenuhi Daerah I menggambarkan lulusan yang tidak tertampung atau tidak terserap di dunia kerja. Daerah III merupakan daerah irisan yang mempunyai dua definisi

Model Pemenuhan dari Dimensi Lokasi Tahun ke-t Asal Domisili Tenaga Kerja yang Diterima Sekota Sepropinsi Beda Propinsi Luar Negeri Sebagian kebutuhan tenaga kerja Peramalan Kebutuhan Tenaga Kerja untuk Tahun t Sebagian kebutuhan tenaga kerja Sebagian kebutuhan tenaga kerja Sebagian kebutuhan tenaga kerja

Model Konseptual FI Diisi oleh tenaga kerja yang Competent lokal sekota pada tahun t, menempati departemen tertentu Diisi oleh tenaga kerja yang Competent lokal sepropinsi pada tahun t, menempati departemen tertentu Diisi oleh tenaga kerja yang Competent lokal non-lokal nasional pada tahun t, menempati departemen tertentu Tenaga Kerja yang Dibutuhkan Perusahaan pada Tahun t Diisi oleh tenaga kerja yang Competent lokal ekspatriat pada tahun t, menempati departemen tertentu Diisi oleh tenaga kerja yang Partly Competent lokal sekota pada tahun t, menempati departemen tertentu Diisi oleh tenaga kerja yang Partly Competent lokal sepropinsi pada tahun t, menempati departemen tertentu Diisi oleh tenaga kerja yang Partly Competent lokal non-lokal nasional pada tahun t, menempati departemen tertentu Diisi oleh tenaga kerja yang Partly Competent lokal ekspatriat pada tahun t, menempati departemen tertentu Diisi oleh tenaga kerja yang Uncompetent lokal sekota pada tahun t, menempati departemen tertentu Diisi oleh tenaga kerja yang Uncompetent lokal sepropinsi pada tahun t, menempati departemen tertentu Diisi oleh tenaga kerja yang Uncompetent lokal non-lokal nasional pada tahun t, menempati departemen tertentu Diisi oleh tenaga kerja yang Uncompetent lokal ekspatriat pada tahun t, menempati departemen tertentu Fulfillment Index

Model Konseptual Bekerja di tempat yang sesuai di lokasi yang sesuai pada tahun (t+u) 1 Alignment Index (AI) SUPPLY Lulusan SMK tahun ke-t Bekerja di tempat yang sesuai di luar lokasi pada tahun (t+u) Bekerja di tempat yang tidak sesuai di lokasi yang sesuai pada tahun (t+u) Bekerja di tempat yang tidak sesuai di luar lokasi pada tahun (t+u) Wirausaha pada tahun (t+u) 2 3 4 5 Penyelarasan 1 2 Diserap oleh lulusan SMK tahun (t-u) yang sesuai dan lokal Diserap oleh lulusan SMK tahun (t-u) yang sesuai dan non-lokal DEMAND Lapangan Kerja tahun ke-t Setengah Pengangguran pada tahun (t+u) 6 3 Diserap oleh lulusan SMK tahun (t-u) yang tidak sesuai dan lokal Tidak bekerja (t+u) 7 Pemenuhan Bukan Angkatan Kerja (BAK) pada tahun(t+u) 7.1 4 Diserap oleh SMK tahun (t-u) yang tidak sesuai dan nonlokal Pengangguran Terbuka pada tahun (t+u) 7.2 Fulfillment Index (FI)

Model Alignment Index (AI) AI yang diukur di triwulan ke-i sejak kelulusan pada tahun ke-t, untuk bidang keahlian-j, pada level lokasi penyelarasan-k t (AI) ijk = n a=1 n a=1 Lulusan yang bekerja sesuai dengan kompetensinya yang merupakan lulusan program studi keahlian-a, yang bekerja di triwulan ke-i sejak tahun kelulusan-t, dan bekerja pada level lokasi penyelarasan-k t (W + ) iak EA t ia, a j Semua program keahlian-a berada dalam bidang keahlian-j Keterangan : i = triwulan ke-i sejak kelulusan (i =1,2,3,...) j = bidang keahlian k = level lokasi penyelarasan (k= 1,2,3) a = program keahlian yang ada dalam bidang keahlian-j n = jumlah program keahlian dalam bidang keahlian-j Lulusan program studi keahlian-a yang lulus pada tahun-t, dan memutuskan untuk menjadi angkatan kerja di triwulan ke-i (Economically Active)

Tahapan Penyelarasan

Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) INFORMASI PENDIDIKAN - Level Pendidikan - Bidang Keahlian - Jumlah Kebutuhan - Lokasi Pendidikan - Waktu Lulusan SERTIFIKASI - Asosiasi Profesi - Lembaga Sertifikasi - Badan Akreditasi KKNI KUALIFIKASI - Level dan Bidang Pendidikan - Kompetensi Khusus dan Sertifikasi - Pengalaman Kerja INFORMASI DUNIA KERJA - Jenis dan Level Okupansi - Jumlah Kebutuhan Kualitas/Kompetensi Kuantitas Lokasi Waktu

Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) Data Tracer Study per Individu SMBD AI SMA AI Kabupaten AI Provinsi AI Nasional

Pemanfaatan SMBD Intelligent Label Market Prediksi Kebutuhan Dunia Kerja SMBD Analisis Kesenjangan Supply & Demand Pengukuran Kompetensi Efektifitas Kebijakan

SCORING BOARD HASIL MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PENYELARASAN PENDIDIKAN DENGAN DUNIA KERJA I II Keterangan Kinerja Keselarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja Komprehensif Bobot Relatif Bobot Normal Target Capaian Scoring System Higher is better Tingkat Keterserapan Lulusan Pendidikan (Alignment Index) Higher is better 1.1 Keselarasan Kuantitas/Jumlah Higher is better 1.2 Keselarasan Kualitas/Kompetensi Higher is better 1.3 Keselarasan Lokasi Higher is better 1.4 Keselarasan Waktu Higher is better Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dunia Kerja (Fulfillment Index) Higher is better 1.1 Keselarasan Kuantitas/Jumlah Higher is better 1.2 Keselarasan Kualitas/Kompetensi Higher is better 1.3 Keselarasan Lokasi Higher is better Higher is better Relatif Score Abs Status

Diintegrasikan & Diramalkan SISTEM MANAEMEN BASIS DATA (SMBD) Diintegrasikan & Diramalkan INTELLIGENT DYNAMIC LABOR MARKET (IDLM) Intelligent Dynamic Labor Market (IDLM) Dinas Nakertrans IYEN Dinamika Pasar Internasio nal ILO Jejakmu Info Kursus JobDB... Pengemba ngan Sektor & Wilayah

Bekali diri dengan kompetensi untuk meraih pekerjaan lebih baik Kenali potensimu, tentukan pekerjaanmu Tingkatkan softskill, mantapkan hardskill Magang kerja sarana berbagi ilmu dan pengalaman Kembangkan kemitraan antara dunia usaha dunia industri (DUDI) dan institusi pendidikan Tumbuhkan semangat kemandirian, jadilah pewirausaha

Hasil Karya Animasi Tahun 2011

Program Tahun 2012 Lomba Penulisan Script/Storyboard Penyelarasan Lomba Pembuatan Film Pendek Animasi Web Interaktif Penyelarasan Tema Mengenali Potensi Diri Kualifikasi Integral (IQF) Softskills Kewirausahaan Teknik Mengajar yang Inovatif & Menginspirasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Mengembangkan Pusat Pengembangan Karir di Sekolah Mendapatkan Pekerjaan & Mengembangkan Karir Kepemimpinan dalam Dunia Pendidikan Peranan Orang Tua dalam Penyelarasan

www.penyelarasan.kemdiknas.go.id sekretariat_ppdk@yahoo.com penyelarasanpendidikan@gmail.com Terima kasih...