permasalahan di akibatkan rasa rendah diri. PENDAHULUAN Dari akibat rasa rendah diri di sekolah ± 15 Rasa rendah diri adalah perasaan bahwa



dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN KONSELING KELOMPOK ADLERIAN UNTUK MENURUNKAN PERILAKU MENARIK DIRI PADA SISWA KELAS VII-C MTs WRINGINANOM

Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Membantu Siswa Meningkatkan Motivasi Belajar. Desti Fatayati 1 dan Eko Darminto 2

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENURUNKAN KEBIASAAN MENGGUNAKAN HANDPHONE PADA SAAT JAM PELAJARAN BERLANGSUNG PADA SISWA SMP

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

Penerapan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri di Sekolah. Nurin Cholifatul Ma rifa 1 dan Titin Indah Pratiwi 2

Penerapan Konseling Kelompok Trait Factor untuk Mengatasi Kesulitan dalam Perencanaan Karir pada Siswa

DAFTAR PUSTAKA. ( Diunduh tanggal 30 April 2011

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ahli (expert judgment), inventori dinyatakan layak digunakan dan dapat diuji

ARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI

Pengaruh Penggunaan Strategi Restrukturing Kognitif dalam Konseling Kelompok terhadap Percaya Diri dalam Memilih Karier Siswa

Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta. Dari hasil analisis menunjukkan

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK ADLER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial. Di dunia ini, tidak ada manusia

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan

JURNAL. Oleh: MIA DEWANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Vivi Ratnawati, S.Pd., M.Psi.

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Muhammad dan Asrori Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara.

setiap manusia. Masa remaja mempunyai tempat yang istimewa dihati setiap

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi persyaratan validitas isi dan memiliki harga koefisien reliabilitas

EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK

BIMBINGAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERINTERAKSI DENGAN TEMAN SEBAYA

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X SMAN 1 MOJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENURUNKAN PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK DI SMP MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA. Lailatul Mufidah 1 dan Mochamad Nursalim 2

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA BERPRESTASI KURANG (UNDERACHIEVER) Eko Abdul Surozaq 1

PENGARUH MEDIA KARTU DALAM LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK PENGENTASAN MASALAH SISWA

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang. terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, yaitu:

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK MODEL PERMAINAN BELAJAR BERSIKAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

18 Media Bina Ilmiah ISSN No

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF. Rury Muslifar

ARTIKEL PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP LAYANAN INFORMASI DENGAN TEKNIK MODELING DALAM PEMILIHAN JURUSAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN. Abstrak

III. METODOLOGI PENELITIAN

SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46)

SKRIPSI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI. Disusun Oleh : MUHAMMAD AGUNG NUGROHO NPM :

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

BAB V PENUTUP. kesimpulan sebagai berikut: Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada. kelas X-K SMA Negeri 1 Kupang tahun pelajaran 2015/2016.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Adz Dzaki Hamdani Bahran, Psikoterapi Dan Konseling Islam, Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru, 2001

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH LAYANAN INFORMASI SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU ETIS PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 8 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk

PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI SISWA KELAS XII IPS 3 DI SMA NEGERI 12 MEDAN

PENERAPAN LAYANAN INFORMASI TENTANG ETIKA DAN DISIPLIN DI SEKOLAH UNTUK MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB PADA SISWA SMP

PENGARUH LAYANAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA (STUDI KASUS di SMP NEGERI 4 PALU) Irsan 1 Abdul Munir 2 Munifah 3

PENGGUNAAN STRATEGI PENGUBAHAN POLA BERPIKIR UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA KETIKA MENDAPAT PANGGILAN KE RUANG BIMBINGAN DAN KONSELING

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

Kata kunci: bimbingan kelompok, buzz group, komunikasi interpersonal.

SURVEI KEPUASAN KERJA GURU PEMBIMBING/ KONSELOR SEKOLAH SMP NEGERI DI KOTAMADYA JAKARTA TIMUR

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KADEMANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PERILAKU SISWA KELAS VIII MTS SA MAMBA UL HUDA KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK KONTRAK PERILAKU PADA SISWA KELAS VIII-2 SMP N 5 TEBING TINGGI

Meningkatkan Kemampuan Hubungan Interpersonal Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas IX-1 SMP Negeri 1 Praya Barat Daya

Dr. Najlatun Naqiyah, S.Ag, M.Pd Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

JURNAL. EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEHNIK BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA TERISOLIR DI MTs. HASANUDDIN PARE

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan. Salah satunya

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara

Yusuf Hasan Baharudin Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 2, 2017

Muhammad Arief Maulana, Awik Hidayati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Abstrak

Volume 1 Nomor 1, Oktober ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat dilaksanakan melalui proses belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi-potensinya agar menjadi pribadi yang bermutu. Sekolah. keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik.

PENGARUH KINERJA GURU BK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK TI PELITA NUSANTARA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP ) berada dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. sosial tertentu. Proses komunikasi antar pribadilah yang dapat menumbuhkan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Melalui Layanan Bimbingan Kelompok

PERATURAN AKADEMIK SMAN 1 KENDARI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman Volume 3, Nomor 2, Tahun 2017 Tersedia Online: e-issn

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI MODELING SIMBOLIK DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMAHAMAN KARIER SISWA KELAS X SMK AL-ISLAH SURABAYA

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh: Wentin Suhartatik Guru SMP Negeri 1 Polagan Kabupaten Tranggalek

BAB 1 PENDAHULUAN. menganggap dirinya sanggup, berarti, berhasil, dan berguna bagi dirinya sendiri,

Arif Ramandhani, Drs. Eko Darminto, M.Si

Pengaruh Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar. Terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Abdul Rosid ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling

Kata kunci : modul pelatihan; konseling teman sebaya

PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, November 2015

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

Transkripsi:

PENDAHULUAN Rasa rendah diri adalah perasaan bahwa seseorang lebih rendah dibanding orang lain dalam satu atau lain hal. Perasaan demikian dapat muncul sebagai akibat sesuatu yang nyata atau hasil imajinasinya saja. Rasa rendah diri sering terjadi tanpa disadari dan bisa membuat orang yang merasakannya melakukan kompensasi yang berlebihan untuk mengimbanginya, berupa prestasi yang spektakuler, atau perilaku antisosial yang ekstrim, atau keduanya sekaligus. Tidak seperti rasa rendah diri yang normal, yang dapat mendorong pencapaian prestasi, kompleks rasa rendah diri adalah berupa keadaan putus asa parah, yang mengakibatkan orang yang mengalaminya melarikan diri saat mengalami kesulitan. Berdasarkan fenomena yang ditemui saat melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan II di SMAN 1 Waru pada semester ganjil tahun 2010/2011, diketahui bahwa siswa kelas XI Alam mengalami permasalahan di akibatkan rasa rendah diri. Dari akibat rasa rendah diri di sekolah ± 15 siswa menarik diri, menyendiri, pendiam, dan mereka menunjukkan rasa tidak ingin bergaul dan berkomunikasi dengan teman di kelasnya. Tak jarang juga disaat proses belajar mengajar, siswa rendah diri ini tidak ikut berpartisipasi dalam hal tanya jawab. Akibat dari tindakan ini bisa membuat siswa yang rendah diri akan terasingkan, terkucilkan oleh temannya karena siswa ini menyendiri dan jarang berkomunikasi. Dan ini di buktikan dengan data MPCL (Mooney Problem Check List) di SMAN 1 Waru. Sama halnya dengan di SMAN 1 Driyorejo, dari hasil observasi mata kuliah survey permasalahan BK yang dilaksanakan pada pada tanggal 4 oktober - 8 november 2010 serta menurut informasi dari Koordinator Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Driyorejo, ada ± 15 siswa kelas XI Alam yang memiliki rasa rendah diri. Sesuai pada fakta di lapangan mereka yang memiliki rasa

rendah diri memiliki gejala-gejala yang nampak dengan jelas, yaitu menarik diri, menyendiri, jarang berkomunikasi dengan teman dan kurang bisa membaur dengan teman-temannya. Dengan demikian jelas bahwa rasa rendah diri berdampak negatif terhadap siswa seperti pendapat Rosjidan (1994:89) bahwa hasil dari rendah diri adalah penyakit psikomatik, ketidakmampuan mengembangkan kehidupan sendiri dan secara tetap diliputi oleh perasaan kegagalan. Dari fenomena-fenomena tersebut disimpulkan bahwa perasaan rendah diri terutama yang terjadi pada siswa merupakan salah satu masalah pendidikan pada keutuhan dan keunikan individual untuk mengarahkan dirinya sendiri. Tujuan konseling Adlerian adalah untuk membentuk manusia dewasa yang utuh dan sehat secara pribadi dan sosial. Manusia dewasa yang sehat dikonseptualisasikan sebagai individu yang memperlihatkan kemandirian baik secara fisik maupun emosi, produktif, dan mampu menjalin kerja sama dengan orang lain baik untuk mencapai tujuan pribadi maupun tujuan sosial. Dari penjelasan di atas alasan memakai konseling kelompok Adlerian karena tujuan khusus konseling Adlerian adalah membantu individu untuk mengakui perasaan-perasaan sakit (penderitanya) yang tidak realistis, pada umumnya dan bimbingan konseling dalam arti bahwa perasaan sakitnya itu pada khususnya. Salah satu alternatif bantuan yang diberikan untuk mengurangi rasa rendah diri adalah konseling Adlerian. Menurut Darminto (2007: 58), konseling Adlerian merupakan suatu model konseling yang berorientasi bukan disebabkan oleh orang lain tetapi kesalahan logika mereka sendiri dan perilaku-perilaku yang berakar pada logika yang keliru. Sama halnya dengan rasa rendah diri diakibatkan oleh perasaan individu dan logika keliru individu tersebut.

Dengan membantu individu menyadari kesalahan logika dan perasaan-perasaan yang sakit diharapkan individu itu bisa mengurangi rasa rendah diri. Oleh karena itu rendah diri dapat dikurangi dengan konseling kelompok Adlerian. Berdasarkan uraian di atas timbul keinginan untuk mengangkatnya dalam suatu penelitian mengenai Penerapan konseling kelompok Adlerian untuk mengurangi rasa rendah diri siswa kelas XI-IA2 di SMAN 1 Driyorejo. RENDAH DIRI Menurut Adler (suryabrata, 2005: 183) pengertian rasa rendah diri mencakup segala rasa kurang berharga yang timbul karena ketidakmampuan psikologis atau sosial yang dirasa secara subyektif ataupun karena keadaan jasmani yang kurang sempurna. Menurut Yusuf (2008) yaitu rendah diri dapat diartikan sebagai perasaan pada diri, baik secara nyata maupun maya (imajinasi). Sedangkan menurut Mulyatiningsih (2004) rendah diri adalah perasaan menganggap terlalu rendah pada diri sendiri. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa rendah diri adalah perasaan yang timbul karena ketidakmampuan psikologis atau sosial yang di dasari kekurangan fisik ataupun perasaan jasmani yang kurang sempurna. Ciri-ciri rendah diri berdasarkan beberapa pendapat di atas adalah menarik diri, pemalu, penakut, tidak percaya pada kemampuan dirinya, mudah putus asa, suka menyendiri Faktor intern penyebab rendah diri yaitu berasal dari diri sendiri, seperti cacat tubuh, kelemahan menguasai bidang studi, dan susah berkomunikasi. Kemudian faktor ekstern berasal dari luar, seperti ekonomi umumnya didasari berasal dari kekurangan

orang tua lemah, orang tua bercerai, dan keluarga sering cekcok. Akibat rendah diri menurut Centi (1993), orang orang mempunyai perasaan rendah diri mereka tidak memenuhi ketepatannya mencapai kepenuhan dalam pergaulan, diterima, diakui, dicintai orang lain, mereka mendekati orang lain dengan hati-hati, mereka tidak terlalu sadar diri, mereka terlalu memandang unsur-unsur negatif yang di kira ada di diri mereka. Cara mengurangi rasa rendah diri menurut Erna Isusilaningtyas (2012), ada beberapa cara mengurangi rasa rendah diri, diantaranya mengenali potensi diri dan mengembangkannya, tidak harus selalu memandang keatas (orang lain), b erhenti memikirkan kekurangan-kekurangan, memperluas pergaulan, mulai belajar bertanya kepada orang baru, memperhatikan penampilan, selalu bersikap tenang, coba sesuatu yang baru yang bersifat positif. KONSELING KELOMPOK ADLERIAN Menurut Prayitno (2001) Layanan Konseling Kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik (masing - masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Menurut Darminto (2007 :58), konseling Adlerian merupakan suatu model konseling yang berorientasi pada keutuhan dan keunikan individual untuk mengarahkan dirinya sendiri. Konseling kelompok Adlerian adalah konseling kelompok yang terdiri dari 5-7 individu dengan tujuan para anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memecahkan masalah dalam waktu yang bersamaan agar dapat mengoptimalkan keunikan dan keutuhan individu mengarahkan dirinya sendiri menjadi

individu yang menerima keadaan diri, bertanggung jawab atas dirinya tersebut. Fokus utama konseling Adlerian menekankan pentingnya hubungan suatu hubungan konseling yang kolaboratif dengan konseli, (2) eksplorasi dan analisis, (3) pengembangan insight, (4) re orientasi dan perubahan. kooperatif antara konselor dan konseli dalam membangun tujuan konseling di samping sikap saling percaya dan respek. Konselor Adlerian memiliki peran yang sangat kompleks dan perlu memiliki banyak keterampilan. Konselor Adlerian berperan sebagai seorang pendidik, memperkembangkan minat sosial, dan mengajar konseli tentang cara-cara memodofikasi gaya hidup, perilaku, dan tujuannya. konselor bertindak sebagai model, yakni mendemonstrasikan cara-cara untuk berpikir, mencari makna, berkolaborasi dengan orang lain, serta membangun dan mencapai tujuan yang bermakna. Empat tahapan yang dapat METODE Penelitian ini menggunakan rancangan pra-eksperimental metode pra-tes dan pascates dalam satu kelompok yang dinilai paling sesuai untuk penelitian ini.rancangan ini digunakan untuk megungkapkan hubungan sebab akibat hanya dengan melibatkan satu kelompok subjek, sehingga tidak ada kontrol yang ketat terhadap variabel ekstra. Prosedur penelitian : 1. Memberikan O1, yaitu pre test untuk mengukur rendah diri siswa kelas XI-IA2 SMA Negeri 1 Driyorejo, sebelum subjek diberi konseling kelompok Adlerian. diidentifikasi merepresentasikan proses konseling Adlerian, yakni : (1) membangun

2. Diketahui siswa yang mempunyai rasa rendah diri dengan skor tinggi dan diberi perlakuan konseling kelompok Adlerian dalam jangka waktu tertentu. 3. Memberikan O2, yaitu post test untuk mengetahui perubahan prilaku setelah diberikan perlakuan konseling kelompok Adlerian. 4. Membandingkan O1 dengan O2 untuk mengetahui adanya perubahan yang terjadi setelah diberikan treatment. Adapun tahap yang akan dilakukan selama penelitian ini adalah : 1.Tahap persiapan a.menyusun proposal penelitian b.menentukan lokasi penelitian c.survey ke tempat penelitian d.mengurus surat ijin penelitian 2.Tahap pelaksanaan penelitian a. Membuat jadwal penelitian b. Pengumpulan data melalui penyebaran instrument berupa angket. c. Prosedur penelitian Membuat jadwal penelitian. Pengumpulan data melalui penyebaran angket pada siswa kelas XI-IA2 di SMAN 1 Driyorejo. Menentukan siswa kelas kelas XI- IA2 SMAN 1 Driyorejo yang memiliki rasa rendah diri dengan skor tinggi. 4. Diketahui siswa kelas kelas XI- IA2 SMAN 1 Driyorejo yang mempunyai rasa rendah diri dengan skor tinggi yang selanjutnya diberi perlakuan konseling kelompok Adlerian. 5. Memberikan angket yang sama kepada 5 siswa yang memiliki rasa rendah diri dengan skor tinggi untuk mengetahui adanya perubahan. 6. Membandingkan hasil pretest dan posttest untuk mengetahui adanya

perubahan atau meningkat dari diterapkannya konseling kelompok Adlerian pada siswa. Tahap menyimpulkan hasil penelitian dengan menyusun laporan. memperoleh perlakuan konseling kelompok pendekatan Adlerian. Penurunan skor rendah diri pada 5 siswa tersebut merupakan hasil perlakuan yang diberikan peneliti berupa konseling kelompok Adlerian.Penurunan tersebut disebabkan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pre-test, diperoleh 5 siswa dari kelas XI-IA2 SMA Negeri 1 Driyorejo yang termasuk dalam kategori oleh kesungguhan 5 siswa dalam mengikuti konseling kelompok Adlerian yang diberikan oleh peneliti. Secara keseluruhan, siswa mampu mengikuti tahapan-tahapan dalam konseling kelompok pendekatan memiliki rasa rendah diri dengan skor Adlerian. tinggi.selanjutnya, 5 siswa tersebut diberikan perlakuan konseling kelompok Adlerian. Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan konseling kelompok pendekatan Adlerian sebanyak 5 kali pertemuan, selanjutnya siswa diberikan lagi angket tentang rendah diri.tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat rendah diri oleh 5 siswa dari kelas XI-IA2 SMA Negeri 1 Driyorejo setelah Perubahan skor rendah diri siswa terlihat pula dalam proses analisis data uji tanda (sign test) menunjukkan bahwa penurunan skor rasa rendah diri setelah diberi perlakuan konseling kelompok Adlerian signifikan, karena ρ = 0,031 memiliki harga yang lebih besar dari α = 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini membuktikan bahwa konseling kelompok Adlerian dapat digunakan untuk mengurangi rasa rendah

diri pada siswa kelas XI-IA2 SMAN 1 Driyorejo. Adanya perbedaan tingkat rendah diri siswa juga diperkuat oleh hasil analisis non parametrik dengan uji tanda (sign tes t) ada perubahan dari siswa yang memiliki rasa rendah diri dengan skor tinggi menjadi rendah diri dengan skor sedang. Dari hasil post-test tersebut, diketahui ada perbedaan dari 5 siswa tersebut setelah memperoleh perlakuan konseling kelompok Adlerian. Adapun temuan-temuan dari hasil penelitian adalah meskipun kelima subyek sama-sama diberi konseling Adlerian tetapi ada subyek yang belum maksimal untuk meningkatkan rendah diri. Hal ini di tunjukkan berdasarkan selisih antara pre test dan post test. Hal ini disebabkan masingmasing subyek dalam mengikuti konseling kelompok Adlerian mempunyai minat dan motivasi yang berbeda-beda. Pada skor awal (pre-test), kelima siswa kelas XI-IA2 SMA Negeri 1 Driyorejo termasuk memiliki rasa rendah diri dengan skor tinggi. Sedangkan pada skor akhir (post-test), skor rendah diri lima siswa mengalami penurunan. Dari kelima siswa yang mengalami penurunan skor terbanyak adalah subyek Pisang yaitu 13.Hal ini disebabkan Pisang sangat bersungguhsungguh dalam mengikuti kegiatan konseling kelompok Adlerian yang telah dilaksanakan. Dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok Adlerian tidak mengalami kendala yang berarti baik pada siswa maupun pembimbing sendiri.petunjuk atau instruksi yang diberikan oleh pembimbing cukup dapat dipahami oleh siswa dan alokasi waktu yang digunakan juga sangat cukup dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok Adlerian.Sehingga kelima siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini

bisa berhasil dalam mengurangi rasa rendah diri. karena faktor-faktor yang dapat mengurangi rasa rendah diri tidak hanya diimplementasikan melalui konseling kelompok Adlerian. Dalam hal-hal tersebut tidak diamati karena keterbatasanketerbatasan peneliti, sehingga untuk penelitian lebih lanjut hendaknya variabelvariabel tersebut dipertimbangkan untuk diamati supaya hasil penelitian lebih akurat. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu pemberian perlakuan konseling kelompok Adlerian yang dilakukan hanya sebanyak 5 kali pertemuan. Sebaiknya dibutuhkan waktu yang lebih banyak dalam melaksanakan perlakuan sehingga memungkinkan tercapainya tujuan secara maksimal. Selain itu hendaknya peneliti selanjutnya lebih memperhatikan variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini, misalnya pengaruh keluarga dan lingkungan, serta layanan-layanan khusus yang wajib SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok Adlerian dapat digunakan untuk mengurangi rasa rendah diri siswa kelas XI- IA2 SMAN 1 Driyorejo.Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan rasa rendah diri siswa kelas XI-IA2 SMAN 1 Driyorejo antara sebelum dan setelah penerapan konseling kelompok Adlerian. diberikan kepada siswa misalnya konseling individu serta teknik konseling lainnya, Saran Pemberian perlakuan konseling kelompok Adlerian yang dilakukan hanya sebanyak 5 kali pertemuan. Sebaiknya dibutuhkan waktu yang lebih banyak dalam melaksanakan perlakuan sehingga memungkinkan tercapainya tujuan secara

maksimal. Dan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti lain khususnya mengenai penerapan konseling kelompok Adlerian untuk mengurangi rasa rendah diri siswa. Corey, Gerald. 1973. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. PT Eredco: Bandung Corey, Gerald. 2007. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. PT RefikaAditama: Bandung DAFTAR ACUAN Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. UMM press: Malang Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta. Azwar, Saifudin. 1998. Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka Pelajar : Yogyakarta Centi. 1993. Mengapa Rendah Diri?. Kanisius : Yogyakarta Darminto, Eko. 2007. Teori-Teori Konseling. Unesa University Press: Surabaya Graham, Helen. 2005. Psikologi Humanistik. Pustaka Pelajar : Yogyakarta Hadi, Sutrisno. 1988. Satistik 2. Andi: Yogyakarta Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan, edisikelima. Penerbit Erlangga: Jakarta Hurlock, E. B., 1999. Perkembangan Anak Jilid 1(Edisi 6).Penerbit Erlangga :Jakarta Isusilaningtyas, Erna. 2012. Cara Menghilangkan Rasa Rendah Diri.

Psikologi Kepribadian (online), ( http// Rosjidan. 1994. Modul Pendekatan- berandapsikologi.blogspot.com, diakses 20 Pendekatan Konseling kelompok. Institut Desember 2012) Kartono, Kartini. 1989. Psikologi Abnormal dan abnormalitas seksual. CV. Mandar Maju: Bandung Mulyatiningsih, Rudi. 2004. Bimbingan Pribadi Sosial, Belajar dan Karir. Grasindo:Jakarta Nursalim, Mochamad dan Suradi.2002. Layanan Bimbingan dan Konseling. Unesa University Press: Surabaya Philips, A. 2006. Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang: Malang Rusmana, Nandang. 2009. Bimbingan dan Konseling Kelompok di Sekolah. Rizqi. Bandung Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta : Bandung Sunarto. H. Perkembangan Peserta Didik. Rineka Cipta :Jakarta Suryabrata, Sumadi. 2003. Psikologi Kepribadian. PT. Raja Grafindo: Jakarta http:www/idwikipedia.org/wiki/rendah diri. Tim UM. 2003. Dasar-dasarMetodelogi (online) Nursalim, Mochamad dan Retno Tri Hariastuti.2007. Konseling Kelompok. Unesa University Press: Surabaya Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan Konseling Kelompok. Universitas Negeri Penelitian. Universitas Negeri Malang dan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang: Malang Winkel. W.S & M.M Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Media Abadi: Yogyakarta Padang: Padang

Yusuf, Syamsu & A. Julika Nurihsan. 2008. Landasan Bimbingan Kelompok. PT.Remaja Rosda Karya: Bandung