Laporan Pemeriksaan Pengawasan*



dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Pemeriksaan* IMO II CH-e ASC Laporan Pengawasan. PT Aquafarm Nusantara Wonogiri, Java Regal Springs, Indonesia

Laporan Audit * IMO II CH-e Laporan Surveillance ASC. *Laporan ini untuk diketahui oleh publik dan tidak mengandung informasi rahasia.

Laporan Pemeriksaan* IMO II CH-e Laporan Pengawasan ASC. PT Aquafarm Nusantara Wunut Farm, Java Regal Springs, Indonesia

Laporan Audit untuk umum*

Laporan Untuk Umum* Wadaslintang, Java PT Aquafarm Nusantara Regal Springs. CAB: Institute for Marketecology (IMO) Author: M.Stark Date:

Laporan Audit untuk Umum *

Laporan untuk Umum* Wonogiri, Jawa PT Aquafarm Nusantara Regal Springs. CAB: Institute for Marketecology (IMO) Author: M.Stark Date:

Draft Laporan Audit untuk Publik*

Laporan Audit Final untuk Publik *

Umun Laporan Audit * Usaha Budidaya Ikan Di Danau Toba PT. Aquafarm Nusantara Regal Springs

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

2. Layanan-layanan LS ICSM Indonesia akan memberikan layanan-layanan sebagai berikut:

Meliputi penerimaan survailen, resertifikasi & perluasan lingkup audit.

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM

Public Disclosure Form

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

2017, No Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 T

Pedoman KAN Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian berbasis SNI dan/atau regulasi teknis

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI ORGANIK. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

Penerapan skema sertifikasi produk

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

Catatan informasi klien

- 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

Penerapan skema sertifikasi produk

Marine Stewardship Council. Standar MSC Chain of Custody: Versi Default

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

LAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5

PROSES SERTIFIKASI Hal. 1 dari 8

Pedoman: PD Rev. 02

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMILIK HUTAN HAK

SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI B4T - QSC

Uncontrolled When Download

Kebijakan NEPCon untuk Penyelesaian Sengketa

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

Penerapan skema sertifikasi produk Garam Komsumsi Beryodium(13.10)

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN DAN EKOLABEL

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

Public Disclosure Form

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 227/PMK.04/2014 TENTANG OPERATOR EKONOMI BERSERTIFIKAT (AUTHORIZED ECONOMIC OPERATOR)

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI HOTEL..

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

LEMBAGA PENYELENGGARA AUDIT DAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN PT. ANUGERAH GLOBAL SUPERINTENDING DOKUMEN PENDUKUNG

Public Disclosure Form

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel

PROSES SERTIFIKASI 20/6/2012

Uncontrolled When Download

Proses Penyelesaian Perselisihan

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMILIK HUTAN HAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

i) Pemohon harus memperbolehkan Lembaga Sertifikasi GCI untuk melakukan kunjungan surveilans pada waktu yang disebutkan dalam individual quotation.

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

LSP Teknologi Informasi Indonesia

PEMELIHARAAN, PERLUASAN, PENGURANGAN, PENANGGUHAN/PEMBEKUAN, DAN / ATAU PENCABUTAN/ PEMBATALAN SERTIFIKAT (SISTEM SMKP/ISO 22000)

PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA

LAMPIRAN PERJANJIAN SERTIFIKASI PERATURAN SERTIFIKASI

KEBIJAKAN PENGALIHAN SPPT SNI. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

Catatan Pengarahan FLEGT

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA TPT

AGRO-BASED INDUSTRY CERTIFICATION SERVICES

A. KRITERIA AUDIT SMK3

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK, PROSES, JASA. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN, SISTEM MANAJEMEN ANTI PENYUAPAN, DAN EKOLABEL

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG SERTIFIKASI PRODUK HASIL KELAUTAN DAN PERIKANAN

Pedoman Penggunaan Logo Sertifikasi Sistem Manajemen

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

Sistem manajemen mutu Persyaratan

SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PALEMBANG LSPRO BIPA

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

SOP PERMINTAAN INFORMASI

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA TPT

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12

Skema sertifikasi produk

Penerapan skema sertifikasi produk

BSN PEDOMAN Persyaratan umum lembaga sertifikasi produk. Badan Standardisasi Nasional

4.12 SYARAT DAN KONDISI YANG MENGATUR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

Semua persyaratan pada klausul 5.1 dari ISO terpenuhi. 5.d Lembaga Sertifikasi harus mempunyai dokumen legalitas hukum

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan

Transkripsi:

IMO II 33.5.1 CH-e ASC Laporan Pengawasan Wadaslintang, Java PT Aquafarm Nusantara Regal Springs, Indonesia Laporan Pemeriksaan Pengawasan* CAB: IMOswiss AG (IMO) Penyusun : Tran Xuan Sang Tanggal : 19.02.15 *Laporan ini diedarkan untuk umum dan tidak memuat informasi yang bersifat rahasia Page 1 of 14

Daftar Isi Istilah... Error! Bookmark not defined. 1. Ringkasan Pelaksana... Error! Bookmark not defined. 2. Informasi kontak CAB... 4 3. Latar Belakang Lahan Budidaya Pemohon... 4 4. Ruang Lingkup... 4 5. Rencana Pemeriksaan... Error! Bookmark not defined. 6. Temuan-temuan... Error! Bookmark not defined. 7. Hasil-hasil Penilaian... Error! Bookmark not defined. 8. Keputusan... 7 9. Penentuan Mulainya COC... 7 10. Laporan-laporan Ketidakpatuhan... 8 11. Pemeriksaan Terjadwal Selanjutnya... 9 Lampiran-lampiran... Error! Bookmark not defined. Lampiran 1c. Hasil-hasil Penilaian Tilapia P1-6... 11 Lampiran 2c. Hasil-hasil Tilapia P 7... 11 Lampiran 3. Klasifikasi Ketidakpatuhan minor / mayor... 12 Lampiran 4. Form 1 Permintaan Untuk Interpretasi atau Perbedaan... 13 Lampiran 5. Masukan-masukan untuk Pemangku Kepentingan... 14 Page 2 of 14

Istilah ASI CC d IMO TOS Lead ABU UOC XTS JU Accreditation Services International / Layanan Akreditasi Internasional Certification Committee IMO / Komite Sertifikasi IMO day(s) / Hari Institute for Marketecology / Institut Marketekologi Tori Spence Lead Auditor / Ketua Pemeriksa Ann Bussarin Kosin Unit of certification / Satuan Sertifikasi Xuan Tran Sang Julia Unger Page 3 of 14

1. Ringkasan Pelaksana Versi lain dari laporan ini dalam bahasa manapun selain bahasa Inggris adalah terjemahan yang belum diperiksa kebenarannya, dan bila terjadi perbedaan maka versi yang berbahasa Inggris yang lebih diutamakan. Unit pembudidayaan PT Aquafarm dalam pemeriksaan untuk sertifikasi ASC. Laporan ini hanya memuat hasil pemeriksaan atas unit pembudidayaan Wadalintang. Lokasi unit pembudidayaan Wadaslintang telah diperiksa / diaudit dengan berdasarkan prinsip prinsip nomor satu hingga nomor enam selama 2 hari. Pelaksanaan audit dilaksanakan oleh seorang auditor dalam bahasa Inggris dan seorang pendamping dalam bahasa Indonesia sebagai penterjemah. Selama dalam pemeriksaan lingkungan; 0 major, 1 minor ( 0 telah ditutup sebelum publikasi atas laporan ini ) dan 0 ( tidak ada ) saran yang dimunculkan. Tidak ada pemeriksaan aspek sosial dalam pemeriksaan yang kedua ini. Disamping menyangkut kegiatan pembesaran, ruang lingkup dari pemeriksaan mengikutkan kegiatan panen, pendaratan dan transport ikan dalam bak-bak terkunci yang dikerjakan oleh rekanan. Ikan dipindah ke net net panen dan didorong dengan menggunakan perahu ke lokasi pendaratan. Di lokasi pendaratan ikan ikan dimasukkan ke dalam bak-bak terkunci di truk transport. Selanjutnya ikan ikan dikirim ke pabrik pengolahan. IMO melihat / menilai bahwa semua kebutuhan dari standar telah dipenuhi secara cukup dan telah menetapkan sertifikasi lanjutan atas unit pembudidayaan Wadaslintangi. Sertifikat yang dimiliki saat ini tetap berlaku dan akan berakhir masa berlakunya pada bulan Agustus 2015. 2. Informasi Kontak CAB IMOswiss AG (IMO) Fisheries & Aquaculture Weststr. 51 8570 Weinfelden, Switzerland Tel: 0041-71-626 0 626 (general) Email: aqua@imo.ch Website: www.imo.ch 3. Latar Belakang Lahan Budidaya Pemohon Unit pembudidayaan Wadaslintang terletak di Waduk Wadaslintang Jawa Tengah. Dan memproduksi ikan Nila sepanjang tahun dalam jaring apung. Disana juga terdapat unit-unit pembudidayaan lain di dalam perairan yang sama. Terdapat satu unit pengolahan ikan dan satu unit pembenihan di PT Aquafarm Nusantara Jawa Tengah. Ikan-ikan Nila utuh / segar diolah di unit pengolahan menjadi produk fillet beku untuk pasar ekspor. Luas total area unit pembudidayaan adalah 12 hektar dengan jumlah karamba berukuran 6 m x 6 m sebanyak 150 petak dan karamba bundar 36 petak dengan diameter 18 m. Pemanenan dan Page 4 of 14

penebaran secara berkesinambungan mencapai jumlah sekitar 425 kali dalam satu tahun. Volume normal air waduk sekitar 450 juta meter kubik, luas area waduk adalah 1460 hektar, waktu simpan air adalah 1.45 tahun, suhu air bervariasi antara 26 o C 31 o C, memiliki stratifikasi yang tetap tetapi pada umumnya stratifikasi tersebut hilang karena udara yang sangat dingin dari sisi selatan pada bulan Juli - Agustus. Terdapat dua ukuran karamba, pembesaran awal menggunakan karamba berukuran 6 m x 6 m x 3 m ( lebar x panjang x kedalaman ) dan pembesaran akhir menggunakan karamba bundar dengan garis tengah 18 m dan kedalaman 5 meter. Pembangunan Waduk Wadaslintang dimulai pada tahun 1982 dan selesai pada tahun 1988 dengan tujuan utama untuk pengendalian banjir, pengairan, wisata perairan, pembangkit listrik tenaga air, dan budidaya perikanan. Lokasi ( lintang dan bujur, propinsi ) adalah 7 o 35 45.99 dan 109 o 47 01.49, di Propinsi Jawa Tengah. Nama perairana adalah Waduk Wadaslintang. Tidak terdapat ikan predator. Semua pekerja berasal dari desa-desa sekitar lokasi pembudidayaan, tidak disediakan sarana transportasi. Perahu-perahu kecil disediakan untuk sarana transportasi perairan dari tempat pendaratan ke karamba-karamba. Toilet dan air minum tersedia di lokasi kerja. Tidak tersedia sarana transport daratan untuk para pekerja, pengangkutan pakan ikan secara internal menggunakan truk milik perusahaan, untuk angkutan ikan panen dan benih menggunakan truk sewa dari pihak luar. Semua pekerja dibayar sebagai karyawan tetap. Tidak ada karyawan kontrak dari pihak luar. Untuk pembuangan limbah organik : ikan-ikan mati dikirim ke pabrik pengolahan tepung ikan dan petani-petani ikan lele. Limbah anorganik : karung bekas kemasan pakan ikan dijual, plastik dan kertas bekas dikirim ke pembuangan sampah milik kota. Nama wilayah masyarakat sekitar adalah Desa Sumberejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Terdapat dua jenis jaring : Jaring 1 inchi untuk petak karamba benih dan jaring 2 inchi untuk petak pembesaran. Juga terdapat jaring temporer 2 inchi yang digunakan untuk panen. Ikan-ikan setelah dipanen, didorong ke tepi tempat pendaratan, dikirim dalam keadaan hidup dengan truk ke unit pengolahan. Pengangkutan karyawan dan bahan-bahan antara tempat pendaratan ke karambakaramba umumnya menggunakan perahu-perahu. Limbah-limbah dibuang mengikuti instruksi/petunjuk. Limbah tidak dibakar atau dibuang sembarangan di lingkungan. Ikan mati dipisah menurut kualitas yang baik dan yang jelek. Ikan mati yang baik dijual untuk konsumsi keluarga, sedangkan ikan yang jelek diberikan secara cumacuma kepada masyarakat untuk pakan ikan lele atau bahan tepung ikan untuk pakan ternak. Perusahaan mempekerjakan penduduk yang utamanya berasal dari wilayah sekitar tempat budidaya. Pekerja tidak tinggal di area pembudidayaan. Tidak memiliki sertifikat lainnya Kapasitas produksi adalah 4173 ton ikan segar per tahun. Jumlah karamba yang dimiliki : 186 unit karamba.. 4. Ruang Lingkup Pemeriksaan dilaksanakan menurut Standar Tilapia ASC v 1.0 Species yang diproduksi di unit pembudidayaan adalah Oreochromis niloticus. Lingkup pemeriksaan ; Unit Pembudidayaan Wadaslintang ( lokasi tunggal ), Tiilapia. Gambaran perairan : Waduk Wadaslintang di Jawa Tengah. Hal ini berbeda nyata dengan perairan yang digunakan untuk unit pembenihan sehingga unit pembenihan tidak termasuk dalam lingkup pemeriksaan. Pemeriksaan pengawasan tidak meliputi semua indikator sebagaimana yang dilaksanakan untuk pemeriksaan penuh sertifikasi ( pemeriksaan awal, sertifikasi ulang setiap tiga tahun ). Lingkup dari pemeriksaan pengawasan menyertakan indikator-indikator penting yang terkait. Pengambilan Page 5 of 14

contoh aspek audit sesuai dengan; a) kemajuan dan prestasi dari ketidakpatuhan yang sempat ada, b) sistem manajemen, c) kepatuhan atas peraturan perundangan, d) keluhan atau dugaan atas ketidakpatuhan dengan persyaratan ASC, e) catatan catatan contoh lokasi ( untuk kegiatan banyak lokasi ) untuk pembuktian bahwa sistem manajemen berjalan efektif dan konsisten, f) program-program operasional dan semua aspek dari siklus produksi. Pemeriksaan pengawasan tidak mengadakan wawancara dengan masyarakat. 5. Rencana Pemeriksaan Tindakan Lokasi Petugas Tanggal* Sertifikasi Permulaan Wadaslintang MIS 15&18&21.5.2012 Pemeriksaan Pengawasan (prinsip Wadaslintang 1-6) XTS 23.10.2014 Pemeriksaan Pengawasan (principle 7) NA NA NA Wawancara / pertemuan dengan Pemangku Kepentingan / NA NA NA masyarakat Laporan Pengawasan kepada ASC IMO Head office ABU, JU 11.06.2015 * Laporan versi sebelumnya tidak untuk konsumsi publik. Pemeriksaan pengawasan ini dilaksanakan bersama Bapak I Wayan Mudana. Beberapa staf / pekerja juga ikut serta dalam pemeriksaan ini seperti Bapak Wim Prihantono Manajer lokasi, Bapak Achmad Faiz Sahly Manajer Sistem Manajemen Mutu, Bapak Bambang Widiyanto Asisten Manajer, Ibu Lastri Administrasi, sesuai dengan tanggungjawab dan kriteria yang sedang diperiksa. Pengawasan pertama dilaksakan pada tanggal 13 dan 14 Oktober 2013, selama dalam pemeriksaan aspek lingkungan, 0 major dan 4 minor ( 3 ditutup sebelum publikasi dari laporan ini ) dan 0 saran yang dimunculkan. Tidak dilakukan pemeriksaan aspek sosial dalam pemeriksaan pengawasan kedua ini. 6. Temuan-temuan Rincian bukti kepatuhan yang ditemukan selama pemeriksaan untuk setiap kriteria dari standard dapat dijumpai dalam Lampiran 1. Beberapa ketidakpatuhan yang menonjol dan tindakan perbaikan yang terkait, dirinci pada bagian 10 dari laporan ini. Saran-saran dan ketidakpatuhan yang telah ditutup, tidak diuraikan disini dan merupakan bagian dari Lampiran 1. Untuk rincian masukan dari Pemangku Kepentingan yang diterima selama proses sertifikasi, silakan dilihat pada Lampiran 5. Semua pengukuran dan analisis parameter kualitas air telah cukup memenuhi persyaratan. Secara umum, lokasi pembudidayaan yang diperiksa telah dipersiapkan dengan baik. Semua ketidakpatuhan yang ditemukan pada pemeriksaan sebelumnya telah di selesaikan saat ini. Page 6 of 14

Auditor memperoleh akses terbuka untuk melihat semua dokumentasi / catatan, lokasi pembudidayaan dan staf / pekerja yang dianggap perlu. Lokasi pembudidayaan telah dikelola dan didokumentasikan serta tenaga kerja telah dilatih dengan baik untuk menjalankan tata cara kerja internal. Semua cara penghitungan terkait telah dilakukan dengan benar. Penjelasan atas status sertifikasi dapat ditemukan pada bagian 8 dari laporan ini. 7. Hasil-hasil Penilaian Rincian bukti kepatuhan dari setiap kriteria dari standard dapat ditemukan dalam Lampiran 1. 8. Decision IMO menetapkan status sertifikasi lokasi pembudidayaan Wadaslintang saat ini. 9. Penentuan awal dari COC Pendataan Risiko COC dalam lokasi pembudidayaan L risiko rendah : tidak terdapat aktifitas tersebut atau tersedia sistim yang terkendali. M risiko tingkat menengah : terdapat aktifitas tersebut di lokasi pembudidayaan akan tetapi juga tersedia sistim yang baik. H risiko tingkat tinggi : aktifitas tersebut ada, ada resiko kemungkinan tercampur dan sistem di lokasi tidak memadai untuk menangani resiko dan COC dalam lokasi pembudidayaan bisa jadi diperlukan. Ref to Integritas dari produk bersertifikasi Risiko yang Alasan CR terkait 17.5.1 Sistem yang digunakan L Ikan-ikan dikendalikan atas nomor karamba, jumlah tanam dan jumlah panen dan tersedia sistem manajemen pengendalian yang sesuai dengan standar ASC. 17.5.1.2 Adanya kemungkinan penukaran ikan sebelum atau saat proses panen L Tidak ada penggantian / penukaran 17.5.1.3 Kemungkian terjadinya upaya memasukkan ikan dari luar unit pembudidayaan yang bersertifikat. L Lokasi pembudidayaan lain dari Aquafarm juga bersertifikasi ASC. Terdapat juga petani-petani lokal di sekitar lokasi Aquafarm. Namun begitu, Aquafarm telah menjalankan pengendalian internal atas ketertelusuran dan alur produk. Sistim manajemennya kuat dan mantap. 17.5.1.4 Kemantapan dari sistem manajemen / L pengelolaan 17.5.1.5 Adanya aktifitas pemindahan produk L Aktifitas pemindahan muatan dilakukan dari saat Page 7 of 14

17.5.1.6 Jumlah dan / atau titik-titik lokasi panen. Perkiraan risiko secara keseluruhan L L mendorong ikan dengan perahu hingga dimasukkan ke dalam bak-bak yang terkunci di truk pengangkut Satu lokasi pendaratan /panen. Apabila CAB menemukan bahwa sistem mencukupi, produk dapat masuk dalam rangkaian penjagaan yang bersertifikasi selanjutnya dan berhak untuk menggunakan label ASC. Lingkup sertifikat akuakultur, mencakup hal-hal dari penggantian pemilik setelahnya, dimana sertifikasi COC diperlukan. Disamping kegiatan pembesaran ikan, lingkup dari pemeriksaan meliputi panen, pendaratan, penguncian bak-bak transpor panen. Sertifikasi COC diperlukan dari titik pembongkaran ikan dari bak-bak yang terkunci. Terdapat dua unit pengolahan ikan Aquafarm yang bersertifikasi ASC COC. Tidak ada persetujuan berlaku mundur. Hanya produk produk yang dipanen setelah tanggal sertifikasi yang disetujui untuk menggunakan logo ASC. Apabila CAB menemukan sistim tidak memadai, produk tidak diijinkan masuk kedalam rantai penjagaan yang bersertifikasi dan tidak berhak menggunakan label ASC. Produk produk berikut ini tidak bisa masuk ke dalam dalam rangkaian penjagaan yang bersertifikasi selanjutnya dan tidak berhak menggunakan label ASC; NA Ketetapan ini akan tetap dipegang sampai direvisi oleh CAB dalam pemeriksaan berikutnya. 10. Laporan-laporan Ketidakpatuhan Producer: Lokasi Budidaya Wadaslingtang No of CC Tahun Kate gori Ketidakpatuhan (ringkasan) 2.5.1g 2014 minor Pengukuran Parameter Air Nilai Turbiditas dan Klorofil-a di RWFA dan RWFO : yang diukur oleh petugas lokasi budidaya dan auditor memiliki perbedaan lebih dari 5 % Page 8 of 14 Rencana Tindakan Akar permasalahan : untuk Turbiditas dan Klorofil-a, kami mendapatkan kisaran nilai yang sangat rendah, oleh karena itu variasi kecil dalam pembacaan menghasilkan perbedaan persentase yang besar. Untuk DO, nampaknya perbedaan dalam pembacaan disebabkan oleh perbedaa cara memegang alat pemeriksa (probe). Untuk pemeriksaan selanjutnya, penanganan alat pemeriksa disepakati antara petugas lokasi dan pemeriksa sebelum pengukuran. Tenggat waktu Pembuktian dalam pemeriksaan selanjutnya

Producer: Lokasi Budidaya Wadaslingtang No of CC Tahun Kate gori Ketidakpatuhan (ringkasan) Rencana Tindakan Tenggat waktu Tindakan Perbaikan : PTAN akan menghubungi ASC dan/atau ASI, untuk membahas masalah perbedaan yang melebihi 5%, yang terjadi setiap tahun, tetapi hal ini hanya karena nilai-nilanya sangat mendekati LOD atau karena ketelitian peralatan (angka dalam desimal). Kami akan melibatkan konsultan kualitas perairan kami dalam diskusi ini. Kami juga akan mengikutsertakan dalam prosedur analisis bahwa turbiditas dan Klorofil-a semestinya dihitung dari ratarata lima kali pembacaan, untuk menghilangkan masalah yang berulangulang. Kerangka Waktu : sebelum tanggal 18 Desember untuk menghubungi ASC. Sebelum tanggal 1 April untuk memperbaharui prosedur analisis Komentar IMO : Rencana tindakan disetujui. Bukti dari prosedur analisis belum diajukan N of CC Nomor dari kriteria yang tidak dipenuhi (e.g. 1.1.1). Tahun Tahun pertama manakala ketidakpatuhan ditemukan. Kat. Kategri sankss:tingkatan menggunakan istilah min aatu maj. Ketidakpatuhan Tidak memenuhi standard. Program Perbaikan Upaya terukur dari perusahaan untuk memperbaiki ketidakpatuhan dan harus disetujui oleh IMO. Pelaksanaan program perbaikan haris selesai sesuai batas waktu.. Batas waktu Tanggal manakala IMO memeriksa pelaksanaan dari perbaikan. Status Status dari pelaksanaan ukuran perbaikan; dikerjakan, sebagian dikerjakan, tidak dikerjakan Rec Rekomendasi (tiidk diperlukan perogram perbaikan) min Ketidakpatuhan Minor: lihat Lampiran 3 Maj Ketidakpatuhan Major: Liihat Lampiran 3 11. Jadwal pemerikasan lanjutan Pemeriksaan pengawasan selanjutnya; (tahun, bulan): NA Page 9 of 14

Sertifikasi ulang secara lengkap setiap tiga tahun, pada tahun terakhir: Agustus 2015 IMO memiliki hak untuk melaksanakan pemeriksaan tambahan tanpa pemberitahuan sesuai standar prosedur operasional IMO. Misalnya, pemeriksaan tambahan bisa dilaksanakan dalam karangka penelitian dokumentasi. Komentar Operator (pilihan): Tidak ada Operator telah meyatakan persetujuannya atas laporan ini dan telah memenuhi pelaksanaan rencana perbaikan / perbaikan terukur. Keputusan akhir dari sertifikasi diambil oleh staf sertifikasi yang bertanggungjawab di IMO. Lebih lanjut pihak operator mengkonfirmasi bahwa laporan ini tidak mengandung informasi rahasia dan dapat dipublikasikan oleh ASC. Komfirmasi operator Wayan Mudana Wadaslingtang, 23.10.2014 Nama & tandatangan Tanggal, tempat Konfirmasi auditor Tran Xuan Sang Wadaslingtang, 23.10.2014, nama & tanda tangan tanggal, tempat Page 10 of 14

Lampiran-lampiran Lampiran 1c. Hasil-hasil Penilaian Tilapia P1-6 Silakan melihat pada dokumen terpisah. Informasi berikutnya adalah bersifat rahasia dan telah dihapus dari laporan publik ini: - Analisa dan pengamatan kualitas air. Lampiran 2c. Hasil-hasil Penilaian Tilapia P 7 Silakan melihat pada dokumen terpisah. Page 11 of 14

Lampiran 3. Klasifikasi Ketidakpatuhan minor / mayor Ketidaksesuaian Minor a) Untuk sertifikasi permulaan, badan sertifikasi bisa merekomendasikan pemohon untuk disertifikasi apabila rencana tindakan perbaikan bagi ketidaksesuaian yang ditemukan telah disetujui oleh kedua belah pihak yaitu pemohon dan badan sertifikasi. i. Rencana program perbaikan harus menguraikan secara singkat : a) Akar masalah ( penyebab ) dari ketidak sesuaian b) Tindakan perbaikan yang diambil dimaksudkan untuk memenuhi / memperbaiki ketidaksesuaian. c) Perkiraan waktu pelaksanaan tindakan perbaikan. ii. Ketidak sesuaian yang bersifat minor bisa ditunda perbaikannya satu kali dalam waktu paling lama satu tahun apabila tindakan perbaikan secara menyeluruh tidak memungkinkan untuk dilakukan akibat hal hal yang ada diluar kendali pemohon ( klien ). b) Badan sertifikasi akan memunculkan sebagai ketidaksesuaian yang bersifat mayor apabila ketidaksesuaian minor terjadi secara berulang untuk sesuatu yang sama. c) Badan sertifikasi mengharuskan agar ketidaksesuaian minor yang timbul pada saat pemeriksaan / pengamatan agar diperbaiki dalam rentang waktu satu tahun. Ketidaksesuaian Mayor a) Badan sertifikasi mengharuskan agar ketidaksesuaian yang bersifat mayor supaya sudah diperbaiki / dipenuhi oleh pemohon: i. Sebelum sertifikasi dikabulkan / diterbitkan. ii. Dalam waktu tiga bulan setelah tanggal audit atau pemeriksaan ulang secara menyeluruh harus dilaksanakan. iii. Akar ( penyebab ) permasalahan dari munculnya ketidak sesuaian ditemukan. b) Dalam hal ketidaksesuaian yang bersifat mayor yang muncul selama periode masa berlakunya sertifikat maka badan sertifikasi perlu memastikan; i. Bahwa pemegang sertifikat memperbaiki ketidaksesuaian dalam waktu maksimal tiga (3) bulan. ii. Ketidaksesuaian mayor bisa diperpanjang satu kali untuk masa waktu tiga bulan tambahan apabila pelaksanaan tidak perbaikan secara penuh tidak memungkinkan dilaksanakan karena keadaan / masalah yang diluar kendali pemohon / klien. iii. Bahwa harus dicari / ditemukan akar permasalahannya. Page 12 of 14

Lampiran 4. Form 1 Permohonan untuk interpretasi atau perbedaan Formulir ini adalah untuk memasukkan permohonan yang diajukan oleh CAB kepada ASC untuk memohon interpretasi kebutuhan normatif dari ASC dan / atau permohonan perbedaan keuituhan kebutuhan normatif yang khusus. I Permohonan CAB 1.1 Nama CAB 1.2 Tanggal pemasukan 1.3 Kontak Person CAB 1.4 Alamat Email dari kontak person CAB 1.5 Referensi Dokumen ASC 1.6 Latar belakang. (Tulis penjelasan lengkap dari masalah ) 1.7 Tindakan / Keputusan yang direkomendasi II Penetapan ASC 2.1 Status 2.2 Tanggal Penetapan Tutup 2.3 ASC Penetapan atas Perbedaan 2.3 ASC Interpretasi Page 13 of 14

Lampiran 5. Masukan masukan pemangku kepentingan Termasuk informasi tertulis dan tercatat lainnya dan tanggapan CAB atas setiap masukan. Periode konsultasi publik. Pemberitahuan pemeriksaan (30 hari sebelum pemeriksaaan ) n/a Masukan pemangku kepentingan n/a Tanggapan IMO Rancangan laporan publik (10 hari sejak publikasi laporan) n/a n/a Page 14 of 14