BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke

BAB 1 PENDAHULUAN. ini perusahaan harus memiliki keunggulan dalam menghadapi perkembangan. bertahan dan terus berkembang dalam menghadapi pesaing.

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 33 TAHUN 2010 TENT ANG

KUISIONER SELF-EFFICACY

LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Prosedur Pelaksanaan Program Terapi Rumatan Metadon. pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Korban penyalah guna dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu dan teknologi yang diikuti dengan meningkatnya

TABEL IV Hasil Observasi Awal Perilaku Datang Terlambat Sekolah Sebelum Treatment. Sebelum Treatment Nama Tanggal Waktu Datang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN KETERLIBATAN DALAM MOBILISASI DINI PASIEN STROKE DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Vertigo adalah suatu gejala atau perasaan dimana seseorang atau benda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. panjang dengan rata-rata 44 juta kecacatan, dengan memberi dampak emosional

PERAN PERAWAT HOME CARE. Disampaikan oleh Djati Santosa.

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. Hidup bebas tanpa Stroke merupakan dambaan bagi semua orang. Tak heran

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Keperawatan pasca operasi merupakan periode akhir dari keperawatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (2001) stroke adalah tanda tanda klinis mengenai gangguan

dan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2 Umum Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada Kementerian Kesehatan; d. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sakit antara lain pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Undangundang

DATA KEGIATAN YANG AKAN DILELANG TAHUN 2013

MODEL DOKUMENTASI SOR, POR, FLOWSHEET. Ns. IGYP, S.Kep, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran informasi dan dukungan emosional. Dalam bidang keperawatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. akan pengelolaan informasi yang akurat. digunakan untuk pengelolaan data-data organisasi. Dalam sistem basis data

BAB 5 KESIIMPULAN DAN SARAN

Rehabilitasi pada perdarahan otak

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DRUG RELATED PROBLEMS KATEGORI DOSIS LEBIH, DOSIS KURANG DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.MOEWARDI SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSI BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

CATATANPERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) WIB (skala nyeri : 8)

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Proses Penyembuhan Kesehatan Mental Klien Rumah Sakit Jiwa Tampan

BAB I PENDAHULUAN. paling sering mengalami cedera dan pada kecelakaan lalu lintas yang fatal, hasil

SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN (Informed Consent) Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Umur :

untuk mengupdate dan menghapus record perawat dari basis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan tingkat kreativitas pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa

PROFIL KESEHATAN. BERAT BADAN YANG DIREKOMENDASIKAN kg LINGKAR PERUT YANG DIREKOMENDASIKAN cm

SUMBER DAYA MANUSIA DAN DESAIN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia berada pada kemajuan jaman yang sangat pesat. Karenanya setiap

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB 1 PENDAHULUAN. ginjal yang bersifat irreversible, dimana kemampuan tubuh gagal untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semua pekerjaan memiliki resiko dan potensi bahaya yang berpengaruh

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1 (Rekapan Jawaban Kuesioner dari Pasien Penderita TBC)

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENT ANG

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

BAB V PEMBAHASAN. a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Fak. Keperawatan USU Medan

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012

KUESIONER KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JKA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu singkat. Upayaupaya

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. juta orang mengalami gagal ginjal. Data dari The United State Renal Data System

Keefektifan terapi keluarga terhadap penurunan angka kekambuhan pasien skizofrenia di rumah sakit khusus jiwa dan saraf Puri Waluyo Surakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Jalan Wirosaban No. 1 Yogyakarta. Rumah Sakit Jogja mempunyai visi

BAB VI PENUTUP. korelasi sebesar 72,2%, variabel Pelayanan informasi obat yang. mendapat skor bobot korelasi sebesar 74,1%.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membandingkan adakah perbedaan Visual Analog Scale (VAS)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai masalah kesehatan global terbesar di dunia. Setiap tahun semakin

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA

HUBUNGAN MEDITASI DALAM YOGA DENGAN DAYA TAHAN TERHADAP STRES PADA PAGUYUBAN YOGISWARAN SURAKARTA

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KERANGKA PEMIKIRAN. Penderita ketergantungan terhadap NAZA sangat sulit untuk pulih secara normal

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke atau gangguan peredaran darah otak (GPDO) merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi

BAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011).

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di negara-negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia yang kondisi

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

STUDI DESKRIPTIF DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN STROKE DALAM MENJALANI REHABILITASI STROKE DI RSUD BENDAN PEKALONGAN TAHUN 2013

BAB V HASIL PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh latihan mengunyah dan

PRE PLANING TAKS ULAR BERNOMER DAN PESAN BERANTAI

TITIN KUSRINI J

1.5 Metode Penelitian Tahapan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini dibagi bebrapa tahapan, diantaranya:

BAB 1 PENDAHULUAN. Reumatoid Arthritis (RA) merupakan suatu penyakit autoimun yang

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyakit yang menduduki peringkat ketiga penyebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

A. Kriteria Discharge Planning Pemulangan pasien dari Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri dilakukan kepada :

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Terapi 1. Rincian Pelaksanaan Terapi Terapi telah dilaksanakan di Ruang Terapi Wicara RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto, proses terapi berlangsung selama 30 menit dan dilaksanakan selama 2 kali dalam seminggu sesuai PMK No.81 tentang standar pelayanan Terapi Wicara, sehingga total pertemuan adalah 8 kali pertemuan. 2. Hasil Terapi a. Rincian SOAP setiap pertemuan 1) Pertemuan Pertama (Senin, 18 Februari 2019) keakuratan 10% dari target 80%. keakuratan 10% dari target 80%. Hari ini merupakan pertemuan yang pertama. Sehingga belum memiliki data yang dapat digunakan sebagai pembanding. Mengulang program terapi yang diberikan, berupa menamai benda sekitar dan kata kerja. 2) Pertemuan Kedua (Selasa, 19 Februari 2019) 27

28 keakuratan 20% dari target 80%. keakuratan 20% dari target 80%. dengan benar dari 10% menjadi 20%. dengan benar dari 10% menjadi 20%. 3) Pertemuan Ketiga (Senin, 25 Februari 2019) keakuratan 30% dari target 80%. keakuratan 30% dari target 80%. dengan benar dari 20% menjadi 30%. dengan benar dari 20% menjadi 30%.

29 4) Pertemuan Keempat (Selasa, 26 Februari 2019) keakuratan 70% dari target 80%. keakuratan 70% dari target 80%. dengan benar dari 30% menjadi 70%. dengan benar dari 30% menjadi 70%. 5) Pertemuan Kelima (Senin, 4 Maret 2019) keakuratan 70% dari target 80%. keakuratan 80% dari target 80%. (1) Klien stabil pada tingkat keakuratan 70% saat menamai benda sekitar. dengan benar dari 70% menjadi 80%.

30 6) Pertemuan Keenam (Selasa, 5 Maret 2019) (1) Klien tampak lelah dan pusing. keakuratan 80% dari target 80%. keakuratan 70% dari target 80%. dengan benar dari 70% menjadi 80%. (2) Klien mengalami penurunan saat menamai kata kerja dari 80% menjadi 70%.. 7) Pertemuan Ketujuh (Senin, 11 Maret 2019) keakuratan 100% dari target 80%. keakuratan 100% dari target 80%. dengan benar dari 80% menjadi 100%.

31 dengan benar dari 70% menjadi 100%. 8) Pertemuan Kedelapan (Selasa, 12 Maret 2019) keakuratan 90% dari target 80%. keakuratan 100% dari target 80%. (1) Klien mengalami penurunan saat menamai benda sekitar dengan benar dari 100% menjadi 90%. (2) Klien stabil pada tingkat keakuratan 100% saat menamai kata kerja.

32 b. Kesimpulan Hasil Terapi Berikut ini adalah ringkasan singkat objective pada SOAP dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir dalam tabel 2: Tabel 4.2 Ringkasan singkat objective pada SOAP Tujuan Pertemuan Hasil Jangka 1 2 3 4 5 6 7 8 Pendek Menamai 10% 20% 30% 70% 70% 80% 100% 90% Tercapai benda sekitar dengan keakuratan 80% Menamai 10% 20% 30% 70% 80% 70% 100% 100% Tidak kata kerja tercapai dengan keakuratan 80% Pada kemampuan menamai kata benda dipertemuan pertama klien mampu menamai dengan keakuratan 10%, klien mengalami peningkatan pada pertemuan kedua dengan keakuratan 20%, pada pertemuan ketiga klien mengalami peningkatan dengan keakuratan 30%, pada pertemuan keempat dan kelima klien mengalami peningkatan dengan keakuratan 70%, pada pertemuan keenam klien mengalami peningkatan dengan tingkat keakuratan 80%, pada pertemuan ketujuh klien mengalami peningkatan dengan tingkat keakuratan 100%, pada pertemuan kedelapan klien mengalami penurunan dengan tingkat keakuratan 90%. Pada kemampuan menamai kata kerja dipertemuan pertama klien mampu menamai dengan keakuratan 10%, klien mengalami peningkatan pada pertemuan kedua dengan keakuratan 20%, pada pertemuan ketiga klien mengalami peningkatan dengan keakuratan 30%, pada pertemuan keempat klien mengalami peningkatan dengan keakuratan 70% dan pertemuan kelima klien mengalami peningkatan dengan keakuratan 80%, pada pertemuan keenam klien mengalami penurunan dengan tingkat keakuratan 70%, pada pertemuan ketujuh dan kedelapan klien mengalami peningkatan dengan tingkat keakuratan 100%.

33 B. Pembahasan Setelah dilakukan terapi selama 8 kali pertemuan, klien mengalami peningkatan pada kemampuan bahasa ekspresif. Pada 3 sesi terakhir terapi saat menamai benda sekitar klien berhasil dengan keakuratan 80% dan pada 2 sesi terakhir terapi saat menamai kata kerja klien mendapatkan keakuratan 100% namun belum berhasil karena belum mencukupi konsistensi 3 kali terapi berturutturut. 1. Faktor pendukung kemajuan dan peningkatan kemampuan klien: a. Pemahaman klien yang baik Klien dengan pemahaman yang baik dapat dengan cepat memahami intruksi dari praktikan dibandingkan klien yang memiliki pemahaman yang buruk. Sehingga apa yang disampaikan oleh praktikan dapat dengan cepat ditangkap dan dipahami oleh klien yang memiliki pemahaman baik. Pemahaman yang dimiliki klien dapat memberi dampak yang besar pada kesembuhannya (Wise, 2007). b. Motivasi klien Klien memiliki motivasi untuk pulih dan ingin kembali melakukan aktivitas seperti dahulu sehingga klien semangat dalam menjalani proses terapi. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanyahasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita, dan lingkungan yang baik (Uno, 2008). c. Sikap Kooperatif Sikap kooperatif yang dimiliki klien berpengaruh pada ketercapaiian hasil terapi. Hal ini dapat dilihat dari sikap klien yang mampu mengikuti setiap intruksi yang diberikan. Sikap kooperatif dapat membantu proses pengobatan dan perawatan menjadi lebih mudah dan diharapkan pula dan diharapkan pula mempercepat proses penyembuhan pasien (Nugroho, 2013). d. Dukungan keluarga Dukungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi pemulihan pada klien afasia. Dukungan keluarga merupakan faktor

34 penting dalam menolong klien afasia untuk mengatasi kesulitan yang dialaminya. Keluarga klien sangat mendukung terapi yang dijalani klien, dilihat ketika suami dan anak klien yang rajin mengantar klien terapi, kontrol dokter sesuai dengan jadwal dan selalu menanyakan perkembangan klien. Keterlibatan anggota keluarga, teman, dan kerabat dekat dalam proses terapi dapat meningkatkan efektifitas rehabilitasi (Bullain, 2007). 2. Faktor penghambat kemajuan dan peningkatan kemampuan klien: a. Kondisi klien Dalam proses terapi terkadang klien mudah lelah, dampak kelelahan mengakibatkan konsentrasi klien terganggu dan klien sulit mengingat apa yang telah praktikan ajarkan. Hal ini diperkuat bahwa seseorang yang mengalami hipertensi dan stroke akan merasakan lelah (Kusuma, 2015). b. Intensitas pertemuan Intensitas pertemuan penulis dengan klien dilakukan 8 kali pertemuan selama 5 minggu menyebabkan tingkat keakurataan pada materi menamai kata kerja belum tercapai. Hal ini disampaikan oleh Putranto (2009), terapi yang berlangsung lebih dari 8 minggu tampaknya lebih efektif dari pada mereka yang berlangsung kurang dari 8 minggu. Jadi, intensitas pertemuan yang harusnya 8 minggu sementara hanya dilakukan 5 minggu.