Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MUSI BANYUASIN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. KH. Wakhid Hasyim Nomor 141, Telepon (0321) , Fax. (0321) Jombang 61411

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I P E N D A H U L U A N

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

L A P O R A N K I N E R J A

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Bab II Perencanaan Kinerja

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

User [Pick the date]

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS

RENCANA KERJA 2017 BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

Pemerintah Kota Tangerang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

P EM ERI NT AH KABU PATEN BAPPEDA JO MBANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA,

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MUSI BANYUASIN 2019 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN Jl. Kolonel Wahid Udin No. 258 Sekayu Telpon/Fax (0714) 321142 321104 Kode Pos 30711

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 dapat diselesaikan. Penyusunan LKjIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimana seluruh jajaran Pemerintah diwajibkan menyampaikan Laporan Kinerja Pemerintahan setiap tahun anggaran. Laporan ini dimaksudkan untuk menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel, dan Bebas Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) serta mewujudkan good governance. Sehubungan dengan hal tersebut, Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 merupakan wujud nyata pertanggungjawaban atas Kebijakan, Program dan Kegiatan yang dilakukan dalam Tahun Anggaran 2019. Penyusunan LKjIP ini juga bertujuan untuk memenuhi azaz Keterbukaan, Profesionalisme, Proporsionalitas dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Keuangan Daerah. Dalam penyusunan LKjIP Bappeda 2019 ini dimungkinkan masih terdapat kekurangan atau kelemahan-kelemahan. Oleh karena itu, di masa yang akan datang senantiasa diupayakan untuk lebih meningkatkan kualitas pelaporan ini, baik menyangkut teknis penulisan maupun dalam penyajian materi LKjIP secara lebih baik. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan Penyusunan LKjIP ini, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Sekayu, Januari 2020 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN Ir. ZULFAKAR, M.Si PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19640311 199103 1 012 i

EXECUTIVE SUMMARY Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 22 Tahun 2000, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Musi Banyuasin adalah lembaga unsur penunjang Pemerintah Daerah yang berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati Musi Banyuasin. Selanjutnya sebagai pelaksanaan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 67 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA Kabupaten Musi Banyuasin, dijabarkan lebih lanjut mengenai kedudukan, tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja BAPPEDA Kabupaten Musi Banyuasin. Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya Bappeda sudah menetapkan indikator kinerja yang akan dicapai melalui program dan kegiatan, selanjutnya analisis atas capaian kinerja terhadap Rencana Kinerja akan diidentifikasi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, pengukuran menggunakan indikator kinerja dapat memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Dalam penyusunan LKjIP Tahun 2019 ini terdapat beberapa permasalahan antara lain usulan program yang tertampung tidak semua dapat diakomodir di RKPD Kabupaten Musi Banyuasin dikarenakan keterbatasan pagu anggaran, usulan Renja Perangkat Daerah harus menyesuaikan dengan program nomenklaktur yang telah ditetapkan di RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin dan belum optimalnya peran mitra Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin terhadap proses verifikasi dalam menyelaraskan program dan kegiatan perangkat daerah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan : 1. Optimalisasi kinerja aparatur perencana dan mitra Perangkat Daerah dalam mendorong perangkat daerah guna mendukung setiap pencapaian program dan kegiatan ii

2. Meningkatkan intensitas koordinasi internal antar bidang Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin maupun dengan Perangkat Daerah dalam keselasaran perencanaan program/kegiatan 3. Memantapkan prioritas program dan kegiatan perangkat daerah. iii

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 dapat diselesaikan. Penyusunan LKjIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimana seluruh jajaran Pemerintah diwajibkan menyampaikan Laporan Kinerja Pemerintahan setiap tahun anggaran. Laporan ini dimaksudkan untuk menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel, dan Bebas Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) serta mewujudkan good governance. Sehubungan dengan hal tersebut, Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 merupakan wujud nyata pertanggungjawaban atas Kebijakan, Program dan Kegiatan yang dilakukan dalam Tahun Anggaran 2019. Penyusunan LKjIP ini juga bertujuan untuk memenuhi azaz Keterbukaan, Profesionalisme, Proporsionalitas dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Keuangan Daerah. Dalam penyusunan LKjIP Bappeda 2019 ini dimungkinkan masih terdapat kekurangan atau kelemahan-kelemahan. Oleh karena itu, di masa yang akan datang senantiasa diupayakan untuk lebih meningkatkan kualitas pelaporan ini, baik menyangkut teknis penulisan maupun dalam penyajian materi LKjIP secara lebih baik. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan Penyusunan LKjIP ini, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Sekayu, Januari 2020 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN Ir. ZULFAKAR, M.Si PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19640311 199103 1 012 i

EXECUTIVE SUMMARY Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 22 Tahun 2000, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Musi Banyuasin adalah lembaga unsur penunjang Pemerintah Daerah yang berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati Musi Banyuasin. Selanjutnya sebagai pelaksanaan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 67 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA Kabupaten Musi Banyuasin, dijabarkan lebih lanjut mengenai kedudukan, tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja BAPPEDA Kabupaten Musi Banyuasin. Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya Bappeda sudah menetapkan indikator kinerja yang akan dicapai melalui program dan kegiatan, selanjutnya analisis atas capaian kinerja terhadap Rencana Kinerja akan diidentifikasi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, pengukuran menggunakan indikator kinerja dapat memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Dalam penyusunan LKjIP Tahun 2019 ini terdapat beberapa permasalahan antara lain usulan program yang tertampung tidak semua dapat diakomodir di RKPD Kabupaten Musi Banyuasin dikarenakan keterbatasan pagu anggaran, usulan Renja Perangkat Daerah harus menyesuaikan dengan program nomenklaktur yang telah ditetapkan di RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin dan belum optimalnya peran mitra Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin terhadap proses verifikasi dalam menyelaraskan program dan kegiatan perangkat daerah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan : 1. Optimalisasi kinerja aparatur perencana dan mitra Perangkat Daerah dalam mendorong perangkat daerah guna mendukung setiap pencapaian program dan kegiatan ii

2. Meningkatkan intensitas koordinasi internal antar bidang Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin maupun dengan Perangkat Daerah dalam keselasaran perencanaan program/kegiatan 3. Memantapkan prioritas program dan kegiatan perangkat daerah. iii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dipandang perlu adanya pelaporan kinerja instansi pemerintah untuk mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Maka berdasarkan ketentuan tersebut instansi pemerintah wajib melaksanakan kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi pada setiap akhir tahun anggaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) disampaikan kepada Presiden dan salinannya disampaikan kepada Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dengan menggunakan pedoman penyusunan sistem akuntabilitas kinerja. Pedoman ini telah disempurnakan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. B. TUGAS DAN FUNGSI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Musi Banyuasin merupakan lembaga unsur penunjang Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin yang dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati Musi Banyuasin. Pembentukan BAPPEDA Kabupaten Musi Banyuasin didasarkan pada Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Tugas pokok dan fungsi Bappeda dijabarkan dalam Peraturan Bupati Nomor 67 Tahun 2017 meliputi kedudukan, tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Bappeda Kab. Muba. Bappeda mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam merumuskan kebijakan perencanaan pembangunan daerah dan penilaian serta pengendalian atas pelaksanaannya. 1

Untuk penyelenggaraan tugas pokok tersebut Bappeda mempunyai fungsi : 1. Pengelolaan urusan Kepegawaian, Keuangan, aset, umum dan Perlengkapan; 2. Penyusunan rumusan dan penjabaran kebijakan teknis serta pelaksanaan operasional di bidang perencanaan pembangunan daerah; 3. Pengoordinasian, penyinkronisasian, penyusunan RPJPD, RTRW, RPJMD dan RKPD; 4. Perencanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan yang untuk merencanakan, mempersiapkan, mengelola, menelaah serta menyusun kebijakan teknis dan program di bidang perencanaan pembangunan daerah, meliputi Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Perekonomian, Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah; 5. Pengoordinasian yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan program yang berkembang dengan peningkatan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; 6. Penyelesaian yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pengawasan teknis atas pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah serta menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 7. Penyusunan program program jangka pendek, menengah dan panjang serta mengoordinasikan program program lain atas usul perangkat daerah lainnya; 8. Penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama sama dengan instansi terkait yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah; 9. Pengoordinasian pendanaan pembangunan; 10. Pengoordinasian perencanaan kerjasama antar Kabupaten/Kota dalam provinsi, antar provinsi dalam negeri dan luar negeri; 11. Pengendalian pelaksanaan program/kegiatan pembangunan daerah; 12. Penyusunan hasil evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan penilaian pelaksanaan kegiatan pembangunan dalam lingkup kabupaten; 13. Pengoordinasian, fasilitasi dan kerjasama dalam pelaksanaan kelitbangan; 14. Pengoordinasian dan sinergitas kerjasama pembangunan daerah dan program Perusahaan; 15. Pengoordinasian pemberian penguatan sistem inovasi daerah; 2

16. Pengoordinasian penetapan kebijakan penguatan sistem inovasi daerah di kabupaten; 17. Pengoordinasian pelaksanaan sinkorinisasi, harmonisasi dan sinergi kebijakan penguatan sistem inovasi daerah di kabupaten; 18. Pengoordinasian penataan kelembagaan sistem inovasi daerah; 19. Pengoordinasian pemberdayaan organisasi kemasyarakatan dan mensinergikan dengan penguatan sistem inovasi daerah; 20. Penyusunan dan/atau pembaharuan produk hukum daerah dalam rangka penguatan kelembagaan kelitbangan; 21. Pembuatan konsep penataan dunia usaha dalam rangka pemanfaatan hasil-hasil kelitbangan yang menghasilkan barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomis; 22. Penyusunan konsep sistem yang mengatur mekanisme bentuk dan prosedur kerjasama kelitbangan; 23. Penyusunan konsep pelaksanaan diseminasi hasil kelitbangan melalui media tulisan (publikasi ilmiah, poster leaflet, buklet), media elektronik (dokumentasi elektronik, televisi), media pertemuan ilmiah (seminar, workshop, kelompok diskusi) dan lain-lain; 24. Pengoordinasian penatausahaan, pemanfaatan dan pengamanan barang milik negara/daerah; 25. Pelaksanaan kegiatan tata usaha Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; dan 26. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan. C. STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 67 Tahun 2017, struktur organisasi Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin sebagai berikut : 1. Kepala Badan; 2. Sekretaris: a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; b. Subbagian Keuangan dan Aset; c. Subbagian Umum dan Kepegawaian; 3

3. Bidang Program, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan: a. Subbidang Perencanaan Program Pembangunan; b. Subbidang Pengendalian Pembangunan; c. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan; 4. Bidang Perekonomian dan Pendanaan Pembangunan: a. Subbidang Sumber Daya Alam; b. Subbidang Ekonomi; c. Subbidang Pendanaan Pembangunan 5. Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia: a. Subbidang Pemerintahan dan Politik; b. Subbidang Kesejahteraan Sosial dan Kesejahteraan Rakyat; c. Subbidang Pendidikan dan Budaya 6. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah: a. Subbidang Infrastruktur; b. Subbidang Pengembangan Wilayah; c. Subbidang Permukiman dan Lingkungan Hidup; 7. Bidang Penelitian dan Pengembangan: a. Subbidang Pengkajian Sosial dan Pemerintah b. Subbidang Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan; c. Subbidang Inovasi dan Teknologi. berikut : Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin dapat dilihat sebagai 4

5

Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin Dalam Tahun 2019 Sebanyak 68 Orang, dengan rincian sebagai berikut : NO JABATAN JUMLAH PERSONIL 1 KEPALA BADAN 1 2 SEKRETARIS BADAN 1 3 Kasubbag. Umum dan Kepegawaian 1 4 Kasubbag. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 1 5 Kasubbag. Keuangan dan Aset 1 6 Staf 11 7 Kepala Bidang Program, Pengendalian dan 1 Evaluasi Pembangunan 8 Kasubbid. Perencanaan Program Pembangunan 1 9 Kasubbid. Pengendalian Pembangunan 1 10 Kasubbid. Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan 1 11 Staf 6 12 Kepala Bidang Infrastruktur dan 1 Pengembangan Wilayah 13 Kasubbid. Infrastruktur 1 14 Kasubbid. Pengembangan Wilayah 1 15 Kasubbid. Permukiman dan Lingkungan Hidup 1 16 Staf 6 17 Kepala Bidang Penelitian dan 1 Pengembangan 18 Kasubbid. Pengkajian Sosial dan Pemerintahan 1 19 Kasubbid. Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan 1 20 Kasubbid. Inovasi dan Teknologi 1 21 Staf 8 22 Kepala Bidang Perekonomian dan 1 Pendanaan Pembangunan 23 Kasubbid. Sumber Daya Alam 1 24 Kasubbid. Ekonomi 1 25 Kasubbid. Pendanaan Pembangunan 1 6

26 Staf 5 27 Kepala Bidang Pemeritahan dan 1 Pembangunan Manusia 28 Kasubbid. Pemerintahan dan Politik 1 29 Kasubbid. Kesejahteraan Sosial dan Kesejahteraan 1 Rakyat 30 Kasubbid. Pendidikan dan Budaya 1 31 Staf 8 JUMLAH 69 D. SISTEMATIKA PENYAJIAN Adapun sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Penyajian laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin meliputi : BAB I : Pendahuluan; yang berisi Latar Belakang, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Sistematika penyajian. BAB II : Perencanaan dan Penyajian Kerja; terdiri dari Umum (RPJMD) RENSTRA, Arah Kebijakan, RKPD/Renja dan Perjanjian Kinerja. BAB III : Akuntabilitas Kinerja; yang berisi, Pencapaian Tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian IKU, Penjelasan memadai atas pencapaian Kinerja sampai dengan dua tahun berjalan dengan target 5 (lima) Tahunan yang direncanakan dan menjelaskan analisis pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis atau Akuntabilitas Keuangan Tahun 2019. BAB IV : Penutup; Pengukuran Kinerja dan Pemecahan Masalah. Lampiran : 1. Rencana Kinerja Tahunan 2. Pengukuran Kinerja 7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. UMUM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Bappeda sebagai lembaga penunjang pemerintah dalam merumuskan kebijakan perencanaan pembangunan daerah dan penilai serta pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan, harus profesional dalam perencanaan agar terwujud pembangunan yang efektif, efisien dan terpadu guna mencapai tujuan pembangunan lima tahunan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) diharapkan mampu mewujudkan keterpaduan, keberlanjutan dan sinergitas pembangunan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat. RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017-2022 merupakan tahapan ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2005-2025, RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017-2022 disusun mengacu pada batas kewenangan kabupaten serta berfungsi sebagai pendukung pencapaian Tri Sakti dan Nawacita sebagaimana tertuang pada Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015 2019. RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017-2022 sebagai dokumen perencanaan strategis memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan pembangunan daerah, program Perangkat Daerah (PD) dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017-2022 ini melalui proses yang melibatkan berbagai perwakilan para pemangku kepentingan yaitu unsur perguruan tinggi, LSM, Dunia Usaha, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Delegasi Kecamatan dan DPRD. Keterlibatan tersebut dilakukan mulai dari penyusunan rancangan awal RPJMD, rancangan akhir RPJMD selanjutnya dibahas di DPRD untuk ditetapkan menjadi peraturan daerah. Pelayanan yang dilakukan Bappeda mendukung misi 1 (satu) yaitu meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang bersih dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, namun 8

dampak dalam aplikasi perencanaan pembangunan akan sangat luas dirasakan langsung oleh masyarakat, kesejahteraan masyarakat akan terwujud apabila rencanarencana pembangunan disusun secara tepat, sistematis, terpadu dan berkesinambungan. Bappeda sebagai koordinator perencanaan pembangunan harus mampu secara teliti merumuskan program dan melakukan hubungan-hubungan dengan berbagai pihak baik itu legislatif, dunia usaha, perguruan tinggi, dan unsur masyaraka serta Bappeda Kab. Muba harus tanggap terhadap aspirasi masyarakat, kebijakan pemerintah dan tanggap terhadap semua perubahan. B. ARAH KEBIJAKAN Arah kebijakan pembangunan untuk mewujudkan dan sasaran yang ditetapkan berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah, maka di susun Tema Pembangunan tahun 2019 sebagai berikut : Peningkatan Peran Generasi Muda dan Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Daerah Untuk menjalankan tema tersebut maka ditetapkan arah kebijakan Kabupaten Musi Banyuasin sebagai berikut : 1. Penguatan ketahanan sosial masyarakat 2. Pengembangan pelatihan kerja berbasis vokasi dalam rangka memenuhi kebutuhan dunia usaha. 3. Peningkatan produktifitas dan sportifitas generasi muda. 4. Memantapkan pemahaman bahaya narkoba. 5. Pengarusutamaan gender dalam pembangunan. 6. Peningkatan perlindungan terhadap perempuan dan anak. 7. Melanjutkan arah kebijakan tahun 2019 C. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017 2022 ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 25 Tahun 2017 yang telah mengacu Permendagri 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan 9

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Telah Selaras dengan Visi Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun 2019-2022 yaitu: Terwujudnya MUBA MAJU BERJAYA 2022 Untuk maksud di atas dibutuhkan aparatur perencana yang berkualitas dalam Perencanaan Pembangunan artinya mampu merumuskan kebijakan perencanaan yang applicable, tepat guna dan tepat sasaran, memiliki keterampilan yang tinggi, berwawasan luas, bertanggung jawab, aspiratif, mampu bekerja keras dan berdisiplin tinggi. Perencanaan terpadu yang berkualitas mengandung arti terintegrasinya antar sektor dan antar lembaga dalam proses perencanaan dan pembangunan serta melibatkan semua pelaku pembangunan yaitu pihak swasta, komponen masyarakat secara aktif dan positif. Sedangkan efektifitas dan efisiensi pembangunan, dimana rencana anggaran disusun secara efektif dan efisien sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan, dikendalikan dengan tepat guna dan tepat waktu sesuai target yang ditetapkan. Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan maka misi Bappeda yang mengacu ke dalam RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin yaitu misi ke I adalah Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Peningkatan Kualitas Birokrasi yang Bersih Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat dengan sasaran adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan keselarasan perencanaan pembangunan daerah; b. Meningkatkan hasil penlitian dari perangkat daerah/stakeholder yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; Adapun strategi strategi Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin antara lain : a. Mengoptimalisasi koordinasi perencanaan pembangunan daerah secara intensif antara Bappeda dan OPD lainnya. b. Mendorong terciptanya invensi dan inovasi dari hasil kelitbangan. c. Mendorong implementasi kerjsama kelitbangan. d. Penyediaan dan optimalisasi pendayagunaan data center untuk kepentingan kelitbangan. 10

D. PERJANJIAN KINERJA Perjanjian kinerja Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin bertujuan melaksanakan pengendalian pembangunan secara terpadu dan intensif. Sebagai unit organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Bappeda sangat perlu untuk menetapkan Dokumen Penetapan Kinerja Berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 sebagai perwujudan komitmen instansi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan. Dalam menjalankan seluruh program selama masa 5 Tahun, Badan Perencanaan Pemerintah (Bappeda) Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai 12 Program dan Kegiatan pada tahun 2019 sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 6. Program Litbang dan Inovasi Daerah 7. Program Pengembangan Data dan Informasi 8. Program Kerjasama Pembangunan 9. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 10. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 11. Program Perencanaan Sosial Budaya 12. Program Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LKjIP Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 merupakan bagian dari penyusunan LkjIP Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 dan disusun berdasarkan kontribusi capaian kinerja setiap instansi yang ada dibawah Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Capaian kinerja suatu instansi menggambarkan capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam suatu bidang/sektor tertentu. Dengan demikian akan didapatkan ukuran kinerja yang realistis dan mengacu pada pencapaian RENSTRA 2017-2022 Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin. Pengukuran kinerja Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin dilakukan dengan mengumpulkan data kinerja dari masing-masing bidang dan sekretariat sebagai penanggungjawab pelaksanaan. Pengukuran kinerja meliputi seluruh kinerja sasaran strategis yang ingin dicapai pada Tahun 2019. Hasil pengukuran tersebut dituangkan ke dalam form pengukuran kinerja. 1. Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja a. Metode Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut: 12

1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus: Realisasi Capaian indikator kinerja = x 100% Rencana 2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus: Rencana (Realisasi Rencana) Capaian indikator kinerja = x100 % kinerja Rencana Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen RPJMD. b. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah direncanakan. Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut : X > 85 % : Sangat Berhasil 70 % < X < 85 % : Berhasil 55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil X < 55% : Tidak Berhasil 13

Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil. 2. Analisis atas Pencapaian Sasaran Strategis A. Hubungan Indikator Kinerja Utama dengan Pencapaian Kinerja Sasaran Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/05/2007, indikator kinerja utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. IKU ditetapkan oleh instansi pemerintah dan digunakan sebagai acuan dalam penetapan indikator dalam RPJMD, RKPD, Penetapan Kinerja, serta RKA/DPA SKPD. Dengan demikian akan tercipta keselarasan antara indikator kinerja dalam IKU dengan dokumen perencanaan yang ada dalam pemerintahan daerah. Nilai capaian kinerja sasaran dicerminkan oleh capaian kinerja dari indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur pencapaian sasaran merupakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen indikator kinerja utama. Target pencapaian indikator kinerja ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja secara definitif setiap tahun. Pengukuran terhadap setiap pencapaian indikator kinerja tersebut dilakukan pada setiap akhir tahun yang diwujudkan dalam bentuk formulir pengukuran kinerja, dengan demikian pengukuran kinerja sasaran sekaligus menggambarkan pengukuran pencapaian indikator kinerja utama. Pengukuran kinerja (PK) yang mencakup penetapan indikator dan capaian kinerjanya digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan dan program yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis. Rincian pengukuran kinerja berisi indikator kinerja, target realisasinya dan pencapaian target masing-masing kegiatan dan sasaran yang disajikan dalam bentuk formulir Pengukuran Kinerja, dilanjutkan dengan formulir Pengukuran Pencapaian Indikator Kinerja Keluaran (IKK). 14

Penetapan indikator kinerja didasarkan pada kelompok : masukan (inputs), keluaran (outputs) dan hasil (outcomes). Sedangkan satuan pengukuran masingmasing indikator ditetapkan dalam bentuk : orang, rupiah, jenis, dokumen, buah, paket dan sebagainya. 3. Akuntabilitas Keuangan Untuk mencapai indikator keberhasilan sebagaimana yang telah diuraikan selain faktor pendukung maka aspek keuangan sangat berpengaruh untuk mencapai indikator keberhasilan dimaksud. Operasionalisasi kegiatan dapat dilaksanakan apabila didukung pembiayaan yang memadai. Sumber pembiayaan kegiatan dimaksud berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Aspek penunjang dalam laporan kinerja ini dijabarkan dalam gambaran realisasi keuangan BAPPEDA Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019. Realisasi keuangan meliputi kelompok Belanja Operasional dan Belanja Modal bedasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 21 tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Belanja Operasional dirinci dalam dua jenis belanja yaitu Belanja Pegawai dan Belanja Barang dan Jasa. Alokasi belanja baik belanja operasional maupun belanja modal untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada anggaran induk BAPPEDA Kabupaten Musi Banyuasin pada Tahun 2019 setelah APBDP Sebesar Rp. 28.298.410.000,- dengan rincian sebagai berikut: 1. Belanja Tidak Langsung Rp. 14.537.400.000,- a. Belanja Pegawai Rp. 14.537.400.000,- 2. Belanja Langsung Rp. 13.761.010.000,- a. Belanja Pegawai Rp. 1.044..885.000,- b. Belanja Barang dan Jasa Rp. 10.701.665.000,- c. Belanja Modal Rp 2.014.460.000,- Berdasarkan alokasi anggaran Tahun 2019 pagu dan realisasi anggaran program dapat dirinci sebagai berikut : Dari pagu anggaran Tahun 2019 sebesar Rp. 13.761.010.000,- penyerapan/realisasi anggaran semester I tahun 2019 (30 Juni 2019) sebesar Rp. 3.797.837.074,00 (36,33%) dengan fisik (48,36%). Sedangkan sampai 15

dengan akhir semester II tahun 2019 (31 Desember 2019) sebesar Rp. 13.094.090.341,00 (95,15%) dengan fisik (99,95%), dengan rincian per program sebagai berikut : NO PROGRAM 1. Program pelayanan administrasi perkantoran 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur 4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 6. Program Pengembangan data/informasi 7. Program Kerjasama Pembangunan 8. Program perencanaan pembangunan daerah 9. Program perencanaan pembangunan ekonomi 10. Program perencanaan sosial budaya 11. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 12. Program litbang dan inovasi daerah REALISASI REALISASI TARGET s.d. 30 Juni 2019 s.d. 31 Desember (Rp.) (Rp.) 2019 (Rp.) 3.724.460.000,00 1.279.047.107,00 3.569.325.321,00 663.600.000,00 210.862.144,00 579.090.831,00 48.000.000,00-46.521.270,00 9.000.000,00 61.100.000,00 8.350.575,00 100.000.000,00 37.773.900,00 99.984.000,00 75.000.000,00 120.595.900,00 74.862.000,00 60.000.000,00 96.087.000,00 59.970.000,00 520.000.000,00 1.190.081.070,00 482.912.200,00 130.000.000,00 27.121.000,00 129.920.000,00 24.660.000,00 168.576.848,00 24.660.000,00 90.000.000,00 351.501.605,00 89.790.000,00 600.000.000,00 255.090.500,00 589.493.345,00 16

Berdasarkan Informasi diatas, penyerapan anggaran BAPPEDA Kab. Muba pada tahun 2019 (1 Januari s.d 31 Desember 2019) mencapai 91,42%) disebabkan beberapa faktor yaitu : 1. Kinerja sistem Keuangan OPD Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin secara umum sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah, hal ini sangat dipengaruhi akuntabilitas kinerja per sasaran dengan capaian sasaran ratarata mencapai 100% dari target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. 2. Secara umum realisasi keuangan sudah baik dengan capaian keuangan 95,15%, dengan terkait sisa Anggaran 4,85% tidak dapat direalisasikan karena sisa pagu anggaran dari sisa kontrak beserta gaji. Analisis capaian masing-masing indikator kinerja sasaran sebagai berikut : Sasaran I : Meningkatkan Keselarasan Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja 1. Persentase Keselarasan Program RKPD ke dalam RPJMD 2. Persentase usulan Rencana Kerja PD yang terakomodir di RKPD 3. Persentase keselarasan program Kabupaten dengan program Nasional 4. Persentase perencanaan perangkat daerah yang selaras Satuan Target Realisasi Capaian % % 80 95,71 119,63 % 80 96,30 120,37 % 85 86 101,17 % 80 70 87,50 (Sumber : Kertas Kerja Pengukuran Kinerja Pemkab. MUBA Tahun 2019) Pencapaian sasaran di dukung oleh 4 indikator kinerja. Secara umum sasaran ini telah tercapai dengan baik dengan terealisasi fisik 100%. 1. Capaian dari indikator kinerja Persentase keselarasan program RKPD kedalam RPJMD tahun 2019 adalah sebesar 119,63% dengan target sebesar 80% dan terealisasi 95,71%. Adapun jumlah program yang tertampung ke dalam RKPD Tahun 2019 sebanyak 163 program sedangkan jumlah program yang ada di RPJMD sebanyak 156 17

program. Secara perhitungan indikator kinerja sudah diatas target yang telah ditentukan. 2. Capaian indikator kinerja Persentase usulan Rencana Kerja PD yang terakomodir di RKPD tahun 2019 adalah sebesar 120,37% dengan target sebesar 80% dan terealisasi 96,30%. Pada tahun 2019 usulan rencana kerja PD sebanyak 162 usulan program sedangkan yang bisa terakomodir kedalam RKPD Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 adalah sebanyak 156 program. Hal ini disebabkan usulan Renja-PD harus menyesuaikan dengan program nomenklatur yang telah ditetapkan di RPJMD Kab. Muba dan Renstra PD masing-masing. Tidak semua usulan program yang tertampung dapat diakomodir di RKPD Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 karena keterbatasan pagu anggaran serta telah melewati proses verifikasi Renja-PD oleh Bappeda Kab. Muba. Secara perhitungan indikator kinerja sudah diatas target yang telah ditentukan. 3. Capaian indikator kinerja persentase keselarasan program kabupaten dengan program nasional pada tahun 2019 sebesar 100%, dengan target sebesar 80% dan terealisasi 80%. Sebanyak 8 program pembangunan Kabupaten Musi Banyuasin sudah di selaraskan dengan jumlah 10 program pembangunan nasional yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Program pembangunan meliputi : Program Pembangunan Nasional 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Perumahan dan Permukiman 4. Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata 5. Ketahanan Energi 6. Ketahanan Pangan 7. Penanggulangan Kemiskinan 8. Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman 9. Pembangunan Wilayah 10. Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Program Pembangunan Kab. Muba 1. Peningkatan infrastruktur dasar dan konektivitas antar wilayah 2. Peningkatan akses pendidikan dan kesehatan yang berkualitas 3. Penguatan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi local 4. Penguatan pertanian dalam arti luas dan ketahanan pangan 5. Pengentasan kemiskinan dan penurunan angka pengangguran 6. Intensifikasi dan eksentifikasi pendapatan daerah serta efisiensi belanja daerah 18

7. Penyelenggaraan tata kelola pemerintah yang baik 8. Pembangunan berwawasan lingkungan 4. Capaian indikator kinerja persentase perencanaan perangkat daerah yang selaras yaitu sebesar 87,50%, dengan target sebesar 80% dan terealisasi 70%. Pada tahun 2019 program yang ada di Renstra PD telah diselaraskan dengan Program PD yang ada sesuai dengan visi misi Kepala Daerah sebanyak 47 dokumen Renstra PD terdiri dari : 25 Dinas, 6 Badan, 1 Sekretariat Daerah dan 15 Kecamatan Kabupaten Musi Banyuasin telah diverifikasi oleh Tim Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan masing masing bidang mitra yaitu Mitra Pemerintahan Dan Pembangunan Manusia, Mitra Bidang Infrastruktur, Mitra Bidang Penelitian dan Pengembangan dan Pengembangan Wilayah dan Mitra Bidang Perekonomian Dan Pendanaan. Dari hasil verifikasi tersebut terdapat beberapa faktor kendala seperti beberapa indikator yang harus diperbaiki dan kegiatan yang kurang sinkron dengan program PD agar bisa di revisi kembali. Sasaran II : Peningkatan penerapan hasil inovasi kelitbangan dalam perencanaan pembangunan daerah Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian % 1. Persentase pendayagunaan hasil % 40 90,38 225,95 kelitbangan (Sumber : Kertas Kerja Pengukuran Kinerja Pemkab. MUBA Tahun 2019) 1. Capaian indikator Kinerja Presentase pendayagunaan hasil kelitbangan pada tahun 2019 sebesar 225,95% dengan target sebesar 40% dan terealisasi 90,38 %. Daftar Inovasi Kabupaten Musi banyuasin pada tahun 2019 sebanyak 47 yang telah dilaksanakan sedangkan 5 belum terlaksana dari jumlah 52 daftar inovasi dengan rincian sebagai berikut : 19

BAB IV PENUTUP Dalam rangka penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi selama tahun 2019, Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 sebagai cerminan dari hasil kinerja Bappeda selama satu tahun, yang diukur melalui pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja. Pengukuran kinerja Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019, mencakup penilaian tingkat pencapaian target indikator kinerja sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Dalam pencapaian tersebut ada pencapaian indikator kinerja yang pencapaiannya melampaui target yang telah ditentukan. Pencapaian tersebut merupakan hasil dari kerjasama, dan komitmen seluruh personil Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin. Keberhasilan yang dicapai adalah berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak. Peningkatan kinerja tetap harus dilakukan untuk meningkatan kualitas perencanaan dan kualitas pembangunan, sehingga visi Bappeda Kabupten Musi Banyuasin dapat terwujud dengan mengoptimaliasikan kinerja aparatur perencana dan koordinasi mitra perangkat daerah guna mendukung pencapaian sasaran kinerja Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin. Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan. Sehingga pada akhirnya dapat memudahkan dalam penyusunan LKjIP Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 dan menghasilkan evaluasi kinerja yang akuntabel. 20

21

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2019 Kabupaten Nama SKPD : MUSI BANYUASIN : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH No. Sasaran Strategis 1 Meningkatkan keselarasan perencanaan pembangunan daerah Indikator Kinerja Utama Persentase Keselarasan Program RKPD ke dalam RPJMD 80 % Persentase usulan Rencana Kerja PD yang terakomodir di RKPD 80 % Persentase keselarasan program Kabupaten dengan program Nasional Target 85 % Persentase keselarasan program Renstra PD ke dalam Program Renja PD 80 % 2 Meningkatkan hasil penelitian dari perangkat daerah/stakeholder yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Persentase pendayagunaan hasil kelitbangan 40 %

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2019 Kabupaten Nama SKPD : MUSI BANYUASIN : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Penanggung Jawab 1 Meningkatkan keselarasan perencanaan pembangunan daerah 1 Persentase Keselarasan Program RKPD ke dalam RPJMD 2 Persentase usulan Rencana Kerja PD yang terakomodir di RKPD 80 95.71 119.64 80 96.3 120.37 3 Persentase keselarasan program Kabupaten dengan program Nasional 85 86 101.17 4 Persentase keselarasan program Renstra PD ke dalam Program Renja PD 80 70 87.50 BAPPEDA KAB. MUBA BAPPEDA KAB. MUBA BAPPEDA KAB. MUBA BAPPEDA KAB. MUBA 2 Peningkatan penerapan hasil inovasi 1 Persentase pendayagunaan hasil kelitbangan dalam perencanaan kelitbangan pembangunan daerah 40 90.38 225.95 BAPPEDA KAB. MUBA