III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN JALAN PURNAWARMAN NO. 99, KEBAYORAN BARU JAKARTA

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN (3300)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA

BAGIAN ANGGARAN 022 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SEMESTER I TAHUN ANGGARAN Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat 10110

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited)

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN (04)

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300)

BAGIAN ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN O47 (AUDITED) KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BAGIAN ANGGARAN O47. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 AUDITED KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

BALAI PENYIDIKAN DAN PENGUJIAN VETERINER REGIONAL III BANDAR LAMPUNG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

LAPORAN KEUANGAN (04)

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Kata Pengantar Daftar Isi Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)

Hal Daftar Isi. Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan

BAGIAN ANGGARAN 089 NOMOR : LAP-323/IP/3/2016 TANGGAL : 21 APRIL 2016 JALAN PRAMUKA, NOMOR 33 JAKARTA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA ( ) Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

Badan Pengawas Obat dan Makanan

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA. Laporan Keuangan Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2013

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

Jl. A.P.Pettarani No. 66 Makassar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA (2500) Jl.Baru Kotaraja No.

PENGADILAN AGAMA BANGLI

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan

LAPORAN KEUANGAN TA 2017 (audited) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Transkripsi:

Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan TA 2012 Audited III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum. 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) serta Pelaksanaan Anggaran BLU. 10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-80/PB/2011 Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar. 11. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Neraca pada Bagan Akun Standar. 12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/ 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. - 13 -

Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan TA 2012 Audited Rencana Strategis A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN BPPK berkewajiban memberikan layanan sebaik-baiknya di bidang pendidikan, pelatihan dan pengembangan kepada pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan untuk memperlancar pencapaian visi dan misi Kementerian Keuangan. Visi Kementerian Keuangan adalah "Menjadi Pengelola Keuangan dan Kekayaan Negara yang Dipercaya dan Akuntabel dan Terbaik di tingkat Regional untuk mewujudkan Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan". Untuk itulah komitmen yang kuat dari seluruh jajaran BPPK merupakan kunci penting bagi pemenuhan tingkat kepuasan atas layanan yang disajikan kepada unit-unit di lingkungan Kementerian Keuangan. Sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mendukung pencapaian visi dan misi organisasi tidak hanya unik dan berharga akan tetapi juga merupakan unsur penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Efektivitas operasional pengelolaan sumber daya yang ada dan langkah-langkah perbaikan diri perlu diambil untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan layanan prima oleh BPPK. Semangat kompetisi, wirausaha, inovatif dan menguasai ilmu pengetahuan oleh seluruh jajaran di BPPK perlu dibina dan dikembangkan serta diberdayakan terutama dalam kaitan pemberian layanan prima dimaksud melalui penciptaan iklim organisasi yang terus menerus belajar (learning organization). Salah satu instrumen untuk dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan layanan prima adalah perumusan perencanaan strategik. Dengan perumusan perencanaan strategik yang dikomunikasikan kepada seluruh lapisan pegawai, maka diharapkan tantangan perubahan zaman dapat disikapi dengan arif dan bijak. Perencanaan strategik BPPK merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi BPPK. Visi Visi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan adalah Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan terdepan dalam Menghasilkan SDM Keuangan dan Kekayaan Negara yang Amanah, Profesional, Berintegritas Tinggi, dan Bertanggung Jawab. - 14 -

Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan TA 2012 Audited Misi Misi Umum Melaksanakan pengembangan SDM pengelola keuangan dan kekayaan negara melalui pendidikan dan pelatihan. Misi Khusus 1. Meningkatkan kegiatan penelitian di bidang pengembangan SDM serta bidang keuangan dan kekayaan negara; 2. Melanjutkan reformasi birokrasi BPPK; 3. Mewujudkan tata kelola yang baik di BPPK. Tugas, Fungsi dan Peran Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan Bab XV dijelaskan bahwa Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, BPPK menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara; 2. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara; 3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara; dan 4. Pelaksanaan administrasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.. A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan BPPK Tahun 2012 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi BPPK yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan kepadanya. Laporan Keuangan BPPK disusun berdasarkan penggabungan data/laporan keuangan satuan kerja BPPK. - 15 -

Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan TA 2012 Audited Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) TA 2012 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp 421.882.973.000,00 terdiri dari : Satuan kerja pusat/kp sebesar Rp 324.309.697.000,00 Satuan kerja daerah/kd sebesar Rp 97.573.276.000,00. Dari total anggaran di atas,rincian anggaran satuan kerja BLU adalah sebagai berikut : Tabel 3.a Alokasi Anggaran TA 2012 dan 2011 Per Sumber Dana Tahun Anggaran Jumlah Satker JENIS SUMBER DANA APBN BLU 2011 1 Rp 81.674.409.000 Rp 19.104.000.000 2012 1 Rp 68.540.007.000 Rp 19.845.000.000 KET STAN STAN Jumlah satuan kerja di lingkup BPPK adalah 20 satker. Dari jumlah tersebut semua satker telah menyampaikan laporan keuangan dan semuanya telah dikonsolidasikan. Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 3.b Satuan Kerja Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Jenis Kewenangan No Kode Uraian Wilayah Jumlah Jenis Kewenangan KP KD DK TP M TM M TM M TM M TM Jumlah Satker 1 0199 Satker BPPK pusat 7 7 2 0100 Prop DKI Jakarta 0 0 3 0200 Prop Jawa Barat 2 2 4 0300 Prop Jawa Tengah 1 1 5 0400 Prop DI Yogyakarta 1 1 6 0500 Prop Jawa Timur 1 1 7 0700 Prop Sumatra Utara 1 1 8 1100 Prop Sumatra Selatan 1 1 9 1600 Prop Kalimantan 1 1 Timur 10 1700 Prop Sulawesi Utara 1 1 11 1900 Prop Sulawesi Selatan 1 1 12 2200 Prop. Bali 1 1-16 -

Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan TA 2012 Audited 13 1351 Prop. Kalimantan 1 1 Barat 14 0900 Prop. Riau 1 1 Jumlah 7 13 20 Keterangan: M = Menyampaikan LK TM = Tidak menyampaikan LK Laporan Keuangan yang disajikan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). terdiri dari: SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Eselon I yang 1. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan penggabungan Laporan Realisasi Anggaran seluruh entitas akuntansi yang berada di bawah BPPK. Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja. 2. Neraca Neraca disusun berdasarkan penggabungan neraca entitas akuntansi yang berada di bawah BPPK dan disusun melalui SAI. 3. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai. Jumlah satuan kerja di lingkup BPPK adalah 20 satker. Dari jumlah tersebut satker yang telah menyampaikan laporan barang dan dikonsolidasikan sejumlah 20 satker, sedangkan yang tidak menyampaikan laporan barang sejumlah 0 satker. Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 3.c Satuan Kerja Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Jenis Kewenangan Kode No 1 0199 2 0100 3 0200 Uraian Wilayah Satker BPPK pusat Prop DKI Jakarta Prop Jawa Barat Jumlah Jenis Kewenangan KP KD DK TP M TM M TM M TM M TM - 17 - Jumlah Satker 7 7 0 0 2 2

Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan TA 2012 Audited 4 0300 Prop Jawa Tengah 1 1 5 0400 Prop DI Yogyakarta 1 1 6 0500 Prop Jawa Timur 1 1 7 0700 Prop Sumatra Utara 1 1 8 1100 Prop Sumatra Selatan 1 1 9 1600 Prop Kalimantan 1 1 Timur 10 1700 Prop Sulawesi Utara 1 1 11 1900 Prop Sulawesi Selatan 1 1 12 2200 Prop. Bali 1 1 13 1351 Prop. Kalimantan 1 1 Barat 14 0900 Prop. Riau 1 1 Jumlah 7 13 20 Keterangan: M = Menyampaikan Laporan Barang TM = Tidak menyampaikan Laporan Barang A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2012 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan adalah sebagai berikut : Pendapatan (1) Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas brutto, yaitu dengan membukukan penerimaan brutto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. - 18 -

Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan TA 2012 Audited Belanja (2) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan pada lembar muka laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja. Aset (3) Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Aset Lancar a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan - 19 -

Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan TA 2012 Audited penagihannya. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, dan harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. Aset Tetap Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 31 Desember 2012 berdasarkan harga perolehan. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: (a). Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah); (b). Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah); (c). Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau - 20 -

Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan TA 2012 Audited akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, dan Piutang Jangka Panjang Lainnya. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TP ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. Aset Lainnya Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. - 21 -

Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan TA 2012 Audited Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan sebagai Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Kewajiban (4) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan - 22 -

Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan TA 2012 Audited lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. Ekuitas Dana (5) Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Penyisihan Piutang Tak Tertagih (6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masingmasing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 201/PMK.06/20110 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga Dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Tabel 4 Penggolongan Kualitas Piutang Kualitas Piutang Uraian Penyisihan Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo Kurang Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Lancar Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN 0.5% 10% 50% 100% - 23 -

Laporan Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan TA 2012 Audited Penyusutan Aset Tetap (7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap Sampai saat Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2012, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan belum menerapkan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap, hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, yang menyebutkan bahwa penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013. - 24 -

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp 17.910.018.810 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1 Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp 17.910.018.810,00 atau mencapai 90,17 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 19.863.600.000,00. Keseluruhan Pendapatan Negara adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya dan Pendapatan dari Badan Layanan Umum. Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya sampai dengan tanggal pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini: Tabel 5 Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP NO URAIAN PENDAPATAN ESTIMASI PENDAPATAN REALISASI % PENDAPATAN PNBP LAINNYA 1 Pendapatan Penjualan Lainnya Rp - Rp 400.000 0,00 2 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya Rp - Rp 147.310.000 0,00 3 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN Rp 18.600.000 Rp 367.336.897 1974,93 4 Pendapatan Jasa dari Lembaga Keuangan (Jasa Giro) Rp - Rp 11.256.670 0,00 5 Pendapatan Bunga Lainnya Rp - Rp 2.992 0,00 6 Pendapatan Pendidikan Lainnya Rp - Rp 174.000.000 0,00 7 Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara Rp - Rp 3.601.900 0,00 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian 8 Pekerjaan Pemerintah Rp - Rp 231.273.836 0,00 9 Pendapatan dari Penerimaan Kembali TAYL Rp - Rp 756.762.593 0,00 10 Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji Rp - Rp 15.337.944 11 Pendapatan Anggaran Lain-lain Rp - Rp 404.499.550 0,00 PENDAPATAN BADAN LAYANAN UMUM Pendapatan Penyediaan Barang dan Jasa Kepada 1 Masyarakat Rp 19.845.000.000 Rp 2.032.168.598 10,24 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Dalam Negeri - 2 Lembaga/Badan Usaha Rp - Rp 13.500.000 0,00 3 Pendapatan Hasil Kerja sama BLU Rp - Rp 13.358.952.300 0,00 4 Pendapatan BLU Lainnya Rp - Rp 393.615.530 0,00 JUMLAH Rp 19.863.600.000 Rp 17.910.018.810 90,17 Komposisi estimasi pendapatan dan realisasi pendapatan dapat dilihat dalam grafik berikut ini: - 25 -

Rp20.000.000.000 Rp18.000.000.000 Rp16.000.000.000 Rp14.000.000.000 Rp12.000.000.000 Rp10.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp6.000.000.000 Rp4.000.000.000 Rp2.000.000.000 Rp- Rp19.863.600.000 ESTIMASI PENDAPATAN Rp17.910.018.810 REALISASI Sedangkan untuk rincian PNBP lainya per Wilayah di lingkup Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan adalah sebagai berikut: Tabel 6 Rincian Realisasi PNBP Lainnya per Wilayah No Nama Kantor Wilayah Realisasi PNBP Lainnya % dari Keseluruhan 1 Pusat Rp 17.526.986.140 88,24 2 Prop. Jawa Barat Rp 180.839.305 0,91 3 Prop. Jawa Tengah Rp 12.775.736 0,06 4 Prop. DI Yogyakarta Rp 34.435.536 0,17 5 Prop. Jawa Timur Rp 53.336.400 0,27 6 Prop. Sumatera Utara Rp 9.900.297 0,05 7 Prop. Riau Rp 1.883.000 0,01 8 Prop. Sumatera Selatan Rp 28.005.136 0,14 9 Prop. Kalimantan Barat Rp 37.106.662 0,19 10 Prop. Kalimantan Timur Rp 9.343.120 0,05 11 Prop. Sulawesi Utara Rp 9.647.584 0,05 12 Prop. Sulawesi Selatan Rp 4.300.057 0,02 13 Prop. Bali Rp 1.459.837 0,01 JUMLAH Rp 17.910.018.810 90,17 Realisasi PNBP Lainnya TA anggaran 20122 mengalami kenaikan sebesar Rp 3.364.600.686,00 atau 23,13 persen dibandingkan TA 2011 yang disebabkan meningkatnya kegiatan kerjasama Badan Layanan Umum sehingga meningkatkan Pendapatan Hasil Kerja sama BLU dan meningkatnya Pendapatan lain-lain. Satuan Kerja BLU STAN menerima imbal hasil dari perjanjian kerja sama pengelolaan dana BLU dengan BTN KC Ciputat No.SPK-010/AK/2012 tanggal 31 Agustus 2012 berupa penerimaan Mobil. - 26 -

Perbandingan realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 disajikan dalam tabel di bawah ini: Tabel 7 Perbandingan Realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 No Uraian 2012 (Rp) 2011 (Rp) Kenaikan (Penurunan) (Rp) % 1 Pend. Penjualan dokumen-dokumen Pelelangan - - 0,00% 2 Pendapatan Penjualan Lainnya 400.000-400.000 100,00% Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN 3 Lainnya 147.310.000-147.310.000 100,00% Pendapatan penjualan aset lainnya yang 4 berlebih/rusak/dihapuskan - 79.010.000 (79.010.000) -100,00% 5 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN 367.336.897 477.575.053 (110.238.156) -23,08% 6 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 11.256.670 4.666.272 6.590.398 141,23% 7 Pendapatan Layanan Jasa Perbankan 2.992 310.480 (307.488) -99,04% 8 Pendapatan Jasa Lainnya - - - 0,00% 9 Pendapatan pendidikan 174.000.000 227.918.000 (53.918.000) -23,66% Pendapatan dari pengembalian Penyalahgunaan 10 Penyelenggaraan Keuangan - - - 0,00% Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian 11 pekerjaan pemerintah 231.273.836 142.039.433 89.234.403 62,82% 12 Pendapatan dari Penerimaan Kembali TAYL 756.762.593 484.565.534 272.197.059 56,17% 13 Pendapatan Pelunasan Piutang non Bendahara 3.601.900-3.601.900 100,00% Pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian 14 yang diderita oleh negara (masuk TP/TGR) - 37.693.667 (37.693.667) -100,00% bendahara 15 Pendapatan Lain-lain 419.837.494 108.208.860 311.628.634 287,99% PENDAPATAN BADAN LAYANAN UMUM Pendapatan Penyediaan Barang dan Jasa Kepada 15 Masyarakat 2.032.168.598 8.554.131.400 (6.521.962.802) -76,24% 16 Pendapatan Hibah BLU 13.500.000-13.500.000 100,00% 17 Pendapatan Hasil Kerja Sama BLU 13.358.952.300 4.107.070.000 9.251.882.300 225,27% 18 Pendapatan BLU Lainnya 393.615.530 322.229.425 71.386.105 22,15% Jumlah 17.910.018.810 14.545.418.124 3.364.600.686 23,13% Pada akun pendapatan BLU lainnya yang merupakan pendapatan jasa layanan perbankan BLU, terdapat penerimaan imbal hasil dari perjanjian kerja sama pengelolaan dana BLU dengan BTN KC Ciputat dengan nomor SPK-010/AK/2012 tanggal 31 Agustus 2012. Namun, terdapat pula imbal hasil yang berupa mobil yang hingga tanggal 31 Desember 2012 belum diserahterimakan kepada STAN. Pendapatan atas mobil ini akan disahkan di Tahun Anggaran 2013 sebagai - 27 -

Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU. B.2. Belanja Negara Realisasi belanja Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan per kegiatan yang dilaksanakan pada berikut: Tahun Anggaran 2012 disajikan dalam tabel Tabel 8.a Anggaran dan Realisasi Belanja per kegiatan TA 2012 Kode Kegiatan 1739 1738 Uraian Kegiatan Penyelenggaraan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Bagi Unit Kerja di Lingkungan Bppk Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma Keuangan Anggaran (Rp) Realisasi Belanja (Rp) % Real Terhadap Anggaran 39.142.744.000 37.470.560.242 95,73 88.385.007.000 69.547.712.158 78,69 1736 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Perpajakan 28.356.207.000 28.060.224.537 98,96 1733 1735 1737 1734 1731 1732 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Kepabeanan dan Cukai 21.459.951.000 20.815.937.941 97,00 Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Selain Anggaran, Perbendaharaan, Perpajakan, 18.888.283.000 18.514.157.335 98,02 Kepabeanan, Cukai, Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan dan Manajemen Serta 119.405.915.000 118.105.072.703 Pendidikan Pascasarjana Bagi Pegawai Departemen 98,91 Keuangan Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Kekayaan 16.327.535.000 15.930.400.034 97,57 Negara dan Perimbangan Keuangan Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Negara di 74.141.048.000 71.280.744.174 96,14 Daerah Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional di Bidang Anggaran 15.776.283.000 15.484.565.691 98,15 dan Perbendaharaan JUMLAH 421.882.973.000 395.209.374.815 93,68-28 -

Tabel 8.b Anggaran dan Realisasi Belanja per Satuan Kerja TA 2012 No Unit/Satker Pagu (Rp) Realisasi Rp % 1 BPPK Pusat 39.142.744.000 37.470.560.242 95,73 2 Pusdiklat PSDM 111.749.970.000 110.622.970.617 98,99 3 Pusdiklat KNPK 16.327.535.000 15.930.400.034 97,57 4 STAN 88.385.007.000 69.547.712.158 78,69 5 Pusdiklat Pajak 28.356.207.000 28.060.224.537 98,96 6 Pusdiklat Bea Cukai 21.459.951.000 20.815.937.941 97,00 7 Pusdiklat KU 18.888.283.000 18.514.157.335 98,02 8 Pusdiklat AP 15.776.283.000 15.484.565.691 98,15 9 BD Pim Magelang 7.655.945.000 7.482.102.086 97,73 10 BDK Medan 8.726.602.000 8.359.839.471 95,80 11 BDk Palembang 5.268.504.000 5.101.771.311 96,84 12 BDK Yogyakarta 7.450.708.000 7.205.618.636 96,71 13 BDK Malang 7.607.996.000 7.419.345.549 97,52 14 BDK Balikpapan 8.122.329.000 7.674.212.262 94,48 15 BDK Makassar 6.931.480.000 6.858.778.268 98,95 16 BDK Cimahi 7.483.007.000 7.225.144.280 96,55 17 BDK Manado 5.087.764.000 4.943.033.369 97,16 18 BDK Pontianak 4.394.463.000 3.826.052.844 87,07 19 BDK Pekanbaru 7.088.127.000 6.744.038.524 95,15 20 BDK Denpasar 5.980.068.000 5.922.909.660 99,04 Total Belanja 421.882.973.000 395.209.374.815 93,68 Realisasi belanja BPPK pada TA 2012 adalah sebesar Rp 395.209.374.815,00 atau sebesar 93,68 persen dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp 1.444.739.651,00. Anggaran dan realisasi belanja TA 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 9.a Rincian Anggaran dan Realisasi Per Jenis Belanja TA 2012 Kode Jenis Belanja Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % 51 Belanja Pegawai 63.512.958.000 59.661.028.861 93,94 52 Belanja Barang 302.792.532.000 281.081.747.229 92,83 53 Belanja Modal 55.577.483.000 54.466.598.725 98,00 TOTAL 421.882.973.000 395.209.374.815 93,68-29 -

Tabel 9.b Rincian Anggaran dan Realisasi Per Sumber Dana TA 2012 No Sumber Dana Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % 1 Rupiah Murni 318.312.882.000 304.019.526.146 95,51% 2 PNBP (STAN) 19.845.000.000 7.953.874.074 40,08% 3 Pinjaman Luar Negeri (PPSDM) 75.772.000.000 75.522.204.662 99,67% 4 Rupiah Murni Pendamping (PPSDM) 7.953.091.000 7.713.769.933 96,99% TOTAL 421.882.973.000 395.209.374.815 93,68% Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini: 350.000.000.000 300.000.000.000 250.000.000.000 200.000.000.000 150.000.000.000 PAGU REALISASI 100.000.000.000 50.000.000.000 - Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Komposisi anggaran dan realisasi sumber dana dapat dilihat dalam grafik berikut ini: 350.000.000.000 300.000.000.000 250.000.000.000 200.000.000.000 150.000.000.000 100.000.000.000 50.000.000.000 Anggaran Realisasi - Rupiah Murni PNBP (STAN) Pinjaman Luar Negeri (PPSDM) Rupiah Murni Pendamping (PPSDM) - 30 -

Realisasi Belanja Negara Rp 395.209.374.815 Realisasi belanja TA 2012 mengalami penurunan sebesar Rp 402.508.397,00 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan antara lain oleh menurunnya anggaran Belanja Modal dibandingkan dengan tahun sebelumnya sehingga realisasi belanja modal lebih rendah dari tahun sebelumnya. Perbandingan realisasi belanja TA 2012 dan 2011 dapat dilihat pada Tabel berikut ini Tabel 10 Perbandingan realisasi Belanja TA 2012 dan 2011 Kode Jenis Jenis Belanja Realisasi Belanja (Rp) Belanja TA 2012 TA 2011 51 Belanja Pegawai 59.661.028.861 50.751.334.482 52 Belanja Barang 281.081.747.229 227.917.079.966 53 Belanja Modal TOTAL 54.466.598.725 395.209.374.815 116.943.468.764 395.611.883.212 Naik (Turun) Rp % 8.909.694.379 14,93 53.164.667.263 18,91 (62.476.870.039) -114,71 (402.508.397) -0,11 Komposisi Realisasi Belanja BPPK menurut Jenis Belanja adalah sebagai berikut : Belanja Sosial; 0,00% Belanja Modal; 98,00% Belanja Pegawai; 93,94% Belanja Barang; 92,83% - 31 -

Belanja Pegawai Rp59.661.028.861 B.2.1 Belanja Pegawai Belanja Pegawai adalah kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang yang diberikan kepada pegawai pemerintah, baik yang bertugas di dalam maupun di luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi belanja pegawai TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 59.661.028.861,00 dan Rp 50.751.334.482,00. Kenaikan realisasi belanja pegawai antara lain disebabkan kenaikan belanja gaji pokok dan tunjangan seiring dengan bertambahnya jumlah pegawai. Rincian belanja pegawai disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 11 Perbandingan Belanja Pegawai TA 2012 dan TA 2011 Akun Belanja Pegawai 2012 2011 Naik (Turun) % Naik (Turun) 5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 54.763.371.966 49.757.394.873 5.005.977.093 10,06% 5122 Belanja Lembur 891.636.000 1.023.758.500 (132.122.500) -12,91% 5123 Belanja Vakasi 4.039.448.200-4.039.448.200 100,00% Belanja Tunjangan Khusus & 5124 - - Belanja Pegawai Transito - 0,00% Jumlah Bruto 59.694.456.166 50.781.153.373 8.913.302.793 17,55% Pengembalian Belanja 33.427.305 29.818.891 3.608.414 12,10% Jumlah Neto 59.661.028.861 50.751.334.482 8.909.694.379 17,56% Belanja Barang Rp281.081.747. 229 B.2.2 Belanja Barang Belanja Barang adalah pengeluaran untuk pembelian barang atau jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang atau jasa yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat. Realisasi Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 281.081.747.229,00 dan Rp 227.917.079.966,00. Kenaikan realisasi Belanja Barang sebesar 23,33 persen antara lain disebabkan kenaikan belanja barang non operasional untuk belanja terkait kediklatan dan belanja perjalanan dinas luar negeri. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini: - 32 -

Tabel 12 Perbandingan Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011 Akun Belanja Barang 2012 2011 Naik (Turun) % Naik (Turun) 5211 Belanja Barang Operasional 23.447.717.450 20.911.315.028 2.536.402.422 12,13% 5212 Belanja Barang Non Operasional 184.639.115.184 133.227.439.708 51.411.675.476 38,59% 5221 Belanja Jasa 31.384.001.229 29.107.500.115 2.276.501.114 7,82% 5231 Belanja Pemeliharaan 9.880.607.251 10.756.523.587 (875.916.336) -8,14% 5241 Belanja Perjalanan dalam negeri 24.066.940.627 22.593.578.198 1.473.362.429 6,52% 5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri 1.117.858.760 792.283.993 325.574.767 41,09% 5251 Belanja Barang BLU 7.953.874.074 11.191.384.674 (3.237.510.600) -28,93% Jumlah Bruto 282.490.114.575 228.580.025.303 53.910.089.272 23,58% Pengembalian Belanja 1.408.367.346 662.945.337 745.422.009 112,44% Jumlah Neto 281.081.747.229 227.917.079.966 53.164.667.263 23,33% Belanja Modal Rp54.466.598.725 B.2.3 Belanja Modal Belanja Modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menambah aset tetap/inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat atau meningkatkan kapasitas dan kualitas aset. Realisasi Belanja Modal TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 54.466.598.725,00 dan Rp 116.943.468.764,00. Penurunan realisasi Belanja Modal sebesar 53,42 persen disebabkan menurunnya kebutuhan untuk fasilitas, sarana dan prasarana sehingga anggaran belanja modal tahun 2012 lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel berikut ini: - 33 -

Tabel 13 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2012 dan 2011 Akun Belanja Modal 2012 2011 Naik (Turun) % Naik (Turun) 5311 Belanja Modal Tanah 210.719.200 3.461.837.550 (3.251.118.350) -93,91% Belanja Modal Peralatan dan 5321 5331 5341 Mesin 21.733.554.442 23.977.885.450 (2.244.331.008) -9,36% Belanja Modal Gedung dan Bangunan 30.416.162.225 78.287.571.909 (47.871.409.684) -61,15% Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan 912.048.661 9.658.888.619 (8.746.839.958) -90,56% 5361 Belanja Modal Fisik Lainnya 1.197.059.197 1.557.405.236 (360.346.039) -23,14% 5371 Belanja Modal BLU - - - 0,00% Jumlah Bruto 54.469.543.725 116.943.588.764 (62.474.045.039) -53,42% Pengembalian Belanja 2.945.000 120.000 2.825.000 2354,17% Jumlah Neto 54.466.598.725 116.943.468.764 (62.476.870.039) -53,42% Belanja Modal Tanah : LRA Belanja Modal Tanah pada TA 2012 adalah sebagai berikut : Akun Uraian Jumlah 531111 BM Tanah Rp - 531114 BM Pembuatan Sertifikat Tanah Rp 210.719.200 531114 Pengembalian BM Pembuatan Sertifikat Tanah Rp (460.000) Jumlah Rp 210.259.200 Belanja Modal tersebut menambah Aset Tetap Tanah dengan Mutasi sebagai berikut : - Pembelian Rp - - Pengembangan Nilai Aset Rp 210.719.200 - Penyelesaian Pembangunan Rp - - Penambahan KDP Tanah Rp - - Ekstrakomtabel - Pembelian Rp - - Ekstrakomtabel - Pengembangan Nilai aset Rp - Jumlah Rp 210.719.200 Selisih Rp (460.000) Selisih sebesar Rp -460.000,00 adalah : - Pengembalian Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah (BPPK Pusat) Belanja Modal Peralatan dan Mesin : Rp 460.000 LRA Belanja Modal Peralatan dan Mesin pada TA 2012 adalah sebagai berikut : Akun Uraian Jumlah 532111 BM Peralatan dan Mesin Rp 21.494.203.902 532121 Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin Rp 239.350.540 Jumlah Rp 21.733.554.442-34 -

Belanja Modal tersebut menambah Aset Tetap Peralatan dan Mesin dengan Mutasi sebagai berikut : - Pembelian Rp 15.944.948.040 - Pengembangan Nilai Aset (Pengembangan Langsung) Rp 206.879.500 - Penambahan KDP Rp 5.441.789.550 - Ekstrakomtabel - Pembelian Rp 139.937.352 - Aset Tetap Renovasi (Pembelian) Rp - Jumlah Rp 21.733.554.442 Belanja Modal Gedung dan Bangunan : LRA Belanja Modal Gedung dan Bangunan pada TA 2012 adalah sebagai berikut : Akun Uraian Jumlah 533111 BM Gedung dan Bangunan Rp 9.091.689.162 533121 BM Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan Rp 21.324.473.063 533121 Pengembalian BM Gedung dan Bangunan Rp (2.485.000) Jumlah Rp 30.413.677.225 Belanja modal tersebut menambah Aset Gedung dan Bangunan dengan mutasi sebagai berikut : Transaksi SIMAK : - Pembelian Rp 387.305.789 - Pengembangan Nilai Aset Rp 2.072.094.203 - Penyelesaian Pembangunan Langsung Rp 118.142.970 - Penambahan KDP Rp 27.262.285.644 - Ekstrakomptabel - Pembelian Rp 4.900.000 Jumlah Rp 29.844.728.606 Transaksi Lainnya : - Aset Tetap Renovasi - Pembelian Rp 125.091.457 - Aset Tetap Renovasi - Pengembangan Rp - Jumlah Rp 29.969.820.063 Selisih Rp 443.857.162 Selisih sebesar Rp 443,857,162,00 adalah karena : - Koreksi Nilai KDP Satker STAN Rp (479.715.470) - Belanja Barang yang Dikapitalisasi Rp 35.858.308 Jumlah Rp - Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan : LRA Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan pada TA 2012 adalah sebagai berikut : - 35 -

Akun Uraian Jumlah 534111 BM Jalan dan Jembatan Rp 99.528.000 534121 BM Irigasi Rp - 534131 BM Jaringan Rp 789.081.911 534161 Belanja Penambahan Nilai Jaringan Rp 23.438.750 537114 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan BLU Rp - Jumlah Rp 912.048.661 Belanja Modal tersebut menambah Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan dengan mutasi sebagai berikut : Transaksi SIMAK : - Pembelian (Jaringan) Rp 122.331.000 - Pengembangan Nilai Aset (Jalan dan Jembatan) Rp 99.528.000 - Pengembangan Nilai Aset (Jaringan) Rp 23.438.750 - Penambahan KDP (Jalan, Irigasi, Jaringan) Rp 666.750.911 Jumlah Rp 912.048.661 Belanja Modal Fisik Lainnya : LRA Belanja Modal Fisik Lainnya pada TA 2012 adalah sebagai berikut : Akun Uraian Jumlah 536111 Belanja Modal Fisik Lainnya Rp 1.197.059.197 536121 Belanja Penambahan Nilai Fisik Lainnya Rp - 537115 Belanja Modal Fisik Lainnya BLU Rp - Jumlah Rp 1.197.059.197 Belanja Modal tersebut menambah Aset Tetap dengan mutasi sebagai berikut : Transaksi SIMAK : Aset Tetap Lainnya - Pembelian Rp 526.341.997 - Penyelesaian Pembangunan Langsung Rp 35.414.500 - Penambahan KDP Rp 311.921.000 - Ekstrakomptabel - Penyelesaian Pembangunan Rp - Aset Tak Berwujud - Pembelian Rp 602.679.950 Jumlah Rp 1.476.357.447 Selisih Rp (279.298.250) Selisih sebesar Rp -279,298,250,00 adalah : - Kapitalisasi belanja barang (STAN) Rp 279.298.250 Jumlah Rp 279.298.250 Belanja Bantuan Sosial Realisasi Belanja Bantuan Sosial pada TA 2012 adalah sebesar Rp 0,00 atau mencapai 0,00 persen dari anggarannya. Sedangkan Realisasi Belanja Bantuan Sosial pada TA 2010 adalah sebesar Rp 0,00 atau mencapai 0,00 persen dari anggarannya. Belanja BLU - 36 -

Belanja BLU dimiliki oleh STAN, selama periode TA 2012 STAN sudah melakukan kegiatan yang sumber dananya berasal dari BLU dan sudah terinci dalam rincian belanja diatas. Belanja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. No Rincian Jumlah 1 Belanja Barang Rp 7.953.874.074 2 Belanja Modal - BM Peralatan Mesin BLU Rp - - BM Gedung Bangunan BLU Rp - Jumlah Rp 7.953.874.074 Perbandingan Belanja BLU 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : Akun Rincian Belanja 31-Des-12 31-Des-11 % Naik (Turun) 525119 Belanja Barang Rp 7.953.874.074 Rp 11.191.384.674-28,93% Belanja Modal Rp - Rp - Jumlah Rp 7.953.874.074 Rp 11.191.384.674-28,93% Realisasi Anggaran Belanja BLU TA 2012 mengalami penurunan sebesar Rp 3.237.510.600,00 atau 28,93 persen dibanding realisasi 2011, karena terdapat target PNBP yang tidak tercapai sehingga anggaran belanja yang berasal dari PNBP tidak dapat direalisasikan. B.3. CATATAN PENTING LAINNYA 1. Pada tahun 2012 pagu anggaran BPPK mengalami dua kali perubahan yang disebabkan oleh APBN-P dan perubahan anggaran pada tanggal 5 November 2012 berupa: a. Percepatan penarikan PHLN dari luncuran loan tahun berikutnya yang berasal dari JICA (Japan International Cooperation Agency), b. Pergeseran anggaran dari belanja barang ke belanja pegawai (memenuhi kekurangan gaji) dan belanja modal (optimalisasi diklat ke belanja modal). Berikut adalah ringkasan perjalanan pagu anggaran BPPK. BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG ALOKASI APBNP 5 NOV ALOKASI APBNP 5 NOV 64,397,229 56,424,499 63,477,543 329,959,509 312,978,747 302,827,947 BELANJA MODAL TOTAL ALOKASI APBNP 5 NOV ALOKASI APBNP 5 NOV 53,255,777 49,479,727 55,577,483 447,612,515 418,882,973 421,882,973 2. Informasi Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pendapatan dan Belanja secara akrual terlampir. - 37 -

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp44.800.000 C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. Aset Lancar C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp44.800.000,00 dan Rp87.000,00 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal neraca. Rincian posisi Kas di Bendahara Pengeluaran per Satuan Kerja adalah sebagai berikut: Tabel 14 Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per Satuan Kerja No. Uraian 31-Des-12 31-Des-11 Kenaikan /Penurunan 1 BDK Manado 44.800.000 0 44.800.000 2 BDPim Magelang 0 87.000 (87.000) 44.800.000 87.000 44.713.000 Rincian saldo tersebut sudah disetor seluruhnya ke kas negara pada tanggal 2 Januari 2013 dengan nomor transaksi Penerimaan Negara (NTPN) 0203030701020804 sebagai berikut: Tabel 15 Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran No. Uraian Saldo 31 Des 12 Penyetoran Saldo 1 BDK Manado 44.800.000 44.800.000 0 44.800.000 44.800.000 0 C.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Penerimaan Rp 0 Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp0,00 dan Rp100,00 yang mencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah diterima oleh Bendahara Penerimaan selaku wajib pungut yang belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Posisi Kas di Bendahara Penerimaan per Satuan Kerja adalah sebagai berikut: - 38 -

Tabel 16 Rincian Posisi Kas di Bendahara Penerimaan per Satuan Kerja No. Uraian 31-Des-12 31-Des-11 Kenaikan /Penurunan 1 STAN 0 100 (100) 0 100 (100) Kas Lainnya dan Setara Kas Rp 4.446.804 C.1.3 Kas Lainnya dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp4.446.804,00 dan Rp9.045.651,00 yang merupakan kas berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang tunai. Rincian Realisasi Kas Lainnya dan Setara Kas per Satuan Kerja adalah sebagai berikut: Tabel 17 Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas per Satuan Kerja No. Nama Satuan Kerja Tahun 2012 Tahun 2011 1 Sekretariat Badan Rp 67.400 Rp - 2 Pusdiklat PSDM Rp 3.905.304 Rp 2.156.822 3 Pusdiklat KNPK Rp 290.635 Rp 248.659 4 Pusdiklat Pajak Rp - Rp 6.558.000 5 BDK Denpasar Rp 183.465 Rp 82.170 Jumlah Rp 4.446.804 Rp 9.045.651 Tabel 18 Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas No. Keterangan Jumlah 1 Jasa Giro yang belum di setor ke kas negara Rp 4.302.578 2 Pengembalian Belanja belum disetor ke kas negara Rp 144.226 Jumlah Rp 4.446.804 Jumlah tersebut di atas telah diselesaikan dengan melakukan penyetoran ke kas negara, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 19 Rincian Penyetoran Kas Lainnya dan Setara Kas No. Nama Satuan Kerja Nilai NTPN Tanggal 1 Sekretariat Badan Rp 67.400 0615080304001013 11 Januari 2013 2 Pusdiklat PSDM Rp 3.905.304 1112091506141015 26 April 2013 3 Pusdiklat KNPK Rp 290.635 1008100004020913 7 Januari 2013 4 BDK Denpasar Rp 39.239 1402120303041008 8 januari 2013 5 BDK Denpasar Rp 144.226 1201071106050915 8 januari 2013 Jumlah Rp 4.446.804-39 -

Kas pada Badan Layanan Umum Rp24.614.397.434 C.1.4 Kas pada Badan Layanan Umum Saldo Kas Badan Layanan Umum di Bendahara Administrasi Keuangan BLU STAN per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp24.614.397.434,00 dan Rp16.770.035.080,00 mencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bank, deposito, maupun saldo uang tunai yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Administrasi Keuangan BLU STAN yang sumbernya berasal dari penerimaan kegiatan operasional BLU. Rincian Kas pada Badan Layanan Umum STAN per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 20 Rincian Kas pada Badan Layanan Umum per Satuan Kerja No. Nama Satuan Kerja Tahun 2012 Tahun 2011 1 STAN Rp 24.614.397.434 Rp 16.770.035.080 Jumlah Rp 24.614.397.434 Rp 16.770.035.080 Tabel 21 Rincian Kas pada Badan Layanan Umum No. Bank/No Rekening Nama Rekening Jumlah 1 Mandiri/1280005548885 Bendahara Administrasi Keuangan BLU Rp 1.880.767.426,00 2 Mandiri/1010006650434 Dana Kelolaan BLU Rp 3.833.677.808,00 3 BTN/00044.01.30.000408.3 Pengelolaan Kas BLU Rp 8.208.225.932,89 4 Deposito Berjangka* Rp 12.000.000.000,00 5 Uang Tunai Rp 99.397.500,00 6 Cek yang masih beredar Rp (1.407.670.782,00) 7 Kesulitan pecahan Rp (451,00) Jumlah Rp 24.614.397.433,89 *) Pada tanggal neraca, STAN memiliki 2 deposito berjangka yaitu: a. Deposito berjangka 3 bulan pada Bank BTN dengan tanggal penempatan 17 Desember 2012 senilai Rp7.000.000.000,00 tingkat bunga 6,25%, jatuh tempo 17 Maret 2013, dan b. Deposito berjangka 5 hari pada Bank BTN dengan tanggal penempatan 28 Desember 2012 senilai Rp5.000.000.000,00 tingkat bunga 6,25%, jatuh tempo 2 Januari 2013. Piutang Bukan Pajak Rp 390.465.227 C.1.5 Piutang Bukan Pajak Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp390.465.227,00 dan Rp463.406.097,00 yang merupakan semua hak atau klaim pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat - 40 -

dijadikan kas dan belum diselesaikan pada akhir tahun anggaran. Rincian Piutang Bukan Pajak per satuan kerja di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, yang berupa piutang sewa, kelebihan pembayaran uang makan bulan Desember 2012, piutang atas kelebihan pembayaran honor, dan piutang atas denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan, per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 22 Rincian Piutang Bukan Pajak per Satuan Kerja No. Uraian Jumlah Debitur Jumlah 1 Sekretariat Badan 2 Rp 33.350.040 2 Pusdiklat AP 1 Rp 23.140.000 3 Pusdiklat BC 1 Rp 4.221.450 4 Pusdiklat PSDM 1 Rp 7.037.750 5 Pusdiklat KNPK 2 Rp 11.231.150 6 Pusdiklat KU 2 Rp 13.027.100 7 Pusdiklat Pajak 1 Rp 19.689.000 8 STAN 1 Rp 8.684.000 9 BDK Medan 1 Rp 1.184.000 10 BDK Palembang 1 Rp 5.729.250 11 BDK Pekanbaru 1 Rp 1.432.800 12 BDK Cimahi 4 Rp 9.002.750 13 BDK Yogyakarta 0 Rp - 14 BDPim Magelang 0 Rp - 15 BDK Malang 2 Rp 5.878.490 16 BDK Denpasar 1 Rp 2.342.700 17 BDK Makasar 2 Rp 4.694.000 18 BDK Manado 4 Rp 234.968.747 19 BDK Pontianak 1 Rp 1.679.000 20 BDK Balikpapan 1 Rp 3.173.000 Jumlah Rp 390.465.227 Sedangkan mutasi piutang pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Rp 463.406.097 Mutasi tambah: - Kelebihan pembayaran uang makan Des 2012 Rp 135.223.900 - Piutang sewa tanah, gedung, dan bangunan Rp 3.376.400 - Piutang atas kelebihan pembayaran pekerjaan PBJ Rp 7.107.750 - Piutang atas denda keterlambatan Rp 1.023.000 - Piutang dari Kelebihan Pembayaran Tunjangan Rp 2.840.000 - Piutang dari Penerimaan Kembali Uang Muka Gaji Rp 4.720.240 Mutasi kurang: - Pelunasan Uang Makan Tahun 2011 Rp (114.577.000) - Pelunasan Piutang Lainnya di Tahun 2012 Rp (106.653.360) - Overvalued Nilai Piutang per 31 Des 2011 Rp (6.001.800) Saldo per 31 Desember 2012 Rp 390.465.227 Mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagai berikut: - Mutasi tambah sebesar Rp135.223.900,00 merupakan piutang atas - 41 -

kelebihan pembayaran uang makan bulan Desember 2012 di semua satuan kerja di BPPK kecuali BDK Yogyakarta dan BDPim Magelang. - Mutasi tambah sebesar Rp2.376.400,00 terdiri dari piutang atas sewa kantin di Pusdiklat KU sebesar Rp250.000,00, piutang atas sewa kantin di BDK Makasar Rp1.000.000,00 dan piutang atas sewa rumah dinas di BDK Manado sebesar Rp2.126.400,00. - Mutasi tambah sebesar Rp7.107.750,00 terdiri dari kelebihan pembayaran konsultan perencana dan konsultan pengawas atas pekerjaan renovasi aula di BDK Cimahi TA 2012. - Mutasi tambah sebesar Rp1.023.000,00 merupakan piutang atas denda keterlambatan pekerjaan renovasi aula di BDK Cimahi TA 2012. - Mutasi tambah sebesar Rp2.840.000,00 merupakan piutang atas kelebihan pembayaran tunjangan pegawai di Pusdiklat KNPK TA 2012. - Mutasi tambah sebesar Rp4.720.240,00 merupakan piutang dari penerimaan kembali uang muka gaji di BDK Malang TA 2012. - Mutasi pengurangan berupa pelunasan Tahun 2012 berupa pembayaran atas kelebihan bayar uang makan bulan Desember 2011 di hampir semua satuan kerja di BPPK sebesar Rp114.577.000,00. - Mutasi kurang sebesar Rp106.653.360,00 merupakan pelunasan yang terjadi di tahun 2012 dari piutang lainnya di beberapa satker di BPPK, yakni Pusdiklat AP, Pusdiklat KNPK, BDK Malang, dan BDK Pontianak. - Mutasi kurang senilai Rp6.001.800,00 merupakan kelebihan penentuan nilai piutang bukan pajak per 31 Desember 2011, terutama dalam menentukan nilai kelebihan pembayaran uang makan per 31 Desember 2011. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Bukan Pajak Rp 239.346.163 C.1.6 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp239.346.163,00 dan Rp237.310.097,00 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Berikut disajikan perhitungan penyisihan piutang tak tertagih jangka pendek untuk masing-masing satuan kerja: - 42 -