mi% ,l1ss8jw*ppi( SISTEM ANA ALaHCUNAAN KARTU KW;1 HUKUM PffiANA UnTuk 1 Sarjana Hukum Olefc: I TAS HUK ERS1TAS SR1VU IN«TERAI AYA 1.. «iiw-'w.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN CREDIT CARD PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat

III. METODE PENELITIAN

TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PERAN PENYIDIK DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI PERILAKU TINDAK PIDANA PERKOSAAN (STUDI DI POLRES KOTA MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

Dian Anggraheni Widyaningrum NIM : C

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENJATUHAN PIDANA PENJARA BAGI TERDAKWA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN

PENGGUNAAN KARTU KREDIT DALAM PERJANJIAN JUAL BELI BARANG DITINJAU DARI ASPEK HUKUM PERBANKAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin

III. METODE PENELITIAN. dengan menggunakan dua macam pendekatan yaitu : Pendekatan secara yuridis normatif adalah penelitian hukum yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

PERANAN SIDIK JARI DALAM PROSES PENYIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI UNTUK MENGUNGKAP SUATU TINDAK PIDANA. (Studi Kasus di Polres Sukoharjo)

TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK. (Studi Di Wilayah Hukum Polres Jombang)

BAB I PENDAHULUAN. sadar bahwa mereka selalu mengandalkan komputer disetiap pekerjaan serta tugastugas

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan

PIDANA DENDA DALAM HUKUM PIDANA ISLAM DAN HUKUM PIDANA INDONESIA (Studi Perbandingan Hukum) SKRIPSI OLEH AGUS SUHENDRO

ANALISA PUTUSAN HAKIM DALAM TINDAK PIDANA PENGGELAPAN

BAB III PENUTUP. pidana pembunuhan berencana yang menggunakan racun, yaitu: b. Jaksa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang merupakan dasar

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

I. PENDAHULUAN. kemajuan dalam kehidupan masyarakat, selain itu dapat mengakibatkan perubahan kondisi sosial

FERY PRAMONO C

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma serta

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KEJAHATAN PEMALSUAN UANG KERTAS RUPIAH DAN PENGEDARANNYA DI KOTAMADYA MEDAN. (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan) SKRIPSI

PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMALSUAN DAN PENGEDARAN UANG PALSU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu aturan hukum tertulis yang disebut pidana. Adapun dapat ditarik kesimpulan tujuan pidana adalah: 2

BAB I PENDAHULUAN. pokok masyarakat. Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama dekade terakhir ini

BAB III PENUTUP. Berdasarkan analisa kasus diatas dapat disimpulkan bahwa ada. keterkaitan antara jumlah kerugian negara dengan berat ringannya pidana

BAB V PENUTUP. unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : dapat diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya.

BAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM KEUANGAN NEGARA. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya krisis moral. Krisis moral ini dipicu oleh ketidakmampuan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara hukum Pasal 24 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

PENYIDIKAN TERHADAP ANGGOTA POLRI YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA MENURUT PP Nomor 3 Tahun 2003 (Studi di Polres Batu) PENULISAN HUKUM/SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. data yang dapat memecahkan suatu permasalahan. 33 Penelitian yang dilakukan

KEBIJAKAN POLISI DALAM MENANGGULANGI TERJADINYA TINDAK PIDANA PENCURIAN HEWAN TERNAK (SAPI DAN KAMBING) (STUDI KASUS DI POLSEK BLUTO) PENULISAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana.

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum..., Pramita Dyah Hapsari, FH UI, 2011.

III. METODE PENELITIAN

UPAYA PENYIDIK DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PENCABULAN TERHADAP ANAK DALAM LINGKUNGAN KELUARGA (Studi di Wilayah Hukum Polresta Malang)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai extraordinary crime atau kejahatan luar biasa. penerapannya dilakukan secara kumulatif.

Lex Privatum Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017. PENGGELAPAN DANA SIMPANAN NASABAH SEBAGAI KEJAHATAN PERBANKAN 1 Oleh: Rivaldo Datau 2

III. METODE PENELITIAN. Cara penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan normatif dan empiris

I. METODE PENELITIAN

tidak lepas dari peran bank selaku pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. layanan perbankan yang dipercaya oleh masyarakat pada dewasa ini.

TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM PENULISAN HUKUM

I. PENDAHULUAN. Kejahatan (Crime) yang terjadi dalam masyarakat biasanya dilakukan oleh

III. METODE PENELITIAN. penelitian guna mendapatkan, mengolah, dan menyimpulkan data yang dapat

BAB III. METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

SKRIPSI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN CARDING. (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta)

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008).

BAB II PERATURAN-PERATURAN HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN UANG DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

KONSISTENSI HAKIM MENJATUHKAN PUTUSAN DALAM HAL TERJADI PERBARENGAN TINDAK PIDANA (CONCURCUS REALIS) PENULISAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. yang telah tercakup dalam undang-undang maupun yang belum tercantum dalam

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PERKOSAAN INCEST YANG DILAKUKAN PELAKU YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KELUARGA PENULISAN HUKUM

DAFTAR PUSTAKA. Grafika, Jakarta Grafika, Anton M.Moelijono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

I. PENDAHULUAN. terpuruknya sistem kesejahteraan material yang mengabaikan nilai-nilai

TINDAK PIDANA PENIPUAN MENGGUNAKAN BILYET GIRO (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Gresik Putusan No: 246/Pid.B/2014/PN.Gsk)

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana pemalsuan uang mengandung nilai ketidak benaran atau palsu atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

III. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

Oleh : IWAN BAYU AJI NIM : C

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di

PENANGANAN CYBER CRIME DI SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA S K R I P S I PRIMA AGUSDANI PUTRA NIM:

I. PENDAHULUAN. transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Kemampuan ini tentunya sangat

BAB V PENUTUP tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Informasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2016, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

BAB I PENDAHULUAN. positif Indonesia lazim diartikan sebagai orang yang belum dewasa/

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

I. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Hukum merupakan seperangkat aturan yang diterapkan dalam rangka menjamin

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan masyarakat (financial

I. PENDAHULUAN. Kemajuan iptek dan globalisasi membawa kemudahan dan kemanfaatan kepada

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

I. PENDAHULUAN. Penyalahgunaan izin tinggal merupakan suatu peristiwa hukum yang sudah sering

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik dalam bentuk hardware dan software. Dengan adanya sarana

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

DISKRESI KEPOLISIAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN MOTOR (STUDI KASUS DI KANTOR SAT RESKRIM POLRES PROBOLINGGO KOTA) PENULISAN HUKUM

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

BAB I PENDAHULUAN. terutama di kalangan pebisnis atau pelaku usaha. Kebutuhan akan barang modal

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. 1. perundang-undangan lain yang mengatur ketentuan pidana di luar KUHP

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang penting bagi sebuah kemajuan bangsa.seiring dengan

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PERBANDINGAN PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERTAMA DAN RESIDIVIS.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

Transkripsi:

SISTEM ANA ALaHCUNAAN KARTU KW;1 HUKUM PffiANA i ;i «iiw-'w.a;-: i -v* 'r. mi% «t' 1 i. i i 1 >1 m a j UnTuk 1 Sarjana Hukum EH T,l1ss8jW*ppi( Olefc: v' INSYAH SEDi. V i 'L' V jc.'- 02003100028 I TAS HUK ERS1TAS SR1VU IN«TERAI AYA 't i & W' jj 1... Mi

PENYALAHGUNAAN KARTU KREDIT DITIN HUKUM PIDANA 'y& V'fvui V ' ' \ i: ) 5 r SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Hukum Oleh: FIRMANSYAH SEDIONO 02003100028 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA 2005

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA persetujuan skripsi Nama NIM Program Studi Program Kekhususan Judul Skripsi FIRMANSYAH SEDIONO 02003100028 Ilmu Hukum Studi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana : PENYALAHGUNAAN KARTU KREDIT DITINJAU DARI HUKUM PIDANA Inderalaya, Februari 2005 Menyetujui Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu, Rube a Achmad, S.H M.H. Sulaiman Rachman. S.H. Nip. 30 989 244 Nip. 130 365 900

Telah diuji pada: Hari Tanggal : Selasa : 22 Februari 2005 Nama : FIRMANSYAH SEDIONO Nomor Induk Mahasiswa Program Kekhususan : 02003100028 : Studi Hukum Dan Sistem Peradilan Pidana TIM PENGUJI 1. Ketua M. Fikri Salman, S.H. 2. Sekretaris : H. Fahmi Yoesmar AR, S.H., M.S. 3. Anggota : Hj. Dastini Yusuf, S.H. 4. Anggota : Ruben Achmad, S.H., M.H. ) ( Inderalaya, 2005 /h engetahui c *</> kan yan Hasan.,*S.H., M.H. 88 646

Motto : " 9fauikbeban itu diukut bukan dati apa gang tidak kita dapatkan, tetapi dati apa gang telak kita lakukan untuk otang Lain9 (Abdullah Gymnastiar) 9(iipe**>embahkan buat otang-otang tetclnta : 9(pdua fkuwgtfuaku, 9Kpkak dan (fldlk- (fldikku. dan tfakabat-fiakabatku.

KATA PENGANTAR \ Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridho-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penyalahgunaan Kartu Kredit Ditinjau Dari Hukum Pidana ini sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Inderalaya. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan, yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itulah, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, demi terwujudnya karya tulis ilmiah yang lebih baik di masa mendatang. Kemudian Penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak H. K.N. Sofyan Hasan, S.H., M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. 2. Bapak Ruben Achmad, S.H., M.H. selaku Pembimbing Utama dalam penulisan skripsi ini. 3. Bapak Sulaiman Rachman, S.H., selaku Pembimbing Pembantu dalam penulisan skripsi ini. 4. Bapak Abdullah. T., S.H., M.Hum., selaku Penasehat Akademik. v

5. Bapak dan Ibu Dosen serta Asisten Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya yang telah banyak membimbing dan memberikan ilmunya selama ini. 6. Seluruh Staf Pengajaran dan Staf Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. 7. Teman-temanku Iwan, Cha-Cha, Butet, Uthe, Dedy Blake, Ian Bule, Acol, Ari.P, Hengki, Erika, Billy, Rudi, Kebo, Agus, Joni, Piter, Enggal, TE, Pati, Aries dan yang lainnya khususnya angkatan 2000 yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu mengingat terbatasnya halaman ini. 8. Seluruh anggota Olympus Fakultas Hukum Unsri. Rully, Nata, De I, Dikal, Wing, Eko. Kaka, Mirza dan yang lainnya. 9. Sahabat-sahabatku eks. SMA 3 Sento\ Haekal. Debby. Ade. Angga. Anjas. Abi, Dini, Yuni. 10.Semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan serta fasilitas dalam penyusunan skripsi ini. Semoga segala bantuan yang diberikan mendapat balasan pahala yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata semoga karya kecil ini dapat memberi manfaat dan sumbangan yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Universitas Sriwijaya khususnya Ilmu Hukum Pidana. Palembang, Februari 2005 Penulis vi

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i 11 IV v Vll BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Metode Penelitian 1 7 7 7 8 BAB II TINJAUAN UMUM A. Tinjauan Umum Tentang Kejahatan 13 1. Pengertian kejahatan 13 2. Sebab-sebab Terjadinya Kejahatan 18 3. Pengaturan Kejahatan di MfflPf.fEHWST«SSR>r 25 Vll unmer*5.ta fr smv : uaya Ns.uWt; TASfiSAl 030331 : 1 3 APR 2005

B. Tinjauan Umum Tentang Kartu Kredit 1. Pengertian Kartu Kredit 2. Dasar Hukum Kartu Kredit 3. Jenis-Jenis Kartu Kredit 27 27 29 31 4. Hubungan Hukum Para Pihak Yang Terkait Dalam Perjanjian Kartu Kredit 33 C. Kejahatan-Kejahatan Dalam Kaitannya Dengan Penyalahgunaan Kartu Kredit 41 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Bentuk-Bentuk Perbuatan Penyalahgunaan Kartu Kredit Yang Dapat Dipidana 44 B. Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Kejahatan Penyalahgunaan Kartu Kredit Menurut Hukum Pidana di Indonesia 55 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 86 B. Saran 87 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vm

BAB J PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat dewasa ini dalam hal pembayaran dipenuhi dengan jenis mata uang kertas, mata uang logam dan mata uang giral. Jenis mata uang kertas dan logam ini hanya diterbitkan oleh Pemerintah lewat Bank Sentral. Sedangkan jenis mata uang giral merupakan jenis simpanan uang di Bank yang hanya dapat diambil dengan menggunakan cek atau dialih bukukan melalui biiyet giro. Uang kertas dan uang logam merupakan alat pembayaran yang sah yang dinyatakan oleh Pemerintah. Dilihat dari segi kepraktisan dan keamanannya tampak kurang menguntungkan bagi masyarakat yang senantiasa terlibat dalam transaksi pembayaran dalam jumlah besar. Resiko untuk kehilangan setiap kali mungkin saja terjadi, dan bila hal ini terjadi maka kecil kemungkinan untuk mendapatkannya kembali. Karena uang tersebut dapat dipergunakan oleh setiap orang dengan cara yang sangat sederhana, yaitu hanya menyerahkan saja kepada pihak yang harus menerima. Sedangkan pembayaran melalui cek, selain harus didukung oleh dana yang cukup, seringkah pihak pedagang menolak dengan alasan takut cek tersebut tidak ada dananya atau cek kosong. Melihat kenyataan tersebut, bank sebagai lembaga keuangan membuat suatu perkembangan baru dalam upaya menciptakan alat pembayaran yang lebih praktis dan aman dibandingkan menggunakan alat pembayaran yang konvensional, yaitu 1

2 dibuat dalam bentuk kartu plastik yang dikenal dengan nama kartu kredit (Credit Ccird). Fungsi dan manfaat yang dapat diambil dari penggunaan kartu kredit adalah adanya rasa nyaman dan aman, memudahkan dalam keadaan darurat, tanpa setoran uang tunai di bank, nyaman dan mudah bertransaksi di luar negeri, manajemen keuangan yang efektif, karena pemegang kartu kredit harus melakukan manajemen keuangan yang efektif dengan mengalokasikan sejumlah anggaran tertentu tiap bulannya, dapat mengkontrol disiplin diri dalam mengelola anggaran, dan akan lebih hati-hati, apabila transaksi dilakukan dengan uang asing atau melakukan perdagangan di luar negeri Dilibatkannya pihak bank ini adalah untuk menambali kepercayaan para pihak tentang kepastian dari tujuan diterbitkannya dan diberlakukannya kartu kredit sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai atau cek. Kartu kredit hanya bisa digunakan di tempat-tempat tertentu saja yang menerima pembayaran melalui kartu kredit seperti di restoran, hotel, biro perjalanan, tempat hiburan dan lain-lain. Dalam mengadakan transaksi dengan pihak pedagang (merchcmt)s pemegang kartu kredit tidak perlu menggunakan uang kertas secara tunai tetapi cukup dengan hanya memperlihatkan kartu kredit yang dibawanya. Pihak pedagang tinggal memasukkan isi transaksi ke dalam faktur yang sudah disediakan sebelumnya, kemudian faktur tersebut dimintakan tanda tangan kepada pemegang kartu sebagai bukti dari proses transaksi yang sudah selesai. Setelah itu pihak pedagang dapat menghubungi pihak bank untuk meminta pembayaran dengan cara Joni Emirzon. Hukum Surat Berliaran Dan Perkembangannya di Indonesia, Kajian Hukum Bisnis FH Unsri, Inderalaya, 2001, hlm 161.

3 menguangkan faktur tersebut. Memiliki kartu kredit saat ini memang jauh lebih mudah, lawaran juga datang hampir dari semua bank. Bagi pihak bank sendiri penerbitan kartu kredit ini adalah sebagai salah satu kepedulian bank terhadap para nasabahnya dalam upaya meningkatkan pelayanan sekaligus mendapatkan laba dalam jumlah yang lebih besar lagi. Untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang lebih besar, maka jumlah nasabah harus lebih ditingkatkan. Oleh karena itulah pihak bank dituntut lebih akrab dengan teknologi, salah satunya dengan menerbitkan kartu kredit ini. Sehingga dengan kartu kredit diharapkan akan lebih memacu bertambahnya jumlah nasabah. d i samping sebagai upaya pendekatan kepada para nasabah dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Hasilnya angka penjualan kartu kredit di Indonesia saat ini melonjak tajam. Menurut data Asosiasi Kar'u Kredit Indonesia (AKKI), jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia berjumlah 4,8 juta kartu dengan total kredit yang dikeluarkan Rp 10 triliun-rp 12 triliun, bahkan pada tahun 2005 jumlahnya diperkirakan akan dua kali lipat dari sekarang 2. Perkembangan dalam hal penggunaan kartu kredit di Indonesia ini juga diikuti dengan meningkatnya kejahatan penyalahgunaan kartu kredit baik dari segi kualitas St b* ^004 WWW k mpas C m' PcmalsUan KjrlU Kredit Scmakin ^rajalela. Tanggal Akses 22

4 maupun kuantitas. Selama tahun 2003, total kerugian yang diakibatkan oleh pelaku kejahatan sindikat pemalsu kartu kredit di Indonesia mencapai Rp 60 miliar3. Kejahatan dengan menggunakan kartu kredit ini menimbulkan akibat yang cukup besar tak hanya bagi masyarakat dan dunia perbankan, tapi juga industri lain yaitu pariwisata. Secara langsung tindak pidana ini merugikan pemegang kartu kredit, perusahaan penerbit dan pedagang (merchcmt). Selain itu dengan tingginya tindak kejahatan ini akan membuat banyak pihak takut menggunakan kartu kredit mereka termasuk para turis asing, yang mana hal itu akan mengurangi pendapatan devisa negara dan akan merusak citra Indonesia di mata dunia Internasional. Meningkatnya kejahatan penyalahgunaan kartu kredit belakangan ini dilakukan oleh ahlinya yang dikenal dengan nama penjahat kerah putih (White Collar Crime) yang dapat membobol ratusan juta rupiah dalam jangka waktu singkat. Salah satu ciri dari white collar crime adalah pada umumnya white collar crime sangat technology mineled, artinya mereka dalam menjalankan aksinya seringkali menggunakan modus-modus yang rumit dan dengan memakai pula alat teknologi canggih, seperti komputer, telepon selular (misalnya lewat SMS), internet, e-commerce dan lain-lain 4. Salah satu kasus kejahatan penyalahgunaan kartu kredit yang pernah terjadi diantaranya yang dilakukan oleh Handoyo, Warga Kelapa Gading Jakarta pada bulan 3 thid 2004 hlm 4Uair FUady' BlSniS K U,r (Anatomi KeJahatan Kerah P"tih), Citra Aditya Bakti, Bandung,

5 Juni 2003. Ia tertangkap saat menggunakan kartu kredit palsu di Supermakel Alla Bandar Lampung, Lampung. Penangkapan berawal saat tersangka hendak membayar barang yang dibeli senilai Rp 3 juta dengan menggunakan kartu kredit Bank Central Asia (BCA). Namun petugas kasir merasa curiga lalu berusaha menghubungi pihak bank BCA. Dari pihak bank diketahui kartu yang dibawa tersangka sudah diblokir dan tercatat sebagai kartu kredit palsu. Saat itulah kasir melapor kepada satuan pengamanan dan polisi. Ketika digeledah dari dompet tersangka ditemukan empat kartu kredit lain keluaran Bank Internasional Indonesia (BII), Standard Chartered Bank dan Bank Bali. Saat dicek, semua kartu atas nama Handoyo itu palsu \ Contoh kasus lainnya seperti yang terjadi di Batam pada bulan Juli 2004. yang dilakukan oleh Ahmad Fauzi warga Bengkalis Riau. Ia ditangkap ketika hendak menipu sebuah toko elektronik di kawasan Nagoya. Saat itu, Ia menggunakan kartu kredit Bank Central Asia (BCA). Pemilik toko yang curiga atas tingkah Ahmad, mengkonfirmasikan keabsahan kartu kredit ke BCA. Dari pihak bank menyebutkan bahwa kartu kredit Ahmad palsu. Saat itu juga pemilik toko menghubungi poiisi. Dari tangan Ahmad polisi menyita empat kartu kredit palsu atas nama Richard Setiawan dan Antoni Sik. Polisi juga menyila enam unit kamera hondycam dan sebuah radio dari hasil penipuan Ahmad. Akibat perbuatan Ahmad Fauzi ini beberapa pemilik toko menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah. Kejadian serupa juga 5 http://www.liputan6.com. Pengguna Kartu Kredit Palsu Dibekuk,, Tanceal Akses 22 September 2004.

A 6 sering terjadi di kota lain, pada bulan Juni 2004 aparat Kepolisian Sektor Kota Lengkong, Bandung, Jawa Barat menangkap dua pengguna kartu kredit palsu. Arief dan Frans tertangkap tangan saat bertransaksi di salah satu tempat perbelanjaan di Jalan Karapitan, Bandung dengan mengunakan kartu kredit palsu. Dari kedua tersangka, polisi menyita tiga lembar kartu kredit palsu atas nama Haryanto, dua buah kartu tanda penduduk palsu atas nama Haryanto, dan dua unit telepon selular 6. Kasus-kasus di atas adalah merupakan salah satu bentuk kejahatan dengan menyalahgunakan kartu kredit oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan transaksi membeli barang secara ilegal dan juga merupakan salah satu modus baru kejahatan pembobolan dana nasabah di bank. Kejahatan penyalahgunaan kartu kredit ini akan semakin berkembang sesuai dengan perkembangan /aman dan kemajuan teknologi. Di Indonesia sendiri, sampai saat ini belum memiliki undangundang yang khusus mengatur masalah kartu kredit. Padahal Undang-undang tersebut diperlukan tidak saja karena semakin banyaknya orang menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran, tetapi juga cukup maraknya aksi kejahatan di bidang ini. Berdasarkan uraian di alas, maka penulis tertarik untuk memahami dan membahas secara lebih terperinci dalam bentuk skripsi yang berjudul PENYALAHGUNAAN KARTU KREDIT D!TINJA U DARI IIUKUM PIDANA 6 Ibid. hlm 2-3.

7 B. Perumusan Masalah Pembahasan dalam skripsi ini akan dibatasi pada permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah bentuk perbuatan penyalahgunaan kartu kredit yang dapat dipidana? 2. Bagaimana sanksi pidana terhadap pelaku penyalahgunaan kartu kredit ini menurut hukum pidana di Indonesia? C. Tujuan Penelitian Bertitik tolak dari permasalahan di atas maka yang menjadi tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk perbuatan penyalahgunaan kartu kredit yang dapat dipidana. 2. Untuk mengetahui sanksi pidana yang dapat dijatuhkan kepada pelaku penyalahgunaan kartu kredit ini menurut hukum pidana di Indonesia. D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Memberikan sumbangan pengetahuan tentang kejahatan penyalahgunaan kartu kredit dalam rangka pengembangan hukum pidana sebagai ilmu pengetahuan.

m 8 2. Secara Praktis Memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya praktisi hukum dan para pihak yang berkepentingan dalam menyelesaikan kasus-kasus kejahatan penyalahgunaan kartu kredit. E. Metode Penelitian 1. Pendekatan Masalah Dalam penulisan skripsi ini. pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan hukum secara normatif yang didukung oleh pendekatan hukum secara empiris yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kartu kredit, dan penyalahgunaannya serta didukung oleh penelitian lapangan yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan data-data dari pihak-pihak yang terkait. 2. Jenis dan Sumber data a. Jenis Data Dalam penelitian ini, jenis data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder. Data prmer berupa data yang diperoleh langsung dari penelitian di lapangan baik melalui pengamatan ataupun wawancara terstruktur dengan pihak-pihak yang terkait, yaitu lembaga perbankan dan Kepolisian Kota Besar Palembang.

9 Sedangkan data sekunder sebagai data utama yaitu data yang terdapat dalam kepustakaan dengan menelusuri buku-buku literatur, perundang-undangan, dokumen-dokumen, hasil penelitian dan sebagainya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian, b. Sumber Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersumber dari kepustakaan berupa bahan-bahan hukum, yang terdiri atas : 1) Bahan Hukum Primer, yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). 2) Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer yang meliputi buku-buku literatur, tulisan-tulisan, karya ilmiah, koran harian dan ketentuanketentuan lain yang mempunyai keterkaitan dengan kartu kredit dan penyalahgunaannya. 3) Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan ataupun petunjuk terhadap bahan hukum primer dan sekunder yang meliputi kamus, internet. Di samping itu, penelitian ini juga menggunakan data yang bersumber dari lapangan (data primer), dalam hal ini informasi dan data dari lembaga perbankan dan kepolisian.

10 3. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 03 Palembang dan Kepolisian Kota Besar Palembang (Poltabes Palembang). Penetapan Bank BNI sebagai lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa bank tersebut mempunyai cabang-cabang yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, mempunyai fasilitas kartu kredit, dan mempunyai nasabah pengguna kari u kredit yang cukup banyak. 4. Teknik Penentuan Sampel Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel tentang responden yang akan diteliti untuk sesuatu tujuan, yang ditentukan berdasarkan kriteria (ukuran, standar, patokan) tertentu 7. Responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu : 1. Staff Unit Pengelolaan Hukum Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 03 Palembang. 2. Kepala Unit Reserse Ekonomi Poltabes Palembang 3. Penyidik di Kepolisian Kota Besar Palembang Adapun alasan dipilihnya responden ini yaitu karena responden banyak mengetahui tentang kartu kredit dan kejahatan penyalahgunaannya. 7 Hilman Hadikusuma, Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, 1995, hlm 74.

i i 5. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan melalui metode wawancara berencana (slundardized inlcrvieuw), yaitu teknik wawancara yang memakai standar (membakukan, memakai ukuran, norma patokan). Daftar pertanyaan disusun terlebih dahulu dan dipergunakan sebagai pedoman sehingga tanya jawab tetap mengarah pada tujuan wawancara. b. Studi Dokumentasi Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mempelajari, membaca dan menganalisis buku, literatur-literatur, peraturan perundang-undangan dan bahan-bahan hukum lainnya yang berhubungan dengan kartu kredit danp kejahatan penyalahgunaan kartu kredit. 6. Teknik Pengolahan Data Proses pengolahan data dilakukan dengan cara editing, yaitu memeriksa kembali kelengkapan, kejelasan dan kebenaran data yang diperoleh. Kemudian data diklasifikasikan menurut bidang bahasannya dan disusun secara sistematis lalu diadakan analisis data. R /hicl hlm 82.

i 12 7. Teknik Analisis Data Data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif, yaitu diuraikan dalam bentuk kalimat kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehingga memperoleh gambaran baru ataupun menguatkan suatu gambaran yang sudah ada 9. hlm 106. 9 Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2004,

DAFTAR PUSTAKA BUKU Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana bagian 2. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2002. Ali Arifin, Tip dan Trik Memiliki Kartu Kredit, Alex Media Komputindo, Jakarta, 2002. Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002. G. W. Bawengan, Psychologi Kriminil, Pradnya Paramita, Jakarta, 1974. H.A.K Moch. Anwar, Hukum Pidana Bagian Khusus, Alumni. Bandung. 1989. Hilman Hadikusuma, Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, 1995. Imam Prayogo Suryohadibroto dan Djoko Prakoso, Surat Berharga Alat Pembayaran Dalam Masyarakat Modern, Rineka Cipta, Jakarta, 1991. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2004. Joni Emirzon, Hukum Surat Berharga Dan Perkembangannya di Indonesia, Kajian Hukum Bisnis FH Unsri, Inderalaya, 2001. Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. K. Wantjik Saleh, Tindak Pidana Korupsi, lchtiar Baru, Jakarta, 1974. Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2002. Munir Fuady, Hukum Tentang Pembiayaan Dalam Teori dan Praktek, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999., Bisnis Kotor (Anatomi Kejahatan Kerah Pulih), Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004. 88

l 89 P.A.F Lamintang, Kejahatan-Kejahatan Membahayakan Kepercayaan Umum Terhadap Surat-Surat, Alat-alat Pembayaran, Alat-alat Bukti dan Peradilan, Mandar Maju, Bandung, 1991. R. Soesilo, Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUH P) serta Komentar- Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Politeia, Bogor, 1996. Simandjuntak, B., Pengantar Kriminologi dan Patologi Sosial, Tarsito, Bandung, 1981 Soerjono Soekanto, et-al, Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1981. Suharto RM, Hukum Pidana Materiil (Unsur-Unsur Objektif Sebagai Dasar Dakwaan), Sinar Grafika, Jakarta, 1996. W.A. Bonger, Pengantar Tentang Kriminologi, Ghalia Indonesia, Jakarta. 1 c'81. PERUNDANG-UNDANGAN Moeljalno, KUHP Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Bumi Aksara. Jakarta. 1999. DOKUMEN LAINNYA Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1997. http://www.kompas.com. Pemalsuan Kartu Kredit Semakin Merajalela., Total Kerugian Kejahatan Kartu Kredit Palsu Rp 60 Miliar http://www.liputan6.com. Pengguna Kartu Kredit Palsu Dibekuk. http://www.sinarharapan.co.id. Pengguna Kartu Kredit Diminta Hati-Hati.