PENGARUH KURS, PRODUKSI, LUAS LAHAN DAN IKLIM TERHADAP EKSPOR RUMPUT LAUT BALI

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

PERNYATAAN ORISINALITAS...

: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PRODUKSI, HARGA, DAN INVESTASI TERHADAP VOLUME EKSPOR TEMBAGA INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

PENGARUH LUAS LAHAN, JUMLAH PRODUKSI, DAN KURS DOLLAR PADA EKSPOR CENGKEH DI INDONESIA

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

Kata Kunci: Nilai Ekspor, GDP Amerika Serikat, Kurs Nominal, Surpus Konsumen, Surplus Produsen

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

Gabriella Claudia Edy Yulianto M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS

PENGARUH EKSPOR DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA (Studi Pada Bank Indonesia Tahun )

PENGARUH UTANG LUAR NEGERI DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (Studi pada Produk Domestik Bruto Indonesia Periode )

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembangunan yang berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi.

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR KERAJINAN KERANG DI PROVINSI BALI

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN: Tlp

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH PRODUKSI, HARGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR (Studi pada Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Periode Januari 2010-Desember 2015)

PENGARUH JUMLAH PRODUKSI KARET, HARGA, DAN INVESTASI TERHADAP VOLUME EKSPOR KARET INDONESIA I Wayan Budi Wirawan I Gusti Bagus Indrajaya

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR CRUDE PALM OIL (CPO) INDONESIA

PENGARUH MODAL KERJA, JUMLAH TUJUAN NEGARA, JUMLAH TENAGA KERJA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BALI DI PASAR INTERNASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

PENGARUH NILAI EKSPOR DAN GROSS DOMESTIK PRODUK (GDP) TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA

PENGARUH MODAL, TENAGA KERJA DAN TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKSI INDUSTRI KERAJINAN UKIRAN KAYU DI KECAMATAN UBUD. Ni Putu Sri Yuniartini

Analisis ekspor karet dan pengaruhnya terhadap PDRB di Provinsi Jambi

ANALISIS PENGARUH EKSPOR NETO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

PENGARUH PRODUKSI TEBU DOMESTIK DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR TETES TEBU INDONESIA TAHUN

Sella Widya Prafajarika Edy Yulianto Wilopo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. Luasan lahan perkebunan kakao dan jumlah yang menghasilkan (TM) tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak terbatas, sementara factor-faktor produksi yang tersedia

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Buruh di Sepanjang Muara Sungai Ijo Gading Kabupaten Jembrana

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KOPI DARI INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT (Studi pada Volume Ekspor Kopi Periode Tahun )

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI MERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH TUMPANGSARI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI DESA MUNDUKTEMU KABUPATEN TABANAN. Ni Putu Evi Windasari Made Kembar Sri Budhi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka

Nasrul Hidayat et al., Determinasi Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Modal dan Wilayah Pemasran Terhadap... ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

Analisis impor Indonesia dari Cina

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii

PENGARUH TINGKAT INFLASI, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN

ABSTRAK. Kata kunci : Fluktuasi kurs, Ekspor, Impor, Peramalan. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PENGARUH KURS, PRODUKSI, DAN SUKU BUNGA TERHADAP EKSPOR KERAJINAN KULIT PROVINSI BALI

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA

Herdiansyah Eka Putra B

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, INFLASI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BAMBU PROVINSI BALI

ANALISIS KONTRIBUSI EKSPOR KOPI TERHADAP PDRB SEKTOR PERKEBUNAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR KOPI SUMATERA UTARA

PENGARUH PENDAPATAN PER KAPITA, HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP IMPOR MINYAK BUMI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Globalisasi perdagangan internasional memberi peluang dan tantangan bagi

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN

IX. HUBUNGAN ANTARA PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Metro Futsal Renon Denpasar. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. melalui akses data publikasi pada website resmi Bursa Efek Indonesia untuk

PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA, PENDAPATAN PERKAPITA, DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP NILAI IMPOR KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

PENGARUH PRODUKSI, HARGA INTERNASIONAL DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP VOLUME EKSPOR RUMPUT LAUT INDONESIA (Studi pada tahun )

ANALISIS PENGARUH LUAS PANEN, HARGA EKSPOR DAN PRODUKSI PANGAN NABATI TERHADAP JUMLAH EKSPOR PANGAN NABATI JAWA TENGAH TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai

PENGARUH MOTIVASI, KOMPENSASI, SERTA LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KERJA KARYAWAN HOTEL THE NICHE BALI

Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

Prosiding Manajemen ISSN:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI IMPOR PESAWAT BOEING AMERIKA SERIKAT

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Nokia di Kota Denpasar

V. TINJAUAN UMUM RUMPUT LAUT DI INDONESIA

SKRIPSI ANALISIS PROSPEK EKSPOR KOPI INDONESIA KE EROPA OLEH. Indra Ismayudi Tanjung

PENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI

IV METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BADUNG

Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud

PERNYATAAN ORISINILITAS...

Transkripsi:

E-Jurnal EP Unud, 3 [9] : 428-435 ISSN: 2303-0178 PENGARUH KURS, PRODUKSI, LUAS LAHAN DAN IKLIM TERHADAP EKSPOR RUMPUT LAUT BALI I Kadek Wirawan I Wayan Yogiswara Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ABSTRAK Bali merupakan penghasil rumput laut terbesar di Indonesia dengan produksi 106.983 ton atau 41,56 persen dari total produksi nasional pada tahun 2001. Rumput laut merupakan komoditi ekspor yang potensial untuk dikembangkan, karena memiliki kegunaan yang tinggi, diantaranya sebagai bahan makanan, kosmetik, dan untuk bahan obat-obatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kurs dolar Amerika, jumlah produksi, luas lahan, dan iklim secara simultan dan parsial terhadap volume ekspor rumput laut Bali, dan untuk mengetahui variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap volume ekspor rumput laut Bali tahun 2001-2011. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, yang kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa kurs dollar Amerika, jumlah produksi, luas lahan dan iklim secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor rumput laut Bali. Secara parsial, variabel jumlah produksi dan luas lahan yang berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor rumput laut, sedangkan kurs dollar dan iklim tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Kata kunci: rumput laut, ekspor, kurs, produksi, luas lahan, iklim ABSTRACT Bali is the largest seaweed producer in Indonesia with a production of 106.983 tons or 41.56 percent of the total national production in 2001. Seaweed is a potential export commodity to be developed, because it has high usability, such as food, cosmetics, and for ingredient drugs. The purpose of this study was to determine the effect of U.S. dollar exchange rate, the amount of production, land use, and climate simultaneously and partially on seaweed export, and to determine the independent variables are the dominant influence on the volume of exports of seaweed Bali in 2001-2011. This study uses secondary data sourced from the Department of Industry and Trade of the Province of Bali, which is then analyzed using multiple linear regression analysis. The analysis showed that the U.S. dollar exchange rate, the amount of production, land and climate simultaneously significant effect on the volume of exports of seaweed Bali. Partially, variable number of production and land area that significantly influence the volume of seaweed exports, while the dollar exchange rate and the climate had no significant effect on the dependent variable. Keywords: seaweed, export, exchange, production, land area, climate. Pendahuluan Globalisasi dapat mendorong suatu negara dengan negara lain menjadi saling ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan dan memasarkan produk unggul di masingmasing negara tersebut, dalam hal ini negara didunia melakukan pertukaran barang dan jasa atau yang disebut dengan ekspor impor (Bustami dan Hidayat, 2013). Keuntungan yang dapat dilihat dari nilai ekspor impor negara yang bersangkutan terlihat dalam neraca pembayaran. Masalah defisit pada neraca pembayaran harus dihindari oleh setiap negara, karena memiliki efek yang buruk bagi perekonomian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Sukirno, 2002:17). Menghadapi situasi itu, berbagai strategi pembangunan dilaksanakan, salah satu kebijaksanaan yang ditempuh pemerintah untuk mengantisipasi semakin memburuknya ketahanan nasional di bidang ekonomi, pada khususnya dan ketahanan nasional sebagai satu keseluruhan pada umumnya yang diakibatkan oleh berkurangnya ketersediaan devisa, e-mail:pao_mimba@ymail.com/telp:+628170673213

Pengaruh Kurs, Produksi, Luas Lahan Dan Iklim Terhadap [I Kadek Wirawan, I Wayan Yogiswara] ditempuh melalui pengembangan peranan ekspor nonmigas salah satunya ekspor rumput laut (Hadiawan, 2005). Rumput laut merupakan salah satu jenis komoditas unggulan budidaya perairan, karena mempunyai keunggulan seperti pertanian dapat dilakukan di daerah pantai yang dangkal atau laut terbuka, harga relatif stabil, rumput laut juga tidak memerlukan penambahan pupuk atau pestisida, hanya cukup cahaya dan gerak air, tingkat pertumbuhan yang cepat (hingga 15 persen per hari) menghasilkan siklus pertanian yang relatif singkat, dan menghasilkan pendapatan tunai bagi petani (Mshigeni, 1976). Komoditas ekspor rumput laut adalah salah satu komoditas andalan Indonesia dari sektor nonmigas karena mampu menjadi penyumbang devisa yang cukup besar. Rumput laut juga dapat diandalkan sebagai salah satu produk perikanan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di pesisir karena teknologi yang digunakan sederhana dan murah sehingga cocok untuk masyarakat pesisir dengan kondisi ekonomi dan pendidikan yang masih rendah (Runtuboy, dan Sahrun 2001:112). Tabel 1 memperlihatkan perkembangan ekspor rumput laut Provinsi Bali yang mengalami peningkatan dari tahun 2001 hingga 2011. Tabel 1. Perkembangan Ekspor Rumput Laut Provinsi Bali Tahun Volume Ekspor Rumput Laut Perkembangan (Ton) (%) 2001 57.058,42-2002 85.629,13 50,07 2003 17.015,64-80,12 2004 44.341,00 420,32 2005 77.023,55-36,82 2006 41.873,16-21,87 2007 19.500,00 186,63 2008 53.220,00 33,09 2009 39.500,00-5,41 2010 39.600,00 10,51 2011 23.650,00-1,44 Rata-rata 45.310,08 50,45 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2001-2011. Tabel 1 dapat dilihat perkembangan ekspor rumput laut mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2004 mencapai 420,32 persen, dan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2003 yang menurun sebesar 80,12 persen, kemudian pada tahun berikutnya ekspor cenderung berfluktuasi, dengan rata-rata perkembangan sebesar 33,14 persen. Kondisi ini disebabkan karena permintaan rumput laut dari berbagai belahan dunia semakin meningkat, baik untuk kebutuhan industri, bahan makanan, maupun lainnya. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (2010) sebanyak 70 persen produksi bahan mentah rumput laut kering di ekspor ke China, Uni Eropa, dan Filipina. Pasar dalam negeri masih menyerap 30 persen bahan mentah rumput laut kering. Kurs dollar Amerika dan jumlah produksi merupakan faktor- faktor yang mempengaruhi ekspor rumput laut Bali, hal ini dikarenakan kurs mempunyai hubungan yang positif terhadap ekspor. Jika nilai kurs meningkat, maka ekspor juga akan meningkat (Sukirno, 2000:319). Produksi rumput laut di Bali terus mengalami peningkatan produksi pada tiap tahunnya, menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, (2009) hasil penjualan rumput laut mengalami peningkatan sebesar 77,31 persen dari Rp 71 miliar tahun 2007 menjadi Rp 126 miliar pada tahun 2008. Perkembangan laju Produksi yang 429

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 3, No. 9, September 2014 berfluktuasi berimbas pada ekspor rumput laut yang yang juga berfluktuasi, hal ini didukung penelitian dari Dewi (2010), yang menyatakan bahwa peningkatan jumlah produksi akan mempengaruhi peningkatan pada ekspor, dan begitu pula sebaliknya. Agar dapat meningkatkan volume ekspor, perluasan lahan harus ditingkatkan. Potensi pengembangan luas lahan budidaya rumput laut di Bali seluas 780 Ha. Tahun 2011 luas areal budidaya rumput laut sudah mencapai 799,60 hektar are. Semakin bertambahnya luas lahan budidaya akan berpengaruh pada jumlah produksi sehingga ekspor juga akan ikut meningkat, dan bagaimanapun bermutunya bibit yang digunakan kalau lahannya tidak sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan oleh rumput laut maka hasilnya pasti tidak seperti yang diharapkan (Ikhsan, 2013). Faktor lain yang mempengaruhi ekspor rumput laut adalah iklim, Pengaruh curah hujan yang tinggi berakibat pada rusaknya lokasi budidaya rumput laut. Kecukupan akan sinar matahari sangat menentukan kecepatan rumput laut untuk memenuhi kebutuhan nutrien seperti karbon (C), nitrogen (N) dan posfor (P) untuk pertumbuhan dan pembelahan selnya. Rumput laut memiliki toleransi terhadap kisaran suhu yang spesifik karena adanya enzim, dan akan tumbuh subur pada daerah yang sesuai dengan suhu di laut yaitu pada kisaran suhu 20-30 C (Luning, 1990). Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah kurs Dollar Amerika, jumlah produksi, luas lahan, dan iklim secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor rumput laut Provinsi Bali tahun 2001-2011?, dan variabel bebas manakah yang berpengaruh dominan terhadap volume ekspor rumput laut Provinsi Bali tahun 2001-2011? KAJIAN PUSTAKA Konsep Ekspor dan Valuta Asing Menurut Winardi (1996:139) Ekspor merupakan kegiatan menjual benda atau jasa dari satu negara kepada penduduk negara lain, yang dilakukan dengan menggunakan kapal untuk pengangkutan benda atau jasa tersebut sehingga sampai ke negara tujuan, kemudian pihak penjual menyediakan permodalan dan hal lain yang membantu kelancaran ekspor tersebut. Suatu kegiatan transaksi perdagangan yang terjadi antar negara yang terdiri dari kegiatan ekspor dan impor, akan melibatkan perbandingan nilai tukar mata uang kedua negara yang bersangkutan. Menurut Trivena, (2013) suatu kegiatan transaksi perdagangan yang terjadi antar negara, akan melibatkan perbandingan nilai tukar mata uang kedua negara yang bersangkutan. Apabila suatu barang ditukar dengan barang lain, tentu didalamnya terdapat perbandingan nilai tukar antara keduanya dimana nilai tukar ini sebenarnya merupakan semacam harga di dalam pertukaran tersebut. Contohnya dalam perdagangan internasional membandingan nilai kurs rupiah dengan dollar AS, disini memungkinkan kita dalam membandingkan harga barang dan jasa yang dihasilkan dari berbagai negara. Hubungan Jumlah Produksi, Luas Lahan, dan Iklim dengan Volume Ekspor Menurut Nicholson (2003:50) produksi adalah proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan masukan atau input untuk menghasilkan output, yang berupa barang atau jasa. Kegiatan produksi mengandung hubungan antar tingkat penggunaan faktor-faktor produksi dengan produk yang akan diperoleh, sehingga produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas dengan memanfaatkan beberapa masukan alat input, serta mampu memberikan nilai tambah pada barang atau hasil output. Dalam penelitian Sugiarsana (2013) menunjukan hasil bahwa jumlah produksi dan volume ekspor mempunyai hubungan yang searah dan signifikan, dimana semakin banyak produksi yang dilakukan, maka volume ekspor juga meningkat. Jadi, antara jumlah produksi dengan ekspor memiliki hubungan yang positif. 430

Pengaruh Kurs, Produksi, Luas Lahan Dan Iklim Terhadap [I Kadek Wirawan, I Wayan Yogiswara] Indra (2011), menyebutkan dalam penelitiannya yang berjudul Penentuan Skala Usaha dan Analisis Efisiensi Ekonomi Usahatani Rakyat di Kabupaten Aceh Tengah, koefisien luas lahan yang diperoleh pada penelitiannya bertanda positif dan berpengaruh signifikan terhadap produksi, dimana setiap kenaikan luas budidaya rumput lautakan meningkatkan produksi (secara langsung akan mempengaruhi ekspor). Hal demikian yang menjadikan alasan peneliti menduga bahwa hubungan antara luas lahan rumput laut dengan ekspor rumput laut mempunyai hubungan yang berpengaruh signifikan dan positif. Setiawan (2009), menyatakan bahwa iklim memegang peranan penting dalam penentuan jenis dan kultivar tanaman yang dapat dibudidayakan dalam penentuan hasil akhir. Keberhasilan produksi tanaman mensyaratkan penggunaan sumber daya iklim, seperti penyinaran matahari, karbon dioksida, dan air secara efisien. Laju perkembangan suatu tanaman tergantung pada faktor-faktor iklim seperti suhu, panjang hari dan persediaan air. Jadi iklim mempunyai hubungan positif dengan ekspor. Menurut Jensen (1993) komposisi gizi rumput laut yang bervariasi, dipengaruhi oleh spesies, wilayah geografis, musim tahun dan suhu air METODE PENELITIAN Data Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Provinsi Bali, data penelitian yang dipergunakan adalah kuantitatif berupa data sekunder dengan data time series tahunan variabel-variabel volume ekspor rumput laut Provinsi Bali, kurs dollar Amerika, jumlah produksi, luas lahan dan iklim dari tahun 2001-2011, data diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, dan berbagai literatur yang berkaitan lansung dengan penelitian ini. Teknik Analisis Data Penelitian ini memakai model regresi linier berganda. Bentuk umum regresi linier berganda dapat dinyatakan sebagai berikut: Y = α+β 1 X 1 + β 2 X 2 +β 3 X 3 + β 4 X 4 + µi Dimana: Y = Volume Ekspor rumput laut Bali tahun 2001-2011(Kg) X1 = Kurs Dollar Amerika tahun 2001-2011(Rp/1 US$) X2 = Jumlah produksi 2001-2011(Ton) X3 = Luas lahan budidaya 2001-2011(Ha) X4 = Iklim (Kemarau =1, penghujan =0) β1, β2, β3, β4 = Koefisien Regresi dari masing-masing variabel bebas α = Intersep (konstanta) µi = Tingkat kesalahan (gangguan) stokastik. Model uji yang telah dibuat, selanjutnya di analisis denganuji koefisien determinasi (R 2 ), uji ketepatan model atau koefisien regresi secara simultan (uji-f), uji koefisien regresi secara parsial (uji-t), dan uji Standardized Coefficients Beta, dan uji asumsi klasik. DATA DAN HASIL PEMBAHASAN Analisis Regresi Analisis regresi berperan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel kurs dollar Amerika, jumlah produksi, luas lahan, dan iklim terhadap variabel terikat (volume ekspor rumput laut provinsi Bali tahun 2001-2011).Setelah dilakukan analisis data dengan program SPSS, dapat disusun model regresi estimasi sebagai berikut : Ŷ = α+b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 + b 4 X 4 431

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 3, No. 9, September 2014 Ŷ = -11075, 349 2,544 X 1 + 0,665 X 2 + 103,702 X 3 4521,740 X 4 S. E = (21038, 422) (1,945) (0,263) (7,697) (3000, 634) t = (-0,526) ( 1,308) (0,531) (13,473) ( 1,507) Sig. = (0,602) (0.199) (0.016) (0.000) (0,140) R 2 = 0,847 F =53,825 Oleh karena nilai F hitung sebesar 53,825 lebih besar dari pada F tabel sebesar 2,61. Ini berarti bahwa kurs Dollar Amerika, jumlah produksi, luas lahan dan iklim secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor rumput laut Bali tahun 2001-2011. R 2 = Nilai koefisien determinasi majemuk yang sebesar 0.847 menunjukkan 84,7% variasi (naikturunnya) variabel volume ekspor rumput laut Bali (Y) dipengaruhi secara bersama-sama oleh variabel kurs Dollar Amerika (X 1 ), variabel jumlah produksi (X 2 ) dan variabel luas lahan (X 3 ), iklim (X 4 ), sisanya sebesar 15,3% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam model. Berdasarkan hasil olahan data SPSS, dapat diketahui bahwa variabel kurs dollar Amerika (X 1 ) memiliki nilai t hitung = -1,308, dimana nilai t hitung lebih kecil daripada t tabel = 1,684 sehingga H o diterima. Berdasarkan hasil uji t dalam penelitian ini, maka kurs dollar Amerika tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor rumput laut Bali tahun 2001-2011. Nilai b 1 = -2,544 (tidak signifikan), artinya naik turunnya Kurs Dollar Amerika tidak mempengaruhi Ekspor Rumput Laut Provinsi Bali tahun 2001-2011. Hal ini dikarenakan Bali tidak lansung mengekspor produksi rumput lautnya ke luar negeri, melainkan hasil rumput lautnya dikirim ke Surabaya, dari Surabaya yang lansung mengekspor ke luar negeri, sehingga kurs tidak mempengangaruhi ekspor rumput laut Bali. Hasil yang diperoleh sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Galih (2014) menyebutkan bahwa nilai Kurs dollar Amerika tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor kopi Indonesia periode 2001-2011. Variabel jumlah produksi (X 2 ) memperoleh nilai t hitung = 2,531, dimana nilai tersebut lebih besar daripada t tabel = 1,684 sehingga H o ditolak. Berdasarkan hasil uji t dalam penelitian ini, maka jumlah produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume ekspor rumput laut Bali tahun 2001-2011. Nilai dari b 2 = 0.665, artinya jika jumlah produksi (X 2 ) mengalami kenaikkan sebesar 1 Ton dengan asumsi variabel lain dianggap konstan (perubahan nol), maka volume ekspor rumput laut Bali tahun 2001-2011 (Y) diharapkan meningkat sebesar 0,665Kg, sisanya dipergunakan didalam negeri. Ini menunjukkan bahwa jumlah produksi mempunyai hubungan yang searah dengan volume ekspor. Hal ini didukung oleh penelitian Sugiarsana (2013) yang memperoleh hasil bahwa jumlah produksi dan volume ekspor mempunyai hubungan yang searah dan signifikan, dimana semakin banyak produksi yang dilakukan, maka volume ekspor juga meningkat. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa nilai t hitung variabel luas lahan (X 3 ) yaitu = 13,473 dimana nilai tersebut lebih besar daripada t tabel = 1,684 sehingga H o ditolak. Berarti luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume rumput laut Bali tahun 2001-2011. Nilai b 3 =103,702, artinya jika luas lahan (X 3 ) mengalami kenaikkan sebesar 1 Ha dengan asumsi variabel lain dianggap konstan (perubahan nol), maka volume rumput laut Bali (Y) diharapkan meningkat sebesar 103,702 Kg. Hasil ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Indra (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Penentuan Skala Usaha dan Analisis Efisiensi Ekonomi Usahatani Rakyat di Kabupaten Aceh Tengah, koefisien luas lahan yang diperoleh pada penelitiannya bertanda positif dan berpengaruh signifikan terhadap produksi, dimana setiap kenaikan luas budidaya rumput laut akan meningkatkan produksi (dan secara langsung akan mempengaruhi ekspor). Berdasarkan hasil olahan data SPSS, maka dapat diketahui bahwa nilai t hitung variabel iklim (X 4 ) sebesar -1,507, dimana nilai tersebut lebih kecil daripada t tabel = 1,684, sehingga H o 432

Pengaruh Kurs, Produksi, Luas Lahan Dan Iklim Terhadap [I Kadek Wirawan, I Wayan Yogiswara] diterima. Berdasarkan hasil uji t dalam penelitian ini, maka iklim tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor rumput laut Bali tahun 2001-2011. Nilai b 4 = -4521,740 (tidak signifikan) artinya iklim (X 4 ) tidak mempengaruhi volume rumput laut Bali tahun 2001-2011, hal ini dikarenakan baik musim hujan ataupun musim kemarau tidak akan mempengaruhi jumlah produksi rumput laut Bali, sehingga volume ekspor akan tetap sama. Hasil ini didukung oleh penelitian Setiawan (2009) yang menyatakan bahwa iklim memegang peranan penting dalam penentuan jenis dan kultivar tanaman yang dapat dibudidayakan dan dalam penentuan hasil akhir. Semakin baik iklim, maka produksi akan semakin meningkat. Variabel yang dominan pengaruhnya terhadap volume ekspor rumput laut Bali dalam penelitian ini adalah variabel yang memiliki nilai absolute terbesar. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa variabel luas lahan memiliki nilai absolute terbesar. Ini berarti bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap volume ekspor rumput laut Bali tahun 2001-2011 adalah variabel luas lahan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kurs dollar Amerika, jumlah produksi, luas lahan, dan iklim secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ekspor rumput laut Bali tahun 2001-2011. Secara parsial jumlah produksi dan luas lahan budidaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume ekspor rumput laut Bali tahun 2001-2011, ini berarti semakin meningkatnya jumlah produksi dan semakin bertambahnya luas areal budidaya rumput laut, maka semakin bertambah juga volume ekspor rumput laut Bali. Kurs dollar Amerika secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor rumput laut Bali tahun 2001-2011, hal ini dikarenakan ekspor rumput laut Bali tidak lansung diekspor dari Bali ke negara tujuan, melainkan di distribusikan ke Surabaya terlebih dahulu, kemudian pemasok dari Surabaya yang mengekspor ke negara tujuan, sehingga kurs tidak berpengaruh lansung terhadap ekspor rumput laut Bali. Secara parsial iklim tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor rumput laut tahun 2001-2011. Hal ini dikarenakan iklim yang selalu berubah ubah tidak akan mempengaruhi jumlah produksi rumput laut serta ekspor rumput laut Bali.Variabel luas lahan merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap volume ekspor rumput laut Bali tahun 2001-2011. Saran Prospek perkembangan rumput laut yang positif dapat diwujudkan dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga kurs dollar Amerika agar ekspor tetap stabil, sehingga para eksportir dan petani terangsang untuk lebih berproduksi lebih banyak. Perlu adanya keseriusan pemerintah dalam mengembangkan produksi rumput laut, dalam hal pengembangan lembaga riset dan peningkatan sumber daya manusia yang bertujuan untuk menghasilkan rumput laut yang lebih unggul dan memiliki daya saing di pasar internasional. Produksi yang meningkat dengan standar mutu yang layak ekspor dapat menimbulkan keuntungan yang besar bagi Provinsi Bali. Kemudian perluasan lahan budidaya rumput laut, petani bersama-sama dengan pemerintah harus memperhatikan kapasitas lahan budidaya rumput laut dilapangan, agar ketersediaan akan lahan budidaya rumput laut tidak berkurang. REFRENSI Badan Pusat Statistik. 2011. Bali Dalam Angka Tahun 2010. Bali. Bustami, Budi Ramanda dan Paidi Hidayat. 2013. Analisis Daya Saing Produk Ekspor Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. [jurnal]. Vol.1, No.2, h:56-71. 433

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 3, No. 9, September 2014 Dewi, Si Ketut Agung Purnama. 2010. Prospek dan Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Rumput Laut Provinsi Bali Tahun 1995-2009[skripsi]. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Bali. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali. 2010.Bali dalam Angka2001 2011. Denpasar. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali. 2009. Laju Jumlah produksi rumput laut di Bali 2001 2011. Denpasar. Galih, Ambar Puspa. 2014. Analisis Pengaruh Jumlah Produksi, Luas Lahan, dan Kurs Dollar Amerika terhadap Volume ekspor Kopi Indonesia tahun 2001-2011. E-Jurnal EP UNUD.[jurnal]. Vol.3, No.2, h: 48-55. Hadiawan, Agus. 2005.Pertumbuhan dan Produksi Rumput Laut(Gracilaria Sp).Lampung. Ikhsan S, Roland. A. Barkey, Adri Arief. 2013. Strategi Pengembangan Kawasan Minapolitan Rumput Laut Di Kecamatan Pajukukang Kabupaten Banteng. Jurnal Saint & Teknologi. [jurnal]. Vol.13, No.2, h:164-174. Indra. 2011. Penentuan Skala Usaha dan Analisis Efisiensi Ekonomi Usahatani Kopi Rakyat di Kabupaten Aceh Tengah. Agrisep.[Jurnal].Vol. 12, No.1, h: 1-8. Jensen, A. (1993). Present and future needs for alga and algal products. Hydrobiology, 260/261, 15±21. Luning, Klaus. 1990. Seaweeds, Their Environment, Biogeography, and Ecophysiology. A Wiley-Inter science Publication. New York. 287, 288, 293. Mshigeni, K.E. 1976. Seaweed farming: A possibility in Tanzanias coastal ujamma villages. Tanzania Notes and Records 79-80:99-105. Nicholson, W., 2003.Microeconomics: Basic Principle and Extenssion. The Dryden Press, Chicago. Runtuboy, N dan Sahrun. 2001. Rekayasa Teknologi Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii). Laporan Tahunan Balai Budidaya Laut Tahun Anggaran 2000. Balai Budidaya Laut. 112-117 p. Saunders, Anthony dan Liliana Schumaher. 2002. Analisis of the dollar Exchange rate. Journal of Development Economics.[jurnal]. Vol.5. Setiawan, Eko. 2009. Kajian Hubungan Unsur Iklim Terhadap Produktivitas Cabe Jamu (Piper retrofractum Vahl) di Kabupaten Sumenep.Agrovigor [jurnal]. Vol.2, No.1, h:1-11. Sugiarsana, Made., I Gusti Bagus Indrajaya. 2013. Analisis Pengaruh Jumlah Produksi, Harga, dan Investasi terhadap Volume Ekspor Tembaga Indonesia Tahun 1995-2010. E-Journal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana.[jurnal]. Vol.2, No.1, h:10-19. 434

Pengaruh Kurs, Produksi, Luas Lahan Dan Iklim Terhadap [I Kadek Wirawan, I Wayan Yogiswara] Sukirno, Sadono. 2002. Ekonomi Pembangunan Proses Masalah dan Dasar Kebijaksanaan. Jakarta : UI-Press. Trivena, F Bakampung. 2013. Analisis Fluktuasi Valuta Asing RP/USD Pengaruhnya Terhadap Volume Ekspor di Sulawesi Utara. Jurnal EMBA [jurnal]. Vol.1, No.3, h:971-980. Winardi. 1986. Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Tarsito. 435