BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejarah peradapan di Indonesia pada siswa kelas 5 SDN Torongrejo 1 Batu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting Karakteristik dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam dunia pendidikan penelitian tindakan disebut juga penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran dikelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam membentuk berbagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas (Slameto 2015:148). Senada dengan hal diatas Arikunto (2009:129) juga berpendapat bahwa penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Bahri (2012: 8) juga mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian didalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajar pun menjadi lebih baik. Dari uraian pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah kegiatan terencana yang dilakukan didalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki ataupun meningkatkan mutu hasil belajar siswa menjadi lebih baik melalui berbagai bentuk kegiatan dalam proses pembelajaran. 3.1.2 Setting dan Karakteristik Penelitian a. Tempat Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang. Lokasi dipilih karena permasalahan siswa kelas 4 yang belum tuntas dalam mata pelajaran IPS.

b. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pembelajaran 2016/2017 dikelas 4 SDN Kesongo 04. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah dan menggunakan dua siklus. Penelitian akan dilakukan pada: 1. Siklus I : 22-23 November 2016 2. Siklus II : 25-26 November 2016 3.1.3 Subjek Penelitian Subyek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 24 yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki 3.2 Variabel dan Definisi Operasional Ada dua variabel yang akan diteliti pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu model pembelajaran yang digunakan guru sementara variabel terikat yaitu hasil belajar siswa. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). 3.2.1 Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu suatu model pembelajaran yang menggunakan permasalahan di dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis dan keterampilan dalam memecahkan suatu permasalahan dengan langkah-langkah sebagai berikut: orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa pada masalah, membimbing pengalaman individual/kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 20

3.2.2 Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang. Hasil belajar siswa adalah pengetahuan siswa yang diperoleh setelah siswa melalui tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar pada penelitian ini diukur melalui butir soal berupa pilihan ganda. 3.3 Prosedur Penelitian Model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model spiral yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R. Penelitian ini dibagi kedalam 2 siklus dan pada setiap siklus `terdapat 3 rancangan kegiatan yakni perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Prosedur penelitian menurut C.Kemmis an Mc.Taggert, R digambarkan dalam gambar berikut. 3.3.1 Perencanaan Gambar 3.1 Model Spiral dari C. Kemmis& Mc Taggart, R Arikunto (2009:18) menjelaskan dalam tahap perencanaan, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus 21

untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pada tahap ini guru bersama peneliti membuat rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebanyak 2 siklus dan setiap siklus terdiri 2 pertemuan. Hal yang perlu dipersiapkan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Siklus I Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (PraSiklus). Siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Tahap Perencanaan Kegiatan dalam tahap perencanaan ini merancang dan merencanakan pembelajaran IPS kelas 4 dengan menyusun RPP materi Kenampakan Alam dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. RPP dalam siklus I dibuat dua kali pertemuan dengan alokasi waktu (2 x 35 menit). Pertemuan pertama 1 x pertemuan( 2 x 35 menit ) dan pertemuan kedua 1 x pertemuan ( 2 x 35 menit). Langkah selanjutnya yaitu mempersiapkan fasilitas, saran pendukung yang diperlukan dan pembuatan instrument yang digunakan untuk mengamati dan menganalisis data mengenai proses dan hasil belajar pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan. b) Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (Observasi) Tindakan atau pelaksanaan adalah implementasi atau pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan model Problem Based Learning (PBL) pada pelajaran IPS materi Kenampakan Alam. Pada tahap observasi ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan dengan cara mengamati pada 22

saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Penelitian tindakan kelas ini guru IPS sebagai observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebagai panduan dalam mengamati kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung antara peneliti yang berperan sebagai guru dengan siswa menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Selanjutnya hasil dari pengamatan akan dianalisis untuk dilakukan tindak lanjut. c) Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi, yaitu mencoba mengkaji proses pembelajaranya, aktivitas guru dan siswa, serta hasil belajar, apakah sudah efektif melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama. Dalam kegiatan ini hal yang dievaluasi adalah kekurangan dan kelebihan saat kegiatan pembelajaran berlangsung, serta hambatan dari kegiatan yang telah dilakukan, sedangkan hasil tes evaluasi pada siklus I akan dijadikan acuan pada pelaksanaan siklus II. Kemudian akan membuat tindak lanjut perbaikan untuk siklus berikutnya mengacu pada siklus sebelumnya. 2. Siklus II Kegiatan pada siklus II dirancang untuk memperbaiki kekurangan pada proses pembelajaran di siklus I, apabila dalam pelaksanaan siklus I belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan maka dalam siklus II hal tersebut akan diperbaiki dan disempurnakan. Pada siklus II ini juga dibagi kedalam 3 tahap, yaitu : a) Tahap perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menyusun kegiatan pembelajaran yang meliputi RPP sesuai dengan pembelajaran IPS dan kompetensi yang ingin dicapai. Perencanaan siklus II dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi dari siklus I. Pada siklus II ini disertai tindakan dengan penambahan atau penyesuaian kegiatan yang dapat 23

mengatasi permasalahan pada siklus 1 dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. b) Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (Observasi) Kegiatan pada tahap ini yaitu menerapkan atau mengimplementasikan RPP yang telah disusun dalam proses pembelajaran dikelas. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan model Problem Based Learning (PBL) dalam mata pelajaran IPS kelas 4. Pada tahap observasi ini dilakukan bersamaan dengan tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan tindakan dengan cara mengamati pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Penelitian tindakan kelas ini guru IPS sebagai observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebagai panduan dalam mengamati kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung antara peneliti yang berperan sebagai guru dengan siswa menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Selanjutnya hasil dari pengamatan akan dianalisis untuk dilakukan tindak lanjut. c) Refleksi Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran IPS kelas 4 dengan model Problem Based Learning (PBL) yang telah dilaksanakan pada siklus II. Guru mengumpulkan data dari nilai untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL), hambatan serta hasil tindakan dalam pembelajaran IPS. Hasil refleksi berguna untuk menentukan keberhasilan dari tindakan pembelajaran yang dilakukan sebelumnya yaitu pada siklus I. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berfungsi sebagai alat untuk mengukur kompetensi siswa kelas 4 dalam mata pelajaran IPS di SDN 24

Kesongo 04 Kabupaten Semarang setelah melalui proses pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL. Teknik yang digunakan adalah: a. Tes Tes tertulis ini digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah mempelajari materi yang diajarkan. Dalam hal ini tes yang digunakan adalah tes yang bebentuk pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok. b. Non Tes (observasi) Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu selama proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini observasi yang dilakukan untuk mengamati kinerja guru dan siswa selama proses belajar mengajar. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian berupa butir-butir hasil belajar untuk mengetahui tingkat penguasaan materi dari siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang. Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi pembelajaran IPS. a. Butir Soal Butir soal tes tertulis berupa pilihan ganda dipergunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran yang dinilai dengan satuan angka. Adapun kisi-kisi butir soal evaluasi IPS adalah sebagai berikut: 25

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Pretest Siklus 1 Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Item soal 1.1 Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi 1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya 1.2.1 Mengidentifikasi macam-macam dan manfaat kenampakan alam terhadap kehidupan sosial 1.2.2 Mengidentifikasi peristiwa alam yang pernah terjadi 1.2.3 Mengidentifikasi peristiwa alam dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial 1, 2, 5, 11, 12, 15, 16 3, 4, 7, 10, 13, 14, 19, 20 6, 8, 9, 17, 18 Tabel 3.2 Kisi- Kisi Soal Posttest Siklus I Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Item soal 1.1 Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi 1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya 1.2.4 Mengidentifikasi macam-macam dan manfaat kenampakan alam terhadap kehidupan sosial 1.2.5 Mengidentifikasi peristiwa alam yang pernah terjadi 1.2.6 Mengidentifikasi peristiwa alam dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial 1, 2, 3, 4, 9, 10, 14, 15, 16, 19 5, 6, 11, 17, 18 7, 8, 12, 13, 20 26

Tabel 3.3 Kisi- Kisi Soal Pretest Siklus II Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Item Soal 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi 1, 2, 3, 5, 8 9, 10, 12, 15 4, 6, 7 1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat 1.3.1 Mendiskripsikan pengertian 1.3.2 Menyebutkan macam-macam 1.3.3 Menyebutkan persebaran sumber daya alam di Indonesia 1.3.4 Menjelaskan cara memanfaatkan 1.3.5 Menjelaskan cara menjaga kelestarian 11, 13, 14, 17, 18 16, 19, 20 Tabel 3.4 Kisi- Kisi Soal Posttest Siklus II Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Item Soal 2. Memahami 1.3 Menunjukkan jenis 2.3.1 Mendiskripsikan pengertian 1, 2, 9 sejarah, dan persebaran kenampakan 2.3.2 Menyebutkan macam-macam 3, 4, 10, alam, dan 15, 18 keragaman suku serta pemanfaatannya 2.3.3 Menyebutkan persebaran sumber bangsa di untuk kegiatan daya alam di Indonesia 5, 11, 12, 6, 7, 13, kabupaten/kota 14, 19 dan provinsi lingkungan setempat 2.3.5 Menjelaskan cara menjaga kelestarian 8, 16, 17, 20 lingkungan ekonomi di 2.3.4 Menjelaskan cara memanfaatkan 27

b. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kinerja dari guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran apakah kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat atau belum. Tabel 3.5 Kisi-Kisi Observasi Mengajar Guru (Pertemuan 1) No Aspek Yang Diamati No Item 1. Guru memberikan soal Pretest 1 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2 3. Guru meminta siswa membentuk kelompok 3 4. Guru memperlihatkan peta konsep tentang kenampakan alam 4 5. Guru membagikan lembar kerja 5 6. Guru meminta siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing 6 7. Guru membimbing siswa dalam memahami masalah yang diberikan 7 8. Guru memberi kesempatan kepada siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami selama diskusi 8 Tabel 3.6 Kisi-kisi Observasi Mengajar Guru (Pertemuan 2) No Aspek Yang Diamati No Item 9. Guru memantau dan mendampingi siswa saat berdiskusi 9 10. Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi 10 11. Guru memberikan bimbingan pada saat siswa mempresentasikan hasil 11 diskusi 12. Guru memberikan komentar kepada kelompok 12 13. Guru membantu siswa menyamakan jawaban semua hasil diskusi 13 14. Guru bertanya jawab tentang materi pembelajaran hari ini 14 15. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok 15 16. Guru memberikan soal Posttest 16 28

Tabel 3.7 Kisi-kisi Observasi Belajar Siswa (Pertemuan 1) No Aspek Yang Diamati No Item 1. Siswa mengerjakan soal Pretest 1 2. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dari guru 2 3. Siswa membentuk kelompok 3 4. Siswa bersama kelompok mengamati peta konsep kenampakan alam 4 5. Siswa melakukan kerja kelompok 5 6. Siswa berdiskusi bersama kelompok 6 7. Siswa bersama kelompok memahami masalah yang diberikan 7 8. Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami selama diskusi 8 Tabel 3.8 Kisi-Kisi Observasi Belajar Siswa (Pertemuan 2) No Aspek Yang Diamati No Item 9. Siswa bersama kelompok melakukan diskusi 9 10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi 10 11. Siswa memperhatikan dan menanggapi hasil diskusi yang 11 disampaikan kelompok lain 12. Siswa mendengarkan komentar guru 12 13. Siswa menyamakan jawaban dengan guru dari semua hasil diskusi 13 kelompok 14. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi pembelajaran 14 hari ini 15. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok 15 16. Siswa mengerjakan soal Posttest 16 29

c. Dokumentasi Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperoleh informasi dalam kegiatan yang sudah dilaksanakan, dalam hal ini peneliti akan menggunakan dokumentasi berupa foto saat proses penelitian berlangsung. 3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.5.1 Uji Validitas Menurut Arikunto (2009:211) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.dalam mengolah data untuk mengukur validitas pada penelitian ini menggunakan aplikasi ANATES V4. Menurut Saifuddin Azwar (2012: 164) suatu instrument dapat dikatakan valid jika mempunyai nilai koefisien korelasi 0,3. Sedangkan nilai koefisien korelasi < 0,3 dapat dikatan bahwa instrument tersebut tidak valid atau sangat rendah. Item yang valid pada instrument tes siklus 1 ada 21 nomor yaitu: 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 16, 21, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 36, 37, 39, dan 40. Sedangkan item yang valid pada instrument tes siklus II ada 28 nomor yaitu: 4, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, dan 40. 3.5.2 Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada satu objek, Menurut Arikunto (2012), sebuah tes dikatakan reliable jika tes tersebut menunjukkan ketetapan, siswa diberikan tes yang sama dalam kelompoknya apabila subyek tersebut tidak dikenai perlakuan. Kriteria untuk menentukan reliabilitas instrument menggunakan kriteria menurut Sugiyono (2010) yaitu jika nilai hitung > 0,7 maka instrument tersebut reliable. Untuk uji realibilitas ini dihitung dengan bantuan program Anates V4 dan 30

didapatkan hasil realibilitas tes sebesar 0,78 pada instrument tes siklus I dan 0,76 pada instrument tes siklus II. Berdasarkan hasil pengujian realibilitas pada instrument tes siklus I dan II dapat diartikan bahwa kedua instrument tersebut reliabel. 3.6 Indikator Kinerja Penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang mencapai ketuntasan 85% dalam mata pelajaran IPS dengan standar ketuntasan 70. Sehingga apabila ketuntasan siswa dibawah 85% maka penelitian ini dapat dikatakan gagal. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif. Data yang digunakan adalah hasil evaluasi belajar IPS siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang. 31