PENGGUNAAN DATA DALAM MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN. dr. TOGAR SIALLAGAN, MM KEPALA GRUP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN



dokumen-dokumen yang mirip
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL:

ALUR KERJA BPJS Kesehatan Center

PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Peran BPJS Kesehatan dalam Integrasi System pada FKTP

PELAKSANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Disampaikan pada. Kebumen, 19 September 2013

PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)

PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN

PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN. Pembukaan Majenas II SPN

PERAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT DAN BPJS KESEHATAN DALAM PERCEPATAN VERIFIKASI. Andi Afdal Abdullah Kepala Grup MPKR

[ MANUAL APLIKASI PCARE] Aplikasi Pelayanan Dasar berbasis web ( web base) dibangun untuk mendukung bisnis proses pelayanan Peserta BPJS-KESEHATAN di

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

Prosedur Pendaftaran Peserta JKN

DUKUNGAN REGULASI DALAM PENGUATAN PPK PRIMER SEBAGAI GATE KEEPER. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada

MONITORING EVALUASI KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI RS DR.CIPTO MANGUNKUSUMO (RSCM) PERIODE JANUARI MARET 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendapatan per kapita saat itu hanya Rp. 129,615 (sekitar US$ 14) per bulan.

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional

IMPLEMENTASI JKN DAN MEKANISME PENGAWASANNYA DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL. dr. Mohammad Edison Ka.Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan

PENCEGAHAN FRAUD DALAM PELAKSANAAN JKN KOMISI VIII

PERESMIAN BPJS, PELUNCURAN PROGRAM JKN DAN INTEGRASI JAMINAN KESEHATAN SUMBAR SAKATO, KE JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

VI. PENUTUP A. Kesimpulan

KOMUNIKASI DATA ELEKTRONIK PROGRAM JAMKESTA DIY. amkesos

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

drg. Usman Sumantri, MSc. Dewan Jaminan Sosial Nasional

Kementerian Kesehatan RI Ditjen Bina Pelayanan Kesehatan PENGENALAN SIMRS GOS

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

EVALUASI PELAKSANAAN JKN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis, epilepsy, stroke,

BAB I PENDAHULUAN. berpusat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan, namun

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah. satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai

REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG JKN

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBIAYAAN KENAIKAN KELAS PERAWATAN BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 4 TAHUN 2017 SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

panduan praktis Pelayanan Kebidanan & Neonatal

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Mereka mengeluh, oleh karena sakit menjadi mahal. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

ALUR KERJA KANTOR LAYANAN OPERASIONAL KABUPATEN-KOTA

: Sekretaris Daerah Kota Medan

Kasus-kasus Perselisihan antara Hak Pasien dan Standar Biaya

POTENSI FRAUD DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA & RUJUKAN TINGKAT LANJUT (FKTP&FKTL)

Universitas Sumatera Utara

HASIL MONITORING DAN EVALUASI SEMESTER I TAHUN Bandung, 25 Agustus 2015

(GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

: : ... Umur :... Pendidikan :... Masa Kerja :... Unit Tugas di Rumah Sakit :... Jabatan :... Tanggal/Waktu Wawancara :...

Bayu Teja Muliawan Direktur Bina Pelayanan Kefarmasin. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

panduan praktis Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan

panduan praktis Pelayanan Ambulan

hipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan prevalensi hipertensi dan mencegah komplikasinya di masyarakat (Rahajeng & Tuminah, 2009).

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memilih untuk melakukan kerja

Lembar&Fakta! Panel&&Diskusi!!Ke!7!!! Harapan,((Kenyataan((dan((Solusi((JKN:((Peran&Manajemen&Rumah&Sakit&dan&BPJS&Dalam% Percepatan)Verifikasi!

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

Utilization Review di Tempat Praktek: Alat Untuk Mendukung Pelayanan Kesehatan Efektif dan Efisien. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada

SIMULASI KAPITASI JKN YANG ADEKUAT. 2nd INAHea Congress 2015

Akses Pelayanan Kesehatan di Era BPJS. Dr. E. Garianto, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. sejak 1 Januari 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM PELAYANAN KARAWANG SEHAT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan. rawat darurat. Rustiyanto (2010), mengatakan bahwa pelayanan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

KEBIJAKAN DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PRIMER. Dr. Maya A.Rusady,M.Kes,AAK Direktur Pelayanan

SISTEM PENAGIHAN BIAYA RUMAH SAKIT UMUM HASANAH GRAHA AFIAH KEPADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS)

CH.TUTY ERNAWATI UPTD BKIM SUMBAR

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

Program Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)

Program Rujuk Balik Bagi Peserta JKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Misnaniarti FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas hidup manusia sangat penting yang tertuang dalam 9

BAB VII PENUTUP. penduduk Kota Magelang yang belum mempunyai jaminan kesehatan. Program

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan mutu pelayanan, rumah sakit harus memberikan mutu pelayanan yang

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TRANSFORMASI PT. ASKES (PERSERO) PT. Askes (Persero)

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi penyakit menular namun terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Administrasi Klaim Faskes BPJS Kesehatan

Evaluasi Pelayanan JKN-KIS Tahun 2017 Wilayah DKI Jakarta Dan Implementasi Vedika. BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jabodetabek

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

Transkripsi:

PENGGUNAAN DATA DALAM MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN dr. TOGAR SIALLAGAN, MM KEPALA GRUP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Latar Belakang PT Askes menjadi BPJS Kesehatan: UU No. 24 BPJS tahun 2011, pasal 12 tentang penerapan monitoring dan evaluasi terhadap Jaminan Kesehatan. Data BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2014 menuju pencapaian UHC pada 2019: a. Data semakin besar, semakin beragam namun tetap akurat b. Pengorganisasian data untuk memberikan added value (nilai tambah) bagi organisasi (internal) maupun eksternal

Pendaftaran Web Pemasaran BU Apl. Migrasi MF Kepesertaan MF HUBUNGAN APLIKASI Pendaftaran Web Legalisasi Laporan Collecting Premi Collecting Premi Apl. Keluhan MF MF MF Bridging SEP SEP RS CBGS Klaim RJTL, RITL Bridging RS Klaim Alkes PCare Rujukan SEP Klaim RJTL, BOA RITL Kapitasi + Klaim Pelkes Keuangan Akuntansi + Pajak Dokkel Klaim RITL, Persalinan Rujuk Balik Investasi

Sumber Data

Diagram Konteks Data Kesehatan BPJS Angka Kematian Determinan Kesehatan Angka Kesakitan Finansial Protection Dokter Primer Puskesmas Status Kesehatan 10 Penyakit terbesar 10 Penyebab Kematian 10 penyakit dg Biaya terbesar Trend penyakit penyebab kematian Rumah Sakit Apotek Manajemen Data Kesehatan BPJS Utilisasi Promotif/preventif Rawat Jalan/Rawat Inap Primer/Sekunder Sustain ability Shifting DINKES Ketersediaan dan Kecukupan Fasyankes Ketersediaan OBAT AdminDuk Skrining Survei Kepuasan

DATA PELAYANAN KESEHATAN

1. Data Peserta : Jenis Peserta (BPJS atau Umum) Jenis Kartu (No Kartu atau NIK) Nama Status Peserta Tanggal Lahir Jenis Kelamin PPK Peserta Data Faskes Tingkat Pertama (Aplikasi P-Care)

2. Data Pelayanan : Tanggal Pendaftaran Data Faskes Tingkat Pertama (Aplikasi P-Care) Perawatan (Rawat Jalan atau Rawat Inap) Jenis Kunjungan Poli Tujuan Keluhan Diagnosa

3. Data Pemeriksaan Fisik : Kesadaran Tinggi Badan Berat Badan Tekanan Darah Status Pulang Pemeriksaan Fisik Lain : Rujuk Lanjut PPK Rujukan Poli Rujukan Data Faskes Tingkat Pertama (Aplikasi P-Care)

Tindakan Tanggal Tindakan Biaya Obat (Racikan/Non-Racikan) Nama Obat Jumlah Obat Penunjang Diagnostik Kode PPK Tanggal Pelayanan Tekanan Darah Keterangan Radiologi Detail Data Darah Rutin Data Faskes Tingkat Pertama (Aplikasi P-Care)

1. Aplikasi SEP : No. SJP PPK Pelayanan SJP Nama Peserta No. Kartu Peserta Tanggal Lahir Jenis Kelamin Jenis Peserta Jenis Pelayanan (RJTL/RITL) Poli Tujuan Data Faskes Tingkat Lanjut

2. Aplikasi Klaim INA-CBG s : Diagnosa Primer Diagnosa Sekunder Prosedur Tanggal Masuk Tanggal Keluar LOS Jenis Pulang Kode dan Nama INA-CBG s Kelas Rawat Biaya Data Faskes Tingkat Lanjut

Data Faskes Tingkat Lanjut 3. Aplikasi Klaim Non INA-CBG s (LUPIS) : No. SJP PPK Pelayanan SJP Nama Peserta No. Kartu Peserta Tanggal Lahir Jenis Kelamin Jenis Peserta Jenis Pelayanan (RJTL/RITL) Poli Tujuan

4. Aplikasi Klaim Non INA-CBG s : Diagnosa Primer Diagnosa Sekunder Prosedur Tanggal Masuk Tanggal Keluar LOS Jenis Pulang Kode dan Nama INA-CBG s Kelas Rawat Biaya Data Faskes Tingkat Lanjut

5. Data Obat Kronis: No. SJP PPK Pelayanan SJP Nama Peserta No. Kartu Peserta Tanggal Lahir Jenis Kelamin Jenis Peserta Jenis Pelayanan (RJTL/RITL) Data Faskes Tingkat Lanjut

6. Data Obat Kronis: Data Faskes Tingkat Lanjut Poli Resep yang mengeluarkan resep Tanggal Pelayanan Resep Jumlah Obat Harga Tagihan Obat

MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan Evaluasi (Kepesertaan) Jumlah peserta menurut kelompok (PBI non, PBI, Pekerja penerima upah dan non penerima upah, berdasarkan wilayah) Kelompok peserta menurut PISA (Pasangan, Istri, Anak) Jumlah peserta berdasarkan kelompok dan jenis kelamin (sesuai dengan Kemenkes) Monitoring peserta yang memiliki NIK Kelompok peserta yang mendaftar melalui berbagai tempat pendaftaran (Online, cabang, bank, divre dll)

Cakupan semesta Monitoring dan Evaluasi (Kepesertaan) Jumlah peserta JKN terhadap target cakupan semesta per waktu (coverage peserta JKN berdasarkan peta jalannya) Laporan kecukupan iuran terhadap klaim Monitoring terhadap iuran premi (Siapa yang mengiur, yang menunggak pembayaran premi) BU dan bayar sendiri umumnya perlu monitoring Warning dan memblok pelayanan pada peserta yang putus bayar mendeteksi penyalah-gunaan (fraud)

Monitoring dan Evaluasi (Registrasi Fasilitas Kesehatan) Status Faskes yang valid di semua tingkat (primer dan rujukan) Pertambahan, berkurang, faskes sudah bekerjasama. Informasi terkait dengan faskes (ex: bed kelas 1, 2 dan 3, ICU, dan lain-lain) untuk menghitung rasio faskes dan peserta. Identifikasi penyedia layanan (dokter keluarga, dokter spesialis, bidan) berdasarkan kompetensinya

Monitoring dan Evaluasi (Faskes Tingkat Pertama) Laporan jumlah kapitasi per jenis provider, per jenis peserta. Laporan Non Kapitasi (Ex: apotik, optometrik, ambulan tingkat 1, screening): Jumlah pelayanan per umur, jenis kelamin, data realisasi Data pengajuan klaim non kapitasi menilai realisasi biaya pelayanan langsung untuk dijadikan feedback % penggunaan P-care Kunjungan (jumlah kunjungan), kesesuaian diagnosa yang dirujuk berdasarkan kompetensi dokter. Rujuk balik (berapa banyak pelayanan rujuk balik yang difollow up).

Monitoring dan Evaluasi (Faskes Tingkat Lanjut) Utilisasi pelayanan rujukan berdasarkan peserta PBI dan Non PBI (dibreak down lagi bayar sendiri atau dibayarkan perusahaan). Laporan klaim CBG dan Non CBGs (Contoh klaim non CBG: obat, alat, ambulan rujukan). Rate utilisasi dan rasio utilisasi pelayanan rujukan berdasarkan tipe, jenis dan regionalisasi pelayanan rujukan. Berapa coding yang paling tinggi dari sisi nilainya maupun volumenya (10 besar klaim, per wilayah, per rumah sakit, per regionalisasi).

Monitoring dan Evaluasi (Faskes Tingkat Lanjut) Evaluasi re-admisi pasien kurang dari 2 minggu dengan kasus yang sama Feedback ke faskes terkait dengan (kecepatan klaim dibayarkan). Membandingkan kecepatan klaim antar faskes Feedback analisa verifikasi ke Faskes Seberapa banyak yang salah kodingnya (berapa % dari kodefikasi yang digunakan oleh faskes) Kesesuaian kode dengan tipe fasilitas Memproyeksikan kecukupan anggaran dengan biaya Membandingkan informasi premi dan jumlah klaim

PERKEMBANGAN INOVASI Sedang dikembangkan visualisasi database menggunakan aplikasi Tablaeu yang memungkinkan untuk menampilkan informasi secara mudah dan cepat dalam bentuk sampling yang representative (5% dari populasi) dengan data individu yang telah di de-identifikasi sehingga tidak mencederai privasi dan kerahasiaan pasien. Rencana kedepan Aplikasi Tablaeu akan dikembangkan melalui website. Posko 24 Jam telah menginventarisir lokasi Fasilitas Kesehatan berdasarkan letak geografis melalui google map. Sedang dikembangkan lokasi fasilitas kesehatan berbasis GIS (Geographic Information System).

CONTOH GPS LOCATION Sumber : PUSDATIN KEMENKES

CONTOH GPS LOCATION Sumber : PUSDATIN KEMENKES

CONTOH GPS LOCATION Sumber : PUSDATIN KEMENKES

PENUTUP a. Diperlukan sistem informasi manajemen yang dapat mendukung kinerja organisasi unggul. Record Data Individu yang lengkap dan akurat. Aplikasi yang komprehensif dan terintegrasi serta memiliki akses yang luas, namun terjamin keamanannya. Tersedianya infrastruktur (hardware, brainware, dll) yang sesuai dengan kebutuhan. b. Adanya komitmen yang tinggi dan persepsi yang sama diantara stakeholder sebagai upaya penting dalam pengelolaan dan penggunaan data.

Terima Kasih