MANFAAT DAUN KOPI SEBAGAI ALTERNATIVE PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK

dokumen-dokumen yang mirip
UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet (2013) Indonesia merupakan urutan

KAJIAN RESIKO PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DAN PIL TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA DI PUSKESMAS KABUPATEN NGAWI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia sebanyak jiwa terdiri atas jiwa

BAB I PENDAHULUAN. jiwa dari jumlah penduduk tahun 2000 sebanyak 205,8 juta jiwa.pada

INTISARI PENGARUH PEMAKAIAN KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH WANITA DI PUSKESMAS TAPIN UTARA KABUPATEN TAPIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS DELANGGU KLATEN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang World Health Statistic 2013 menyatakan bahwa WUS Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) yang kita kenal seperti. sekarang ini adalah buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan pada umur kurang 15 tahun dan kehamilan pada umur remaja. Berencana merupakan upaya untuk mengatur jarak kelahiran anak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) (1970, dalam Suratun, 2008)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi terhadap Peningkatan Tekanan Darah Wanita di Puskesmas Wonogiri

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu masalah kependudukan Indonesia sehingga memerlukan

I. PENDAHULUAN. metode kontrasepsi tersebut adalah Intra Uterine Device (IUD), implant, kondom, suntik, metode operatif untuk wanita (MOW), metode

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengendalian tingkat kelahiran dan usaha penurunan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet 2013, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. menunggu mendapatkan keturunan dan menunda kehamilan dapat dilakukan

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Word Health Organisation (WHO) Expert Commite

BAB 1 PENDAHULUAN. petugas membantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah anak dalam keluarga (WHO, 2009). Program KB tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

BAB I PENDAHULUAN. (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan bahwa pada wanita usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN. umumnya dan penduduk Indonesia khususnya. Dengan semakin

Pengguna Kontrasepsi Hormonal Suntikan dengan Kenaikan I. PENDAHULUAN. kontrasepsi yang populer di Indonesia. adalah kontrasepsi suntik.

BAB 1 PENDAHULUAN berjumlah jiwa meningkat menjadi jiwa di tahun

32 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 08 No. 01 Januari 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Permasalahan yang sangat menonjol adalah jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah pertumbuhan penduduk yang masih tinggi. Semakin tingginya. pada tahun 2000 menjadi 237,6 juta di tahun 2010 (BKKBN, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DEPOMEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN TEKANAN DARAH PADA IBU DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

BAB I PENDAHULUAN. penghambat pengeluaran folicel stimulating hormon dan leitenizing hormon. sehingga proses konsepsi terhambat (Manuaba, 2002).

HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN AMENORHEA

BAB I PENDAHULUAN. pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu,

Oleh: Syajaratuddur Faiqah Dosen pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organisation) expert Committe 1970 :

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memaparkan tentang ASI eksklusif dan berbagai pilihan jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbandingan karakteristik...,cicik Zehan Farahwati, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang. Indonesia sebesar 1,49% per tahun.

Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.4 No 1 Januari

KOSALA JIK. Vol. 4 No. 2 September Warsini 1, Herlina Puri Rahayu 2. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Biro Pelayanan Statistik (BPS) kependudukan, Ju mlah penduduk

pemakaian untuk suatu cara kontrasepsi adalah sebesar 61,4% dan 11% diantaranya adalah pemakai MKJP, yakni IUD (4,2 %), implant (2,8%), Medis

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia di tahun 2012 mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan luas wilayah terbesar tetap menjadi negara dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional (Prawirohardjo, 2007). Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk yang masih relatif tinggi. 1. Indonesia yang kini telah mencapai 237,6 juta hingga tahun 2010 menuntut

BAB I PENDAHULUAN. 2010) dan laju pertumbuhan penduduk antara tahun sebesar 1,49% yang

I. PENDAHULUAN. atau pasangan suami istri untuk mendapatkan tujuan tertentu, seperti

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dengan jumlah penduduk jiwa pada tahun Angka pertambahan

INTISARI. Kata Kunci : Kontrasepsi Suntik, Produksi ASI, 1,2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, 3 Puskesmas Perawatan Kelua Kabupaten Tabalong

BAB I PENDAHULUAN. Lampung jiwa (Sumber Pusat Statistik Proyeksi Pendidikan Indonesia per

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikendalikan maka pemerintah dapat meningkatkan kualitas penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Menurut dari hasil sensus penduduk tahun 2010 yang dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rahim. Tidak ada metode kontrasepsi yang efektif secara menyeluruh, namun ada

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Indonesia, yang salah satu caranya dengan kontrasepsi. kontrasepsi yang akan dipilihnya baik meliputi cara pemasangan atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Juli 2013 mencapai 7,2 miliar jiwa, dan akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai progam untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakikatnya adalah upaya mewujudkan tujuan nasional

ABSTRAK. Kata kunci: akseptor KB suntik DMPA, akseptor KB implan, perubahan siklus menstruasi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagian dari pemeliharaan kesehatan komperhensif bukan lagi hal yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

STUDI KOMPARASI KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN DI KLINIK GRIYA HUSADA KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. negara ke-4 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak yaitu 256 juta jiwa

GAMBARAN MENSTRUASI IBU PADA AKSEPTOR ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK KOMBINASI DI RB MEDIKA JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. penduduk 2010 telah mencapai jiwa (BPS, 2010).

MIKIA KEJADIAN AMENORE SEKUNDER PADA AKSEPTOR SUNTIK DMPA. Artikel Penelitian. Nurya Viandika 1 Nurfitria Dara Latuconsina 2

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LAPAI KOTA PADANG SKRIPSI

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP PERUBAHAN FISIK IBU DI KLINIK ANITA MEDAN Mey Elisa Safitri Dosen Akademi Kebidanan Helvetia Medan

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai

BAB I PENDAHULUAN. dimana tekanan darah meningkat di atas tekanan darah normal. The Seventh

BAB I PENDAHULUAN. ketidakseimbangan hormon reproduksi wanita. 1. berwarna selain itu, bisa berwarna abu-abu, kehijauan bahkan merah.

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebab apapun yang berkaitan atau memperberat kehamilan diluar kecelakaan. Angka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENATALAKSANAAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN AMENORRHEA DI BPS SUKANI EDI PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Transkripsi:

MANFAAT DAUN KOPI SEBAGAI ALTERNATIVE PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK Usti Fina Hasanah Hasibuan 1), Herviza Wulandary 2) Stikes As Syifa Kisaran 1) Stikes As Syifa Kisaran 2) ABSTRAK Hipertensi adalah peyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah pnumonia dan cedera intrakranial, yakni mencapai 4,81 % dari populasi kematian pada pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia. Salah satu sasaran yang paling rentan terkena / menderita hipertensi adalah wanita mempunyai hormon estrogen yang berfungsi untuk menjaga pembuluh darah agar tetap dalam kondisi yang baik. Apabila terdapat ketidakseimbangan antara hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh, maka hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat tekanan darah dan pembuluh darah. Teh daun kopi yang memiliki sejuta mnafaat karena kandungan antioksidannya yang tinggi namun salah satu manfaat utama dari teh daun kopi adalah dapat menjadi alternatif penurun tekanan darah tinggi, tekanan darah tinggi seringkali meresahkan bagi penderitanya. Apalagi jika sampai berkelanjutan, stroke akan melanda. Penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, dapat mengkonsumsi minuman daun kopi ini. Kata Kunci : Daun Kopi, Hipertensi, Akseptor KB ABSTRACT Hypertension is a disease that occurs due to increased blood pressure. Hypertension often causes no symptoms, while blood pressure that is persistently high for a long time can cause complications. Hypertension is the number 3 cause of death after pneumonia and intracranial injury, which reaches 4.81% of the population of deaths in hospitalized patients in Indonesia. One of the targets most susceptible to hypertension is women who have the hormone estrogen which functions to keep blood vessels in good condition. If there is an imbalance between the hormones progesterone and estrogen in the body, it can affect the level of blood pressure and blood vessels. Coffee leaf tea has a million benefits because of its high antioxidant content, but one of the main benefits of coffee leaf tea is that it can be an alternative to lowering high blood pressure, high blood pressure is often unsettling for sufferers. Especially if it continues, a stroke will hit. Patients with high blood pressure or hypertension can consume this coffee leaf drink. Keywords: Coffee Leaves, Hypertension, Family Planning Acceptors 1. PENDAHULUAN Daun kopi memiliki sejarah panjang untuk digunakan sebagai entomedisin dan minuman teh oleh penduduk setempat dari negara tempat tanaman kopi tumbuh. Baru-baru ini, perhatian telah diberikan untuk manfaat kesehatan bagi manusia karena kompoen bioaktif yang melimpah dalam daun kopi. (1) Selama ini pemanfaatan tanaman kopi secara komersial hanya terfokus pada pengolahan biji kopi sebagai minuman seduh maupun bahan tambahan makanan. Daun kopi merupakan salah satu bagian dari tanaman kopi yang dianggap limbah dan belum banyak dimanfaatkan sebagai produk pangan maupun sebagai bahan campuran alami untuk fortifikasi pangan. daerah Sumatera, daun kopi dimanfaatkan sebagai minuman seduh yang disebut dengan Aia Kawa karena dipercaya mengandung alkaloida, kafein, saponin, flavonoid, dan polifenol yang dapat mencegah berbagai penyakit karsinogenik. Fortifikasi adalah penambahan suatu bahan ke dalam suatu produk pangan yang diharapkan dapat meningkatkan mutu dari produk tersebut (Corputty dan Rochima, 2015). (2) 407

Teh daun kopi yang memiliki sejuta mnafaat karena kandungan antioksidannya yang tinggi namun salah satu manfaat utama dari teh daun kopi adalah dapat menjadi alternatif penurun tekanan darah tinggi, tekanan darah tinggi seringkali meresahkan bagi penderitanya. Apalagi jika sampai berkelanjutan, stroke akan melanda. Penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, dapat mengkonsumsi minuman daun kopi ini. (9) Hipertensi bertanggung jawab sebagai penyebab 45% kematian akibat penyakit jantung dan 51% kematian akibat stroke. Hipertensi atau yang lebi dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah peningkatan abnormal tekanan darah, baik tekanan daah sistolik maupun tekanan darah diastolik. hipertensi, yang merupakan salah satu faktor risiko kunci penyakit kardiovaskuler, masih menjadi malsah kesehatan masyarakat yang sangat serius di seluruh dunia (10) Salah satu sasaran yang paling rentan terkena / menderita hipertensi adalah wanita mempunyai hormon estrogen yang berfungsi untuk menjaga pembuluh darah agar tetap dalam kondisi yang baik. Apabila terdapat ketidakseimbangan antara hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh, maka hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat tekanan darah dan pembuluh darah (7). Menurut World Population Data Sheet 2013, Indonesia merupakan negara ke- 5 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak, yaitu 249 juta. Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menunjukan bahwa pada tahun 2013 ada 8.500.247 pasangan usia subur (PUS) yang merupakan peserta KB baru, dan hampir separuhnya (48,56%) menggunakan metode kontrasepsi hormonal suntikan. (3) Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2013 menunjukkan, pengguna KB suntik mencapai 48,56 persen, pil 26,60 persen, dan kondom 0,6 persen. Ini menyedihkan, justru penggunaan suntik semakin tinggi. Grafiknya naik terus dalam 3 tahun terakhir. Kebanyakan diberikan oleh bidan swasta. Dan suntik yang diberikan pun suntik sekali sebulan (5) Sebelum menggunakan alat kontrasepsi sebaiknya diperlukan pertimbangan mengenai efek samping yang akan timbul terhadap fungsi reproduksi dan juga kesejahteraan umum. Salah satu alasan penghentian atau perubahan penggunaan alat kontrasepsi adalah efek samping yang dirasakan tersebut (4) Gangguan keseimbangan hormonal dapat terjadi karena penggunaan kontrasepsi hormonal sehingga mengakibatkan efek efek tertentu bagi tubuh pada penggunaan hormon estrogen dan progesteron sintetis yang dipakai untuk menghambat fertilitas. Gangguan hormonal yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah dapat dipicu oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterone karena adanya penghambatan sekresi FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) pada pemakaian estrogen sintetis yang menginhibisi sekresi FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan juga pada pemakaian progesteron sintetis yang menginhibisi sekresi LH (Luteinizing Hormone) (6). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Milawati et al. (2013) setelah dihitung nilai rasio prevalensi (RP) akseptor KB suntik didapatkan hasil rasio prevalensi sebesar 2,93 yang berarti KB suntik sebagai faktor risiko terhadap peningkatan tekanan darah sebesar 2,93 kali dibandingkan dengan kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) non hormonal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harini (2010) terdapat pengaruh yang signifikan pada pemakaian kontrasepsi 408

suntik cyclofem dan depoprogestin terhadap peningkatan tekanan darah, yaitu dengan adanya perbedaan peningkatan tekanan darah secara statistik antara pemakaian kontrasepsi suntik cyclofem dan depoprogestin pada wanita usia subur (8) 2. METODE PELAKSANAAN 1. Persiapan Pada tahapan persiapan tim melakukan diskusi secara langsung dengan pemilik klinik (Bidan Eliza Bestari Sinaga) untuk meminta persetjuan dan survey jumlah peserta KB, serta lokasi rumah peserta KB yang akan menjadi responden. Setelah itu mendata seluruh responden yang akan di berikan penyuluhan. Seluruh peserta yang menyetujui sebagai peserta di lakukan pengukuran tekanan darah terlebih dahulu. Setelah dilakukan pendataan da pengukuran tekana darah di dapatkan responden sebanyak 30 responden. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang manfaat daun kopi yang dapat menurunkan tekana darah tinggi pada peserta akseptor KB, dan memberikan penejlasan tentang efek samping dari KB suntik yang mereka lakukan. Setelah itu memasuki tahap kedua yaitu memberikan para peserta minuman rebusan teh daun kopi yang sudah disedakan oleh tim pelaksana. Dan setelah itu dilakukan pengukuran tekanan darah. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan yang dilakukan dengan pemaparan materi dan praktik mini pada umumnya berjalan lancar dan sesuai harapan. Pada umumnya para peserta mengetahui efek dari KB yang mereka gunakan, seperti berat badan berlebih, munculnya flek flek hitam pada wajah dan juga haid yang tidka teratur, namun kebanyakan dari para epserta KB tidak mengambil pusing atau tidak memperdulikan efek samping itu karena mereak menganggap itu tidak berbahaya bagi mereka, selain dari efek itu tanpa disadari oleh para peserta KB ada beberapa ancaman lainnya yang turut menyertai seperti hipertensi. Seperti hasil yang kita ketahu bahwa Hipertensi bertanggung jawab sebagai penyebab 45% kematian akibat penyakit jantung dan 51% kematian akibat stroke. Hipertensi atau yang lebi dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah peningkatan abnormal tekanan darah, baik tekanan daah sistolik maupun tekanan darah diastolik. hipertensi, yang merupakan salah satu faktor risiko kunci penyakit kardiovaskuler, masih menjadi malsah kesehatan masyarakat yang sangat serius di seluruh dunia. Dan pengkonsumsian obat penurun tekanan darah dalam waktu yang lama sangat tidak di anjurkan, sehingga sangat penting sekali bagi para pesrta untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini. Dan banyak dari peserta sangat antusias dalam kegiatan tersebut terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya dan memberikan feedback kembali terhadap jawaba, dan pada kegiatan tersebut seluruh peserta bersedia melakukan pola hidup sehat dan menjadikan daun kopi sebagai alternatif bagi kesehatan mereka.. 409

Gambar 1. Pemberian Penyuluhan tentang manfaat teh daun kopi sebagai penurun tekanan darah tinggi pada akseptor KB Gambar 2. Proses persiapan perebusan daun kopi 4. KESIMPULAN Kegiatan ini merupakan kegiatan penyuluhan tentang manfaat daun kopi sebagai penurun tekanan darah tinggi pada akseptor KB suntik. Kegiatan ini di harapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada para peserta dan dapat di manfaatkan sedemikan rupa agar dapat memberikan efek yang sangat baik. Antusias peserta dalam kegiatan ini sngatlah terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang mereka pertanyakan dan sangat antusias pada saat langsung mengkonsumsi air rebusan daun kopi untuk langsung merasakan khasiat dari daun kopi tersebut. 410

REFERENSI BKKBN. Pemantauan pasangan usia subur melalui mini survei indonesia. Jakarta. BKKBN. 2013. Corputty, L. D., Rochima, E. 2015. Pengaruh fortifikasi iodium asal rumput laut (Gracillaria sp.) terhadap karakteristik tortilla chips. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjajaran, Bandung. Hartanto H., 2010, Keluarga berencana dan kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Milawati A., Sujono A.T., Hakim A.R., 2013, Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi terhadap Peningkatan Tekanan Darah Wanita di Puskesmas Wonogiri, Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Volume 2 Nomor 2. Purnamasari, D. Hubungan lama pemakaian KB suntik depo medroxyprogesterone asetat (DMPA) dengan perubahan berat badan di BPS (Bidan praktek swasta) Yossi Trihana Jogonalan Klaten. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. 2009. Rapkin A.J., Akopians A.L., 2012, Pathophysiology of Premenstrual Syndrome and Premenstrual Dyspphoric Disorder, Menopause International Journal, 18(2): 52-59. (https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/10408398.2018.1546667?af=r&jo urnalcode=bfsn20) https://lifestyle.kompas.com/read/2017/12/16/115306620/pengguna-kontrasepsisuntik-terus-meningkat. 411