Pengaruh Faktor Ketergunaan (Usability) Sistem ERP Oracle Cloud terhadap Efektivitas Implementasinya pada PT Bumi Sarana Utama di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB II LANDASAN TEORI

Saripudin. Introduction to Information Systems Chapter : 1, 2, 7, 8, 9, 10, /02/2009 Saripudin, Manajemen Pariwisata FEB UPI

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMANFAATAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PELATIHAN KETERAMPILAN TENAGA KEPENDIDIKAN

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WORKSHOP SMOS

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan

ANALISIS PENGUKURAN FAKTOR USABILITY SISTEM INFORMASI KONFERENSI NASIONAL SISTEM DAN INFORMATIKA STIKOM BALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan proses megidentifikasi data keuangan, melakukan

ANALISIS USABILITAS APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI (SIMK)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Enterprise Systems For Management

PENGARUH HARGA, CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PEMBELIAN KUOTA IM3 OOREDOO 4G (Studi Kasus Pada Mahasiswa FEB UMS)

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi, membuat lahirnya perangkat

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga atau perusahaanperusahaan. Penyampaian informasi dengan website tidak membutuhkan

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions. (Buku O Brien)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan

(Survey di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, pokok permasalahan yang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SOFTWARE AKUNTANSI. (Studi Empiris pada Perusahaan Pemakai Software Akuntansi K-System

ABSTRAK. Kata kunci : sistem informasi akuntansi, enterprise resource planning, kualitas informasi akuntansi. vii

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENGARUH WEB TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA BENGKEL WONOSARI MAKMUR MOTOR SEMARANG. Abstract

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING

BAB I PENDAHULUAN. ada di Palembang Sumatera Selatan, terdiri dari 9 (sembilan) fakultas, yaitu:

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Perancangan tingkat usability. Analisis. Identifikasi Pola Interaksi

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peralatan mesin, sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan

DAFTAR ISI CHAPTER 5

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dunia telah membuat jaringan bisnis semakin meluas. Sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dan up to date dalam merespon perubahan pasar dan pola hidup. masyarakat yang dinamis. Ketepatan dan kecepatan sudah menjadi syarat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN INFORMASI PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI USABILITY DALAM DESAIN INTERFACE

Kepada. Yth. Bapak/Ibu. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Dengan hormat, Saya yang mengirimkan kuisioner ini: Nama : Mila Meliyawati

BAB I PENDAHULUAN. komputer (hardware, software) dengan teknologi komunikasi (data, image,

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

ALTIUS ERP. Oleh : I Ketut Widhi Adnyana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KUESIONER ANALISA KEPUASAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI PERKREDITAN (STDUI KASUS : KOPERASI PERUMAHAN WANABAKTI NUSANTARA)

BAB I. moderen. Banyak keputusan strategi yang bergantung kepada informasi. penting dalam suatu instasni sebagai media informasi.

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS MENGGUNAKAN SOFTWARE SPSS 17 DAN SMART PLS 2.0.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Pengukuran Usability Aplikasi Google Classroom Sebagai E-learning Menggunakan USE Questionnaire (Studi Kasus: Prodi Sistem Informasi UNIPMA)

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. antarmuka antara mesin/komputer dan pengguna, Sistem Pendukung Keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

USABILITY EVALUATION PADA WEBSITE STKIP PGRI PACITAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan keakuratan dalam pemerosesan data dan

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Website Perwalian Stikom Surabaya merupakan website yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan era teknologi merupakan era yang telah merubah pola pikir manusia

Judul : Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Ketidakpastian Tugas pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Ukuran Organisasi

SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MIDAS MULTI INDUSTRY MEDAN OLEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARATA RAYA

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

Kata Kunci : kualitas pelayanan elektronik, kepuasan pelanggan, electronic ticket

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

Transkripsi:

Hasanuddin Journal of Business Strategy (HJBS) Pengaruh Faktor Ketergunaan (Usability) Sistem ERP Oracle Cloud terhadap Efektivitas Implementasinya pada PT Bumi Sarana Utama di Indonesia The Influence of Usability of Oracle Cloud ERP Systems on the Effectiveveness of Its Implementation at PT. Bumi Sarana Utama in Indonesia Fadhilah Maulidya Ikhsan 1 *, Muhammad Asdar 2, Jusni 2, 1 Mahasiswa Manajemen Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin; maulidyafadhilah@yahoo.com 2 Dosen Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin; masdar_feunhas@yahoo.com 3 Dosen Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin; jusni_mju@yahoo.co.id * Correspondence author: maulidyafadhilah@yahoo.com Abstrak Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) menyediakan perusahaan dengan perangkat lunak yang menggabungkan bidak fungsioanal dengan fokus pada proses-prosesnya.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Faktor Ketergunaan(usability)Sistem ERP Oracle Cloud terhadap Efektivitas Implementasinya pada PT. Bumi Sarana Utama di Indonesia.Rancangan penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.pada penelitian ini terdapat dua variable yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri makanan dan minuman.metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling.pengumpulan data dilakukan menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitan lapangan.analisis data dilakukan menggunakan analisa regresi linear berganda dengan menggunakan system SPSS 23.0.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan pada variabel learnability terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud pada PT. Bumi Sarana Utama. (2) Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel efficiency terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud pada PT. Bumi Sarana Utama. (3) Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel memorability terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud pada PT. Bumi Sarana Utama. (4) Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel error terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud pada PT. Bumi Sarana Utama. (5) Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel satisfaction terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud pada PT. Bumi Sarana Utama. Kata Kunci : sistem ERP oracle cloud, learnability, efficiency. 44

Abstract ERP systems (Enterprise Resource Planning) provide companies with software that combines functional pieces with a focus on the processes.this study aims to determine the effect of usability of the Oracle Cloud ERP System on the effectiveness of its implementation at PT. Bumi Sarana Utama in Indonesia. The design of this study is to use a quantitative approach. In this study there are two variables, namely the dependent variable and the independent variable. The population in this study are food and beverage industry companies. The sampling method used is random sampling. Data collection was carried out using library research and field research. Data analysis was performed using multiple linear regression analysis using the SPSS 23.0 system. The results of this study indicate that (1) There is a positive and significant effect on learnability variables on the implementation of the Oracle Cloud ERP system at PT. Bumi Sarana Utama. (2) There is a positive and insignificant effect on the efficiency variable on the implementation of the Oracle Cloud ERP system at PT. Bumi Sarana Utama. (3) There is a positive and insignificant effect on the memorability variable on the implementation of the Oracle Cloud ERP system at PT. Bumi Sarana Utama. (4) There is a positive and insignificant effect on the error variable on the implementation of the Oracle Cloud ERP system at PT. Bumi Sarana Utama. (5) There is a positive and not significant effect on the satisfaction variable on the implementation of the Oracle Cloud ERP system at PT. Bumi Sarana Utama. Keywords : oracle cloud ERP system, learnability, efficiency. PENDAHULUAN Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis Internet, memainkan peran penting dan memperluas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu semua jenis bisnis meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kolaborasi kelompok kerja, yang memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang berubah dengan cepat. Manfaat ini terjadi terlepas dari apakah teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan pelanggan, transaksi e-commerce, atau aktivitas bisnis lainnya. Teknologi dan sistem informasi, secara sederhana, merupakan unsur penting untuk kesuksesan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini (O Brien & Marakas, 2010). Keunggulan-keunggulan tersebut yang membuat banyak pihak meningkatkan konsentrasi dalam pembangunan sistem informasinya. Dilain pihak, proses pembangunan sistem informasi terkadang bersifat sementara dan menimbulkan banyak rintangan seperti kurangnya SDM yang handal, besarnya biaya investasi bagi pelatihan dan pengembangan, dukungan hardware yang kurang memadai, kurangnya kesadaran atas kebutuhan alignment strategi, kesulitan komunikasi dan pemahaman atas IT, perubahan tren teknologi yang sangat cepat, hingga masalah klasik, kurangnya waktu manajemen untuk memperhatikan detil pengembangan sistem informasi (Asmani, 2011). Selama beberapa tahun belakang ini, banyak perusahaan yang mengembangkan aplikasinya sendiri dari pada bergantung pada spesialis informasi.pendekatan inilah yang dinamakan dengan End User Computing atau disingkat EUC. EUC adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang secara langsung mendukung system operasional dan manajerial, dengan menggunakan pendekatan ini membuat sebagian beban kerja pengembangan sistem kepada pemakai serta mengurangi kesenjangan komunikasi antara pemakai dan spesialis informasi (Barclay & Murray, 1997). Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem informasi perusahaan yang digunakan untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi, dan aktifitas yang diperlukan dalam proses bisnis. Sistem ERP menyediakan perusahaan dengan perangkat lunak yang menggabungkan bidak fungsioanal dengan fokus pada proses-prosesnya.sistem ERP menyediakan kemampuan pemrosesan transaksi yang membantu untuk mengintegrasikan sebuah sistem informasi perusahaan.biasanya ERP berdasarkan pada sebuah database relasional.sejak tahun 2017, PT Bumi Sarana Utama menggandeng perusahaan konsultan Telkom Sigma dalam mengembangkan Knowledge Management System, ERP Oracle Cloud. Dengan penggunaan sistem ERP Oracle 45

Cloud yang memudahkan perusahaan dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perusahaan (Dalkir, 2011).Dalam proses perencanaan serta perancangan sistem ERP Oracle Cloud telah ditunjuk penanggung jawab untuk masing-masing modul yang selanjutnya disebut Key Champion. Key Champion sendiri bertanggung jawab untuk menyiapkan data base, memberikan masukan saran kepada konsultan terkait kebutuhan yang diharapkan dari adanya sistemtersebut. Selain itu, Key Champion juga bertanggung jawab untuk melakukan pelatihan-pelatihan kepada calon user atau karyawan untuk dapat menggunakan aplikasi. Setelah lebih dari satu tahun resmi menggunakan sistem ERP Oracle Cloud, terdapat sebuah fenomena yang menarik bagi penulis yang menjadi salah satu pokok pembahasan yang akan dibahas didalam penelian ini. Dimana data yang ditemukan di lapangan bahwa dari 227 karyawan PT. Bumi Sarana Utama yang memiliki akun, hanya 168 karyawan yang menggunakan sistem ERP Oracle Cloud dalam kurun waktu tiga bulan, yang berarti hanya 74% dari total populasi yang mengimplementasikan sistem tersebut.suatu sistem disebut layak atau usable jika fungsi-fungsinya dapat dijalankan secara efektif, efisien, dan memuaskan (Nielsen, 2012). Efektivitas berhubungan dengan keberhasilan pengguna mencapai tujuan dalam menggunakan suatu perangkat lunak.efisiensi berkenaan dengan kelancaran pengguna untuk mencapai tujuan tersebut. Kepuasan berkaitan dengan sikap penerimaan pengguna terhadap perangkat lunak. Terdapat lima komponen utama yang menjadi faktor ketergunaan (usability), yaitu Learnability, Efficiency, Memorability, Error, dan Satiscaftion. Sistem dengan ketergunaan (usability) yang tinggi akan membuat sistem tersebut populer dalam waktu lama dan luas penggunaannya karena banyak orang akan merasakan manfaatnya. Sedangkan, sistem dengan ketergunaan (usability) rendah, meskipun dibuat berdasarkan kebutuhan, dan menghabiskan sumber daya yang tidak sedikit, seringkali pada akhirnya diabaikan oleh penggunanya.pengujian pengaruh faktor ketergunaan (usability)tehadap implementasi dilakukan untuk mengevaluasi apakah sebuah sistem sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum (Sianturi, 2012).Pengujian pengaruh faktor ketergunaan (usability) diukur dengan Questionnaire for User Interface Satisfaction (QUIS), dengan mengambil objek penelitian di PT. Bumi Sarana Utama. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Faktor Ketergunaan(usability)Sistem ERP Oracle Cloud terhadap Efektivitas Implementasinya pada PT. Bumi Sarana Utama di Indonesia. TELAAH LITERATUR Sistem Informasi Menurut O Brien dan Marakas (2010) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Manusia bergantung pada sistem informasi untuk melakukan komunikasi dengan peralatan fisik (hardware), instruksi pemrosesan informasi atau prosedur (software), jaringan komunikasi (network), dan data (data resources). Model sistem informasi menurut O Brien dan Marakas (2010) yang menunjukkan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi. Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia (pemakai akhir dan pakar sistem informasi), hardware (mesin dan media), (program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi. Information and Communication Technology (ICT) Menurut Kementerian Negara Riset dan Teknologi (Asmani, 2011), Information and Communication Technology (ICT) atau dalam bahasa indonesia dikenal dengan teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi adalah semua teknologi yang 46

berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian informasi. Penggunaan media berbasis ICT memberikan beberapa keuntungan (Asmani, 2011), antara lain: 1. Memvisualisasikan konsep-konsep abstrak 2. Mempermudah memahami materi-materi yang sulit 3. Mensimulasikan proses yang sulit dilakukan secara manual 4. Menampilkan materi pembelajaran dalam berbagai format (multimedia) sehingga menjadi lebih menarik, dan terbaru (up to date) dari berbagai sumber, memungkinkan terjadinya interaksi antara pebelajar dan materi pembelajaran 5. Mengakomodir perbedaan kecepatan dan gaya belajar siswa 6. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga 7. Mendukung perubahan peran guru ke arah yang positif sebagai fasilitator dan mediator, dari posisi semula sebagai satu-satunya sumber pengetahuan 8. Meningkatkan keterampilan individu penggunanya. Kemajuan ICT yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas telah membuka akses, komunikasi jarak jauh secara langsung maupun tidak langsung yang efektif, maupun membuka peluang untuk pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataan telah menunjukkan bahwa disamping dapat berpengaruh negatif, pemanfaatan ICT merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia. ERP Oracle Cloud ERP singkatan singkatan dari Enterprise Resource Planning. Ini mengacu pada sistem dan paket perangkat lunak yang digunakan oleh organisasi untuk mengelola kegiatan bisnis sehari-hari, seperti akuntansi, pengadaan, manajemen proyek dan manufaktur. Sistem ERP menyatu dan menentukan sejumlah besar proses bisnis dan memungkinkan aliran data di antara mereka. Dengan mengumpulkan data transaksional bersama organisasi dari berbagai sumber, sistem ERP menghilangkan duplikasi data dan memberikan "sumber kebenaran tunggal" kepada integritas data. Prinsip utama ERP adalah pengumpulan pusat data untuk distribusi luas. Alih-alih beberapa basisdata mandiri dengan inventaris tak berujung dari spreadsheet yang terputus, sistem ERP menertibkan kekacauan sehingga semua pengguna dari CEO hingga pegawai yang dibayar membuat, menyimpan, dan menggunakan data yang sama yang diperoleh melalui proses umum. Dengan repositori data yang aman dan terpusat, semua orang di organisasi dapat yakin bahwa data itu benar, terkini, dan lengkap. Integritas data terjamin untuk setiap tugas yang dilakukan di seluruh organisasi, mulai dari laporan keuangan triwulanan hingga laporan piutang tunggal yang beredar, tanpa menggunakan spreadsheet yang rentan kesalahan. ERP Oracle Cloud adalah paket Enterprise Resource Planning (ERP) yang kuat yang dirancang untuk merampingkan proses bisnis perusahaan. Ini adalah platform yang tangguh yang memberikan alat keamanan, fungsionalitas, analitik, dan integrasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis dengan sukses. Solusi ini mendukung banyak buku besar, entitas, mata uang, dan standar akuntansi sehingga memungkinkan Anda untuk melebarkan sayap ke pasar baru dengan mudah. ERP Oracle Cloud adalah solusi manajemen bisnis yang inovatif, end-to-end untuk organisasi dari semua ukuran. ERP Oracle Cloud adalah perangkat lunak berbasis cloud yang komprehensif yang mencakup praktik terbaik modern dan standar industri bawaan untuk membantu bisnis merampingkan proses bisnis perusahaan. Platform ini dirancang dengan mempertimbangkan kesederhanaan dan skalabilitas untuk mengotomatiskan area bisnis inti yang meliputi perencanaan & pengadaan, keuangan, pelaporan, perencanaan proyek, kepatuhan & tata kelola, siklus hidup produk, manajemen risiko, dan banyak lagi. 47

Gambar 2.2 The Business Value of ERP Ini adalah Enterprise Resource Planning (ERP) yang terintegrasi penuh yang menyediakan serangkaian sistem handal yang dirancang untuk menurunkan biaya, meningkatkan kontrol, dan meningkatkan produktivitas. ERP Oracle Cloud memanfaatkan pendekatan modern dan terhubung dengan fleksibilitas dan kemudahan teknologi cloud untuk membentuk tulang punggung berbagai organisasi di bidang TI, layanan keuangan, pemasaran, konsultasi dan layanan profesional, telekomunikasi, penjualan, farmasi, dan bidang teknik. Implementasi Salah satu model implementasi program yakni model yang diungkapkan oleh David C. Korten. Model ini memakai pendekatan proses pembelajaran dan lebih dikenal dengan model kesesuaian implementasi program. Model kesesuaian Korten digambarkan sebagai berikut : Korten menggambarkan model ini berintikan tiga elemen yang ada dalam pelaksanaan program yaitu program itu sendiri, pelaksanaan program, dan kelompok sasaran program. Korten menyatakan bahwa suatu program akan berhasil dilaksanakan jika terdapat kesesuaian dari tiga unsur implementasi program. Pertama, kesesuaian antara program dengan pemanfaat, yaitu kesesuaian antara apa yang ditawarkan oleh program dengan apa yang dibutuhkan oleh kelompok sasaran (pemanfaat). Kedua, kesesuaian antara program dengan organisasi pelaksana, yaitu kesesuaian antara tugas yang disyaratkan oleh program dengan kemampuan organisasi pelaksana. Ketiga, kesesuaian antara kelompok pemanfaat dengan organisasi pelaksana, yaitu kesesuaian antara syarat yang diputuskan organisasi untuk dapat memperoleh output program dengan apa yang dapat dilakukan oleh kelompok sasaran program (Akib, Haedar dan Antonius Tarigan, 2000). Berdasarkan pola yang dikembangkan Korten, dapat dipahami bahwa kinerja program tidak akan berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan kalau tidak terdapat kesesuaian antara tiga unsur implementasi kebijakan. Hal ini disebabkan apabila output program tidak sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran, jelas output tidak dapat dimanfaatkan. Jika organisasi pelaksana program tidak memiliki kemampuan melaksanakan tugas yang disyaratkan oleh program, maka organisasinya tidak dapat menyampaikan output program dengan tepat. Atau, jika syarat yang ditetapkan organisasi pelaksana program tidak dapat dipenuhi oleh kelompok sasaran, maka kelompok sasaran tidak mendapatkan output program. Oleh karena itu, kesesuaian antara tiga unsur implementasi kebijakan mutlak diperlukan agar program berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat (Akib, Haedar dan Antonius Tarigan, 2000). Ketergunaan (Usability) Bauer (2010) memberikan definisi tetang ketergunaan (usability) testing adalah mengukur efisiensi, kemudahan dalam mempelajari, dan kemampuan untuk mengingat bagaimana berinteraksi tanpa mengalami kesulitan. Sejak mulai berkembangnya internet para pakar dalam bidang uji 48

kegunaan menekankan uji kegunaan dengan dua hal penting, yaitu: a. Ease of Learning Mengukur kegunaan dengan membandingkan waktu yang digunakan dalam mempelajari sistem computer yang belum pernah dikenalnya sama sekali, dengan waktu yang diperlukan untuk melakukan hal yang sama dengan cara lain. b. Ease of Use Mengukur jumlah tindakan yang digunakan untuk menyelesaikan suatu peerjaan. Misalnya membandingkan jumlah klik mouse pada dua desain. Adapun menurut Nielsen, tujuan umum dari ketergunaan (usability) antara lain (Nielsen, 2012): (1) Memberikan informasi yang jelas dan singkat pada user; (2) Memberikan pilihan yang tepat kepada user, melalui cara yang mudah dimengerti; (3) Mengurangi keambiguan dari akibat suatu aksi. Contoh mengklik delete / remove / purchase; dan (4) Menempatkan hal penting dengan penempatan yang tepat pada situs. Dari pendapat diatas maka depat disimpulkan bahwa ketergunaan (usability) sangat berguna untuk keberlangsungan dari aplikasi. Jika sebuah sistem sulit untuk digunakan oleh pengguna dan susah dalam memberikan penjelasan informasi kepada pengguna maka pengguna akan pergi dan memilih untuk tidak menggunakan sistemtersebut kembali. Jadi sebuah sistemharus dirancang sebaik mungkin, sehingga memudahkan pengguna untuk menggunakannya. Ketergunaan (usability) ini dibagi menjadi lima komponen utama, yaitu: Learnability: seberapa mudahnya user melaksanakan tugas dasar ketika pertama kali melihat desain antarmuka tersebut? Efficiency: setelah user mampu mengerti tampilan antarmuka yang disajikan, seberapa cepatkah mereka melakukan tugas yang lain? Memoriability: ketika user kembali dihadapkan oleh tampilan antarmuka yang sudah lama tidak digunakannya, seberapa mudahkah mereka dapat kembali terbiasa menggunakannya? Errors: seberapa banyak kesalahan yang user lakukan, seberapa parah kesalahan tersebut, dan seberapa mudahnya mereka pulih dari kesalahan tersebut? Satisfaction: seberapa puaskah user menggunakan tampilan antarmuka tersebut? METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dimana penulis mencoba untuk mengukur pengaruh faktor-faktor ketergunaan (usability) dalam pengimplementasian sistem ERP Oracle Cloud pada PT. Bumi Sarana Utama.Pada penelitian ini terdapat dua variable yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).variabel terikatnya adalah implementasi sistem ERP Oracle Cloud, sedangkan variabel bebasnya adalah learnability,efficiency,memoriability,errors, dan satisfactions.penelitian ini dilakukan pada semua cabang PT. Bumi Sarana Utama yang tersebar di 12 wilayah yaitu Makassar, Pare-pare, Mamuju, Palu, Kendari, Gorontalo, Banjarmasin, Samarinda, Bulungan, Sorong, Jayapura, dan Lombok. Sample dan Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri makanan dan minuman.metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Pelaksanaan pengambilan sampel secara random ini yaitu mula-mula penulis menetapkan jumlah sampel yang akan digunakan pada unit kerja yang telah dibagi secara proporsional. Hal ini dianggap dapat lebih meningkatkan akurasi data yang diterima karena setiap unit kerja memiliki jumlah persentase yang sama. Secara keseluruhan, jumlah populasi user pengguna sistem ERP Oracle Cloud sebanyak 227 orang.dengan pertimbangan jumlah tersbut, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 137 orang (60% dari jumlah total populasi) responden yang menggunakan sistem ERP Oracle Cloud. 49

Jenis dan Sumber Daya Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.data primer yang diperoleh dari PT. Bumi Sarana Utama berdasarkan hasil kuesioner. Sedangkan data sekunder penulis kumpulkan dengan cara mempelajari dan memahami buku-buku yang mempunyai hubungan dengan faktor ketergunaan (usability) dan implimentasi sistem ERP seperti dari literatur, jurnal-jurnal, media massa dan hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber, baik dari perpustakaan dan sumber lain. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian menggunakan teknik pengumpulan datayaitupenelitian Kepustakaan dan Penelitian Lapangan. Penelitian Kepustakaan, Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data serta mempelajari literatur-literatur yang ada berupa karya ilmiah, buku-buku atau kepustakaan lain yang berhubungan erat dengan masalah dalam penulisan ini. Penelitian Lapangan, Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat mengenai gambaran umum perusahaan dan datadata yang relevan dengan objek penelitian yang dilakukan. Adapun alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah (a) Kuesioner Merupakan suatu lembar isian yang didalamnya berisi pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh responden yang berhubungan dengan penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai,(b) Interview Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada para pejabat yang berwenang atau pada bagian yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti. Metode Analisis Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan metode yang berhubungannya dengan permasalahan yang diteliti yaitu Analisis Regresi Linear Berganda untuk mengukur seberapa jauh pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, dengan analisa yang digunakan analisa regresi linear berganda dengan menggunakan system SPSS 23.0 maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + µ Dimana : Y = Implementasi ERP Oracle Cloud X 1 = learnability X 2 = efficiency X 3 = memoriability = errors X 4 X 5 = satisfactions µ = error term β 1, β 2, β 3, β 4, β 5 = Koefisien regresi yakni parameter yang akan ditaksir untuk memperoleh gambaran tentang hubungan setiap variable terkait β 0 = konstanta HASIL PENELITIAN Dari jumlah sampel yang diteliti, sebanyak 61% responden menjawab setuju mengenai sistem ERP Oracle Cloud sangat mudah untuk diakses, kemudian sebanyak 25% menjawab tidak setuju, selanjutnya sangat setuju sebanyak 13%, dan 1% menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar responden setuju bahwa sistemtersebut mudah untuk diakses. Selanjutnya sebanyak 68% responden menjawab setuju bahwa mudah untuk menemukan data yang dibutuhkan, 23% menjawab tidak setuju, lalu 8% menjawab sangat setuju, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1%. 50

Mengenai tampilan layout yang sulit untuk dipahami kegunaannya, sebanyak 55% responden menjawab tidak setuju dan menganggap bahwa tampilan layout pada sistemtersebut mudap untuk dipahami kegunaannya.lalu sejumlah 42% setuju bahwa sistemtersebut sulit untuk dipahami, dan sebanyak 4% menjawab sangat setuju. Proses sign in dan sign out dianggap mudah untuk dilakukan sebagaimana tercermin dari 65% responden menjawab setuju, dan sebesar 18 % menjawab sangat setuju. Hanya sebagian kecil yang tidak setuju dengan pendapat tersebut, yaitu sebesar 18%. Pada umumnya responden menganggap bahwa sistem ERP Oracle Cloud memudahkan responden untuk mengubah data diri pada data base perusahaan yaitu sebanyak 60%, dan sebanyak 9% menjawab sangat setuju. Akan tetapi ada juga responden yang tidak sependapat, dengan menjawab tidak setuju sebesar 29% dan sangat tidak setuju sebesar 1%. Terkait dengan kemudahan untuk mengambil data pada sistem ERP Oracle Cloud secara tepat dan akurat yaitu sebesar 60%, dan sebesar 6% menjawab sangat setuju. Akan tetapi terdapat pula sejumlah responden yaitu sebanyak 34% menjawab tidak setuju. Menggunakan system ERP Oracle menggunakan handphone atau tablet juga dapat dilakukan oleh sebagian besar responden, dilihat dari jumah responden yang menjawab setuju sebesar 54%, serta sangat setuju sebesar 12%. Adapun yang menjawab tidak setuju sebesar 31% dan sangat tidak setuju hanya sebesar 3%. Sulit untuk mendapatkan data yang dibutuhkan pada aplikasi, sebanyak 57% responden menjawab tidak setuju, dan yang menjawab setuju sebanyak 40%.Adapun responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 2% sedangkan responden yang sangat tidak setuju sebanyak 1%. Penerapan sistem ERP Oracle Cloud dapat meminimumkan waktu kerja mendapatkan nilai yang berimbang antara setuju dan tidak setuju, yaitu sebesar 48% responden menjawab setuju, dan 3% menjawat sangat setuju. Sedangkan jumlah responden yang tidak setuju yaitu sebanyak 45% dan yang sangat tidak setuju sebanyak 4%. Mengelola banyak data dapat menjadi mungkin dengan menggunakan sistem ERP Oracle Cloud, dilihat dari banyaknya jumlah responden yang memberikan jawaban setuju, yaitu sebanyak 67% dan sangat setuju sebanyk 5%. Adapun responden yang menjawab tidak setuju yaitu sebanyak 28%, dan tidak ada yang memberikan jawaban sangat tidak setuju. Jawaban responden terhadap penggunaan sistem ERP Oracle Cloud hanyak dengan mengikuti pelatihan sebanyak satu kali tidak dapat dilakukan oleh sebagian besar responden. Dari data diperoleh, sebanyak 49% responden menjawab tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan sebanyak 15% responden menjawab sangat tidak setuju. Adapun karyawan yang menjawab setuju adalah sebanyak 35% dan sangat tidak setuju hanya sebanyak 1% saja. Penggunaan script/panduan ketika menggunakan sistem ERP Oracle sangat dibutuhkan, dapat dilihat bahwa sebagain besar responden menjawab setuju terhadap penyataan tersebut yaitu sebanyak 77% dan sebanyak 18% menjawab sangat setuju, sedangkan sebesar 4% yang menjawab tidak setuju dan hanya sebesar 1% responden yang menjawab sangat tidak setuju. Pada umumnya karyawan merasa kesulitan untuk mengunakan sistem ERP Oracle Cloud jika tidak menggunakan sistemtersebut dalam waktu yang lama, dapat dilihat dari banyaknya jumlah responden yang memberikan jawaban setuju, yaitu sebanyak 65% dan sebanyak 9% menjawab sangat tidak setuju. Kemudian yang memberikan jawaban tidak setuju yaitu sebanyak 26% dan yang sangat tidak setuju hanya sebesar 1% dari total responden. Dilihat dari jumlah persentase alternatif jawaban yang paling banyak dijawab oleh responden mengenai kebutuhan responden terhadap bantuan orang lain dalam menjalankan sistem ERP Oracle Cloud yaitu setuju dengan jumlah persentasi sebesar 69%, kemudian 18% menjawab sangat setuju, lalu tidak setuju sebanyak 10% dan yang terakhir sangat tidak setuju dengan hanya sebanyak 3% saja. Dalam hal mengingat alamat website dari sistem ERP Oracle Cloud pun masih terdapat sejumlah responden yang belum mengingatnya.berdasarkan padatabel diatas bahwa 57% karyawan yang setuju bahwa telah mengingat alamat web nya, dan sebanyak 2% yang menjawab sangat 51

setuju. Adapun responden yang belum mengingat alamat web tersebut adalah sebanyak 37% yang memberikan jawaban tidak setuju dan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 4%. Data yang didapatkan dari ERP Oracle CLoud tidak sesuai dengan data yang diharapkan direspon oleh 69% responden yang tidak setuju dan sebanyak 2% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan terdapat 26% responden yang setuju dan 2% yang menjawab sangat setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar karyawan tidak setuju dengan pernyataan bahwa data yang didapatkan tidak sesuai dengan data yang diharapkan. Dapat dilihat pula pada pernyataan kedua, yang menyatakan responden membutuhkan bantuan orang lain untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan terdapat sebagian besar responden setuju dengan pernyataan tersebut dengan jumlah persentase yaitu sebesar 74% dan yang menjawab sangat setuju adalah sebanyak 15%. Adapun jumlah responden yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut adalah sebanyak 10% dan yang sangat tidak setuju hanya sebaanyak 1% saja. Sama halnya dengan pernyataan sebelumnya, pada pernyataan ketiga yang menyatakan bahwa data file yang diperlukan oleh responden dapat didownload secara lengkap pada sistem ERP Oracle Cloud, sebagian besar responden menyatakan persetujuan terhadap penyataan tersebut. Dapat dilihat dari jumlah responden yang menjawab setuju yaitu sebanyak 71% dan jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8%.Sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 19% dan sangat tidak setuju sebanyak 2%. Pernyataan keempat tentang data yang ditampilkan pada sistem ERP Oracle Cloud memiliki jumlah persentase yang hampir seimbang antara responden yang setuju dan responden yang tidak setuju. Jumlah responden yang tidak setuju berjumlah 55% dan responden yang sangat tidak setuju berjumlah 1%. Sedangkan jumlah responden yang setuju yaitu sebanyak 40% dan sangat setuju sebanyak 4%. Hal ini mengindikasikan bahwa hanya sebagian karyawan atau jabatan tertentu yang dapat menggunakan data yang terdapat pada sistem ERP Oracle secara optimal. Sebagian besar atau sebanyak 82% dari total responden sepakat bahwa tidak terdapat gangguan pada sistem ERP Oracle Cloud ketika menggunakan sistemtersebut dan dapat mengantarkan responden pada halaman yang diinginkan sesuai dengan menu / tombol yang telah dipilih. Sebagian besar responden memberikan jawaban setuju terhadap pernyataan yang telah disediakan.pernyataan pertama mengenai fasilitas yang dsediakan oleh sistemmembantu responden dalam bekerja mendapatkan jawaban setuju sebanyak 73%, kemudian sangat setuju 6%, lalu tidak setuju sebanyak 20%, dan yang terakhir sangat tidak setuju hanya dengan jumlah 1% saja. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden terbantu dengan adanya sistem ERP Oracle Cloud dan membantu responden dalam menyelesaikan pekerjaannya. Pada pernyataan kedua mengenai sistem ERP Oracle Cloud yang menjawab kebutuhan responden dalam pekerjaan juga mendapatkan jawaban setuju paling banyak, yaitu 61% dan sangat setuju sebanyak 5%. Akan tetapi tidak sedikit juga responden yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut yaitu sebanyak 31% dan sangat tidak setuju sebanyak 2%. Dari data tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat sebagian responden yang beranggapan bahwa sistem ERP Oracle Cloud belum menjawab kebutuhan yang diinginkan oleh responden. Sebanyak 53% dari jumlah responden setuju akan menyarankan teman/kerabatnya untuk menggunakan sistem ERP Oracle Cloud, dan sebanyak 7% sangat setuju untuk melakukan hal tersebut. Akan tetapi tidak sedikit pula responden yang tidak setuju dengan hal tersebut, terdapat 31% responden yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut, dan sebanyak 8% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa masih cukup banyak responden yang kurang puas dengan sistem ERP Oracle Cloud dan sistemtersebut tidak sesuai dengan ekspektasi sebelumnya. Sebagian besar responden beranggapan bahwa tampilan sistem ERP Oracle Cloud sangat menarik.dapat dilihat dari tabel diatas, sebanyak 70% responden menjawab setuju dengan pernyataan tersebutdan sebanyak 4% menjawab sangat setuju.akan tetapi terdapat pula sebagain responden yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut yaitu sebanyak 25% dan yang menjawab sangat tidak setuju hanya sebanyak 1% saja. 52

Responden berpendapat bahwa ERP Oracle Cloud merupakan sistemyang sangat nyaman digunakan, dapat dilihat dari jumlah persentase jawaban yang diberikan, sebanyak 55% responden menjawab setuju dengan pernyataan tersebut dan sebanayk 5% responden menjawab sangat setuju. Sedangkan terdapat pula sebagian responden yang tidak setuju denga pernyataan terssebut yaitu sebanyak 36% dan yang menjawab sangat tidak setuju hanya sebanyak 4% saja. PEMBAHASAN Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa learnability berpengaruh positif dan signifikan terhadap implementasi sistem. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila sistem ERP Oracle Cloud semakin mudah untuk dipelajari cara penggunaannya, maka akan meningkatkan implementasi sistem yang akan dilakukan oleh karyawan. Hasil temuan ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wati dkk (2017), yang mengemukakan bahwa faktor learnability berpengaruh positif dan signifikan dalam implementasi sistem. Dalam penelitian ini, Learnability merupakan hal yang paling dominan pengaruhnya untuk mendorong karyawan mengimplementasikan sistem ERP Oracle Cloud pada PT. Bumi Sarana Utama. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa faktor efficiency tidak berpengaruh signifikan terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud.Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis bahwa nilai signifikan > alfa, artinya efficiency tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap implementasi karyawan terhadap sistem.hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Setia (2012), yang menyatakan bahwa variabel efficiency tidak berpengaruh terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud.Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat efficiency dari sistem ERP Oracle Cloud tidak besar pengaruhnya terhadap implementasi karyawan. Hasil wawancara peneliti dengan salah satu Key Champion sistem ERP pada PT. Bumi Sarana Utama, bahwa karyawan belum cukup memahami pentingnya sistem ERP diimplementasikan dalam perusahaan serta opini karyawan yang beranggapan bahwa sistem ERP hanya menyulitkan dan menambah proses yang harus dilakukan dimana sebelumnya proses yang dilakukan secara manual dilakukan dengan sangat sederhana. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa faktor memorability tidak berpengaruh secara signifikan terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud.Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis bahwa nilai signifikan > alfa, artinya efficiency tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap implementasi karyawan terhadap sistem.hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Handiwidjojo & Ernawati (2016),yang menyatakan bahwa variabel memorability tidak berpengaruh secara signifikan terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud. Hasil wawancara peneliti dengan salah satu Key Champion sistem ERP pada PT. Bumi Sarana Utama menganggap bahwa tidak signifikannya faktor memorability disebabkan oleh intensitas karyawan dalam menggunakan sistem ERP Oracle Cloud, dimana terdapat beberapa karyawan dengan posisi tertentu yang tidak meiliki aktivitas yang berkaitan langsung dengan penggunaan sistem sehingga ketika ingin menggunakan kembali sistem dalam waktu yang lama terdapat beberapa kendala. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa faktor error tidak berpengaruh secara signifikan terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud.Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis bahwa nilai signifikan > alfa, artinya error tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap implementasi karyawan terhadap sistem.hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anugrah (2017), yang menyatakan bahwa variabel error tidak berpengaruh secara signifikan terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud. Hasil wawancara peneliti dengan salah satu Key Champion sistem ERP pada PT. Bumi Sarana Utama menganggap bahwa tidak signifikannya faktor error disebabkan oleh kurang meratanya pengetahuan karyawan mengenai penggunaan sistem ERP sehingga untuk menjalankan 53

sistem biasanya dilakukan oleh beberapa karyawan saja yang menyebabkan karyawan tersebut dapat dengan mudah menyelesaikan masalah yang terjadi dan karyawan lainnya cenderung untuk tidak peduli karena pada akhirnya akan diselesaikan oleh karyawan yang lebih paham. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa faktor satisfaction tidak berpengaruh secara signifikan terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud.Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis bahwa nilai signifikan > alfa, artinya satisfaction tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap implementasi karyawan terhadap sistem.hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aelani, Khoirida dan Falahah (2012) yang menyatakan bahwa variabel satistaction tidak berpengaruh secara signifikan terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud. Hasil wawancara peneliti dengan salah satu Key Champion sistem ERP pada PT. Bumi Sarana Utama menganggap bahwa tidak signifikannya faktor satisfaction terhadap sistem dipengaruhi oleh lama masa pengimplementasian sistem, dimana sistem ERP Oracle Cloud memiliki keunggulan dalam merekam data yang dilakukan oleh perusahaan sehingga kayawan belum mendapatkan benefit tersebut dikarenakan sistem ERP Oracle Cloud baru diterapkan sejak dua tahun terakhir. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan pada variabel learnability terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud pada PT. Bumi Sarana Utama, (2) Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel efficiency terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud pada PT. Bumi Sarana Utama, (3) Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel memorability terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud pada PT. Bumi Sarana Utama, (4) Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel error terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud pada PT. Bumi Sarana Utama, (5) Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel satisfaction terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud pada PT. Bumi Sarana Utama. Dengan telah selesainya dilakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi khasanah ilmu pengetahuan khusunya manajemen strategi, serta dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti yag tertarik mengkaji mengenai faktor ketergunaan (usability) terhadap implementasi sistem ERP Oracle Cloud, serta penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih lanjut atau menghubungkan variabel tersebut diatas dengan variabel lainnya yang dianggap penting untuk diteliti dalam suatu organisasi. DAFTAR PUSTAKA Akib, Haedar dan Antonius Tarigan. 2000. JurnalIlmiah. Artikulasi Konsep Implementasi Kebijakan: Perspektif, Model dan Kriteria Pengukurannya. Anugrah W.P. (2017). Jurnal Ilmiah. Pengukuran ICT Literacy Penyuluh dan Pengujian ketergunaan (usability) pada Knowledge Management System Kedelai.Bogor: Institut Pertanian Bogor. Asmani J. (2011). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press. Barclay & Murray.(1997). Knowledge Management in Theory and Practice. Oxford, UK: Elsevier Butterworth-Heinemann. Bauer, D. T., Guerlain, S., & Brown, P. J., 2010. The Design and Evaluation of Graphical Display for Laboratory Data. Dalkir K. (2011). Knowledge Management in Theory and Practice. Burlington, MA: Elsevier Butterworth-Heinemann. Handiwidjojo W.& Ernawati L. (2016). Jurnal Ilmiah. Pengukuran Tingkat Ketergunaan (ketergunaan (usability)) Sistem Informasi Keuangan Studi Kasus: Duta Wacana Internal 54

Transaction (Duwit). Nielsen J. (2012). ketergunaan (usability) 101: Introduction to ketergunaan (usability). Alertbox.[Internet].[diunduh 2015 Jul 30]. Tersedia pada http://www.nngroup.com/articles/ketergunaan(usability)-101-introduction-to-ketergunaan (usability)/. O Brien & Marakas.(2010). Management System Information. New York. McGraw Hill. Setia L.D. (2012). Jurnal Ilmiah. Evaluasi ketergunaan (usability) Untuk Mengetahui Akseptabilitas sistemberbasis Web.Ponorogo: Universitas Ponorogo. Sianturi S.K. (2012). Tesis. Perancangan Dan Pengujian ketergunaan (usability) Untuk Meningkatkan Antarmuka sistemmobile. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Wati T., Henki B.S.& Isnainiyah I.N. (2017). Jurnal Ilmiah. Pengukuran ketergunaan (usability) dan Evaluasi E-Learning untuk Program Pelatihan bagi Tenaga Kependidikan. 55