BAB I PENDAHULUAN UPN VETERAN JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisa arus..., Andrie Surya, FE UI, 2010.

SOSIALISASI CELL PLAN DAN ZONASI MENARA TELEKOMUNIKASI DI KOTA BITUNG. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bitung

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

BAB 1 PENDAHULUAN.

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi sekarang ini menjadi trend di masyarakat

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan itu dapat terlihat dari satu dekade ini.

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jasa maupun dalam bidang manufaktur. Setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau booming yang sangat cepat dan pesat setelah krisis ekonomi melanda

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM pertama di

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. semarak bersamaan dengan tumbuhnya pasar permintaan akan jasa

BAB I PENDAHULUAN. peluncuran pertama kali layanan pasca bayar secara komersial pada tanggal 26

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan analisi eksternal yang dihadapi oleh perusahaan. yang baik, dapat membantu meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dan saat ini menjadi industri yang paling berkembang dalam 10 tahun terakhir di

Dalam subbab ini penulis memberikan beberapa SIMCARD GSM yang dipakai oleh penulis.

I. PENDAHULUAN. Desember

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Pangsa pasar industri telekomunikasi seluler Indonesia 2011

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom, Mobile-8, Natrindo, Sampoerna

BAB I PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar

BAB I PENDAHULUAN. pesan pendek (short message service), kini telah memberikan kemudahan

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah untuk melakukan panggilan dan mengirim atau menerima SMS (Short

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia sampai dengan saat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat menyediakan produk inovatif untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat

BAB 3 OBYEK PENELTIAN. 3.1 Sejarah PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. eksisting maupun perusahaan-perusahaan tower telekomunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak. Ketiga pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan berbagai strategi untuk keberlangsungan perusahaan. Ditengah

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latarbelakang. Dengan berkembang pesatnya industri telekomunikasi baik yang Global

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, kebutuhan manusia akan telekomunikasi menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, baik dari sektor produk

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. komunikasi yang searah maupun dua arah (interaktif). Sebagai negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Telkomsel

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perusahaan. PT. Krida Hasta Tama (GAE Group) yang berlokasi dan Jl. Arjuna

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan banyak menghadapi masalah-masalah dalam menjual produk

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu informasi. Berkembangnya teknologi komunikasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. Perubahan

BAB III METODE PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada jaringan seluler dan semakin banyak persaingan bisnis di dunia pasar

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelanggan.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lagi, di perkembangan zaman sekarang ini telepon seluer yang semakin. simcard seluler untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perekonomian tanah air sedang digerakkan oleh sektor industri

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, industri telekomunikasi pun semakin berkembang, terutama dalam bidang telekomunikasi seluler. Industri telekomunikasi Indonesia sudah berkembang sejak PT. Telkom bekerjasama dengan PT. Satelindo dan menjadi operator telekomunikasi seluler dalam jaringan GSM (Global System for Mobile Communications) pertama di Indonesia yang menggunakan SIM (Subscriber Identity Module) Card. Beberapa tahun setelah berkerjasama dengan PT. Satelindo, PT. Telkom berhasil memiliki produk layanan telekomunikasi sendiri bernama kartuhalo. Tidak ingin kalah dengan PT. Telkom, PT. Excelcomindo juga mengeluarkan produk layanan telekomunikasi bernama proxl. Setelah kemunculan beberapa operator telekomunikasi seluler di Indonesia, PT. Satelindo berubah nama menjadi Indosat dan mengeluarkan produk layanan telekomunikasi Mentari. Setelah berkembangnya jaringan GSM di Indonesia, PT. Telkom mengeluarkan produk layanan telekomunikasi dalam jaringan CDMA (Code Division Multiple Acces) bernama Flexi. Flexi menjadi operator telekomunikasi seluler pertama dengan mengusung jaringan CDMA. Di tahun berikutnya, PT. Bakrie Telecom mengeluarkan produk layanan telekomunikasi sejenis bernama bernama Esia. Di tengah meluasnya jaringan CDMA, PT. Telkom meluncurkan layanan EDGE (Exhanced Data Rates for GSM Evolution) yang dimiliki operator telekomunikasi seluler PT. Telkom serta menjadikan PT. Telkom sebagai operator telekomunikasi seluler pertama yang mengadopsi EDGE sebagai layanannya. Sejak saat itu jumlah pengguna operator telekomunikasi seluler di Indonesia mengalami peningkatan. Di tahun 2004 dan selanjutnya mulai banyak operator telekomunikasi seluler yang masuk ke ranah industri telekomunikasi Indonesia, salah satunya PT. Hutchison yang membawa produk layanan telekomunikasi Tri 1

2 dan produk layanan telekomunikasi Axis yang dibawahi oleh PT. AXIS Telekom Indonesia. Perkembangan industri telekomunikasi Indonesia dapat dilihat dari banyaknya operator telekomunikasi seluler serta jumlah pelanggan dari produk layanan telekomunikasi tersebut. Hingga April 2018 lalu, KOMINFO berhasil mengumumkan jumlah pelanggan kartu prabayar dari operator telekomunikasi seluler yang berhasil melakukan registrasi ulang maupun registrasi baru. Jumlah seluruh pelanggan dari operator telekomunikasi yang berhasil registrasi ulang maupun registrasi baru sebesar 254.792.159 pelanggan. Daftar operator telekomunikasi seluler per April 2018 dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1. Daftar Jumlah Pelanggan masing-masing Operator Telekomunikasi Seluler April 2018 di Indonesia No Operator Telekomunikasi Jumlah Pelanggan Hingga April 2018 1 Telkomsel 150 Juta 2 XL Axiata 45 Juta 3 Indosat Ooredoo 34 Juta 4 Tri Indonesia 17 Juta 5 Smartfrren 7 Juta Sumber: kominfo.go.id Berdasarkan Tabel 1, banyaknya jumlah pelanggan dari masing-masing operator telekomunikasi seluler merupakan realisasi bahwa setiap operator telekomunikasi seluler membutuhkan sebuah alat pemancar untuk meluaskan cakupan sinyal dalam menjaga kestabilan sinyal yang diterima pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang dimiliki operator telekomunikasi seluler, semakin banyak juga alat pemancar sinyal yang dibutuhkan oleh operator telekomunikasi seluler. Untuk memenuhi kebutuhan atas operator telekomunikasi seluler tersebut maka muncul lah perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang sarana infrastruktur telekomunikasi sebagai perusahaan jasa penyedia infrastruktur telekomunikasi. Hal seperti inilah yang melatarbelakangi PT. Permata Karya Perdana dalam menjalankan usaha nya di bidang sarana

3 infrastruktur telekomunikasi sebagai perusahaan jasa penyedia infrastruktur telekomunikasi. Perusahaan yang bergerak di bidang sarana infrastruktur telekomunikasi menyediakan sebuah menara atau tower untuk memancarkan sinyal, menara ini nantinya akan disewakan kepada operator telekomunikasi dalam jangka waktu yang telah disepakati. Sewa adalah suatu perjanjian yang mana lessor memberikan kepada lessee hak untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya lesse melakukan pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor (PSAK IAI No. 30, 2018). PT. Permata Karya Perdana dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki beberapa kegiatan penyedia jasa yang disewakan. Penyedia jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha tetap, yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi baik sebagai perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengawas kontruksi maupun sub-subnya (Resmi, 2019, hlm.158). PT. Permata Karya Perdana menyediakan jasa SITAC (Site Acquisition) dan CME (Civil and Mechanical Electricity) yang merupakan sarana prasana dalam mendirikan sebuah menara BTS (Base Transceiver Station). SITAC merupakan kegiatan menetapkan tanah yang akan diakuisisi atau digunakan untuk mendirikan menara BTS. Tanah yang digunakan untuk pendirian menara BTS didapatkan dari transaksi sewa menyewa. Pertama, tim SITAC akan melakukan survey ke lokasi yang masuk radius dari titik koordinat, radius yang dilakukan maksimal 10 meter agar jarak jangkauan radio dari menara lain sesama provider tidak saling bertubrukan. Selanjutnya setelah menemukan lokasi tanah, tim SITAC akan melakukan survey terkait kondisi tanah, kepemilikan dan jangkauan lokasi serta harga yang ditawarkan dari pemberi sewa. Semakin tinggi harga sewa atas tanah yang disewakan untuk mendirikan menara maka semakin besar pajak yang akan dipotong dari persewaan tanah tersebut. Setelah melakukan survey terkait kepemilikan tanah, warga yang berada disekitar lokasi akan menerima sosialiasi yang berkaitan dengan IMB (Izin Mendirikan Bangunan), sosialisasi tersebut diberikan oleh tim SITAC. Terakhir, tim SITAC akan meminta persetujuan warga sekitar yang masuk radius menara (maksimal 100 meter dari menara), rekomendasi lurah, rekomendasi camat hingga rekomendasi dinas, bukti

4 kepemilikan dan lain-lain sebagai dokumen perizinan bahwa akan didirikan menara telekomunikasi. Dokumen perizinan yang sudah di verifikasi akan dilakukan tanda tangan kontrak. Setelah itu tanah siap untuk dilakukan konstruksi dan pemberi sewa akan mengirimkan tagihan berupa invoice berisi biaya yang harus dikeluarkan PT. Permata Karya Perdana. Sedangkan, CME merupakan kegiatan membangun konstruksi fisik menara. Sebelum melakukan konstruksi, biasanya diperhitungkan faktor-faktor yang menentukan kekuatan dan kestabilan konstruksi menara seperti penempatan antena dan perangkat telekomunikasi, ketinggian menara, struktur menara, rangka struktur menara, pondasi menara, dan kekuatan angin terhadap konstruksi menara. Setelah melakukan konstruksi maka dilakukan tes tarik beton pada menara, jika gagal maka konstruksi tersebut harus dihancurkan dan dilakukan konstruksi ulang. Konstruksi yang sudah berhasil akan dilakukan instalasi mechanical electricity yang akan dipasang suatu alat bernama grounding. Grounding merupakan alat untuk menaruh material radio yang akan dilakukan instalasi jaringan radio oleh pihak operator telekomunikasi seluler. Dari kegiatan penyedia jasa yang dilakukan oleh PT. Permata Karya Perdana terdapat aspek pengenaan perpajakan pajak penghasilan final pasal 4 ayat 2 atas persewaan tanah yang dilakukan oleh tim SITAC serta penggunaan jasa konstruksi yang dilakukan untuk mendirikan menara BTS oleh tim CME. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Mengenai Ketentuan Umum Perpajakan menyatakan bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pajak memiliki sifat yang memaksa bagi wajib pajak yang sudah memiliki kewajiban dan hak untuk membayar pajak yang terutang. PT. Permata Karya Perdana ditetapkan sebagai pemotong pajak dikarenakan PT. Permata Karya Perdana melakukan pembayaran atau pengeluaran kas kepada penerima penghasilan atas transaksi yang terjadi. PT. Permata Karya Perdana dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya menerapkan sebuah sistem informasi yang membutuhkan dokumen dan fungsi

5 terkait untuk melaksanakan prosedur perhitungan, pembayaran dan pelaporan pajak terutang. Sistem Informasi Akuntansi adalah seperangkat sumber daya dan sumber dana yang dirancang untuk melakukan pemrosesan data keuangan dan data lainnya menjadi informasi (Ardana dan Lukman, 2016, hlm.45). Sistem yang digunakan sebuah perusahaan membutuhkan alur atau tata cara dalam melaksanakan suatu kegiatan dari dimulainya suatu kegiatan sampai dengan kegiatan tersebut selesai, serta membutuhkan dokumen untuk diolah menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka penyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan mengambil judul Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat 2 Atas Persewaan Tanah Untuk Pendirian Menara Telekomunikasi Pada PT. Permata Karya Perdana I.2 Ruang Lingkup Praktik Praktik Kerja Lapangan dilakukan di PT. Permata Karya Perdana, tepatnya di Mampang Jakarta Selatan. PT. Pemata Karya Perdana bergerak dalam bidang sarana infrastruktur telekomunikasi sebagai perusahaan jasa penyedia infrastruktur telekomunikasi. PT. Permata Karya Perdana memiliki beberapa kegiatan penyedia jasa yang disewakan, diantaranya ada SITAC (Site Acquisition) dan CME (Civil and Mechanical Electricity) yang merupakan sarana prasarana dalam mendirikan sebuah menara BTS (Base Transceiver Station). SITAC merupakan kegiatan menetapkan tanah yang akan di akuisisi untuk mendirikan menara BTS. Sedangkan, CME merupakan kegiatan membangun konstruksi fisik menara yang akan dilakukan instalasi mechanical electricity. Penulis akan memfokuskan isi laporan praktik kerja lapangan ini kepada SITAC, dikarenakan SITAC memiliki aspek perpajakan yang ingin dibahas oleh penulis berupa persewaan tanah Ruang lingkup yang dijelaskan pada laporan ini meliputi sistem informasi akuntansi pajak penghasilan final pasal 4 ayat 2 dalam melaksanakan perhitungan, pemotongan, pembayaran dan pelaporan pajak, fungsi terkait, dokumen yang diperlukan serta proses dan alur yang terjadi pada PT. Permata Karya Perdana. Sistem pemotongan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat 2 yang diterapkan di PT. Permata Karya Perdana ini bersifat final yang artinya pemotongan pajak

6 hanya dilakukan sekali dalam masa pajak dan tidak dapat dikreditkan terhadap utang pajak pada akhir taun dalam perhitungan pajak penghasilan pada SPT (Surat Pemberitahuan) Tahunan. I.3 Tujuan I.3.1 Tujuan Umum a. Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar ahli madya Program Studi Akuntansi D3 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. b. Untuk menerapkan dan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat pada saat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan khususnya akuntansi perpajakan untuk pajak penghasilan final mengenai aspek perpajakan transaksi sewa atas tanah. I.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan perhitungan, pemotongan dan pembayaran serta pelaporan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat 2, dokumen yang digunakan dalam sistem administrasi Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 dan fungsi-fungsi terkait dalam pelaksanaan tersebut pada PT. Permata Karya Perdana. I.4 Sejarah Berdirinya PT. Permata Karya Perdana PT. Permata Karya Perdana berdiri sejak tahun 2013, PT. Permata Karya Perdana bekerja sama dengan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk dengan brand seperti Alfamart, Alfamidi, Lawson, Dandan dan lain-lain. Mulai tahun 2016, PT. Permata Karya Perdana beralamat di R201, Mutiara Building Lantai 2, Jalan Mampang Prapatan No. 10 Jakarta Selatan 12790 yang sebelumnya beralamat di Grand Wijaya Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di awal tahun perusahaan beroperasi, tepatnya di tahun 2014 PT. Permata Karya Perdana membangun 48 sites, tahun 2015 PT. Permata Karya Perdana membangun 69 sites. Tahun 2016 PT. Permata Karya Perdana membangun 103 sites, dimana pada tahun 2016 PT. Permata Karya Perdana telah di akuisisi oleh PT. Visi Telekomunikasi Infrastruktur, Tbk (dahulu dikenal sebagai PT. Golden Retailindo, Tbk) yang

7 hingga saat ini tercatat sebagai perusahaan jasa penyedia infrastruktur telekomunikasi. Selanjutnya tahun 2017 PT. Permata Karya Perdana membangun 58 sites. Dan di tahun 2018 PT. Permata Karya Perdana berhasil membangun 25 sites. Sampai saat ini jumlah site yang tersebar di Indonesia mencapai 300 lebih site aktif ditahun 2018. PT. Permata Karya Perdana mempunyai visi dan misi sebagai berikut: a. Visi Perusahaan Our Vision is to be the premier Telecommunication Infrastructure Provider in Indonesia, contributing to the Nation s mission to bring affordable communications to the most of common people across the border of the nation. b. Misi Perusahaan Our mission is to facilitate faster and more economic roll-out of wireless operations throughout Indonesia including countryside and remote areas to Urban city by providing Wireless Operators with premium quality of Operation & Maintenance services, reduction infrastructure costs through efficiency of operations and infrastructure sharing, thereby increasing customer base improving mobile transmission and helping reduce the number of mobile towers on the environment scenery. I.5 Struktur Organisasi PT. Permata Karya Perdana Organisasi adalah suatu wadah yang terdiri dari sekelompok orang yang saling berkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dalam hal ini PT. Permata Karya Perdana dalam menjalankan usahanya membentuk struktur organisasi (Lampiran.1) Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan pada Finance, Accounting and Tax Division PT. Permata Karya Perdana yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing- masing sebagai berikut: a. Finance Admin 1. Melakukan cek kelengkapan dokumen pendukung untuk pembayaran

8 2. Membuat Payment Voucher & Bank Voucher 3. Menghitung nilai yang akan dibayarkan ke vendor (setelah pemotongan pajak dan lain- lain) 4. Membuat MCM Mandiri (aplikasi untuk pembayaran) 5. Membuat laporan petty cash 6. Membuat detail mutasi dan rekapitulasi semua pengeluaran dalam bentuk excel 7. Melengkapi daftar nominatif setiap ada entertain b. Accounting and Tax 1. Mengecek semua pekerjaan staff admin 2. Menginput semua transaksi ke dalam aplikasi accurate 3. Menginput semua transaksi pajak ke e- SPT dan e- Faktur 4. Membuat invoice tagihan dan faktur pajak c. Finance, Accounting and Tax Manager 1. Melakukan review pekerjaan staff admin 2. Melakukan cek pembayaran dan bank voucher sebelum disetujui untuk pembayaran 3. Menghitung gaji karyawan 4. Membuat laporan keuangan dan laporan ad hoc lainnya (CF Projection dan lain- lain) 5. Membuat laporan konsolidasi VTI (setiap tiga bulan) 6. Membuat SPT PPh 21 setiap bulan (termasuk penghitungan pajak dan input e- spt) untuk PT. Permata Karya Perdana 7. Assist auditor dalam proses audit (semua rekonsiliasi dan lain- lain untuk PT. Permata Karya Perdana) 8. Assist auditor dalam proses pemeriksaan pajak (semua rekonsiliasi dan lain- lain untuk PT. Permata Karya Perdana) 9. Membuat dan menghitung SPT 1721 tahunan (Desember) untuk PT. Permata Karya Perdana 10. Membuat SPT 1771 (SPT Badan Tahunan)

9 I.6 Kegiatan PT. Permata Karya Perdana PT. Permata Karya Perdana adalah perusahaan tower provider yang bergerak dibidang sarana infrastruktur telekomunikasi sebagai perusahaan jasa penyedia infrastruktur telekomunikasi. PT. Permata Karya Perdana memiliki beberapa kegiatan penyedia jasa, diantaranya ada SITAC (Site Acquisition) dan CME (Civil and Mechanical Electricity) yang merupakan sarana penunjang dalam mendirikan sebuah menara BTS (Base Transceiver Station). Kegiatan tersebut seperti mendirikan dan mengoperasikan menara BTS dan menara mikro untuk disewakan kepada perusahaan operator telekomunikasi dengan perjanjian sewa yang telah ditentukan bersama. PT. Permata karya Perdana telah menjadi penyedia solusi site untuk operator nirkabel dalam menyediakan solusi infrastruktur pasif baik menara BTS dan menara mikro. PT. Permata Karya Perdana banyak melakukan kerjasama dengan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk untuk menyewakan tempat site karena alfamart merupakan toko serba ada yang paling sering dikunjungi di Indonesia. Alfamart juga beroperasi di 22 provinsi di seluruh Indonesia, dan lebih dari 12.000 toko tersedia untuk permintaan penyebaran sites. Toko Alfamart terletak di daerah perkotaan. Mudah dijangkau dan sebagian besar di daerah lalu lintas operator nirkabel yang padat yang merupakan keuntungan dan peluang bagi perusahaan. I.7 Manfaat Penulis berharap sesuai dengan tujuan dilaksanakannya praktik kerja lapangan memberikan manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut: a. Penulis berharap dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan serta gambaran yang lebih jelas tentang perhitungan, pemotongan, pembayaran, dan pelaporan pajak penghasilan final pasal 4 ayat 2 atas sewa tanah yang dilakukan PT. Permata Karya Perdana. b. Penulis dapat memperoleh pengalaman kerja yang tidak pernah di dapat di bangku kuliah sehingga sehingga dapat mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja.

10 c. Penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan teman-teman mahasiswa khususnya tentang pajak penghasilan final pasal 4 ayat 2 atas sewa tanah.