STRATEGI MARKETING AIRLINES UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN TIKET PESAWAT LOW COST CARRIER (LCC)

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i DAFTAR ISI... i DAFTAR LAMPIRAN... iv Sistematika Pembahasan BAB III... Error! Bookmark not defined.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

MANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

BAB III LANDASAN TEORI. maskapai dengan sistem penerbangan full service carrier. kenyamanan dan pelayanan diberikan secara maksimal..

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I. PENDAHULUAN. Keberhasilan fenomenal Southwest Airlines di Amerika Serikat sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan salah satu yang unik yang disebut Airline Low Cost Carrier (LCC)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang

Melalui grafik diatas dapat diketahui bahwa demand penumpang penerbangan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 1998 hingga tahun 2000.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penerbangan semakin ketat. Penumpang transportasi udara terus

Sistem Pengendalian Managemen Southwest Airlines Corporation

I. PENDAHULUAN. yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ini, mereka saling bersaing dalam mendapatkan perhatian dan tempat di hati

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi yang berguna untuk meningkatkan penjualan dan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perpindahan dari satu tempat ketempat lain. Dengan adanya

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian, dan pengujian path analysis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masroulina, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan United

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan. Dimulai dari penerbangan berbiaya yang cukup tinggi (full service

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi secara ketat, tidak terkecuali perusahaan distributor yang bersaing

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mobilitas masyarakat saat ini memang bisa dibilang sangat tinggi dan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berlipatnya pertumbuhan maskapai penerbangan yang berkembang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Daya tarik (attractiveness) industri penerbangan cukup besar dan menjanjikan.

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

STRATEGI PEMASARAN PENERBANGAN BERKONSEP LOW COST CARRIER (LCC) DAN DAYA SAING PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini menyebabkan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 2010, Indonesia yang memiliki populasi 237 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) PADA PT NATA BERSAMA TOURS & TRAVEL

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan sektor jasa di Indonesia berkembang dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan itu berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan jumlah pengguna sektor transportasi yang kian

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

Sumber: BPS, 2004 Gambar 1. Grafik Data Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Jan-Nov 2004)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi adalah suatu alat penunjang kemudahan yang berperan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB I PENDAHULUAN. terhadap jasa penerbangan sebagai moda transportasi yang cepat dan efisien

FORMULASI STRATEGI DALAM MENINGKATKAN LOAD FACTOR PENERBANGAN CGK-SOLO

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor Price Perceptions (Persepsi akan Harga) yang terdapat pada penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN SUBCLASSES BERDASARKAN TIPE PESAWAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Transkripsi:

STRATEGI MARKETING AIRLINES UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN TIKET PESAWAT LOW COST CARRIER (LCC) Primadi Candra Susanto 1, Aswanti Setyawati 2, Hartono 3 1,2 Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, Jakarta, Indonesia, 3 Puslitbang Transportasi Jalan dan Perkeretaapian, Jakarta, Indonesia e-mail: primstrisakti@gmail.com, wanti61@yahoo.com, ambonharto@gmail.com ABSTRACT Tujuan penelitian ini bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan maskapai penerbangan berkonsep Low Cost Cаrrier, Di Indonesia trаnsportаsi udаrа sаngаt digemаri konsumen terutаmа dengаn kehаdirаn konsep Low Cost Cаrrier merupаkаn model penerbаngаn yаng unik dengаn menerаpkаn strаtegi penurunаn biаyа operаsionаl (operаting cost) dаn efisiensi cost di semuа lini, mаskаpаi melаkukаn hаl-hаl diluаr kebiаsааn mаskаpаi pаdа umumnyа. Beberаpа kаrаkteristik dаri mаskаpаi Low Cost Cаrrier (LCC) аtаu penerbаngаn berbiаyа murаh аdаlаh stаndarisаsi pаdа kаbin dаn аrmаdа pesаwаt, menghilаngkаn tipe kelаs bisnis dаlаm lаyаnаn, mengurаngi аtаu menghilаngkаn lаyаnаn dаlаm pesаwаt (аtаu dаlаm kаtа lаin, lаyаnаn tetаp diberikаn nаmun biаyа diluаr hаrgа tiket), menyederhаnаkаn proses ticketing melаlui teknologi IT dengаn mnggunаkаn tiket elektronik, beroperаsi pаdа penerbаngаn berjаrаk pendek (poin to poin), menyederhаnаkаn аtаu menghilаngkаn progrаm mileаge (member), menggunаkаn bаndаrа sekunder untuk meminimаlisir biаyа lаyаnаn bаndаrа pаdа jаm sibuk, memаnfааtkаn penggunааn аrmаdа pesаwаt secаrа mаksimаl untuk meminimаlisir biаyа perаwаtаn аrmаdа. PENDAHULUAN Pelayanan ini berаkibаt dаlаm hаl penurunаn cost, nаmun fаktor sаfety tetаp dijаgа untuk Setiap organisasi atau instansi dalam menjаmin keselаmаtаn penumpаng sаmpаi ke tujuаn. Low Cost Cаrrier аdаlаh redefinisi bisnis melaksanakan program selalu diarahkan untuk penerbаngаn yаng menyediаkаn hаrgа tiket yаng terjаngkаu sertа lаyаnаn terbаng yаng mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Faktor minimаlis. Fenomenа LCC sebаgаi sаlаh sаtu strаtegi penerbаngаn di Indonesiа menyаdаrkаn mаsyаrаkаt bаhwа sekаrаng ini semuа orаng bisа melаkukаn perjаlаnаn menggunаkаn pesаwаt udаrа dengаn hаrgа yаng terjаngkаu dаn tidаk lаgi seperti jаmаn dаhulu dimаnа penggunааn trаnsportаsi udаrа hаnyа monopoli orаng-orаng dаri kаlаngаn menengаh keаtаs sаjа Kata Kunci : Strategi Marketing; Meningkatkan Penjualan Tiket; Low Cost Carrier. 41

PENDAHULUAN Industri kepariwisataan Indonesia menempati urutan pertama sebagai penghasil devisa negara dan dilanjutkan industri pertambangan sebagai penghasil devisa kedua. besarnya potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia dapat dilihat dari aset yang ada, antara lain berupa keanekaragaman budaya, adat istiadat, kekayaan flora dan fauna, serta keindahan alam. Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan total 13.487 pulau membutuhkan moda transportasi yang beragam sehingga dapat menghubungkan dan memudahkan wisatawan yang ingin mengunjungi suatu daerah tujuan wisata. Transportasi udara adalah salah satu moda transportasi yang biasanya digunakan oleh wisatawan untuk jarak tempuh yang jauh dengan waktu yang lebih cepat. Pada masa sekarang maskapai low cost carrier sangat popular di Indonesia. Maskapai low cost carrier di Indonesia berlomba-lomba untuk merebut hati masyarakat. Mulai dari harga yang terjangkau, armada baru, serta pelayanan yang memuaskan, adanya maskapai low cost carrier sangat membantu perekonomian masyarakat menengah kebawah. Bisnis jasa pada dasarnya merupakan suatu bisnis yang tidak berwujud, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu bisnis jasa adalah bisnis penerbangan. Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang. Perusahaan maskapai tersebut menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk menyediakan jasa transportasi. Dalam pelayanan jasa penerbangan terdapat 2 (dua) istilah penerbangan yaitu Penerbangan Full Service dan Penerbangan Low Cost, Istilah Penerbangan Full Service adalah maskapai yang memberikan layanan penuh, seperti layanan catering, koran/majalah dan flight entertain, sedangkan istilah Penerbangan low cost atau sering disebut Low Cost Carrier (LCC) atau Budget Airlines atau no frills flight atau juga Discounter Carrier merupakan model penerbangan yang unik dengan strategi penurunan operating cost. Low Cost Carrier melakukan eleminasi layanan maskapai tradisional yaitu dengan pengurangan catering, minimize reservasi dengan bantuan teknologi IT sehingga layanan nampak sederhana dan bisa cepat, namun faktor keselamatan tetap dijaga untuk menjamin keselamatan penumpang sampai ke tujuan. LCC adalah redifinisi bisnis penerbangan yang menyediakan harga tiket yang terjangkau serta layanan terbang yang minimalis. Intinya produk yang ditawarkan senantiasa berprinsip low cost untuk menekan dan mereduksi operasional cost 42

sehingga bisa menjaring segmen pasar bawah yang lebih luas. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, pertumbuhan kelas menengah, kondisi geografis, program pengembangan wisata Pemeritah dan prakiraan ekspansi yang dilakukan ke dalam market, industri penerbangan domestik diperkirakan akan bertumbuh ratarata 7,6% per tahun dalam periode 2015-2020. LANDASAN TEORI Menurut Tjiptono, Chаndrа, dаn Аdriаnа (2008:283), strаtegi pemаsаrаn merupаkаn rencаnа yаng menjаbаrkаn ekspektаsi perusаhааn аkаn dаmpаk dаri berbаgаi аktifitаs аtаu progrаm pemаsаrаn terhаdаp permintааn produk аtаu lini produknyа di pаsаr sаsаrаn tertentu. Strаtegi pemаsаrаn mengаndung keputusаn dаsаr tentаng pengeluаrаn pemаsаrаn, bаurаn pemаsаrаn, dаn аlokаsi pemаsаrаn. Pentingnya kulaitas pelayanan dan produktifitas dalam pemasaran menurut Christopher lovelock, dkk (2013:152-153) Fokus pemasaran terhadap kualitas pelayanan adalah jelas; rendahnya kualitas akan menempatkan perusahaan pada kerugian kompetitif, berpotensi mengusir pelanggan yang tidak puas. Meningkatkan Produktifitas menjadi penting bagi pemasar karena beberapa alasan, Pertama, produktivitas membantu menurunkan biaya. Biaya yang lebih rendah berarti laba yang lebih tinggi, atau kemampuan untuk menekan harga. Perusahaan dengan biaya rendah di suatu industri memiliki pilihan untuk memposisikan diri sebagai pemimpin harga terendahbiayasanya menjadi kelebihan yang signifikan antara segmen pasar yang sensitif terhadap harga. Kedua, perusahaan dengan biaya lebih rendah juga menghasilkan margin yang lebih tinggi, memberi pilihan untuk mengeluarkan lebih banyak biaya daripada pesaing dalam kegiatan pemasaran, dan meningkatkan pelayanan pelanggan dan pelayanan tambahan. Perusahaan tersebut juga mungkin dapat menawarkan margin yang lebih tinggi dan memberikan keuntungan lebih untuk menarik distributor dan perantara terbaik. Ketiga adalah kesempatan untuk mengamankan masa depan perusahaan dalam jangka panjang melalui investasi pada teknologi pelayanan baru dan pada pennelitian untuk menciptakan pelayanan baru yang unggul. Perbaikan fitur, dan sistem pelayanan yang inovatif. Yang terakhir upaya untuk meningkatkan produktivitas sering mempengaruhi pelanggan, pemasaran yang bertanggungjawab untuk memastikan bahwa dampak negatif dapat dihindari atau diminimisasi dan prosedur baru secara hati-hati disajikan kepada pelanggan. Dampak positif dapat dijadikan sebagai keunggulan baru. 43

Terdapat beberapa macam pengertian strategi dari para ahli. Menurut Marrus dalam Umar (2001:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi didefinisikan secara khusus sebagai tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terusmenerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (Prahalad dalam Umar, 2001:31). Menurut Chandra (2002:93), strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan saluran distribusi, dan sebagainya. Merumuskan strategi pemasaran berarti melaksanakan prosedur tiga langkah secara sistematis, bermula dari strategi segmentasi pasar, strategi penentuan pasar sasaran, dan strategi penentuan posisi pasar. Ketiga strategi tersebut adalah kunci di dalam manajemen pemasaran: a) Strategi Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar ke dalam kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik, ataupun, perilaku yang membutuhkan bauran produk dan bauran pemasaran tersendiri. Atau dengan kata lain segmentasi pasar merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Segmentasi pasar adalah proses menempatkan konsumen dalam sub kelompok di pasar produk, sehingga para pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi pemasaran dalam penentuan posisi perusahaan. (Setiadi. 2003:55) Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang sering dikenal dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2004:78) bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok variabel yang disebut empat P, yaitu: 1. Product/Produk Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Elemen-elemen yang termasuk dalam bauran produk antara lain ragam produk, kualitas, design, fitur, nama merek, kemasan, serta layanan. 2. Price/Harga 44

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga adalah unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan dan membutuhkan waktu yang relatif singkat, sedangkan ciri-ciri produk, saluran distribusi, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. 3. Place/Tempat Tempat atau saluran pemasaran meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Saluran distribusi adalah rangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran distribusi dapat didefinisikan sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen (Kotler, 2005). 4. Promotion/Promosi Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Konsep ini diperkenalkan oleh Sven Groß dan Alexander Schröder (2007) dalam bukunya Handbook of Low Cost Airlines. Sebuah maskapai penerbangan termasuk ke dalam maskapai penerbangan berbiaya murah apabila memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Hanya memberikan satu kelas layanan penerbangan untuk penumpang, yaitu kelas ekonomi 2. Hanya memiliki satu tipe pesawat yang digunakan untuk mengurangi biaya pelatihan dan biaya pengoperasian 3. Standar pemeliharaan pada pesawat adalah standar minimal 4. Tidak memberikan sistem pemesanan tempat duduk dan memungkinkan pemesanan lebih awal yang boleh memilih tempat duduk 5. Biaya penerbangan yang rendah dikarenakan biaya landasan di Bandara yang murah 6. Memiliki frekuensi penerbangan yang tinggi untuk memaksimalkan utilisasi pesawat dalam satu harinya 7. Rute yang sederhana (biasanya point to point) dikarenakan tidak terlalu banyak Bandara yang digunakan untuk transit 8. Menekankan penjualan dengan menggunakan tiket secara langsung (tidak dijual melalui travel agent) dan lebih mengutamakan melalui call center dan internet untuk menekan biaya tiket 9. Lebih mengutamakan pada sistem tiket elektronik dan tidak menggunakan tiket konvensional 10. Awak pesawat bekerja ganda dan tanpa memberlakukan penanganan melalui ground handling sehingga dapat menghemat biaya tenaga kerja 11. Tidak menyediakan fasilitas makanan minuman atau snack dalam setiap 45

penerbangan 12. Menerapkan pola tarif yang sangat sederhana pada satu tarif atau tarif sub kelas dengan harga mulai dari tarif promo/diskon. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan studi literatur dengan membandingkan beberapa teori yang ada, penelitian sebelumnya dan wawancara dengan beberapa narasumber. Untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dalam penulisan ini maka digunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut dokumen/kepustakaan, yaitu teknik memperoleh data dengan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis secara kualitatif dengan pola berfikir induktif. Proses analisis tersebut dilakukan dengan teknik analisis data yang bersifat content analisis yaitu melalui tahap pendiskripsian secara rinci, sifat, ciri dan substansi data serta konteksnya, kemudian secara teoritik interpretatif dan menggunakan logika induksi kemudian ditarik suatu kesimpulan. PEMBAHASAN Untuk memenangkan persaingan dan menguasai pangsa pasar yang terbatas ini di butuhkan suatu strategi, salah satunya adalah strategi pemasaran yaitu salah satu cara memenangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan baik itu untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Strategi pemasaran dapat dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun perencanaan perusahaan secara menyeluruh. Dipandang dari luasnya permasalahan yang ada dalam perusahaan, maka diperlukan adanya perencanaan yang menyeluruh untuk dijadikan pedoman bagi segmen perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Alasan lain yang menunjukkan pentingnya strategi pemasaran adalah semakin kerasnya persaingan yang dihadapi oleh perusahaan pada umumnya. Dalam situasi yang demikian, tidak ada lagi pilihan lain bagi perusahaan kecuali berusaha untuk menghadapinya atau sama sekali keluar dari arena persaingan. Perusahaan harus meningkatkan efektifitas dan nilai pelanggan, bahwa respon yang paling baik untuk melindungi pasar yaitu dengan melakukan inovasi terus menerus (continous innovation). Perusahaan terus berusaha meningkatkan efektifitas kompetitif dan nilai perusahaan di mata konsumennya. Pemasaran perlu mendapat perhatian serius oleh Perusahaan Penerbangan. Terutama didalam proses penetapan strategi pemasaran harus benar-benar matang, sehingga strategi 46

pemasaran yang dipilih akan mampu menembus pasar. Apalagi kondisi persaingan yang semakin ketat seperti saat ini, kemampuan untuk merebut pangsa pasar akan mempengaruhi kelangsungan hidup maskapai itu sendiri. Keadaan ini tidak terkecuali akan dihadapi oleh airlines. Suatu manajerial yang terdapat di dalamnya sangat membutuhkan perumusan strategi pemasaran yang tepat sebagai prioritas utama untuk menghadapi persaingan sebagai upaya mengembangkan pasar. Perkembangan pada sektor industri penerbangan mendorong peningkatan persaingan antar maskapai penerbangan, terlebih lagi dengan adanya pemain baru dalam industri penerbangan yang melakukan positioning sebagai Low Cost Carrier. Low Cost Carrier (LCC) merupakan maskapai yang menawarkan tarif rendah, lebih rendah dibandingkan maskapai Full Service Carrier yang selalu memberikan pelayan secara prima dan memuaskan para pelanggannya saat menggunakan jasa perusahaan tersebut. Perusahaan penerbangan LCC melakukan penekanan dan pereduksian biaya operasional sehingga dapat menjaring segmen pasar bawah yang lebih luas, pelayanan yang memuaskan merupakan tujuan utama dari pihak perusahan penerbangan. Perusahan penerbangan dimaksudkan dapat memikat calon konsumen dan mempercayakan perjalanannya menggunakan transportasi udara yang diselenggarakan oleh perusahaan tersebut karena acuan untuk setiap perusahaan penerbangan yang harus diberi perhatian khusus adalah aspek yang berhubungan langsung terhadap konsumen yaitu aspek keselamatan, keamanan, tepat waktu, pelayanan, dan efisiensi. Kelima aspek tersebut harus serta merta dikondisikan kepada seluruh karyawan dan tingkat manajemen, sebab pencapaian keberhasilan industri penerbangan merupakan rangkaian yang saling berkaitan. Oleh karena itu, baik perusahaan full service ataupun LCC saling berkompetisi dalam memberikan kepuasan pelayanan kepada calon konsumen dengan kemudahan reservasi, mengadakan tiket promo dan ketepatan waktu saat melakukan perjalanan sehingga diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepadatan penumpang (seat load factor). KESIMPULAN Maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier) merupakan sebuah maskapai penerbangan (airline) yang memberikan tarif rendah dengan cara menghapus beberapa layanan yang diterima penumpang pada umumnya dalam maskapai penerbangan lain. Saat ini industri yang bergerak di bidang 47

jasa transportasi udara mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan penerbangan asing maupun lokal yang bermunculan di Indonesia. Pertumbuhan industri tersebut tidak lepas dari adanya peningkatan daya beli konsumen terhadap jasa transportasi udara. Persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini menyebabkan banyak perusahaan yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini seakan menuntut setiap perusahaan penerbangan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Perusahaan menyediakan layanan yang lebih baik dan pelanggan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memaksimalkan teknologi yang ada. Pada saat itu, baik dari pelanggan dan perusahaan akan sama-sama menciptakan nilai. Apabila nilai yang dirasakan oleh pelanggan adalah merupakan kepuasan dari layanan tersebut, maka pelanggan akan mengulangi untuk menggunakan layanan yang sama. Ini akan terjadi berkali-kali. Tetapi sebaliknya jika pada satu waktu pelanggan kecewa, ada kemungkinan mereka akan mencoba untuk melihat kemungkinan layanan dari kompetitor/pesaing untuk memenuhi kepuasan mereka. Jika ini terjadi maka pelanggan dapat beralih ke pesaing. Dalam rangka menghadapi kekuatan persaingan perlunya strategi yang dikenal dengan nama strategi generik yang merupakan cara mendasar bagi perusahaan untuk mencapai profitabilitas di atas rata-rata industri dengan memiliki sustainable competitive advantage. Berikut ini jenis strategi generik Porter: a. Strategi keunggulan biaya menyeluruh Strategi keunggulan biaya menyeluruh adalah strategi yang digunakan untuk mencapai keunggulan biaya menyeluruh dalam industri melalui seperangkat kebijakan fungsional yang ditunjukkan pada sasaran utama. Keunggulan biaya memerlukan kontruksi agresif dan fasilitas skala yang efisien, usaha yang terus mernerus dalam mencapai penurunan biaya karena pengalaman, pengendalian dan overhead (biaya lain-lain) yang ketat, penghindaran pelanggan marginal, serta meminimalkan biaya dalam bidang-bidang seperti pelayanan, armada penjualan, periklanan dan lain-lain. b. Strategi diferensiasi, yaitu menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh industri secara menyeluruh sebagai hal yang unik. Perusahaan akan menggunakan strategi diferensiasi bila ingin bersaing dengan pesaingnya dalam hal keunikan produk dan jasa yang ditawarkan. Keunikan tersebut dapat dilihat dari ciri produk yang menawarkan nilai-nilai yang dicari 48

konsumen sehingga menjadikan produk tersebut unik dan berbeda dimata konsumen. Dalam strategi diferensiasi semua strategi dan kebijakan perusahaan harus dibuat berbeda dari pada pesaingnya. Perusahaan yang mengadopsi strategi ini biasanya memiliki banyak lini produk. Membuat produk dengan banyak model, fitur, harga dan lain-lain yang beragam. c. Strategi fokus, Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan dengan demikian akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing yang bersaing lebih luas. Perusahaan yang memilih strategi fokus secara potensial juga dapat menghasilkan laba diatas rata-rata atas industrinya. Strategi fokus dapat berarti bahwa perusahaan mempunyai posisi biaya rendah dengan target strategisnya, diferensiasi atau keduanya. Strategi: Perspektif Indonesia Jilid 2. Jakarta: Erlangga. (2005). Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku Kosumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana. Umar, H. (2001). Strategic Management in Action, Konsep, Teori dan Teknik Menganalisis Manajemen Strategis Bisnis Unit Berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David dan Wheelan-Hunger. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama DAFTAR PUSTAKA Chandra, Gregorius. (2002). Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta: Andi Ofset. Grob & Alexander Schroder, (2007). Handbook of Low Cost Airlines. Diakses melalui book.google.co.id pada tanggal 6 Agustus 2020. Lovelock, C. Jochen,W & Jacky M (2013). Pemasaran Jasa: Manusia, Teknologi, 49