LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 MARET 2008 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 MARET 2007.

dokumen-dokumen yang mirip
PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 dan 2010 < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 dan 2008 < Disajikan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 dan 2008 < Disajikan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

1 Jan 2014 / Catatan 30-Sept Des 2013

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

Catatan 30 Juni Des 2014 ASET

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT MODERN PHOTO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2007 DAN 2006

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only March 31, 2004 (9:40AM) To be Finalized Agreed by : Date :

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

TOTAL ASET 114,519,368, ,957,085,635

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

JUMLAH ASET LANCAR

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)


Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. INTI KAPUAS AROWANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Auditor Independen

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

R/058.AGA/11.1/2011. PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)

PT ALLBOND MAKMUR USAHA

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT INTER DELTA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Jumlah aset lancar

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

Catatan 31 Maret Des 2017 ASET

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

JUMLAH AKTIVA

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2009 DAN 2008

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Transkripsi:

Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen 31 Desember 2002 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2001 < Mata Uang Indonesia > PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 MARET 2008 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 MARET 2007 Daftar Isi Hal. Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi... 1-2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi... 3-4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi... 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi... 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi... 7-30 ************************** 1

Laporan Auditor Independen Laporan No. RPC-0182/02 Pemegang Saham dan Direksi PT Perdana Bangun Pusaka Tbk Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Perdana Bangun Pusaka Tbk dan Anak perusahaan tangga 31 Desember 2002, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasi PT Perdana Bangun Pusaka Tbk dan Anak perusahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2001 diaudit oleh auditor independen lain yang dalam laporannya bertanggal 8 April 2002 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai adanya keraguan mendasar terhadap kemampuan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Perdana Bangun Pusaka Tbk dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2002, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Catatan 21 atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan dampak kondisi ekonomi Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan dan tindakan yang telah ditempuh dan rencana yang akan dibuat oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi kondisi tersebut. Pada tahun 2002, Perusahaan dan Anak perusahaan mengalami rugi bersih konsolidasi sebesar Rp 6.180.966.438 sedangkan pada tahun 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan memperoleh laba bersih konsolidasi sebesar Rp 132.035.288. Akumulasi defisit konsolidasi masing-masing sebesar Rp 19.896.951.446 dan Rp 13.715.985.008 pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001. Kewajiban lancar konsolidasi melebihi aktiva lancar konsolidasi sebesar Rp 8.020.840.046 pada tanggal 31 Desember 2002 dan Rp 5.258.124.056 pada tanggal 31 Desember 2001. Kegiatan operasi Perusahaan dan Anak perusahaan telah terpengaruh dan masih akan terus terpengaruh di masa depan oleh kondisi ekonomi. Sebagai akibat kondisi ekonomi Indonesia, terdapat ketidakpastian signifikan yang dapat mempengaruhi operasi masa depan Perusahaan dan Anak perusahaan, dan oleh karena itu terdapat ketidakpastian signifikan apakah Perusahaan dan Anak perusahaan akan dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan pembayaran kewajiban pada saat jatuh tempo. Faktorfaktor ini, bersama hal-hal yang diuraikan pada Catatan 21, menimbulkan keraguan mendasar mengenai kemampuan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. PRASETIO, SARWOKO & SANDJAJA Indrajuwana Komala Widjaja NIAP 98.1.0511 7 Maret 2003 2

NERACA KONSOLIDASI Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2k, 3, 19 21,177,750,599 4,715,359,060 Piutang Usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 308.979.957 pada tahun 2011 dan Rp 734.110.915 pada tahun 2010 2d, 4 7,488,968,487 7,844,909,547 Lain-lain 21,000,000 90,450,000 Persediaan - bersih 2f, 5 28,301,236,955 49,659,107,715 Biaya dibayar di muka 2g 321,751,373 2,546,413,530 JUMLAH ASET LANCAR 57,310,707,413 64,856,239,852 ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih 2m, 10 1,971,226,426 1,879,633,492 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 30.195.222.799 pada tahun 2011 dan Rp 29.068.766.162 pada tahun 2010 2h, 6 22,137,692,165 23,285,240,013 Aset dari operasi dalam penghentian, bersih 532,768,163 Aset lain-lain 2e, 2g, 7, 10 1,762,386,698 329,192,248 JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 25,871,305,289 26,026,833,916 JUMLAH ASET 83,182,012,702 90,883,073,768 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 3

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) Catatan KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank 2k, 6, 8, 19 47,894,000,000 56,968,750,000 Hutang Usaha 2e 182,586,851 92,433,110 Lain-lain 109,600,000 15,389,995 Biaya masih harus dibayar 2k, 9, 19 793,543,625 464,113,633 Hutang pajak 2m, 10 46,780,989 32,743,522 Pendapatan yang ditangguhkan 2j 920,605,967 668,393,900 Hutang hubungan istimewa 2e 829,793,540 829,793,540 Jumlah Kewajiban Lancar 50,776,910,972 59,071,617,700 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Penyisihan imbalan kerja 7,524,880,000 6,435,826,845 Jaminan dari penyewa 11 546,743,500 725,677,750 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 8,071,623,500 7,161,504,595 JUMLAH KEWAJIBAN 58,848,534,472 66,233,122,295 SELISIH LEBIH NILAI AKTIVA BERSIH ATAS BIAYA PEROLEHAN ANAK PERUSAHAAN - Bersih 2i, 12 90,021,643 121,793,985 HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH 2b ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 317,715 317,698 EKUITAS Modal saham Modal dasar - 200.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 76.000.000 saham 13 38,000,000,000 38,000,000,000 Agio saham 8,080,485,432 8,080,485,432 Defisit 21 (21,837,346,560) (21,552,645,642) Jumlah Ekuitas 24,243,138,872 24,527,839,790 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 83,182,012,702 90,883,073,768 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 4

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Catatan PENDAPATAN BERSIH 2j, 14 13,495,181,121 17,428,821,418 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2j, 15 10,458,168,309 13,909,128,727 LABA KOTOR 3,037,012,812 22.50 3,519,692,691 BEBAN USAHA 2j, 16 Penjualan 2,277,874,249 2,279,904,244 Umum dan administrasi 20 627,875,600 436,677,800 Jumlah Beban Usaha 2,905,749,849 2,716,582,044 LABA (RUGI) USAHA 131,262,963 803,110,647 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (rugi) selisih kurs - bersih 2k 956,539,591 1,815,092,000 Penghasilan bunga 3 (11,390,943) 32,317,271 Amortisasi selisih lebih nilai aktiva bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan - bersih 2i, 12 7,943,086 7,943,086 Beban bunga 8 (52,500,180) (98,088,286) Lain-lain - bersih (8,025,725) (1,907,054) Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 892,565,829 1,755,357,017 LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK 1,023,828,792 2,558,467,664 BEBAN PAJAK 2m, 10 Tahun berjalan (300,777,963) (138,850,441) Tangguhan 51,114,096 17,570,651 Jumlah Beban Pajak (249,663,867) (121,279,790) LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 774,164,925 2,437,187,874 HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b (30) (13) LABA (RUGI) BERSIH 774,164,895 2,437,187,861 LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 2n 10 32 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 5

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Modal Ditempatkan dan Catatan Disetor Penuh Agio Saham Defisit Ekuitas - Bersih Saldo per 31 Desember 2009 38,000,000,000 8,080,485,432 (23,989,833,503) 22,090,651,929 Laba bersih 21 - - 2,437,187,861 2,437,187,861 Saldo per 31 Maret 2010 13, 21 38,000,000,000 8,080,485,432 (21,552,645,642) 24,527,839,790 Saldo per 31 Desember 2010 38,000,000,000 8,080,485,432 (22,611,511,455) 23,468,973,977 Rugi bersih 21-774,164,895 774,164,895 Saldo per 31 Maret 2011 13, 21 38,000,000,000 8,080,485,432 (21,837,346,560) 24,243,138,872 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 6

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 16,668,263,967 18,689,513,682 Pembayaran kas untuk: Pemasok (10,400,559,933) (20,111,159,907) Beban usaha (1,879,042,657) (3,935,149,294) Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 4,388,661,378 (5,356,795,519) Penerimaan kas dari: Penghasilan bunga (11,390,943) 32,317,271 Tagihan pajak penghasilan 10 0 525,541,460 Lain-lain (90,340,553) 2,199,446 Pembayaran kas untuk: Beban bunga (81,201,769) (98,088,286) Pajak (415,690,755) (390,935,476) Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 3,790,037,358 (5,285,761,104) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aktiva tetap 6 (31,824,250) (284,175,514) Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (31,824,250) (284,175,514) KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS 3,758,213,108 (5,569,936,618) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 17,419,537,491 10,285,295,678 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 21,177,750,599 4,715,359,060 INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Reklasifikasi dari aktiva lain-lain - uang muka pembelian peralatan ke aktiva tetap - - Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 7

1 UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Konica Cemerlang berdasarkan akta notaris James Herman Rahardjo, S.H/ No. 27 tanggal 7 Oktober 1987. Berdasarkan akta notaris No. 100 dari notaris yang sama tanggal 27 April 1988, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT. Perdana Bangun Pusaka. Perubahan ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Kepotusan No, C2-4750.HT. 01.01. TH 88 tanggal 3 Juni 1988, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan No. 86/Leg/1988 dan No. 154/Leg/1988 tanggal 16 Juni 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 Tambahan No. 2030 tanggal 8 Juni 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 26 Juni 2008 yang diaktakan dengan akta notaris Nyonya Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 88 tanggal 26 Juni 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 Perseroan Terbatas. Perubahan terakhir anggaran dasar ini mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-86536 AH.01.02-th-08 tanggal 17 November 2008. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatannya meliputi: I. Menjalankan usaha-usaha khususnya di bidang pengolahan film, industri alat-alat perlengkapan fotografi, kertas fotografi dan kamera, serta di bidang perfilman. II. Menjalankan perdagangan impor dan ekspor, bertindak sebagai perwakilan, agen, distributor dari badan-badan dan perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri. IIII. Menjalankan usaha-usaha di bidang perindustrian, pembangunan, pertambangan, pengangkutan, pertanian, peternakan, pergudangan dan percetakan. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1987. Perusahaan saat ini bergerak di bidang penjualan dan distribusi produk-produk fotografi. Perusahaan dan Anak perusahaan berdomisili di Jakarta, sedangkan depot-depot/perwakilan-perwakilan yang dimiliki atau disewa oleh Perusahaan tersebar di 14 wilayah geografis di Indonesia. Perusahaan beralamat di Jalan Gunung Sahari 78, Jakarta 10610. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 20 Juli 1995, dengan surat BAPEPAM No. S-965/PM/1995, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat 23.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga jual Rp 950 per saham. Pada tanggal 22 Agustus 1995, seluruh saham tercatat pada Bursa Efek Indonesia. saham Perusahaan hanya dicatatkan pada BEJ. 8

1 UMUM ( lanjutan ) c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Struktur Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: Jumlah Aktiva Perusahaan Kegiatan Pokok Tahun Mulai Persentase (Dalam Jutaan Operasi Komersial Pemilikan Rupiah) 2010 2009 PT Perdana Bangun PPenjualan dan distribusi produk- 1987-87,526 95,756 ( PBP ) - Induk Perus produk fotografi PT Perdana Liga PrimManufaktur film dan kertas foto 1991 99.99% 2,300 2,228 PT Perdana Adiloka (PMenyewakan ruang gedung perkantoran 1993 99.99% 13,315 12,643 d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan akta notaris Nyonya Maria Theresia Suprapti, S.H., notaris pengganti dari Nyonya Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 95 tanggal 28 Juni 2001, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Dewan Direksi 1. Lukman Kolim - Presiden Komisaris 1. Beng Irawan - P Presiden Direktur 2. Lukman Roswita - Komisaris 2. Rudy Lauw - DDirektur 3. Yustino Nirjana - Komisaris (Independen) 3. Buntaran Gondomartono - DDirektur Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan tanggal 18 Desember 2001, susunan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut: Komite Audit 1. Yustino Nirjana - Ketua 2. Djunaedy Nauli - Anggota 3. Hermawan - Anggota Gaji dan tunjangan untuk komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp 215 juta dan Rp. 235 juta pada tahun 2011 dan 2010. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan mempekerjakan 197 dan 184 orang karyawan tetap. ( tidak diaudit ). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang pedoman penyajian laporan keuangan perusahaan publik. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah anatara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( lanjutan ) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi ( lanjutan ) Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan (lihat Catatan 1c). Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, jumlah aktiva PLP dan PAL ( lihat Catatan 1c ) masing-masing mencerminkan 16 % dan 16 % terhadap jumlah aktiva konsolidasi untuk kedua tahun tersebut. Bagian hak minoritas atas ekuitas dari Anak perusahaan disajikan dalam akun "Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi" dalam neraca konsolidasi. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. c. Setara Kas Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang diklasifikasikan sebagai "Setara Kas". d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih lagi. e. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Seluruh transaksi signifikan yang berkaitan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan maupun tidak dengan persyaratan dan kondisi yang normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasi. f. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih ( the lower of cost or net realizable value ). Biaya perolehan ditentukan dengan metode "masuk pertama, keluar pertama (FIFO)". Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan penyisihan persediaan usang berdasarkan penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun. g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya. Biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun disajikan sebagai bagian dari "Aktiva Lain-lain". 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( lanjutan ) h. Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007) "Aset Tetap", yang menggantikan PSAK No.16 (1994). "Aset Tetap dan Aset lain-lain" dan PSAK No. 17 (1994), "Akuntansi Penyusutan". Berdasarkan PSAK No.16 (Revisi 2007) suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi ( revaluation model ) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan Anak Penusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan konsolidasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana 20 Mesin 10 Peralatan dan perabotan kantor 5 Kendaraan 5 Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek dan dicatat sebagai "Aset lain-lain" pada neraca konsolidasi. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Berdasarkan PSAK No.48 "Penurunan Nilai Aset" jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi pada saat kejadian atau perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi; Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari "Aset tetap" di neraca konsolidasi. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. i. Selisih Lebih Nilai Aset Bersih atas Biaya Perolehan Anak Perusahaan Selisih lebih nilai aset bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan pada tanggal pemilikan diamortisasi selama 20 ( dua puluh ) tahun sampai dengan tahun 2014 dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan atas penjualan barang diakui pada saat barang diserahkan kepada distributor/pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya. Pada Anak perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan ruang gedung perkantoran, pendapatan atas sewa ruang kantor dan parkir serta jasa pemeliharaan yang diterima di muka ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian sewa. k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( lanjutan ) k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing ( lanjutan ) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp 8.708 dan Rp 9.115 untuk 1 Dollar Amerika Serikat berdasarkan kurs tengah transaksi wesel ekspor dan uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. l. Informasi Segmen Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000), "Pelaporan Segmen", segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain. Perusahaan dan Anak perusahaan mengelompokkan segmen usaha menjadi tiga jenis industri yaitu manufaktur, perdagangan produk-produk fotografi yang diselenggarakan di 16 wilayah geografis di Indonesia ( lihat Catatan 1 dan 18c), serta penyewaan ruang gedung perkantoran. m. Penghasilan atau Beban Pajak Informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Sesuai dengan PSAK No. 46 "Akuntansi Pajak Penghasilan", penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporam komersial dan fiskal dan akumulasi kompensasi rugi fiskal. Mulai tahun 2002, penghasilan Anak perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan ruang gedung perkantoran dikenakan pajak yang bersifat final dengan tarif 10%. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak ( SKP ) diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. n. Laba (Rugi) per Saham Dasar Laba (rugi) usaha per saham dasar dan laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi masing-masing laba (rugi) usaha dan laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari saham ditempatkan dan disetor penuh yaitu sejumlah 76.000.000 saham masing-masing pada tahun 2011 dan 2010. o. Penggunanaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Dengan adanya ketidak pastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sesungguhnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan estimasi tersebut. 12

3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: Kas 335,328,042 442,678,946 Bank PT Bank Central Asia Tbk 334,701,266 625,635,316 PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu Bank Lippo Tbk) 563,974,523 514,440,053 PT Bank Mega Tbk 724,350,311 56,567,968 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 120,191,775 147,325,791 PT Bank Permata Tbk (dahulu PT Bank Bali Tbk) 12,449,481 5,895,689 PT Bank Mandiri 44,037,949 59,745,796 ING N.V, Singapura (US$ 369.161,72 pada tahun 2011 dan US$ 21.189,90 pada tahun 2010) 3,214,660,286 193,145,956 Jumlah 5,014,365,591 1,602,756,569 Setara kas - deposito berjangka PT Bank Mega Tbk 12,472,650,000 2,125,067,979 PT Bank Panin 3,355,406,966 15,828,056,966 2,125,067,979 Jumlah 21,177,750,599 4,170,503,494 Suku bunga tahunan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah berkisar antara 7.0% sampai dengan 8% pada tahun 2011 dan antara 7.5% sampai dengan 13% pada tahun 2010. 4. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari piutang usaha kepada pihak ketiga yang berasal dari penjualan: Produk fotografi dan lainnya Depot-depot 7,793,687,694 8,574,258,690 Penyewaan dan pemeliharaan gedung 4,260,750 4,761,772 Jumlah 7,797,948,444 8,579,020,462 Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 308,979,957 734,110,915 Bersih 7,488,968,487 7,844,909,547 Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Saldo awal 308,979,957 734,110,915 13

4. PIUTANG USAHA ( lanjutan ) Penyisihan (pembukuan kembali) piutang ragu-ragu Saldo akhir 308,979,957 734,110,915 Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: Persentase Persentase Umur (hari) Jumlah dari Jumlah Jumlah dari Jumlah 1-60 6,111,611,701 78.37% 5,830,474,868 67.96% 61-90 850,376,559 10.91% 826,153,232 9.63% 91-360 594,179,278 7.62% 1,527,184,072 17.80% > 361 241,780,906 3.10% 395,208,290 4.61% Jumlah 7,797,948,444 100.00% 8,579,020,462 100.00% Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. 5. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: Kertas fotografi 16,444,062,753 33,116,780,890 Film 1,913,402,530 1,379,371,346 Lain - lain 44,214,010 18,841,640 Mesin fotokopi dan suku cadang 2,752,919,881 3,706,597,801 Bahan kimia 974,956,988 1,751,247,246 Jumlah 22,129,556,162 39,972,838,923 Dikurangi penyisihan persediaan usang 515,952,429 1,594,847,930 Bersih 21,613,603,733 38,377,990,993 Barang impor dalam perjalanan 6,687,633,222 11,281,116,722 Jumlah 28,301,236,955 49,659,107,715 Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran dan risiko lainnya (lihat Catatan 6). Berdasarkan analisa atas kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari persediaan usang yang tidak dapat dijual. 14

6. ASET TETAP Akun ini terdiri dari: 2011 Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir Reklasifikasi Reklasifikasi Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah 17,741,653,902 - - 17,741,653,902 Bangunan dan prasarana 18,930,081,079 0-18,930,081,079 Mesin 8,176,932,041 0-8,176,932,041 Peralatan dan perabotan kantor 2,998,251,232 31,824,250-3,030,075,482 Kendaraan 4,458,093,029 0-4,458,093,029 Jumlah Biaya Perolehan 52,305,011,283 31,824,250 0 52,336,835,533 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana 15,636,197,984 194,760,959-15,830,958,943 Mesin 8,090,416,420 9,514,138-8,099,930,558 Peralatan dan perabotan kantor 2,616,768,497 39,434,568-2,656,203,065 Kendaraan 3,536,968,518 75,082,284-3,612,050,802 Jumlah Akumulasi Penyusutan 29,880,351,419 318,791,949 0 30,199,143,368 Nilai Buku 22,424,659,864 22,137,692,165 2010 Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir Reklasifikasi Reklasifikasi Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah 17,741,653,902-0 17,741,653,902 Bangunan dan prasarana 18,930,081,079 0 0 18,930,081,079 Mesin 8,176,932,041 0-8,176,932,041 Peralatan dan perabotan kantor 2,892,304,176 140,125,514-3,032,429,690 Kendaraan 4,328,859,463 144,050,000-4,472,909,463 Jumlah Biaya Perolehan 52,069,830,661 284,175,514 0 52,354,006,175 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana 14,816,545,099 204,913,224-15,021,458,323 Mesin 8,043,508,333 11,799,940-8,055,308,273 Peralatan dan perabotan kantor 2,483,367,724 36,816,933-2,520,184,657 Kendaraan 3,398,837,716 72,977,193-3,471,814,909 Jumlah Akumulasi Penyusutan 28,742,258,872 326,507,290 0 29,068,766,162 Nilai Buku 23,327,571,789 23,285,240,013 Beban penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 137.948.038 dan Rp. 176.923.342 untuk tahun 2011 dan Rp 326.507.290 untuk tahun 2010. 15

6. ASET TETAP ( lanjutan ) Hak atas tanah yang berlokasi di Jalan Urip Sumohardjo, Surabaya dan Jalan Otto Iskandardinata, Jakarta, memiliki hak pakai yang telah habis masa berlakunya pada tahun 1981. Hak atas tanah tersebut tidak dapat diperpanjang lagi, karena lokasi tersebut akan digunakan untuk kepentingan lain oleh pemerintah. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, tanah tersebut masih digunakan oleh Perusahaan dan Perusahaan akan meneruskan penggunaan tanah tersebut sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari Pemerintah. Biaya perolehan hak atas tanah tersebut adalah sebesar Rp 613.690.000. Hak atas tanah selain yang tersebut di atas merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berlaku selama 20 dan 30 tahun. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2011sampai dengan 2033. Manajemen berpendapat bahwa HGB tersebut dapat diperbaharui. Asset tetap, kecuali tanah dan persediaan ( Catatan 5 ) telah diasuransikan teehadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 37.000.000.000. Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas asset yang dipertanggungkan. Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. 7. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: Taksiran tagihan pajak (lihat Catatan 10) 13,696,817 160,628,778 Sewa dibayar di muka - jangka panjang 0 5,216,746 Pinjaman karyawan 146,387,500 44,490,000 Hak Guna Bangunan - bersih 1,040,674,218 68,906,724 Lain-lain 561,628,163 49,950,000 Jumlah 1,762,386,698 329,192,248 8. HUTANG BANK Akun ini terdiri dari hutang bank yang diperoleh dari: ING N.V., Singapura < US$ 5.500.000 pada tahun 2011 dan US$ 4.875.000 pada tahun 2010> 47,894,000,000 50,132,500,000 Bank Mega, Jakarta < US$ 0 pada tahun 2011 dan US$ 750.000 pada tahun 2010> 0 6,836,250,000 Jumlah 47,894,000,000 56,968,750,000 16

8. HUTANG BANK ( lanjutan ) Selama tahun 2011, Perusahaan dan Anak perusahaan belum melakukan pelunasan atas pinjaman tersebut di atas. Perusahaan memperoleh fasilitas modal kerja dari Bank of Singapore Limited dengan jumlah maksimum sebesar US$ 8.000.000.Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 0.63% sampai dengan 0.83% pada tahun 2011 dan antara 0,67% sampai dengan 3.70% pada tahun 2010. Pinjaman ini jatuh tempo setiap tiga bulanan dan akan terus diperpanjang secara otomatis sampai ada permintaan tertulis dari pihak Bank of Singapore Limited atas pelunasan pinjaman tersebut. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan pribadi dari Lukman Kolim, pemegang saham, dan Djenih Tanasal, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan diharuskan untuk meminta persetujuan tertulis dari Bank dalam melakukan, antara lain, penjaminan aset dan penggadaian atas aset yang dimiliki saat ini dan akan datang. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, Perusahaan telah memenuhi persyaratan yang diberikan oleh bank tersebut. 9. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: Penyisihan kesejahteraan karyawan (Lihat Catatan 20) 7,524,880,000 6,435,826,845 Jasa tenaga ahli 665,050,000 300,000,000 Lain-lain 128,493,625 164,113,633 Jumlah 8,318,423,625 6,899,940,478 10. HUTANG PAJAK Akun ini terdiri dari: Pajak penghasilan Pasal 21 557,875 150,000 Pasal 23 21,453,909 18,845,223 Pasal 25 (Desember) 7,418,250 0 Pajak pertambahan nilai 17,350,955 13,748,299 Jumlah 46,780,989 32,743,522 Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 17

10. HUTANG PAJAK ( lanjutan ) Laba <rugi)> sebelum beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi 1,023,828,733 2,558,467,638 Rugi Anak perusahaan sebelum beban pajak (343,536,976) (287,324,053) Amortisasi selisih lebih nilai aktiva bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan - bersih (7,943,086) (7,943,086) Laba <rugi> perusahaan sebelum beban pajak 672,348,671 2,263,200,499 Koreksi positif: Penyisihan kesejahteraan karyawan 200,000,000 70,000,000 Penyusutan (2,091,864) 10,621,702 Beban sewa 3,287,565 (1,024,885) Koreksi negatif: Penghasilan bunga yang dikenakan pajak final 11,718,620 (32,025,502) Taksiran laba < rugi > fiskal Perusahaan 885,262,992 2,310,771,814 Kompensasi kerugian (2,045,095,378) Kompensasi kerugian setelah koreksi dari kantor pajak 0 (2,045,095,378) Taksiran rugi fiskal Perusahaan setelah kompensasi kerugian 885,262,992 265,676,436 Rugi fiskal yang tidak dapat direalisasi 885,262,992 265,676,436 Taksiran laba < rugi > fiskal Perusahaan setelah kompensasi - bersih 885,262,992 265,676,436 Perhitungan beban pajak, taksiran tagihan pajak dan hutang pajak penghasilan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut : Perusahaan Taksiran rugi fiskal setelah kompensasi kerugian 885,262,992 265,676,436 Anak Perusahaan Penghasilan sewa yang dikenakan pajak penghasilan final - PT Perdana Adiloka (PAL) 720,439,500 724,314,160 Taksiran penghasilan kena pajak - PT Perdana Liga Prima (PLP) < Dibulatkan > 59,346,000 (6,094,000) 18

10. HUTANG PAJAK ( lanjutan ) Beban pajak Perusahaan Tarif progresif 221,315,763 66,419,025 Anak perusahaan Tarif final - PAL 72,043,950 72,431,416 Tarif progresif - PLP 7,418,250 Beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi 300,777,963 138,850,441 Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 232,397,500 224,572,000 Pasal 25 1,776,331 1,609,203 Sub-jumlah 234,173,831 226,181,203 Anak perusahaan Pasal 23 - PAL 72,043,950 72,431,416 Pasal 25 - PLP 838,749 866,600 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 307,056,530 299,479,219 Taksiran hutang pajak penghasilan Anak perusahaan - PLP 6,579,501 (866,600) Taksiran tagihan pajak Perusahaan Pajak penghasilan 12,858,068 159,762,178 Pajak penghasilan - PLP 838,749 866,600 Jumlah 13,696,817 160,628,778 Rincian taksiran tagihan pajak berdasarkan tahun pajak adalah sebagai berikut: Tahun 2011 13,696,817 Tahun 2010 0 160,628,778 Jumlah 13,696,817 160,628,778 Pada bulan April 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2008 sebesar jumlah uang yang diklaim oleh Perusahaan. Lebih lanjut Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kekurangan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 4 (2), 21, 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008 sejumlah Rp.248.505.929. 19

10. HUTANG PAJAK ( lanjutan ) Rincian beban pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Beda waktu dengan tarif pajak yang berlaku Perusahaan Penyisihan kesejahteraan karyawan 50,000,000 17,500,000 Penyusutan aktiva tetap (522,966) 2,655,425 Amortisasi sewa dibayar di muka 821,891 (256,221) 50,298,925 19,899,204 PLP Penyusutan aset tetap 815,171 (2,328,553) 815,171 (2,328,553) Jumlah beban ( manfaat ) pajak tangguhan - konsolidasi 51,114,096 17,570,651 Pada tahun 2002 manajemen Perusahaan memutuskan untuk menghapus aktiva pajak tangguhan yang berasal dari akumulasi rugi fiskal yang tidak dapat direalisasikan. Pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut: Aset pajak tangguhan Perusahaan Penyisihan kesejahteraan karyawan 1,630,610,000 1,382,741,824 Aset tetap 83,850,769 158,846,419 Penyisihan piutang ragu-ragu 77,244,989 183,527,729 Penyisihan persediaan usang 128,988,107 55,961,983 1,920,693,865 1,781,077,955 PLP Penyisihan kesejahteraan karyawan 54,691,125 109,414,957 54,691,125 109,414,957 Jumlah aset pajak tangguhan 1,975,384,990 1,890,492,912 Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan Beban sewa dibayar di muka (821,891) 256,221 PLP Aset tetap 4,980,455 10,603,199 Jumlah kewajiban pajak tangguhan 4,158,564 10,859,420 20

10. HUTANG PAJAK ( lanjutan ) Aset pajak tangguhan - bersih Perusahaan 1,921,515,756 1,780,821,734 PLP 49,710,670 98,811,758 Aset pajak tangguhan - bersih 1,971,226,426 1,879,633,492 Kewajiban pajak tangguhan - bersih (PLP) Penggunaan aset pajak tangguhan yang diakui Perusahaan bergantung atas laba kena pajak di masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada. Manajemen Peusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aset pajak tangguhan akan dapat terpulihkan. Rekonsiliasi antara beban ( manfaat ) pajak yang dihitung dengan menngunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban ( manfaat ) pajak seperti yang tercantum pada laporan rugi laba konsolidasi, kecuali PT Perdana Adiloka, Anak Perusahaan yang penghasilannya dikenakan pajak final, adalah sebagai berikut : Laba (rugi) sebelum beban pajak 1,023,828,792 2,558,467,664 Dikurangi rugi sebelum beban pajak Anak perusahaan yang dikenakan pajak final (290,681,861) (284,051,688) Eliminasi - selisih nilai lebih aktiva bersih atas 733,146,931 2,274,415,976 biaya perolehan Anak perusahaan (7,943,086) (2,053,038,824) 725,203,845 221,377,152 Dengan tarif pajak maksimum 174,694,072 55,344,288 Beda tetap dengan tarif pajak maksimum (48,188,252) (8,019,317) Beda temporer 51,114,096 1,523,402 Beban pajak 177,619,916 48,848,373 Penghasilan Anak perusahaan yang dikenakan pajak final 720,439,500 724,314,160 Beban pajak final 72,043,950 72,431,416 Jumlah beban pajak 249,663,866 121,279,789 Pada September 2008, Undang-undang No.7 Tahun 1983 mengenai "Pajak Penghasilan" diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No.36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. 21

10. HUTANG PAJAK ( lanjutan ) Sesuai dengan peraturan perpajakan Indonesia, saldo rugi fiskal dapat dibawa untuk periode selama lima tahun. Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jendral Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Menurut perubahan ketiga atas ketentuan umum dan tata cara perpajakan, batas waktu tersebut berkurang menjadi 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak dan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, batas waktu tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013. 11. JAMINAN DARI PENYEWA Akun ini merupakan jaminan atas telepon, sewa gedung dan jasa pemeliharaan dari penyewa sehubungan dengan kegiatan penyewaan ruangan oleh PT Perdana Adiloka, Anak perusahaan. 12. SELISIH LEBIH NILAI AKTIVA BERSIH ATAS BIAYA PEROLEHAN ANAK PERUSAHAAN Selisih lebih nilai aktiva bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan : Analisis dari akun ini adalah sebagai berikut: Selisih lebih nilai aktiva bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan 635,446,848 635,446,848 Akumulasi amortisasi (545,425,205) (513,652,863) Bersih 90,021,643 121,793,985 Amortisasi selisih lebih nilai aktiva bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan berjumlah Rp 7.943.086 disajikan sebagai bagian dari "Penghasilan ( Beban ) Lain-lain" dalam laporan laba rugi konsolidasi. 13. MODAL SAHAM Pemegang saham dan pemilikan saham berdasarkan catatan Biro Administrasi Efek (BAE) adalah sebagai berikut: 2011 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah PT Dasabina Adityasarana 48,760,000 64.16% 24,380,000,000 PT Indolife Pensiontama 6,619,000 8.71% 3,115,000,000 Lukman Kolim (Presiden Komisaris) 4,240,000 5.58% 2,120,000,000 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 16,381,000 21.55% 8,385,000,000 Jumlah 76,000,000 100.00% 38,000,000,000 22

13. MODAL SAHAM ( lanjutan ) 2010 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah PT Dasabina Adityasarana 48,760,000 64.16% 24,380,000,000 PT Indolife Pensiontama 6,619,000 8.71% 3,115,000,000 Lukman Kolim (Presiden Komisaris) 4,240,000 5.58% 2,120,000,000 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 16,381,000 21.55% 8,385,000,000 Jumlah 76,000,000 100.00% 38,000,000,000 14. PENDAPATAN BERSIH Akun ini terdiri dari: Barang dagangan Produk fotografi 11,119,789,904 14,737,710,259 Produk mesin fotokopi dan suku cadang 1,577,023,638 1,625,211,833 Produk fotografi lain-lain 15,000,001 361,778,939 Jasa penyewaan dan pemeliharaan gedung 783,367,578 704,120,387 Jumlah 13,495,181,121 17,428,821,418 Perusahaan dan Anak perusahaan tidak melakukan penjualan kepada satu pihak manapun dengan nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih konsolidasi. 15. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: Barang dagangan Produk fotografi 8,660,525,734 12,015,893,408 Produk mesin fotokopi dan suku cadang 1,166,508,798 1,032,412,769 Produk fotografi lain-lain 101,400 297,145,993 Jasa penyewaan dan pemeliharaan gedung 631,032,377 563,676,557 Jumlah 10,458,168,309 13,909,128,727 Perusahaan melakukan pembelian produk fotografi dari Mitsubishi Corporation, Jepang ( lihat Catatan 17a ), dengan jumlah pembelian sekitar 59.02% dan 72.63% masing-masing dari jumlah pembelian pada tahun 2011 dan 2010 dan melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih konsolidasi. 23

16. BEBAN USAHA Akun ini terdiri dari: Beban Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 901,967,350 906,559,250 Iklan dan promosi 278,859,250 429,923,750 Penyusutan 180,843,911 186,839,304 Perjalanan dinas 48,606,800 81,829,400 Kendaraan 105,060,500 123,010,800 Kantor 132,444,860 112,066,700 Telepon 74,975,683 71,746,906 Listrik dan air 129,395,100 125,401,739 Pemeliharaan dan perbaikan 104,558,480 35,825,900 Asuransi 33,483,750 0 Sewa 5,162,565 3,912,565 Lain-lain 282,516,000 202,787,930 Jumlah 2,277,874,249 2,279,904,244 Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 352,657,500 324,340,500 Penyisihan kesejahteraan karyawan (Lihat Catatan 20) 200,000,000 70,000,000 Jasa tenaga ahli 25,399,600 9,300,000 Kendaraan 16,770,000 9,985,300 Perjalanan dinas 9,405,600 4,090,000 Lain-lain 23,642,900 18,962,000 Jumlah 627,875,600 436,677,800 Jumlah Beban Usaha 2,905,749,849 2,716,582,044 17. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian penting dan ikatan sebagai berikut: a. Berdasarkan Perjanjian Pengadaan dan Pembelian antara Perusahaan dengan Konica Minolta Photo Imaging Inc., Jepang dan Mitsubishi Corporation ( Mitsubishi ),Jepang, Perusahaan setuju untuk membeli produk Konica Minolta seperti kertas film berwarna, film, bahan kimia untuk foto, mesin cuci cetak ( minilab ) dan lain-lain dalam jumlah minimal tertentu. Sesuai dengan perjanjian ini, Perusahaan memperoleh hak eksklusif sebagai penyalur dan penjual produk-produk Konica Minolta di Indonesia. Pada bulan Juli 2006, Dai Nippon Printing Co. Ltd., Jepang (DNP) mengambil alih usaha dan aset milik Konica Minolta. Pada bulan Maret 2007berdasarkan "Certified Letter" yang dikeluarkan oleh DNP, Perusahaan telah ditunjuk sebagai distributor resmi DNP di Indonesia. Pembelian produk DNP adalah sejumlah Rp. 2.999.668.180 atau sekitar 59 % dari jumlah pembelian pada tahun 2011. b. Berdasarkan Perjanjian Pengadaan dan Pembelian tanggal 14 Juli 2008 antara Perusahaan dengan Panasonic System Asia Pacific (PSY). Singapore. PSY setuju untuk memasok peralatan dokumen kantor seperti mesin foto copy dan spare part yang terkait dengan merk Panasonic dan merk lain yang dimiliki Matsushita Electric Industrial Company imited of Japan. Perjanjian ini berlaku selama satu tahun terhitung sejak 1 Juli 2008 dan secara otomatis diperpanjamg setiap satu tahun kecuali ada pernyataan pemberhentian dari salah satu pihak tersebut. 24

18. INFORMASI SEGMEN Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi 3 segmen usaha utama yang terdiri dari: a. Bidang Usaha Bidang Usaha Nama Perusahaan Perdagangan PT Perdana Bangun Pusaka Manufaktur PT Perdana Liga Prima Penyewaan ruang gedung perkantoran PT Perdana Adiloka b. Informasi Segmen Usaha 2011 Penyewaan Ruang Gedung Keterangan Perdagangan Manufaktur Perkantoran Eliminasi Konsolidasi PENDAPATAN Penjualan eksternal 12,711,813,543 0 783,367,578 13,495,181,121 Penjualan antar segmen 0 129,200,000 134,985,000 (264,185,000) 0 Jumlah pendapatan 12,711,813,543 129,200,000 918,352,578 (264,185,000) 13,495,181,121 HASIL Laba < rugi > usaha (208,941,389) 52,884,151 287,320,201 0 131,262,963 Penghasilan bunga (11,718,620) 30,964 296,713 (11,390,943) Beban bunga (52,500,180) 0 0 (52,500,180) lain-lain (11,030,672) (60,000) 3,064,947 7,943,086 (82,639) Selisih kurs 956,539,591 0 0 0 956,539,591 Pajak penghasilan tahun berjalan (221,315,763) (7,418,250) (72,043,950) 0 (300,777,963) Pajak penghasilan ditangguhkan 50,298,925 815,171 0 51,114,096 Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi 0 0 0 (30) (30) Laba (rugi) bersih 501,331,892 46,252,036 218,637,911 7,943,056 774,164,895 INFORMASI LAINNYA Aktiva segmen 71,777,648,345 2,300,445,863 13,315,020,780 (4,211,102,286) 83,182,012,702 Invesrasi pada perusahaan asosiasi 16,280,663,333 0 0 (16,280,663,333) 0 Jumlah aktiva yang dik 88,058,311,678 2,300,445,863 13,315,020,780 (20,491,765,619) 83,182,012,702 Kewajiban segmen 58,147,489,664 2,186,344,474 2,725,802,620 (4,211,102,286) 58,848,534,472 Penyusutan (180,843,911) (7,954,049) (129,993,989) 0 (318,791,949) 2010 Penyewaan Ruang Gedung Keterangan Perdagangan Manufaktur Perkantoran Eliminasi Konsolidasi PENDAPATAN Penjualan eksternal 16,724,701,031 0 704,120,387 0 17,428,821,418 Penjualan antar segmen 0 74,300,000 134,985,000 (209,285,000) 0 Jumlah pendapatan 16,724,701,031 74,300,000 839,105,387 (209,285,000) 17,428,821,418 25

18. INFORMASI SEGMEN ( lanjutan ) b. Informasi Segmen Usaha < lanjutan ) 2010 Penyewaan Ruang Gedung Keterangan Perdagangan Manufaktur Perkantoran Eliminasi Konsolidasi HASIL Laba < rugi > usaha 524,401,244 3,280,573 275,428,830 0 803,110,647 Penghasilan bunga 32,025,502 51,762 240,007 0 32,317,271 Beban bunga (98,088,286) 0 0 0 (98,088,286) Rugi penurunan nilai aktiva tetap lain-lain (10,229,935) (59,970) 8,382,851 7,943,086 6,036,032 Selisih kurs 1,815,092,000 0 0 0 1,815,092,000 Prov for written of N/R 0 0 0 0 0 Pajak penghasilan tahun berjalan (66,419,025) 0 (72,431,416) 0 (138,850,441) Pajak penghasilan ditangguhkan 19,899,204 (2,328,553) 0 0 17,570,651 Hak minoritas atas rugi bersih anak 0 0 0 0 0 perusahaan yang dikonsolidasi 0 0 0 (13) (13) Laba (rugi) bersih 2,216,680,704 943,812 211,620,272 7,943,073 2,437,187,861 INFORMASI LAINNYA Aktiva segmen 80,007,789,138 2,228,373,717 12,642,668,699 (3,995,757,786) 90,883,073,768 Invesrasi pada perusahaan asosiasi 16,280,663,333 0 0 (16,280,663,333) 0 Jumlah aktiva yang dikonsolidasi 96,288,452,471 2,228,373,717 12,642,668,699 (20,276,421,119) 90,883,073,768 Kewajiban segmen 65,792,782,280 2,136,366,783 2,299,731,018 (3,995,757,786) 66,233,122,295 Penyusutan (186,839,304) (9,868,827) (129,799,159) 0 (326,507,290) Penetapan harga untuk transaksi antar segmen dilakukan sesuai dengan perjanjian yang ditetapkan. c. Informasi Segmen Geografis Pendapatan dari kegiatan operasi: Jakarta 5,059,067,469 9,058,283,594 Surabaya 1,921,080,774 1,672,216,902 Medan 1,100,395,140 1,376,346,045 Semarang 1,005,246,513 1,291,173,851 Bandung 268,133,283 438,623,283 Banjarmasin 722,507,943 485,654,555 Padang 252,412,989 277,962,839 Palembang 971,515,558 831,658,883 Makassar 1,017,323,886 949,334,172 Pekanbaru 332,071,722 282,515,729 Manado 340,382,321 173,620,289 Denpasar 123,672,101 162,046,049 Balikpapan 429,339,907 503,319,455 Lampung 216,214,504 135,348,762 26

18. INFORMASI SEGMEN ( lanjutan ) c. Informasi Segmen Geografis ( lanjutan ) Pendapatan dari kegiatan operasi 13,759,364,110 17,638,104,408 Eliminasi (264,185,000) (209,285,000) Pendapatan bersih setelah eliminasi 13,495,179,110 17,428,819,408 Semua aktiva berlokasi di Indonesia. 19. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aset dan kewajiban dalam Dolar AS sebagai berikut: Aset Kas dan setara kas 369,162 21,190 Kewajiban Hutang bank (5,500,000) (6,250,000) Kewajiban dalam Dolar AS - bersih (5,130,838) (6,228,810) Ekuivalen dalam Rupiah (44,679,337,304) (72,098,475,750) 20. KESEJAHTERAAN KARYAWAN Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian masing-masing sebesar Rp 200.000.000 dan Rp 70.000.000 sebagaimana yang ditentukan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan. Akrual atas kewajiban ini telah ditentukan berdasarkan metode diskonto nilai sekarang dan disajikan sebagai bagian dari "Beban Umum dan Administrasi" dalam laporan laba rugi konsolidasi (lihat Catatan 16). 21. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya. 27