HUBUNGAN SIKAP BAHASA DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH 1) Al Ashadi Alimin dan 2) Hariyadi IKIP PGRI Pontianak e-mail: alashadialimin@ikippgriptk.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) sikap bahasa Indonesia mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah; 2) hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah; dan 3) ada tidaknya hubungan antara sikap bahasa dengan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Kuantitatif deskriptif dengan bentuk studi korelasional. Sampel terdiri atas 83 mahasiswa angkatan 2017 di Program Studi Pendidikan Fisika, PPKn, dan Bimbingan Konseling IKIP PGRI Pontianak. Teknik analisis yang digunakan meliputi uji persyaratan dan uji instrumen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: (1) pengumpulan data sikap bahasa indonesia menggunakan teknik angket tertutup (2) pengumpulan data hasil belajar mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah menggunakan teknik Studi dokumenter. Validitas angket sikap bahasa Indonesia menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut: 1) sikap bahasa Indonesia mahasiswa dengan hasil rata-rata skor sebesar 118,349, dengan presentase sebesar 78,90% dan dikategorikan Baik,; 2) hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah dengan rata-rata skor 74,49 dan persentasenya sebesar 74,49% serta dikategorikan Baik; dan 3) ada hubungan positif yang signifikan antara sikap bahasa indonesia dengan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah dengan hasil korelasi sebesar 0,402. Kata Kunci: Sikap Bahasa, Hasil Belajar, Bahasa Indonesia Abstract This study aims to describe: 1) the attitude of Indonesian students in Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah courses; 2) student learning outcomes in Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah courses; and 3) whether there is a relationship between language attitudes and student learning outcomes in Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah courses. This type of research in this research is descriptive quantitative with the form of correlational studies. The sample consisted of 83 students in the Physics Education Study Program, Pancasila and Civic Education, and Counseling Program. The analysis technique used includes test requirements and test instruments. Data collection techniques in this study include: (1) data collection on Indonesian language attitudes using a closed questionnaire technique (2) data collection on Indonesian language learning outcomes in scientific work using documentary study techniques. The validity of the Indonesian attitude questionnaire uses the product moment correlation formula. The results of the study were concluded as follows: 1) Indonesian language attitudes of students with an average score of 118,349, with a percentage of 78,90% and categorized Good; 2) student learning outcomes in Indonesian language courses in scientific work with an average score of 74.49 and the percentage of 74.49% and categorized Good; and 3) there is a significant positive relationship between Indonesian language attitudes and student learning outcomes in Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah courses the correlation result is 0.402. Keywords: Use The Same Format As Abstract, Write 3 5 Keywords Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 52
PENDAHULUAN Pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia yang dirasakan sampai saat ini tidak terlepas dari peristiwa penting dari sejarah Indonesia yaitu pengukuhan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, sebagaimana tertuang dalam Undang- Undang Dasar 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam Bab XV pasal 36. Sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia memiliki peran penting di ranah pendidikan (Yazidi, 2012:171). Pemakaian bahasa Indonesia di ranah pendidikan diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara sebagaimana tercantum dalam pasal 29 ayat (1) yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional. Sesuai amanat undang-undang tersebut bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar dan mata pelajaran wajib di lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai dengan jenjang pendidikan tinggi. Selain itu, kaitannya peran penting bahasa Indonesia dengan dunia pendidikan adalah sebagai bahasa yang berfungsi untuk penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, materimateri pelajaran dan buku teks menggunakan bahasa Indonesia sebagai media penyampaiannya. Implementasi dari kebijakan dan peraturan pemerintah tersebut, kurikulum di pergurun tinggi terutama di IKIP PGRI Pontianak mengembangkan mata kuliah kepribadian bahasa Indonesia yang diberi nama mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah. Mata kuliah tersebut dalam struktur kurikulum tahun 2015 yang berbasis KKNI diajarkan keseluruh program studi yang ada di IKIP PGRI Pontianak dengan bobot 2 SKS dan tersebar disemester awal. Penelitian ini bermaksud untuk melihat hubungan antara sikap bahasa mahasiswa terhadap Bahasa Indonesia dengan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah pada Program Studi Pendidikan Fisika, Bimbingan Konseling, dan PPKn. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah di lintas prodi. Dipetakannya hasil belajar ini agar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dapat mengevaluasi pembelajaran bahasa Indonesia dalam karya ilmiah kedepannya untuk menjadi lebih baik. Sehingga dapat merancang pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah. Hasil penelitian yang berkaitan dengan hubungan antara sikap bahasa dengan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah dapat dimanfaatkan dalam menyusun perencanaan pengajaran Bahasa Indonesia yang lebih terarah dan komprehensif agar bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi yang tetap mantap sesuai dengan kaidah dan fungsinya. Lebih mendalam kajian ini diharapkan dapat mendukung perencanaan pengajaran bahasa oleh Dosen Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) mata kuliah Bahasa Indonesia dalam karya ilmiah di IKIP PGRI Pontianak, melalui pembelajaran bahasa Indonesia yang kreatif dan inovatif diharapkan mahasiswa memiliki sikap bangga terhadap bahasanya sendiri. Sikap postif terhadap bahasa Indonesia tercermin dari keinginan yang kuat untuk menjaga, memiliki, dan bangga menggunakan bahasa Indonesia. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap bahasa dengan hasil belajar Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 53
mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Sikap bahasa Indonesia mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah, (2) Hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah, dan (3) Hubungan antara sikap bahasa dengan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah. Sikap bahasa dikaitkan dengan perilaku berbahasa atau perilaku bertutur individu. Beberapa ahli mencoba memberikan batasan berkaitan dengan sikap bahasa yang dihubungkan dengan perilaku atau tindakan, diantaranya (Aslinda dan Syafyahya, 2014:10) mendefinisakan sikap bahasa berkaitan dengan kesopanan bereaksi terhadap suatu keadaan, sikap bahasa menunjuk pada sikap mental dan sikap perilaku dalam berbahasa. Sikap bahasa dapat diamati antara lain melalui perilaku berbahasa atau perilaku bertutur. Pendapat tersebut ditegaskan kembali oleh (Richards, dan Schmidt, 2002:286) mendefinisikan sikap bahasa berkaitan dengan sikap penutur dari bahasa yang berbeda atau dari variasi bahasa yang sama. Pendapat yang lebih luas berkaitan dengan sikap bahasa disampaikan oleh Fasold (Thomas dan Wareing 2007:292-293) sikap bahasa menyangkut pandangan penutur dwi-bahasa atau multi-bahasa terhadap bahasa yang lebih cocok untuk membicarakan topik tertentu, bahasa yang dianggap lebih menyenangkan secara estetik daripada bahasa lain, dan sikapsikap kebahasaan yang kaitannya dengan identitas sosial dan budaya penutur. Sikap positif terhadap bahasa terutama terhadap bahasa Indonesia menurut (Alwi, 2011: 52) dapat diukur berdasarkan tiga macam tolok ukur, yaitu (1) kebanggaan terhadap bahasa Indonesia (language pride), (2) kesetian terhadap bahasa Indonesia (languange loyality), dan (3) kesadaran untuk memenuhi kaidahkaidah berbahasa yang berlaku (awareness of the norm). Lebih lanjut dijelaskan oleh Alwi sikap kebanggaan dan kesetiaan terhadap suatu bahasa terutama bahasa Indonesia dapat dilihat dari kebiasaan sebagian anggota masyarakat dalam menggunakan istilah asing secara tepat pada saat berbahasa Indonesia. Ketiga ciri bahasa tersebut merupakan cerminan sikap bahasa positif terhadap suatu bahasa, lebih lanjut (Chaer, 2010:152) menjelaskan ketika ketiga ciri bahasa tersebut sudah mulai menghilang atau melemah dari diri seseorang atau sekelompok orang maka dapat dikatakan sikap negatif telah muncul dalam diri atau sekelompok orang tersebut. Sikap negatif terhadap bahasa menurut (Chaer, 2010:152) menjelaskan akan muncul apabila tidak ada gairah atau dorongan untuk mempertahankan kemandirian bahasanya, atau bahkan tidak peduli sama sekali. Penjelasan lebih lanjut sikap negatif terhadap bahasa terjadi ketika seseorang merasa malu menggunakan bahasa sendiri, dan sikap negatif ini akan lebih parah lagi ketika orang atau sekelompok orang sudah tidak mempunyai kesadaran akan adanya norma bahasa. Selama terjadinya aktivitas belajar, dosen perlu membantu mahasiswa dalam memperoleh informasi, ide, keterampilan cara berpikir untuk mencapai tujuan yang diharapkan diantaranya yaitu peningkatan dalam hasil belajar. Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang telah dicapai setelah mengikuti pelajaran dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut (Rusman, 2012: 123) hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 54
diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif afektif, dan psikomotor. Menurut Gagne, (Dahar, 2011: 118) terdapat lima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar yaitu: keterampilan intelektual, strategi kognitif sikap (afektif), informasi verbal, dan keterampilan motorik. Menurut (Munir, 2008:146) hasil belajar adalah perubahan perilaku. Perilaku itu meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil belajar pada aspek pengetahuan adalah dari tidak tahu menjadi tahu. pada aspek sikap dari tidak mau menjadi mau, dan pada aspek keterampilan dari tidak mampu menjadi mampu. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan hasil belajar adalah nilai yang telah diperoleh atau didapat masing-masing siswa dalam mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah. Menurut Hamalik (Rusman, 2012: 123) hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Sedangkan menurut (Sudjana, 2005:22) hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Peran penting bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di lembaga pendidikan tidak terlepas dari peran civitas akademika baik sekolah, guru, dan dosen yang merupakan pioner teladan berbahasa Indonesia. Di perguruan tinggi dosen yang profesional memiliki kesempatan yang luas untuk menyebarluaskan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar melalui berbagai upaya strategis dalam pengajaran bahasa Indonesia kepada mahasiswanya. Dosen bahasa dan sastra Indonesia menjadi pilar teladan dalam berbahasa, pendapat tersebut disampaikan oleh (Rohmadi dan Nugraheini, 2011:27-28) yang menyatakan bahwa dosen bahasa dan sastra Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pilar teladan berbahasa melalui pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis active leearning bagi mahasiswa di semua program studi. Lebih lanjut dijelaskan (Rohmadi dan Nugraheini, 2011:29) bahwa bahasa lisan dapat diajarkan melalui berbagai aktivitas keterampilan berbicara baik lansung maupun tidak langsung di berbagai ranah dan konteks pembicaraan seperti diskusi ilmiah, seminar ilmiah, dan presentasi berbagai tugas terstruktur. Sedangkan secara tertulis pengembangan pemakaian bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui karya tulis mahasiswa yang berwujud makalah, ringkasan, iktisar buku, dan bahkan kajian-kajian kritis sebagai bahan diskusi. Kebijakan pemerintah berkaitan dengan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah dan dipelajari di semua jurusan atau program studi di seluruh fakultas di perguruan tinggi berdasarkan Undang- Undang RI No. 20 Tahun 2003 tantang Pendidikan Nasional, Pasal 37 ayat 2 yang mewajibkan perguruan tinggi menyelenggarakan beberapa Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) satu diantaranya adalah mata kuliah bahasa Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berkebangsaan. Berkaitan dengan hal tersebut, mata kuliah pengembangan kepribadian untuk mata kuliah bahasa Indonesia lebih lanjut mengacu pada peraturan SK Dirjen Dikti No. 43 Tahun 2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 55
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Implementasi dari kebijakan dan peraturan pemerintah tersebut, kurikulum di pergurun tinggi terutama di IKIP PGRI Pontianak mengembangkan mata kuliah kepribadian bahasa Indonesia yang diberi nama mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah. Mata kuliah tersebut dalam struktur kurikulum tahun 2015 yang berbasis KKNI diajarkan keseluruh program studi yang ada di IKIP PGRI Pontianak dengan bobot 2 SKS dan tersebar di semester awal. Sebagaimana yang tercantum dalam Pedoman Operasional Akademik IKIP PGRI Pontianak, Tim Penyusun (2015: 143) menyatakan mata kuliah bahasa Indonesia di dalam struktur kurikulum Program Studi Bimbingan dan Konseling mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah dengan kode MPK110315 berbobot 2 SKS tersebar di semester I. Hal serupa juga terdapat pada kurikulum Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, (Tim Penyusun, 2015: 171) mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah dengan kode MPK120215 berbobot 2 SKS tersebar di semester I. Kurikulum Program Studi Pendidikan Fisika, sebagaimana yang dinyatakan oleh (Tim Penyusun, 2015:273) bahwa mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah dengan kode mata kuliah MPK220815 berbobot 2 SKS berada di semester I. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian jenis ini menekankan analisisnya pada datadata numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Bentuk dari penelitian ini yaitu studi korelasional. Studi korelasional digunakan karena jenis penelitian ini dapat dipakai untuk mendeteksi tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. Rancangan penelitian korelasional pada dasarnya adalah terdapat dua variabel yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah sikap bahasa, sedangkan variael terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah. Koefisien korelasi yang dihasilkan mengindikasikan tingkatan/ derajat hubungan antara sikap bahasa dengan hasil belajar pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah. Populasi di dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Fisika, PPKn, dan Bimbingan Konseling di IKIP PGRI Pontianak, dengan jumlah populasi 93 mahasiswa. (Arikunto, 2010:112) mengatakan bahwa Apabila subjeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan populasi. Tetapi, jika jumlah subjek besar, dapat diambil antara 10-15% atau 15-25% atau lebih. Berdasarkan paparan tersebut, dikarenakan populasi dalam penelitian ini berjumlah 83 mahasiswa, maka peneliti menetapkan penelitian ini sebagai penelitian populasi, yaitu menjadikan seluruh populasi sebagai sampel penelitian. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik komunikasi tidak langsung berupa angket tertutup dan studi dokumenter. Sesuai dengan variabel di dalam penelitian ini yaitu, terdapat dua jenis data yang akan dikumpulkan. Data sikap bahasa (X) diperoleh dengan teknik komunikasi tidak langsung berupa angket tertutup dan data hasil belajar pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 56
(Y) dikumpulkan dengan studi dokumenter yaitu melihat dokumen hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah. Analisis data dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Analisis data dalam penelitian ini, mencakup analisis data secara deskriptif dan analisis data secara inferensial. Analisis data secara deskriptif meliputi pendeskripsian tendensi sentral dan tendensi penyebaran, penyusunan distribusi frekuensi nilai, dan histogramnya. Sementara itu, analisis data secara inferensial digunakan untuk keperluan pengujian hipotesis. Adapun rumus yang digunakan yaitu Uji F pada taraf signifikansi 5% dengan rumus: Sebaliknya, jika Fhitung lebih besar dari Ftabel berarti hubungan antarvariabel bebas dan variabel terikat adalah hubungan nonlinier. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mendeskripsian: 1) sikap bahasa Indonesia mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah; 2) hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah; dan 3) ada tidaknya hubungan antara sikap bahasa dengan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah. Data mengenai sikap Bahasa Indonesia mahasiswa diperoleh melalui angket tertutup sebanyak 30 pernyataan. Ditinjau dari aspek penilaiannya angket tertutup ini menggunakan kriteria penilaian dengan skor maksimal yaitu 5 dan skor terendah adalah 1. Dengan taraf signifikansi 5% Jika Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel maka hubungan antarvariabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Tabel 1. Deskripsi Skor Sikap Bahasa Mahasiswa Nilai Tertinggi (Max) 138 Nilai Terendah(Min) 90 Rata-rata (Mean) 118,3 49 Nilai Tengah (Median) 125 Nilai yang Sering Muncul (Modus) 124 Standar Deviasi 12,73 9 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Skor Sikap Bahasa Mahasiswa Kelas Interval f f(%) 90-96 5 6.02 97-103 6 7.23 Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 57
104-110 16 19.28 111-117 8 9.64 118-124 16 19.28 125-131 19 22.89 132-138 13 15.66 Jumlah 83 100.00 Gambar 1. Histogram Frekuensi Skor Sikap Bahasa Mahasiswa Histogram frekuensi skor sikap bahasa mahasiswa pada gambar 1 terlihat bahwa rentang skor sikap bahasa mahasiswa pada kelas interval 90-96 dengan frekuensi terendah sebanyak 5 orang mahasiswa. Sedangkan skor sikap bahasa mahasiswa pada kelas interval 125-138 dengan frekuensi tertinggi sebanyak 19 orang mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris memiliki sikap bahasa yang tinggi terhadap bahasa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki sikap bahasa yang positif terhadap bahasa Indonesia. Hasil penelitian serupa (Alimin, Hariyadi, dan Safrihady, 2017:36) Hasil analisis data skor sikap bahasa dilihat dari aspek kebanggan, kesetiaan, dan kesadaran akan norma dengan skor rata-rata mahasiswa tergolong tinggi 87,68 atau 76,24%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Sebagaimana yang dijelaskan oleh (Dewantara, et.al, 2019:73) bahwa mengembangkan perangkat pembelajaran bahasa Indonesia untuk membangun sikap bahasa positif terhadap bahasa Indonesia hasil penelitian menunjukan insersi sikap bahasa dalam bahan ajar efektif menumbuhkan sikap bahasa positif terhadap bahasa Indonesia. Hasil penelitian serupa terkait sikap bahasa pernah dilakukan oleh (Mulyaningsih, 2017:79) mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Cirebon memiliki sikap bahasa yang baik. Hal ini dibuktikan dengan pemahaman akan kaidah bahasa Indonesia yang sudah baik juga. Demikian juga pada aspek afektif. Meskipun memelajari bahasa asing, mahasiswa tetap bangga dan menggunakan bahasa Indonesia. Pembahasan berikutnya adalah hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah diperoleh melalui detail nilai mahasiswa pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah. Adapun nilai tersebut didapat dari laman sisfo.ikippgriptk.ac.id. Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 58
Tabel 3. Deskripsi Nilai Hasil Belajar Mahasiswa Nilai Tertinggi (Max) 90.40 Nilai Terendah(Min) 60.50 Rata-rata (Mean) 74.49 Nilai Tengah (Median) 74.20 Nilai yang Sering 67.8 Muncul (Modus) Standar Deviasi 7.293 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Mahasiswa Kelas Interval f f(%) 60-63 6 7.229 64-67 9 10.843 68-71 16 19.277 72-75 12 14.458 76-79 12 14.458 80-83 22 26.506 84-87 3 3.614 88-91 3 3.614 Jumlah 83 100 Gambar 2. Histogram Frekuensi Hasil Belajar Mahasiswa Histogram frekuensi skor sikap hasil belajar mahasiswa pada gambar 4.2 terlihat bahwa rentang skor sikap bahasa mahasiswa pada kelas interval 90-96 dengan frekuensi terendah sebanyak 5 orang mahasiswa. Sedangkan skor sikap bahasa mahasiswa pada kelas interval 125-138 dengan frekuensi tertinggi sebanyak 19 orang mahasiswa. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, data yang dimaksudkan adalah data variable sikap bahasa Indonesia mahasiswa dan hasil belajar mahasiswa. pengujian normalitas data ini dilakukan dengan teknik Kolmogorov simirnov. Analisis data ini menggunakan bantuan program SPSS. Adapun hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 59
Berdasarkan data di atas, pengujian normalitas data keterampilan membaca mahasiswa hipotesis yang diuji adalah: Ho: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam pengujian normalitas data ini peneliti menetapkan kriteria taraf signifikansi yaitu α = 0,05. Jika signifikansi yang diperoleh > 0,05 maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dan jika signifikansi yang diperoleh < 0,05 maka sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai sig (2-tailed) yaitu 0,200 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima, sehingga sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variable mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Data yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linear antara variable X dengan variable Y. Dengan taraf siginifikansi 0,05, rangkuman hasil uji linearitas menggunakan uji Anova dan bantuan program SPSS terhadap data sikap bahasa Indonesia mahasiswa dengan hasil belajar mahasiswa. Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 60
Berdasarkan hasil uji homogenitas variansi populasi pada Tabel tersebut di atas, diperoleh nilai sig = 0,844 > 0,05. Hal ini berarti pada taraf signifikansi 0,05, keputusan uji liniearitas adalah: terdapat hubungan yang linear secara signifikan antara sikap bahasa Indonesia (X) dengan hasil belajar mahasiswa (Y). Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil hipotesis nol (Ho) yang diajukan ditolak atau sebaliknya pada taraf kepercayaan tertentu (α = 0,05 hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima. Hipotesis yang diuji disini adalah untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan atara sikap bahasa Indonesia mahasiswa dengan hasil belajar mahasiswa. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan uji korelasi product moment. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka hasil pengujian tersebut akan dipaparkan berikut ini. Tabel 7. Hasil Uji Korelasi Product Moments Interpretasi tabel: Pada tabel output tersebut, terlihat korelasi antara sikap bahasa dengan hasil belajar menghasilkan angka 0,402. Angka tersebut menunjukan kuatnya korelasi antara sikap bahasa dengan hasil belajar karena nilai r di atas 0,05. Sedangkan tanda (*) menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap bahasa, maka akan semakin tinggi hasil belajarnya. Dari output di atas juga diketahui nilai sig. (2- tailed) sebesar 0,00 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan antara sikap bahasa Indonesia mahasiswa dengan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara sikap bahasa mahasiswa terhadap bahasa Indonesia dengan hasil belajar mahasiswa. Hal ini sejalan dengan (Tantra, Mahayanti, dan Ratminingsih, 2014: 277) terdapat pengaruh positif dan signifikan sikap bahasa terhadap prestasi belajar keterampilan berbahasa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris dengan kontribusi sebesar 11,2%. SIMPULAN Pertama, sikap bahasa Indonesia mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah memiliki skor rata-rata 118,349 atau 78,900%. Selain itu frekuensi terbanyak berada pada rentang skor 125-131 yaitu sebanyak 19 mahasiswa atau sekitar 22,89%. Hal ini menunjukkan bahwa sikap bahasa Indonesia mahasiswa pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah berada pada kategori Baik. Kedua, hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah memiliki skor rata-rata 74,49 atau 74,49%. Selain itu frekuensi terbanyak berada pada rentang skor 80-83 yaitu sebanyak 22 mahasiswa atau 26,506%. Hal Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 61
ini menunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah berada pada kategori Baik. Ketiga, hasil analisis korelasi sederhana menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif yang signifikan antara sikap bahasa Indonesia dengan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah telah teruji kebenarannya. Keduanya berjalan seiring, artinya semakin baik sikap bahasa Indonesia mahasiswa maka semakin baik pula hasil belajar pada mata kuliah bahasa Indonesia dalam karya ilmiah mereka. Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 62
DAFTAR PUSTAKA Alimin, A.A, Hariyadi, H., & Safrihady, S. (2017). Sikap Bahasa Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris terhadap Bahasa Indonesia. JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 2(1), 36-40. Alwi, H. (2011). Bahasa Indonesia Pemakai dan Pemakaiannya. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud.Aslinda dan Syafyahya, L. 2014. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aslinda dan Syafyahya, Leni. (2014). Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Rafika Aditama. Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Kemendikbud). (2011). Undang-undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2011 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara Serta Lagu Kebangsaan. Jakarta: Sekretariat Negara. Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Erlangga Dewantara, I. P. M., Suandi, I. N., Putrayasa, I. B., & Rasna, I. W. (2019). Membangun Sikap Bahasa Positif terhadap Bahasa Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora, 2(2), 73-78. Dewantara, I. P. M., Suandi, I. N., Putrayasa, I. B., & Rasna, I. W. (2019). Membangun Sikap Bahasa Positif terhadap Bahasa Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora, 2(2), 73-78. Indonesia, R. (2003). Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. Mulyaningsih, I. (2017). Sikap Mahasiswa terhadap Bahasa Indonesia. Indonesian Language Education and Literature, 3(1), 79-87. Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta. Richards, J.C. dan Schmidt, R. (2002). Longman Dictionary of Language Teaching and Applied Linguistics. London: Pearson Education Limited Rohmadi, M., dan Nugraini, A.S. (2011). Belajar Bahasa Indonesia: Upaya Terampil Berbicara dan Menulis Karya Ilmiah. Surakarta: Cakrawala Media. Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. SK Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 63
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tantra, D. K., Mahayanti, N. W. S., & Ratminingsih, N. M. (2014). Pengaruh Motivasi Belajar dan Sikap Bahasa terhadap Prestasi Belajar Keterampilan Berbahasa Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. In Seminar Nasional Riset Inovatif (Vol. 2). Thomas, L. dan Wareing, S. (2007). Bahasa, Masyarakat dan Kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim Penyusun. (2015). Pedoman Operasional Akademik Kemahasiswaan Penulisan Skripsi dan Karya Ilmiah IKIP PGRI Pontianak. Pontianak: Ikip PGRI Pontianak. Yazidi, A. (2012). Bahasa Indonesia Sebagai Identitas Nasional Bangsa Indonesia (Indonesian Language As The National Identity Of Indonesian). Jurnal Bahasa dan Sastra, 2(2). Jurnal Metamorfosa, Volume 8, Nomor 1, Januari 2020 64