ANALISIS KUALITAS JASA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus di Travel Transline Bandung) JURNAL TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus di Café Rumah Kopi TIKALA ) JURNAL TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.

Penentuan Strategi Manajemen terhadap Hasil Pemetaan Preferensi Pasar dan Posisi Jasa Travel Surabaya-Malang (Studi Kasus di Perusahaan Jasa Travel)

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Berdasarkan Hasil Pengukuran Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) Di PT.

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. ABSTRAK iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.. v

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI STASIUN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL *

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software).

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI CAFE X DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV DAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

Simposium Nasional Teknologi Terapan(SNTT)2 2014

- Kesesuaian harga yang tertera dengan biaya yang harus dibayar. 2. Tingkat Perceived Quality jika dilihat dari sudut pandang konsumen menghasilkan

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa dengan Menggunakan Metode Service Quality di Baraya Travel Bandung *

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Model Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Parasuraman et al. By Jacobus Rico Kuntag on August 25, 2012

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Menggunakan Metoda Service Quality (Servqual) *

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Marantha

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. membuka usaha sendiri. Banyaknya usaha bisnis di bidang yang sama, termasuk

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ASURANSI KENDARAAN DI PT.X DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

IMPROVEMENT PROPOSAL OF SERVICE QUALITY IN PT. KANGSEN KENKO INDONESIA USING METHOD OF SERVQUAL (Case Study of PT. Kangsen Kenko Indonesia, Bandung)

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN BANK X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Service Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Service Quality Di Dealer Yamaha Cicadas*

ANALISIS PELAYANAN JASA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

LAMPIRAN 1. Tabel Variabel Penelitian Gap-5, 1, 2, 3, dan 4.

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sarana yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya dan

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN SERVICE KENDARAAN BERMOBIL MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY DI PT SILOAM KIA BANDUNG

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN TEKNIK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA DENGAN METODA SERVQUAL

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

ANALISIS PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA PURWOKERTO BERDASARKAN METODA IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN CUSTOMER SATISFACTION INDEX

ABSTRAK. Kata kunci (keywords): Perbaikan Kualitas Pelayanan. iv Universitas Kristen Maranatha

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

USULAN PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN PESERTA TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

SEMINAR NASIONAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

ANALISIS SIKAP DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN BRAGA MUSIC STUDIO CABANG BTC ( SUB LISENSI YAYASAN MUSIK INDONESIA )

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN PENGIRIMAN BARANG ATAU PAKET MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Novita Sari, SE, MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1a Oktober 2017

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kris Setyaningsih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang

Kuesioner untuk pihak karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan

MEMINIMALKAN GAP KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN BASIS IPA PADA SUPERMAKET DI PT X

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN RESTORAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV DAN SERVQUAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

Nora Tristiana Abstrak

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BABI PENDAHULUAN. 1996). Jasa adalah setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak terhadap

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI (STUDI DI PERPUSTAKAAN X )

BAB III METODE PENELITIAN

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN MENGGUNAKAN DIMENSI BANKING SERVICE QUALITY DENGAN METODE SERVICE QUALITY (Studi Kasus di Bank X ) *

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Perguruan Tinggi X Dengan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) *

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN MENGENAI KUALITAS LAYANAN FIRST MEDIA DI BANDUNG MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ZONE OF TOLERANCE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 2 (E-MKT 2016) Special Issues of Marketing Management

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

PRIMA NAOMI. Kata kunci : Kepuasan Pelanggan, jasa pelayanan kesehatan, performance importance analysis

ANALISIS DAN USULAN STRATEGI PEMASARAN (Studi Kasus: Glosis Restoran Bandung)

KUALITAS JASA DAN KEPUASAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI MALANG

Transkripsi:

0 ANALISIS KUALITAS JASA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus di Travel Transline Bandung) JURNAL TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Disusun oleh : Nama : Meinawati Suhendra NRP : 0423055 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG 2008

1 ANALISIS KUALITAS JASA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus di Travel Transline Bandung) SERVICE QUALITY ANALYSIS IN EFFORT OF CUSTOMER S SATISFACTION IMPROVEMENT (Case Study in Transline Travel Bandung) Meinawati Suhendra 1, Hendrik Mansur 2 nha_ching@yahoo.com Abstrak Transline adalah salah satu perusahaan jasa yang melayani travel dengan jurusan Bandung-Jakarta PP. Saat ini, Transline masih sering menerima keluhan dari konsumen. Untuk itulah, dilakukan pengukuran tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Transline, yaitu dengan metode Servqual. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, terdapat kesenjangan antara persepsi dan harapan konsumen, yang berarti bahwa secara keseluruhan konsumen Transline belum puas dengan pelayanan yang diberikan. Hal ini diakibatkan karena adanya kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa, dimana standar yang ada belum sesuai dengan harapan konsumen. Selain itu juga, adanya kesenjangan antara penyampaian jasa dengan komunikasi eksternal yang disampaikan terhadap konsumen. Metode Importance Performance Analysis (IPA) 4 kuadran digunakan untuk menentukan usulan prioritas perbaikan. Sehingga saran perbaikan ditujukan untuk perbaikan standar perusahaan, melengkapi fasilitas yang masih kurang baik, serta menyusun deskripsi pekerjaan yang jelas. Kata kunci : Metode Servqual, persepsi, harapan, kepuasan konsumen Abstract Transline is one of there many travel company which serve a trip shuttle of Bandung and Jakarta. Nowadays, Transline often receives complaints from consumers. Therefore, it be measured consumer s satisfaction level to Transline s service quality, with a method which called is Servqual. Based on the result of the measurement and analysis, there are gap between consumer perception and expectation, it s means Transline s consumers hasn t satisfied by Transline s services. This matter was caused by 1 Meinawati Suhendra, mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung 2 Hendrik Mansur, dosen jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung

2 gap between management s perception to consumer s expectation and service quality specification, which Transline s standard hasn t meet with consumer s expectation. Besides, there are gap between service delivery with external communication to consumers. Importance Performance Analysis (IPA) 4 quadrant method is used to develop recommendations priority. Then the improvement suggestions have given to improve company s standards, complete facilities, and make explicit job desk. Keyword : Servqual method, perception, expectation, customer s satisfaction 1. Pendahuluan Transline merupakan salah satu perusahaan jasa travel dengan jurusan Bandung-Jakarta dan Jakarta-Bandung. Saat ini, di Bandung cukup banyak jasa travel yang memberikan pelayanan antar jemput jurusan Bandung-Jakarta yang serupa dengan Transline. Sehingga memberikan kemungkinan alternatif pilihan yang banyak kepada konsumen untuk lebih teliti dalam memutuskan pilihan yang terbaik. Perusahaan menyadari bahwa pelayanan yang diberikan saat ini masih kurang memuaskan konsumennya, karena masih ada keluhankeluhan yang diterima dari konsumen yang pernah menggunakan jasa Transline. Untuk memberikan pelayanan yang memuaskan, Transline perlu mengetahui hal-hal apa saja yang diharapkan oleh konsumen dengan suatu metode pengukuran untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen, dan mengetahui penyebab yang menimbulkan ketidakpuasan tersebut. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Dimensi Kualitas Jasa Dimensi kualitas jasa menurut Parasuraman dan kawan-kawan, meliputi:

3 1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. 2. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. 3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. 5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan. 2.2 Model Kualitas Jasa Berikut ini adalah gambar model konseptual dari kualitas jasa Parasuraman: CUSTOMER Word of Mouth Communications Personal Needs Past Experiences Expected Service Gap 5 Perceived Service PROVIDER Gap 1 Service Delivery Gap 4 External Communications to Customers Gap 3 Service Quality Specifications Gap 2 Management Perceptions of Customer Expectations Gambar 1 Model Konseptual Kualitas Jasa

4 2.3 Pengujian Hipotesis Langkah-langkah dalam pengujian suatu hipotesis mengenai parameter populasi μ lawan suatu hipotesis tandingan dapat diringkas sebagai berikut : 1. Ho : μ 1 = μ2 2. Hi : tan dingannya μ 1 < μ2, μ1 > μ2, atau μ1 μ2 3. Pilih taraf keberartian α 4. Pilih uji statistik yang sesuai dan cari daerah kritis 5. Hitunglah nilai statistik dari sampel acak berukuran n 6. Kesimpulan : tolak Ho, bila statistik tersebut mempunyai nilai dalam daerah kritis; jika tidak, terima Hi 2.4 Importance Performance Analysis Importance High High Leverage Attributes to Improve Attributes to Maintain Low Leverage Attributes to Maintain Attributes to De -emphasize Low Low High Performance Gambar 2 Diagram Importance Performance Matrix Kuadran 1 (Attributes to Improve) memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti yang ia harapkan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah). Kuadran 2 (Maintain Performance) memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap penting oleh perusahaan sudah sesuai

5 dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih tinggi. Kuadran 3 (Attributes to Maintain) memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Kuadran 4 (Main Priority) Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan. 3. Metodologi Penelitian Mulai A Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Penyebaran Kuesioner Awal Konsumen (n ( 30) Pengujian Validitas Pembatasan Masalah dan Asumsi Perumusan Masalah Perbaikan Kuesioner Tidak Valid? Ya Pengujian Reliabilitas Penentuan Tujuan Penelitian Studi Literatur Tidak Reliabel? Penyusunan Kuesioner Pendahuluan Penentuan Ukuran Sampel Perbaikan Kuesioner Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Penentuan Variabel Penelitian Penyusunan Kuesioner Awal (Konsumen, Manajemen, dan Karyawan) Pengujian Validitas Konstruksi Tidak Valid? A Ya Gambar 3 Metodologi Penelitian Penentuan Teknik Sampling Penyebaran Kuesioner Lanjutan (Konsumen, Manajemen, dan Karyawan) Pengolahan Data dan Analisis Metode SERVQUAL (Gap1, 2, 3, 4, dan 5) Pengujian Hipotesis (Gap 1,4, dan 5) Importance Performance Analysis(IPA) Usulan Perbaikan Kesimpulan dan Saran Selesai

6 4. Pengumpulan Data 4.1 Kuesioner Pendahuluan Kuesioner disebarkan kepada 30 responden. Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner pendahuluan adalah: Faktor-faktor apa saja yang menurut anda penting dalam memilih atau menggunakan suatu jasa travel? 4.2 Kuesioner Penelitian Kuesioner ini disebarkan kepada 120 responden. Caranya dengan menyebarkan kuesioner di pool keberangkatan kepada semua konsumen yang sedang menunggu di ruang tunggu, maksimal 15 menit sebelum keberangkatan. Tabel 1 Rangkuman Hasil Penyebaran Kuesioner Penelitian Harapan Konsumen Pernyataan Rata 2 S S 2 1 3.57 0.52 0.27 2 3.56 0.55 0.30 3 3.77 0.45 0.20 4 3.77 0.45 0.20 5 3.42 0.64 0.41 6 3.52 0.59 0.35 7 3.01 0.69 0.48 8 3.01 0.73 0.53 9 3.00 0.71 0.50 10 3.19 0.71 0.51 11 3.83 0.37 0.14 12 3.76 0.45 0.20 13 3.44 0.55 0.30 14 3.71 0.55 0.30 15 3.67 0.53 0.28 16 3.44 0.59 0.34 17 3.44 0.57 0.32 18 3.62 0.54 0.29 19 3.47 0.62 0.38 20 3.02 0.81 0.65 21 3.29 0.64 0.41 Pernyataan Rata 2 S S 2 22 2.90 0.83 0.69 23 3.43 0.63 0.40 24 3.46 0.60 0.36 25 3.39 0.61 0.37 26 3.47 0.63 0.40 27 3.86 0.35 0.12 28 3.43 0.55 0.30 29 3.81 0.48 0.23 30 3.82 0.38 0.15 31 3.44 0.55 0.30 32 3.63 0.54 0.29 33 3.84 0.41 0.17 34 3.65 0.52 0.27 35 3.45 0.68 0.46 36 3.44 0.67 0.45 37 3.38 0.64 0.41 38 3.37 0.61 0.37 39 3.43 0.67 0.45 40 3.43 0.67 0.45 41 3.33 0.70 0.49

7 Tabel 2 Rangkuman Hasil Penyebaran Kuesioner Penelitian Persepsi Konsumen Pernyataan Rata 2 S S 2 1 2.95 0.55 0.31 2 2.89 0.57 0.32 3 3.06 0.58 0.34 4 3.06 0.57 0.32 5 2.87 0.63 0.39 6 3.01 0.56 0.31 7 3.06 0.61 0.37 8 3.03 0.44 0.20 9 2.94 0.45 0.20 10 2.98 0.68 0.47 11 3.06 0.72 0.52 12 3.03 0.68 0.46 13 3.04 0.59 0.35 14 2.95 0.72 0.51 15 2.98 0.60 0.35 16 3.05 0.60 0.36 17 3.06 0.60 0.36 18 3.03 0.68 0.46 19 3.11 0.65 0.42 20 2.40 0.89 0.78 21 2.89 0.70 0.49 Pernyataan Rata 2 S S 2 22 2.59 0.68 0.47 23 3.02 0.61 0.37 24 3.02 0.64 0.41 25 3.02 0.56 0.32 26 2.91 0.63 0.40 27 3.34 0.55 0.30 28 2.96 0.58 0.34 29 3.05 0.63 0.40 30 3.19 0.55 0.30 31 3.03 0.62 0.38 32 3.09 0.50 0.25 33 3.13 0.58 0.34 34 3.18 0.62 0.39 35 2.94 0.76 0.58 36 3.03 0.62 0.38 37 3.03 0.60 0.36 38 2.97 0.52 0.27 39 2.81 0.78 0.61 40 2.95 0.72 0.51 41 3.02 0.63 0.39 Penyebaran kuesioner untuk manajemen dilakukan terhadap keseluruhan jumlah populasi. Hanya ada 1 orang pihak manajemen yaitu direktur Transline. Sedangkan untuk karyawan juga diberikan kepada keseluruhan jumlah populasi yang ada, yaitu sebanyak 27 buah. Tabel 3 Rangkuman Hasil Penyebaran Kuesioner Penelitian Manajemen- Persepsi Manajemen terhadap Harapan Konsumen Var 1 3 2 4 3 3 4 3 5 3 6 4 7 4 8 4 9 3 10 4 11 4 12 3 13 4 14 4 Jawaban Var 15 3 16 4 17 4 18 4 19 4 20 2 21 3 22 4 23 4 24 4 25 4 26 4 27 4 28 3 Jawaban Var 29 4 30 4 31 4 32 4 33 4 34 4 35 4 36 4 37 4 38 3 39 4 40 4 41 4 Jawaban

8 Tabel 4 Rangkuman Hasil Penyebaran Kuesioner Penelitian Manajemen- Performansi Standar Var 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 4 7 4 8 3 9 3 10 3 11 4 12 4 13 4 14 4 Jawaban Var 15 4 16 4 17 4 18 4 19 4 20 2 21 4 22 4 23 3 24 3 25 3 26 4 27 4 28 4 Jawaban Var 29 4 30 4 31 4 32 4 33 4 34 4 35 4 36 4 37 4 38 4 39 4 40 4 41 4 Jawaban Tabel 5 Rangkuman Hasil Penyebaran Kuesioner Penelitian Manajemen- Penilaian Kinerja Karyawan Var 1 4 2 4 3 4 4 4 5 4 6 4 7 4 8 4 9 4 10 4 11 4 12 4 13 3 14 3 Jawaban Var 15 4 16 3 17 4 18 4 19 4 20 2 21 4 22 4 23 4 24 4 25 4 26 4 27 4 28 4 Jawaban Var 29 3 30 3 31 4 32 3 33 4 34 4 35 4 36 4 37 4 38 4 39 4 40 4 41 4 Jawaban Tabel 6 Rangkuman Hasil Penyebaran Kuesioner Penelitian Manajemen- Persepsi Manajemen terhadap Transline dan Operasinya (Penyebab Gap 1) Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 + - + - + - + - - 4 4 3 2 4 1 3 1 2

9 Tabel 7 Rangkuman Hasil Penyebaran Kuesioner Penelitian Manajemen- Persepsi Manajemen terhadap Transline dan Operasinya (Penyebab Gap 2) Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 - + + + - + + + + + + - + 2 3 3 2 1 4 4 3 3 3 3 1 4 Tabel 8 Rangkuman Hasil Penyebaran Kuesioner Penelitian Karyawan- Persepsi Karyawan terhadap Transline dan Operasinya (Penyebab Gap 3) Pernyataan Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 + + + + + + + + - + - - + + + - + + + + + + + 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 2 1 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 2 2 1 3 1 3 1 1 2 1 1 2 3 1 3 3 4 3 2 5 2 2 3 3 1 1 1 3 3 2 4 4 1 1 1 1 1 3 2 1 4 1 2 6 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 7 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 8 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 4 9 1 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 2 3 3 3 2 3 10 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 11 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 12 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 13 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 14 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 1 3 4 2 4 3 1 2 15 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 1 2 1 3 3 2 3 3 2 1 16 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 17 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 18 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 19 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 20 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 21 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 22 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 23 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 24 3 4 3 4 3 1 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 25 4 3 3 4 3 4 3 3 1 3 2 2 3 4 3 1 4 3 3 3 4 2 2 26 3 4 4 2 2 2 4 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 27 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 3 Rata2 3.556 3.481 3.259 3.222 2.667 2.741 3.259 3.111 2.148 2.556 2.778 2.444 2.963 2.333 2.296 2.185 2.741 2.704 3.037 3.037 3.296 2.519 2.556

10 Tabel 9 Rangkuman Hasil Penyebaran Kuesioner Penelitian Karyawan- Persepsi Karyawan terhadap Transline dan Operasinya (Penyebab Gap 4) Pernyataan Resp 24 25 26 27 + + + + 1 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 4 2 5 1 1 2 3 6 3 2 3 3 7 3 3 3 2 8 2 3 1 4 9 2 3 3 3 10 3 3 3 4 11 3 4 4 4 12 4 3 4 4 13 2 4 4 3 14 2 4 4 4 15 2 3 4 4 16 2 3 2 2 17 2 3 2 2 18 2 3 2 2 19 2 3 2 2 20 2 3 2 2 21 2 3 2 2 22 2 3 2 2 23 3 4 4 3 24 3 4 4 4 25 2 4 3 3 26 2 3 4 4 27 1 4 3 4 Rata2 2.407 3.148 3.037 3.074 Tabel 10 Rangkuman Hasil Penyebaran Kuesioner Penelitian Karyawan- Penilaian Seberaba Besar Pemenuhan Janji kepada Konsumen Kasir Jawaban 1 3 2 4 Rata2 3.5 5. Pengolahan Data dan Analisis 5.1 Kesenjangan antara Harapan dan Persepsi Konsumen (Gap 5) Berdasarkan Servqual Tabel 11 Hasil Perhitungan Rata-rata Servqual untuk Gap 5 No Dimensi Rata2 Servqual ( SQi ) 1 Tangible -0.086 2 Reliability -0.117 3 Responsiveness -0.082 4 Assurance -0.124 5 Empathy -0.069 TSQ -0.477

11 Dari tabel di atas, diperoleh nilai TSQ sebesar -0.477. Artinya secara keseluruhan pelayanan yang diberikan Transline belum dapat memuaskan konsumen. Berdasarkan Pengujian Hipotesis Menyatakan semua pernyataan (kecuali kebersihan body luar mobil, kerapihan pakaian sopir, dan kerapihan pakaian resepsionis) Tolak Ho. 5.2 Kesenjangan antara Harapan Konsumen dengan Persepsi Manajemen (Gap 1) Berdasarkan Servqual Tabel 12 Hasil Perhitungan Rata-rata Servqual untuk Gap 1 No Dimensi SQi SQi Persepsi Manajemen Harapan Konsumen Gap 1 1 Tangible 0.700 0.746-0.046 2 Reliability 0.717 0.718-0.002 3 Responsiveness 0.800 0.611 0.189 4 Assurance 0.771 0.808-0.037 5 Empathy 0.775 0.600 0.175 TSQ 3.763 3.484 0.279 Dilihat dari tabel di atas, didapatkan nilai rata-rata servqual untuk dimensi tangible, reliability, dan assurance negatif ( SQi <0). Hal ini berarti bahwa pihak manajemen belum mengerti apa yang menjadi harapan konsumen pada dimensi tersebut. Sedangkan untuk dimensi responsiveness dan empathy, nilai rata-rata servqualnya positif ( SQi >0), berarti bahwa pihak manajemen sudah mengerti apa yang menjadi harapan konsumen pada dimensi tersebut. Berdasarkan Pengujian Hipotesis Hasil Pengujian Hipotesis, pada pernyataan 1, 3, 4, 5, 12, 15, 20, 21, 28, dan 38 menyatakan Tolak Ho. Berarti manajemen belum mengetahui apa yang diinginkan konsumen.

12 5.3 Kesenjangan antara Persepsi Manajemen terhadap Harapan Konsumen dengan Spesifikasi Kualitas Jasa (Gap 2) Tabel 13 Perbandingan Rata-rata Tiap Dimensi untuk Gap 2 Dimensi Persepsi Manajemen Performansi Standar Rata2 Keterangan Rata2 Keterangan Tangible 3.500 Penting 3.200 Lisan dan sudah dikomunikasikan Reliability 3.583 Sangat penting 3.833 Tulisan dan sudah dikomunikasikan Responsiveness 4.000 Sangat penting 3.250 Lisan dan sudah dikomunikasikan Assurance 3.857 Sangat penting 4.000 Tulisan dan sudah dikomunikasikan Empathy 3.875 Sangat penting 4.000 Tulisan dan sudah dikomunikasikan Dari tabel di atas, didapatkan bahwa pihak manajemen menganggap dimensi responsiveness penting dan standar yang ada lisan dan dikomunikasikan. Serta pada dimensi reliability, responsiveness, assurance, dan empathy, pihak manajemen menganggap dimensidimensi tersebut sangat penting dan standar yang ada saat ini pun sudah tertulis dan dikomunikasikan, terdapat kesenjangan pada dimensi responsiveness dimana standar yang ada masih berupa standar lisan. Dari tiap pernyataan, diperoleh pada pernyataan ke 2, 8, 10, 23, 24, dan 25, pihak manajemen mengganggapnya sangat penting yang memiliki standar lisan dan sudah dikomunikasikan. Artinya, terdapat kesenjangan antara persepsi manajemen dengan standar yang telah ada. Seharusnya standar yang ada tertulis dan dikomunikasikan. Penyebab terjadinya kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa yang ada di Transline tersebut, diakibatkan oleh pernyataan ke 4, bahwa Transline tidak memberikan sanksi kepada karyawan yang tidak bertanggung jawab dalam kerja.

13 5.4 Kesenjangan antara Kualitas Jasa dengan Penyampaian Jasa (Gap 3) Tabel 14 Perbandingan Rata-rata Tiap Dimensi untuk Gap 3 Dimensi Performansi Standar Penyampaian Jasa Rata2 Keterangan Rata2 Keterangan Tangible 3.200 Lisan dan sudah Mampu memenuhi standar 4.000 dikomunikasikan secara konsisten Reliability 3.833 Tulisan dan sudah Mampu memenuhi standar 3.583 dikomunikasikan secara konsisten Responsiveness 3.250 Lisan dan sudah Mampu memenuhi standar 4.000 dikomunikasikan secara konsisten Assurance 4.000 Tulisan dan sudah Mampu memenuhi standar 3.571 dikomunikasikan secara konsisten Empathy 4.000 Tulisan dan sudah Mampu memenuhi standar 4.000 dikomunikasikan secara konsisten Dari tabel di atas, didapatkan bahwa pihak manajemen menganggap secara keseluruhan, hasil kerja karyawan sudah cukup baik, karena sudah mampu memenuhi standar secara konsisten. Hal tersebut terlihat dari hasil tiap dimensi, walaupun standar yang ada untuk dimensi tangible dan responsiveness hanya berupa standar lisan. Dari tiap pernyataan, diperoleh pada pernyataan ke 13, 14, 16, 29, 30, dan 32, pihak manajemen menilai hasil kerja karyawan baru mendekati mampu memenuhi standar, padahal standar yang ada berupa standar tulisan dan sudah dikomunikasikan. Seharusnya dengan adanya standar yang tertulis dan sudah dikomunikasikan, karyawan dapat menjalankan tugasnya secara konsisten. Artinya, terdapat kesenjangan antara standar yang ada dengan penyampaian jasa. Penyebab terjadinya kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa yang ada dengan penyampaian jasa di Transline tersebut, diakibatkan karena sebagian besar karyawan sering merasa tidak dapat menangani pekerjaannya ketika konsumen banyak yang datang pada waktu bersamaan, jika bekerja ekstra tidak diberikan bonus tambahan, dan

14 apabila mereka melayani konsumen dengan lebih baik, tidak diberi imbalan yang lebih besar daripada karyawan lain. 5.5 Kesenjangan antara Penyampaian Jasa dengan Komunikasi Eksternal (Gap 4) Tabel 15 Perbandingan Penyampaian Jasa dan Persepsi Konsumen Pernyataan Harga diskon sesuai dengan yang tercantum pada brosur Penyampaian Jasa Persepsi Konsumen Rata2 Keterangan Rata2 Keterangan 3.5 Konsisten 3.028 Baik Dari tabel di atas, didapatkan bahwa penyampaian jasa oleh karyawan berupa harga diskon sesuai dengan yang tercantum pada brosur telah konsisten. Begitu pula dengan persepsi konsumen yang telah menilai baik terhadap apa yang mereka terima. Tetapi dari pengujian hipotesis, diketahui bahwa terdapat kesenjangan antara penyampaian jasa dengan komunikasi eksternal. Berarti janji yang diberikan Transline belum sesuai dengan yang dirasakan konsumen. Penyebab terjadinya kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal, diakibatkan karena bagian pemasaran jarang berkonsultasi dengan para karyawan mengenai seberapa besar kemungkinan untuk memenuhi janji yang dikemukakan dalam promosi.

15 5.6 Importance Performance Analysis (IPA) Grafik IPA 3.90 3.85 3.80 3.75 11 29 3 12 4 33 30 27 3.70 14 3.65 3.60 Kuadran 1 15 18 32 34 3.55 2 1 6 Kuadran 2 Importance 3.50 3.45 3.40 3.35 3.30 3.25 3.20 26 31 19 28 24 3616 35 17 39 23 5 40 13 25 38 37 41 21 Kuadran 3 Kuadran 4 10 3.15 3.10 3.05 3.00 20 9 8 7 2.95 2.90 22 2.85 2.35 2.40 2.45 2.50 2.55 2.60 2.65 2.70 2.75 2.80 2.85 2.90 2.95 3.00 3.05 3.10 3.15 3.20 3.25 3.30 3.35 3.40 Performance Gambar 4 Grafik IPA Tabel 16 Tabel IPA Kuadran 1 : Prioritas Perbaikan (Underact) Kebersihan ruang tunggu Kenyamanan ruang tunggu Jumlah penumpang sesuai kapasitas mobil (tidak dipaksakan banyak) Kondisi mobil yang terawat (tidak ada bunyibunyi tertentu/ getaran) selama perjalanan Ketanggapan sopir dalam membantu mengangkut barang konsumen Kuadran 2 : Pertahankan (Maintain) Kebersihan di dalam mobil Kenyamanan kursi di dalam AC mobil yang berfungsi dengan baik Ketepatan waktu keberangkatan Ketepatan waktu tiba di tujuan Harga diskon sesuai dengan yang tercantum pada brosur Adanya sistem antar-jemput (feeder) dari/ ke alamat tujuan Keamanan barang dalam bagasi Kehati-hatian sopir dalam mengemudi (tidak mengebut) Penguasaan/ pengetahuan sopir terhadap rute dan daerah tujuan Pengetahuan resepsionis dalam memberikan informasi yang akurat Kondisi mesin mobil yang baik (tidak mogok selama perjalanan) Tersedia layanan pemesanan tiket via telepon

16 Tabel 16 Tabel IPA (Lanjutan) Kuadran 3 : Prioritas Terendah (Low Priority) Jarak antar kursi di dalam mobil yang cukup luas Kerapihan pakaian resepsionis Area parkir pool keberangkatan untuk mobil konsumen yang luas Ketersediaan snack yang diberikan saat perjalanan Ketersediaan minuman yang diberikan saat perjalanan Adanya musik di dalam mobil Keramahan sopir dalam berkomunikasi dengan konsumen Tersedianya pelayanan pemesanan tiket 24 jam Kemampuan sopir dalam menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen Kestrategisan lokasi keberangkatan Kestrategisan lokasi kedatangan Kuadran 4 : Overact Kebersihan body luar mobil Kerapihan pakaian sopir Kecukupan armada travel pada saat reservasi Banyaknya pilihan waktu keberangkatan Adanya pilihan pool kedatangan/ tujuan Kecepatan dalam melakukan transaksi pembayaran tiket Kecepatan resepsionis dalam melayani konsumen melakukan pemesanan Kecepatan resepsionis dalam menjawab setiap pertanyaan konsumen Keramahan resepsionis dalam berkomunikasi dengan konsumen Kesediaan pihak travel dalam menerima saran dan kritik dari konsumen Kemampuan resepsionis dalam menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen Tersedianya brosur untuk memudahkan reservasi/ pemesanan tiket Dari tabel di atas, daerah yang berada pada kuadran 1 (Underact) merupakan prioritas utama/ tertinggi yang harus dilakukan perbaikan. Sedangkan daerah yang berada pada kuadran 2 (Maintain) merupakan prioritas kedua yang harus dilakukan perbaikan pula. 5.7 Usulan Perbaikan Dari hasil analisis dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA), yang menjadi usulan prioritas perbaikan untuk mengurangi atau mengatasi kesenjangan yang terjadi, meliputi: Dilakukan service mesin mobil keseluruhan secara berkala untuk menghindari adanya bunyi-bunyi atau getaran, serta memperkecil kemungkinan terjadinya mogok. Selain itu, sebaiknya sopir selalu melakukan pengecekan setiap kali akan melakukan perjalanan.

17 Sebaiknya disediakan kipas angin di sudut ruang tunggu, dan disediakan kursi tambahan (terutama untuk kondisi saat ramai). Sebaiknya Transline membatasi jumlah tas yang boleh dibawa konsumen, atau resepsionis menanyakan berapa bag yang dibawa konsumen pada saat melakukan reservasi. Membuat standar tertulis office boy untuk membersihkan ruang tunggu minimal 2 kali sehari dan fasilitas-fasilitas apa saja yang perlu diperhatikan. Sebaiknya semua kursi dibuat agar memiliki sandaran, atau disediakan bantal. Pihak Transline sebaiknya memberikan pelatihan atau training secara berkala khususnya bagi driver dan resepsionis (baik karyawan baru maupun yang sudah lama bekerja). Membuat standar tertulis bagi sopir atau office boy agar membersihkan mobil setiap tiba di pool dan dilakukan pengecekan pada saat mobil akan digunakan. Dibuat pengaturan jadwal dan waktu yang lebih jelas untuk menghindari terjadinya keterlambatan keberangkatan atau ketepatan tiba di tujuan. Sopir atau office boy yang membantu mengangkut barang konsumen lebih hati-hati lagi pada saat menatanya di dalam bagasi. Bagian pemasaran (pihak manajemen) sebaiknya sering berkonsultasi dengan resepsionis apabila ada informasi baru atau dalam hal kemungkinan seberapa besar jika ada promosi baru. Brosur selalu dicek dan diperbaharui secara berkala, agar tidak terjadi kesalahpahaman konsumen apabila promosi sudah tidak berlaku.

18 Dilakukan service terhadap AC mobil sekurang-kurangnya sebulan sekali. Pada brosur sebaiknya dicantumkan semua nomor telepon yang dapat dihubungi, atau menggunakan sistem hunting. Area penjemputan dan pengantaran sistem feeder diperluas. Selain usulan prioritas perbaikan di atas, usulan lainnya yang diperoleh dari hasil pengolahan gap, meliputi: Transline sebaiknya menyebarkan kuesioner secara berkala (misalnya setiap akhir tahun) dimana konsumen lebih banyak dari biasanya. Di Transline sebaiknya disediakan kotak saran dan disediakan memo untuk diisi konsumen. Di dalam mobil travel, sebaiknya disediakan tong sampah yang ukurannya disesuaikan dengan kondisi keleluasaan mobil. Dibuat standar tertulis mengenai kebersihan ruang tunggu, kenyamanan ruang tunggu, kebersihan di dalam mobil, dan kenyamanan kursi di dalam mobil. Pihak manajemen Transline sebaiknya memberikan sanksi kepada karyawan apabila tidak bertanggung jawab dalam kerja atau melanggar standar yang ada. Dibuat standar/ peraturan tertulis yang mencakup hal-hal mengenai sanksi yang akan diterima apabila karyawan melakukan kesalahan dalam bekerja. Pihak Transline sebaiknya memberikan pelatihan atau training secara berkala (misalnya 1 tahun sekali) bagi sopir dan resepsionis.

19 Pihak manajemen Transline sebaiknya memberikan bonus kepada karyawan yang bekerja ekstra atau bekerja lebih baik daripada karyawan lain. Membuat standar mengenai aspek-aspek penilaian kinerja setiap karyawan. Transline lebih selektif lagi apabila menerima karyawan baru, Untuk perkembangan selanjutnya, sebaiknya waktu keberangkatan dapat dilakukan dengan pilihan setiap 1 jam sekali. Pembagian kerja resepsionis, dimana dalam 1 shift terdapat dua orang resepsionis, dimana yang satu bertugas melayani pemesanan tiket dan pemberian informasi, sedangkan yang lainnya bertugas sebagai kasir. Papan billboard sebaiknya diperbaiki, agar lebih terlihat jelas. Dan sebaiknya brosur disebarkan ke daerah yang umumnya terdapat banyak pengguna jasa travel seperti kampus dan perkantoran. Pihak manajemen sebaiknya sering berkonsultasi dengan resepsionis mengenai kemungkinan memenuhi janji yang dikemukakan dalam promosi. 6. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Gap 5, secara keseluruhan pelayanan yang diberikan Transline belum dapat memuaskan konsumen (kecuali untuk kebersihan body luar mobil, kerapihan pakaian sopir, dan kerapihan pakaian resepsionis). 2. Gap 1, secara keseluruhan pihak manajemen sudah mengetahui apa yang diharapkan konsumen.

20 3. Gap 2, secara keseluruhan pihak manajemen menganggap item pernyataan sangat penting dan standar yang ada sebagian besar berupa standar tertulis dan sudah dikomunikasikan kepada karyawan. Tetapi standar yang ada sebagian belum sesuai dengan harapan konsumen. 4. Gap 3, secara keseluruhan pihak manajemen menilai hasil kerja karyawan sudah konsisten dalam memenuhi standar yang ada. 5. Gap 4, penyampaian jasa yang dilakukan karyawan sudah konsisten, tetapi belum sesuai dengan yang diharapkan konsumen. CUSTOMER Word of Mouth Communications Personal Needs Past Experiences Gap 5 Konsumen belum puas Expected Service Perceived Service PROVIDER Gap 1 Manajemen sudah mengetahui harapan konsumen Gap 3 Tidak ada gap Gap 2 Ada gap Service Delivery Service Quality Specifications Gap 4 Janji belum sesuai External Communications to Customers Management Perceptions of Customer Expectations Gambar 5 Keterkaitan Antara Gap 5 dengan Gap 1-4

DAFTAR PUSTAKA 1. Arikunto, Suharsimi, Dr.; Manajemen Penelitian, cetakan pertama, Penerbit RINEKA CIPTA, Jakarta, 1990. 2. Margono, S., Drs.; Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit RINEKA CIPTA, Semarang, 1996. 3. Rangkuti, Freddy.; Measuring Customer Satisfaction: Gaining Customer Relationship Strategy, cetakan ke-2, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003. 4. Santoso, Singgih.; Aplikasi Excel pada Marketing dan Riset Konsumen, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Gramedia, Jakarta, 2001. 5. Santoso, Singgih.; SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Gramedia, Jakarta, 2001. 6. Sugiyono, DR.; Metode Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2003. 7. Sugiyono, DR.; Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2002. 8. Tjiptono, Fandy.; Manajemen Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1996. 9. Walpole, Ronald E.; Pengantar Statistika, edisi ke-3, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995. 10. Walpole, Ronald E., Raymond H Myers.; Ilmu Peluang Dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuawan, edisi ke-4, Penerbit ITB, Bandung, 1995. 11. Zeithaml, Valerie A., A. Parasuraman, Berry, Leonard L.; Delivering Quality Service : Balancing Customer Perceptions and Expectations, The Free Press, New York, 1990. 1 Meinawati Suhendra, mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung 2 Hendrik Mansur, dosen jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung