PERBANDINGAN ANALISIS VARIANSI DENGAN ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN PETAK-PETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN DATA HILANG



dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KOVARIANSI RANCANGAN PETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) DENGAN DATA HILANG

ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN BUJURSANGKAR YOUDEN DENGAN DATA HILANG

PENGGUNAAN UJI MULTIVARIAT FRIEDMAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

ANALISIS VARIANS TIGA FAKTOR PADA RANCANGAN SPLIT-SPLIT PLOT

MODUL 1 PRINSIP DASAR PERANCANGAN PERCOBAAN

Kata Kunci: Rancangan Acak Kelompok Tidak Lengkap Seimbang, Uji Nonparametrik, uji Durbin-Skillings-Mack. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN RANCANGAN CROSSOVER TIGA PERIODE DENGAN DUA PERLAKUAN DUA PERLAKUAN. Disusun Oleh: Diasnita Putri Larasati Ayunda

PADA KERAGAMAN KELOMPOK FAKTORIAL RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ULANGAN

KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN

Analisis Kovariansi pada Rancangan Faktorial Dua Faktor dengan n Kali Ulangan

Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT)

PENGENDALIAN VARIABEL PENGGANGGU / CONFOUNDING DENGAN ANALISIS KOVARIANS Oleh : Atik Mawarni

ANALISIS KOVARIANS DALAM RANCANGAN LATTICE SEIMBANG

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

PERANCANGAN PERCOBAAN

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

Pengutipan Pustaka dan Penulisan Daftar Pustaka

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)

RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design)

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

ESTIMASI KOMPONEN VARIAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN MODIFIKASI HARTLEY-ROU

SIMULASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG DAN EFISIENSINYA

I PENDAHULUAN. A. Umum

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)

PERBANDINGAN NILAI FRAKSI PADA RANCANGAN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k MELALUI METODE BISSELL. Kata Kunci : Faktorial Fraksional dua level, Metode Bissell

Analisis Variansi Rancangan Petak Teralur Menggunakan 4 Perulangan

BAB 2 TINJAUAN TEORI

Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari

(D.2) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE. H. Sudartianto 3. Sri Winarni

MENENTUKAN PENGARUH INTERAKSI PERLAKUAN DENGAN METODE POLINOMIAL ORTOGONAL

PENGGUNAAN UJI SKILLINGS-MACK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP TIDAK SEIMBANG. Mustakim 1, Anisa 2, Raupong 3 ABSTRAK

APLIKASI SPSS DAN SAS UNTUK PERANCANGAN PERCOBAAN

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi kasus: Cara Mengajar Dosen Jurusan Statistika UNDIP)

Rancangan Petak Berjalur

ANALISIS POLINOMIAL ORTOGONAL BERDERAJAT TIGA PADA RANCANGAN ACAK LENGKAP

Perancangan Percobaan

ANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJURSANGKAR HYPER GRAECO LATIN

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN

Pembauran (Confounding) Pada Percobaan Faktorial Tiga Taraf

Materi Persyaratan analisis regresi dari rancangan percobaan Penentuan model regresi dengan ortogonal polinomial Dari rancangan acak lengkap Dari ranc

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. Rancangan petak teralur (strip plot design) merupakan susunan petak-petak (plotplot)

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR

ESTIMASI DATA HILANG MENGGUNAKAN REGRESI ROBUST S

MAKALAH STATISTIKA LANJUT ANALISIS VARIAN DAN KOVARIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

RANCANGAN PERCOBAAN (catatan untuk kuliah MP oleh Bambang Murdiyanto)

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG

REGRESI LINEAR SEDERHANA

EFEKTIVITAS ANALISIS PERAGAM UNTUK MENGENDALIKAN GALAT PERCOBAAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN MATERI PERCOBAAN TERNAK BABI

PERANCANGAN PERCOBAAN

DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB. Candra Aji dan Dadan Dasari 1 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK

PENDUGAAN DATA HILANG PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ANALISIS KOVARIAN

1. RANCANGAN ACAK LENGKAP Termasuk rancangan tanpa pengelompokan Perlakuan diatur dg pengacakan secara lengkap Semua satuan percobaan memiliki peluang

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1)

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan

RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DAN RANCANGAN BUJUR SANGKAR GRAECO - LATIN

Korelasi Pearson. Pendahuluan

Suatu percobaan dilaksanakan untuk mendapatkan informasi dari populasi. Informasi yang diperoleh digunakan untuk:

Pengacakan dan Tata Letak

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

REGRESI LINIER NONPARAMETRIK DENGAN METODE THEIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

USULAN KOMBINASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH SECARA SIGNIFIKAN TERHADAP KUAT TEKAN BATA EKSPOSE DENGAN METODE PERANCANGAN EKSPERIMEN *

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Penyusun

Perancangan Percobaan

PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL

PENERAPAN METODE TAGUCHI UNTUK OPTIMALISASI HASIL PRODUKSI ROTI DI USAHA ROTI MEYZA BAKERY, PADANG SUMATERA BARAT

BAB. IX ANALISIS REGRESI FAKTOR (REGRESSION FACTOR ANALYSIS)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS HALUOLEO, KENDARI Kampus Baru Bumi Tridharma, Andounohu - Kendari

RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN RANCANGAN ACAK KELOMPOK PADA BIBIT IKAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

DESAIN EKSPERIMEN TERSARANG

Rancangan Blok Terpisah (Split Blok)

PENERAPAN METODE PERMUKAAN RESPONS DALAM MASALAH OPTIMALISASI

ANALISIS KONJOIN UNTUK MENILAI PEMBUKAAN PROGRAM STUDI STATISTIKA DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA. Abstrak

Matematika dan Statistika

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Percobaan

PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN PETAK BERJALUR

Transformasi Data & Anlisis Data Hilang

RANCANG RANCAN AN N FAK

ANALISIS RAGAM MULTIVARIAT UNTUK RANCANGAN ACAK LENGKAP DENGAN PENGAMATAN BERULANG. Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP.

REGRESI LANJUTAN RETNO DWI ANDAYANI, SP. MP

Bentuk khusus dari rancangan faktorial dimana kombinasi perlakuan tidak diacak secara sempurna terhadap unit-unit percobaan.

Simulasi Komputer Untuk Menentukan Kombinasi Perlakuan Dengan Disain Faktorial Setengah Replikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

PERANCANGAN PERCOBAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PERBANDINGAN ANALISIS VARIANSI DENGAN ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN PETAKPETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN DATA HILANG Sri Wahyuningsih R 1, Anisa 2, Raupong ABSTRAK Analisis variansi adalah prosedur yang mencoba menerapkan porsi variansi ini pada setiap kelompok dari variabel independen. Teknik ini membandingkan secara simultan beberapa variabel sehingga bisa memperkecil kemungkinan kesalahan, sedangkan analisis kovariansi atau ANAKOVA merupakan suatu teknik yang mengkombinasikan analisis variansi (ANAVA) dengan analisis regresi yang dapat digunakan untuk perbaikan ketelitian suatu percobaan. Pada tulisan ini dikaji perbandingan analisis variansi dengan analisis kovariansi pada rancangan petakpetak terbagi dengan rancangan acak kelompok sebagai lokal kontrol yang diterapkan pada kasus satu data hilang. Hasil perbandingan analisis variansi dengan analisis kovariansi dalam rancangan petakpetak terbagi dengan rancangan acak kelompok sebagai lokal kontrol menunjukkan bahwa analisis kovariansi lebih baik dibandingkan analisis variansi. Kata kunci : analisis kovariansi, analisis variansi, data hilang, rancangan acak kelompok, rancangan faktorial, rancangan petakpetak terbagi, variabel pengiring. 1. Pendahuluan Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di era modern ini mengharuskan berbagai pihak untuk menghasilkan inovasi baru dalam berbagai bidang. Salah satu upaya untuk menghasilkan inovasi adalah dengan melakukan kegiatan penelitian. Pelaksanaan penelitian itu sendiri dapat melalui percobaan. Rancangan percobaan dapat diartikan sebagai suatu pengaturan pemberian perlakuan kepada unitunit percobaan dengan maksud agar keragaman respon yang ditimbulkan oleh keadaaan lingkungan dan keheterogenan unit percobaan yang digunakan dapat diminimalkan (Gasperz, 11). Rancangan petakpetak terbagi atau yang dikenal sebagai RPPT (Splitsplit Plot Design) merupakan perluasan dari rancangan petak terbagi (RPT), pada RPPT dilakukan percobaan yang terdiri dari tiga faktor. Pada RPPT terdapat tiga faktor percobaan, yaitu faktor petak utama (mainplot), faktor anak petak (subplot), dan faktor anakanak petak (subsub plot). Analisis variansi adalah prosedur yang mencoba menerapkan porsi variansi ini pada setiap kelompok dari variabel independen. Teknik ini membandingkan secara simultan beberapa variabel sehingga bisa memperkecil kemungkinan kesalahan. Keuntungan dari penggunaan analisis variansi adalah mampu melakukan perbandingan untuk banyak variabel. Dalam suatu percobaan sering ditemukan adanya pengaruh variabelvariabel lain di luar variabel penelitian. Misalkan variabel Y adalah variabel respon yang terjadi akibat pengaruh suatu faktor atau beberapa faktor. Akan tetapi pada kenyataannya nilainilai variabel Y bisa berubahubah karena adanya variabel X yang tidak dapat dikendalikan, sehingga dalam melakukan suatu percobaan variabel X ini tidak dapat diabaikan. Variabel X yang bersifat demikian disebut variabel konkomitan (Sudjana, 2002). Untuk itu diperlukan sebuah analisis statistik untuk mengontrol variabel konkomitan yang muncul dalam suatu percobaan yang dikenal sebagai analisis kovariansi. Analisis kovariansi (ANAKOVA) merupakan kombinasi dari analisis regresi dan analisis variansi yang dapat digunakan untuk perbaikan ketelitian suatu percobaan (Neter, 17).

Dalam suatu percobaan dapat terjadi data hilang. Untuk itu diperlukan pendugaan terhadap data yang hilang tersebut. Setelah mendapatkan dugaan data yang hilang, maka data yang hilang tersebut akan dianalisis dengan analisis variansi dan analisis kovariansi dengan anggapan bahwa dengan menggunakan analisis kovariansi akan meningkatkan ketepatan penelitian, sehingga hasil penelitian lebih baik. 1. Tinjauan Pustaka 1.1 Rancangan Percobaan Rancangan percobaan merupakan suatu pengaturan pemberian perlakuan kepada unitunit percobaan dengan maksud agar keragaman respon yang ditimbulkan oleh keadaaan lingkungan dan keheterogenan unit percobaan yang digunakan dapat diminimalkan (Gasperz, 11). 1.2 Rancangan Acak Kelompok (RAK) Rancangan acak kelompok dicirikan oleh adanya kelompok dalam jumlah yang sama, di mana setiap kelompok dikenakan perlakuanperlakuan. Melalui pengelompokan yang tepat atau efektif, maka rancangan ini dapat mengurangi galat percobaan. Model linear untuk RAK adalah: di mana: = nilai pengamatan dari perlakuan kei dalam kelompok kej = nilai tengah populasi atau rataan pengaruh aditif dari perlakuan kei pengaruh aditif dari kelompok kej = pengaruh galat percobaan dari perlakuan kei pada kelompok kej 2. Rancangan PetakPetak Terbagi (RPPT) Rancangan petakpetak terbagi (RPPT) merupakan perluasan dari rancangan petak terbagi (RPT), di mana pada rancangan petak terbagi (RPT) kita melakukan percobaan yang terdiri dari dua faktor, yaitu petak utama (mainplot) dan anak petak (subplot), maka dalam rancangan petakpetak terbagi (RPPT) percobaan tersebut terdiri dari tiga faktor. Untuk RPPT kita mengalokasikan faktor yang terpenting ke dalam anakanak petak (subsubplot), dan seterusnya faktor yang kurang penting dialokasikan ke dalam petak yang lebih besar, dalam hal ini anak petak (subplot) atau petak utama (mainplot). (Gasperz, 11). Model linear rancangan petakpetak terbagi (RPPT) adalah: di mana: ; ; = nilai pengamatan pada kelompok kel yang memperoleh taraf kei dari faktor A, taraf kej dari faktor B, dan taraf kek dari faktor C

= nilai ratarata sesungguhnya = pengaruh aditif dari kelompok kel = pengaruh aditif dari taraf kei faktor A = pengaruh galat yang timbul pada kelompok kel yang memperoleh taraf kei dari faktor A, sering disebut galat petak utama atau galat (a). = pengaruh aditif dari taraf kej dari faktor B = pengaruh interaksi antara taraf kei dari faktor A dan taraf kej dari faktor B = pengaruh galat yang timbul pada kelompok kel yang memperoleh taraf kei dari faktor A dan taraf kej dari faktor B, sering disebut galat anak petak atau galat (b). = pengaruh aditif dari dari taraf kek faktor C = pengaruh interaksi antara taraf kei dari faktor A dan taraf kek dari faktor C = pengaruh interaksi antara taraf kej dari faktor B dan taraf taraf kek dari faktor C = pengaruh interaksi antara taraf kei dari faktor A, taraf kej dari faktor B, dan taraf kek dari faktor ke C = pengaruh galat yang timbul pada kelompok kel yang memperoleh taraf kei dari faktor A, kej dari faktor B, dan taraf kek dari dari faktor C, sering disebut galat anakanak petak atau galat (c). 2.4 Data Hilang dalam RPPT dengan Dasar RAK Jika ada sebuah perlakuan dalam percobaan yang menggunakan RPPT dalam RAK yang hilang datanya atau dengan kata lain tidak diperoleh informasi dari perlakuan tersebut, maka kita dapat melakukan pendugaan data dengan menggunakan formula: di mana: = dugaan terhadap data yang hilang = banyaknya taraf faktor yang dijadikan anakanak petak banyaknya kelompok (ulangan) = total nilai pengamatan dari perlakuan yang mengandung data hilang total nilai pengamatan dari anak petak yang mengandung data hilang

total nilai pengamatan dari semua anak petak yang sama yang mengandung data hilang. 2.5 Analisis Variansi Teknik statistika yang dikenal dengan analisis ragam atau analisis variansi (analysis of variance) dikembangkan oleh R.A.Fisher untuk memudahkan analisis dan interpretasi data hasil percobaan (lapangan dan laboratorium) di bidang pertanian dan penelitian di bidang biologi. Saat ini analisis ragam merupakan alat pokok untuk penelitianpenelitian, tidak saja dibidang biologi, tetapi juga di bidang lainnya. Kegunaan dari analisis variansi adalah untuk mengetahui sejauh mana keanekaragaman atau variabilitas suatu percobaan. 2.6 Analisis Kovariansi Analisis kovariansi atau ANAKOVA merupakan suatu teknik yang mengkombinasikan analisis variansi (ANAVA) dengan analisis regresi yang dapat digunakan untuk perbaikan ketelitian suatu percobaan (Neter dkk, 17). Model analisis kovarian merupakan kombinasi dari model linear yang digunakan dalam analisis variansi dan analisis regresi, di mana model analisis variansi ditambah suatu variabel tambahan sebagai variabel pengiring (konkomitan). Bentuk umum dari model linear aditif untuk analisis regresi yaitu : ( ) Penggabungan model linear aditif untuk analisis regresi dengan persamaan model linear aditif analisis kovarian yaitu: diperoleh ( ) Dari bentuk umum model linear aditif untuk analisis regresi maka dapat dibentuk model analisis kovariansi pada rancangan petakpetak terbagi pada persamaan sebagai berikut: di mana : ( ) = observasi ke pada variabel konkomitan ( ) = variabel tambahan yang merefleksikan hubungan X dan Y = koefisien regresi yang menunjukkan ketergantungan pada = pengaruh galat pada kelompok kel yang memperoleh taraf kei dari faktor A, taraf kej dari faktor B, dan taraf kek dari faktor C Secara umum, model analisis kovariansi berkorespondensi dengan analisis variansi ditambah dengan ( ) untuk merefleksikan hubungan antara variabel X dan Y. (Neter dkk, 17)

2. Hasil dan Pembahasan.1 Analisis Variansi dalam Rancangan PetakPetak Terbagi pada RAK Teknik statistika yang dikenal dengan analisis ragam atau analisis variansi (analysis of variance) dikembangkan oleh R.A.Fisher untuk memudahkan analisis dan interpretasi data hasil percobaan (lapangan dan laboratorium) di bidang pertanian dan penelitian di bidang biologi. Saat ini analisis ragam merupakan alat pokok untuk penelitianpenelitian, tidak saja dibidang biologi, tetapi juga di bidang lainnya. Kegunaan dari analisis variansi adalah untuk mengetahui sejauh mana keanekaragaman atau variabilitas suatu percobaan..2 Analisis Kovariansi dalam Rancangan PetakPetak Terbagi pada RAK Analisis kovariansi atau ANAKOVA merupakan suatu teknik yang mengkombinasikan analisis variansi (ANAVA) dengan analisis regresi yang dapat digunakan untuk perbaikan ketelitian suatu percobaan (Neter dkk, 17). Adapun langkahlangkah dalam melakukan analisis kovariansi dalam rancangan petakpetak terbagi pada rancangan acak kelompok adalah sebagai berikut : 1. Pengujian Asumsi Asumsiasumsi yang harus dipenuhi dalam menggunakan analisis kovariansi adalah sebagai berikut: 1. Variabel konkomitan tidak berkorelasi dengan perlakuan yang dicobakan. 2. Hubungan antara variabel konkomitan (X) dengan variabel respon (Y) bersifat linier.. Galat berdistribusi normal. 4. Pengaruh X terhadap Y, yaitu X mempengaruhi Y. 2. Setelah semua asumsi terpenuhi, maka akan dilanjutkan dengan melakukan analisis kovariansi. Adapun langkahlangkah dalam menerapkan analisis kovariansi adalah sebagai berikut : Adapun langkahlangkah dalam menerapkan analisis kovariansi adalah sebagai berikut: 1) Menghitung faktor koreksi dari X dan Y 2) Menghitung jumlah kuadrat total pada kriterium Y, kovariabel X dan jumlah hasil kali. ) Menghitung jumlah kuadrat petak utama pada kriterium, kovariabel, dan jumlah hasil kali galat petak utama. 4) Menghitung jumlah kuadrat kelompok pada kriterium, kovariabel, dan jumlah hasil kali 5) Menghitung jumlah kuadrat faktor A pada kriterium, kovariabel,dan jumlah hasil kali petak utama. 6) Menghitung jumlah kuadrat galat petak utama pada kriterium, kovariabel, dan jumlah hasil kali galat petak utama. 7) Menghitung jumlah kuadrat anak petak pada kriterium, kovariabel, dan jumlah hasil kali anak petak. 8) Menghitung jumlah kuadrat faktor B pada kriterium, kovariabel, dan jumlah hasil kali anak petak. ) Menghitung jumlah kuadrat interaksi faktor petak utama dengan faktor anak petak pada kriterium, kovariabel,dan jumlah hasil kali interaksi faktor petak utama dengan faktor anak petak 10) Menghitung jumlah kuadrat galat faktor anak petak pada kriterium, kovariabel, dan jumlah hasil kali galat faktor anak petak

11) Menghitung jumlah kuadrat faktor anakanak petak pada kriterium, kovariabel, dan jumlah hasil kali faktor anakanak petak 12) Menghitung jumlah kuadrat interaksi faktor petak utama dengan faktor anakanak petak pada kriterium, kovariabel, dan jumlah hasil kali faktor petak utama dengan faktor anakanak petak. 1) Menghitung jumlah kuadrat interaksi faktor anak petak dengan faktor anakanak petak pada kriterium, kovariabel, dan jumlah hasil kali interaksi faktor anak petak dengan faktor anakanak petak 14) Menghitung jumlah kuadrat interaksi antara faktor petak utama, faktor anak petak, dan faktor anakanak petak pada kriterium, kovariabel, dan jumlah hasil kali interaksi antara faktor petak utama, faktor anak petak, dan faktor anakanak petak. 15) Menghitung jumlah kuadrat galat faktor anak anak petak pada kriterium, kovariabel, dan jumlah hasil kali galat faktor anakanak petak 16) Menghitung jumlah kuadrat terkoreksi Y mengenai galat. 17) Menghitung JK Y terkoreksi untuk setiap faktor dan interaksinya. 18) Menghitung derajat bebas (db) terkoreksi untuk perlakuan, galat, dan interaksi. 1) Menghitung kuadrat tengah terkoreksi. 20) Menghitung koefisien keragaman. 21) Kesimpulan.. Penerapan Analisis Variansi dan Analisis Kovariansi dalam Rancangan Petak Petak Terbagi dengan Data Hilang Jika ada sebuah perlakuan dalam percobaan yang menggunakan RPPT dalam RAK yang hilang datanya atau dengan kata lain tidak diperoleh informasi dari perlakuan tersebut, maka kita dapat melakukan pendugaan data dengan menggunakan formula pada persamaan. Setelah memperoleh nilai dugaan dari data yang hilang, maka akan dilanjutkan dengan melakukan analisis variansi dan analisis kovariansi...1 Penerapan Analisis Variansi dalam Rancangan PetakPetak Terbagi pada RAK Setelah memperoleh nilai dugaan data yang hilang, maka akan dilanjutkan dengan melakukan analisis variansi. Tabel 1. Hasil Analisis Variansi Rancangan PetakPetak Terbagi pada RAK Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Petak Utama: Kelompok 2 1,78 Faktor A 1 258,72 Galat (a) 2 1,56 Kuadrat Tengah F hitung Ftabel 5% 0,8 258,72 0,78 1,14 1,6 1,00 18,51 Anak Petak: Faktor B Interaksi (AB) Galat (b) 12 45,77 24,16 10,06 15,25 8,15 0,8 18,7 0,26,4,4 Anakanak Petak : Faktor C Interaksi AC Interaksi BC Interaksi ABC Galat (c) 48 4458,85 1,4 24, 22,1 8,4 1486,28 10,4 2,77 2,47 0,81 2008,41 12,5,41,04 Total 5 516,82 2,80 2,80 2,08 2,08

Koefisien Keragaman :..2 Penerapan Analisis Kovariansi dalam Rancangan PetakPetak Terbagi pada RAK Setelah memperoleh nilai dugaan data yang hilang, maka akan dilanjutkan dengan melakukan analisis kovariansi. Langkahlangkah dalam melakukan analisis kovariansi adalah sebagai berikut: a. Pengujian Asumsi Asumsiasumsi yang harus dipenuhi dalam menggunakan analisis kovariansi adalah sebagai berikut: 1. Variabel konkomitan tidak berkorelasi dengan perlakuan yang dicobakan. Pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: Tabel 2. Uji Korelasi antara X dan Y Correlations X Pearson Correlation 1.158 Sig. (2tailed).8 N 2 2 Y Pearson Correlation.158 1 Sig. (2tailed).8 N 2 2 Dari Table 2, dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara X dan Y lebih kecil dari +1 (dalam hal ini 0,158 < 1), oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa antara variabel presentase gabah hampa per malai dan produksi gabah kering panen kering panen tidak saling berkorelasi. 2. Hubungan antara variabel konkomitan (X) dengan variabel respon (Y) bersifat linier. Asumsi ini dapat ditunjukkan dengan plot dari variabel konkomitan (X) dan variabel respon (Y), apabila titiktitik amatan mengikuti pola garis lurus, maka dapat dipastikan bahwa variabel konkomitan (X) dan variabel respon (Y) bersifat linier. X Y

Gambar 1. Hubungan antara presentase gabah hampa per malai dengan produksi gabah kering panen bersifat linier. Galat berdistribusi normal. Asumsi ini dapat diperiksa dengan menggunakan grafik peluang normal dari galat. Apabila titiktitik amatan mengikuti arah garis diagonal, maka galat berdistribusi normal. Komponen galat percobaan yang telah diplotkan hasilnya seperti pada gambar berikut : Gambar 2. Grafik Komponen Galat Pada gambar grafik di atas menunjukkan bahwa titiktitik dugaan galat mengikuti garis diagonal yang berarti bahwa galat percobaan berdistribusi normal. 4. Pengaruh X terhadap Y, yaitu X mempengaruhi Y i. Hipotesis untuk uji ini adalah : (X tidak mempengaruhi Y) (X mempengaruhi Y) ii. Taraf signifikansi iii. Statistik uji: Dengan : = Kuadrat Tengah = Kuadrat Tengah Galat iv. Kriteria keputusan : ditolak jika

v. Kesimpulan: ditolak karena, artinya X berpengaruh terhadap Y. Setelah semua asumsi terpenuhi, maka akan dilanjutkan dengan melakukan analisis kovariansi. Tabel. Hasil Analisis Kovariansi Presentase Gabah Hampa per Malai (X) terhadap Produksi Gabah Kering Panen (Y) Sumber Variansi Sebelum dikoreksi KT Regresi DB Regresi Setelah dikoreksi DB JK X JK Y JHK XY DB JK KT Petak Utama: Kelompok Faktor A Galat (a) 2 1 2 0,0 286,5, 1,78 258,72 1,56 0,70 272,18 1,0 1 2 5,7 1,06 5,7 0,5 Anak petak: Faktor B Interaksi (AB) Galat (b) 12 27,58 24,16 47,4 45,77 0,66 10,06 12,0 2,25 1,65 14 44,1 0,51 10,01 14,77 0,17 0,71 Anakanak petak: Faktor C Interaksi (AC) Interaksi (BC) Interaksi (ABC) 4458,85 4,54 4,25 52,0 4880,48 1,4 24, 22,1 540,56 1,0 0,10 1,05 4816,0,15 27,52 24,6 1605,4 11,05,05 2,70 Galat (c) 48 106,81 8,4 2,85 5,2 50,61 0,67 Koefisien Keragaman : 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya mengenai analisis variansi dan analisis kovariansi dalam rancangan petakpetak terbagi pada RAK dengan data hilang, maka dapat disimpulkan bahwa dari hasil perbandingan pengujian analisis variansi dan analisis kovariansi menunjukkan bahwa analisis kovariansi lebih baik dibandingkan dengan analisis variansi dalam rancangan petakpetak terbagi, hal ini dapat dilihat dari koefisien keragaman analisis kovariansi lebih kecil dibandingkan koefisien keragaman analisis variansi. Hasil penerapan analisis variansi dan analisis kovariansi dalam rancangan petakpetak terbagi pada RAK dengan data hilang yang dilakukan pada percobaan untuk mengetahui pengaruh sistem

tanam, varietas dan umur bibit terhadap produksi hasil padi. Dari perbandingan koefisien keragaman pada analisis variansi diperoleh koefisien keragaman untuk faktor A sebesar 1,4%, koefisien keragaman untuk faktor B sebesar 1,51%, dan koefisien keragaman untuk faktor C sebesar 1,4%, sedangkan koefisien keragaman pada analisis kovariansi diperoleh koefisien keragaman untuk faktor A sebesar 1,20%, koefisien keragaman untuk faktor B sebesar 1,5%, dan koefisien keragaman untuk faktor C sebesar 1,11%. Hal ini menunjukkan bahwa analisis kovariansi lebih baik dibandingkan analisis variansi. 4.2 Saran Pada tugas akhir ini penulis hanya membahas tentang perbandingan analisis variansi dengan analisis kovariansi pada rancangan petakpetak terbagi dengan data hilang, disarankan pada penelitian selanjutnya untuk dapat menggunakan perbandingan analisis variansi dengan analisis kovariansi pada modifikasi dari rancangan petak terbagi lainnya. DAFTAR PUSTAKA Ali Hanafiah, Kemas. 2008. Rancangan Percobaan Edisi Ketiga. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Federer, Walter T dan M.P. Meredith. 188. Covariance Analysis for Split Plot and Split Block Designs and Computer Packages. New York. Cornell University. Gaspersz, Vincent. 11. Metode Perancangan Percobaan. Bandung: CV. Armico. Gomez, A. Kwanchai & Arturo A. Gomez. 15. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian. Lubis, Elfrida. (2004). Pengaruh Sistem Tanam dan Umur Bibit terhadap Pertumbuhan dan Produksi beberapa Varietas Padi Sawah (Oryza Sativa L.). Universitas Sumatera Utara. Montgomery, Douglas C.17. Design and Analysis of Experiments 5 th edition. John Wiley and Sons. Raupong dan Annisa. 2011. Perancangan Percobaan. Makassar. Universitas Hasanuddin. Sudjana. 16. Metoda Statistika. Bandung. Penerbit Tarsito. William, Cochran. 156. The Experimental Design. John Wiley and Sons. Yitnosumarto, Suntoyo. 1. Percobaan Perancangan, Analisis, dan Interpretasinya. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.