PEMBINAAN MASJID DAN MUSHALA OLEH IKATAN DAI INDONESIA (IKADI) KOTA PADANG DI KELURAHAN BUKIT GADO-GADO KECAMATAN PADANG SELATAN KOTA PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia.

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat di kota-kota sampai ke pelosok-pelosok desa. Masjid mudah

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. agama. Minat terhadap agama pada remaja tampak dari aktivitas mereka dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pemahaman-pemahaman yang. dilakukan kadangkala sering ditolak kemunculannya oleh masyarakat

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

PENDAHULUAN. Keadaan masjid mencerminkan keadaan umat Islam. Makmur dan. ditandai batas-batasnya, beratapkan ranting dan dahan kering, hanya di

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Allah Swt menurunkan kitab-kitab kepada para Rasul-Nya yang wajib diketahui dan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

Pedoman Wawancara. 1. Apakah saudara mempunyai anak usia remaja?

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam pendidikan, maka sejak

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid pada

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sunyi dari segala macam lukisan dan gambaran. Manakala anak-anak itu dibiasakan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN MTQ KEC. RUPAT UTARA KE-15 TAHUN 2017 TANJUNG MEDANG, 5 MEI 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TPA At-taubah adalah taman pengajian al-quran yang terletak di desa

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mahdah shalat dan i`tikaf. Selain itu masjid juga memiliki fungsi lain seperti

BAB V PEMBAHASAN. A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan. 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT PANDAI BACA TULIS HURUF AL- QUR AN BAGI MURID SD, SISWA, SLTP, SLTA, DAN CALON PENGANTEN

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

BAB IV ANALISIS TERHADAP PERANAN MADRASAH DINIYAH AL HIKMAH DALAM MORALITAS REMAJA DI BOYONG SARI KELURAHAN PANJANG BARU PEKALONGAN

PERAN MASJID DALAM MENINGKATKAN KUALITASPENDIDIKAN ISLAM

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB I PENDAHULUAN. mengalami permasalahan dalam menyelaraskan kedua aspek ini. Penyelarasan

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB V PEMBAHASAN. dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikannya sesuai fokus. penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut :

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan sarana agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. FORUM TAKMIR MASJID SE-DESA MUNCAR

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus pada Remaja Masjid di Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono Kabupaten Batang)

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB I PENDAHULUAN. diterima Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat Jibril, sebagai petunjuk

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

Transkripsi:

AL Hikmah Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi Volume 7 Nomor 1, Januari Juni 2020 e-issn : 2685-1881 https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alhikmah AL Hikmah Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi PEMBINAAN MASJID DAN MUSHALA OLEH IKATAN DAI Volume 7 Nomor 1, Januari Juni 2020 INDONESIA (IKADI) KOTA PADANG DI KELURAHAN BUKIT e-issn : 2685-1881 https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/ind GADO-GADO KECAMATAN PADANG SELATAN KOTA PADANG ex.php/alhikmah Fajri Ahmad1 1UIN Imam Bonjol Padang Email : mynameisfajriahmad@gmail.com ABSTRACT The historical journey of the Prophet Muhammad migrated from Mecca to Medina as a momentum to develop human civilization, which was first built was a mosque, a mosque used as a place of worship to Allah SWT as a center of community activities such as deliberation and relationship. The step taken to prosper the mosque is to build worshipers ranging from children to the elderly. The location of this research is in Bukit Gado-Gado Sub-District, Padang South District, Padang City conducted by the Indonesian Dai Association (IKADI) of Padang City with research sites in Jabal Din Mosque and At-Taqwa Mushala, Al-Amiin and Al-Ikhlas. While the methodology used is field research that is field research using interview data, observation and documentation method then explained clearly and concluded. Guidance is carried out in the mosque and each mushala is in terms of spiritual and intellectual aspects, coaching in the spiritual aspect of reviving the recitation in the mosque such as lecture and sermon review periodically and continuously as well as praying five times a time to worship in the mosque and mushala, on the intellectual aspects in the mushala by participating in teaching the alquran education park and guiding and evaluating studen routinely in accordance with the teaching curriculum of the al-quran education park, at the adolescent level carrying out wirid remaja by providing material relevant to the development of adolescents, in the field of majlis taklim in the mosque encouraging association to hold majlis taklim which synergizes with mosque and mosque leaders and community leaders Perjalanan sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah dari mekkah ke Madinah sebagai momentum membanguan peradaban manusia yang pertamakali di bangun ialah masjid, masjid dijadikan tempat beribadah kepada Allah SWT sebagai pusat kegiatan masyarakat seperti musyawarah dan silaturrahmi. Langkah yang dilakukan untuk memakmurkan masjid ialah membina jamaah mulai dari anak-anak sampai lanjut usia. Lokasi penelitian ini ialah di Kelurahan Bukit Gado-Gado Kecamatan Padang Selatan Kota Padang yang dilakukan oleh Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kota Padang dengan tempat penelitian di Masjid Jabal Din dan Mushala At-Taqwa, Al-Amiin dan AlIkhlas. Sedangkan metodologi yang digunakan ialah field research yaitu penelitian lapangan dengan metode pengumpalan data wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian diuraikan secar jelas dan disimpulkan. Pembinaan yang dilakukan di masjid dan masing-masing mushala ialah dari segi aspek spiritual dan inteleketual, Pembinaan pada aspek spiritual menghidupkan pengajian di masjid seperti kajian ceramah dan khutbah secara berkala dan berkelanjutan serta shalat lima waktu berjamaah di masjid dan mushala, pada aspek intelektual di mushala dengan serta dalam mengajar taman Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 36

pendidikan al-quran dan membimbing serta mengevaluasi terhadap santri secara rutin sesuai dengan kurikulum pengajaran taman pendidkan al-quran, ditingkat remaja melaksanakan wirid remaja dengan memberikan materi yang relevan terhadap perkembangan remaja, di bidang majlis taklim di masjid mendorong para jamaah untuk mengadakan majlis taklim yang bersinergi dengan pengurus masjid dan mushala serta tokoh masyarakat Keyword : Pembinaan, masjid, mushala PENDAHULUAN Hanya mereka yang memakmurkan masjid-masjid Allah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, menegakkan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah, maka merekalah orangorang yang diharapkan termasuk golongan yang mendapat petunjuk. QS, At-taubah : 18 Ayat tersebut menjelaskan bahwa memakmurkan dan membina masjid Allah ialah kewajiban pada seorang mukmin dan sebagai bukti tanda orang beriaman kepada Allah dan hari akhir Masjid merupakan tempat ibadah orang-orang islam. Masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah ritual semata, melainkan masjid harus dimaknai dalam berbagai dimensi kehidupan. Di antaranya, masjid sebagai upaya pembinaan masyarakat melalui kajian keagamaan, peningkatan ekonomi umat, seperti penyelenggara baitul mal, unit pelayanan zakat, infaq dan shodaqah. Oleh karena itu, dalam mengelola masjid harus disadari bahwa masjid menyimpan potensi umat yang sangat besar jika digunakan secara optimal akan meningkatkan kesejahteraan umat bagi jamaah masjid itu sendiri. Pengertian pembinaan menurut bahasa adalah atur, membina, mengatur (Muhammad nagefan 1980: 56), pembinaan menurut Mangunhardjana (Mangunhardjana, 199: 12) adalah suatu proses belajar dengan tujuan membantu orang yang menjalaninya, untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang sudah ada serta mendapatkan pengetahuan dan kecakapan baru untuk mencapai tujuan hidup dan kerja, yang sedang dijalani secara lebih efektif. Menurut Daradjat (dzakiyah derakat 1982: 68) tujuan pokok pembinaan agama (dakwah) Islam, yaitu untuk membina moral atau mental seseorang ke arah yang sesuai dengan ajaran agama. Artinya, setelah pembinaan itu dilakukan, dengan sendirinya seseorang tersebut akan menjadikan agama sebagai pedoman dan pengendalian tingkah laku, sikap dan gerak-geriknya dalam hidup. Seseorang akan memiliki kesadaran menjauhi segala larangan Tuhan dan mengerjakan segala perintah-nya. Tindakan yang dilakukan merupakan kesadaran yang muncul secara alamiah bukan paksaan dari luar. Secara khusus Ilaihi (wahyu Ilaihi, 2010: 39) menyatakan bahwa, tujuan pembinaan ialah terbentuknya pribadi muslim dengan iman yang kuat, berperilaku sesuai dengan hukum-hukum Allah SWT dan berakhlak karimah. Sehingga terciptanya kehidupan yang sejahtera lahir dan batin, terbentuknya pribadi muslim dengan iman yang kuat Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 37

dan terbentuknya masyarakat Islam yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan dengan tegaknya keadilan. Sasaran pembinaan berdasarkan perkembangan masyarakat bila dilihat dari aspek psikologis, agama dalam pelaksanaan program kegiatan dakwah atau pembinaan agama yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut: pertama, Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi sosiologis berupa masyarakat terasing, pedesaan, kota besar dan kecil serta masyarakat marginal dari kota besar. Kedua, Sasaran berupa kelompok masyarakat dilihat dari segi social cultural berupa golongan priyayi, abangan dan santri, klasifikasi ini terutama terdapat dalam masyarakat di Jawa. Ketiga, Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat usia, berupa golongan anakanak remaja dan orang tua. Keempat, Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi profesi dan pekerjaan berupa golongan petani, pedagang, buruh, pegawai negeri dan sebagainya (arifin, 1991: 13-14). Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan jika dilihat dari kehidupan psikologis masing-masing golongan, masyarakat tersebut memiliki ciri-ciri khusus yang sistem pendekatan dan metode pembinaan dibedakan bilamana kita menghendaki efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan pembinaan agama di kalangan mereka. Di antara upaya pembinaan masjid adalah sebagai pusat kegiatan Islam dan layanan social serta ekenomi ummat. Namun dalam kenyataannya, fungsi masjid yang berdimensi duniawiyah kurang memiliki peran yang maksimal dalam pembangunan umat dan peradaban Islam. Sebagaimana hal yang dilakukan oleh Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kota Padang pada Masjid Jabal Din dan mushala di Kelurahan Bukit gado-gado Kecamatan padang Selatan Kota Padang dalam pembinaan masjid dan mushala di daerah tersebut. Ikatan Dai Indonesia (IKADI) melakukan kegiatan dakwah pembinaan rumah ibadah di Kelurahan Bukit Gado- Gado dengan mendatangkan para Ustadz untuk mendampingi dan membimbing secara bersama-sama tentang kegiatan keagamaan, social serta ekenomi masjid dan mushala di Kelurahan Bukit Gado- Gado, kegiatan ini dilakukan secara berkala dan bergiliran dari masjid dan mushala yang ada di Keluarahan Bukit Gado-Gado Akses ummat Islam untuk beribadah sudah mudah menyusul dengan kehadiran jumlah masjid dan mushala yang banyak, hampir disetiap tempat tidak terkecuali di Kecamatan Padang Selatan Kelurahan Bukit Gado- Gado Kota Padang. Menurut data Kementrian Agama yang terdapat di Kantor Urusana Agama Kecamatan Padang Selatan jumlah rumah ibadah yang ada di Kelurahan Bukit Gado- Gado ialah 4 buah rumah ibadah yang terdiri dari 1 masjid ( Masjid Jabal Din ) dan 3 mushala ( Mushala Al Amiin, Mushala At Taqwa, dan Mushala Al-Ikhlas ) (Data KUA Padang Selatan). Keberadaan masjid-mushala di tengah-tengah masyarakat memilki dampak yang sangat positif, setidaknya mencerminkan kecenderungan menguatkan kesadaran religius dan semangat keberagamaan di kalangan ummat Islam. Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 38

Secara geografis keluarahan Bukit Gado-gado terletak di bukit Gado-Gado yang berdekatan dengan objek wisata pantai air manis Kota Padang terletak di Kecamatan Padang Selatan. Masyarakat di Bukit Gado-Gado ialah masyarakat yang majemuk dari segi agama tidak hanya agama Islam non muslim pun ada dan menetap di Kelurahan Bukit Gadogado. dari segi ekenomi masyarakat Bukit Gado-gado mereka bekerja sebagai nelayan, jasa wisata, dan buruh serta pedagang, keberadaan Bukit Gado-Gado yang berdekatan dengan Pantai Air manis sering dikunjungi masyarakat di akhir pekan dengan hanya untuk olahraga lari dan sepeda di Bukit Gado-Gado yang dikarenakan letaknya sangat strategis di ketinggian permukaan laut sehingga apabila di atas bukit Gado-Gado terlihat Kota Padang dan Pantai Padang. Akses untuk terhubung ke pusat Kota Padang yang cukup jauh berhubung Kelurahan Bukit Gado-Gado terletak di Padang Pinggir Kota (PAPIKO) artinya untuk menuju Bukit Gado-Gado memiliki jalan yang terjal sehingga hanya motor yang bisa ke atas walaupun ada mobil yang kuat untuk menanjak. Dengan berdekatan dengan pantai Air manis dan teluk Bayur masyarakat Bukit Gado-Gado pada akhir pekan biasanya kedatangan para wisata local mulai pagi hari dan sore hari, kehadiran wisatawan local ini memberikan dampak secara ekenomi dan inftrastrukutur bagi masyarakat Bukit Gado-Gado dengan adanya kafe-kafe di daerah mereka serta jalan banyak yang di aspal beton. Namun Ketika hari libur wisatawan tak berkunjung mereka biasanya pergi kelaut untuk menangkap ikan Kesibukan mencari nafkah dan adanya zaman modern media social yang berkembang pesat menjadi tantangan bagi pemuka masyarakat di Bukit Gado-Gado terutama pengurus masjid dan mushala. Kesibukan duniawi seperti ke laut untuk menangkap ikan dan kunjungan wisata tidak membuat lalai dengan akhirat sehingga adanya panggilan azan hendaknya seluruh kegiatan termasuk kelaut untuk mencari ikan serta bermain di pantai diberhentikan sementara dan segera untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT. (wawancara Ramadas ) Bertitik tolak dari masalah di atas maka pokok permasalahan yang akan dikaji dalam kajian ini ialah pertama, fungsi masjid/mushala bagi masyarakat di Kelurahan Bukit Gado-Gado Kecamatan Padang Selatan Kota Padang kedua, usaha-usaha pembinaan Masjid/Mushala oleh Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kota Padang di Kelurahan Bukit Gado-Gado Kecamatan Padang Selatan Kota Padang METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian field rezesearch dengan menggunakan metode kualitatif yaitu data dikumpulkan berupa kata-kata yang berasal dari wawancara, catatan dilapangan dan dokumentasi (lexy J Moleong, 2010, 6). Menggambarkan fakta dan gejala dilapangan, kemudian data tersebut diuraikan sehingga dapat dipahami secara jelas yang akhirnya dapat disimpulkan. Pendekatan daalam peelitian dengan menggunakan deskriptif yang menggambarkan tentang informasi penelitian yang dianggap bisa membantu Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 39

dalam penelitian antaranya pendekatan komunikasi dan pendekatan sosiologi. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Fungsi Masjid dan Mushala Bagi Masyarakat di Kelurahan Bukit Gado-Gado Kecamatan Padang Selatan Kota Padang Masjid (masjidun) mempunyai dua arti, arti umum dan arti khusus. Masjid dalam arti umum adalah semua tempat yang digunakan untuk sujud, Allah menjadikan bumi ini sebagai masjid. Sedangkan masjid dalam pengertian khusus adalah tempat atau bangunan yang dibangun khusus untuk menjalankan ibadah, terutama shalat berjama ah. Pengertian ini mengerucut menjadi, masjid yang digunakan untuk shalat Jum at disebut Masjid Jami. Karena shalat Jum at diikuti oleh orang banyak, maka Masjid Jami biasanya besar. Sedangkan masjid yang hanya digunakan untuk sholat lima waktu, bisa di perkampungan, bisa juga di kantor atau tempat umum, dan biasanya tidak terlalu besar atau sesuai dengan keperluan, disebut Musholla, artinya tempat shalat. Di beberapa daerah, mushalla terkadang diberi nama langgar atau surau. Masjid adalah tempat dimana kita mengadu, merintih dan tentu saja menyatakan kesyukuran pada Allah. Setidaknya dalam shalat-shalat fardhu yang kita kerjakan 5 kali seharisemalam di sana. Semua rasa yang ada dalam jiwa betapa nikmatnya saat ia ditumpahkan dibelahan bumi paling dicintai Allah itu (wahid Abdissalam, 2002: 11) Dalam siituasi apapun, idealnya, masjid dapat dijadikan pusat kegiatan masyarakat untuk berusaha mewujudkan tatanan sosial yang lebih baik. Jika selama ini pusat pembinaan masyarakat masih terpusat ke lembagalembaga formal seperti sekolah dan madrasah, maka bagi masyarakat sekarang harus juga dikembangkan lembaga kemasjidan sebagai salah satu alternatif pembinaan umat. Menurut Suherman (wawancara) Pengurus masjid Jabal Din masjid ialah sebagai alat pemersatu masyarakat disekitar terlebih masalah social, masyarakat di Kelurahan Bukit Gado-Gado yang mayoritas muslim menjadikan Masjid sebagai tempat musyawarah keagamaan dan social dikarenakan merupakan sebuah tradisi yang turuntemurun dan juga masjid meruapkan tempat yang aman untuk mengadakan kegiatan selain fasilitas masjid yang memadai. Pengurus RW 2 juga mengatakan apabila terkait pemilihan pemuka masyarakat diadakan di masjid yang mana semua lapisan masyarakat dapat datang ke masjid langkah ini juga disambuat positif oleh para pemuda yang mana ini termasuk kegiatan uttuk memakmurkan Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 40

masjid Allah SWT (wawancara RW II) Dilihat dari pernyataan diatas yang mana terlihat bahwa fungsi masjid ialah sebagai alat pemersatu masyarakat di Kelurahan Bukit Gado-Gado, hal ini mendapat respon yang sangat positif oleh masyarakat sekitar sehingga kesadaran mereka untuk mengunjungi masjid tak hanya untuk ibadah kepada Allah SWT tetapi juga hal yang berkaitan untuk kemaslahatan ummat dan warga semuanya. Optimalisasi fungsi masjid ini dipertegas oleh Noor Achamd dalam buku Management kemasjidan bahwa masjid memiliki bermanfa at untuk pembinaan jama ah dan masyarakat pada umumnya, bukan saja dalam aspek kegiatan ibadah ritual tetapi juga bagi pembinaan aspek wawasan sosial, politik dan ekonomi, serta wawasan lainnya sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman khususnya seperti yang kita saksikan sekarang ini (Noor achmad, 2002: 26) Dalam situasi apapun, masjid dapat dijadikan pusat kegiatan masyarakat untuk berusaha mewujudkan tatanan sosial yang lebih baik. Jika selama ini pusat pembinaan masyarakat masih terpusat ke lembagalembaga formal seperti sekolah dan madrasah, maka bagi masyarakat sekarang harus juga dikembangkan lembaga kemasjidan sebagai salah satu alternatif pembinaan umat dan bahkan bangsa secara keseluruhan. Mushala bagi masyarakat di Kelurahan Bukit Gado-Gado dijadikan sebagai tempat belajar al-quran khusus bagi anak-anak dengan adanya Taman Pendidikan Al Quran (TPA), kehadiran mushala sebagai tempat belajar mengaji yang dahulunya mengaji terpusat di masjid Jabal Din dapat memangkas jarak dan waktu bagi anak-anak untuk belajar mengaji sebab jalan yang cukup terjal mendaki-menurun. Apabila mereka yang sudah pandai mengaji dan praktek ibadah di mushala seperti azan, imam dan khatib, akan di suruh tampil di masjid Jabal Din pada acara peringatan hari besar Islam dan pada shalat lima waktu. Pengurus masjid dan mushala ibadah memiliki peranan yang penting dalam mensyiarkan ajaran Islam kepada masyarakat dan generasi muda, sehingga bagi mereka perlu diberikan pembinaan pengetahuan agama yang berkelanjutan sehingga masjid dan mushala bisa menjadi sarana pusat untuk berdakwah. B. Pembinaan Masjid dan Mushala Oleh Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kota Padang di Kelurahan Bukit Gado-Gado Kecamatan Padang Selatan Kota Padang 1. Pembinaan Masjid dan Mushala pada Aspek Spiritual Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 41

Masjid Jabal Din didirikan sekitar tahun 1985, kala itu bangunan fisik masjid belum sepenuhnya permanen. Inisiatif pembangunan masjid datang dari masyarakat yang menetap di Bukit Gado-Gado dengan membangun masjid bersifat gotong-royong. Semangat kebersamaan untuk mendirikan masjid kala itu terlihat dari berbagai pihak sebagi donator pembangunan masjid dikarenakan keinginan masyarakat untuk shalat Jumat di Bukit Gado-Gado dan bertambahnya populasi penduduk. Menurut Tuangku Malin (wawancara) bangunan masjid dibuat diatas tanah wakaf warga, dengan adanya wakaf itu masyarakat sangat antusias sekali melaksanakan pembangunan masjid baik dikerjakan siang atau pada hari libur. Berkat kebersamaan tahun 1990 kala itu sudah mulai diadakan shalat berjamaah dan shalat jumaat di Bukit Gado-Gado arsitektur bangunan masjid pada waktu ialah bercorak kepada masjid tradisional di Minangkabau dengan mengandalkan kayu sebagai bahan utama seperti bagonjong dan adanya beduk khusus untuk orang azan. Sampai saat ini masjid Jabal Din sudah berdiri dengan kokoh bangunan yang permanen mendapatkan bantuan pemerintah daerah Kota Padang dan Anggota DPRD Kota Padang. Begitupun dengan mushala yang sudah dalam bentuk bangunan permanen dibangun secara gotong-royong dari dana donator infak masyarakat, Zaki mengatakan (wawancara) selalu menjadi donator tetap bagi mushala untuk pembangunan atau untuk kegiatan anak-anak belajar mengaji sebagai ladang beramal baginya mendapatkan pahala disisi Allah SWT Dilihat dari sarana dan prasana masjid dan mushala pada saat ini sudah bagus hanya membutuhkan bagi kubah masjid untuk direhab supaya lebih kokoh. Bagi masyarakat di Kelurahan Bukit Gado-Gado, keberadaan masjid dan mushala ialah sebagai pusat informasi, tidak hanya informasi agama yang diberikan oleh ulama tetapi sebagai informasi sosial seperti gotong-royong dan musyawarah mayarakat seperti musyawarah RT dan RW. Keberadaan masjid dan mushala dijadikan sebagai tempat bersilaturrahmi antar warga dalam kegiatan apapun termasuk kegiatan bermasyarakat salah satu warga non-muslim Taman mengatakan (wawancara) semua warga dilibatkan dalam pembangunan rumah ibadah menyumbangkan harta, pikiran atau tenaga mereka hal ini dapan menjaga kerukunan ummat beragama di Bukit Gado-Gado. Dengan adanya Kerjasama Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kota Padang dengan rumah ibadah di Kelurahan Bukit Gado-Gado mendapat respon yang sangat positif oleh pengurus masjid dan Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 42

mushala yang ada di Bukit Gado- Gado. Armin Tanjung (wawancara) mengatakan sangat bersyukur terhadap pembinaan dakwah dari Ikatan Dai Indonesia Kota Padang yang mengutus ustadz untuk memberikan kajian secara rutin, berkala, dan berkelanjutan. Pembinaan masjid ini dilakukan untuk memakmurkan rumah Allah jamaah dan masyarakat diberikan penguatan nilai-nilai keislaman sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Pembinaan yang dilakukan oleh Ikatan dai Indonesai Kota Padang focus kepada materi dasardasar pondasi keislaman seperti aqidah, keimanan dan ibadah, disamping pengajian keislaman juga diberikan praktek ibadah yang praktis seperti tata cara shalat jamak dan qashar, tayamum serta penyelenggaraan jenazah. Selain itu jamaah yang hadir diberikan absen kehadiran selama mengikuti kajian keislaman biasanya dilakukan pada sore atau malam hari,tujuannya ialah sebagai bahan evaluasi bagi Ikatan Dai Indonesai sebagai langkah-langkah yang telah dilakukan. (wawancara) Tantangan ekenomi dan waktu yang sesuai supaya bisa diminimalisir seperti kajian tidak diadakan pada jam kerja dan waktu pengajian dilakukan pada hari libur, disamping itu target mad u para remaja diberikan waktu khusus bagi mereka untuk mengadakan kajian keislaman biasanya lebih banyak kepada diskusi disamping materi yang diberikan oleh ustadz berupa bentuk buku ajar dalam bentuk kekinian sesuai dengan perkembangan zaman. Menurut Erwin (wawancara) menjelaskan bahwa setiap kegiatan pembinaan masjid dan mushala di Kelurahan Bukit- Gado-Gado meletakkan jamaah dan masyarakat sebagai subyek pembinaan dengan mengedepankan potensi dan sumberdaya yang dimilikinya mengarah pada kesadran untuk memakmurkan rumah Allah timbul dengan sendirinya. Artinya dengan adanya pembinaan oleh Ikatan Dai Indonesai ini semangat masyarakat untuk meramaikan rumah Allah terus meningkat. Istilah ini disebut sebagai people-centered development sebagai suatu pendekatan pembinaan yang memandang inisiatif datang dari masyarakat sehingga aspek spiritual dalam pembinaan masjid dan mushala tercapai dengan kesadaran sendiri. 2. Pembinaan Masjid dan Mushala dalam Aspek Intelektual Pembinaan pada aspek intelektual tidak hanya bersifat integral artinya tidak hanya berupa nashihat lisan, tetapi tauladan dari sifat dan perilaku beliau sangat mulia sesuai dengan al-qur an. Para jamaah laki-laki dan perempuan diberikan kesempatan yang sama untuk Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 43

mengikuti pembinaan aspek intelektual, Adapun aspek pembinaan yang dilakukan oleh Ikatan Dai Indonesia di Kelurahan Bukit Gado-Gado ialah : a. Membina Taman pendidikan Al-Qur an. Kondisi Bukit Gado-Gado yang terletak di sebuah bukit, santri mengaji ke masjid dan mushala pada sore hari, khusus di masjid Jabal Din dan mushala Al-Amiin taman Pendidikan alquran tempat anak-anak mengaji dilaksanakan di mushala Al-Amiin saja dan didikan shubuh dilaksanakan di masjid Jabal Din, hal ini menurut Sofia (wawancara) karena dahulunya mushala Al-Amiin dijadikan sebagai tempat mengaji al-quran dan masjid sebagai shalat jumat dan peringatan hari besar Islam. Dengan itu warga disekitar masjid dan mushala tidak susah untuk mencarikan tempat belajar bagi anak-anak yang ingin belajar Al-qur an karena guru yang mengajar mereka terdiri dari 2 orang dan dibantu oleh ustadz dari Ikatan dai Indoesia. Adapun materi pembelajaran nya adalah ; 1) Metode Iqro bagi anak yang baru permulaan belajar huruf Arab. 2) Qiroatul Qur an 3) Tadarrus al-quran (membaca secara bersamaan) 4) Hafalan surat-surat pendek juz Amma 5) Belajar Ilmu Tajwid 6) Bacaan whudu dan salat fardu 7) Doa harian Mempelajari Al-quran kiranya sangat perlu untuk diterapkan bagi anak-anak agar sedini mungkin diajarkan membaca al-qur an sehingga muncul semangat gemar belajar al-qur an yang dapat menghasilkan generasi Qur ani. Seorang pendidik harus belajar bagaimana memberikan hak dan kewajibannya dengan baik. Muhammad Azim (wawancara) sebagai seorang ustadz yang sering memberikan kajian di Bukit Gado-Gado setelah menyampaikan materi tausiyah juga terlibat membimbing anak-anak untuk mengaji al-quran di masjid dan mushala. Senada dengan itu ustadz zahirin (wawancara) juga membenarkan kewajiban membimbing anak-anak untuk rajin pergi ke taman pendidikan al-quran guna mempelajari al-quran sebagai modal bagi mereka sampai dewasa dunia-akhirat. Biasanya guru mengaji disamping memberikan pelajaran pokok alquran juga membrikan kesenian islam lagu kasidah bagi anak-anak, hal ini dilakukan setiap sabtu di mushala Al-Amiin adakalanya acara ini dilakukan dalam bentuk pelatihan di masing-masing mushala seperti mushala al-amiin, mushala at-taqwa, dan mushala Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 44

ikhlas waktunya digilirkan setiap minggunya. Berkenaan materi pelajaran Taman Pendidikan al-quran para ustadz sudah berpedoman kepada bahan ajar yang diberikan oleh Badan Kerjasama Taman Pendidikan Al-Quran Kota padang meliputi : pelajaran Al-Quran, ibadah dan prakteknya, aqidah akhlak serta sejarah Islam. Terkait dengan sarana taman pendidikan al-quran di mushala Bukit Gado-Gado masih diadakan di dalam mushala seperti di mushala Al-Ikhlas, al Amiin dan At Taqwa. Artinya belum memiliki gedung sendiri yang berupa local bagi anak-anak untuk mempelajari al-quran secara layak. Disebabkan kalau dalam mushala mereka mengaji disesuaikan dengan kondisi ruangan dalam mushala terkadang ada yang duduk dan menulis dilantai dan bersandar. Tetapi walau sarana mengaji dalam mushala tidak mematahkan semangat mereka untuk mengaji termasuk ustadznya, Syainal (wawancara) mengatakan dengan senang harti mengajar mereka melihat keceriaan belajar al-quran sebagai modal untuk kedepannya memahami secara benar ajaran Islam dan mempraktekkannya seperti menjadi muadzin dan imam di mushala Keluarahn Bukit Gado- Gado, hal ini sebenarnya yang menjadi tujuan dari Ikatan Dai Indonesia terhadap pembinaan masjid dan mushala di Kelurahn Bukit Gado-Gado untuk mendidik generasi yang memakmurkan rumah Allah semenjak sedini mingkin sudah terpaut hati mereka pada rumah allah. Muhammad Ridho Nur (wawancara) ketua Ikatan Dai Indonesia Kota Padang mengatakan kedatangan ustadz dari Ikatan Dai Indonesia dapat bersinergi dengan pengurus masjid dan mushala dan masyarakat di Kelurahan Bukit Gado-Gado untuk bekerjasma dalam hal memakmurkan rumah Allah memberikan kajian materi pendalaman agama islam, sebab melihat tantangan zaman kedepan generasi yang diharapkan ialah generasi yang tangguh dalam hal keagamaan dan berakhlak mulia. Melihat dengan semangat anak-anak untuk mempelajari alquran dan ustadz yang mengajarnya, selaku pengurus mushala dan guru yang mangajar menjadi harapan kedepannya bagi jamaah mushala terciptanya masyarakat yang mengamalkan alquran dan berakhlak mulia. b. Mengadakan pengajian rutin Majlis Ta lim Majlis taklim di Kelurahan Bukit Gado-gado yang terpusat di masjid Jabal Din. Majlis Taklim mengadakan pengajian rutin bulanan guna mensyiarkan agama Islam di berbagai kalangan khusus kalangan dewasa dan lanjut usia. Tasman mengatakan (wawancara) menyambut posiitif adanya kegiatan majlis taklim di Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 45

masjid Jabal Din, hal ini dikarenakan kemauan dari masyarakat sekitar dan adanya dorongan dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Padang Selatan, biasanya kalau adanya pengajian bulanan para tokoh masyarakat turut diundang untuk menghadirinya secara bersamasama. Kendala yang dihadapi majlis taklim ialah tentang donator untuk acara majlis taklim dan ustadz yang akan memberikan kajian tersebut, untuk mengantisipasinya Ikatan Dai Indonesia Kota Padang telah mencoba menyediakan muballigh sebagai pengisi acara majlis tersebut. Materi yang disampaikan berupa penyampaikan nilai-nilai dari al-qur an yang disampaikan dalam bentuk penyampaian umum dan halaqah atau duduk melingkar mengerumuni, penyampaian umum seperti ceramah, dalam tabligh akbar memperingati hari besar Islam sedangkan halaqah seperti belajar al-quran dengan bahan ajar dipraktekkan satupersatu. Setelah pelaksanaan bisanya para jamaah juga berkonsultasi dengan ustadz tentang berbagai masalah kehidupan yang berkaitan dengan keagamaan artinya hubungan dai dan madu tidak hanya sewaktu ceramah saja tetapi juga pemecahan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Sebelum acara majlis taklim ini dilaksanakan terlebih dahulu diberitahukan kepada seluruh masjlis taklim di masjid yang ada di Padang Selatan agar menghadirinya secara bersamasama, rangkaian dan susunan acara majlis taklim biasanya selalu dihandle oleh para ibuk-ibuk anggota majlis taklim yang menjadi tuan rumah. Majlis taklim telah menjadi wadah sebagai salah satu metode dakwah dalam membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT disamping sebagai alat silaturrahmi dan memperkuat ukhwah Islamiyah, untuk metode penyajiannya dengan metode ceramah sedangkan materinya tentang keimanan dan akhlak sesuai dengan situasi kondisi sekarang. Disamping mengadakan kajian rutin majlis taklim di Kelurahan Bukit Gado-Gado juga terlibat sebagai pengurus masjid dan mushala dilibatkan kepada perayaan hari besar islam dan acara khataman al-quran santri mengaji. Perkembangan majlis taklim di Kelurahan Bukit Gado- Gado cukup menggembirakan dengan antusiasnya jamaah yang hadir serta partisipasinya dalam setiap kegiatan hal ini tak terlepas dari semangat dan hasrat masyarakat terhadap pengetahuan beragama secara kaffah dan mendalam. c. Wirid Remaja Remaja ialah generasi penerus bangsa dan harapan bagi pengurus masjid dan mushala Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 46

untuk memakmurkan masjid. Untuk mengajak mereka ke masjid pengurus mengadakan wirid remaja yang peserta dari kalangan remaja yang masih sekolah. Menurut Indri, salah satu remaja yang sering mengikuti wirid remaj, Pengajian dilaksanakan seminggu sekali pada setiap malam jumat yang diikuti oleh para remaja di Kelurahan Bukit Gado-Gado. Adapun Muballigh atau yang menjadi guru pada pengajian tersebut adalah ustadz dan tokoh ulama sekitar dengan metode ceramah dan membahas kitab-kitab ringan seperti kitab Tajwid dan thaharah. Pembinaan keagamaan melalui wirid remaja yang dilaksanakan pada masjid dan mushala di Kelurahan Bukit Gadogado ditujukan kepada akhlak pada remaja sesuai dengan karakter seorang remaja Islam, mengingat pada saat ini ada remaja yang karakternya keluar dari nilai-nilai keislaman, hal ini dikarenakan kurang insentifnya orang tua dan pengaruh lingkungan dalam membentuk karakter remaja sebagai contoh bagi mereka agar mereka dapat menjadi genarasi yang unggul dibidang agama yang menerapkan nilai-nilai keislaman dalam bermasyarakat. Metode yang digunakan oleh ustadz dalam melaksanakan wirid remaja di mushala At-Taqwa seperti metode ceramah dengan cara menjelaskan satu kajian keislaman seperti ibadah menguraikan ibadah tersebut, menghafalnya serta mempraktekkannya dihadapan ustadz agar ustadz dapat membenarkan jika terjadi kesalahan dan diharapkan diprakteekkkan selanjutnya bagi remaja di rumah mereka dan dilingkungan masyarakat agar dapat menumbuhkan akhlak yang islami dalam kehidupan seharihari. Sama halnya di mushala ikhlas para remaja juga dibekali dengan pelajaran agama dan memberikan mereka tugas seperti menulis arab ayat al-quran dan hadist diberikan hafalan bagi mereka serta disetor setiap kali pertemuan pada ustadz berguna unutk meningkatkan intelektual mereka yang kemudian dikasih ujian pada akhir pembelajaran. Di mushala al amiin ustadz yang mengajarkan mereka digilirkan dikarenakan jarak antar rumah ibadah pada suatu tempat yang berdekatan biasanya materi wirid remaja disamakan, pembinaan oleh Ikatan dai Indonesia IKADI Kota Padang disamping memberikan materi juga mendampingi para remaja terkait dalam maslaah keagmaan seperti bagaiamana menyikapi tantangan zaman modern saat ini dengan memberikan materi kekininaan seperti cerdas menggunakan media social serta kiat-kiat supaya tidak terpengaruh oleh pergaulan bebas. Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 47

Disamping itu para peserta wirid remaja mereka berkumpul di masjid Jabal Din untuk mengadakan wirid remaja gabungan setiap sekali sebulan yang bertepatan minggu ke empat akhir bulan, seluruh peserta dan para ustadz berkumpul Bersamasama mereka menampilkan tugas masing-masing yang telah diberikan oleh ustadz seperti berceramah dan khutbah serta melakukan shalat berjamaah. Mereka juga diajarkan berorganisasi masing-masing mushala dengan membentuk kepanitian wirid remaja berguna nanti apabila hari besar Islam mengadakan perlombaan antar masjid dan mushala. KESIMPULAN Masjid adalah tempat melakukan kegiatan ibadah dalam arti yang luas, merupakan bangunan yang didirikan umat muslim untuk melaksanakan shalat berjamaah dan berbagai keperluan lain yang terkait dengan kemashlahatan umat. Berkaitan fungsi masjid dan mushala di kelurahn Bukit Gado-Gado bagi masyarakat sekitar ialah sebagai symbol persatuan antar warga artinya masjid dan mushala berdasarkan kepemilikan bersama dan semua berpartisipasi untuk membangunnya selanjutnya masjid dan mushala sebagai tempat bersilaturrahmi antar warga dalam hal keagamaan ataupun social kemasyarakatan. Pembinaan masjid dan mushala oleh Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kota Padang terdiri dari dua bentuk, pertama pembinaan aspek spiritual, kedua pembinaan aspek intelektual. Pembinaan pada aspek spiritual menghidupkan pengajian di masjid secara berkala dan berkelanjutan serta menghidupkan shalat lima waktu berjamaah di masjid dan mushala, menjadikan masyarakat di Kelurahan Bukit Gado-gado sebagai sasaran dakwah. Pada aspek intelektual ikut serta dalam taman pendidikan alquran mengajar dan membimbing serta mengevaluasi terhadap santri secara rutin sesuai dengan kurikulum pengajaran taman pendidkan al-quran, ditingkat remaja melaksanakan wirid remaja dengan memberikan materi yang relevan terhadap perkembangan remaja, di bidang majlis taklim mendorong ibukibuk untuk mengadakan majlis taklim tingkat kelurahan ataupun tingkat kecamatan bersinergi dengan pengurus masjid dan mushala tokoh masyarakat serta pejabat kecamatan dan kelurahan di Padang Selatan. DAFTAR KEPUSTAKAAN Asmuni syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya : Al-Ikhlas, 1993 Arifin, 1991, Psikologi Dakwah, Jakarta: Bumi Aksara. Ahmad Yani, Panduan Mengelola Masjid, Pustaka Intermasa, Jakarta, 2007 Ahmad Anas, Paradigma Dakwah Kontemporer, Aplikasi dan Praktisi Dakwah sebagai Solusi Problematika Kekinian, Cet. I, Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2006 Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 48

Daradjat, Zakiyah, 1982, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, Jakarata: Bulan Bintang, Ilaihi, Wahyu. 2010, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Terj, Bandung, PT Remaja Rosdakarya. Mangunhardjana, 1991, Pembinaan Arti dan Metodenya, Yogayakarta: KANISIUS. Ngafenan, Mohammad, 1990, Kamus Etimologi Bahasa Indonesia, Semarang: Dahara Prize. Noor Achmad, Managemen Kemasjidan,Jurnal Dimas IAIN Walisongo, Edisi 3, 2002 Wahid bin Abdissalam, 90 Kesalahan Dalam Masjid, Pustaka Alkausar, 2002 Copyright 2020, Al hikmah : Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi 49