OPTIMALISASI PENEMPATAN BIOPORI UNTUK MENGURANGI BANJIR DI KOTA CIMAHI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

dokumen-dokumen yang mirip
Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

Optimalisasi Penjadwalan Audit di Inspektorat Daerah Kabupaten Cianjur Menggunakan Algoritma Genetika

OPTIMALISASI PENJADWALAN ACARA TELEVISI SWASTA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMALISASI LAHAN TANAH UNTUK AREA RUMAH DAN JALAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Optimalisasi Rute Obyek Wisata Di Bandung Raya Menggunakan Algoritma Genetika

OPTIMALISASI PENJADWALAN BABAK PENYISIHAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA LIGA MAHASISWA JAWA BARAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMALISASI AKSI NON PLAYER CHARACTER PADA GAME KARTU REMI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR

OPTIMALISASI PENEMPATAN DOSEN PEMBIMBING DAN PENJADWALAN SEMINAR TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

Lingkup Metode Optimasi

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR

PRESENTASI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

BAB 2 LANDASAN TEORI

DETEKSI MAHASISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH DENGAN METODE K- MEANS KLASTERING YANG DIOPTIMASI DENGAN ALGORITMA GENETIKA

PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI PENJADWALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI SURABAYA SECARA ADAPTIF MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

BAB III PEMBAHASAN. Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Randy L Haupt & Sue Ellen Haupt, Practical Genetic Algorithms second edition, Wiley Interscience,2004.

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD.

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii

Asri Maspupah Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal Achmad Yani Jl. Terusan Sudirman, Cimahi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II Konsep Algoritma Genetik

BAB I PENDAHULUAN. berjalan sesuai dengan yang telah di rencanakan. penjadwalan ini merupakan proses yang menyulitkan karena proses ini

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peringkasan Teks

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

OPTIMISASI PENEMPATAN TURBIN ANGIN DI AREA LAHAN ANGIN

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN Studi Pustaka Pembentukan Data

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Generator Jadwal Perkuliahan Menggunakan Algoritma Genetika

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG

TAKARIR. algorithm algoritma/ kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. kesalahan program

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA KNAPSACK PROBLEM UNTUK OPTIMASI PEMILIHAN BUAH KEMASAN KOTAK

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Arif Munandar 1, Achmad Lukman 2 1 Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta, Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

Jl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561)

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

Pencarian Rute Terpendek untuk Pengoptimalan Ditribusi Sales Rokok Gudang Garam di kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Menggunakan Algoritma Genetika

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Strategi Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Linieritas Rangkaian R-2R Ladder DAC Menggunakan Algoritma Genetika

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag.

Penyelesaian Puzzle Sudoku menggunakan Algoritma Genetik

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

OPTIMASI JALUR TRANSPORTASI PRODUK HOUSING CLUTCH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA PADA PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

BAB III. Metode Penelitian

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SWEEP PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (CVRP) UNTUK OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN GULA

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENJADWALAN PRODUKSI DI PT DNP INDONESIA PULO GADUNG

T I N J A U A N P U S T A K A Algoritma Genetika [5]

BAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply

Denny Hermawanto

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Alat transportasi ini memiliki

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5

Transkripsi:

Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018 ISBN: 978-602-1180-86-0 OPTIMALISASI PENEMPATAN BIOPORI UNTUK MENGURANGI BANJIR DI KOTA CIMAHI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Jaka Dwi Pamungkas 1*, Gunawan Abdillah 2, Agus Komarudin 3 123 Program Studi Informatika, Fakultas Sains & Informatika, Universitas Jenderal Achmad Yani Jalan Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi, Jawa Barat 40285 * Email: jaka.dwipamungkas@student.unjani.ac.id Abstrak Biopori merupakan suatu lubang yang berfungsi untuk meresapkan air ke dalam tanah dan dapat meningkatkan kesuburan tanah. Lubang biopori juga meningkatkan daya serap air sehingga mengurangi potensi bahaya banjir. Penempatan biopori ditentukan oleh lokasi, jenis tanah, laju peresapan air dan potensi terjadinya genangan air atau banjir. Untuk mengoptimalkan penempatan biopori tersebut dapat menggunakan sebuah metode Algoritma Genetika. Algoritma Genetika adalah salah satu metode optimalisasi dalam beberapa kasus diantaranya adalah penempatan halte. Penelitian ini membangun sebuah sistem yang dapat mengoptimalkan penempatan biopori di titik lokasi ruas jalan kota Cimahi menggunakan Algoritma Genetika dengan melalui tahapan siklus Algoritma Genetika yang dimulai dari tahap pembangkitan populasi awal, evaluasi fungsi kecocokan dari kriteria yang telah ditentukan, seleksi, kemudian masuk ke tahap persilangan dan mutasi secara berulang sehingga mendapatkan suatu kombinasi penempatan biopori yang optimal dari jarak antar biopori satu dengan yang lain serta nilai jenis tanah dan potensi banjir dari setiap titik lokasi. Setelah dilakukan pengujian sebanyak 10 kali pengujian dengan pengehentian generasi, menghasilkan nilai kecocokan terkecil yaitu 2113.34 pada generasi ke 44 dengan waktu eksekusi selama 29.687 detik, sehingga menghasilkan titik lokasi optimal penempatan biopori. Sistem ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh dinas terkait dalam upaya membantu mengoptimalkan dalam menentukan titik lokasi yang akan ditempatkan biopori. Kata kunci: Algoritma Genetika; Biopori; Penempatan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah banjir cenderung meningkat dari tahun ketahun penyebab utamanya yaitu adanya perubahan watak banjir serta pesatnya pembangunan di berbagai Kota seluruh Indonesia. Bencana banjir yang terjadi akan memberikan dampak negatif dan buruk bagi suatu daerah dimana masyarakat mengalami kerugian yang besar secara materi. Banjir disebabkan oleh alam atau ulah manusia sendiri. Banjir juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor hujan, faktor hancurnya retensi Daerah Aliran Sungai (DAS), serta tidak adanya lubang resapan air atau yang disebut biopori. Penempatan biopori berdasarkan dari beberapa aspek yaitu dari lokasi, jenis tanah dan potensi banjir. Biopori yang terbentuk akan terisi udara dan menjadi tempat jalannya air sehingga dapat memperlancar resapan air, hal tersebut bertujuan untuk mencegah timbulnya bencana banjir terutama di daerah perkotaan. Oleh karena itu, dibutuhkan penempatan biopori yang optimal agar dapat mengurangi banjir. Algoritma Genetika adalah metode komputasi untuk memilih solusi yang sesuai kriteria tanpa harus mencoba keseluruhan kemungkinan solusi yang ada. Algoritma Genetika dapat digunakan untuk beberapa kasus seperti pemilihan rute, penjadwalan, penempatan dan lain sebagainya tanpa harus mencoba satu persatu dari setiap kemungkinan solusi yang ada. Beberapa penelitian terdahulu menggunakan Algoritma Genetika untuk optimalisasi penempatan halte Transmetro Bandung (Purwanto, C Djamal, & Komarudin, 2016), penjadwalan pengangkutan sampah (Monalisa Turohmi, Abdillah, & Id Hadiana), penjadwalan pemadaman hotspot kebakaran hutan (Alhamd Ab Aziz, C Djamal, & Renaldi, Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus 51

ISBN: 978-602-1180-86-0 Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018 2017), pencarian rute pada multi traveling salesman problem (Saptaningtyas, 2012), optimasi penggunaan lahan pertanian (Adi Saputro, Firdaus Mahmudy, & Dewi, 2015), dan optimalisasi lahan tanah untuk area rumah dan jalan (Ahmad Fadhil, C Djamal, & Ilyas, 2016). Penempatan lubang resapan biopori telah dilakukan pada penelitian terdahulu (Christine Sutandi, Husada, Tjandrapuspa, Rahmat & Sosanto, 2013), namun pada penelitian tersebut tidak menjelaskan hanya menjelaskan tentang penggunaan dan manfaat lubang resapan biopori serta pembuatan biopori. 1.2 Rumusan Masalah Penempatan lubang resapan air atau biopori sepanjang 43.8 km, yang akan dibagi setiap 50 meter dengan mempunyai 876 grid lokasi, sehingga akan menghasilkan kombinasi sebanyak 2 876 kemungkinan solusi sehingga tidak akan efisien apabila harus menguji setiap kemungkinan solusi untuk mendapatkan solusi sesuai kriteria. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian adalah membangun sistem yang dapat mengoptimalkan penempatan biopori di titik lokasi ruas jalan Kota Cimahi menggunakan Algoritma Genetika. 2. METODOLOGI 2.1 Algoritma Genetika Algoritma Genetika adalah metode komputasi untuk memilih solusi yang sesuai kriteria tanpa harus mencoba keseluruhan kemungkinan solusi yang ada. Algoritma Genetika dapat digunakan untuk beberapa kasus seperti pemilihan rute, penjadwalan, penempatan dan lain sebagainya tanpa harus mencoba satu persatu dari setiap kemungkinan solusi yang ada. Pencarian dilakukan dengan suatu prosedur iterasi untuk mengatur populasi individu yang merupakan kandidat-kandidat solusi. Algoritma genetika dapat digunakan untuk mencari solusi dari segala macam permasalahan dalam ilmu pengetahuan seperti dalam mencari solusi penempatan SDM, penjadwalan kuliah, dan solusi menentukan rute. Algoritma Genetika juga dapat digunakan mencari satu solusi dari semua kemungkinan solusi yang memenuhi syarat, tanpa perlu memeriksa seluruhnya. Hal inilah yang disebut optimalisasi. Solusi dinyatakan dalam bentuk kromosom, yang terdiri dari gen-gen dengan urutan berdasarkan kode ruang / waktu / posisi. Semua kemungkinan solusi dinyatakan dalam untaian kromosom dengan panjang dan kode gen yang tetap. Hal ini menjadikan semua kemungkinan solusi tidak perlu disimpan dalam database, tetapi hanya daftar dari isi gen saja. Gambar 1. Perancangan Sistem Optimalisasi Penempatan Biopori 52 Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018 ISBN: 978-602-1180-86-0 Pada siklus Algoritma Genetika representasi struktur kromosom terbentuk sebanyak 876 gen maka akan dibangkitkan menjadi delapan kromosom secara acak dimulai dari gen ke-1 sampai dengan gen ke-876 yang hanya akan diisi oleh bilangan biner antara 0 dan 1 secara acak, kemudian setiap kromosom akan menghasilkan fitness function berdasarkan fungsi kecocokan yang selanjutnya akan masuk ke proses seleksi yang mana pada tahap seleksi ini hanya diambil setengah dari delapan kromosom yang sebelumnya sudah dibangkitkan di populasi awal, kemudian masuk ke tahap persilangan dengan melibatkan minimal dua kromosom yang diharapkan dengan adanya proses persilangan ini akan mengakibatkan perubahan gen dan menghasilkan nilai konvergen dengan cepat, setelah proses persilangan akan masuk ke proses mutasi dengan harapan akan menghasilkan fitness function yang lebih kecil kemudian dilakukan pengkondisian pada saat kromosom sudah memenuhi persyaratan maka akan diambil kromosom tersebut dan dilakukan perhitungan berdasarkan jenis tanah dan potensi banjir yang telah didapatkan, namun apabila belum memenuhi persyaratan akan kembali ke proses evaluasi fungsi kecocokan dan menghasilkan output berupa rekomendasi lokasi penempatan biopori di Kota Cimahi. Dalam menentukan penempatan biopori terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Pada penelitian ini memiliki beberapa atribut untuk dijadikan sebagai data masukan dalam sistem. Atribut yang digunakan pada penelitian ini yaitu grid lokasi, alamat, jenis tanah dan potensi banjir. Seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Daftar Titik Lokasi Grid Lokasi Alamat Jenis Tanah Potensi Banjir G1 Jln. Kolonel Masturi Blok 1 Andosol Rendah G2 Jln. Kolonel Masturi Blok 2 Andosol Rendah............ G876 Jln. Raya Melong Blok 10 Aluvial Tinggi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Representasi Struktur Kromosom Representasi kromosom yang dibentuk berisi 876 gen yang mewakili setiap grid lokasi penempatan biopori. Seperti pada Gambar 2. Gambar 2. Representasi Struktur Kromosom g1-g876 = titik lokasi yang akan ditempatkan biopori yang didalamnya memiliki atribut jenis tanah dan potensi banjir 3.2 Fungsi Kecocokan Setiap kromosom yang dibangkitkan pada populasi awal memiliki atribut yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan fungsi kecocokan dan tentunya setiap kromosom akan menghasilkan nilai kecocokanya masing-masing terdapat dua kriteria dalam penempatan biopori di Kota Cimahi, yaitu: 1) Biopori ditempatkan pada jenis tanah yang memiliki porositas tanah yang lebih besar. 2) Biopori ditempatkan pada lokasi yang memiliki potensi sangat tinggi terhadap terjadinya genangan air hingga banjir. Berdasarkan dua kriteria tersebut maka dapat menghasilkan fungsi kecocokan untuk digunakan dalam proses penghitung nilai kecocokan. Dapat dilihat pada persamaan 1. Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus 53

ISBN: 978-602-1180-86-0 Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018 F = (1) F menyatakan nilai kecocokan, n menyatakan jumlah gen yang dievaluasi yaitu sebanyak 876 gen dan x menyatakan nilai dari proses penghitungan jenis tanah dan potensi banjir. Dapat dilihat pada persamaan 2. (2) Dimana: θ = (3) Keterangan: θ = menyatakan porositas tanah Bd = menyatakan kerapatan massa tanah Pd = menyatakan kerapatan partikel tanah pb = menyatakan nilai potensi banjir 3.3 Populasi Awal Populasi awal dibangkitkan dengan mengambil beberapa kromosom yang dimasukkan ke dalam satu populasi dalam setiap generasi. Susunan dalam kromosom tersebut merupakan rangkaian yang berbeda pada setiap kromosomnya, dengan isi gen berupa nilai biner 0 atau 1 yang diambil secara acak atau random. Pada setiap isi gen tersebut akan dipangkatkan berdasarkan hasil perhitungan menggunakan fungsi kecocokan serta akan melakukan perhitungan jumlah biopori yang ideal dan optimal pada setiap isi gen yang merepresentasikan titik lokasi. Pada penelitian ini akan dibangkitkan sebanyak delapan kromosom untuk menjadi populasi awal dengan panjang 876 gen pada setiap kromosom. 3.4 Seleksi Teknik seleksi yang digunakan adalah Rank Based Selection, teknik ini memiliki cara untuk memilih nilai kecocokan paling kecil yang akan masuk. Jadi, semakin besar nilai kecocokan kromosom maka kemungkinan untuk terpilih menjadi induk semakin besar. Pada setiap populasi akan diambil empat kromosom yang menempati peringkat teratas untuk menjadi induk. 3.5 Persilangan Teknik persilangan yang digunakan adalah persilangan satu titik (single-point crossover) yang dilakukan dengan cara mengambil empat kromosom terbaik dari hasil seleksi seperti pada Gambar 3. Gambar 3. Persilangan 3.6 Mutasi Teknik mutasi yang digunakan adalah swap mutation, cara kerja teknik ini dimulai dengan melakukan seleksi dari ke-empat kromosom induk dan anak hasil persilangan 54 Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018 ISBN: 978-602-1180-86-0 selanjutnya memilih 4 kromosom terbaik kemudian mencari blok dengan nilai kecocokan yang kecil dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Mutasi 3.7 Penghentian Generasi Satu siklus Algoritma Genetika terdiri dari proses evaluasi nilai kecocokan, seleksi, persilangan, dan mutasi. Siklus tersebut dikenal sebagai generasi, yang dimulai setelah pembangkitan populasi awal. Generasi berlangsung dengan tiga kategori penghentian, yaitu batas maksimum generasi, fungsi kecocolan dalam permasalahan ini bernilai paling kecil dan kondisi jika setelah beberapa generasi berturut-turut memiliki fungsi kecocokan tidak berubah. Apabila salah satu kondisi tersebut terpenuhi, maka kromosom pada generasi terakhir dinyatakan sebagai solusi optimal. Parameter yang digunakan dalam penghentian generasi pada penelitian ini yaitu jumlah biopori yang akan ditempatkan di titik lokasi Kota Cimahi sebanyak 200 biopori. Seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Pengujian Pengujian Jumlah Generasi Nilai Kecocokan Waktu Proses (menit) 1 20 2184.42 10.844 2 26 2153.48 14.907 3 44 2113.34 29.687 4 45 2152.35 29.859 5 44 2156.97 29.063 6 24 2184.92 13.704 7 40 2150.78 25.869 8 19 2180.62 10.449 9 22 2191.38 12.332 10 48 2121.77 33.063 Rata-rata 33.2 2159.00 20.978 4. IMPLEMENTASI SISTEM Pada penelitian ini pengujian dilakukan menggunakan komputer yang tidak terkoneksi dengan internet. Perangkat lunak yang dibuat berbasis desktop menggunakan bahasa pemrograman JAVA dan XAMPP untuk koneksi database MySQL. Sistem ini dapat dijalankan pada setiap computer yang telah diinstall koneksi database. Seperti pada Gambar 5 berikut ini merupakan tampilan awal sistem optimalisasi penempatan biopori di Kota Cimahi menggunakan Algoritma Genetika. Gambar 5. Tampilan Awal Sistem Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus 55

ISBN: 978-602-1180-86-0 Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018 5. KESIMPULAN Penelitian ini telah menghasilkan sebuah sistem optimalisasi penempatan biopori menggunakan Algoritma Genetika. Hasil akhir dari sistem ini adalah visualisasi titik lokasi yang akan ditempatkan biopori berupa maps. Pada penelitian ini dilakukan pengujian sebanyak sepuluh kali dengan menghasilkan nilai kecocokan paling kecil yaitu 2113.34 pada generasi ke 44 dengan waktu eksekusi selama 29.687 detik. Setiap pengujian tersebut menghasilkan nilai kecocokan yang berbeda-beda, tergantung pada populasi awal yang dihasilkan berdasarkan bilangan random. Jadi, pada saat populasi awal mendapatkan hasil yang cukup baik, maka proses Algoritma Genetika akan mendapatkan hasil yang cukup baik, begitu pula sebaliknya. DAFTAR PUSTAKA Adi Saputro, H., Firdaus Mahmudy, W., & Dewi, C. (2015). Implementasi Algoritma Genetika Untuk Optimasi Penggunaan Lahan Pertanian. Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, 5, 1-12. Ahmad Fadhil, L., C Djamal, E., & Ilyas, R. (2016). Optimalisasi Lahan Tanah Untuk Area Rumah dan Jalan Menggunakan Algoritma Genetika. Prosiding SNST, 7, 96-101. Alhamd Ab Aziz, U., C Djamal, E., & Renaldi, F. (2017). Optimalisasi Penjadwalan Pemadaman Hotspot Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Algoritma Genetika. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, 7-12. Anwar, S., Suyono, H., & Soekotjo D, H. (2012). Optimisasi Penempatan SVC untuk Memperbaiki Profil Tegangan dengan Menggunakan Algoritma Genetika. Jurnal Elektro ELTEK, 3, 203-28. Christine Sutandi, M., Husada, G., Tjandrapuspa T, K., Rahmat W, D., & Sosanto, T. (2013). Penggunaan Lubang Resapan Biopori Untuk Meminimalisasi Dampak Bahaya Banjir Pada Kecamatan Sukajadi Kelurahan Sukawarna Rw004 Bandung. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7, 9-14. Dwi Aksara Cipta Hasibuan, M., & Lusiana. (215). Pencarian Rute Terbaik Pada Travelling Salesman Problem (TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Pada Dinas Kebersihan dan Petamanan Kota Pekanbaru. Sains dan Teknologi Informasi, 1, 35-46. Kasyidi, F., C Djamal, E., & Komarudin, A. (2014). Optimalisasi Penempatan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Proyek Menggunakan Algoritma Genetika. Seminar Nasional Jenderal Achmad Yani. Liu, J., Luo, X.-G., Zhang, X.-M., Zhang, F., & Li, B.-N. (2013). Job Scheduling Mode For Cloud Computing Based On Multi Objective Genetic Algorithm. International Journal of Computer Science Issues, 10(1), 134-139. Martiana, E., & Basuki, A. (2003). Optimasi Penempatan Radio Based Station Dengan Algoritma Genetika. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, 266-270. Monalisa Turohmi, A., Abdillah, G., & Id Hadiana, A. (n.d.). Optimalisasi Penjadwalan Pengangkutan Sampah Menggunakan Algoritma Genetika. 1-4. Purwanto, F., C Djamal, E., & Komarudin, A. (2016). Optimalisasi Penempatan Halte Trans Metro Bandung Menggunakan Algoritma Genetika. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATi), 36-38. Putra, Y. M., C Djamal, E., & Komarudin, A. (2015). Optimalisasi Tata Letak Ruangan Untuk Rumah Tinggal Mengggunakan Algoritma Genetika. Seminar Nasional IPTEK Jenderal Achmad Yani. Saptaningtyas, F. Y. (2012). Multi Traveling Salesman Problem (MTSP) Dengan Algoritma Genetikka Untuk Menentukan Rute Loper Koran Di Agen Surat Kabar. Pythagoras, 7, 55-64. Sarah Santiya, R., & Burhanudin, H. (2017). Penentuan Lokasi dan Jumlah Lubang Resapan Biopori di Kawasan DAS Cikapundung Bagian Tengah. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 13, 1-14. Servitia, B., C Djamal, E., & Komarudin, A. (2015). Optimalisasi Program Kerja Organisasi Mahasiswa di Unjani Menggunakan Algoritma Genetika. Seminar Nasional IPTEK Jenderal Achmad Yani. 56 Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus