SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGENAL MINAT SISWA PADA BIDANG EKSTRAKULIKULER SEKOLAH DENGAN METODE TOPSIS



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR OTHERS REFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

Jl. RE. Martadinata No. 272A, Indihiang, Kota Tasikmalaya 1), 2),

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Widya Cipta Dharma

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA PERGURUAN TINNGI NEGERI SINAR MAS DENGAN METODE TOPSIS (STUDI KASUS: SMK NEGERI 1 GALANG)

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PEMBELIAN JENIS MOBIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN GURU DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS RAMBUT MANUSIA DENGAN MENERAPKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

48 Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11, No. 2, September 2016 ISSN

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Di masa sekarang, permintaan kredit pada koperasi terus berkembang dengan pesat mengingat pentingnya

PENGEMBANGAN SPK PENERIMAAN ANGGOTA BARU STUDI KASUS: ORGANISASI IMSI STMIK MIKROSKIL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI PEMBANGUNAN MINIMARKET BARU DI KOTA BOJONEGORO DENGAN METODE TOPSIS BERBASIS GIS

UNIVERSITAS MURIA KUDUS FAKULTAS TEKNIK SISTEM INFORMASI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DI SMK CILEDUG AL-MUSSADADIYAH

PENGGUNAAN METODE TOPSIS DALAM RANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI USAHA BARU (Studi Kasus : ARENA DISC Yogyakarta)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA KAPAL PEMUDA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor lengkap dengan keunggulan dan kelebihannya. Hal ini tentunya

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo 63

MODEL MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PENENTUAN PENERIMA PINJAMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN TERHADAP NASABAH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS: PT. BPR LAKSANA GUNA PERCUT

Rita Hamdani. STMIK Pelita Nusantara Medan Jalan Iskandar Muda No.1, Merdeka, Medan Baru, Sumatera Utara

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MANDOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

IMPLEMENTASI SMS GATEWAY PADA SISTEM SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU MAN PANGGUL MENGGUNAKAN METODE TOPSIS SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. modal usaha berupa uang dalam jumlah tertentu untuk memulai usaha awal.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW

JURNAL APLIKASI PEMILIHAN HELM MENGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR OTHER REFERENCE BY SMILARITY

IDENTIFIKASI HAMBATAN ORGANISASI DENGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Gaji Bonus Karyawan Pada Restoran KL Express Dengan Metode TOPSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

SISTEM PENENTUAN JURUSAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARANGMOJO

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN SELEKSI CALON TKI KELUAR NEGERI MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS

PROPOSAL SKRIPSI PEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TERHADAP PENENTUAN PRODUKSI ROTI KREASI PANGAN NUSANTARA SURAKARTA DENGAN METODE TOPSIS

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PREDIKAT SISWA TELADAN DENGAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : SMPK SANTA MARIA KOTA KEDIRI)

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PEMASOK NATA DE COCO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

BAB 2 LANDASAN TEORI

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

Paper Group Project SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Metode TOPSIS & Contoh Implementasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 1 BADAR DENGAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS (MFEP)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rudi Hartoyo ( )

TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) PADA PROSES SELEKSI MAHASISWA BARU JALUR JP2AB

BAB I PENDAHULUAN. perubahan globalisasi agar dapat mengimbangi kemajuan tersebut. Berbagai

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak terdapat metode perankingan yang dapat digunakan untuk memecahkan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN LOKASI OBJEK WISATA MENGGUNAKAN METODE TOPSIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari

APLIKASI PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

Sistem Pendukung Keputusan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode TOPSIS

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS DALAM PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Siswa yang berprestasi merupakan salah satu bukti bagi pihak sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. penentuannya, agar sebuah tanaman memiliki kualitas pertumbuhan yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN 1-1

Muhammad Yudin Ritonga ( )

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

Oleh : Tutut Maitanti*, Ema Utami**, Emha Taufiq Luthfi**

PENERAPAN METODE FUZZY SAW UNTUK PENYELEKSIAN BEASISWA BIDIKMISI (STUDI KASUS : UNIVERSITAS POTENSI UTAMA)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DUTA MAHASISWA GENERASI BERENCANA BKKBN DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap mahasiswa memiliki hard skills dan soft skills yang berpotensi

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN JURUSAN DI MAN II YOGYAKARTA MENGGUNAKAN ALGORITMA TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beasiswa SD Negeri Sidakaton 01 Tegal Dengan Metode TOPSIS

Desi Reskika Sari ( )

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI BARU PADA PT.ABADI EXPRESS (TIKI) YOGYAKARTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS UNTUK MENENTUKAN KARYAWAN TERBAIK DI PT.KFC CABANG DEMANG

BAB 1 PENDAHULUAN. (Computer Based Decision Support System) saat ini berkembang sangat pesat.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Sistem Informasi Pariwisata

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SISWA KELAS UNGULAN DI SMP NEGERI 7 MALANG

Perancangan Sistem Penunjang Keputusan untuk Membantu Proses Seleksi Calon Pegawai Baru di Pdam Bekasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBAGIAN KELAS UNGGULAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE PADA STM RAKSANA MEDAN

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGENAL MINAT SISWA PADA BIDANG EKSTRAKULIKULER SEKOLAH DENGAN METODE TOPSIS Zufrianto Wibowo (0911180) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id //Email: zuffrianto@yahoo.com ABSTRAK Sejauh ini kondisi perkembangan anak pada masa-masa sekolah yang cenderung salah memilih atau hanya ikut-ikutan dalam memilih sesuatu terutama dalam hal pemilihan pada bidang ekstrakulikuler yang ada di sekolah yang pada dasarnya bukan dikarenakan keinginan atau minat diri sendiri untuk memilih bidang Maka dirasa perlu untuk membangun suatu sistem yang dapat membantu memberikan keputusan secara tepat dan sesuai untuk membantu penentuan dalam mengenali minat ekstrakulikuler para siswa. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk sistem pendukung keputusan adalah dengan menggunakan metode TOPSIS. Pada penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu mencari alternatif terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan metode TOPSIS untuk melakukan perhitungan pada kasus tersebut. Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksudkan yaitu bidang ekstrakulikuler berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Hasil dari proses pengimplementasian dapat mengurutkan alternatif dari nilai yang terbesar hingga kenilai yang terkecil. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, TOPSIS, Ekstrakulikuler. 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Seperti halnya pada kondisi perkembangan anak pada masa-masa sekolah yang cenderung salah memilih atau hanya ikut-ikutan dalam memilih sesuatu terutama dalam hal pemilihan pada bidang ekstrakulikuler yang ada di sekolah yang pada dasarnya bukan dikarenakan keinginan atau minat diri sendiri untuk memilih bidang Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para siswa sekolah di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Metode TOPSIS adalah salah satu metode yang bisa membantu proses pengambilan keputusan yang optimal untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis. Hal ini disebabkan karena konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana. Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka yang harus menjadi perumusan masalah adalah : 1. Bagaimana dapat memperoleh informasi atau data yang cepat tentang perkembangan minat siswa terhadap ekstrakulikuler? 2. Bagaimana menerapkan metode TOPSIS dalam suatu sistem pendukung keputusan untuk mengenal minat siswa pada bidang ekstrakulikuler? 3. Bagaimana merancang suatu sistem pendukung keputusan untuk perkembangan yang terjadi di sekolah pada bidang ektrakulikuler? 1.3. Batasan Masalah Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Aplikasi ini tidak menetapkan minat para siswa melainkan mengenal minat. 2. System yang akan dirancang dengan menggunakan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 3. Aplikasi sistem yang akan dibangun nantinya akan mengimplementasikan metode TOPSIS. 1.2. Perumusan Masalah 1.4. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 106

a. Untuk mendapatkan informasi yang cepat tentang perkembangan minat siswa terhadap b. Untuk menerapkan metode TOPSIS dalam suatu sistem pendukung keputusan sebagai pengenal minat siswa memilih c. Untuk merancang aplikasi suatu sistem pendukung keputusan yang dapat mendiagnosa perkembangan yang terjadi di sekolah pada bidang ektrakulikuler. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu : a. Dapat digunakan sebagai pendukung untuk mengenal minat siswa pada bidang b. Dapat mengetahui perkembangan yang terjadi di sekolah mengenai c. Membantu para siswa dalam menentukan minat 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian SPK Pada dasarnya SPK (Sistem Pendukung Keputusan) ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi (Computerized Management Information System), yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya. Secara luas, dapat dikatakan bahwa SPK (Sistem Pendukung Keputusan) dirancang untuk menghasilkan berbagai alternatif yang ditawarkan kepada para pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Karena, sebagian besar proses pengambilan keputusan yaitu perumusan masalah, pencarian alternatif telah dikerjakan oleh sistem, maka diharapkan para manajer akan lebih cepat dan akurat dalam menangani masalah yang dihadapinya (Manurung, 2011 :12). 2.2. Komponen Sistem Pendukung Keputusan DSS (Decision Support Systems) merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan elemen elemen di sebuah manajemen. Elemen-elemen yang terlibat di dalam proses pengambilan keputusan ada empat, yaitu: 1. Data Management Termasuk database, yang mendukung relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS). 2. Model Management Melibatkan model finansial, statistical, management science atau analitis dan manegement software yang dibutuhkan. 3. Communication (Dialog Subsystem) User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah kepada DSS melalui subsystem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka. 4. Knowledge Mangement. Subsystem optimal ini dapat mendukung Subsystem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. Dalam berbagai proses manajemen, proses pengambilan keputusan telah banyak bergantung pada DSS (Decision Support Systems) yang telah dikembangkan. Proses itu sendiri harus melewati tahapan-tahapan sebelum pada akhirnya menghasilkan keputusan (Turban, dkk. 2005 : 17) 2.3. Pengenal Minat Siswa Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas ( Hilgar & Slameto : 1988 : 59). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62). Menurut Gie (1998 : 70) arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah 1. Minat melahirkan perhatian yang serta merta. 2. Minat memudahnya terciptanya konsentrasi. 3. Minat mencegah gangguan dari luar. 4. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan. 5. MInat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri. 2.4. Ekstrakulikuler Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh para siswa sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatankegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olah raga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri. Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari pengembangan institusi sekolah. Kegiatan ektrakurikuler sendiri bertujuan untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan kreatifitas siswa dalam rangka mengembangkan pendidikan siswa seutuhnya. Secara khusus kegiatan ektrakurikuler bertujuan untuk : 1. Menyediakan lingkungan yang memungkingkan siswa didik untuk 107

mengembangkan potensi, bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan masyarakat. 2. Memandu (artinya mengidentifikasi dan membina) dan memupuk (artinya mengembangkan dan meningkatkan) potensipotensi siswa secara utuh. 3. Pengembangan aspek afektif (nilai moral dan sosial) dan psikomotor (ketrampilan) untuk menyeimbangkan aspek kognitif siswa. 4. Membantu siswa dalam pengembangan minatnya, juga membantu siswa agar mempunyai semangat baru untuk lebih giat belajar serta menanamkan rasa tanggung jawabnya sebagai seorang manusia yang mandiri (karena dilakukan diluar jam pelajaran). Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum. (http://handpage.blogspot.com/p/ekstrakurikule r.html/2013/05/11) 2.5. TOPSIS (Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution) Topsis adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal. 2.5.1. Langkah-Langkah Metode TOPSIS Langkah-langkah metode TOPSIS (Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution) meliputi (Wibowo S Henry, Dkk 2009:B62) : 1. Membangun normalized decision matrix Elemen rij hasil dari normalisasi decision matrix R dengan metode Euclidean length of a vector adalah: 3. Menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif Solusi ideal dinotasikan A*, sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A- :, }, } = { j= 1,2,3,..n dan j merupakan benefit criteria } = {j= 1,2,3, n dan j merupakan cost criteria } 4. Menghitung separasi Si* adalah jarak (dalam pandangan Euclidean) alternatif dari solusi ideal didefinisikan sebagai: = ², dengan = 1,2,3,..m Dan jarak terhadap solusi negatif-ideal didefinisikan sebagai: = ², dengan = 1,2,3,..n 5. Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal dengan 0< <1 dan i = 1,2,3,.m 6. Merangking Alternatif Alternatif dapat dirangking berdasarkan urutan. Maka dari itu, alternatif terbaik adalah salah satu yang berjarak terpendek terhadap solusi ideal dan berjarak terjauh dengan solusi negatif-ideal. 3. Perancangan Menu utama merupakan form yang muncul pertama kali pada saat perangkat lunak dijalankan. Form ini memiliki menu-menu yang dapat dipilih pengguna untuk berinteraksi dalam proses pendukung pemilihan ekstrakulikuler yang diminati siswa dengan metode TOPSIS. 2. Membangun weighted normalized decision matrix bobot W= (w1, w2,..,wn), maka normalisasi bobot matriks V adalah : 108

Gambar 4 : Tampilan Output Gambar 1 : : Menu Utama Sistem Pada form input ini merupakan tampilan dari form yang berisikan inputan data calon siswa yang mengikuti 4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan 1. Syarat kriteria yang digunakan dalam pengenalan minat siswa terhadap ekstrakulikuler adalah dengan menilai dari tanya jawab hoby siswa, kuis serta kehadiran dari siswa. 2. Penerapan metode dalam mengambil keputusan adalah dengan cara menganalisa yang menjadi kriteria penilaian sehingga dari analisa tersebut sebuah keputusan dapat menjadi baik dan terukur. 3. melihat alternatif yang harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif, maka akan didapat sebuah keputusan dalam mengenali minat ekstrakulikuler siswa. Gambar 2 : Tampilan Data Calon Siswa Pada tampilan berikut terdapat tampilan dari pengkorversian dari pencarian dari kategori ekstrakulikuler menggunakan metode TOPSIS. Gambar 3 : Tampilan Data Pembobotan Kriteria Pada form ini adalah tampilan dari seluruh hasil kategori ekstrakulikuler yang menggunakan metode TOPSIS sebagai pendukung dalammemilih ekstrakulikuler yang siswa inginkan. 4.2 Saran Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut : 1. Sistem pendukung keputusan pengenal minat ekstrakulikuler siswa dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan data yang di dapat langsung oleh siswa agar hasilnya lebih akurat. 2. Sistem pendukung keputusan ini dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan sistem yang dapat diimplementasikan kedalam perangkat lunak yang lebih user friendly, dimana user dapat lebih mudah menggunakannya. 3. Dalam memecahkan masalah multikriteria metode TOPSIS bukan satu-satunya metode pengambilan keputusan yang dapat digunakan, alangkah lebih baiknya jika dicoba dibandingkan dengan metode lainnya untuk mendukung keputusan yang lebih relatif. DAFTAR PUSTAKA 1. Turban (2005) dalam bukunya Decision Support Systems and Intelligent Systems Edisi 7 Jilid 1 2. Herbert A. Simon (Kusrini, 2007). Tahapantahapan pengambilan keputusan 3. Maprare dan Slameto. Pengenal Minat Siswa; 1988; 62. 109

4. Gie (1998 : 70).Arti penting minat 5. Wibowo S Henry, Dkk 2009:B62. Pengertian, Prosedur, Langkah-langkah TOPSIS 6. Suhendar dan Gunadi (2002 : 1) Tujuan dan Cakupan Unified Modelling Language (UML) 7. Sri Dharwiyanti and Romi Satria Wahono, Pengantar Unified Modeling Language (UML), 2003. 8. Sumber : Kusuma Ario Suryo,Visual Basic 6.0,2000 9. Sumber : Mahyur Tavri, Analisa dan Perancangan Sistem Pengolahan Data 10. http://handpage.blogspot.com/p/ekstrakurikuler.html/2013/05/11 11. http://fhenyfhen.blogspot.com.tugaspemrograman-ii.html/2011/02/12 110