PERANAN PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 17 MAKASSAR Sutrisno 1, Andi Agustang 2 1,2 Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) peranan pengawas sekolah dalam pelaksanaan kurikulum 2013 di SMA Negeri 17 Makassar, dan 2) kendala-kendala pengawas sekolah dalam pelaksanaan kurikulum 2013 di SMA Negeri 17 Makassar. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 7 orang yang ditentukan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria pengawas sekolah, guru-guru IPS, serta kepala sekolah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengabsahan data menggunakan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) peranan pengawas sekolah dalam pelaksanaan kurikulum 2013 baik pengawasan akademik dan pengawasan manajerial mulai dari membina, memantau, menilai, dan membimbing dan melatih profesional guru dan kepala sekolah telah dilaksanakan dengan baik dan benar serta efektif oleh pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar dan mengikuti rambu-rambu kurikulum 2013, dan 2) kendala-kendala yang dialami pengawas dalam melaksanakan tugasnya baik dari dalam maupun dari luar sekolah dan kendala waktu yang bersamaan serta kendala menghadapi berbagai macam karakter, sikap, dan kemampuan guru yang berbedabeda. Kata Kunci: Pengawas sekolah ABSTRACT This study aims to determine: 1) the role of school supervisors in the implementation of curriculum 2013 in SMA Negeri 17 Makassar, and 2) constraints of school supervisors in the implementation of the 2013 curriculum in SMA Negeri 17 Makassar. This type of research is a type of qualitative research with descriptive approach. Number of informants in this study as many as 7 people determined through purposive sampling techniques with the criteria of school supervisors, teachers IPS, and principals. Technique of collecting data which is done by observation, interview, and documentation. Techniques of data validation using member check. The results of the research indicate that: 1) the role of school supervisor in the implementation of the curriculum of 2013 both academic supervision and managerial supervision ranging from guiding, monitoring, assessing and guiding and training professional teachers and principals have been implemented properly and correctly by the Superintendent of SMA Negeri 17 Makassar and following the 2013 curriculum, and 2) obstacles experienced by supervisors in carrying out their duties both inside and outside school and concomitant time constraints and constraints facing various character, attitudes and abilities of different teachers. Keywords: School Supevisor PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam hidup manusia karena dengan pendidikan manusia bisa memperoleh ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, meningkatkan karakter yang baik dan pada akhirnya dengan mandiri dapat memberikan kontribusi pada dirinya sendiri, pada masyarakat, pada agama dan untuk bangsa dan negara. Tetapi timbul kemudian pertanyaan, bagaimana semua hal tersebut dapat terwujud. Selain kemauan dari diri individu itu sendiri adalah jawaban dari permasalahan di atas tetapi sistem kurikulum yang diterapkan dalam dunia pendidikan pun sangat penting dan menjadi jawaban terakhir dari masalah di atas, tetapi kesuksesan sebuah kurikulum pendidikan yang diterapkan secara nasional tidak bisa lepas dari seorang yang mengawasi terlaksananya kurikulum dengan baik dan benar sehingga pada akhirnya Sutrisno, Muhammad Syukur 100
kurikulum yang berlaku dan diterapkan secara nasional dapat berjalan dengan baik dan benar. Guru adalah pelaksana kurikulum pendidikan dalam proses belajar mengajar (PBM) di dalam ruang kelas dan kesuksesan sebuah kurikulum tergantung pada guru itu sendiri sebagai seorang yang melaksanakan kurikulum dalam PBM di dalam ruang kelas.oleh karena itu, seorang guru harus memahami dan menguasai kurikulum pendidikan nasional, yaitu bagaimana mengajar di dalam ruang kelas atau sistem pembelajaran bagaimana yang harus diterapkan sesuai dengan yang terdapat pada kurikulum pendidikan nasional serta bagaimana sistem penilaian yang harus digunakan pada kurikulum tersebut dan segala sesuatu yang adapada kurikulum pendidikan harus dikuasai dan dipahami oleh seorang guru demi kesuksesan kurikulum pendidikan nasional yang berlaku pada suatu negara. Seorang guru dapat melaksanakan kewajiban sebagai pelaksana kurikulum dengan baik jika ada yang mengawasi dan mengontrol setiap pelaksanaan PBM di dalam ruang kelas karena dengan adanya pengawasan dan pengontrolan pada setiap proses PBM yang dilakukan antara guru dan peserta didik maka guru akan menjalankan sistem kurikulum pendidikan nasional tersebut dengan baik dan benar sesuai dengan yang terdapat pada kurikulumtersebut. Berdasar dari observasi di kantor pengawas sekolah di Dinas Pendidikan Kota Makassar bahwa jumlah keseluruhan pengawas sekolah untuk SMA adalah 29 (dua puluh sembilan) orang yang tersebar di sekolah-sekolah SMA di Kota Makassar dan setiap pengawas sekolah harus mengawasi 7 (tujuh) sekolah agar bisa tersertifikasi. Sedangkan jumlah keseluruhan pengawas sekolah untuk satuan pendidikan SMA/SMK adalah 45 (empat puluh lima) orang dan terdapat 1 (satu) orang pengawas yang pensiun sehingga jumlah pengawas sekolah SMA/SMK menjadi 44 (empat puluh empat) orang di Kota Makassar.Sedangkan pada pengawas mata pelajaran/rumpun mata pelajaran harus berjumlah 40 guru sehingga bisa tersertifikasi. Berdasar dari observasi di SMA Negeri 17 Makassar sebagai tempat yang dipilih untuk melakukan penelitian dan juga sebagai salah satu sekolah yang menjadi pilot projekpenerapan kurikulum 2013 dimana sekolah tersebut telah menerapkan dan melaksanakan kurikulum 2013 sejak tahun 2013 dan telah memasuki tahun ke-5 (lima) dan pelaksanannya di mulai dari kelas X pada tahun pertama selanjutnya kelas XI pada tahun kedua dan pada tahun ketiga yaitu kelas XII. Jadi pelaksanan kurikulum 2013 di SMA Negeri 17 Makassar dilakukan secara berjenjang. Setelah semua kelas telah melaksanakan kurikulum 2013 secara berjenjang maka pelaksanaan kurikulum 2013 tersebut telah diterapkan di semua kelas di SMA Negeri 17 Makassar sampai sekarang. SMA Negeri 17 Makassar sebelum melaksanakan kurikulum 2013 (K-13), pada mulanya sekolah tersebut juga telah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) selama beberapa tahun sebelum pemerintah memperbarui lagi kurikulum pendidikan di Indonesia menjadi KTSP (kurikulum 2006) dan terakhir adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum 2006 (yang sering disebut sebagai kurikulum tingkat satuan pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 (enam) tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaannya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan. Berdasar dari permasalahan di atas mengenai pelaksanaan kurikulum 2013 dan kaitannya dengan peran pengawas sekolah dalam pelaksanaan kurikulum 2013 maka peneliti tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Sutrisno, Muhammad Syukur 101
Peranan Pengawas Sekolah Terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013 Di SMA Negeri 17 Makassar. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun tahap-tahap penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu, tahap pra penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap akhir penelitian. Prosedur pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari pengawas sekolah sebanyak dua orang, guru-guru IPS sebanyak 4 orang, dan kepala sekolah satu orang. Uji keabsahan data menggunakan teknik member check. Adapun analisis data terdiri dari, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengawasan akademik atau supervisi akademik merupakan aspek yang penting dalam meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan profesional guru dalam bidang pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Pengawasan akademik terdiri dari beberapa tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang pengawas sekolah yaitu, tugas pembinaan, tugas pemantauan, tugas penilaian, dan tugas pembimbingan dan pelatihan profesional guru. Selain itu, pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya harus berpedoman dengan kurikulum yang berlaku yaitu, kurikulum 2013. Pengawas sekolah dikatakan berkompeten apabila dapat melaksanakan proses kepengawasan dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya serta mengacu pada kurikulum yang berlaku kurikulum 2013. Berdasarkan penjelasan di atas telah sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh. Pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah mengikuti pesan-pesan kurikulum 2013 dengan baik dalam melaksanakan pengawasan akademik diantaranya, yaitu tugas pembinaan, pemantauan, penilaian sampai kepada pembimbingan dan pelatihan profesional guru yang mengacu pada kurikulum 2013. Selain itu, yang menjadi nilai tambahan dari pengawas sekolah di SMA Negeri 17 Makassar adalah juga seorang instruktur kurikulum 2013. Oleh karena itu, pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar sangat paham betul mengenai pelaksanaan kurikulum 2013 dan sangat paham bagaimana cara membina, menilai, mengevaluasi, sampai kepada membimbing dan melatih profesional guru sehingga dapat melaksanakan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar telah melaksanakan supervisi atau pengawasan akademik yaitu, dengan melakukan tugas pembinaan kepada guru, kemudian memantau pelaksanaan proses pembelajaran serta menilai kinerja guru, melakukan evaluasi, sampai melaksanakan kembali bimbingan dan pelatihan profesional guru. Pengawas sekolah tentunya selain menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik tentunya harus juga mengikuti kurikulum 2013 agar dalam menjalankan tugasnya yaitu, pengawasan akademik dan pengawasan manajerial dapat mencapai tujuannya masing-masing sehingga tujuan dari pengawas sekolah tercapai dan tujuan kurikulum 2013 juga dapat tercapai. Berdasarkan pernyataan di atas dan kaitannya dengan pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah pengawas sekolah tersebut telah mampu dan telah melaksanakan dengan baik pengawasan akademik dan mengikuti kurikulum 2013 sebagai pedoman sesuai dengan apa yang seharusnya diperintahkan oleh Sutrisno, Muhammad Syukur 102
kurikulum tersebut. Guru-guru di SMA Negeri 17 Makassar juga melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dan telah dibimbing sebelumnya mengenai penerapan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran bahkan sebelum pengawas sekolah membimbing mereka. Sehingga guru-guru di SMA Negeri 17 Makassar sudah tahu dan paham mengenai kurikulum 2013 dan penerapannya didalam proses pembelajaran dan walaupun ada guru yang melakukan kesalahan sedikit terkait pelaksanaan kurikulum 2013 maka pengawas sekolah memberitahunya dan diarahkan kembali untuk masuk kedalam kurikulum 2013. Oleh karena itu peran atau tugas pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar telah dilakukan dengan baik dan berjalan efektif didalam pelaksanaan kurikulum 2013 dan guru-gurunya telah paham mengenai kurikulum 2013 dan penerapannya didalam proses pembelajaran. Pengawasan manajerial atau biasa juga disebut dengan supervisi manajerial adalah salah satu tugas kepengawasan seorang pengawas sekolah. Pengawasan manajerial merupakan tugas pengawas sekolah yang meliputi kegiatan pembinaan, pemantauan, penilaian, serta pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah dan tenaga kependidikan lain pada aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah dalam mendukung terlaksananya proses pembelajaran. Pengawasan manajerial merupakan satu dari dua aspek tugas kepengawasan pengawas sekolah yang tidak kalah pentingnya dari tugas pengawasan akademik. Pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar melaksanakan tugas pembinaan kepada kepala sekolah terkait dengan administrasi mengenai 8 (delapan) standar nasional pendidikan apakah sudah disiapkan dengan baik oleh kepala sekolah dan bagaimana pelaksanaannya. Pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar dalam membantu kepala sekolah menyiapkan dokumen-dokumen administrasi yang berkaitan dengan 8 (delapan) standar nasional pendidikan dengan cara membina kepala sekolah bagaimana semua dokumen tersebut yang berkaitan dengan 8 (delapan) standar nasional pendidikan bisa tersedia kemudian pengawas sekolah memantau keterlaksanaan 8 (delapan) standar nasional pendidikan secara berkala. Dalam memantau keterlaksanaan 8 (delapan) standar nasional pendidikan pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar mempunyai program dalam melaksanakan tugasnya tersebut dan bahkan melakukan pemantauan terhadap 8 (delapan) standar nasional pendidikan itu setiap minggu dan kadang juga setiap bulan. Dalam menjalankan tugas pengawasan manajerial pengawas sekolah tersebut memiliki instrumen tersendiri dalam memantau dan menilai kinerja kepala sekolah. Berdasarkan uraian di atas menujukkan bahwa pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar telah menjalankan tugas pengawasan manajerial dengan baik dan efektif dan sesuai dengan pesan-pesan kurikulum 2013 serta kepala sekolah SMA Negeri 17 Makassar sangat merasakan dampak positif kehadiran pengawas sekolah tersebut terbukti bahwa kemampuan kompetensi kepala sekola dan tugas pokok kepala sekolah dapat meningkat dan sesuai dengan kurikulum 2013. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menyatakan bahwa peran pengawas sekolah dalam pelaksanaan kurikulum 2013 telah berjalan dengan baik dan efektif, pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar telah menjalankan proses kepengawasan dan sesuai dengan kurikulum 2013. Gurur-guru terbantu dengan adanya pengawas sekolah dan menerima kurikulum 2013 dengan baik, walaupun pengawas sekolah mengalami kendalakendala dalam pelaksanaan kurikulm 2013. Seorang pengawas sekolah dalam menjalankan tugas kepengawasannya baik pengawasan akademik maupun pengawasan manajerial terkadang mengalami kesulitan atau kendala-kendala dalam melaksanakan tugasnya tersebut. Kendala-kendala tersebut datang dari berbagai faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang diluar dari Sutrisno, Muhammad Syukur 103
kesalahan pengawas sekolah tersebut. Pengawas sekolah jika menghadapi kendala-kendala demikian maka tugas seorang pengawas sekolah lah yang harus tahu bagaimana cara meminimilkan kendala yang mereka hadapi tersebut atau dapat memberikan solusi bagi kendala tersebut agar nantinya tugas kepengawasan yang mereka jalankan pada saat itu juga dapat terlaksana dengan baik dan juga efektif. Berdasarkan penjelasan di atas maka pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar dalam menjalanakan tugas pengawasan akademik dan tugas pengawasan manajerial mengalami kendala baik kendala yang bersumber dari dalam maupun kendala-kendala dari luar didalam pelaksanaan kurikulum 2013. Pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar dalam menghadapi sebuah kendala didalam menjalankan tugas kepengawasannya memiliki cara atau solusi tersendiri yang mereka gunakan untuk meminimalisir datangnya kendala tersebut atau bahkan dapat melewati kendala tersebut tanpa menghilankan jam pekerjaannya dalam melaksanakan tugas kepengawasannya. Cara atau solusi dari pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar adalah tetap menjalankan tugas kepengawasannya tersebut walaupun yang mereka bina mempunyai kesibukan juga diluar atau sedang dalam menjalankan tugasnya juga karena pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar juga telah mempunyai program sendiri dalam melakukan pembinaan baik pembinaan kepada guru-guru maupun kepada kepala sekolah. Oleh karena itu, pengawas sekolah tetap menjalankan tugas kepengawasannya sebab telah diatur dan dijadwakan dalam program pengawas sekolah itu sendiri walaupun yang mereka bina sedang dalam melaksanakan tugasnya juga di sekolah, misalnya guru tersebut sedang melaksanakan proses pembelajaran didalam kelas. Semua telah terjadwal waktu pembinaannya sampai kepada berapa lama jangka waktunya dalam melakukan pembinaan tersebut itu telah ada dalam program pengawas sekolah. Jadi, pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pengawasan akademik maupun manajerial karena telah diatur dan dijadwalkan dalam program pengawas sekolah tersebut. Berdasarkan penjelasan yang diuraikan di atas maka pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar memiliki berbagai macam kendala dalam melaksanakan tugas kepengawasan baik akaemik maupun manajerial dan juga dalam setiap kali melakukan pembinaan kepada guru-guru dan kepala sekolah. Tetapi walaupun demikian berbagai macam kendala yang menghampiri pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar tetap bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya tersebut secara konsisten dan sesuai dengan program yang telah dirancang sebelumnya mengikuti jadwal yang telah dibuat. Berdasar dari teori yang penulis gunakan yaitu, teori tindakan sosial dari dari Max Weber dan mengambil teori tindakan rasional instrumental yang mengatakan bahwa Suatu usaha tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan dan pilihan yang sadar dalam kaitannya dengan tujuan suatu tindakan dan alat yang dipakai untuk meraih tujuan yang ada. Misalnya kenapa para pengusaha banyak menjadi calon anggota legislatif? Ternyata dari pengalaman hidup para pengusaha dalam dunia bisnis, kehidupan mereka tidak bisa dilepaskan dari dunia politik. Oleh sebab itu, mengombinasikan dua aspek kehidupan, yaitu bisnis dan politik, merupakan usaha yang strategis untuk meraih kesempatan (di dalamnya terdapat keuntungan materil) yang lebih besar dibandingkan jika hanya berbisnis saja. Tindakan pengusaha tersebut dapat dipandang sebagai tindakan rasional instrumental, karena mempertimbangkan antara tujuan yang ingin dicapai (keuntungan materiel yang lebih besar) dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan (berbisnis sambil berpolitik) tersebut. PENUTUP Peranan pengawas sekolah terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 yaitu melaksanakan proses kepengawasan yang meliputi, tugas pembinaan, tugas memantau, Sutrisno, Muhammad Syukur 104
tugas menilai, dan tugas pembimbingan dan pelatihan professional guru dan kepala sekolah telah berjalan dengan baik dan efektif dilaksanakan oleh pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar dan mengikuti kurikulum 2013 Kendala-kendala pengawas sekolah SMA Negeri 17 Makassar di dalam melaksanakan tugas kepengawasan meliputi kendala dari dalam dan dari luar pengawas sekolah tersebut. Kendala-kendala yang dihadapi oleh pengawas sekolah diantaranya yaitu, masalah waktu, guru-guru yang memiliki kemampuan (IQ), dan sikap yang berbeda-beda yang jika dibina tetap tidak bisa atau hanya sedikit peningkatan setelah dibina dan ada juga yang tidak peduli terhadap pembinaan dari pengawas sekolah. DAFTAR PUSTAKA Damsar. 2015. Pengantar Teori Sosiologi. Jakarta: Prenadamedia Group. Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers. Kurniawan, Heru. 2015. Pembelajaran Kreatif Bahasa Indonesia (Kurikulum 2013). Jakarta: Prenadamedia Group. Musfah, Jejen. 2015. Manajemen Pendidikan (Teori, Kebijakan, dan Praktik) Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group. Nasution, S. 2006. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Putra, Nusa. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. SIC, FKM SPs, UPI. 2014. Ekspedisi Kurikulum 2013 (Respons dan Potret Kepala Sekolah, Guru, Siswa). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2016. Pengembangan Kurikulum (Teori dan Praktek). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sutrisno, Muhammad Syukur 105