BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING

dokumen-dokumen yang mirip
5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012

LATAR BELAKANG MASALAH

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

Swiss-Belhotel Maleosan Manado Last Updated Wednesday, 07 March 2012

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

ABSTRAKSI. Keywords : bunga padma, indah, natural, suci. viii

Kata kunci: Sarang burung, Natural, Homy, Informil

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4

Room Type Publish Rate Facilities Standard Rp ,-/nett Public Facilities o WiFi in public area

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Banyaknya Pengunjung obyek-obyek wisata pantai di Gunung Kidul Mancanegara (Man) dan Nusantara (Nus)

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III : DATA DAN ANALISA

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

Mambruk Anyer Hotel Rates

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

Hotel Resort Di Gunungkidul

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BATURADEN RESORT, PURWOKERTO TAOFIK HIDAYAH TEKNIK ARSITEKTUR

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

Twin Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012

DENAH ALTERNATIF 1 LANTAI 1

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan. Banyak perusahaan-perusahan baru

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM HOTEL BINTANG 3 DENGAN KONSEP REFUNGSIONAL DAN PENGEMBANGAN GEDUNG EXIM

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

UNIVERSITAS DIPONEGORO SOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT TRANSIT HOTEL TUGAS AKHIR DESTIAWAN MIFTAHUSSALAM

dimanfaatkan bagi instansi/perusahaan umum yang akan menyelenggarakan kegiatan

HOTEL RESOR DI TANJUNG JAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO CITY HOTEL DENGAN FASILITAS MICE DI SEMARANG (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK) TUGAS AKHIR RANNY ANTASARI L2B009085

HOTEL BISNIS DI KOTA SEMARANG

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB IV KONSEP RANCANGAN

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

TINJAUAN UMUM. - Merupakan kamar atau beberapa kamar / ruang yang diperuntukan sebagai. tempat tinggal dan terdapat di dalam suatu bangunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL RESORT DI KAWASAN EMBUNG KLEDUNG TEMANGGUNG TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING 1 : IR. DJOKO INDROSAPTONO, MT

BAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia.

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

1. Aston Jember Hotel Jember

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN DAN SASARAN TUJUAN SASARAN...

BAB IV ANALISA. Kegiatan Bisnis Lobby Kamar Hotel

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL RESORT DI PANTAI MUTUN KABUPATEN PESAWARAN LAMPUNG TUGAS AKHIR HARLIKA TIATARA WELSA

BAB IV: KONSEP PERENCANAAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB IV LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING...

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

Lounge. Room. Welcome To Our Hotel

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN

PERANCANGAN INTERIOR HOTEL RESORT DI DARAJAT - GARUT DENGAN PENDEKATAN ECO-FRIENDLY

PERANCANGAN INTERIOR HOTEL PANEMBAHAN SENOPATI YOGYAKARTA

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1 Tinjauan Umum Tinjauan umum merupakan definisi, fungsi, jenis-jenis dan tipologi sebuah hotel pada umumnya. 2.1.1 Definisi Hotel Berikut ini merupakan definisi hotel menurut beberapa sumber. Menurut KBBI Hotel adalah bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan; bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum. Menurut Kamus Oxford Hotel is a building where people stay, usually for a short time, paying for their rooms and meals. bangunan (fisik) yang menyediakan layanan kamar,makananan, dan minuman bagi tamu. Menurut Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Hotel Bintang adalah hotel yang telah memenuhi kriteria penilaian penggolongan kelas hotel satu, dua, tiga, empat dan bintang lima. 2.1.2 Fungsi Hotel Bangunan hotel dapat berfungsi sebagai tempat atau sarana akomodasi untuk memenuhi kebutuhan tamu untuk sebagai tempat istirahat atau tempat tinggal sementara. Selain untuk tempat tinggal sementara, bangunan hotel dapat juga berfungsi sebagai tempat pertemuan, tempat bersantai atau rekreasi dan tempat untuk mencari nafkah khusus bagi karyawan. 9

10 2.1.3 Jenis Hotel Berikut ini Jenis Hotel Berdasarkan lokasinya menurut Endy Marlina dalam bukunya Panduan Perancangan Bangunan Komersial (2008) : City Hotel Hotel yang terletak di pusat kota dan biasanya menampung tamu yang bertujuan bisnis atau dinas. Sasaran konsumen dari hotel ini adalah tamu pebisnis atau urusan dinas, lokasi yang dipilh sebaiknya mendekati kantor-kantor atau area bisnis di kota tersebut. City Hotel dipilih untuk proyek ini karena lokasi site yang berada di dekat pusat kota. Down Town Hotel Hotel yang berlokasi di dekat perdagangan dan perbelanjaan. Sasaran konsumen dari hotel ini adalah pengunjung yang ingin berwisata belanja ataupun menjalin relasi dagang. Kadang hotel ini dibangun beragbung dengan suatu fasilitas perbelanjaan agar dapat saling memberikan keuntungan. Sub-urban Hotel/ Motel Hotel yang berlokasi di pinggir kota. Sasaran konsumen dari hotel ini adalah tamu yang menginap dengan waktu pendek dan merupakan fasilitas transit masyarakat yang sedang melakukan perjalanan. Resort Hotel Hotel yang dibangun di tempat-tempat wisata. Tujuan pembangunan hotel ini adalah sebagai fasilitas akomodasi dari suatu aktivitas wasata. 2.1.4 Klasifikasi Hotel Bangunan hotel dikelompokkan berdasarkan kelengkapan fasilitas, kondisi bangunan, peralatan, pengelolaan dan mutu pelayanan yang akan menentukan bintang suatu hotel. Tabel 2.1 adalah klasifikasi bangunan hotel dikelompokkan berdasarkan bintangnya menurut Keputusan Walikota Bandung no. 992 tahun 2002 terntang Sarana Kepariwisataan.

11 Fasilitas Bintang 5 (*****) Bintang 4 (****) Bintang 3 (***) Bintang 2 (**) Bintang 1 (*) Kamar Tidur min. 100 min. 100 min. 50 min. 20 min. 15 Restoran Min. 3 min. 3 Function Room min. 1 wajib pre-fuction room min. 1 wajib pre-fuction room min. 1 dianjurkan pre-fuction room - - Tabel 2.1 Klasifikasi Hotel Sarana Rekreasi & Olahraga Kolam Renang dan 2 sarana lain Kolam Renang dan 2 sarana lain ada Kolam Renang, disarankan 2 plus 2 sarana lain Dianjurkan ada Kolam Renang plus Sarana Lain Dianjurkan ada Kolam Renang Ruang Sewa min. 3 ruang min. 3 ruang ruang ruang ruang Lobby Lounge - - Luas Kamar Tidur Standar min. 26 min. 26 min. 24 min. 22 min. 20 Luas Kamar Tidur Suite min. 4 buah @ 52 min. 4 buah @ 52 min. 2 buah @ 48 buah @ 44-2.1.5 Aktivitas di Dalam Hotel Aktivitas didalam sebuah bangunan hotel dibagi menjadi dua area aktivitas yaitu front area (area depan) dan back area (area belakang). Aktivitas Front Areas Merupakan semua aktivitas yang terjadi di area publik, seperti check in, check out, Aktifitas karyawan yang berhubungan langsung dengan tamu seperti penerima tamu (front desk), Kamar Tamu (quest room), Ruang Perjamuan (functional room) dan lain lain. Aktivitas Back Areas Kegiatan pada Back Areas berlangsung di area servis dan privat. Segala kegiatan yang terjadi adalah kegiatan karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan tamu, seperti karyawan keuangan, penyedia makanan dan minuman, laundry dan lain lain.

12 2.2 Tinjauan Khusus Tinjauan khusus merupakan tinjauan Tema perancangan hotel bintang empat ini secara khusus. Tinjauan ini terdiri dari definisi judul bangunan, hubungan bentuk dengan struktur dan definisi struktur sebagai arsitektur. 2.2.1 Hubungan Bentuk dengan Struktur Dalam dunia arsitektur, bentuk sebuah bangunan memiliki hubungan yang sangat erat dengan strukturnya. Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Praktik dan teori adalah akar arsitektur. Dalam ilmu arsitektur terdapat tiga elemen utama yaitu venustas, firmitas dan utilitas. Venustas adalah merupakan elemen keindahan atau estetika dalam bangunan, utilitas adalah sistem yang dapat menunjang suatu bangunan dapat berfungsi dengan baik sesuai fungsinya, sedangkan firmistas adalah kekuatan dan kekokohan struktur bangunan berdiri. Tiga elemen utama arsitektur ini, antara firmitas atau struktur dan venustas atau estetika memiliki hubungan. Bentuk arsitektural yang dibentuk berdasarkan sebuah garis bentuk atau bentuk yang dibentuk oleh rangka struktur. Struktur bangunan dapat menentukan sebuah bentuk sebuah bangunan ataupun sebaliknya. Struktur dipilih setelah perancang membuat gubahan bentuk bangunan dinamakan Form Follower sedangkan jika bentuk bangunan mengikuti bagaimana struktur utama bangunannya dinamakan Form Giver. Pada proyek ini akan menggunakan pendekatan perancangan Form Giver. Bentuk dengan Struktur memiliki hubungan yang erat. Hubungan struktur dan bentuk bangunan terdiri dari lima tipe yaitu ornamen struktur dimana struktur yang terlihat disesuaikan untuk kebutuhan visual, struktur diabaikan dimana proses pembentukan bangunan tidak melibatkan struktur sama sekali, struktur sebagai pembentuk (struktur diterima) dimana kebutuhan struktur berpengaruh untuk membentuk bentuk bangunan meskipun struktur tersebut tidak perlu diekspose, Struktur Sebagai Ornamen dimana bangunan memanipulasi struktur dengan menggunakan struktur yang memiliki keunggulan visual. (Lihat gambar 2.1) Proses desain lebih mempertimbangkan visual daripada kepentingan teknis dan struktur sebagai arsitektur dimana bentuk bangunan murni dari bentuk struktur bangunan dan

13 mempertimbangkan kepentingan teknis sebagai karya seni. Untuk Proyek ini perancang menggabungkan struktur sebagai ornament dan didominasi struktur sebagai arsitektur. Gambar 2.1 Hubungan Bentuk dengan Struktur 2.2.2 Definisi Struktur Sebagai Arsitektur Struktur sebagai Arsitektur sebagai arsitektur adalah bentuk bangunan murni dari bentuk struktur bangunan dan mempertimbangkan kepentingan teknis sebagai karya seni. Struktur sebagai arsitektur dapat diterapkan pada interior dan eksterior bangunan, contoh dapat dilihat pada gambar 2.2. Struktur pada eksterior Memberikan dampak estetik pada struktur eksterior bangunan sedangkan struktur pada interior membantu mengekspresikan dan menonjolkan bentuk bangunan dengan tujuan memperkaya unsur arsitektural Bentuk Bangunan. Pemilihan material sangat penting dalam menampilkan struktur sebagai estetika ini, agar tetap dapat dinikmati oleh pengguna sebagai karya seni. Detail detail khusus dapat ditambahkan untuk menonjolkan struktur yang ditampilkan seperti memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami dan menonjolkan struktur. (a) (b) (c) Gambar 2.2 Penerapan Struktur Sebagai Arsitektur (a) Eksterior (b) Interior (c) Detail untuk Pencahayaan Sumber : Structure as Architecture, Andrew W. Charleson hal. 70, 160. 171

14 2.3 Studi Banding Studi banding merupakan studi yang mempelajari elemen dan karakteristik khusus pada sebuah fungsi bangunan dengan melihat bangunan yang telah berdiri di dunia nyata. Proyek ini mengambil studi banding dari Horison Ultima Hotel, The Venue Hotel dan The Hearst Tower. 2.3.1 Horison Ultima Hotel Hotel Horison merupakan salah satu hotel bintang 4 di Bandung (lihat gambar 2.3). Bangunan ini memiliki lokasi yang strategis dimana horison terletak 0,89 km dari Indonesia Art and Culture Institue of Bandung dan 1,57 km dari Trans Studio Mall Bandung dan 3,77 km dari Gedung Sate. Gambar 2.3 Eksterior Horison Hotel Horison Ultima Hotel memiliki bebrapa ruang meeting, baik untuk 2-3 orang hingga kapasitas yang besar. Meeting room pada Horison Ultima Bandung di bagi atas bebrapa ruang yaitu lobby, kolam renang, resto dan bar, Ayesha spa, kamar tidur: deluxe room, super deluxe room, executive room, presiden suite dan fitness center. Fasilitas Hotel ini dapat dilihat pada gambar 2.4. (a) (b) (c) Gambar 2.4 Fasilitas Hotel Horison (a) Meeting Room (b) Gym (c) Kolam renang Sumber : Traveloka.com, diakses 29 Januari 2019

15 Horison ultima hotel memiliki kamar tamu dengan empat kelas dengan fasilitas berbeda. Tipe kamar yang pertama adalah deluxe room, kamar ini memiliki kapasitas satu sampai dua orang dengan tempat tidur dua single beds atau satu king bed. Luas kamar ini adalah 32 dengan fasilitas TV, sofa, pendingin rungan, wifi, lemari, pengering rambut, shower dan kulkas (lihat gambar 2.5). (a) (b) (c) Gambar 2.5 Deluxe Room Hotel Horison (a) Kamar Tidur (b) Kamar Mandi (c) Fasilitas TV Selain deluxe room, terdapat super deluxe room (lihat gambar 2.6). Kamar ini memiliki ukuran yang sama dengan deluxe room namun memiliki fasilitas yang lebih lengkap disbandingkan dengan deluxe room yaitu terdapat bathub dan laundry. Gambar 2.6 Kamar Super Deluxe room Hotel ultima horison memiliki kamar dengan fasilitas lebih lengkap yaitu executive room yang dilengkapi dnegan double bed (lihat gambar 2.7). Kamar dengan luas 68 ini memiliki fasilitas TV, Sofa, Pendingin Ruangan, Shower, Pengering rambut, lemari, bathub, ruang tamu, dua kamar mandi, wifi dan area kerja. Kamar ini merupakan kamar kelas menengah yang terdapat di hotel ultima horison ini. Executive room ini terdapat ruang tamu untuk menyambut tamu dari penyewa kamar yang menginap di kamar ini.

16 (a) (b) (c) (d) Gambar 2.7 Fasilitas Kamar Executive Room (a) Kamar Tidur (b) Ruang Tamu (c) Kamar Mandi (d) Area Kerja Presiden Suite room adalah kamar terluas yang dimiliki hotel horizon(lihat gambar 2.8). Kamar ini memiliki dua kamar tidur. Fasilitas yang terdapat pada executive room ini merupakan fasilitas paling lengkap diantara kamar lainya, yaitu tiga kamar mandi, dapur, mini bar, area kerja, ruang makan, area berendam, area TV dan walkin closet. (a) (b) (c) (d) (e) (f) Gambar 2.8 Fasilitas Kamar President Suite Room (a) Kamar Tidur Utama (b) Kamar Tidur (c) Area Berendam (d) Kamar Mandi Utama (e) Mini Bar (f) Ruang Tamu

17 2.3.2 The Venue Hotel The Venue Hotel merupakan hotel bintang tiga dengan luas tahan 165 (lihat gambar 2.9). The Venue Hotel ini berlokasi di 24 Tôn Đản, Lộc Thọ, Thành phố Nha Trang, Khánh Hòa 650000, Vietnam. Hotel ini dibangun pada tahun 2017 dengan jumlah lantai 19 lantai. Fasilitas yang dimiliki hotel ini adalah kolam renang dan meeting room. Pada bangunan dengan luas 3.150 m2 ini terdapat kolam renang yang berada di lantai teratas dan meeting room pada lantai satu. Venue Hotel berlokasi di dekat pantai Tran Phu sehingga dapat memberikan view menarik bagi tamu hotel. Gambar 2.9 The Venue Hotel Sumber : Archdaily.com, diakses 29 Januari 2019 The Venue Hotel ini dirancang oleh Le Minh Duc. Bangunan hotel ini terdiri dari kolom yang dimiringkan sehingga membentuk segitiga. Detail tampak bangunan ini dapat dilihat pada gambar 2.10. Fasade bangunan yang rapat membuat Le Minh Duc untuk menambahkan unsur hijau berupa tamanan pada balkon setiap kamar. Gambar 2.10 Detail Fasade The Venue Hotel Sumber : Archdaily.com, diakses 29 Januari 2019

18 Pada interior kamar tidur para pengguna dapat melihat kolom yang dimiringkan sebagai elemen estetika bangunan. Selain pada interior kamar tidur, kolom yang dimiringan ini juga dapat dilihat pada beberapa fasilitas hotel yaitu ruang makan dan buffet hotel (lihat gambar 2.11). (a) (b) (c) Gambar 2.11 Interior The Venue Hotel (a) Kamar Tidur (b) Area Buffet (c) Ruang Makan Hotel Sumber : Archdaily.com, diakses 29 Januari 2019 2.3.3 The Bow Tower The Bow Tower merupakan proyek yang didesain oleh Norman Foster. Bangunan ini mempunyai luas 199.782 m2 dan berlokasi di Calgary, AB, Kanada. Bangunan yang dibangun pada tahun 2013 ini merupakan bangunan tertinggi di Calgary dan menjadi skyline baru yang kuat di lingkungan sekitar. Bangunan ini memiliki bentuk cekungan seperti busur. Bagian lengkung pada bangunan ini memiliki sruktur bangunan yang diperlihatkan berupa diagonal grid (lihat gambar 2.12). Gambar 2.12 The Bow Tower Sumber : Archdaily.com, diakses 10 Januari 2019

19 Banguan yang berfungsi sebagai kantor ini selain menampilkan struktur pada bagian luar bangunan, bagian interior pada bangunan ini juga menampilkan struktur. Dapat dilihat pada gambar 2.13 di area lounge terlihat kolom struktur bangunan. Gambar 2.13 Interior The Bow Tower Sumber : Archdaily.com, diakses 10 Januari 2019