THE TONIC EFFECT OF DECOCTA OF TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val &Zijp) RHIZOME IN MALE MICES SWISS WEBSTER



dokumen-dokumen yang mirip
DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

BAB II METODE PENELITIAN

Pengaruh Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring ( ) Terhadap Mencit

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

THE AGENT OF ANTIMALARIAL ACTIVITY OF LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum Val) RHIZOME JUICE ON SWISS MALE MICE INFECTED Plasmodium berghei

THE EFFECTIVITY TEST OF DUDUK LEAVES OINTMENT (Desmodium triqurtrum (L.) DC) AS ANTI-INFLAMMATION IN WHITE MALE RATS OF WISTAR STRAIN

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

EFFECTS OF Sansevieria trifasciata Prain. TO THE MALE RABBITS HAIR GROWTH. Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN DEKLARASI... KATA PENGANTAR...

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

Niken Dyah Ariesti, Agitya Resti Erwiyani, Okvitia Ningsih

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

Giving Effect Tomato Fruit Juicer ( Solanum lycopersicum L) To Sedation Effect In Male Mice Strain BALB/C

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

ANTIPYRETIC EFFECT TEST OF Syzygium polyanthum [Wight.] Walp. LEAVES INFUSION ON MALE WHITE RATES OF WISTAR STRAIN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran Forensik dan

BAB III METODE PENELITIAN

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

Jatmiko Susilo, Niken Dyah Ariesti, Ni Kadek Berny Shinta Dani ABSTRACT

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Serimawati

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal, Ilmu Kejiwaan, dan Ilmu Farmakologi. Semarang (UNNES) untuk pengandangan hewan coba, ekstraksi bahan, dan

Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi ( Roxb.) terhadap Mencit dengan Metode

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG

Richa Yuswantina, Sikni Retno K., Adi Nofiana Indarwati. ABSTRACT

The Effect of Ethanol Extract of Leuchaena glauca Benth Leaves Toward the Sedative Effect on Mice BALB/C

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

Efek Tonik Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Pada Mencit Jantan

keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

ABSTRAK. EFEK INFUSA RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza ROXB) DALAM MENGURANGI MOTILITAS USUS PADA MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB IV METODE PENELITIAN

THE IMMUNOMODULATORY EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF RED SPINACH LEAVES (Amaranthus tricolor L.) IN MACROPHAGE PHAGOCYTOSIS ACTIVITY ABSTRACT

IJMS - Indonsian Journal on Medical Science Volume 1 No ijmsbm.org

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK RIMPANG JAHE (Zingiberis rhizoma) SEBAGAI ANALGETIK PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS-WEBSTER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental

AKTIVITAS ANALGETIKA INFUSA DAUN ALPUKAT (Persea americana) PADA MENCIT. TITA NOFIANTI Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL KUNYIT

III. METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

Rr. Tryani Widyaningtyas, Y. L. Aryoko Widodo, Istianatus Sunnah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Dion A. P., 2007, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., MS., AFK Pembimbing II: Sylvia Soeng, dr,. M.Kes

ABSTRAK. Kata kunci : Waktu perdarahan, hemostatik, Panax notoginseng.

BAB III METODE PENELITIAN

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Muhammadiyah Semarang di Jalan Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

PENYEMBUHAN LUKA INSISI SECARA MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

Sri Juniati, Dian Oktianti, Nova Hasani Furdiyanti ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN STROBERI (Fragaria vesca L.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

Dian Oktianti, Nova Hasani Furdiyanti, Agnes Barek.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

THE EFFECT OF 70% ETHANOL EXTRACT OF PURPLE SWEEET POTATO

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di

PERBANDINGAN EFEK FRAKSI

Budi Raharjo, Agitya Resti Erwiyani*, Ahmad Muhziddin. ABSTRACT

ABSTRAK PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D 3 DOSIS TINGGI TERHADAP KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Revisi Desk Evaluasi

DAYA MELARUTKAN BATU GINJAL DENGAN INFUSA DAUN MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica L.) SECARA IN VITRO ARTIKEL ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

Transkripsi:

THE TONIC EFFECT OF DECOCTA OF TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val &Zijp) RHIZOME IN MALE MICES SWISS WEBSTER Jatmiko Susilo, Agitya Resti Erwiyani, Wahyu imani ABSTRACT The rhizome of temu giring contains flavonoid that thought to have a tonic effect. This study aims to find the tonic effect of temu giring (Curcuma heyneana Val &Zijp) rhizome in male mices of Swiss Webster. This was purely experimental study with pre- and post-tests control design. The samples were 30 mices that divided into 5 groups. Each group were be swam and then recorded for the tired period 1, it rested for 30 minutes and then treated by aquadest (negative control), the second group was treated by ginseng (positive control), and the third, fourth, and fifth groups were treated by decocta of temu giring rhizome with the levels of 5% w/v, 10% w/v, and 15% w/v, respectively. Then, they were rested again for 30 minutes and the mices be swam gain, and then noted for the tired period 2. The data analyzed were the time difference between the tired period 1 and tired period 2 by using SPSS 19.0 for Windows with the confidence level of 95%.The data analysis used one way ANOVA method and followed by LSD test. The results of this study indicate that the decoctaof temu giring (Curcuma heyneana Val &Zijp) rhizome has a tonic effect. The average increments of the tired period of decocta of temu giring rhizome with the levels of 5% w/v, 10% w/v and 15% w/v are 1.48 ± 0.985 minutes, 2.26 ± 0.4868 minutes, and 2.91 ± 0.4835 minutes, respectively. Whereas, the increments for the negative control is 0.67 ± 0.4257 minutes, and for the positive control is 3.36 ± 0.9094 minutes. Keywords : Tonic, Temu Giring (Curcuma heyneana Val & Zijp) rhizome, Flavonoid,. 1

UJI EFEK TONIKUM DEKOKTA RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val & Zijp) PADA MENCIT JANTAN SWISS WEBSTER Jatmiko Susilo, Agitya Resti Erwiyani, Wahyu imani INTISARI Rimpang Temu Giring mengandung senyawa flavonoid diduga mempunyai efek tonikum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek tonikum rimpang temu giring (Curcuma heyneana Val & Zijp) pada mencit jantan galur swiss webster. Penelitian merupakan eksperimental murni dengan rancangan pre dan post test control design. Sampel 30 ekor mencit dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok hewan uji direnangkan kemudian dicatat waktu lelah 1, diistirahatkan 30 menit lalu diberi perlakuan kelompok I aquadest (kontrol negatif), kelompok II ginseng (kontrol positif), kelompok III, IV & V diberi dekokta rimpang temu giring kadar 5% b/v, 10% b/v, dan 15% b/v, diistirahatkan kembali 30 menit, selanjutnya mencit direnangkan kembali dan dicatat waktu lelah 2. Data yang dianalisa adalah selisih antara waktu lelah 2 dengan waktu lelah 1 dianalisis menggunakan SPSS 19,0 For Windows dengan taraf kepercayaan 95%. Analisa dengan metode ANAVA satu jalan dilnjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekokta rimpang temu giring (Curcuma heyneana Val & Zijp) mempunyai efek tonikum. Rata-rata penambahan waktu lelah dekokta rimpang temu giring kadar 5% b/v, 10% b/v dan 15% b/v berturut-turut sebesar 1,48 ± 0,985 menit, 2,26 ± 0,4868 menit dan 2,91±0,4835 menit, sedangkan untuk kontrol negatif 0,67± 0,4257 menit, dan untuk kontrol positif 3,36 ± 0,9094 menit. Kata kunci: Tonikum, Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Val & Zijp), Flavonoid. 2

PENDAHULUAN Kelelahan atau keletihan adalah keadaan berkurangnya suatu unit fungsional dalam melaksanakan tugasnya dan akan semakin berkurang jika keletihan bertambah (Hardinge, 2003) atau dengan pengertian lain kelelahan merupakan keadaan meningkatnya ketidaknyamanan dan menurunnya efisiensi akibat pekerjaan yang berkepanjangan atau berlebihan. Menurut Ramli dan Pamoentjak (2002) tonikum adalah obat yang menguatkan badan dan merangsang selera makan. Efek tonik yaitu efek yang memacu dan memperkuat semua sistem organ serta menstimulasi perbaikan sel-sel tonus otot. Efek tonik ini dapat terjadi karena efek stimulan yang dilakukan terhadap sistem saraf pusat (Depkes RI, 2000). Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui efek tonik atau tonikum menggunakan tanaman obat dan dijadikan acuan dalam penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh Juhar Arty Asriani pada tahun 2011 dengan judul Efek Tonikum Infusa Daun Binahong (Andera cordifolia (Ten.) Steenis) Pada Mencit Putih (Mus musculus) Jantan Galur Swiss Webster menyebutkan bahwa daun binahong memiliki kandungan kimia flavonoid yang berefek tonikum. Salah satu tanaman yang diduga mempunyai efek tonikum adalah temu giring (Curcma heyneana Val & Zijp) karena rimpang temu giring mempunyai kandungan flavonoid yang diduga berkhasiat sebagai tonikum. Belum adanya laporan ilmiah mengenai efek tonikum pada rimpang temu giring (Curcma heyneana Val & Zijp) sehingga perlu dilakukan penelitian efek tonikum rimpang temu giring (Curcma heyneana Val & Zijp) pada mencit jantan. BAHAN DAN CARA Alat dan Bahan: 1. Bahan Rimpang temu giring (Curcma heyneana Val & Zijp), kontrol positifnya ginseng, kontrol negatifnya aquadest, mencit jantan galur swiss webster berumur 2-3 bulan, methanol, H 2 SO 4 4%. 2. Alat Kandang mencit lengkap dengan tempat pakan dan minumnya, timbangan mencit, termometer, panci, tabung reaksi, blender, batang pengaduk, kain flanel, ayakan no 30 mesh, timbangan elektrik, spuit injeksi, jarum peroral, stop watch, aquarium 3

dengan ukuran panjang 50 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 25cm, penggaris, labu takar, tabung reaksi. Cara penelitian 1. Determinasi Tanaman Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang untuk memastikan kebenaran tanaman. 2. Penyiapan Bahan Baku Rimpang temu giring dicuci dengan menggunakan air mengalir sampai bersih lalu ditiriskan, dirajang selanjutnya dilakukan pengeringan. Setelah kering rimpang dibuat serbuk dengan cara diblender sampai halus dan diayak dengan no 30 mesh. 3. Pembuatan Dekokta Rimpang Temu Giring Pembuatan rimpang temu giring dengan cara memasukkan serbuk rimpang temu giring sebanyak 15 gram kedalam panci dekokta. Ditambahkan 100 ml air, kemudian panaskan selama 30 menit terhitung mulai suhu didalam panci mencapai 90 0 C dengan sesekali diaduk. 30 menit kemudian rimpang temu giring disaring selagi panas melalui kain flanel dan apabila volume air belum mencapai 100 ml bilas ampas menggunakan air panas hingga mencapai 100 ml. 4. Identifikasi senyawa flavonoid Identifikasi flavonoid dilakukan dengan cara dekokta rimpang temu giring ditambahkan 1 tetes NaOH 4% adanya senyawa flavonoid ditunjukkan dengan timbulnya warna kuning. Identifikasi yang kedua dengan cara sebanyak 1 ml sampel ditambah metanol sampai terendam lalu dipanaskan kemudian filtrat ditambah H 2 SO 4 pekat terbentuk warna merah menunjukkan adanya flavonoid. 5. Uji Efek Tonikum Uji efek tonikum dilakukan dengan pengelompokan hewan uji menjadi 5 kelompok secra random, masing masing kelompok terdiri dari 6 ekor mencit. Kelompok I (-) : Diberi aquadest sebanyak 0,5 ml/20 g BB sebagai kontrol negatif Kelompok II (+) : Diberi ginseng dosis 1,56 mg/20 g BB sebagai kontrol positif Kelompok III (P1) : Diberi dekokta rimpang temu giring kadar 5% b/v Kelompok IV (P2) : Diberi dekokta rimpang temu giring kadar 10% b/v Kelompok V (P3) : Diberi dekokta rimpang temu giring kadar 15% b/v 4

Sebelum diberi sediaan hewan uji direnangkan terlebih dahulu dalam aquarium sampai timbul lelah dengan tanda hewan uji membiarakan kepalanya berada dibawah permukaan air, tidak menunjukkan gerak dari keempat kakinya, dan ekor menegang. Waktu timbul kelelahan dicatat, data yang diperoleh dianggap sebagai waktu lelah 1. Hewan uji diistirahatkan selama 30 menit dan diberi perlakuan. Hewan uji yang telah diberi perlakuan kemudian diistirahatkan kembali selama 30 menit setelah hewan uji diistirahatkan dan direnangkan kembali hingga timbul tanda-tanda lelah dan dicatat waktu lelahnya, data yang diperoleh dari selisih waktu lelah 2. Data efek tonikum adalah data penambahan waktu lelah yang diperoleh dari selisih waktu lelah 2 dan waktu lelah 1 pada hewan uji setelah dan sebelum diberi perlakuan. 6. Analisis Data Data danalisis dengan uji ANOVA satu jalan dilnjutkan uji LSD. HASIL Hasil determinasi tanaman dalam penelitian ini (Curcuma heyneana Val & Zijp) adalah sebagai berikut: 1b - 2b - 3b - 4b - 12b - 13b -14b - 17b -1 8b- 19b - 20b - 21b - 22b -23b - 24b -25b - 26b - 27a - 28b 29b - 30b - 310a 32a 33b 34b -333a 334b 335a 336a 337b 338a 339b 340a... Fam. 207. Zingiberaceae -1a - 2b - 6a Genus Curcuma Spesies: (Curcuma heyneana Val & Zip). Identifikasi flavonoid didapatkan hasil warna kuning pada penambahan NaOH 4% dan warna merah pada penambahan H 2 SO 4. OH O O NaOH O O Flavonol O Warna Kuning Flavonoid Kalkon (warna merah) 5

pada tabel I. Data hasil perhitungan rata-rata penambahan waktu lelah mencit dapat dilihat Tabel I. Data Hasil Rata-rata Penambahan Waktu Lelah Mencit Kelompok perlakuan Kontrol negatif Kontrol positif Dekokta 5% b/v Dekokta 10% b/v Dekokta 15% b/v Waktu lelah 1 (menit) Waktu lelah 2 (menit) Penambahan Waktu lelah (menit) 9,29±2,1961 9,96±2,0199 0,67±0,425 9,92±2,6622 13,27±2,733 3,36±0,909 10,03±2,309 11,51±2,1249 1,48±0,487 12,24±3,7204 14,49±3,5755 2,26±0,487 11,78±3,9445 14,68±3,5608 2,91±0,484 Data hasil uji LSD dekokta rimpang temu giring dapat dilihat pada tabel II. Tabel II. Hasil Uji Post Hoc Dekokta Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Val & Zijp) Kelompok Sig Keterangan Perlakuan K (-) vs K (+) 0,000 Berbeda bermakna K (-) vs P1 0,055 Berbeda tidak bermakna K (-) vs P2 0,001 Berbeda bermakna K (-) vs P3 0,000 Berbeda bermakna K (+) vs P1 0,000 Berbeda bermakna K (+) vs P2 0,011 Berbeda bermakna K (+) vs P3 0,274 Berbeda tidak bermakna P1 vs P2 0,067 Berbeda tidak bermakna P1 vs P3 0,002 Berbeda bermakna P2 vs P3 0,119 Berbeda tidak bermakna PEMBAHASAN Berdasarkan hasil determinasi diperoleh kepastian bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah rimpang temu giring (Curcuma heyneana Val & Zijp). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek tonikum rimpang temu giring (Curcuma heyneana Val & Zijp) pada mencit jantan galur swiss webster. Data penambahan waktu lelah, dianalisa menggunakan SPSS 19,0 for windows menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan analisis statistik parametrik yaitu ANOVA satu jalan diperoleh hasil 0,000 (P<0,05) sehingga terdapat perbedaan yang bermakna diantara 5 kelompok, kemudian dilanjut dengan uji LSD. 6

Hasil uji Post Hoc (LSD) menunjukkan bahwa kontrol (-) aquadest dengan kontrol (+) ginseng, klompok P2 (kadar 10%), dan P3 (kadar 15%) menunjukkan nilai signifikansi (P<0,05) yang berarti ada perbedaan yang bermakna dalam penambahan waktu lelah, sedangkan kontrol (-) dengan P1 (kadar 5%) menunjukkan sigifikansi (P>0,05) yang berarti berbeda tidak bermakna atau mempunyai efek yang hampir sama dalam penambahan waktu lelah karena pada P1 (kadar 5%) mempunyai kandungan zat aktif yang sedikit sehingga hampir sama dengan k (-). Uji Post Hoc (LSD) P3 dengan kontrol (+) menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna. Hal ini membuktikan bahwa adanya penambahan waktu lelah yang hampir sama dengan kontrol (+) dalam penambahan waktu lelah. Hasil analisa (kadar 15% ) mempunyai efek penambahan waktu lelah yang paling tinggi karena zat aktif dalam kadar ini lebih banyak bila dibandingkan dengan P1(kadar 5%) dan P2 (kadar 10%). Berdasarkan hasil yang diperoleh membenarkan penelitian Juhar Arty Asriani bahwa tanaman yang mengandung flavonoid dapat menghambat ATP untuk berikatan pada kanal Ca 2+ ATPase sehingga menghambat penyerapan Ca 2+ untuk masuk ke dalam reticulum sarkoplasma. Adanya hambatan ini menyebabakan kadar Ca 2+ di sitosol tinggi akibatnya Ca 2+ tertimbun dalam sitosol. Ca 2+ yang tertimbun dalam sitosol kemudian berikatan dengan troponin, ikatan dengan troponin ini yang akan menyebabkan kontraksi otot (Shoshan & Maclennan, 1981; Middleton et al, 2000). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dekokta rimpang temu giring (curcuma heyneana Val & Zijp) mempunyai efek tonikum pada mencit jantan galur swiss webster. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap isolasi senyawa aktif pada rimpang temu giring yang memiliki efek tonikum. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pda rimpang temu giring dalam bentuk sediaan sirup agar mudah digunakan oleh masyarakat. UCAPAN TERIMA KASIH Kepada semua Tim peneliti yang telah membantu dalam penelitian. 7

DAFTAR PUSTAKA 1. Hardinge, M.G., dan Shryock, H., 2003, Kiat Keluarga Sehat: Mencapai Hidup Prima dan Bugar jilid 1, Pola Hidup, Indonesia Publishing House, Bandung. 2. Ramli, M. A., dan Pamoentjak, K., 2002, Kamus Kedokteran, Djambatan, Jakarta. 3. Depkes RI, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Depertemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 4. Asriani, J.S., 2011, Uji Efek Tonikum Infusa Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Pada Mencit Putih Jantan Galur Swiss Webster, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. 5. Middleton, E., Kandaswami, C., dan Theoharides, T,C., 2000, The Effects of Plant Favonoids on Mamalian Cells: Implications for Inflamation, Heart Disease, and Cancer, Journal of Biological Chemistry, 52 (4), 673-751 The American Society for Pharmacology and Exsperimental Therapeutics, Amerika 6. Shoshan, V., Maclennan, D.H., 1981, Qurcetin Intraction With The (Ca 2+ + Mg 2 ) ATPase of Sarcoplasmic Reticulum, Jurnal of Biological Chemistry, 256 (2), 887-892, American Society for Biochemistry and Molecular Biologi, Amerika 8