ABSTRACT ABSTRAK. Berkaia llrnu Kedokteran Vol. 35, No. 4, 2003. Cancer Center, Rotterdam, the Netherlands, 3Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

dokumen-dokumen yang mirip
POTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK AIR DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) ABSTRAK

UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN FRAKSI NON POLAR EKSTRAK KLIKA ANAK DARA (Croton oblongus BURM F.) TERHADAP SEL KANKER HELA

POTENSI EKSTRAK MISELIUM Ganoderma sp. ISOLAT BANYUMAS 1 TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA (MCF-7) PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA

Kata Kunci : Fraksi-fraksi ekstrak Buah Merah, sel T47D

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian

EFEK SITOTOKSIK IN VITRO DARI EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (PHALERIA MACROCARPA) TERHADAP KULTUR SEL KANKER MIELOMA

BAB I PENDAHULUAN. paku di dunia (Jones dan Luchsinger, 1987; Sastrapradja, 1980 dalam Susilawati,

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU DAN UMBI UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SKRIPSI

Sri Mulyani M. Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ABSTRAK

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Indonesia penyakit kanker menduduki urutan ke-3 penyebab kematian sesudah

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOKSISITAS DAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DARI EKSTRAK DAUN PULAI (Alstonia scholaris (L.) R. Br.) SKRIPSI SARJANA KIMIA

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG TANJUNG (Mimusopsi cortex) TERHADAP SEL T47D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SATUUJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL AKAR, KULIT BATANG, DAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SKRIPSI

DAFTAR ISI. Halaman. viii. PDF created with pdffactory Pro trial version

SITOTOKSISITAS FRAKSI PROTEIN DAUN MIMBA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray].

AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI n-heksana : KLOROFORM DARI EKSTRAK METANOL KULIT BATANG MANGROVE (Rhizopora mucronata) PADA SEL KANKER MYELOMA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu : deskriptif

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2000, kematian akibat kanker. diperkirakan mencapai 7 juta kematian (12% dari semua

UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK PETROLEUM ETER BIJI JALI ( Coix lacryma jobi, L. ) DAN HERBA BANDOTAN ( Ageratum conyzoides ) PADA SEL HELA SECARA IN VITRO

PENGERINGAN SEMPROT EKSTRAK n-heksana DAUN KELADI TIKUS (Typhonium divaricatum (L) Decne DAN UJI SITOTOKSISITASNYA

Uji Aktivitas Antikanker (Diastuti, dkk) UJI AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK ETANOL DAUN

Uji toksisitas sub kronis infusa daun Nerium indicum Mill. pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus ) galur wistar

ABSTRAK. POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle Linn) SEBAGAI ANTIOKSIDAN PEMERANGKAP DPPH DAN ANTIKANKER TERHADAP KULTUR SEL HeLa

SKRINING AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI BEBERAPA JENIS SPON LAUT ASAL PULAU MANDEH SUMATERA BARAT

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

ABSTRAK. UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI BUAH MERAH (Pandanus Conoideus Lam) TERHADAP KARSINOMA SKUAMOSA EPITEL RONGGA MULUT PADA KULTUR SEL KB

AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK n-heksana DAN EKSTRAK METANOL HERBA PACAR AIR (Impatiens balsamina Linn) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D

UJI ANTIKANKER EKSTRAK METANOL JAMUR YANG DIISOLASI DARI TANAH DAERAH WONOGIRI TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SECARA IN VITRO SKRIPSI

Molekul, Vol. 4. No. 1. Mei, 2009 : 12-20

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masih tingginya angka kematian akibat kanker. Lebih detail, jenis kanker serviks

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik. Jenis biota laut di daerah tropis Indonesia diperkirakan 2-3 kali lebih

UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH

TIPE KEMATIAN SEL HeLa SETELAH PAPARAN EKSTRAK ETANOLIK CURCUMA LONGA

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik. Penanaman sel ke 96-wells plate. Uji Viabilitas Sel

Analisis Hayati UJI TOKSISITAS. Oleh : Dr. Harmita

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia, tumbuhan telah digunakan sebagai bahan pangan, sandang maupun obat

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal dan tak terkontrol. Sel-sel tersebut terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit akibat tubuh tidak mampu melawan zat asing yang masuk ke dalam

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP KANKER PAYUDARA PADA KULTUR SEL T47D

BAB V HASIL PENELITIAN

Uji Toksisitas Kulit Akar Melochia umbellata (Houtt) Stapf. var. degrabrata dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

PROSEDUR TETAP UJI KOMBINASI DENGAN AGEN KEMOTERAPI

Uji Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Metanol Daun Srigading (Nyctanthes arbor-tristis L.)

UJI AKTIVITAS BIOLOGI SECARA BSLT DAN UJI SITOTOKSIK DENGAN METODE MTT DARI EKSTRAK

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Uji Sitotoksik Analisis Statistik HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Sitotoksik Analisis Siklus Sel dengan Flow Cytometry

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val) TERHADAP VIABILITAS SEL HELA

UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN FRAKSI POLAR EKSTRAK KLIKA ANA DARA (Croton oblongus Burm F) TERHADAP SEL KANKER HeLa

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides terhadap Sel Kanker Kolon Widr secara In Vitro

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

YOVITA NOVELINA ISOLASI LIGNAN DARI BIJI LABU CUCURBITA PEPO L. PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

BAB IV METODE PENELITIAN

Aktivitas Sitototoksik Fraksi Polar Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Sel T47D

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012, 32,6 juta orang hidup dengan kanker di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. digunakan sebagai alternatif pengobatan seperti kunyit, temulawak, daun sirih,

BAB 4 METODE PENELITIAN

ABSTRAK

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK DAN ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK DAUN KELADI TIKUS (Typhonium divaricatum (L) Decne)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI EFEK TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL AKAR AWAR-AWAR (Ficus septica Burm.F) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)

PERCOBAAN 04 KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS : ISOLASI KURKUMIN DARI KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN PEMISAHAN ZAT (KI- 2051)

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang menempati peringkat tertinggi

Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 23 April 2013 Mengganti nomor : CCRC Tanggal : 26 Februari 2009

dan tiga juta di antaranya ditemukan di negara sedang berkembang. Di Indonesia diperkirakan

EKSTRAK ETANOL AKAR DAN DAUN DARI TANAMAN Calotropis gigantea AKTIF MENGHAMBAT PERTUMBUHAN SEL KANKER KOLON WiDr SECARA IN VITRO.

Uji sitotoksisitas dan uji antimikroba senyawa bioaktif spons Stylissa labelliformis

I. PENDAHULUAN. (medicinal mushroom) adalah Ganoderma lucidum. Jamur ini telah digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DARI DAUN TANAMAN SIRSAK (Annona muricata L)

Uji Toksisitas Ekstrak Biji Dan Klika Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Dengan Metode Brine Shrimps Lethality Test

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. antikanker ialah tapak dara (Catharanthus roseus). Tumbuhan ini umumnya

I. PENDAHULUAN. tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. sebagai obat. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah

INTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO

POTENSI SITOTOKSIK TANAMAN CEPLUKAN (Physalis angulata L) TERHADAP SEL HeLa. CYTOTOXIC EFFECTS OF Physallis angulata PLANT On HeLa CELL LINE

AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR, DAN NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN TUMBUHAN SALA (Cynometra ramiflora Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE. Pertanian, Universitas Lampung, dan Laboratorium Biokimia Puspitek Serpong.

BAB I PENDAHULUAN. pertiga bagian wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki sumber daya alam

BAB VI PEMBAHASAN. Rimpang temu putih yang sudah dipotong kecil-kecil didestilasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang (WHO, 2008 dalam Jemal et al., 2011). Menurut data dari

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM. Dokumen nomor : CCRC Tanggal : Mengganti nomor : - Tanggal : -

III. METODOLOGI PENELITIAN

Departemen Farmasi FMIPA UI 2. RS. Kanker Dharmais. Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Berkaia llrnu Kedokteran Vol. 35, No. 4, 2003 Sitotoksisitas rimpang temu mangga (Curcuma Mangga Val. & V. Zijp.) dan kunir putih (Curcuma Zedoaria I.) terhadap beberapa sel kanker manusia (in vitro) dengan metoda SRB Mae Sri Hartati W1, Sofia Mubarika', Bolhuis RLH2, Nooter K2, Oostrum RG2, Boersma AWM2, SubagusWahyuono3 'Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, 2University Hospital Rotterdarn-Daniel den Hoed Cancer Center, Rotterdam, the Netherlands, 3Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada ABSTRACT Mae Sri Hartati W, Sofia Mubarika. R. L. H. Bolhuis. K. Nooter. R. G. Oostrum, A. W. M. Boersma. Subagus Wahyuono - Cytotoxic effect on human cancer cell using SRB method (in vitrol rimpang temu mangga /Curcuma Mangga Val. & V. Zijp.J den kunir putih (Curcuma Zedoaria 1.). Background: Temu mangga (Curcurna manggal and kunir putih (Curcuma zedoaria) rhizomes have been utilized by people to treat cancer lately although clinically their activity has not been tested. Objectives: This study is aimed to prove their activity as anticancer on 7 major human cancers cell lines (in vitro), and to evaluate whether these two rhizomes are potential for new anticancer drug Methods: The two rhizomes were separately extracted with chloroform followed by methanol to give chloroform extracts of C. mangga ICmChI and C. zedoaria (CzChl: and methanol extracts of C. mangga (CmMe) and C. zedoaria (CzMe) respectively. These extracts were tested their cytotoxic effect on 7 major human cancer cell lines using SRB method (in vitrol. Doxorubicin and cisplatin were used as positive controls, and theircytotoxic effects were measured by comparing their ID, with that of the positive controls. Results: Those four extracts (CmCh, CzCh. CmMe and CzMel practically did not perform cytotoxic effect on those human cancer cell lines, because the extract's ID, was far higher than the positive controls on those human. cancers cell lines Conclusion: The C. mangga and C. zedoaria rhizomes did not active as anticancer and they were not potential as the source of a new anticancer drug. Key words: anticancer - Curcuma mangga - Curcuma zedoaria - cytotoxic - drug discovery ABSTRAK Mae Sri Hartati W, Sofia Mubarika, R. L. H. Bolhuis. K. Nooter. R. G. Oostrum, A. W. M. Boersma. Subagus Wahyuono - Sitotoksisitas rimpang temu mangga (curcuma Mangga Val. & V. Zijp.1 dan kunir putih lcurcuma Zedoarial terhadap beberapa.se1 kanker manusia (in vitroj dengan metoda SRB. Latar belakang: Rimpang temu mangga (Curcuma mangga) dan kunir putih (Curcuma zedoaria) akhir-akhir ini banyak digunakan masyarakat untuk mengobati kanker. Namun demikian bukti-bukti secara ilmiah belum banyak dilaporkan. Mae Sri Hartati W. Sofia Mubarika, Faculty of MedicineGadjah Mada University Yogyakma, Indonesia, R. L. H. Bolhuis. K. Nooter, R. G. Oo~trum. A. W. M. Boersma. University Hospital Rotterdam-Daniel den Hoed Cancer Center, Rotterdam.*The Netherlands. Subagus Wahyuono Faculty of Pharmacy Gadjah Mada University

Berkala llmu Kedokteran Vol. 35, No. 4 Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek sitotoksik in virro kedua rimpang tersebut terhadap 7 sel kanker manusia, dan rnengevaluasi apakah kedua rimpang tersebut potensial dikembangkan sebagai bahan obat antikanker baru. Metodologi: Masing-masing rimpang diekstraksi dengan kloroform sehingga diperoleh ekstrak kloroforrn C. mangga (CmChl dan C. zedoaria (CzChl, dan diikuti dengan metanol sehingga diperoleh ekstrak metanol C. mangga ICmMel dan C. zedoaria ICzMel. Keempat ekstrak diuji efek sitotoksiknya dengan metoda SRB pada 7 sel kanker rnanusia (in virro). Doksorubisin dan sisplatin digunakan sebagai kontrol positif, dan sifat sitotoksik ekstrak ditentukan dengan membandingkan nilai IC, ekstrak dengan IC, dari kontrol positif. Hasil: Hasil uji menunjukkan bahwa ke empat ekstrak (CmCh, CmMe, CzCh dan CzMel tidak bersifat sitoroksik terhadap 7 sel kanker rnanusia lin vim) dibandingkan dengan kontrol positif, karena IC, ekstrak tersebut jauh lebih besar dari IC, kontrol positif. Simpulan: Rirnpang C. mangga dan C. zedoaria tidak aktif terhadap 7 sel kanker rnanusia sehingga tidak potensial digunakan sebagai sumber bahan untuk obat antikanker baru. /B.l.Ked. Vol. 35, No.4: 197-201, 20031 PENGANTAR Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang mempunyai keanekaragaman hayati nomor dua terbesar didunia. Masyarakat Indonesia telah lama menggunakan obat tradisional untuk menjaga kesehatan, kecantikan dan mengobati penyakit yang dideritanya. Akhir-akhir ini rimpangtemu mangga (Curcuma mangga) dan kunir putih (Curcuma zedoaria) digunakan untuk mengobati kanker meskipun khasiatnya belum diketahui secara pasti. Dengan slogan Back to Nature yang didengungkan di seluruh dunia sekarang ini maka peran bahan obat tradisional atau ekstraknya menjadi semakin besar karena bahan tersebut dapat menjadi sumberobat baru di masa yang akan datang. Mengingat sitotoksik merupakan salah satu sifat dasar yang diharapkan pada obat-obat antikanker, maka metoda uji sitotoksik dapat digunakan untuk menentukan apakah senyawa atau ekstrak berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat antikanker ataukah tidak sama sekali. Metoda uji sitotoksik dengan sulforhodamine B (SRB)1.2 adalah salah satu metoda uji sitotoksik in vitro berdasarkan atas chemosensitivity dan digunakan secara ekstensif untuk menentukan sitoksisitas obat-obat antikanker. Penelitian ini bertujuan menentukan sitotoksisitas C. manggadan C. zedoariaserta mengetahui potensi kedua bahan tersebut untuk dikembangkan~lebih lanjut sebagai obat antikanker.] BAHAN DAN CARA Bahan: Rimpang C. mangga (no, koleksi BF # 064) dan C. zedoaria (no. koleksi BF # 065) diperoleh di Yogyakarta pada bulan Februari 2002, dan diidentifkasi di Bagian Bioiogi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada. Serbuk kering rimpang (250 g) dari C. mangga dan C. zedoaria secara terpisah dimaserasi dengan CHCI, dan diikuti dengan metanol (MeOH). Penguapan dilakukan dengan pompa vakum sehingga diperoleh ekstrak kering C. mangga (CmCh dan CmMe) dan C. zedoaria (CzCh dan CzMe). Pembuatan larutan stok uji: Larutan stok uji dibuat sebagai 5 mgekstrakhl. Ekstrak kloroform (5,O mg) dilarutkan dalam EtOH absolut (l,0 ml) dan ekstrak methanol dilarutkan dalam DMSO (1,O ml) sebelum dilarutkan dalam media kultur sel (Gibco, Grand Island, New York, USA). Kondisi kultur sel kanker: Penelitian ini menggunakan 7 jenis kanker sel manusia yaitu sel kanker payudara (MFC7), kanker ginjal (A498), kanker paru-paru (H226), kanker payudara (EVSA-T), melanoma (M19), kanker kandungan (IGROV), dan kanker kolon (WIDR). Kecuali MCF7, sel kanker tersebut masih digunakan untuk Screening Paneldari National Cancer Institute (NCI), USA'. Semua sel disimpan dalam media RPMI 1640 ditambah 10% fetal bovine serum (FBS) (Gibco, Grand Island, New York, USA), 100 mg/ml streptomisin, 100 units/ml penisilin dan 2 mm glutamine, diinkubasi pada suhu 37O C, CO, 8,5%5

Hariati ei a/ 2003, Siioioksisiias rimpang femu mangga (C. Mangga Val. & V. Zijpl dan kunir puiih Uji sitotoksik: Uji sitotoksik dilakukan dengan metoda SRB yang telah dilakukan oleh Skehan et ap menggunakan mikroplate 96 wells (Falcon, 3072 BD). Percobaan dimulai dengan memasukkan 150 ml suspensi sel per well (1 500-2000 sellwell), kemudian diinkubasi pada 37O C dan 8,5% CO, selama 48 jam. Ke dalam plate ditambahkan 50 mllwell sejumlah ekstrak dari stock sehingga konsentrasi tertinggi 62,5 mghl (n= 4). Deret kolom 1 digunakan untuk kontrol sel, deret kolom 2 untuk kontrol medium. Plates diinkubasi pada 37, C, 8.5% CO,, selama 5 hari. Setelah inkubasi ekstrak dan medium dibuang, lalu sel yangtertinggal di fiksasi dengan trikloroasam asetat (TCA 10%) (150 mllwell) kemudian ditempatkan pada temperatur 4" C selama I jam. TCA dibuang dan plate dicuci dengan aquadest 3 kali. SRB (0,4%) ditambahkan (50 mllwell) dan digoyang selama 15 menit. SRB dibuang kemudian dicuci dengan 1% asam asetat. Plate dikeringkan di udara terbuka, kemudian ditambahkan 150 ml tris base [tris(hidroksi-metil)aminometana], dan digoyang 10 menit. Absorbansi dibaca pada 540 nm dengan menggunakan automated microplate reader (Lab Systems Multiskan MS). HASlL DAN PEMBAHASAN Menentukan sifat sitotoksik merupakan langkah utama dalam usaha penemuan obat antikanker baru dari bahan alam6,7. Penelitian antikanker yang bertitik berat pada bagaimana mekanisme sel kanker terbunuh oleh obat-obat sitotoksik merupakan ilmu yang baru berkembang dewasa ini. Oleh karena itu dikatakan bahwa kematian sel merupakan kejadian yangterprogram yangdisebabkan oleh interaksi antara molekul obat dengan target molekul intraselular dengan akibat kematian pada sel. Target molekul intraselular yang diharapkan adalah sebagai target yang spesifik terdapat pada sel kanker saja sehingga sel normal tidak terganggu dengan adanya molekul obat tersebut. Sampai dewasa ini belum ditemukan obat antikanker yang tidak mempunyai efek samping atau efek merugikan sel normal. Karena itu usaha penemuan obat baru masih terus berlanjut di antaranya dari bahan-bahan alam. Rimpang C. mangga dan C. zedoarii dewasa ini banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mengobati penyakit kanker, meskipun belum terbukti manfaatnya. Pada uji toksisitas akut perasan rimpang C. mangga tidak menunjukkan efek toksiks. Pada penelitian menggunakan rimpang C. zedoaria, uji toksisitas awal ekstrak kloroform dengan larva Artemia salina sebagai model tidak menunjukkan adanya efek toksik9. Untuk itu, uji awal antikankerterhadap sel kanker manusia in vitro perlu dilakukan untuk menentukan IC,, dan selektivitas sel kanker dari kedua rimpang tersebut. Upaya penemuan obat baru antikanker diawali dengan ekstraksi bahan dengan kloroform (CHCI,) dan metanol (MeOH) dimaksudkan untuk memisahkan senyawa-senyawa polaritas rendah (non polar) (CmCh dan CzCh) dari senyawa-senyawa polaritas tinggi (CmMe dan CzMe). Penelusuran senyawa aktif lebih lanjut akan dilakukan ketika salah satu atau dua ekstrak tersebut menunjukkan penghambatan bermakna terhadap pertumbuhan sel kanker (in vitro) dengan metoda bioassay guided solvent extraction and partition dan isolasi senyawa yang bertanggungjawab terhadap aktivitasnya. Hasil uji penghambatan (IC,,) terhadap 7 sel kanker manusia (in vitro) dari CmCh, CmMe, CzCh dan CzMe dipresentasikan pada TABEL I. Tabel ini juga diperjelas dengan histogram yang tertera pada GAMBAR 1. IC,, (Inhibitory Concentration)adalah nilai respons yang pada konsentrasi tertentu menimbulkan penghambatan 50% populasi sel yang samadalam waktu yang spesifik dan kondisi percobaan yang sesuai 'O Berdasarkan data IC,, dari bahan uji dan kontrol positif terhadap sel kanker uji, nampak bahwa baik C. mangga (CmCh, CmMe) maupun C. zedoaria (CzCh, CzMe) tidak berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai obat antikanker di atas. Hal ini terbukti dengan nilai IC,, kontrol positif (doksorubisin dan sisplatin) yangjauh lebih kecil dibandingkan dengan IC,, ekstrak rimpang C. mangga dan C. zedoaria bahkan CmMe mempunyai IC,, lebih tinggi dari dosis uji tertinggi (> 62,5 mglml) pada kultur sel kanker (H226, IGROV dan M 19), Hal ini jelas terlihat pada histogram dari ketigajenis sel tersebut. (GAMBAR I). Penggunaan kedua rimpang tersebut sebagai antikanker masih sangat luas. Hal ini mungkin disebabkan oleh informasi penelitian yang telah c

Berkala Ilmu Kedokteran Vol. 35, No. 4 TABEL I. IC,,, (mg/ml) dari CmCh, CmMe, CzCh dan CzMe terhadap pertumbuhan 7 sel kanker manusia in vilro. dengan dosis uji tertinggi 62.5 mdml. Bahan uji Sel kankerjld50 (pg/ml) A498 EVSA-T H226 ------ IGROV MI9 Doksorubisin 0.09 0,009 0,13 0,02 0,02 Sisplatin CmCh CmMe CzCh CzMe 1,05 12,31 27,49 43,34 47,34 0,25 7.79 3162 39,39 1,52 8,98 32,83 41,84 0,16 8,67 29,54 43,19 0,24 8.39 27,40 39.97 MFC7 0,006 0,61 11,21 22,33 30,lO WiDR 0,014 0,54 9.74 24.64 29,14 44,42 Calalan: CmCh= Ekstrak kloroform C. mangga, CmMe= Ekstrak metanol Cmangga, CzCh= Ekstrak kloroform C. zedoaria, CzMe= Ekst~ak methanol C. zedoaria A498= kanker ginjal, EVSA-T= kanker payudara. H226= kanker paru-paru, IGROV= kanker kandungan, M19= melanoma, MCF7= kanker payudara WiDR= kanker kolon m g CmCh s CmMe CzCh. onn CzMe Dox CPt I A498 EVSA-T HZ26 IGROV MI9 MCF-7 WIDR Sel Kanker GAMBAR I. IC,,, (pghl) dari CmCh, CmMe. CzCh dan CzMe terhadap pertumbuhan 7 sel kanker manusia in vitro. dengan dosis uji tertinggi 62.5 pdml dilakukan dan hampir semuanya mengqrah ke aktivitas antikanker tingkat molekular. Sebagai contoh misalnya, kurkuminoids (kurkumin, desmetoksikurkumin, dan dimetoksikurkumin) hasil isolasi dari C. zedoaria, bersifat sitotoksik pada kultur sel kanker ovari pada manusia (OVCAR-3) dengan CD,, berturut-turut sebagai 4,4, 3,8, dan 3,l mglml", dan sifat sitotoksiknya disebabkan karena kemampuan kurkuminoias menghambat produksi atau pelepasan macrophage TNF-alfaI2. Selain kurkuminoids dan seskuiterpena yang dilaporkan aktif sebagai antikanker, kelas senyawa polisakaridaakhir-akhir ini jugadilaporkan berperan dalam aktivitas antikanker. Polisakarida dari C. zedoaria dilaporkan aktif sebagai antitumor, genotoksik, dan antiklastogenik, senyawa ini mampu memperkecil tumor pada tikus dan menghambat chromosomalmutation~3. Selanjutnya polisakarida

Harfati er a1 2003, Sifotoksisitas rimpang temu mangga (C. Mangga Val. & V. Zijp) dan kunir pufih dari C. zedoaria diduga mampu berperan sebagai biological response modijier melalui stimulasi aktivitas macrophagei4. Mengingat kandungan senyawa fenolik dalam kedua rimpang C. mangga dan C. zedoaria sangat dominan maka dimungkinkan sekali bahwa kedua rimpang tersebut berperan sebagai chemopreventive atau chemoprotective karena senyawa fenolik alami pada umumnya bersifat sebagai antioksidan yang merupakan syarat sebagai chemopreventive. Senyawa-senyawa chemopreventive mampu memblok procarcinogen berubah menjadi carcinogen sehingga kerusakan DNA dan mutagenesis (initiated cells) tidak pernah terjadi. Senyawa chemopreventive juga mampu menekan prosespromotion dan progression yaitu perubahan dari initiated cells menjadi malignant cancer cells ". Berdasarkan data uji sitotoksik di atas dan informasi ilmiah penelitian terhadap kedua rimpang tersebut maka disimpulkan bahwa kedua rimpang tersebut tidak berpotensi digunakan sebagai sumber bahan obat baru anti kanker. Kedua rimpang (C. mangga dan C. zedoaria) tidak berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber bahan obat antikanker baru. UCAPAN TERIMA KASlH Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada' KWF Netherland atas bantuan dana penelitian ini dan jugapada Bagian onkologi, University Hospital Rotterdam-Erasmus Medical Center-Daniel den Hoed Cancer Center atas fasilitas laboratorium. KEPUSTAKAAN I. Perez RP, Goodwin AK, Handel LM, Hamilton TC. A comparison of clonogenic, mecrotetrazolium and sulrhodamine B assay for determination of cisplatin cytotoxicity in human ovarian carcinoma cell lines, Euro. J. Cancer. 1993; 29A(3): 395-99. Skehan P, Storeng R. Scudiero D, Monks A. McMohan J, Vistica D, et al. New colorimetric cytotoxicity assay for anticancer-drug screening, J. Natl. Cancer Inst., 1990: 82: 1107-12. Keepers YP, Pizao PE, Peters GJ, Van Ark-Otte J. Winograd B, Pinedo HM. Comparison of the sulforhodamine B protein and tetrazolium (MTT) assays for in vitro chemosensitivity testing. Euro J Cancer 1991: 27(7): 897-900. Boyd MR. Status ofthenci preclinical antitumor drug discovery screening. Principles and practice ofoncology. 1989. Boersma AWM, Nooter K, Oostrum RG, Stoter G. Quantification of apoptotic cells with fluoroscein in isothiocyanate-labelled annexin V in chinese hamster ovary cell cultures treated with cisplatin. Cytometry. 1996; 123-30. Nooter K. The role of P,, in resistance to cytotoxic therapy of human cancer. South West Cancer News. 19974, 12-13. Nooter K, Burger H, Schenk P, Stoter G. Molecular mechanisms of drug resistance and sensitivity. Oncological Research at the Erasmus University Rotterdam- University Hospital Rotterdam. 1999; 39-40. Kurniawati E. Kusumastuti R, Wahyuono S. Toksisitas akut perasan rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val.)padamencitjantan. Majalah Obat Tradisional. 2002: 6(18): 25-32. Wahyuono S, Wahyuningsih MSH. Brine shrimp lethality test (BST)dari bahan tanaman yang dilaporkan dapat digunakan sebagai antikanker. Majalah Obat Tradisional. 1998; 3(6): 142-53. Rajbhandari M, Wegner U, Julich M, SchopkeT, Mentel R. Screening of Nepalese medicinal plants for antiviral activity. J Ethnopharmacol. 2001: 74. 251-55. Syu WJ, Shen CC, Don MJ. Ou JC, Lee GH, Sun CM. Cytotoxicity of curcuminoids and some novel compounds from Curcuma zedoaria. J Nat Prod 1998 Dec:61(12): 1531-34. Jang MK, Sohn DH, Ryu JH. A curcuminoid and sesquiterpenes as inhibitors of macrophage TNF-alpha release from Curcuma redoaria. Planta Medica. 2001 Aug; 67(6): 550-52. Kim KI, Kim JW, Hong BS. Shin DH. Cho HY. Kim HK, et al. Antitumor, genotoxicity and anticlastogenic activities of polysaccharide from Carcsma zedoaria. Mol Cells. 2000 Aug. 3 1; 10(4):392-98. Kim KI, Shin KS, Jun WJ, Hong BS. Shin DH. Cho Hy. Chang HI, et al. Effects ofpolysaccharides from rhizome of Curcuma zedoaria on macrophage functions. Biosci Biotecnol Biochem. 2001 Nov: 65(1 I): 2367-69. Wahyuono S. Obat asli Indonesia. Majalah Obat Tradisional. 2002;7(20): 19-24. c