PERENCANAAN WILAYAH, KOTA, DAN DESA TERINTEGRASI YANG BERKELANJUTAN, BERIMBANG, DAN INKLUSIF

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PERMUKIMAN DALAM PEMENUHAN PERUMAHAN UNTUK MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penataan Gambaran Umum

INDONESIA NEW URBAN ACTION

PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan wilayah merupakan program komprehensif dan terintegrasi dari semua kegiatan dengan mempertimbangkan

Rumah Susun Sewa Di Kawasan Tanah Mas Semarang Penekanan Desain Green Architecture

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

Menakar Kinerja Kota Kota DiIndonesia

KETIMPANGAN WILAYAH ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNG Resti Meliana Sari 1), Janthy Trilusianthy Hidayat 2), M. Yogie. S 3).

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kebutuhan akan sumberdaya lahan. Kebutuhan lahan di kawasan

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARAHAN PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH PENGEMBANGAN IV KABUPATEN BEKASI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

: Ir. Mirna Amin. MT (Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar)

IPB International Convention Center, Bogor, September 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Bab IV Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Ketahanan Pangan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3Perubahan tutupan lahan Jakarta tahun 1989 dan 2002.

BAB II KONDISI UMUM LOKASI

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN TA Latar Belakang PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

Peta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota sebagai pusat pemukiman, industri dan perdagangan

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota-kota besar di negara-negara berkembang umumnya mengalami laju

IDENTIFIKASI ATRIBUT DATA SPASIAL KAWASAN RAWAN BENCANA SIGDa LOMBOK BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. pesat pada dua dekade belakangan ini. Pesatnya pembangunan di Indonesia berkaitan

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agung Hadi Prasetyo, 2013

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

BAB I PENGANTAR. keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia dengan total

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG

AIR Banjir dan Permasalahannya Di kota medan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota seringkali menyebabkan terjadinya perubahan kondisi ekologis lingkungan perkotaan yang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mewujudkan ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja,

BAB III PENGEMBANGAN WILAYAH JAWA-BALI TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDEKATAN ASPEK LINGKUNGAN DALAM KEBIJAKAN PENATAAN RUANG NASIONAL

SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD TAUFIQ

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

berkembang seperti Indonesia dewasa ini adalah tingginya pertumbuhan penduduk terutama pada pusat-pusat perkotaan, dimana terpusatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang

6 Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand).

Oleh : ERINA WULANSARI [ ]

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO

KEADAAN UMUM. Gambaran Umum Kota Depok

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BAB IV ANALISIS DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LAHAN PERUMAHAN. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjabaran analisis berikut :

V. GAMBARAN UMUM. Secara astronomi, Kota Depok terletak pada koordinat 6 o sampai

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

KAJIAN KONDISI EMPIRIS DRAINASE KAWASAN PESISIR MENUJU SANITASI BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. istilah urbanisasi. Urbanisasi merupakan salah satu isu kependudukan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkotaan Yogyakarta mulai menunjukkan perkembangan yang sangat

KAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INVENTARISASI SERAPAN KARBON OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MALANG, JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. 1 Dalam rangka mengatasi masalah tersebut, Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL PROSIDING ASPI 2018 Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) PERENCANAAN WILAYAH, KOTA, DAN DESA TERINTEGRASI YANG BERKELANJUTAN, BERIMBANG, DAN INKLUSIF IPB International Convention Center (IICC) Bogor, 28 Agustus 2018 ASPI Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia P4W - LPPM IPB Universitas Pakuan

IPB International Convention Center Bogor, 28 Agustus 2018 Prosiding Seminar Nasional ASPI 2018 Perencanaan Wilayah, Kota, dan Desa Terintegrasi yang berkelanjutan, Berimbang dan Inklusif Penerbit P4W LPPM IPB Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 i

Kredit Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 Perencanaan Wilayah, Kota, dan Desa Terintegrasi yang berkelanjutan, Berimbang dan Inklusif P4W LPPM IPB, Bogor, Indonesia Editor Dr. Andrea Emma Pravitasari Dr. Ernan Rustiadi Dr. Janthy Trilusianty Hidayat Dr. Didit Okta Pribadi Copy Editor Alfin Murtadho, S.P. Reviewer Dr. Ernan Rustiadi Dr. Andrea Emma Pravitasari Dr. Janthy Trilusianty Hidayat Dr. Didit Okta Pribadi Dr. Candraningratri Ekaputri Widodo Arief Rahman, S.Si, M.Si Setyardi Pratika Mulya, S.P., M.Si. Layout dan Cover Design Muhammad Nurdin, S.Kom. Tiffany Ramadianti, A.Md. E-ISBN : 978-602-72009-3-7 Cetakan pertama, Januari 2019 Prosiding. Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 Perencanaan Wilayah, Kota, dan Desa Terintegrasi yang berkelanjutan, Berimbang dan Inklusif Bogor, P4W LPPM IPB, 2019 x + 700 halaman: x cm ii Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018

Steering Committee - Dr. Ernan Rustiadi - Dr. Janthy Trilusianti Hidayat - Prof. Akhmad Fauzi - Dr. Khursatul Munibah - Prof. Widiatmaka Organizing Committee Ketua Panitia : Dr. Andrea Emma Pravitasari Wakil Ketua : Dr. Didit Okta Pribadi Bendahara : Mia Ermyanyla, S.P., M.Si Nusrat Nadhwatunnaja, S.P. Erlin Herlina, S.E. Kesekretariatan : Nur Etika Karyati, S.P. Alfin Murtadho, S.P. Muhammad Nurdin, S.Kom. Yanti Jayanti, S.P. Yurta Farida, S.E. Hardini Nikamasari, S.P. Tiffany Ramadianti, A.Md. Prosiding & Program Book : Afan Ray Mahardika, S.T. Siti Wulandari, S.P. Kreshna Yudichandra, S.P. Acara : Setyardi Pratika Mulya, S.P., M.Si. Arief Rahman, M.Si. Ulul Hidayah, S.T. Dinda Luthfiani Tjahjanto, S.E. Agus Ramadhan, S.P. Logistik & Akomodasi : Khairul Anam, S.P. Ridha M. Ichsan, S.T., M.Si. Pubdekdok : Khalid Saifullah, M.Si. LO : Zahra Kartika, S.P. Rista Ardy Priatama, S.P. Luthfia Nursetya Fuadina, S.P. Yuni Prihayati, M.Si. Dr. Mujio Sukirman Field Excursion : F. S. Putri Cantika, S.P. Thomas Oni Veriasa, S.E. Penerbit Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) Sekretariat Kampus IPB Baranangsiang Jalan Raya Pajajaran Bogor 16127, Jawa Barat, Indonesia Tlp/Fax: +62-251-8359072 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 iii

Daftar Isi Kredit... ii Sambutan dari Ketua ASPI... iv Daftar Isi... v 1. Keterkaitan Desa-Kota 1 Potensi Alpukat sebagai Alternatif Olahan Kuliner dalam Upaya Pengembangan Desa Wisata Sakerta... 3 Fransiska Dessy Putri H. 1*, Aggy Lestari Dwi P. 1, & B. S. Rahayu Purwanti 2 Analisis Daya Saing Perekonomian Antar Wilayah di Kecamatan Prambanan berdasarkan Aspek Sosial, Pendidikan, dan Kesehatan Tahun 2018... 14 Hayatun Nupus 1*, Candra Andi Wardoyo 1, Ismi Latifah 1, Soni Setiawan 1, Araa Reda Astara 1, Fatin Naufal M 1, & Dahroni 1 Infrastruktur dan Keterhubungan Desa-Kota (Studi Kasus: Desa Bokor dan Desa Sendaur di Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti)... 23 Wulansari 1*, Arief Budiman 1, Maria Febriana Bewu Mbele 1 & Sonny Yuliar 1 Pola Perjalanan Berangkat Bekerja Menggunakan Layanan Transjakarta... 32 Yudi Susandi 1*, Danang Priatmodjo 1 & Eduard Tjahjadi 1 2. Perencanaan Kawasan Pertanian dan Pembangunan Perdesaaan 49 Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Lombok Utara... 51 Ar Rohman Taufiq Hidayat 1*, Muchammad Rosulinanda 1 & Ade Atmi 1 Pengembangan Pusat Pelayanan sebagai Pusat Pengolahan Komoditas Unggulan Buah Naga Berdasarkan Faktor yang Mempengaruhi di Kabupaten Banyuwangi... 68 Ayu Sri Lestari 1* & Eko Budi Santoso 1 Pengembangan Kecamatan Waelata Kabupaten Buru Provinsi Maluku Sebagai Wilayah Pemekaran Melalui Potensi Unggulan... 81 Dwi Setiowati 1* & Indarti Komala Dewi 1 Kontinuitas Desa Wisata Lingkungan Sukunan Yogyakarta... 89 Fikrani F. Asha 1* & Lysna Eka Agustina 1 Penataan Ruang yang Berkearifan Lokal untuk Pengembangan Wisata Pedesaan... 97 Harne Julianti Tou 1*, Melinda Noer 2, Helmi 2 & Sari Lenggogeni 3 Pembangunan Perdesaan Kawasan Perbatasan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal... 105 Holi Bina Wijaya 1*, Artiningsih 1, Wiwandari Handayani 1 & Herlina Kurniawati 1* Perencanaan Sinergitas Sistem Kawasan Agropolitan Berkelanjutan di Kawasan Hortipark Tastura Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah... 115 Indah Cahyaning Sari 1*, Nurul Falah Pakaya 1 & Bunga Adelia 1 Adopsi Teknologi Pada Petani Dalam Upaya Adaptasi Perubahan Iklim (Studi Kasus Pertanian Cerdas Iklim di Kabupaten Sumba Timur)... 137 John P. Talan 1*, Andhika Riyadi 2 & Sonny Yuliar 3 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 v

Transformasi Kampung Wisata Berbasis Lingkungan Studi Kasus Kampung Sukunan Kabupaten Sleman... 150 M. Ilham 1*, Budi Kamulyan 2 & Yori Herwangi 2 Peranan Nilai-Nilai Religius dalam Penguatan Institusi Ekonomi Masyarakat Perdesaan (Kajian dengan Pendekatan Teori Jaringan Aktor)... 164 Sri Lestari 1*, G Andhika Riyadi 1, Ari Nurfadilah 1 & Sonny Yuliar 1 Pembangunan Daerah Kabupaten Berbasis Komoditi Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) di Provinsi Sumatera Barat... 175 Syahrial 1* & Welly Herman 1 Review Perencanaan Kawasan Pertanian Agropolitan Rupanandur Kabupaten Pamekasan... 184 Luh Putu Suciati 1*, Rudi Wibowo 1, Yuli Wibowo 2, Elida Novita 3 Pengembangan Industri Prospektif Pengolahan Ikan Tangkap di Kawasan Minapolitan Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek... 201 Oky Dwi Aryanti 1 & Sardjito 1 3. Infrastruktur Hijau dan Perencanaan Kawasan Hutan 217 Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Jember dalam Upaya Menuju Infrastruktur Hijau Kota... 219 Dewi Junita Koesoemawati 1* & Hari Sulistiyowati 2 Transformasi Kampung Hijau di Kota Surabaya (Studi Kasus di Kampung Bratang Binangun dan Kampung Genteng Candirejo)... 227 Febrian Indra Warman 1*, Achmad Djunaedi 2 & Doddy Aditya Iskandar 2 Kualitas Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Bandar Lampung (Studi Kasus Lapangan Merah dan Pasar Seni, Lapangan Kalpataru dan Embung Sukarame/Taman Kota)... 236 Fitri Yanti 1*, Citra Persada 2 & Agus Setiawan 3 Daya Serap Vegetasi Alun-Alun Kota Batu terhadap Co2 Aktifitas Transportasi... 244 Kartika Eka Sari 1*, Dita Nia Ambarsari 1 & Chairul Maulidi 1 Perencanaan Jalur Pengguna Sepeda di Universitas Jember... 255 Nunung Nuring Hayati 1, Ahmad Hasanuddin 2 & Nur Fahmi Anshori 3 4. Pertanian Perkotaan 261 Perencanaan Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Gianyar, Bali... 263 I Ketut Arnawa 1*, I Ketut Sumantra 1 & Gst.Ag.Gde Eka Martiningsih 1 Dampak Pola Pemilikan dan Pengusahaan Lahan Pertanian terhadap Kesejahteraan Petani di Pusat Kawasan Wisata, Kota Denpasar... 272 Nyoman Utari Vipriyanti 1* & Yohanes Jandi 1 5. Perencanaan Inklusif dan Berkeadilan 279 Proses Pengembangan Wilayah Melalui Pendidikan Vokasi Sebagai Hasil Kerja Sama dengan Djarum Foundation Di Kabupaten Kudus... 281 Tri Rindang Astuti 1*, Achmad Djunaedi 2 & Doddy Aditya Iskandar 2 vi Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018

Potensi Pengembangan Kampung Wisata Kreatif di Kampung SAE Cibiru, Kota Bandung Dalam Upaya Mewujudkan Kampung Kota Yang Berkelanjutan... 291 Asep Nurul Ajiid Mustofa 1*, Iwan Kustiwan 2 Re-orientasi Pemerintahan Propinsi Kepulauan Riau Menuju Pembangunan Kemaritiman yang Inklusif.... 318 Deti rahmawati * Difa Kusumadewi 1 Sonny Yuliar 1 Karakteristik Rumah Tangga Berpenghasilan Rendah Dalam Memilih Rumah Di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Tangerang... 335 Diva Teguh Respati 1, Komara Djaja 2 Model Ekslusifitas Perumahan Real Estate Masyarakat Perkotaan (Studi Kasus Pada Kota Makassar)... 345 Mimi Arifin 1*, A. Rachman Rasyid 1, Wiwik W. Osman 1 Hubungan Social Bounding dengan Tindakan Kolektif Gabungan Kelompok Tani dalam Upaya Membangun Perencanaan Inklusif Perdesaan (Lokasi Studi: Kabupaten Karawang)... 352 Selfa Septiani Aulia 1*, Tubagus Furqon Sofhani 2 Kajian Perencanaan Infrastruktur Persampahan dengan Masifikasi Komposter dan Gerakan Pilah Sampah (Studi Kasus Kecamatan Seberang Ulu 2, Palembang)... 363 Sitti Sarifa Kartika Kinasih 1*, Yuwono Aries 1 Evaluasi Penyediaan Taman Tematik Kalbu Palem sebagai Ruang Terbuka Publik di Kota Bandung... 379 Alby Avrialzi 1*, Retno Widodo D. Pramono 2 6. Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim 389 Penampungan Air Hujan, Pemanfaatan, dan Pengaruhnya terhadap Genangan di Kawasan Permukiman Kota Pontianak... 391 Agustiah Wulandari 1*, Yudi Purnomo 1 Dampak Urbanisasi terhadap Iklim Perkotaan di Jabodetabek... 403 Lady Hafidaty Rahma Kautsar 1*, Eko Kusratmoko 2, & Chotib 3 Perubahan Konstruksi Rumah sebagai Bentuk Adaptasi Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi Juni 2013 di Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB... 408 Laylan Jauhari 1*, R. Rijanta 1, Doddy Aditya Iskandar 1 Keragaman Bentuk Adaptasi Masyarakat Pantai Ampenan Kota Mataram Ketika Terjadi Bencana Rob... 417 Lysna Eka Agustina 1, R. Rijanta 1, Doddy Aditya Iskandar 1 Upaya Mitigasi Guna Mengurangi Dampak Perubahan Iklim Pada Kelompok Masyarakat Miskin di Wilayah Pesisir Kota Semarang... 426 Mohammad Muktiali 1 Mengurug dan Meninggikan Rumah sebagai Strategi Adaptasi Utama Masyarakat Selama 23 Tahun Menghadapi Rob di Kawasan Tambak Lorok, Semarang Utara... 432 Nadhila Shabrina 1*, Agam Marsoyo 1, & Deva Fosterharoldas 1 Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Pengetahuan Bencana Gempa Bumi dan Erupsi (Studi Kasus di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten)... 441 Ruis Udin 1, Intan Purnamasari 1, Dizy Hana Tri Cahyani 1, Rhizki Yulia Anjarsari 1, Hanifah Kusumaningrum 1, Erfin Dwi Fitria Handayani 1 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 vii

Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Perencanaan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Perkotaan dan Sekitarnya... 457 Siti Badriyah Rushayati 1*, Rachmad Hermawan 1 Analisa Valuasi Ekonomi terhadap Pengelolaan Bantaran Sungai Ciliwung di Kampung Melayu dan Bukit Duri... 466 Catur Dyah Novita 1*, Budi Kamulyan 2, Yori Herwangi 2 7. Daya Dukung, Resiliensi Kota dan Desa 479 Daya Dukung Wilayah Pengembangan Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Serang Provinsi Banten... 481 Ernamaiyanti 1, Tiar Pandapotan Purba 2, Topan Himawan 3 & Nur Irfan Asyari 4 Ketangguhan Identitas terhadap Perkembangan DIY... 487 Hana Afifah 1* Pengaruah Sektor Pariwisata terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Prambanan... 496 Maryadi 1*, David Ramadhan 1, Mohammad Anggit Setiawan 1, Henny Novita Sari 1, Ihda Nur Rohmah P S 1, Tri Setyaningsih 1 Ketangguhan Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Penanganan Permukiman Kumuh... 510 Satrya Wirawan 1, Bakti Setiawan 1*, Retno Widodo Dwi Pramono 1 Hubungan Kualitas Lingkungan Permukiman dan Tingkat Kesehatan Masyarakat di Permukiman Kumuh Bantaran Sungai Winongo, Kota Yogyakarta... 524 Veronika Adyani E.W 1*, M. Sani Roychansyah 2, & Ahmad Sarwadi 2 8. Perubahan Penggunaan Lahan dan Degradasi Lingkungan 537 Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Koefisien Limpasan Permukaan di DAS Bone Tanjore, Kota Makassar... 539 Amar Ma ruf Zarkawi 1*, Sumartini 1, & Faricha Kurniadhini 1 Penggunaan Lahan di Wilayah Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kaim II Pekanbaru... 550 Apriyan Dinata 1, Annisa Rachmi 1 Partisipasi Stakeholder dalam Penataan dan Pengembangan Situs Geoheritage Tebing Breksi Kawasan Cagar Budaya Candi Ijo... 562 Rista Lentera Ghaniyy W.M 1, Retno Widodo D. Pramono 2, Achmad Djunaedi 3 Perubahan penggunaan lahan dan faktor-faktor penentu keinginan petani untuk mempertahankan lahan sawahnya di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia... 575 Santun R.P. Sitorus 1*, Grahan Sugeng Aprilian 2 9. Smart City and Smart Village 589 Karakterisasi Kampung Kota Surabaya Melalui Pengembangan Purwarupa Kecerdasan Buatan: Smartkampung... 591 Dian Rahmawati 1*, Haryo Sulistyarso 1, Dewi A. Paramasatya 1, Rohmawati 1 viii Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018

10. Pengelolaan Sektor Informal Perkotaan 603 Analisa Tingkat Kesiapan Pengembangan Kampung Tematik di Kota Malang... 605 Deni Agus Setyono 1 Pola Distribusi Spasial Minimarket di Wilayah Peri Urban (Studi Kasus Kawasan Sukaraden Kecamatan Cibinong Kab. Bogor)... 612 Janthy Trilusianthy Hidayat 1* dan Noordin Fadholie 1 Pemilihan Alternatif Pengelolaan Kawasan Wisata Payung Kota Batu Berdasarkan Stakeholder... 620 Nindya Sari 1*, Ayu Puspa Kartika 1, Dian Dinanti 1 Interaksi Sektor Formal dan Informal pada Kawasan Perdagangan dan Jasa di Kota Pekanbaru (Studi Kasus: Jalan Kaharuddin Nasution)... 633 Puji Astuti 1*, Wika Susmita 1 Dinamika Pengembangan Kawasan Perdagangan Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara... 645 Setyardi Pratika Mulya 1,2*, Mujio Sukir 2, Abdul Jamaludin 2 11. Penerapan SDG's dan NUA dalam Pendidikan Perencanaan 657 Evaluasi Relevansi Implementasi Program Penanganan Permukiman Kumuh di Kota Semarang... 659 Akhiatul Akbar 1*, Deva F. Swasto 1, Agam Marsoyo 1 Pengelolaan Rumah Susun Sewa di DKI Jakarta (Kasus: Rumah Susun Sewa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Kota Jakarta Barat)... 669 Aphrodita Puspateja 1*, Deva Fosterharoldas Swasto 1, Agam Marsoyo 1 Peran Pendidikan Perencanaan Terhadap Penerapan SDG s dan New Urban Agenda di Kota Mataram... 682 Ima Rahmawati Sushanti 1*, Sarah Ariani 2 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN DIKECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN... 689 Iqbal Ghozy Murtadlo 1*, Seika Saputri 1, Ilham Yoga Pramono 1, Diyah Ayu Wulan 1, Abdul Aziiz Rayh Gilang 1, Arum Dwi Anggraini 1 Prospek Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Berkelanjutan Di Kawasan Pesisir Bandarharjo Kota Semarang... 702 Mario Rama 1*, Bakti Setiawan 1, Retno Widodo 1 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 ix

Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 7. Daya Dukung, Resiliensi Kota dan Desa Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 479

ISBN:XXX-XXX-XXXXX-X-X Daya Dukung Wilayah Pengembangan Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Serang Provinsi Banten Ernamaiyanti 1, Tiar Pandapotan Purba 2, Topan Himawan 3 & Nur Irfan Asyari 4 1 Program Studi Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Riau, Perumahan Bumi Sawangan Indah II, Kota Depok, 16518, Indonesia 2 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Indonesia, Jl Pamulang Permai, Kota Tangerang Selatan, 14517, Indonesia 3 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Indonesia, Jl Rusa 2 No. 30, Kota Tangerang, 15138, Indonesia 4 Program Studi Planologi Universitas Pakuan, Cibinong, Kabupaten Bogor, 16915, Indonesia * Penulis korespondensi. e-mail: chania.arsy@gmail.com ABSTRAK Pembangunan wilayah dilaksanakan untuk mengendalikan fungsi ruang berdasarkan karateristik lingkungan dan daya dukungnya. Pemanfaatan ruang untuk bermukim di wilayah perkotaan terbatas dikarenakan oleh pertumbuhan penduduk dan pembangunan fasilitas perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya dukung wilayah pengembangan perumahan dan kawasan pemukiman Kota Serang, Provinsi Banten. Rancangan penelitian yaitu penelitian eksplanatori pendekatan studi kasus (case study approach). Penelitian ini dilakukan pada November- Desember 2017 di seluruh wilayah Kota Serang dengan total luas wilayah sebesar 266,74 Km2. Jenis data pada penelitian ini adalah data primer berupa kawasan negatif list dan kawasan rawan bencana dan data sekunder berupa data kondisi fisik wilayah studi dan data kependudukan. metode pengumpulan data melalui survei, wawancara terstruktur, FGD dan metode pustaka. Analisis proyeksi penduduk mengunakan metode pertumbuhan penduduk eksponensial. Teknik pengukuran dan penentuan daya dukung berdasarkan daya dukung pemukiman dirumuskan Permen LH No.17 Tahun 2009. Hasil penelitian dianalisis secara analisis deskriptif. Berdasarkan daya dukung wilayah Pengembangan Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Serang, maka arah pengembangan perumahan dan kawasan pemukiman Kota Serang adalah arah Kecamatan yang masih mempunyai daya dukung wilayah yaitu: Kecamatan Curug, Kecamatan Taktakan, Kecamatan Ciapacok Jaya, Kecamatan Walantaka. Sementara itu, Kecamatan Kasemen, hasil proyeksi tahun 2030 tidak mampu menampung penduduk untuk bermukim. Sementara itu, kemampuan menampung penduduk di wilayah Kota Serang yang paling besar pertama adalah Kecamatan Curug, kemampuan besar kedua adalah Kecamatan Cipacok Jaya dan Kecamatan Serang. Implikasi adanya daya dukung wilayah yang rendah akan menyebabkan wilayah tersebut akan mengalami permasalahan untuk pengembangan perumahan dan kawasan pemukiman ditinjau segi kelingkungan. Hal ini terbukti dari semakin sedikitnya wilayah yang siap akan dibangun. Kata kunci: Daya dukung; wilayah; pengembangan; perumahan; kawasan permukiman PENDAHULUAN Pada prinsipnya, pembangunan daerah / wilayah mengandung arti dapat memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup di wilayah tertentu, memperkecil kesenjangan pertumbuhan, dan ketimpangan antar wilayah. Muta ali (2006) melihat bahwa konsep yang pernah berkembang sebelumnya didominasi oleh ilmu ekonomi regional walaupun sesungguhnya penerapannya akan lebih banyak Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 481

bergantung pada potensi pertumbuhan setiap wilayah akan berbeda dengan wilayah lain, baik potensi SDA (Sumber Daya Alam), kondisi sosial budaya, ketersediaan infrastruktur, dan yang terpenting adalah basis ekonomi masyarakat. Pembangunan wilayah dilaksanakan untuk mengendalikan fungsi ruang berdasarkan karateristik lingkungan dan daya dukungnya. Daya dukung wilayah (carrying capacity) adalah daya tampung maksimum lingkungan untuk diberdayakan oleh manusia. Dengan kata lain populasi yang dapat didukung secara tak terbatas oleh suatu ekosistem tanpa merusak ekosistem. Daya dukung wilayah untuk permukiman, dapat diartikan sebagai kemampuan wilayah dalam menyediakan lahan permukiman guna manampung jumlah penduduk tertentu untuk bertempat tinggal secara layak (Muta ali, 2015). Kota Serang merupakan ibu kota dari Provinsi Banten yang mempunyai luas wilayah 266,74 Km2 dengan jumlah penduduk 655.004 Jiwa (BPS Kota Serang, 2016). Terdapat banyak permasalahan pembangunan lingkungan hidup di Kota Serang, termasuk banjir yang terjadi setiap tahun pada musim hujan namun terjadi kelangkaan sumber air pada musim kering; intrusi air laut (meskipun belum sampai ke kota); dan meningkatnya lahan kritis akibat kegiatan pembangunan (Peraturan Daerah Kota Serang, 2011). Mengingat banyaknya masalah perkotaan yang ada di Kota Serang sedangkan kebutuhan perumahan dan permukiman merupakan suatu yang sangat vital dalam menunjang kehidupan maka dari itu perlu kajian daya dukung wilayah untuk pengembangan perumahan dan pemukiman di Kota Serang. METODOLOGI Rancangan penelitian yaitu penelitian eksplanatori yang dilakukan pada November-Desember 2017 di seluruh wilayah Kota Serang dengan total luas wilayah sebesar 266,74 Km 2. Jenis data pada penelitian ini adalah data primer berupa kawasan negatif list dan kawasan rawan bencana dan data sekunder berupa data kondisi fisik wilayah studi dan data kependudukan. Proyeksi jumlah penduduk dilakukan dengan menggunakan Metode Eksponensial dengan rumus: Keterangan : Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n Po = Jumlah penduduk pada tahun awal R = Tingkat pertumbuhan penduduk (%) N = Periode waktu (tahun ke- n) Pn = Po ( 1+ r) n Konsep yang digunakan untuk memahami ambang batas kritis daya dukung ini adalah adanya asumsi bahwa ada suatu jumlah populasi yang terbatas yang dapat didukung tanpa menurunkan derajat lingkungan yang alami sehingga ekosistem dapat terpelihara. Secara khusus, kemampuan daya dukung pada sektor pemukiman dapat mengunakan teknik pengukuran dan penentuan dayadukung berdasarkan daya dukung pemukiman dirumuskan: DDPm = LPm/JP α (Permen LH No.17 Tahun 2009 Tentang Pedoman Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataaan Ruang Wilayah) Keterangan: DDPm = Daya dukung pemukiman JP = Jumlah penduduk α = Koefisien luas kebutuhan (m 2 /kapita) LPm = Luas lahan yang layak untuk pemukiman (m 2 ) 482 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018

ISBN:XXX-XXX-XXXXX-X-X LW LKL LKRB DDPm DDPm DDPm LPm = LW - (LKL+LKRB) = Luas wilayah = Luas kawasan lindung = Luas kawasan rawan bencana > 1 mampu menampung penduduk untuk bermukim = 1 terjadi keseimbangan antara penduduk yang bermukim (membangun rumah) dengan luas wilayah yang ada < 1 tidak mampu menampung penduduk untuk bermukim (membangun rumah) dalam wilayah tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembangunan wilayah dilaksanakan untuk mengendalikan fungsi ruang berdasarkan karateristik lingkungan dan daya dukungnya. Pemanfaatan ruang untuk bermukim di wilayah perkotaan terbatas dikarenakan oleh pertumbuhan penduduk dan pembangunan fasilitas perkotaan. Ketersediaan lahan potensial untuk kawasan permukiman perkotaan dibatasi oleh ruang fungsional, seperti: kawasan lindung, kawasan rawan bencana dan kemiringan lereng. Metode analisis untuk mengetahui luas lahan potensial yang tersedia dengan teknik tumpeng susun data luas kawasan fungsional. Analisis daya dukung (carrying capacity ratio) merupakan suatu alat perencanaan pembangunan yang memberikan gambaran hubungan antara penduduk, penggunaan lahan dan lingkungan. Dari semua hal tersebut, analisis daya dukung dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam menilai tingkat kemampuan lahan dalam mendukung segala aktivitas manusiayang ada di wilayah yang bersangkutan. Informasi yang diperoleh dari hasil analisis daya dukung secara umum akan menyangkut masalah kemampuan (daya dukung) yang dimiliki oleh suatu daerah dalam mendukung proses pembangunan dan pengembangan daerah tersebut, dengan melihat perbandingan antara jumlah lahan yang dimiliki dan jumlah penduduk yang ada. Apabila ditinjau dari daya dukung wilayah pengambangan perumahan dan kawasan pemukiman di Kota Serang disajikan oleh Tabel di bawah ini. Tabel 1 Daya dukung wilayah pengembangan perumahan dan kawasan pemukiman Kota Serang Kecamatan Luas wilayah (ha) Jumlah penduduk 2030 Negatif list (ha) Rawan bencana (ha) LPm DDPm Keterangan Curug 3,900.10 56,080 1,010.82 0 2,889.28 19.815 Mampu menampung penduduk untuk bermukim Walantaka 3,542.60 122,204 2,916.34 0 626.26 3.098 Mampu menampung penduduk untuk bermukim Cipocok Jaya 3,529.46 164,116 1,096.76 0 2,432.70 5.701 Mampu menampung penduduk untuk bermukim Serang 2,658.46 255,459 636.62 0 2,021.84 5.701 Mampu menampung penduduk untuk bermukim Taktakan 6,148.85 113,207 816.77 542.57 4,789.51 3.044 Mampu menampung penduduk untuk bermukim Kasemen 6,727.40 108,985 4,535.61 2,192.08-0.29-0.001 Tidak Mampu menampung penduduk untuk bermukim Jumlah 26,506,87 820,051 11,012.92 2,734.65 12,759.30 5.984 Mampu menampung penduduk untuk bermukim Sumber: Hasil Analisis 2017 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 483

Tabel di atas menjelaskan daya dukung lahan dalam menampung penduduk untuk bermukim di wilayah Kota Serang yaitu mampu menampung penduduk untuk bermukim di wilayah tersebut. Kemampuan menampung penduduk di wilayah Kota Serang yang paling besar pertama adalah Kecamatan Curug, kemampuan besar kedua adalah Kecamatan Cipacok Jaya dan Kecamatan Serang. Berdasarkan daya dukung wilayah Pengembangan Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Serang, maka arah pengembangan perumahan dan kawasan pemukiman Kota Serang adalah arah Kecamatan yang masih mempunyai dayadukung wilayah yaitu: 1. Kecamatan Curug 2. Kecamatan Taktakan 3. Kecamatan Ciapacok Jaya 4. Kecamatan Walantaka Kecamatan Kasemen, proyeksi tahun 2030 tidak mampu menampung penduduk untuk bermukim. Untuk itu, arah pembangunan untuk kecamatan tersebut dari saat ini sudah mulai di arahkan untuk pembangunan vartikal. Sementara itu, untuk Kecamatan Walantaka dan Kecamatan Taktakan juga mempertimbangan dayadukung dan daya tampung lingkungan untuk pembanguan dan perkembangan perumahan. Kecamatan yang memiliki daya dukung rendah disebabkan beberapa hal. Luas wilayah serta pertumbuhan atau perkembangan sektor industri atau jasa yang cukup pesat. Contoh Kecamatan Kesemen dalam RTRW Kota Serang 2010-2030 diarahkan mempunyai fungsi primer sebagai pariwisata religi dan pariwisata lainnya, pertanian berkelanjutan, perikanan, pergudangan dan industri, serta fungsi sekunder perumahan. Implikasi adanya daya dukung wilayah yang rendah akan menyebabkan wilayah tersebut akan mengalami permasalahan untuk pengembangan perumahan dan kawasan pemukiman ditinjau segi kelingkungan. Hal ini terbukti dari semakin sedikitnya wilayah yang siap akan dibangun. sehingga diharapkan Kota Serang menjadi salah satu wilayah yang swasembada pangan sehingga mampu mencukupi kebutuhan pangan di wilayah tersebut. Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pemenuhan kebutuhan ruang pada kecamatan yang memiliki daya dukung rendah yakni dengan strategi Intensifikasi. Sebagai contoh penerapan strategi intensifikasi pada sektor permukiman yakni dengan membangun perumahan secara vertikal. Dengan pembangunan perumahan secara vertikal maka akan membantu mengurangi laju pengurangan lahan RTH. Pembangunan hunian vertikal dengan satuan luas lahan yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan hunian tapak memberi peluang untuk menyediakan rumah lebih banyak sehingga backlog dapat ditekan. Pendekatan penghunian dan pendekatan kepemilikan, tingkat penguasaan/kepemilikan rumah di Kota Serang adalah 79%. Sementara lain/sewa/kontrak adalah 21%. Oleh karena itu, dalam pembangunan perumahan harus memperhatikan aspek sosial dan ekonomi karena mempengaruhi type dan bentuk dari proyek yang akan dibangun. Diantara aspek utama ini termasuk juga tersedianya dan kontrol terhadap tanah, ukuran dan lokasi pertumbuhan penduduk, jalan masuk dan transportasi, biaya kontruksi, tersedianya keuangan peraturan pajak dan kondisi perekonomian. Aspek sosial dan ekonomi telah menyebabkan berubahnya persaingan dalam bidang pembangunan, banyak organisasi pembangunan bersaing dalam memperebutkan kesempatan yang semakin kecil. Daya dukung lahan dalam menunjang penyediaan kebutuhan permukiman harus mempertimbangkan kestabilan pondasi, drainase, ketersediaan air tanah, kerentanan bencana (Prilia, 2012). Dalam pembangunan perumahan harus memperhatikan aspek sosial dan ekonomi karena mempengaruhi type dan bentuk dari proyek yang akan dibangun. Diantara aspek utama ini termasuk juga tersedianya dan kontrol terhadap tanah, ukuran dan lokasi pertumbuhan penduduk, jalan masuk dan transportasi, biaya kontruksi, tersedianya keuangan peraturan pajak dan kondisi perekonomian. 484 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018

ISBN:XXX-XXX-XXXXX-X-X Aspek sosial dan ekonomi telah menyebabkan berubahnya persaingan dalam bidang pembangunan, banyak organisasi pembangunan bersaing dalam memperebutkan kesempatan yang semakin kecil. Penentuan faktor-faktor seperti lokasi, kegunaan, kepadatan penduduk, transportasi, dan bentuk bangunan didasarkan atas dasar-dasar ideologi. Dewasa ini, lebih banyak diutamakan kemampuan dan pengambilan keputusan agar pembangunan proyek kawasan perumahan tersebut dapat dilaksanakan, berhasil dan memiliki banyak peminat karena menarik. Pemecahan yang inovatif akan dipakai untuk menanggapi masalah tempat, komunitas, pasar, ling-kungan, konstruksi, dan kendala kelangsungan hidup dan keseluruhan pemecahan ini mempunyai potensi untuk menghasilkan kekayaan dan kekuatan dalam perencanaan dan desain. Kota Serang meliputi Kecamatan Curug dan Kecamatan Taktakan masih bisa System Medium Density Development dengan Low Density Development untuk pengembangan pemukiman. Sementara untk KecamatanWalantaka dan Cipacok Jaya sudah mulai dari sekarang mengunakan medium density development. Pada Low Density Development pengkavlingan dilakukan konvensional dimana pada kawasan yang telah dibuat jalur infrastrukturnya dikavling-kavling relatif besar sesuai kemiringan dan bentuk kontur untuk mencapai luasan lantai dasar minimal yang diinginkan. Kavling-kavling sisa yang terlalu kecil untuk didirikan bangunan digunakan sebagai taman-taman lingkungan. Pada sistem ini bila pengawasan dan pengelolaan tidak berjalan baik, akan rentan terhadap pelanggaran KDB. Penambahan luas bangunan tak terkendali pada kavling serta perubahan taman-taman lingkungan menjadi sarana parkir lingkungan dengan perkerasan adalah resiko yang harus dihadapi pada penerapan sistem ini. Sedang pada Medium Density Development pengkavlingan dilakukan dengan alur berpikir yangberbeda. Sebagai ilustrasi suatu kawasan setelah ditentukan jalur infrastrukturnya, ditentukan ruang-ruang terbuka hijau yang relatif luas, secara terpusat ataupun di beberapa lokasi, seluas 80-85% luaslahan (sesuai KDB kawasan yang ada). Ruang-ruang terbuka hijau ini diutamakan pada daerah berdaya dukung lahan minimal terhadap bangunan (tidak boleh dibangun) dan dapat digunakan sebagai ruang bersama publik. Sedang sisa lahan sejumlah 15-20% dipergunakan untuk infrastruktur dan pembagian kavling perumahan. Dengan luasan relatif kecil untuk mengoptimalkan jumlah kavling maka luasan kavling dibuat relatif lebih sempit untuk tipe rumah yang sama pada system Low Density Development. Oleh karena itu antar bangunan cenderung berdekatan atau berhimpitan (kepadatan pada bagian kavling bangunan meningkat). Hal ini lebih diminati mengingat rumah merupakan tempat tinggal utama dengan interaksi sosial berkelompok merupakan kebutuhan utama untuk menciptakan rasa aman dan nyaman. Pengkavlingan tetap dilakukan sesuai kontur, sehingga didapat perbedaan ketinggian level muka tanah yang cukup signifikan antara kavling yang satu dengan yang lain. KESIMPULAN Berdasarkan daya dukung wilayah pengembangan perumahan dan kawasan pemukiman Kota Serang, maka arah pengembangan perumahan dan kawasan pemukiman Kota Serang adalah arah Kecamatan yang masih mempunyai daya dukung wilayah yaitu: Kecamatan Curug, Kecamatan Taktakan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Walantaka. Sementara itu, Kecamatan Kasemen, hasil proyeksi tahun 2030 tidak mampu menampung penduduk untuk bermukim. Untuk mengatasi wilayah perkembangan perumahan dan kawasan permukiman Kota Serang yaitu pertama, melakukan optimalisasi lahan perumahan dan permukiman pada kawasan TOD yaitu sekitar terminal Pakupatan (Kecamatan Cipocok Jaya) dan sekitar Stasiun Kereta Api Serang (Kecamatan Serang). Kedua, arah pembangunan untuk Kecamatan Kasemen dari saat ini sudah mulai diarahkan untuk pembangunan vertikal. Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018 485

DAFTAR PUSTAKA BPS Kota Serang. (2016). Kota Serang Dalam Angka 2016. Badan Pusat Statistik Kota Serang. Kota Serang Muta ali. (2006). Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset. Muta ali. (2015). Teknik Analisis Regional Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan. Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Permen LH No.17 Tahun 2009 Tentang Pedoman Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataaan Ruang Wilayah Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang Tahun 2010-2030. Serang Prilia, A. (2012). Pengaruh Kesesuaian Lahan untuk Permukiman terhadap Daya Dukung Lahan. Jurnal Universitas Taruma Negara. 486 Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018

PROSIDING SEMINAR NASIONAL ASPI 2018 Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) Diselenggarakan Oleh: ASPI Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia P4W - LPPM IPB Universitas Pakuan Disponsori Oleh: PT. Barn Cita Laksana MAPIN DITSL - IPB FAPERTA - IPB