PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI Email: pusbindiklat@mail.lipi.go.id http://www.pusbindiklat.lipi.go.id. @Pusbindiklat Peneliti LIPI



dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 04/E/2012

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SESUAI DENGAN KETENTUAN LIPI. Rochadi Abdulhadi Ketua Tim Akreditasi Majalah Ilmiah Ketua Dewan Editor LIPI Press

TUNTUTAN KOMPETENSI PENELITI / PENGKAJI TERKAIT DENGAN JENJANG FUNGSIONAL. Elna Karmawati. Lembang, 02 November 2014

FORMAT PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) 1. Format dan Struktur Penulisan Format Kulit Muka FORMAT KULIT MUKA KARYA TULIS ILMIAH ( ukuran A4)

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah

PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1)

AKREDITASI PENERBIT BUKU ILMIAH. Rahmi Lestari Helmy, M.Si

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih

PELATIHAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH & PENDAMPINGAN KARYA TULIS ILMIAH. Ir.Agung Astuti, M.Si Fak. Pertanian UMY

MEKANISME PENGAJUAN AKREDITASI

Seminar Pendidikan Matematika

Oleh: Setya Raharja 2

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA

PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI

Pengertian Tulisan Ilmiah

DASAR-DASAR PENULISAN ARTIKEL (MANUSKRIP) UNTUK PUBLIKASI JURNAL ILMIAH BAGI MAHASISWA BK FIP UNNES

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

ARTIKEL ILMIAH BERBASIS PENELITIAN. Dwi Harsono

EMBAGA A LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Pengalaman Memulai Mengelola JURNAL ILMIAH

ANALISIS DATA. Tanggal : March 30, 2010 Dosen Pengasuh :

Diklat Teknis IOJS. Manajemen Jurnal

PENYUNTINGAN NASKAH JURNAL

ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH. Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK]

JURNAL MITRA KESEHATAN

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

PKM-ARTIKEL ILMIAH (PKM-AI)

SOSIALISASI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KM KARYA TULIS (PKM-KT) (PKM-AI dan PKM-GT) Sosialisasi PKM-AI dan PKM-GT

BAB 8 PENELITIAN DOSEN PEMULA

SISTEMATIKA PENULISAN JURNAL ILMIAH. Dr. H. R. Taufiqurrochman, MA

TEKNIK PENYUNTINGAN NASKAH ARTIKEL. Suminar Setiati Achmadi

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

A. HALAMAN JUDUL.

DAFTAR PEMENANG HIBAH TATA KELOLA JURNAL ILMIAH INTERNAL SESUAI STANDAR NASIONAL TERAKREDITASI ATAU INTERNASIONAL BEREPUTASI

MENYIAPKAN TULISAN ILMIAH UNTUK PUBLIKASI. Oleh: Prof. Dr. Slamet Ibrahim S, DEA. Apt. KK Farmakokimia SF- ITB 2009

PELATIHAN ELA PKM KARY KM KAR A Y TULIS

FORMAT TUGAS AKHIR. A. Format Umum Tugas Akhir

PENGENDALIAN MUTU dan PELAJARAN TERPETIK DARI KEGAGALAN TERAKREDITASI.

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI

BAB I. PENDAHULUAN BAB. II PANDUAN CRITICAL BOOK REVIEW / REPORT

TELAAH SUBSTANSI ARTIKEL JURNAL ILMIAH BEREPUTASI.

Koridor Umum Penulisan Artikel Ilmiah

STANDAR MUTU DAN AKREDITASI JURNAL NASIONAL 2014

Variabel Indikator Skor. dan tergolong coated paper b. Konsisten dan berkualitas sedang, dan tidak tergolong coated paper

Tabel 1 : Perbedaan Jenis Jenis Buku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang B. Tujuan

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI)

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO. Divisi Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012

Fitri Rahmawati, MP. Staf Pengajar Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

EVALUASI JURNAL. Dalam mempersiapkan Akreditasi Jurnal. Andri Putra Kesmawan. Diselenggarakan Oleh: IHDN DENPASAR

Sistem akreditasi jurnal ilmiah Indonesia. Suminar Setiati Achmadi

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI (A)

Swasunting Proceeding: Advanced Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR) Atlantis Press (Indexing by CPCI-SSH Thomson Reuters)

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI PEJABAT FUNGSIONAL RUMPUN ILMU HAYAT LINGKUP PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

Check List Kesiapan Thesis/Skripsi. No Bagian Deskripsi Checklist Plagiarisme Berikan screen shoot hasil checking aplikasi

MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH

Laporan Ilmiah Kedokteran

TEKNIK PENYUNTINGAN DEMI PEMANTAPAN GAYA PENULISAN

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016

DAFTAR ISI. A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 1 C. Definisi 2. A. Definisi 9. B. Tujuan Penyusunan Policy Brief 5 C. Sistematika.. 6

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017

A. Pendahuluan B. Tujuan C. Luaran Penelitian

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

SURAT EDARAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1

EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015

PKM-ARTIKEL ILMIAH (PKM-AI)

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI/ISI (A)

KETENTUAN PENULISAN DAN PERWAJAHAN JURNAL DI LlNGKUNGAN BADAN LlTBANG PU

PANDUAN PELAKSANAAN PENUGASAN CRITICAL BOOK REPORT

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI

BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA

S O P Unggah Karya Artikel Ilmiah (Hasil Skripsi/Tesis) Pada Repository ISI Denpasar

Universitas Maritim Raja Ali Haji

PETUNJUK RINGKAS PENULISAN NASKAH

Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007

TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH

LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH :

Hanif Fakhrurroja, MT

HARI TATA RUANG 2016 KOTA MALANG

KOMPONEN PENILAIAN URAIAN KOMPONEN PENILAIAN

PANDUAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI. KONSENTRASI Public Relations Broadcast Journalism Visual Communications Advertising

Transkripsi:

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI Email: pusbindiklat@mail.lipi.go.id http://www.pusbindiklat.lipi.go.id

ISI PEDOMAN KTI Peraturan Kepala LIPI No. 04/E/2012 Pedoman Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tentang Lampiran Peraturan Kepala LIPI No. 04/E/2012 Tentang Pedoman Karya Tulis Ilmiah (KTI) BAB I PENDAHULUAN BAB II JENIS, BENTUK, DAN CAKUPAN KTI BAB III KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI BAGIAN, DAN GAYA BAHASA KTI BAB IV ETIKA PENYUSUNAN KTI BAB V PENUTUP Pusbindiklat Peneliti -LIPI 2

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) Peran lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) Kebutuhan sarana publikasi hasil litbang; Karya Tulis Ilmiah (KTI) Beragam persepsi tentang KTI LIPI sebagai instansi pembina jabatan fungsional peneliti. B. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan Pedoman KTI: untuk memberikan acuan dalam penyusunan KTI bagi peneliti. Sasaran Pedoman KTI: tersedianya standar minimal dalam hal kaidah penulisan ilmiah dan terjadinya kesamaan persepsi dalam menyusun KTI. Pusbindiklat Peneliti -LIPI 3

PENDAHULUAN C. PENGERTIAN 1. Karya Tulis Ilmiah 2. Kaidah Ilmiah 3. Wahana Publikasi 4. Media Cetak 5. Media Elektronik 6. Makalah Lengkap 7. Monografi 8. Komunikasi Pendek 9. Kajian Kebijakan 10. Makalah Kebijakan 11. Majalah Ilmiah 12. Buku Ilmiah 13. Bunga Rampai 14. Prosiding 15. Lembaga Penerbitan (publishing house) 16. Unit litbang 17. Plagiasi Pusbindiklat Peneliti -LIPI 4

JENIS, BENTUK, DAN CAKUPAN KTI A. JENIS KTI Jenis KTI terdiri atas: 1. hasil litbang; 2. tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis. KTI disusun berdasarkan jenisnya tapi tetap dibuat dalam format yang sama, kecuali untuk KTI jenis tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis dijelaskan secara keseluruhan dan lengkap tentang subjek yang ditinjau/diulas dan dikaji. Isi dari tulisan: sesuai dengan kedalaman analisis setiap penulis. KTI mengacu pustaka secara komprehensif dan mencerminkan perkembangan menyeluruh di bidang keilmuannya serta memproyeksikan dampak dan menawarkan solusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Pusbindiklat Peneliti -LIPI 5

JENIS, BENTUK, DAN CAKUPAN KTI B. BENTUK KTI 1. Buku Ilmiah 2. Bunga Rampai 3. Majalah Ilmiah/Jurnal 4. Prosiding C. CAKUPAN KTI Lingkup pedoman KTI merupakan substansi minimal yang harus dipenuhi dalam penyusunan KTI. Pengembangan teknis penulisan KTI disesuaikan dengan gaya selingkung yang berlaku di setiap pengelola majalah ilmiah, lembaga penerbitan atau instansi lain dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan yang benar. Wilayah pedoman penulisan KTI mencakup: KTI yang merupakan terbitan lokal/nasional dan regional/internasional dengan pengelolaan di Indonesia. Pusbindiklat Peneliti -LIPI 6

KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI BAGIAN, DAN GAYA BAHASA KTI A. KAIDAH Kaidah KTI terdiri atas sifat-sifat berikut: Logis, berarti kerunutan penjelasan dari data dan informasi yang masuk ke dalam logika pemikiran kebenaran ilmu; Obyektif, berarti data dan informasi sesuai dengan fakta sebenarnya; Sistematis, berarti sumber data dan informasi yang diperoleh dari hasil kajian dengan mengikuti urutan pola pikir yang sistematis atau litbang yang konsisten/berkelanjutan; Andal, berarti data dan informasi yang telah teruji dan sahih serta masih memungkinkan untuk terus dikaji ulang; Desain, berarti terencanakan dan memiliki rancangan; dan Akumulatif, berarti kumpulan dari berbagai sumber yang diakui kebenaran dan keberadaannya serta memberikan kontribusi bagi khasanah iptek yang sedang berkembang. B. FORMAT KTI dapat disusun dalam format: Makalah Lengkap; Monografi; Komunikasi Pendek; Kajian Kebijakan; dan Makalah Kebijakan. Pusbindiklat Peneliti -LIPI 7

KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI BAGIAN, DAN GAYA BAHASA KTI C. SISTEMATIKA 1. Buku Ilmiah 2. Bunga Rampai a. Sampul dan Nama Penulis b. Karya Cipta c. Pendahuluan d. Daftar Isi e. Pengantar f. Batang Tubuh g. Ucapan Penghargaan (opsional) h. Indeks i. Glosarium (opsional) j. Daftar Acuan k. Bibliografi (opsional) l. Lampiran (opsional) Sistematika KTI yang dipublikasi dalam bentuk bunga rampai memiliki unsurunsur yang sama dengan bentuk buku ilmiah, tetapi memiliki perbedaan dalam hal prakata/prolog yang mengantarkan keseluruhan isi dan dalam hal penutup/epilog yang merupakan analisis atas keseluruhan isi. Pusbindiklat Peneliti -LIPI 8

KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI BAGIAN, DAN GAYA BAHASA KTI C. SISTEMATIKA 3. Makalah Lengkap 4. Monografi a. Judul b. Nama dan Alamat Penulis c. Abstrak dan Kata Kunci d. Pendahuluan e. Metode f. Hasil dan Pembahasan g. Kesimpulan h. Saran (opsional) i. Ucapan Terima Kasih j. Daftar Acuan Sistematika KTI yang disusun dalam format monografi secara umum memiliki unsurunsur yang sama dengan KTI dalam format makalah lengkap. Pusbindiklat Peneliti -LIPI 9

KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI BAGIAN, DAN GAYA BAHASA KTI C. SISTEMATIKA 5. Komunikasi Pendek a. Judul b. Nama dan Alamat Penulis c. Abstrak d. Pendahuluan e. Metode f. Hasil dan Pembahasan g. Ucapan Terima Kasih h. Daftar Acuan * Beberapa bidang ilmu memiliki gaya penulisan berbeda: dengan subjudul atau tanpa subjudul, namun secara umum isi dari suatu komunikasi pendek harus mengandung unsur-unsur tersebut diatas. Apabila komunikasi pendek diterbitkan, maka pengelola majalah ilmiah memberikan tanda/keterangan bahwa KTI tersebut merupakan komunikasi pendek. Pusbindiklat Peneliti -LIPI 10

KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI BAGIAN, DAN GAYA BAHASA KTI C. SISTEMATIKA 6. Kajian Kebijakan 7. Makalah Kebijakan a. Judul b. Nama Penulis c. Ringkasan Eksekutif d. Konteks/Hal Penting yang Menjadi Permasalahan e. Kritik/Komentar dari Kebijakan f. Rekomendasi g. Lampiran (opsional) h. Daftar Acuan a. Nama Instansi Penulis b. Judul c. Nama Penulis d. Ringkasan Eksekutif e. Latar Belakang f. Pembahasan g. Rekomendasi h. Implementasi i. Lampiran. Pusbindiklat Peneliti -LIPI 11

PEDOMAN PENULISAN KTI -JURNAL : HASIL PENELITIAN, TINJAUAN, ULASAN/REVIEW, KAJIAN, - PROSIDING - DALAM BENTUK BUKU: Bagian buku dan Buku I. HASIL PENELITIAN, TINJAUAN, ULASAN/REVIEW, KAJIAN

Sistematika penulisan terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: Judul Nama dan Alamat Penulis Abstrak dan Kata Kunci Pendahuluan Tinjauan Pustaka/Landasan Teori Metode Hasil dan Pembahasan (termasuk Ilustrasi: gambar, tabel, grafik, foto, diagram, dan lain-lain) Kesimpulan Saran (opsional) Daftar Pustaka SISTEMATIKA Ucapan Terima Kasih (opsional)

Spesifik; Jelas; J U D U L (dwi Bahasa: jurnal terakreditasi Ringkas; Informatif; Menggambarkan substansi atau isi dari tulisan; Menggugah rasa untuk membaca; Tidak perlu diawali dengan kata penelitian/analisis/ studi, kecuali kata tersebut merupakan pokok bahasan. Dimungkinkan ada judul utama diikuti dengan penjelasan judul (subjudul).

NAMA DAN ALAMAT PENULIS (1) Nama Penulis Ditampilkan dengan jelas; Lengkap tanpa menyebutkan gelar; Nama asli, bukan nama samaran; Penulisan nama tidak disingkat, bila penyingkatan nama harus mengikuti kaidah dan konsisten. Nama penulis utama berada pada urutan paling depan.

NAMA DAN ALAMAT PENULIS (2) Alamat Penulis Alamat instansi/lembaga tempat penulis bekerja berkaitan erat dengan kompetensi, tanggung jawab, afiliasi, dan konsekuensi yuridis yang akan diemban oleh lembaga asal penulis; Dimungkinkan lebih dari satu, misal saat sabatikal di laboratorium dan alamat instansi lain yang dicantumkan terlebih dahulu adalah alamat instansi dimana penelitian dilakukan. Penulis lebih dari satu orang : - dengan alamat yang sama: pencantuman satu alamat telah dianggap cukup untuk mewakili alamat penulis lainnya. - alamat yang berbeda: pencantuman alamat harus disebutkan semuanya. Untuk korespondensi dilengkapi alamat lengkap instansi, dan pos-el (e-mail), nomor telepon/fax instansi maupun penulis.

Abstrak (1) ABSTRAK DAN KATA KUNCI (1): (dwi Bahasa: jurnal terakreditasi) Permasalahan pokok; Alasan apa penelitian/tinjauan, ulasan/review, dan kajian dilakukan; Bagaimana penelitian/ tinjauan, ulasan/review, dan kajian dilakukan, menggunakan metode apa; Pernyataan singkat apa yang telah dilakukan atau apa hasil dan prospeknya. Abstrak ditulis bukan dalam bentuk matematis, pertanyaan, dan dugaan; Abstrak ditulis menerus (1 paragraf, bukan paragraf-paragraf dan bukan subheading ; tanpa acuan Tanpa footnote/kutipan pustaka; Tanpa singkatan/akronim; Periksakan Bhs Inggrisnya ke ahli English

ABSTRAK DAN KATA KUNCI (2) Abstrak (2) Bersifat mandiri (stand alone). Paling banyak memuat 200 kata dalam bahasa Inggris dan 250 kata dalam bahasa Indonesia atau yang ditentukan oleh editor. Kata kunci (1) Merupakan kata/istilah yang paling menentukan/mempengaruhi/paling inti dalam KTI; Mengandung pengertian suatu konsep; Mengandung cukup informasi untuk indexing dan membantu dalam penelusuran. Dapat berupa kata tunggal dan kata majemuk dan terdiri antara 3 5 kata. Lazimnya dimulai dari yang paling umum dan penting dalam isi KTI.

Kata kunci (2) ABSTRAK DAN KATA KUNCI (3) Abstrak dan kata kunci ditulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia dengan tujuan agar hasil penelitian, tinjauan, ulasan, dan kajian perlu disebarluaskan baik pada cakupan nasional maupun internasional. Apabila KTI ditulis di luar bahasa Indonesia dan Inggris, maka penulisan abstrak dan kata kunci dalam bahasa Inggris harus tetap ada

PENDAHULUAN (1) Latar belakang Menjelaskan fenomena antara lain: teknis/sosial/kultural aktual bermasalah yang penting untuk diteliti/ditinjau/diulas/dan dikaji serta alasan ilmiah atau merepresentasikan teori yang didukung acuan pustaka. Perlu ada review mengenai penelitian/tinjauan/ulasan/dan kajian terkait yang pernah dilakukan sendiri maupun orang lain dan menjelaskan perbedaan dengan penelitian yang sedang dijalankan. Permasalahan atau Rumusan Masalah Semua bidang ilmu (dalam penelitian) fenomena yang ada wajib dikaitkan dengan konsep ilmu pengetahuan. Permasalahan yang terjadi diidentifikasikan dengan pertanyaanpertanyaan penelitian.

PENDAHULUAN (2) Tujuan dan Manfaat penelitian, tinjauan, ulasan/review, dan kajian Berisi atau menggambarkan tujuan dan manfaat dari penelitian/tinjauan, ulasan/review, dan kajian yang akan diperoleh dan keterkaitannya dengan apa yang telah dilaporkan/diperoleh sebelumnya. Tujuan disampaikan secara spesifik. Hipotesis (bila ada dapat dicantumkan) Tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Hipotesis dan operasionalisasi konsep mutlak diperlukan khususnya dalam penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian Laboratorium atau percobaan, dapat disampaikan jika dianggap perlu.

TINJAUAN PUSTAKA/TINJAUAN TEORITIS/LANDASAN TEORI Teori-teori yang mendukung atau yang relevan dengan kegiatan penelitian yang dilakukan. Penyajian scientific method atau landasan teori memerlukan acuan pustaka yang kuat, tajam dan mutakhir. Cara menyitir/mengutip pernyataan peneliti/penulis harus mengikuti ketentuan yang berlaku, yaitu sistem penomoran atau catatan perut (pengacuan berkurung). Tinjauan pustaka dibuat dengan mengemukakan hasil penelitian atau buku yang membahas subjek atau pendekatan teoritis yang sama sudah dilakukan orang lain atau penulis sendiri.

METODE (1) Didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu: rasional, empiris, dan sistematis dengan sasaran hasil penelitian dan yang mutakhir. Perlu acuan pustaka, apabila sudah pernah dipublikasikan sebelumnya mencerminkan seberapa valid metode yang digunakan. Mengemukakan cara bagaimana peneliti menangani penelitiannya, mulai dari dimensi pendekatan, cara data dikumpulkan, dan cara menganalisis datanya. Harus jelas sehingga dapat diulang oleh pembaca (resep). Metode yang mengacu pada orang lain tidak perlu ditulis ulang, sebutkan sumbernya, kecuali kalau ada modifikasi perlu dijelaskan modifikasinya.

METODE (2) Metode mencakup uraian dan penjelasan sebagai berikut: Penjelasan mengenai bahan dan peralatan serta metode yang digunakan (termasuk pisau analisis). Deskripsi/uraian mengenai prosedur yang dilakukan, meliputi: Penentuan/penetapan parameter /variabel; Metode pengumpulan data (sampling method); Metode pengolahan dan analisis data. Cantumkan rumusan matematisnya sehingga hasil numeriknya bisa dicek. Jelaskan cukup rinci sehingga metode ini dapat diulangi (repeatability).

HASIL DAN PEMBAHASAN (1) Penampilan/pencantuman/tabulasi data hasil penelitian yang dilaksanakan sesuai dengan metodologi; Analisis dan evaluasi terhadap data tersebut sesuai dengan formula hasil kajian teoritis yang telah dilakukan; Diskusikan atau kupas hasil analisis dan evaluasi, terapkan metode komparasi, gunakan persamaan, grafik, gambar dan tabel agar lebih jelas; Berikan interpretasi terhadap hasil analisis dan bahasan untuk memperoleh jawaban, nilai tambah, dan kemanfaatan terkait dengen permasalahan dan tujuan penelitian. Merupakan hasil analisis fenomena di wilayah penelitian yang relevan dengan tema sentral kajian, hasil yang diperoleh dapat berupa deskriptif naratif, angkaangka, gambar/tabel, dan suatu alat.

HASIL DAN PEMBAHASAN (2) Penulisan runut diawali dari pemeriksaan data (verifikasi dan/atau validasi), mengulas struktur dan hubungan antar kelompok analisisnya interpretasi hasil berdasar teori dan tidak bergeser dari alur yang telah ditetapkan oleh hipotesis. Hasil analisis berbentuk interpretasi (jika kualitatif); statistik atau tabulasi epsilon (jika kuantitatif). Hasil harus menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Berisi tentang penjelasan perbandingan hasil dengan hal lain yang memiliki kaitan maupun bagian dari suatu keragaman masalah yang telah dipublikasikan oleh orang lain, atau hasil dari penelitian sebelumnya jika merupakan rangkaian dari suatu kegiatan penelitian. Pembahasan ditulis dengan ringkas dan fokus kepada interpretasi dari hasil yang diperoleh, BUKAN pengulangan dari bagian hasil.

HASIL DAN PEMBAHASAN (3) Acuan pustaka dimunculkan bila harus membandingkan hasil atau pembahasan dengan publikasi sebelumnya. Hindari penyajian ilustrasi berwarna, kecuali jika warna mengandung arti dan keterangan ilustrasi memakai huruf yang jelas terbaca serta notasi yang lazim dan konsisten memakai notasi satuan. Ilustrasi : merupakan rangkuman dari hasil aktivitas/kegiatan penelitian yang dapat berupa tabel gambar, foto, dan sebagainya. Tabel dan gambar : harus memiliki judul dan diikuti detail eksperimen dalam legend yang harus dapat dimengerti tanpa harus membaca manuskrip. Pemakaian citra : harus disebutkan tahun dan sumber produknya, gambar dari acuan harus disebutkan sumbernya. Garis pada grafik: harus jelas terlihat berbeda satu dengan yang lain bila lebih dari satu kurva. Foto : tekstur yang jelas, kontras dapat menyajikan informasi selengkapnya. (300 dpi)

K E S I M P U L A N (1) Merupakan bagian akhir suatu tulisan ilmiah diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan atau hasil uji hipotesis tentang fenomena yang diteliti BUKAN tulisan ulang dari pembahasan, BUKAN ringkasan. Disampaikan secara singkat dalam bentuk kalimat utuh atau dalam bentuk penyampaian butir-butir kesimpulan secara berurutan. Kesimpulan khusus berasal dari analisis, sedangkan kesimpulan umum adalah hasil generalisasi atau keterkaitan dengan fenomena serupa di wilayah lain yang diacu dari publikasi terdahulu. Harus menjawab pertanyaan dan permasalahan riset yang diungkapkan pada pendahuluan. Pada produk peta disampaikan pada keterangan (bila memang ada pembahasan sebelumnya).

K E S I M P U L A N (2) Segitiga konsistensi yang penting untuk dipenuhi (masalah-tujuan-kesimpulan harus konsisten), sebagai upaya check dan recheck. SARAN (opsional) Dapat berisi rekomendasi akademik atau tindak lanjut nyata atas kesimpulan yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA (1) Disusun berdasarkan aturan masing-masing lembaga penerbit/publikasi ilmiah ada perbedaan istilah + cara, namun arti sama, + mengacu standar international Alasan perbedaan cara penyusunan daftar pustaka oleh masingmasing lembaga penerbit/publikasi ilmiah : untuk mempermudah pencantuman, efisiensi ruangan tulisan dan efisiensi & kemudahan pada penelusuran kembali melalui berbagai cara. Yang dijadikan acuan (hanya yang diacu yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka) acuan dari hasil komunikasi langsung : tidak dimasukkan di daftar acuan. Kemutakhiran pustaka acuan dilihat dari tahun publikasi pustaka acuan : paling lama dalam kurun lima tahun terakhir tergantung bidang.

DAFTAR PUSTAKA (2) Semakin banyak daftar pustaka yang diacu dari jurnal ilmiah terakreditasi/terbaru/internasional mutu tulisan semakin bagus. Terlalu banyak mengutip dari tulisan sendiri: kurang baik kecuali untuk bahan orasi ilmiah (minimal 30%). Semakin banyak sumber acuan primer (dibandingkan misalnya dengan textbook) semakin tinggi bobot dan mutu suatu tulisan. Persentase jumlah sumber acuan primer: berjumlah paling sedikit sepuluh sumber acuan dalam tulisan. Format penulisan dengan indeks nama maupun angka/nomor dapat diterima tergantung kelaziman dan batasannya disarankan: pemberian nomor indeks berdampak pada efisiensi ruangan (halaman) dan kemudahan penelusuran tanpa harus terpaku pada urutan alfabetis.

DAFTAR PUSTAKA (3) Pada produk peta, bila ada acuannya harus dicantumkan pada lembar keterangan. Sistem penulisan Daftar Pustaka disarankan merujuk kepada sistem, diantaranya: Modern Language Association (MLA); American Psychological Association (APA); The Chicago Manual of Style (CMS).

UCAPAN TERIMA KASIH (opsional) kepada siapa/organisasi/program yang patut diberi ucapan terima kasih. KOMPOSISI BAGIAN Pembagian persentase per bagian harus rasional dan proporsional (bila dimungkinkan).

TULISAN ILMIAH TULISAN ILMIAH ISI: HASIL PENELITIAN, HASIL TINJAUAN ILMIAH CIRI: FORMAT BAKU, BERSIH ETIKA KAJIAN, @ea2012 34

II. DALAM BENTUK PROSIDING (II.A.8)

STRUKTUR DAN KOMPOSISI PROSIDING Unsur Isi : sama dengan KTI untuk Jurnal Ilmiah, namun kurang mendalam Editing tidak seketat Jurnal Syarat untuk dinilai 10: tanggal, kata pengantar, tanya jawab

III.REVIEW/KAJIAN/KOMUNIKASI PENDEK

REVIEW: STRUKTUR DAN KOMPOSISI Format variasi: tidak ada metodologi vs ada metodologi (namun bentuk tidak rinci seperti KTI biasa) Ditulis oleh yang sudah jabatan Peneliti Madya keatas Minimal Daftar Pustaka : 25 Nilai tidak dibedakan dari KTI full paper

STRUKTUR DAN KOMPOSISI KOMUNIKASI PENDEK Seperti KTI lengkap, namun lebih singkat variasi: menjadi seperti extended abstract (tanpa sub bab) atau dengan Sub Bab Tujuan : memberitahukan bahwa penelitian baru sudah dilakukan dan masih berjalan menunggu hasil lengkap pengakuan dan tidak didahului peneliti lain Diindikasi di Jurnal : tanda di ujung atas, lembar terakhir Jurnal dikelompokkan

IV. DALAM BENTUK BUKU (II.A.2)/BAGIAN BUKU II.A.4)

PENDAHULUAN (1) Karya Tulis Ilmiah (KTI) : tulisan hasil penelitian dan atau pengembangan dan atau pemikiran yang disetujui oleh referee/penelaah/ penyunting, disebarluaskan untuk diketahui umum dan diterbitkan oleh suatu badan penerbit salah satunya: berupa buku (Peraturan Kepala LIPI No. 06/E/2009). Buku (arti sederhana): sebagai suatu bentuk format penyimpanan kumpulan informasi, umumnya mengenai satu topik tertentu dengan tingkat spesifikasinya yang beragam, dalam bentuk tulisan dan atau campuran dengan berbagai ragam bentuk ilustrasi yang bersifat tercetak atau secara digital yang dapat dibaca atau dapat dicetak ketika diperlukan.

PENDAHULUAN (2) Buku (pengembangan selanjutnya): ditujukan untuk kepentingan dunia keilmiahan disebut: buku ilmiah (textbook), yaitu: suatu format penyimpanan kumpulan informasi yang berasal dari berbagai sumber informasi yang berkualitas ilmiah. Beberapa ciri khas yang dijadikan dasar dalam penyusunan buku ilmiah, seperti Logis, Obyektif, Sistematis, Andal, Dirancangkan, Kontributif LOSADAK.

I S I (1) Persyaratan administratif mencakup: buku yang diterbitkan harus: Dikeluarkan oleh suatu badan usaha penerbitan (publishing house) di tingkat instansi/unit litbang pemerintah atau badan usaha penerbitan swasta nasional atau internasional + yang memiliki fungsi sebagai usaha penerbitan (publishing house). Memiliki ISBN : untuk terbitan tunggal atau terbitan revisi selanjutnya Melewati proses editorial, yang mencakup pemeriksaan kebenaran keilmuan dan tatabahasa. Isi paling sedikit 49 halaman (UNESCO).

Persyaratan kandungan isi mencakup : buku memiliki unsur minimal antara lain: Sampul dan Nama Penulis Karya Cipta Pengantar dan atau Pernyataan Pembuka lainnya Daftar Isi Pendahuluan Batang Tubuh Buku /Contents Ucapan Penghargaan dan Penghargaan/Credits (Opsional) Indeks Glossary (Opsional) Daftar Pustaka Bibliography (Opsional) Lampiran (Opsional) I S I (2)

Sampul & Nama Penulis Informasi mengenai : judul lengkap, nama penulis, nama editor/penelaah (bila diperlukan), afiliasi lembaga asal penulis, institusi penerbit, institusi pencetak, kota penerbitan, tahun penerbitan. Penempatan halaman judul berfungsi pula sebagai sampul utama buku tersebut yang dapat terbuat dari berbagai bentuk bahan, dengan berbagai variasi layout dan estetika halaman sampul. Karya Cipta PENJELASAN ISI (1) Mengandung informasi mengenai status kepemilikan baik untuk karya cipta penulisan maupun penerbitan buku. International Standard Book Number (ISBN) serta bila ada call number library/ International Standard Bibliographic Description (ISBD) sesuai dengan sistem yang diadopsioleh publishing house yang bersangkutan.

Pengantar dan atau Pernyataan Pembuka lainnya Merupakan halaman yang menyajikan: ungkapan baik dari penulis ataupun pihak ketiga untuk para pembaca, memuat penghargaan, alasan atau harapan dari terbitnya buku yang bersangkutan. Dapat dilanjutkan dengan halaman Foreword, yaitu ulasan singkat dari seseorang (penulis atau pihak ketiga) mengenai pandangan kualitas/nilai dari isi buku tersebut. Penempatan Foreword dapat juga diletakkan di halaman belakang. Daftar Isi (1) PENJELASAN ISI (2) Merupakan daftar organisasi kandungan sebuah buku yang dapat ditelusuri hingga ke bagian perletakannya (halaman).

PENJELASAN ISI (3) Daftar Isi (2) Mencakup daftar bagian bab atau turunanya dari isi buku dan bila ada daftar pendukung lainnya seperti; daftar tabel, gambar, ilustrasi, dan lain sebagainya mulai dari hal sampul hingga halaman penutup buku. Pendahuluan Mengandung ungkapan dari penulis yang menjelaskan apa yang terkandung dalam buku tersebut dan latar belakang pendekatan dari topik yang ditulis. Menjelaskan alur bagian buku (bab) yang terkandung serta bagaimana pembaca menggunakannya. Batang Tubuh Buku /Contents (1) Isi dari keseluruhan topik yang dibicarakan, yang diuraikan secara runut dalam bentuk tulisan per bagian bab, sub bab serta bagian bagian kecil bab lainnya yang disertai dengan berbagai format ilustrasi pendukung.

PENJELASAN ISI (4) Batang Tubuh Buku /Contents (2) Struktur dari setiap bab atau turunannya, mencerminkan jumlah informasi yang disajikan oleh penulis, jumlah suatu perbandingan yang dibuat baik diantara atau didalam setiap bab atau turunannya dan tingkat kepentingan pengungkapan dari setiap topik didalam struktur bab badan isi buku. Menunjukkan keterurutan isi tulisan + hubungan antar bab atau turunannya. Penggunaan bahasa : bahasa teknis ilmiah dengan ketertelusuran sumber isi yang merupakan suatu kompilasi informasi dari sumber sumber ilmiah asli yang dapat dengan mudah ditelusuri sumber aslinya. Format penulisan isi buku : berupa suatu karya tulis yang langsung dituliskan sumber sitasinya atau dirangkum terakhir di bagian Daftar Pustaka.

Ucapan Penghargaan/Credits (Opsional) Mengungkapkan isi hati penghargaan penulis terhadap berbagai pihak individu, lembaga, nara sumber atau lainnya yang dianggap berkontribusi positif selama proses penulisan dan penerbitan buku. Memuat daftar nara sumber sebagai pemegang hak cipta atas berbagai macam bentuk format ilustrasi (foto, grafik, tabel, dll) yang dipergunakan di dalam buku di luar dari bagian yang telah tersitasi dalam daftar Daftar Pustaka. Indeks PENJELASAN ISI (5) Sederatan susunan kata/kata-kata/peristilahan yang terkandung dalam buku yang menjadi kata penting bagi pembaca. Tersusun secara alfabetis dan dibarengi dengan penempatan keterangan pada halaman di mana kata-kata/peristilahan tersebut terdapat di dalam buku.

Glossary (Opsional) Kumpulan kamus singkat atas singkatan/kata-kata/peristilahan teknis tertentu yang perlu lebih diperjelas lagi maksud/pengertiannya. Ditulis secara alfabetis. PENJELASAN ISI (6) Daftar Pustaka Kandungan informasi yang ada dalam suatu buku ilmiah merupakan kompilasi sitasi dari berbagai sumber yang lebih dahulu terbit. Sehingga informasi yang dihadirkan bukan selalu buah pikiran pikiran penulis. Sumber asli hasil sitasi harus dicantumkan seluruhnya dengan lengkap dalam Daftar Pustaka.

Bibliography (Opsional) Merupakan sumber sumber informasi diluar format hasil karya tulis yang sudah dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Merupakan sumber informasi lain dari mana penulis mempelajari dan mendapatkan idea untuk penulisannya di dalam buku. Lampiran (Opsional) PENJELASAN ISI (7) Informasi tambahan diluar dari apa yang telah tercantum di dalam isi/badan buku. Tambahan informasi, dengan segala bentuk format tampilannya, yang lebih memperjelas apa yang telah disitir dalam isi buku.

UNSUR Sampul: sama dengan buku: namun ada editor karena kontributor terdiri dari beberapa orang penulis tiap Bab. Daftar isi sama dengan Buku namun tiap Bab dilengkapi nama penulis karena berbeda termasuk Bab Pendahuluan dan Bab Penutup. Isi tiap Bab lengkap unsur KTI SIFAT : Setiap Bab dapat berdiri sendiri karena ada Pendahuluan Kesimpulan/Penutup dan Daftar Pustaka namun ada jalinan benang merah topik dalam BUKU. UNSUR LAIN Sama seperti Buku BAGIAN BUKU (Bunga Rampai)

Unsur-unsur: Judul Ringkasan Eksekutif Konteks/hal penting yang jadi permasalahan: pernyataan jelas ttg fokus topik/isu, penjelasan singkat akar masalah/isu kebijakan, pernyataan singkat tentang implikasi kebijakan. Kritik/komentar dari kebijakan: pandangan singkat ttg kebijakan yg dipilih/diterapkan, mengapa kurang tepat Rekomendasi: penjelasan rinci langkah/pengukuran/perhitungan yang diperlukan untuk penerapan kebijakan Lampiran (opsional) Sumber bacaan (referensi) POLICY BRIEF (IV C)

UNSUR-UNSUR Nama instansi penulis Judul Nama penulis POLICY PAPER (II III) Latar Belakang: pernyataan tujuan nyatakan mengapa pembuat keputusan perlu pertimbangkan kebijakan terkait; tinjauan atas kebijakan terkait, persepsi publikdan penilaian atas efektivitas kebijakan terkait saat ini; pentingya perubahan Hasil sintesis: penjelasan alternatif pilihan kebijakan, pro dan kontra atas pilihan, idenrtifikasi implikasi lainnya Rekomendasi: identifikasi pilihan yang akan direkomendasikan, penyampaian secara jelas argumen pilihan lebih baik dari lainnya Implementasi: rekomendasi yang rinci: langkah2 spesifik (bagaimana & kapan) Lampiran (opsional): tabel2, penjelasan catatan akhir, bibliografi

Isi dan analisis pada makalah kebijakan : Alternatif2 kebijakan POLICY PAPER (2) Analisis biaya-manfaat: kualitatif atau kuantitatif (kelayakan implemntasi ekonomi + politik Kriteria yang jelas : untuk evaluasi masalah yang dihadapi dan alternatif kebijakan untuk dipertimbangkan Prediksi yang jelas indikator yang menunjukkan keberhasilan Policy paper yang sudah dimanfaatkan oleh pemerintah nilai di unsur III

Ethical Clearance: Pedoman Penilaian Etika Penelitian dan Publikasi acuan utama KEP LIPI (2011) 1. Diproduksi oleh MPR LIPI FGD tgl. 24 Okt 12 2. Sejak perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, kegiatan penelitian, hingga publikasi ilmiah 3. Kategori hal yang berkaitan penelitian: *Penyusunan penelitian *Clearance penelitian *Tim dan negosiasi dengan pihak terkait *Pembingkaian masalah penelitian *Pengumpulan dan bahan *Pembuktian hipotesis dan sintesis *Pelaporan dan penyebaran hasil 4. Berkaitan publikasi: umum, judul, pengarang, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, referensi, ucapan terima kasih Penilaian Mengisi Check list

TULISAN ILMIAH (2) BERSIH ETIKA (ETHICAL CLEARANCE) DALAM ISI KESELURUHAN, MELIPUTI: @ea2012 PENILAIAN (REVIEW) OLEH MITRABESATARI (PEER REVIEWERS) BERKOMPETEN 1. UMUM 2. JUDUL 3. PENGARANG 4. ABSTRAK 5. PENDAHULUAN 6. METODE 7. HASIL 8. PEMBAHASAN 9. REFERENSI 10.UCAPAN TERIMAKASIH 57

PENEGAKAN KODE ETIK PENELITIAN Kejelasan kode yang dilanggar Kejelasan kategori pelanggaran pemalsuan hasil penelitian (fabrication); pemalsuan data penelitian (falsification); pencurian proses dan/atau hasil (plagiat); pemerasan tenaga peneliti dan pembantu peneliti (exploitation); perbuatan tidak adil (injustice) sesama peneliti; kecerobohan yang disengaja (intended careless); penduplikasian (duplication). BUKU ELEKTRONIK KODE ETIK PENELITIAN TERLAMPIR

STANDAR KOMPETENSI PENELITI (berlaku 1 Januari 2012) 1. Peneliti Pertama (Jurnal tidak terakreditasi + KTI belum terbit + Laporan Teknis) 2. Peneliti Muda (KTI Jurnal terakreditasi + prosiding nasional + memimpin penelitian) 3. Peneliti Madya (Diklat Lanjutan + pembinaan kader peneliti + KTI Bagian Buku) 4. Peneliti Utama (KTI/Buku Nasional + membina kader ilmiah) atau yang nilainya equivalent: KTI international

PUSBINDIKLAT PENELITI-LIPI Jl. Raya Bogor KM 46, Cibinong 16916 Email: pusbindiklat@mail.lipi.go.id http://www.pusbindiklat.lipi.go.id