BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni sampai dengan Juli 2011 di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur

BAB III MATERI DAN METODE. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci, daging

Modul. Modul 32 BAB I PENDAHULUAN

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

III. BAHAN DAN METODE

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

PENGARUH LAMA PEMERAMAN TELUR ASIN TERHADAP TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN

BAB III MATERI DAN METODE. Denpasar, selama 3 bulan mulai dari Tanggal 21 Februari sampai dengan 22 Mei

Pengaruh Teknik Inkubasi Pada Pembuatan Telur Asin Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptiknya

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Islami

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA. Disusun oleh: Sandwi Devi Andri S1 teknik informatika 2F

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PELUANG BISNIS TELOR ASIN ASLI BREBES

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan penilaian organoleptik puding dilakukan dalam salah satu

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November Mei 2016

PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si

PENDAHULUAN. banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah. kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari

PENGARUH BERBAGAI METODE PENGASINAN TERHADAP KADAR NaCl, KEKENYALAN DAN TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN PADA TELUR PUYUH ASIN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

ANALISA KADAR IODIUM PADA TELUR ASIN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

T U G A S LINGKUNGAN BISNIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan jenis penelitian eksperimen faktorial (factorial design). Eksperimen

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Februari 2017 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

TELUR ASIN PENDAHULUAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

METODE. Waktu dan Tempat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

Telur Pidan, Tepung Telur, Mayones

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2014, bertempat di

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, asam lemak, mineral dan vitamin. Telur juga

Resep Kastengel Bawang Merah

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

3. METODOLOGI PENELITIAN

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Cobb umur 55 minggu yang di ambil bagian dadanya dan dipisahkan dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

A. Profil Usaha Telur Asin di Kecamatan Brebes

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Waktu

BISNIS TELOR ASIN KHAS BREBES

LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016-Januari 2017.

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program

Transkripsi:

BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni sampai dengan Juli 2011 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang. 3.1. Materi Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 28 telur itik segar dengan berat 60 g sampai 65 g yang terbagi menjadi 4 perlakuan. Bahan lain yaitu madu murni super dengan merk SENTOSA, semen putih dan air. Media pengasinan yang digunakan adalah bubuk batu bata merah, abu dan garam dengan perbandingan 4:3:3. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah rak telur (egg tray), ember, baskom, panci, kompor gas, alat suntik, kertas label dan piring kertas. 3.2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian adalah persiapan alat dan media, tahap pengasinan telur, penyuntikkan telur, perebusan telur dan pengujian parameter yang meliputi uji mutu hedonik dan uji kesukaan.

3.2.1. Persiapan Telur itik disiapkan sejumlah 28 butir, diusahakan dengan ukuran dan berat yang seragam antara 60 g sampai 65 g dan berasal dari satu lokasi peternakan. Media disiapkan yaitu dengan media pengasin yang terdiri dari garam, bubuk bata merah, abu gosok dan air secukupnya. Sebelum dilakukan penggaraman, terlebih dahulu telur dibersihkan dengan cara dilap dengan air hangat agar tidak ada kotoran yang menempel sehingga menghambat meresapnya garam ke dalam telur. Selanjutnya dilakukan proses penggaraman atau pembuatan telur asin. 3.2.2. Pengasinan telur asin Proses pembuatan telur asin meliputi pembuatan adonan pengasin dari campuran bubuk bata merah, garam dan abu gosok dengan perbandingan 4 : 3 : 3, kemudian diaduk sampai rata dan ditambahkan air sebanyak 2 liter sehingga menjadi adonan yang kental. Adonan dilumurkan ke permukaaan telur satu per satu hingga seluruh permukaan telur tertutup rapat. Telur yang sudah dilapisi adonan dimasukkan dalam ember dan disimpan selama 7 hari. Diagram alir pembuatan telur asin dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.2.3. Penambahan madu pada telur asin Setelah proses pengasinan, telur dibersihkan dan dicuci dengan air mengalir untuk membersihkan kotoran yang menempel kemudian dikeringkan dan dilap kering. Telur asin tersebut kemudian ditambah dengan madu dengan cara penyuntikan ke dalam telur dengan volume madu yang ditambahkan sesuai dengan perlakuan. Setelah selesai penyuntikan, lubang bekas jarum suntik yang ada pada cangkang ditutup dengan campuran semen putih, untuk selanjutnya telur-telur tersebut dinamai telur asin madu. Diagram alir pembuatan telur asin madu dapat dilihat pada Lampiran 2. 3.2.4. Perebusan Proses perebusan telur asin madu dengan cara : pertama-tama telur dimasukan ke dalam panci, lalu diisi air sampai diatas permukaan telur kemudian dipanaskan sampai air mendidih dan dibiarkan mendidih ± 30 menit. 3.2.5. Pengujian variabel Pengujian variabel penelitian ini meliputi pengujian rasa asin, bau amis dan tingkat kesukaan. Pengujian dilakukan secara organoleptik dengan menggunakan panelis agak terlatih sebanyak 25 orang dengan kriteria umur 18-25 tahun, termasuk kategori pria

dan wanita. Pengujian ini dilakukan dengan cara menyediakan telur asin madu yang sudah mengalami perlakuan dan diletakkan dalam wadah. Setiap perlakuan diberi kode berbeda menggunakan angka sebayak 3 digit dengan susunan tidak berurutan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode skoring. Panelis diminta untuk memberikan tanggapan secara spontan dengan mengisi kuisioner yang telah disediakan. Skor untuk rasa asin adalah 4 = Sangat Asin, 3 = Asin, 2 = Agak Asin, 1 = Tidak Asin, skor untuk bau amis adalah 4 = Sangat Amis, 3 = Amis, 2 = Agak Amis, 1 = Tidak Amis dan skor untuk tingkat kesukaan adalah 4 = Sangat Suka, 3 = Suka, 2 = Agak Suka, 1 = Tidak Suka. 3.3. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang dapat dikemukakan dari penelitian ini adalah : H 0 = Tidak ada pengaruh perlakuan penambahan madu pada telur asin terhadap tingkat kesukaan H 1 = Ada pengaruh perlakuan penambahan madu pada telur asin terhadap tingkat kesukaan 3.4. Analisis Data Data yang diperoleh dari uji organoleptik yang meliputi rasa asin, bau amis dan tingkat kesukaan diolah menggunakan sidik ragam. Apabila terdapat pengaruh

perlakuan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Kriteria penarikan kesimpulan adalah sebagai berikut : jika F hitung < F tabel, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, dan jika F hitung F tabel, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima.