BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat Indonesia (Umam et al., 2014). Ayam broiler memiliki keunggulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa. mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar glukosa dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berat tertentu dalam waktu relatif singkat (Rasyaf, 1994). Broiler umumnya

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

TINJAUAN PUSTAKA. jantan maupun betina muda berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman seledri sebagai berikut (Mursito, 2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANTIHIPERLIPIDEMIA YENI FARIDA S.FARM., M.SC., APT

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Kondisi Kandang Penelitian

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

I PENDAHULUAN. Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut menunjukan bahwa ayam lokal mempunyai potensi yang baik untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan di dalam tubuh untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Kadar Kolesterol Daging pada Ayam Broiler Ulangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki

PENDAHULUAN. dipertahankan. Ayam memiliki kemampuan termoregulasi lebih baik dibanding

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. sebagian hidupnya dilakukan ditempat berair. Hal ini ditunjukkan dari struktur fisik

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dapat terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Tingkat keperluan terhadap hasil produksi dan permintaan masyarakat berupa daging

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Domba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

1 Universitas Kristen Maranatha

Kilomikron dirakit dalam sel mukosa usus dan membawa triasilgliserol makanan, kolesterol, vitamin yang larut dalam lemak, dan Choles - ester teryl

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan pada kebutuhan energi utama ( predominant), pelaksanaan

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

Dislipidemia. Ema Rachmawati

Sumber asam lemak Lemak dalam makanan (eksogen) Sintesis de novo dari asetil KoA berasal dari KH / asam amino (endogen)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

MONASTEROL OBAT PENURUN KOLESTEROL DENGAN BAHAN ALAMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes,familyPhasianidae dan

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. warna kulit. Skin tag juga disebut achrochordon, softwart, soft fibroma, polip

I. PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan ayam pedaging. Ayam

Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

BAB I PENDAHULUAN.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

PENGANTAR. Latar Belakang. Konsumsi daging telah dikenal dan menjadi pola hidup masyarakat sejak

LIPOPROTEIN. Ana Andriana, S.Si Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran - UNIZAR. Ana Andriana 1

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Berat Basah. Tabel 7. Pengaruh Perlakuan terhadap Berat Basah Usus Besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Ayam broiler atau ayam pedaging merupakan salah satu komoditi unggas yang memiliki pengaruh besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia (Umam et al., 2014). Ayam broiler memiliki keunggulan yaitu pertumbuhan yang cepat, sehingga membutuhkan waktu yang cenderung singkat untuk dipanen (Risnajati, 2012). Pertumbuhan ayam broiler dipengaruhi oleh genetik, nutrien pakan, kontrol penyakit, manajemen pemeliharaan, perkandangan dan manajemen produksi (Budiansyah, 2010). Produktivitas yang optimal pada ayam broiler dapat dicapai dengan sistem peternakan instensif modern, dengan menggunakan bibit unggul, pakan yang berkualitas dan memiliki nutrien cukup serta perkandangan yang nyaman untuk ternak (Nuriyasa, 2003). Produktivitas ayam broiler juga dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Suhu lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan ternak mampu mengoptimalkan produktivitas ternak (Umam et al., 2014). Ayam broiler dapat dipanen pada umur 5 minggu dengan bobot hidup yang mencapai 2 kg. Ayam broiler memiliki perlemakan yang tinggi, karena ayam broiler memiliki nafsu makan yang tinggi tetapi malas bergerak sehingga menyebabkan terjadinya timbunan lemak yang nantinya akan disimpan pada jaringan bawah kulit, abdomen dan intramuskuler (Pratikno, 2011).

5 2.2. Suhu dan Kelembaban Optimal Ayam Broiler Suhu lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang mampu mempengaruhi produktivitas ayam broiler (Umam et al., 2014). Indonesia merupakan negara tropis dengan rata-rata suhu mencapai 33 34 o C. Suhu yang baik untuk pemeliharaan ayam broiler yaitu seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Suhu Pemeliharaan Ayam Broiler Umur Suhu --------------------( o C)-------------------- Hari 1 2 29 31 Hari 3 4 28 Hari 5 7 27 Minggu 2 24 26 Minggu 3 21 23 Minggu 4 19 21 Minggu 5 18 20 Sumber: Nova et al. (2014) Suhu lingkungan yang tinggi menyebabkan ayam broiler terkena cekaman panas. Respon cekaman panas secara langsung menimbulkan mekanisme pengaturan suhu tubuh melalui panting, sedangkan respon cekaman panas secara tidak langsung yaitu konsumsi pakan menurun dan konsumsi air minum meningkat (Ximenes et al., 2018 ). Kelembaban yang baik untuk ayam broiler yaitu 50 70% (Borges et al., 2004). 2.3. Metabolisme Lemak pada Ayam Broiler Metabolisme lemak merupakan proses pemanfaatan lemak yang berasal dari pakan tercerna, yang diabsorbsi oleh tubuh untuk dimanfaatkan oleh tubuh

6 (Bariyah, 2008). Metabolisme lemak dibagi menjadi dua jalur, yaitu jalur eksogen dan jalur endogen. Jalur eksogen merupakan sintesis lemak yang berasal dari pakan yang dikonsumsi, dimana lemak akan diserap enterosit mukosa usus halus dalam bentuk asam lemak dan kolesterol. Asam lemak akan diubah menjadi trigliserida, sedangkan kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol estrer. Trigliserida dan kolesterol akan berikatan dengan fosfolipid dan apolipoprotein menjadi lipoprotein atau kilomikron. Lipoprotein akan masuk ke saluran limfa dan dialirkan oleh darah. Trigliserida pada lipoprotein akan diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak bebas yang akan menuju sel otot dan jaringan lemak untuk disimpan dalam bentuk trigliserida. Lipoprotein kolesterol yang lain akan dimetabolisme dalam hati menjadi asam empedu yang berperan dalam sistem pencernaan dan sisa kolesterol yang tidak dimetabolismekan akan dikeluarkan melalui saluran empedu menjadi asam empedu, serta akan didistribusikan melalui hati ke jaringan tubuh melalui jalur endogen (Smaolin dan Grosvenor, 1997). Jalur endogen diawali dengan pengubahan karbohidrat yang berlebihan oleh hati menjadi asam lemak, kemudian diubah menjadi trigliserida. Trigliserida dan kolesterol akan berikatan dengan apolipoprotein menjadi very low density lipoprotein (VLDL) yang berfungsi membawa lemak trigliserida dan mengirimkan ke sel-sel tubuh dan dialirkan melalui darah. Very low density lipoprotein (VLDL) dimetabolismekan oleh enzim lipoprotein lipase menjadi intermediate density lipoprotein (IDL) dan akan dipecah menjadi low density lipoprotein (LDL). Low density lipoprotein (LDL) memiliki fungsi mengangkut

7 kolesterol untuk diedarkan ke seluruh jaringan perifer pembuluh nadi. High density lipoprotein (HDL) memiliki fungsi mengangkut kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk diubah menjadi VLDL dan IDL sehingga memiliki arah transport dari jaringan ke hati untuk diproses kembali (Smaolin dan Grosvenor, 1997). Ilustrasi 1. Metabolisme Lemak (Smaolin dan Grosvenor, 1997) 2.4. Darah Darah merupakan cairan tubuh yang berfungsi sebagai transportasi substrat metabolik yang dibutuhkan oleh seluruh bagian tubuh, seperti oksigen, hormon, asam amino, asam lemak, karbondioksida dan nutrien (Iriyanti dan Suhermiyati, 2015). Plasma lemak darah memiliki lima fraksi lipoprotein yaitu

8 kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprtoein (HDL) (Dalimartha, 2003). Darah akan mengangkut kelebihan kolseterol dalam bentuk HDL untuk dikembalikan ke dalam hati yang kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu. 2.5. Kolesterol Kolesterol merupakan senyawa lemak yang tidak larut di dalam darah, sehingga perlu berinteraksi menjadi senyawa lipoprotein (Sulistyoningsih, 2014). Kolesterol pada ayam broiler umumnya sebanyak 79-180 mg/dl (Melluzi et al., 1992). Kolesterol dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan asam folat, hormon adrenal, estrogen, androgen, progesteron dan cairan empedu. Kolesterol pada tubuh disintesis oleh hati (Harper et al., 1980). Kolesterol dalam tubuh diangkut oleh low density lipoprotein (LDL) untuk ditransportasikan ke sel-sel tubuh dan dimanfaatkan, sedangkan kolesterol berlebih akan diangkut oleh high density lipoprotein (HDL) untuk dibawa kembali ke hati agar dapat diuraikan dan dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam empedu (Lehninger, 1982). Cekaman panas mampu mempengaruhi sel hati. Sel hati merupakan salah satu sel yang digunakan untuk tempat biosintesis. Apabila ternak mengalami cekaman panas, rangsangan panas akan menyebabkan asam lemak bergerak bebas dan biosintesis kolesterol mudah terjadi sehingga kolesterol menjadi tinggi (Setyadi et al., 2013). Peningkatan kolesterol juga dipengaruhi karena ternak yang cenderung kurang bergerak sehingga terjadi timbunan lemak. Kadar kolesterol darah

9 dipengaruhi oleh pakan dan biosintesis de novo. Kadar kolesterol darah juga dipengaruhi oleh optimalisasi kerja organ tubuh ternak yang berperan dalam produksi kolesterol (Pilliang dan Djojosoebagio, 2006). Ayam broiler memiliki kemampuan dalam mensintesis kolesterol secara de novo, dimana kadar kolesterol di dalam tubuh akan dipertahankan (Daniels et al., 2009). Lama waktu sintesis kolesterol darah dipengaruhi oleh kemampuan organ hati dan empedu serta nutrien dalam pakan yang dikonsumsi (Wijaya et al., 2013). 2.6. Trigliserida Trigliserida merupakan jenis lemak yang mengandung banyak energi. Kadar trigliserida dipengaruhi oleh akumulasi lemak, dimana akumulasi lemak yang tinggi menyebabkan kadar trigliserida meningkat. Trigliserida merupakan bahan baku terbentuknya LDL. Trigliserida akan berikatan dengan apolipoprotein menjadi very low density lipoprotein (VLDL) yang berfungsi membawa lemak trigliserida dan mengirimkan ke sel-sel tubuh dan dialirkan melalui darah. Very low density lipoprotein (VLDL) dimetabolismekan oleh enzim lipoprotein lipase menadi intermediate density lipoprotein (IDL) dan akan dipecah menjadi low density lipoprotein (LDL) (Smaolin dan Grosvenor, 1997). Sintesis trigliserida dalam membentuk lipoprotein terjadi di dalam hati (Bariyah, 2008). Trigliserida dipecah oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol (Wijaya et al., 2013). Kadar trigliserida pada ayam broiler normalnya sebanyak <150 mg/dl (Basmacioglu dan Ergul, 2005)

10 2.7. Lipoprotein Lipoprotein merupakan ikatan dari lipid dengan protein pada darah yang berfungsi mengikat trigliserida dan kolesterol tak larut air, agar mampu dideposisikan ke seluruh sel tubuh. Lipoprotein dibagi menjadi dua yaitu low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL) (Hasanuddin et al., 2013). High density lipoprotein (HDL) merupakan lipoprotein yang berfungsi mengontrol kolesterol, dengan cara membawa kelebihan kolesterol ke hati (Bariyah, 2008). High density lipoprotein (HDL) memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga mampu keluar masuk sel dan tidak terjadi penggumpalan (Hasanuddin et al., 2013). Kolesterol yang diangkut oleh HDL ke hati digunakan sebagai bahan baku pembentukan garam empedu dan hormon steroid. High density lipoprotein (HDL) pada ayam broiler normalnya sebanyak 40 60 mg/dl (Manoppo, 2007). Low density lipoprotein (LDL) merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol dan berbahaya jika kadarnya berlebihan (Hasanuddin et al., 2013). Low density lipoprotein (LDL) mengandung 25% protein, 45% kolesterol dan sisanya fosfolipid serta trigliserida. Low density lipoprotein (LDL) memiliki fungsi untuk mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan tubuh (Hasanuddin et al., 2013). Low density lipoprotein (LDL) memiliki ukuran partikel yang lebih besar jika dibandingkan dengan HDL, sehingga apabila kadar LDL berlebihan akan menyebabkan penyumbatan. Kadar LDL pada ayam broiler sebanyak < 130 mg/dl (Basmacioglu dan Ergul, 2005).