ANALISIS GERAKAN MASSA TANAH AKIBAT PERUBAHAN MUKA AIR TANAH Novita Landa Lebang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH

Gambar 1.1 Jalur tektonik di Indonesia (Sumber: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2015)


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara menggunakan pendekatan Rock Mass Rating (RMR). RMR dapat

Pada ujung bawah kaki timbunan terlihat kelongsoran material disposal yang menutup pesawahan penduduk seperti terlihat pada Gambar III.27.

BAB V PENUTUP. Melalui analisa dan perhitungan nilai faktor keamanan yang telah

1 BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi terluas yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

PENENTUAN JENIS KONSTRUKSI ANTARA TIMBUNAN TINGGI DENGAN JEMBATAN PADA KONSTRUKSI JALAN TOL.

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL

BAB I PENDAHULUAN. ditemui diberbagai kota kota besar di Indonesia khususnya di DKI Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

REKAYASA GEOTEKNIK DALAM DISAIN DAM TIMBUNAN TANAH

ANALISIS DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL TANAH LUNAK DI BAWAH PILED-GEOGRID SUPPORTED EMBANKMENT

STUDI STABILITAS SISTEM PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN KERETA API CIREBON KROYA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut PT. Mettana (2015), Bendungan Jatigede mulai dibangun pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. geologis tanah yang ada di Indonesia, kiranya hal tersebut sangat sulit untuk

TUGAS AKHIR. Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Sarjana di Program Studi Teknik Sipil. Disusun Oleh NIM NIM

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 3, No. 2 : , September 2016

Gambar 5.20 Bidang gelincir kritis dengan penambahan beban statis lereng keseluruhan Gambar 5.21 Bidang gelincir kritis dengan perubahan kadar

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA STABILITAS LERENG DAN ALTERNATIF PENANGANANNYA (STUDI KASUS : JALAN TOL SEMARANG SEKSI A KM-5)

DAFTAR ISI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.

NOMOR 63 EW SEMARANG-BAWEN-SALATIGA JALAN TOL PANORAMIK. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

(FORENSIC GEOTECHNICAL ENGINEERING) TOPIK KHUSUS CEC 715 SEMESTER GANJIL 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE SLICE (METODE JANBU) (Studi Kasus: Jalan Manado By Pass I)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sedang dihadapi masyarakat di Provinsi Sumatera

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN. 1. Ketidakstabilan material sehingga terjadinya gerakan lereng yang mengubah bentuk geometrinya.

LOKASI BH 140 (35+782)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Desa Pelabuhan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pulau-pulau : Kalimantan, Sumatera dan Irian Jaya. Gambut adalah tanah lunak,

Stabilitas Lereng Menggunakan Cerucuk Kayu

Analisa Alternatif Penanggulangan Kelongsoran Lereng

Analisa Kestabilan Tower SUTT PLN Dan Perencanaan Perkuatan Talud Di Sekitar Tower (Studi Kasus Tower SUTT T.09 PLTU Waru Gresik)

Solo. Reza Febriano, S.IP,ST,MT. Arie Irianto, ST,MT. Kepala Seksi Perencanaan Teknik. Staf Madya Divisi Pembangunan. Surabaya, November 2008

PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lereng, hidrologi dan hidrogeologi perlu dilakukan untuk mendapatkan desain

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN AIR PORI PADA TANAH LUNAK DI BAWAH PILED - GEOGRID SUPPORTED EMBANKMENT. Oleh: Adhe Noor Patria.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah lunak. Beberapa solusi perkuatan untuk tanah lunak antara lain adalah

PERMODELAN TIMBUNAN PADA TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS. Rosmiyati A. Bella *) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM 1.2. LATAR BELAKANG MASALAH

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR

2.2 Data Tanah D. YULIANTO 1. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Berau Coal merupakan salah satu tambang batubara dengan sistim penambangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN TANAH SUBGRADE DI BAWAH BADAN JALAN TOL RUAS GEDAWANG-PENGGARON STA SEMARANG JAWA TENGAH

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

Analisis Stabilitas Lereng dalam Penanganan Longsoran di Jalan Tol Cipularang Km dan Km Menggunakan Metode Elemen Hingga (FEM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP KESTABILAN DINDING MSE DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL DI DAERAH REKLAMASI MALALAYANG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

LEMBAR PENGESAHAN MOTTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA DAN PENANGANAN KESTABILAN RUAS JALAN MUARO KALABAN TANAH BADANTUANG KILIRAN JAO SIJUNJUNG KM DAN KM (B1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Perkuatan Longsoran Badan Jalan Pada Ruas Jalan Sumedang-Cijelag KM Menggunakan Tiang Bor Anna Apriliana

BAB I PENDAHULUAN. Posisi Propinsi Riau yang berada di daerah pesisir dan dataran. rendah menyebabkan sebagian besar daerahnya mempunyai tanah dasar

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

PERENCANAAN PERKUATAN TANGGUL UNTUK PROYEK NORMALISASI ALIRAN KALI PORONG. Muhammad Taufik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

- : Jalur utama Bandung-Cirebon BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. RINGKASAN... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN...

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di segala bidang dan daerah, terlebih pengembangan kawasan berkembang dan sentra ekonomi terpadu, maka pemerintah melalui instansi terkait memberikan fasilitas pembangunan sarana infra struktur. Hal dimaksud ditindak lanjuti dengan pembangunan sarana atau moda transportsi darat berupa pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan antar kota dan provinsi, serta penyediaan sarana transportasi umum. Penyediaan sarana prasarana seperti gedung, jalan, jembatan dan infrastruktur yang memadai, telah mendorong para peneliti untuk lebih melakukan kajian tentang efisiensi dan kelayakan dari moda transportasi tersebut. Pemerintah dengan program pembangunan dan peningkatan jalan, antara lain pembangunan Jalan Tol Semarang Solo yang di harapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan akan prasarana jalan, tetapi juga di harapkan dapat mengembangkan sektor yang lain seperti perekonomian, sosial budaya dan sebagainya. Jalan Tol Semarang Solo yang terletak di Provinsi Jawa Tengah merupakan konsorsium PT. Jasa Marga dan Pemerintah Daerah Jawa Tegah dengan jarak kurang lebih 75,7 Km. Pembangunan Jalan Tol Semarang Solo secara topografi maupun kondisi geologinya terletak di daerah yang labil dan sering terjadi gerakan tanah yang bersifat rayapan (creep). Konstuksi ini terletak di daerah perbukitan dan lembah, sehingga untuk mendapatkan elevasi yang sesuai dengan standar Jalan Tol memerlukan suatu konstruksi tanah timbunan yang cukup tinggi. Konstruksi Jalan Tol Semarang Solo juga berada di atas lapisan tanah yang di dominasi lapisan lempung dan batuan lempung berserpih (clayshale), merupakan jenis tanah dengan karakteristik yang sangat mudah melapuk apabila terekspose karena proses penggalian pada saat konstruksi. Akibat 1

lemahnya lapisan clayshale ini dikuatirkan dapat menimbulkan pergerakan konstruksi timbunan maupun konstruksi jalan yang terdapat di atasnya. Pergerakan tanah ini dapat di prediksi terlebih dahulu untuk meminimalkan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Berdasar alasan tersebut penulis bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui perilaku lereng dan konsruksi Jalan Tol Semarang Solo akibat perubahan tinggi muka air yang di khawatirkan dapat terjadi dengan menggunakan program Plaxis 8.2. I. 2 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari penelitian ini di lakukan adalah sebagai berikut: 1. mengetahui kondisi alami lereng sebelum dilaksanakan proses konstruksi, 2. mengetahui respon deformasi lereng pada saat dilakukan proses konstruksi baik itu pada tahapan penggalian, penimbunan maupun tahapan pemasangan soldiers pile, 3. mengetahui respon deformasi lereng dan kostruksi jalan tol dengan memberikan simulasi pengaruh beban lalu lintas dan gempa, 4. mengetahui seberapa tinggi muka air tanah maksimum yang dapat di tolerir oleh sistem perkuatan soldiers pile yang telah dilaksanakan pada Jalan Tol Semarang Solo STA 5+739, 5. mengetahui respon deformasi lereng dan konstruksi akibat terjadinya kenaikan tinggi muka air tanah pada kondisi tinggi muka air tanah maksimum. Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam menjaga keamanan pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung pada Pembangunan Jalan Tol Semarang Solo maupun pada saat konstruksi telah di gunakan nantinya, 2

2. dapat menjadi referensi dan bahan pertimbangan, bila akan mendirikan konstruksi pada lahan dan kondisi permasalahan yang sama khususnya pembangunan jalan di tempat lain, 3. dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu geoteknik yang terkait dengan stabilisasi lereng, sehingga dapat memberikan masukan penanganan kestabilan lereng. I. 3 Batasan Masalah Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, di berikan batasan-batasan masalah sebagai berikut: 1. penelitian ini hanya meninjau titik Sta. 5+739 yang merupakan titik stasiun yang memiliki hasil pengamatan pergerakan di lapangan (inclinometer) sebagai data validasi, 2. data tanah diperoleh berdasarkan uji di lapangan dan laboratorium pada Laporan Penyelidikan Tanah Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Semarang Solo, 3. analisis deformasi maupun perilaku lainnya merupakan analisis 2 D dengan menggunakan program Plaxis 8.2 dengan berbagai perameter tanah dan parameter tiang yang di gunakan pada kegiatan Pembangunan Jalan Tol Semarang Solo sebagai data input pada program Plaxis 8.2, 4. massa timbunan tanah dimodelkan sebagai material elastic plastic, dan soldiers pile dimodelkan sebagai model beam dengan kriteria yang digunakan dalam analisis konstruksi ini secara keseluruhan yaitu menggunakan kriteria keruntuhan Mohr Coulomb, 5. penggunaan program Plaxis 8.2 di gunakan untuk perkiraan besar deformasi dan perilaku yang terjadi pada massa timbunan setinggi 20-22 meter yang di perkuat dengan soldiers pile dan tinggi muka air yang nantinya sebagai 3

masukan merupakan tinggi muka air dari hasil bor mesin pada lokasi Jalan Tol Semarang Solo, 6. penelitian ini juga mempertimbangkan beban perkerasan jalan tol dan lalu lintas di atasnya sebagai beban vertikal dan beban gempa sebagai beban horizontal. I. 4 Keaslian Penelitian yang pernah di lakukan pada pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo sebelumnnya antara lain sebagai berikut: 1. Dayanun, 2012, mengenai Evaluasi Gerakan Massa Tanah Timbunan dengan Sistem Subdrain dan Perkuatan Berdasarkan Simulasi Numeris pada Jalan Tol Semarang Solo, yang bertujuan mengetahui pengaruh dan stabilitas lereng setelah penempatan subdrain sebagai pengendali muka air tanah yang ditempatkan pada struktur lereng, 2. Tumanduk, 2012, mengenai Simulasi Numeris Penggunaan Soldiers Pile pada Tanah Timbunan Badan Jalan Tol Semarang Solo seksi II Gedawang Penggaron, yang bertujuan mengetahui pengaruh dan stabilitas lereng akibat dari perkuatan bored pile yang divariasi panjang dan posisi penempatan tiang pada struktur lereng, 3. Ismanti, 2012, mengenai Analisis Perilaku Timbunan dengan Perkuatan Geosintetik menggunakan Program Plaxis, 4. Febrianto, 2010, mengenai Analisis Numeris Stabilitas Lereng Timbunan di atas Tanah Weathered Clayshale. Sepanjang pengetahuan peneliti dan referensi yang telah di tinjau sebelumnya, belum ada penelitian yang membahas tentang seberapa besar pengaruh perubahan tinggi muka air tanah pada kestabilan massa tanah timbunan yang telah diperkuat dengan soldiers pile pada konstruksi jalan, khususnya pada Jalan Tol Semarang - Solo. Simulasi numeris pada penelitian ini akan meneliti 4

tentang besarnya displacement dan safety factor (SF) pada tanah timbunan dengan perkuatan soldiers pile sesuai tahapan konstruksi dan pada variasi kondisi Ground Water Level (GWL) dengan software Plaxis versi 8.2, dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut di atas masih bersifat asli. 5