BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN A DATA HASIL PERCOBAAN

LAMPIRAN A DATA HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

REMEDIASI PASIR TERKONTAMINASI DENGAN METODE PENCUCIAN KOLOM DENGAN PENINGKATAN SURFAKTAN BERBAHAN BAKU SODIUM DODECYL SULPHATE (SDS) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Proporsi Protein kasar limbah (%) (% BK) Palabilitas. Limbah jagung Kadar air (%)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. ekosistem di dalamnya. Perkembangan industri yang sangat pesat seperti

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

PENENTUAN MASSA DAN WAKTU KONTAK OPTIMUM ADSORPSI KARBON GRANULAR SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT Pb(II) DENGAN PESAING ION Na +

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

3. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perindustrian. Penggunaan logam krombiasanya terdapat pada industri

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

BAB III METODE PENELITIAN

4 Hasil dan Pembahasan

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN SERAT DAUN NANAS (ANANAS COSMOSUS) SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA TEKSTIL RHODAMIN B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN

Bioremediasi Limbah Cair Tercemar Kromium (Cr) Menggunakan Mixed Culture Bakteri Bacillus subtilis dan Bacillus megaterium.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

I. PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Salah satu faktor terpenting

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KADAR LOGAM TEMBAGA(II) DI AIR LAUT KENJERAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN

ADSORPSI IOM LOGAM Cr (TOTAL) DENGAN ADSORBEN TONGKOL JAGUNG (Zea Mays L.) KOMBINASI KULIT KACANG TANAH (Arachis Hypogeal L.) MENGGUNAKAN METODE KOLOM

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari - Juli tahun 2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. coba untuk penentuan daya serap dari arang aktif. Sampel buatan adalah larutan

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai flokulan alami yang ramah lingkungan dalam pengolahan

TUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM PENANGANAN LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR AKTIF DAN LUMPUR AKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

BAB III BAHAN DAN METODE

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Selama dua dasawarsa terakhir, pembangunan ekonomi Indonesia

PEMBUATAN KHITOSAN DARI KULIT UDANG UNTUK MENGADSORBSI LOGAM KROM (Cr 6+ ) DAN TEMBAGA (Cu)

PENDAHULUAN. terluas di dunia. Hutan mangrove umumnya terdapat di seluruh pantai Indonesia

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

KAJIAN AWAL ADSORBEN DARI LIMBAH PADAT LUMPUR AKTIF. INDUSTRI CRUMB RUBBER PADA PENYERAPAN LOGAM Cr

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di beberapa negara seperti di Indonesia telah

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI KULIT DURIAN (Durio zibethinus L.) SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM KADMIUM (II)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pencemaran logam berat di lingkungan merupakan masalah serius karena kelarutan dan mobilitasnya menimbulkan toksisitas dan ancaman bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia [1]. Logam-logam berat tersebut berasal dari aktifitas manusia seperti buangan rumah tangga, buangan sisa industri yang tidak terkontrol yang mengalir ke perairan dan pembakaran hidrokarbon dan batu bara diantaranya ada yang melepaskan senyawa logam berat ke udara kemudian bercampur dengan air hujan dan mengalir juga ke perairan. Adanya logam berat di perairan, berdampak negatif dan berbahaya, baik secara langsung terhadap kehidupan organisme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat (PPLH- IPB, 1997) yaitu: 1. Sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan dan keberadaannya secara alami sulit terurai (dihilangkan). 2. Dapat terakumulasi dalam organisme, termasuk kerang dan ikan, serta akan membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsi organisme tersebut. 3. Mudah terakumulasi pada sedimen, sehingga konsentrasinya selalu lebih tinggi dari konsentrasi logam dalam air. Selain itu sedimen mudah tersuspensi karena pergerakan massa air yang akan melarutkan kembali logam yang dikandungnya ke dalam air, sehingga sedimen berpotensi menjadi sumber pencemar sekunder dalam rentang waktu tertentu. Hembusan angin yang kuat juga dapat mengangkat debu, pasir, bahkan material yang lebih besar ke muara. Makin kuat hembusan angin maka daya angkutnya akan semakin kuat. Semua material batuan yang terendap dalam muara yang diangkut oleh air dan angin akan mengalami proses sedimentasi [2]. Hal ini menyebabkan logam-logam berat terakumulasi pada pasir maupun komponen tanah yang lebih kompleks. 1

Remediasi/pencucian pasir dapat digunakan sebagai metode untuk menghilangkan kontaminan [3]. Dalam praktis remediasi, karena kontaminan melekat pada permukaan partikel pasir dan biasanya memiliki kelarutan air rendah juga bersifat aditif seperti asam, surfaktan dan agen chelating sering ditambahkan ke dalam cairan pencuci untuk melarutkan kontaminan dari pasir. Keberhasilan penerapan remediasi pasir terkontaminasi dengan metode pencucian surfaktan dipengaruhi oleh beberapa faktor ilmiah, seperti: potensi molekul surfaktan berinteraksi dan mendesorpsi ion logam pada permukaan pasir dan kemampuan surfaktan terdispersi ke target kontaminan pada area pori [4]. Adanya larutan SDS, memungkinkan tipe interaksi inner-sphere menjadi interaksi tipe outer-sphere dan logam terdesorpsi ke larutan surfaktan karena adanya pengaruh mekanik dari aliran. Ion logam yang terdesorpsi kemudian berinteraksi dengan misel surfaktan pada area interpartikel pori. Surfaktan adalah kelompok bahan kimia amfifilik yang mengandung kedua hidrofilik dan bagian hidrofobik dalam struktur molekul secara bersamaan. Struktur molekul yang unik dari surfaktan memungkinkan untuk meningkatkan kelarutan kontaminan dalam pasir terkontaminasi, terutama untuk senyawa organik hidrofobik [5]. 2

Beberapa Penelitian Remediasi Pasir Terkontaminasi Dengan Surfaktan yang telah dilakukan disajikan pada tabel 1.1 : Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Remediasi Pasir Terkontaminasi Dengan Surfaktan No. Peneliti Judul Hasil 1. Anhua Long Surfactant flushing Molekul surfaktan menyerap a,b, Hui Zhang a,, Yang Lei a (2014) remediation of toluene contaminated soil. pada permukaan PAH sebagai hemimicelles, menyebabkan tolakan antara kelompok, grup kepala molekul surfaktan dan partikel tanah, yang memicu pemisahan kontaminan. 2. Chenju Liang, Evaluation of Surfactant Pencucian merupakan metode Cheng-Lin Flushing for Remediating yang efektif dan ekonomis. Hsieh (2015) EDC-tar Contamination 3 Bode Haryanto, Chien-Hsiang Chang (2014) Foam-enhanced removal of adsorbed metal ions from packed sands with biosurfactant solution flushing Adanya larutan SDS, memungkinkan tipe interaksi inner-sphere menjadi interaksi tipe outer-sphere dan logam terdesorpsi ke larutan surfaktan karena adanya pengaruh mekanik dari aliran. 4 Xuhui Mao Rui Jiang Wei Xiao Use of Surfactants for the Remediation of Contaminated Surfaktan dapat meningkatkan desorpsi polutan dari tanah, Jiaguo Yu soils: A Review dan memacu proses (2014) bioremediasi. Hasil beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan menunjukkan logam berat dari pasir terkontaminasi berhasil terdesorpsi dengan metode pencucian dengan surfaktan. Dalam studi ini ditinjau pengaruh laju alir surfaktan (SDS) dan konsentrasi surfaktan (SDS) terhadap kemampuan mencuci/remediasi pasir terkontaminasi logam Cd 2+ pada kolom. 3

Interaksi antara ion logam dengan permukaan pasir akan mempengaruhi sifat dan tahap proses desorpsi ion logam dalam proses remediasi [4]. Beberapa faktor ilmiah yang layak dipertimbangkan dalam remediasi pasir terkontaminasi adalah potensi molekul surfaktan berinteraksi dan mendesorpsi ion logam pada permukaan pasir dan kemampuan surfaktan terdispersi ke target kontaminan pada area pori. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah: 1. Bagaimana pengaruh konsentrasi SDS terhadap pencucian/remediasi pasir terkontaminasi logam Cd 2+. 2. Bagaimana pengaruh Laju alir SDS terhadap logam berat yang terdesorpsi dari pasir terkontaminasi logam Cd 2+. 3. Bagaimana pengaruh pengambilan effluent setiap 4 pore volume terhadap removal logam yang dicuci. Menghitung kinetika pencucian pasir terkontaminasi Cd 2+. 1.3 TUJUAN PENILITIAN Penelitian ini bertujuan: 1. Mempelajari pengaruh konsentrasi SDS terhadap pencucian/remediasi pasir terkontaminasi logam Cd 2+. 2. Mempelajari pengaruh laju alir SDS terhadap pencucian/remediasi pasir terkontaminasi logam Cd 2+. 3. Mempelajari pengaruh pengambilan pengambilan effluent setiap 4 pore volume terhadap removal logam yang dicuci. Menghitung kinetika pencucian pasir terkontaminasi Cd 2+. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah 1. Memberikan informasi tentang kemampuan pasir mengadsorpsi logam Cd 2+ pada kasus studi ini. 2. Memberikan informasi tentang kemampuan surfaktan dalam mendesorpsi logam Cd 2+ kontaminan. 4

3. Memberikan informasi tentang teknologi remediasi dengan surfaktan pada kolom pencuci. 1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Medan. 2. Penelitian ini terdiri dari dua tahap: kontaminasi pasir dan pencucian pasir. Bahan baku utama yang digunakan adalah pasir putih yang diperoleh dari Pantai Wisata pasir di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Berdagai, Sumatera Utara. Dan Larutan ion logam Cd 2+ (cadnium) diperoleh dari pembuatan larutan Cd 2+ 50 ppm dari padatan Cd(CH 3 COO) 2.2H 2 O. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah propeler, kontainer kaca, shaker, saringan mesh 20, ph meter, gelas ukur, beaker glass 1 Liter, corong, erlenmeyer, kolom pencuci, neraca analitik, cawan, termometer, pipet tetes, cutter, statif dan klem. 3. Variabel variable pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Proses ini dilakukan pada saat pencucian dengan memvariasikan : 1) Variabel tetap : A. Variabel tetap untuk kontaminasi pasir : a) Ukuran mesh pasir : 20 mesh b) Berat pasir : 100 gram c) ph : 4,5 [4] d) Kecepatan pengadukan : 100 rpm [4] e) Lama pengadukan : 2 jam [4] f) Konsentrasi Larutan : 50 ppm g) Suhu : 25 C (298 K) h) Volume larutan : 100 ml [4] B. Variabel tetap untuk pencucian pasir: a) Ukuran kolom pencuci b) Berat pasir : 13 gram 5

2) Variabel berubah : Konsentrasi SDS dan Laju Alir a) Konsentrasi SDS : 0; 0,5; 1; 2; 5 cmc b) Laju Alir: 2, 4, 6, 8, 10 ml/menit 4. Analisa yang dilakukan : a. Analisa Atomic Adsorption Spectroscopy (AAS) b. Analisa ph dengan menggunakan ph meter. c. Analisa berat sampel menggunakan neraca analitik. d. Analisa luas permukaan adsorben menggunakan SAA dengan analisa BET e. Analisa panjang gelombang gugus menggunakan FTIR. 6