Piagam Komite Audit (Charter of Audit Committee) PT Energi Pelabuhan Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Pedoman Kerja Komite Audit

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

Menimbang. Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA,

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter)

PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

Panduan Tugas Pokok dan Fungsi Kerja Komite Audit Sesuai Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PIAGAM KOMITE AUDIT PT ELNUSA TBK

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PT KEDAUNG INDAH CAN TBK

PR/MAR/NDO. Piagam Komite Audit PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE. ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Audit

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Komite Audit

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PIAGAM KOMITE MANAJEMEN RISIKO

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

BANK BUKOPIN. Dewan Komisaris serta sebagai upaya untuk mendorong terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PANIN FINANCIAL Tbk

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

KOMITE AUDIT CHARTER

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

Building Construction PIAGAM KOMITE AUDIT PT TOTALINDO EKA PERSADA TBK

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyusunan Piagam Komite Audit 2. Tujuan Penyusunan Piagam Komite Audit

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)

PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI (NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTE) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk.

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Internal Audit Charter

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

lnternal Audit adalah suatu unit kerja di perseroan yang sifatnya independen. Pihak lndependen adalah pihak di luar perseroan yang tidak memiliki

Transkripsi:

Piagam Komite Audit (Charter of Audit Committee) PT Energi Pelabuhan Indonesia Tahun 2018

LEMBAR PENGESAHAN PIAGAM (CHARTER) KOMITE AUDIT PT Energi Pelabuhan Indonesia Perusahaan berkomitmen untuk mengimplementasikan GCG secara konsisten. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkuat dan mengefektifkan perangkat Organ Perusahaan berikut Organ Pendukungnya. Dalam rangka mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan pengelolaan Perusahaan, maka Dewan Komisaris telah membentuk Organ Pendukung yaitu Komite Audit Sebagai pedoman bagi seluruh anggota Komite Audit dalam mendukung efektifitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, maka Dewan Komisaris menetapkan berlakunya Piagam Komite Audit. Jakarta, 10 April 2018 Iman Rachman Komisaris Utama Hasril Zahri Komisaris Victor Vikki Subroto Komisaris Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia i

Daftar Isi Lembar Pengesahan ------------------------------------------------------------------------------- i Daftar Isi ----------------------------------------------------------------------------------------------- ii BAGIAN PERTAMA : PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------- 1 A. Latar Belakang ---------------------------------------------------------------------------- 2 B. Tujuan ---------------------------------------------------------------------------------------- 2 C. Landasan Hukum ------------------------------------------------------------------------- 3 D. Ruang Lingkup ----------------------------------------------------------------------------- 4 BAGIAN KEDUA : ORGANISASI DAN KODE ETIK ------------------------------------------ 5 A. Struktur Organisasi ------------------------------------------------------------------------ 6 B. Persyaratan Anggota Komite -------------------------------------------------------- 6 C. Pengangkatan dan Pemberhentian Komite ----------------------------------- 8 D. Independensi ------------------------------------------------------------------------------ 8 E. Masa Jabatan ----------------------------------------------------------------------------- 9 F. Kode Etik Komite Audit ----------------------------------------------------------------- 9 BAGIAN KETIGA : TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG -------------- 11 A. Tugas dan Tanggung Jawab Komite ------------------------------------------- 12 1. Tugas dan Tanggung Jawab Komite --------------------------------------- 12 2. Penugasan Lain -------------------------------------------------------------------- 19 B. Wewenang Komite -------------------------------------------------------------------- 20 BAGIAN KEEMPAT : RAPAT DAN HUBUNGAN KERJA KOMITE ---------------------- 22 A. Rapat Komite ---------------------------------------------------------------------------- 23 B. Hubungan Kerja ------------------------------------------------------------------------ 25 1. Hubungan Kerja secara Umum ----------------------------------------------- 25 2. Hubungan Kerja dengan SPI--------------------------------------------------- 26 3. Hubungan Kerja dengan Eksternal Auditor ------------------------------ 26 4. Hubungan Kerja antar Komite ------------------------------------------------ 26 5. Hubungan Kerja dengan Manajemen ------------------------------------ 26 BAGIAN KELIMA : RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KOMITE ----------------- 27 A. Rencana Kerja dan Anggaran ---------------------------------------------------- 28 B. Penghasilan Komite ------------------------------------------------------------------- 29 C. Program Pengembangan ---------------------------------------------------------- 29 Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia ii

BAGIAN KEENAM : PELAPORAN EVALUASI KINERJA ---------------------------------- 30 A. Pelaporan Komite ---------------------------------------------------------------------- 31 B. Evaluasi Kinerja ------------------------------------------------------------------------- 31 BAGIAN KETUJUH : PENUTUP ------------------------------------------------------------------- 32 A. Masa Berlaku ----------------------------------------------------------------------------- 33 B. Tanggung Jawab Penerapan Piagam Komite ------------------------------ 33 C. Review Piagam -------------------------------------------------------------------------- 34 Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia iii

Bagian Pertama Pendahuluan Piagam Komite Audit Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 1

Bagian Pertama Pendahuluan A. Latar Belakang Dewan Komisaris adalah salah satu organ utama Perusahaan yang diberikan tugas dan wewenang untuk melakukan pengawasan atas pegurusan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris memerlukan organ pendukung agar fungsi pengawasan yang menjadi tanggung jawabnya dapat terlaksana dengan baik, efektif dan efisien. Sejalan dengan hal tersebut dan untuk memenuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku maka Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit. Sebagai pedoman bagi seluruh anggota Komite Audit dalam mendukung efektivitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, maka diperlukan Piagam Komite Audit. B. Tujuan Tujuan penyusunan Piagam Komite Audit adalah sebagai berikut: 1) Menjadi pedoman agar Komite Audit dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan, profesional, independen, dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2) Menjadi acuan Komite Audit dalam mendukung kelancaran kegiatan pengawasan dan pengelolaan Perusahaan; Piagam Komite Audit Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 2

3) Memperjelas tugas, tanggung jawab dan wewenang Komite Audit sejalan dengan ketentuan yang berlaku; 4) Menciptakan keberlanjutan tata kerja dari anggota sebelumnya. C. Landasan Hukum 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 2. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara; 3. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Per-09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah BUMN No. Per- 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara; 4. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Per-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN; 5. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara; 6. Anggaran Dasar PT Energi Pelabuhan Indonesia; 7. Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) PT Energi Pelabuhan Indonesia; 8. Board Manual PT Energi Pelabuhan Indonesia; 9. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Energi Pelabuhan Indonesia. Piagam Komite Audit Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 3

D. Ruang Lingkup Piagam Komite Audit memiliki cakupan sebagai berikut: 1. Pendahuluan Menjelaskan terkait latar belakang, tujuan, landasan hukum serta ruang lingkup. 2. Organisasi dan Kode Etik Menjelaskan terkait struktur, persyaratan komite, pengangkatan dan pemberhentian komite, independensi, masa jabatan dan kode etik. 3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Menjelaskan terkait tugas, tanggung jawab Komite Audit, penugasan lain dan wewenang. 4. Rapat dan Hubungan Kerja Komite Menjelaskan terkait kegiatan rapat komite audit dan hubungan kerja komite audit dengan Satuan Pengawasan Internal, eksternal audit, antar komite dan manajemen, 5. Rencana Kerja dan Anggaran Menjelaskan terkait rencana kerja dan anggaran Komite Audit, penghasilan anggota komite audit dan program pengembangan anggota Komite Audit 6. Pelaporan dan Evaluasi Kinerja Menjelaskan terkait pelaporan dan indikator evaluasi kinerja Komite Audit. 7. Penutup Menjelaskan terkait masa berlaku, sosialisasi, tanggung jawab penerapan dan review Piagam. Piagam Komite Audit Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 4

Bagian Kedua Organisasi dan Kode Etik Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 5

Bagian Kedua Organisasi dan Kode Etik A. Struktur Organisasi 1. Dewan Komisaris membentuk Komite Audit yang terdiri dari Ketua dan Anggota; 2. Anggota Komite Audit yang kedudukannya sebagai Komisaris Independen bertindak sebagai Ketua Komite. Dalam hal Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite lebih dari satu orang, maka salah satunya bertindak sebagai Wakil Ketua Komite; 3. Anggota Komite Audit yang merupakan Anggota Dewan Komisaris namun bukan merupakan Komisaris Independen dapat bertindak sebagai Wakil Ketua Komite atau sebagai Anggota; 4. Anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris tidak boleh merangkap sebagai anggota Komite lain dilingkungan Perusahaan pada periode yang sama. B. PERSYARATAN ANGGOTA KOMITE 1. Memiliki integritas yang baik dan pengetahuan serta pengalaman kerja yang cukup dibidang pengawasan/pemeriksaan; 2. Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan terhadap Perusahaan: a. Anggota Komite tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis kesamping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 6

dengan anggota Dewan Komisaris lainnya atau dengan anggota Direksi; b. Anggota Komite baik yang merupakan maupun yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris, tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan; c. Tidak memiliki hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan; d. Bukan merupakan karyawan kunci yakni orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan Perusahaan dalam 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris; e. Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perusahaan; f. Tidak keberatan dan bersedia membuat dan menandatangani pernyataan tertulis berkaitan dengan persyaratan independensi sebagaimana yang tercantum di atas. 3. Mampu berkomunikasi secara efektif Mampu mengkomunikasikan secara lisan maupun tertulis semua hasil pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris sesuai prosedur yang berlaku. 4. Dapat menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya; 5. Sekurang-kurangnya salah seorang dari anggota Komite Audit harus memiliki latar belakang pendidikan atau keahlian dibidang akuntansi dan/atau keuangan. Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 7

6. Memahami laporan keuangan bisnis Perusahaan khususnya yang terkait dengan tugas dan fungsi pengawasan proses audit serta mengkomunikasikan secara tertulis hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Dewan Komisaris; 7. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan operasi Perusahaan, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan audit; C. Pengangkatan dan Pemberhentian Komite 1. Ketua dan Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris; 2. Pengangkatan Ketua Komite Audit dipilih dari Anggota Dewan Komisaris yang dapat bertindak independen; 3. Anggota Komite Audit dapat berasal dari anggota Dewan Komisaris atau dari luar Perusahaan; 4. Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Komite Audit dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham; 5. Anggota Komite Audit yang merupakan anggota Dewan Komisaris, berhenti dengan sendirinya apabila masa jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris berakhir; 6. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit berhenti sebagai anggota Dewan Komisaris, maka Ketua Komite wajib diganti oleh anggota Dewan Komisaris lainnya dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari. D. Independensi 1. Makna independen disini adalah pihak diluar Perusahaan yang tidak memiliki hubungan usaha, hubungan keluarga, dan hubungan afiliasi Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 8

dengan Perusahaan, Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang Saham Perusahaan dan mampu memberikan pendapat profesional secara bebas sesuai dengan etika profesionalnya, tanpa memihak kepada siapapun karena tidak adanya kebenturan kepentingan; 2. Independensi Komite tidak dapat dipisahkan moralitas yang melandasi integeritasnya. Hal ini perlu disadari karena Komite Audit merupakan pihak yang menjembatani antara eksternal auditor dan Perusahaan yang juga sekaligus menjembatani antara fungsi pengawasan Dewan Komisaris dengan Satuan Pengawasan Internal dan Fungsi human capital. 3. Ketua Komite Audit adalah Anggota Dewan Komisaris Independen atau Anggota Dewan Komisaris yang dapat bertindak independen; E. Masa Jabatan 1. Masa jabatan anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris Perusahaan paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang satu kali selama 2 (dua) tahun masa jabatan, dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu; 2. Masa jabatan anggota Komite Audit yang berasal dari anggota Dewan Komisaris, sama dengan masa kerja penunjukannya sebagai anggota Dewan Komisaris yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. F. Kode Etik 1. Anggota Komite Audit yang masih atau yang sudah tidak menjabat lagi sebagai anggota Komite, wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perusahaan yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggota Komite, baik dari pihak internal maupun pihak Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 9

eksternal dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya; 2. Anggota Komite Audit dilarang menyalahgunakan informasi penting yang berkaitan dengan Perusahaan untuk keuntungan Pribadi; 3. Anggota Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya wajib menaati Standar Etika Perusahaan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perusahaan selain honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya. Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 10

Bagian Ketiga Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 11

Bagian Ketiga Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang A. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Komite Audit bekerja secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris dengan cara memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Komite Audit bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya, Komite Audit harus mengetahui lingkup pekerjaannya yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Tugas dan Tanggung Jawab Komite a. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya. Komite melakukan penelaahan terhadap desain dan pelaksanaan kebijakan serta prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai mengenai efektivitas pengendalian internal agar salah saji material Laporan Keuangan, penyalahgunaan aset dan perbuatan melanggar peraturan perundang-undangan dapat dicegah serta agar pengamanan aset dan pemenuhan kewajiban perusahaan dapat ditingkatkan. Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 12

Agar pengendalian internal dapat dijalankan secara efektif, maka: 1) Pemahaman Pengendalian Internal diperoleh antara lain dari mempelajari Standar Operasi Perusahaan dan presentasi manajemen mengenai desain dan implementasi pengendalian internal. 2) Komite Audit harus mendapat laporan audit internal secara berkala dari Satuan Pengawasan Internal sebagai bahan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kelemahan pengendalian internal. 3) Untuk meningkatkan efektifitas pengendalian internal, Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian internal serta pelaksanaannya. 4) Komite Audit harus berkoordinasi dengan Satuan Pengawasan Internal untuk: - Mengadakan pertemuan reguler (misalnya setiap bulan) untuk membahas temuan Satuan Pengawasan Internal dan/atau hal-hal lain yang mengandung indikasi mengenai kelemahan pengendalian internal, termasuk kekeliruan penerapan standar akuntansi. - Jika diperlukan, Komite Audit dapat meminta Satuan Pengawasan Internal untuk memperluas review-nya antara lain menilai sifat, lingkup, besaran dan dampak dari kelemahan signifikan pengendalian internal serta pengaruhnya terhadap Laporan Keuangan. 5) Dalam proses penelaahan terhadap efektivitas pengendalian intern, Komite Audit dapat mempergunakan laporan dari auditor independen untuk melakukan identifikasi kemungkinan adanya kelemahan pengendalian internal. Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 13

6) Setiap awal tahun Komite Audit me-review dan memberi masukan atas PKAT (Program Kerja Audit Tahunan) yang disusun oleh Satuan Pengawasan Internal. 7) Komite Audit memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam memberikan persetujuan pengangkatan dan pemberhentian Satuan Pengawasan Internal Division Head berdasarkan usulan Direktur Utama. b. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas pelaksanaan kegiatan serta hasil audit Satuan Pengawasan Internal dan eksternal auditor. 1) Terkait Satuan Pengawasan Internal - Melakukan review Satuan Pengawasan Internal Charter dan Pedoman Pelaksanaan Audit (SOP Audit); - Melakukan pengkajian, evaluasi dan memberikan pertimbangan kepada Dewan Komisaris atas ruang lingkup dan Program Kerja Tahunan Satuan Pengawasan Internal; - Melakukan penelaahan atas pelaksanaan audit/ pemeriksaan oleh Auditor Internal dan melakukan pembahasan Laporan Hasil Audit yang penting/material termasuk audit pengadaan dan audit Anak Perusahaan untuk dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi; - Mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Manajemen atas temuan Auditor Internal; - Mengevaluasi independensi, obyektivitas dan efektivitas lnternal Auditor; - Memonitor ketaatan terhadap kode etik profesi Satuan Pengawasan Internal; - Melakukan pengkajian tentang Perubahan penting dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP); Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 14

- Melakukan pengkajian tentang kesulitan yang dihadapi waktu melaksanakan audit, hambatan atas lingkup kerja audit, hambatan kerja audit atau hambatan akses untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam proses audit; - Melakukan pengkajian tentang perubahan signifikan dalam lingkup kerja audit dari rencana semula; - Melakukan pengkajian tentang kecukupan sumber daya manusia dan anggaran Satuan Pengawasan Internal; - Menelaah tentang semua kesulitan-kesulitan signifikan yang ditemukan dalam pelaksanaan audit internal, termasuk batasan ruang lingkup apapun atau kesempatan untuk memperoleh informasi; - Melaksanakan quality assurance Satuan Pengawasan Internal. 2) Terkait Eksternal Auditor - Dalam proses seleksi dan penunjukan Auditor Independen: Komite Audit melakukan review hasil seleksi dari manajemen dan merekomendasikan calon auditor independen yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan kepada Dewan Komisaris; Komite harus mengacu pada ketentuan-ketentuan mengenai legalitas, kompetensi, penugasan dan fee akuntan publik; Melakukan pengkajian tentang tujuan dan ruang lingkup untuk memastikan bahwa tidak ada pembatasan ruang lingkup audit, serta mengevakuasi independensi dan obyektivitas Eksternal Auditor. - Pengawasan Pekerjaan Auditor Independen Me-review Rencana Audit dan kecukupan program audit serta memantau pelaksanaan audit di lapangan; Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 15

Komite memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan auditor atas jasa yang diberikannya; Secara periodik berkonsultasi dengan Eksternal Auditor tanpa kehadiran Manajemen tentang pengendalian intern serta pernenuhan dan ketetapan laporan keuangan. - Memastikan agar auditor independen mengkomunikasikan hal-hal tersebut di bawah ini, yaitu: Tingkat tanggung jawab auditor terhadap pengendalian intern dalam penyajian laporan keuangan; Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan; Kelemahan signifikan dalam desain dan penerapan pengendalian intern; Metode pencatatan, pelaporan dan dampak dari transaksi luar biasa yang signifikan terhadap Laporan Keuangan; Fraud dan penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan yang dilakukan oleh manajemen atau karyawan yang berdampak salah saji material dalam Laporan Keuangan; Koreksi audit yang signifikan; Prosedur yang dilaksanakan oleh auditor terhadap laporan tahunan yang berisi Laporan Keuangan audited; Ketidaksepakatan dengan manajemen tentang penerapan prinsip akuntansi, lingkup audit, pengungkapan dalam Laporan Keuangan dan katakata yang digunakan auditor dalam laporan auditnya; Konsultasi yang dilakukan manajemen dengan Kantor Akuntan Publik lain dan pendapat auditor terhadap masalah yang dikonsultasikan tersebut; Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 16

Kesulitan-kesulitan signifikan yang ditemukan dalam pelaksanaan audit eksternal, termasuk batasan ruang lingkup apapun atau kesempatan untuk memperoleh informasi. - Mengadakan pengkajian, penilaian dan penelaahan hasil audit oleh Auditor Eksternal antara lain: Kajian tentang Laporan keuangan tahunan dan catatan atas laporan keuangan tersebut sebelum dipublikasikan; Kajian tentang Laporan Audit Eksternal Auditor mengenai laporan keuangan tahunan dan saran serta pendapat dari Eksternal Auditor; Kajian tentang temuan penting dan rekomendasi Eksternal Auditor serta memastikan bahwa Manajemen telah menindaklanjuti rekomendasi tersebut; Menilai keterpaduan dari proses Laporan Keuangan, baik Eksternal maupun Internal melalui konsultasi dengan Eksternal Auditor dan Satuan Pengawasan Internal; Menilai pendapat Eksternal Auditor tentang mutu dan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam Laporan Keuangan; Menilai dan memberi pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap saran yang diajukan oleh Eksternal Auditor, Satuan Pengawasan Internal dan Manajemen tentang perubahan yang signifikan dalam audit serta prinsip dan praktik akuntansi; Menelaah kepatuhan terhadap sistem pengendalian intern, legal dan etika yang ditetapkan oleh perusahaan dan proses auditing maupun prosedur akuntansi yang diterapkan. Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 17

- Memastikan konsep Laporan Keuangan audit diterima sepuluh hari sebelum diterbitkan atau seminggu sebelum dibahas dalam rapat untuk di-review oleh Komite. - Komite dapat mengusulkan pemutusan hubungan kerja dengan auditor independen kepada Dewan Komisaris, jika terdapat indikasi kuat bahwa independensi auditor dapat terganggu atau terbukti bahwa auditor tidak melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar pemeriksaan akuntan publik. c. Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi penting yang dikeluarkan Perusahaan; 1) Penelaahan atas informasi Perusahaan yang akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan tahunan, laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya; 2) Penelaahan dan klarifikasi untuk mendorong agar informasi Perusahaan yang akan dipublikasikan oleh Perusahaan akurat, handal dan dapat dipercaya, dan dilakukan melalui: - Review atas hasil pemeriksaan auditor independen dan/atau Satuan Pengawasan Internal; - Klarifikasi proses penyiapan informasi Perusahaan yang akan dipublikasikan. 3) Menelaah pengaduan (jika ada) yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perusahaan; 4) Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan. d. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya; e. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 18

1) Memastikan bahwa manajemen memberikan representasi tertulis yang berisi pernyataan bahwa: - Manajemen bertanggung jawab atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan; - Manajemen tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan. 2) Melakukan pemantauan yang dapat dilakukan melalui: - Review atas laporan manajemen atau penasihat hukum Perusahaan yang berkaitan dengan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. - Review atas temuan atau hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh badan regulasi, auditor independen dan Satuan Pengawasan Internal. 3) Jika diperoleh petunjuk bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan, Komite dapat memperluas review-nya dengan audit investigasi untuk menentukan dampak dan besarnya kerugian akibat pelanggaran tersebut. Untuk melaksanakan audit investigasi tersebut Komite dapat meminta bantuan pihak Satuan Pengawasan Internal atau eksternal auditor 2. Penugasan Lain Selain tugas khusus sebagaimana dimaksud diatas, Dewan Komisaris dapat memberikan penugasan lain kepada Komite Audit dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pemberian tugas lain kepada Komite Audit oleh Dewan Komisaris dilakukan melalui perintah tertulis yang menerangkan: - Nama anggota Komite yang diberi tugas; - Sifat dan lingkup pekerjaan; Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 19

- Tujuan dan sasaran pekerjaan; - Waktu penugasan; dan - Hal-hal administratif yang berkaitan dengan tugas khusus dimaksud. b. Tugas lain dapat mencakup tugas diluar bidang audit yang menjadi lingkup pengawasan dan arahan Dewan Komisaris, tetapi tidak terbatas pada pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau adanya penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat Direksi dalam kaitannya dengan tugas dan tanggung jawabnya; c. Pelaksanaan tugas lain Komite Audit antara lain dapat: - Dilakukan melalui review terhadap semua pencatatan, dokumen dan informasi lainnya yang diperlukan termasuk Risalah Rapat Direksi dan Dewan Komisaris; - Mengajukan pertanyaan kepada Direksi dan stafnya yang hasilnya dituangkan dalam Risalah Rapat Tanya Jawab yang ditandatangani oleh pihak terkait; - Jika dianggap perlu, melakukan audit investigasi yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan Divisi Satuan Pengawasan Internal atau dengan Auditor Eksternal. d. Komite Audit harus menyampaikan laporan pelaksanaan tugas lain dengan tingkat kerahasiaan maksimal dan terbatas pada anggota Komite Audit dan anggota Dewan Komisaris. B. Wewenang Komite 1. Komite Audit mempunyai wewenang mengakses dokumen, data, dan informasi Perusahaan tentang pegawai, dana, aset, dan sumber daya Perusahaan yang diperlukan berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya; Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 20

2. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerjasama dengan mitra kerja diantaranya: Organ Pendukung Dewan Komisaris, satuan kerja terkait di level manajemen antara lain (Satuan Pengawasan Internal dan Unit-unit operasional perusahaan terkait); 3. Jika diperlukan, Komite Audit dapat melibatkan tenaga ahli dan/atau konsultan/pihak independen diluar anggota Komite yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya dengan persetujuan Dewan Komisaris dan atas biaya Perusahaan; 4. Jika diperlukan, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Komite Audit dapat membentuk suatu tim yang bersifat ad hoc, dimana kriteria dan periode penugasannya disesuaikan dengan jenis pekerjaannya; 5. Komite Audit berwenang mengkaji independensi, objektivitas serta merekomendasikan Auditor Eksternal kepada Dewan Komisaris yang akan dipilih oleh Perusahaan untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan; 6. Komite Audit mempunyai wewenang berkomunikasi langsung dengan pegawai, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, fungsi human capital, auditor eksternal dan pihak-pihak lain terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit; 7. Komite Audit melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 21

Bagian Keempat Rapat dan Hubungan Kerja Komite Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 22

Bagian Keempat Rapat dan Hubungan Kerja Komite RAPAT DAN HUBUNGAN KERJA KOMITE A. Rapat Komite Audit 1. Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan minimal rapat Dewan Komisaris yaitu minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) Anggaran Dasar; bulan sebagaimana yang ditetapkan dalam 2. Guna memperlancar pelaksanaan tugas, Komite Audit dibantu oleh Sekretaris Komite untuk melaksanakan tugas kesekretariatan antara lain: a. Mengatur jadwal rapat; b. Mengusulkan dan menghubungi narasumber yang diperlukan; c. Menyiapkan dan mendistribusikan undangan dan materi rapat; d. Menyusun dan mendistribusikan risalah rapat. 3. Pemanggilan Rapat Komite dilakukan oleh Ketua Komite Audit. Dalam hal Ketua Komite berhalangan, maka pemanggilan rapat dilakukan oleh Wakil Ketua Komite yang ditunjuk oleh Ketua Komite; 4. Pemanggilan rapat dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari dan dalam hal mendesak minimum 3 (tiga) hari sebelum tanggal rapat, dengan mencantumkan hari, tanggal, jam, tempat dan agenda rapat yang akan dibicarakan dan diadakan di tempat kedudukan Perusahaan atau di tempat lain di wilayah Republik Indonesia yang disepakati; Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 23

5. Jika dipandang perlu, Komite Audit dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan materi rapat untuk hadir dalam rapat dengan sepengetahuan anggota Direksi terkait; 6. Dalam hal diperlukan, Komite Audit dapat mengundang narasumber dari anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pihak-pihak lain baik dari pihak internal maupun eksternal Perusahaan; 7. Rapat Komite Audit dipimpin oleh Ketua Komite. Apabila Ketua Komite berhalangan hadir, maka rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komite. Dalam hal Ketua Komite dan Wakil Ketua Komite berhalangan pada jam dimulai rapat sesuai undangan, maka atas ijin Ketua Komite rapat dapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dapat hadir. Jika anggota Dewan Komisaris yang akan memimpin rapat terlambat datang, atau karena sesuatu hal harus meninggalkan rapat sementara, maka rapat sementara dipimpin oleh anggota Komite Audit yang paling senior masa jabatannya; 8. Kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat, dilaporkan dalam laporan triwulanan dan laporan tahunan Komite; 9. Setiap anggota Komite diberi kebebasan seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapat profesionalnya dalam pembahasan setiap agenda rapat tanpa intervensi siapapun; 10. Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat; 11. Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat Komite termasuk pendapat yang berbeda (dissenting opinions), dituangkan dalam Risalah Rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir, sebagai bukti yang sah atas keputusan yang diambil dalam rapat, dan disampaikan kepada Dewan Komisaris. Untuk risalah rapat komite, selain ditandatangani oleh Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 24

anggota Komite yang hadir dalam rapat, juga diketahui oleh Ketua dan Wakil Ketua Komite; 12. Setiap anggota Komite menyampaikan persetujuan atau keberatan dan/atau usul perbaikan atas Risalah Rapat, dengan mempertimbangkan ketentuan batas waktu penyampaian Risalah Rapat yang diatur dalam Tata Tertib Rapat Komite. Jika sampai dengan batas waktu 15 (lima belas) hari setelah rapat, tidak ada usulan perubahan, maka Risalah Rapat dianggap disetujui oleh seluruh anggota Komite; 13. Setiap anggota Komite berhak menerima salinan Risalah Rapat meskipun yang bersangkutan tidak hadir dalam rapat tersebut; 14. Jumlah rapat serta jumlah kehadiran masing-masing anggota Komite dalam rapat serta laporan singkat Komite yang memuat isu-isu penting yang dibicarakan oleh Komite diungkapkan dalam Laporan Tahunan (Annual Report); 15. Tata tertib rapat Komite tertuang dalam aturan tersendiri. B. Hubungan Kerja Komite 1. Hubungan Kerja Secara Umum Secara umum, mekanisme hubungan kerja adalah sebagai berikut: a. Hubungan kerja dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan penelaahan/ evaluasi dokumen/ informasi/ kebijakan dan pemantauan; b. Hubungan kerja dilakukan melalui penyelenggaraan rapat intern Komite; c. Hubungan kerja dilakukan melalui rapat/komunikasi dengan pihak terkait baik intern maupun ekstern; Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 25

d. Hubungan kerja dilakukan melalui pelaporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. 2. Hubungan Kerja dengan Satuan Pengawasan Internal Berkoordinasi dengan Satuan Pengawasan Internal dalam hal evaluasi rencana kerja tahunan, cakupan audit dan temuan hasil pelaksanaan audit intern. Pembahasan laporan hasil audit dan tindak lanjut yang telah dilakukan manajemen atas laporan audit intern. Komite Audit dapat mengusulkan kepada Dewan Komisaris agar Satuan Pengawasan Internal or melakukan audit khusus. 3. Hubungan Kerja dengan Eksternal Auditor Berkomunikasi dengan Eksternal Auditor dalam hal rencana dan cakupan audit laporan keuangan tahunan, kemajuan pekerjaan, temuan hasil audit Laporan Keuangan serta hambatan dalam pelaksaan tugasnya. Menyediakan waktu untuk membahas rencana audit, pelaksanaan audit dan tindak lanjut yang telah dilakukan manajemen atas management letter dari Eksternal Auditor serta membahas laporan keuangan. 4. Hubungan Kerja antar Komite Atas persetujuan Dewan Komisaris, dapat dilakukan koordinasi dengan Komite Lain, dalam rangka pelaksanaan audit khusus guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris berdasarkan hasil temuan Satuan Pengawasan Internal dan Eksternal Auditor. 5. Hubungan Kerja dengan Manajemen Berkoordinasi dengan Direktur dan Jajaran dibawahnya dalam rangka pengawasan pengendalian intern dan audit dengan sepengetahuan Dewan Komisaris. Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 26

Bagian Kelima Rencana Kerja dan Anggaran Komite Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 27

Bagian Kelima Rencanan Kerja dan Anggaran A. Rencana Kerja dan Anggaran 1. Sebelum tahun buku berjalan, Komite Audit wajib menyusun dan menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan kepada Dewan Komisaris untuk ditetapkan yang meliputi anggaran untuk: kegiatan operasional Komite, honorarium, biaya perjalanan dinas, biaya diklat/mengikuti seminar/workshop, biaya jasa konsultan, dll; 2. Komite Audit menyusun rencana kerja setiap tahun yang membuat sasaran/target yang ingin dicapai dan melaporkan secara tertulis kepada Dewan Komisaris; 3. Komite Audit menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Komite yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rencana Kerja Anggaran Dewan Komisaris dan untuk menjaga independensi maka penggunaannya tidak memerlukan persetujuan manajemen; 4. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Komite Audit dihasilkan dari pembahasan Komite Audit; 5. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Komite Audit memuat indikator kinerja utama dan target-targetnya yang mencerminkan ukuran keberhasilan pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi; 6. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Komite Audit disahkan oleh Dewan Komisaris; 7. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran tahunan Komite Audit dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 28

B. Penghasilan Komite 1. Honorarium Komite Audit sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang disusun 2. Penghasilan Anggota Komite Audit ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan; 3. Penghasilan Anggota Komite Audit berupa honorarium maksimal sebesar 20% (dua puluh persen) dari gaji Direktur Utama Perusahaan, dengan ketentuan pajak ditanggung Perusahaan dan tidak diperkenankan menerima penghasilan lain selain honorarium tersebut; 4. Anggota Dewan Komisaris yang menjadi Ketua atau Anggota Komite Audit tidak diberikan penghasilan tambahan dari jabatan tersebut selain penghasilan sebagai Anggota Dewan Komisaris. C. Program Pengembangan 1. Program pengembangan Komite Audit sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang disusun; 2. Komite Audit melaksanakan program pengembangan dalam rangka meningkatkan kompetensi Anggota Komite Audit sesuai dengan kebutuhan; 3. Terdapat laporan tentang hasil pelatihan yang telah dijalani Anggota Komite Audit. Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 29

Bagian Keenam Pelaporan Evaluasi Kinerja Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 30

Bagian Keenam Pelaporan dan Evaluasi PELAPORAN, DAN EVALUASI A. Pelaporan Komite Audit 1. Komite Audit wajib bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan, disertai dengan rekomendasi jika diperlukan; 2. Komite Audit membuat Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan secara tertulis tentang tugas dan tanggung jawabnya, termasuk pelaksanaan kegiatan Komite dan tingkat pencapaian kinerjanya kepada Dewan Komisaris; 3. Laporan Komite ditandatangani oleh Ketua, Wakil Ketua dan anggota Komite. B. Evaluasi Kinerja Komite 1. Evaluasi terhadap kinerja anggota Komite baik secara individual maupun secara kolektif, dilakukan setiap 1 (satu) tahun; 2. Evaluasi kinerja Komite Audit dapat dilakukan secara self-assessment dengan menggunakan metode evaluasi dalam suatu sistem yang ditetapkan dalam Keputusan Dewan Komisaris; 3. Hasil evaluasi kinerja Komite Audit digunakan sebagai bahan penilaian perpanjangan masa kerja anggota Komite untuk tahun berikutnya. Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 31

Bagian Ketujuh Penutup Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 32

Bagian Ketujuh Penutup A. Masa Berlaku Piagam Komite Audit disusun sebagai pedoman Komite Audit sesuai dengan standar best practice dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1. Dewan Komisaris menetapkan Piagam Komite Audit; 2. Piagam ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan. B. Tanggung Jawab Penerapan Piagam Komite 1. Dewan Komisaris dan Komite Audit memastikan penerapan Piagam Komite dilaksanakan secara efektif, efisien dan berkelanjutan; 2. Untuk memperkecil risiko kemungkinan terjadinya penyimpangan atas Piagam Komite Audit, diperlukan mekanisme pengendalian yang efektif serta menjalankan program sosialisasi yang berkesinambungan mengenai Piagam Komite Audit; 3. Dalam upaya penegakan kepatuhan terhadap Piagam Komite, Anggota Komite Audit bertanggung jawab atas kepatuhan terhadap Piagam Komite termasuk menyelesaikan setiap konflik yang timbul; 4. Dokumen Piagam Komite Audit disampaikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris dan Direksi untuk didokumentasikan. Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 33

C. Evaluasi dan Review Piagam 1. Piagam Komite Audit dikaji secara berkala sesuai perkembangan dan kebutuhan Perusahaan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku serta best practice. 2. Pelaksanaan review dapat berkoordinasi atau melibatkan pihakpihak lain yang diperlukan; 3. Hasil review harus disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan. Piagam Komite Audit PT Energi Pelabuhan Indonesia 34