2017 KAJIAN TEKNIS, FINANSIAL DAN LINGKUNGAN TRANSJABODETABEK UNTUK MENDUKUNG SISTEM TRANSPORTASI TRANSJAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI OPERASI WAKTU TEMPUH DAN LOAD FACTOR PADA TIAP HALTE BUSWAY TRANSJAKARTA TRAYEK KOTA BLOK M

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V. SIMPULAN dan SARAN. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, maka terdapat beberapa simpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang.

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Kondisi Provinsi DKI Jakarta Kondisi Geografis Jakarta Kondisi Demografis

PELUANG INVESTASI PEMBANGUNAN LRT DAN BRT

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP :

BAB III METODOLOGI MULAI. Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, dikenal juga sebagai kota

BAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat kota Padang dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sangat tinggi.

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT

2017, No Republik Indonesia Nomor 5229); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lntas dan Angkutan Jalan (Lembaran N

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

FOKE-NARA ADJI-RIZA JOKOWI-AHOK HIDAYAT-DIDIK FAISAL-BIEM ALEX-NONO

BAB I PENDAHULUAN. tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tataguna lahan yang kurang didukung oleh pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melayani 10 koridor dengan total panjang lintasan 123,35 km yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup manusia. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

L E B A K B U L U S BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah gabungan beberapa komponen (objek) yang saling berkaitan dalam

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam semua bidang kehidupan. Perkembangan yang berorientasi kepada

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Angkutan Umum Masal Perkotaan. Jabodetabek. Jaringan. Rencana Umum.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta

EVALUASI PENERAPAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) Fitra Hapsari ( ) Jurusan Teknik Sipil Bidang Keahlian Manajemen Rekayasa Transportasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber kebutuhan manusia tidak berada di sembarang tempat, sehingga terjadi. 1. manusia yang membutuhkan perangkutan,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Indikator pengukuran kinerja jalan perkotaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha,

Pandangan Responden Terhadap Proyek Monorel (MRT) di Jakarta Riset dilakukan pada: November 2013 Berdasarkan panelis dari Nusaresearch

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi BAB VIII PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULAN 1.1 Tinjauan Umum 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat pada saat

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

I. PENDAHULUAN. Permasalahan di sektor transportasi merupakan permasalahan yang banyak terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kota tersibuk yang ada di Indonesia adalah Jakarta (Toppa, 2015), ibu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dishubkominfo DIY dalam hal ini UPTD Jogja Trans dalam penyelenggaraan

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Armandha Redo Pratama, 2015

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu angkutan/kendaraan pribadi dan angkutan umum atau publik.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kota Medan, disamping sebagai ibukota Propinsi Sumatera Utara, telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERENCANAAN PEMBERHENTIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) DAN AKSES BAGI PENUMPANG DI KORIDOR UTARA SELATAN SURABAYA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepadatan tersebut diimbangi dengan tingginya penggunaan kendaraan bermotor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengupayakan pengadaan transportasi massal dengan meluncurkan bus Trans

Ketika MRT Urai Kemacetan Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diketahui tidak dapat hidup sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk terutama di kota besar

BAB I PENDAHULUAN. berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Depok merupakan wilayah penyangga (buffer state) bagi Daerah

DIV TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kereta api, angkutan air, dan angkutan udara (Warpani,1990). ke tahun 2014 yaitu hingga 10 juta unit dengan rata-rata rata-rata

1. BPTJ DAN KONDISI JABODETABEK 2. INDIKATOR KINERJA 3. RENCANA INDUK TRANSPORTASI JABODETABEK

BAB I PENDAHULUAN. prasarana yang dimiliki kota tersebut. Jayadinata (1992:84) menyatakan, kota

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA

Penerapan Exhaustive Search dan Algoritma A Star untuk Menentukan Rute Terbaik dari KRL Commuter Line dan Bus Transjakarta

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB IV ANALISIS DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Surat Pernyataan... Lembar Pengesahan Tugas Akhir... Tanda Lulus Mempertahankan Tugas Akhir...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transjakarta merupakan sebuah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Pada 1 Oktober 2014 diluncurkan Transjabodetabek. Transjabodetabek merupakan bus pengumpan untuk mengangkut calon penumpang Transjakarta dari daerah pendukung yakni Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi ke koridor-koridor busway yang dituju.transjabodetabek diharapkan dapat memperpendek headway antar bus-bus Transjakarta sehingga dapat meningkatkan jumlah penumpang yang terangkut, dan juga secara tidak langsung sebagai pengurai kemacetan dengan berubahnya pilihan penumpang dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum (Statistik Transportasi DKI Jakarta, 2016). Rute Transjabodetabek Depok UI Manggarai melalui Jalan Lenteng Agung, Jalan Raya Pasar Minggu, Jalan Prof. Dr. Supomo dan Jalan Dr Saharjo yang pada umumnya merupakan jalur yang padat. Transjabodetabek sebagai bagian dari Bus Rapid Transit (BRT) seharusnya memiliki ciri utama dari BRT yakni naik dan turun kendaraan yang cepat, stasiun dan terminal yang bersih, aman dan nyaman, penarikan ongkos sebelum berangkat yang efisien, penandaan yang jelas dan mudah dikenali, tampilan informasi yang real time, terintegrasi dengan moda angkutan lain di stasiun dan terminal, teknologi bus yang bersih, identitas pemasaran yang canggih dan layanan pelanggan yang sangat baik (Wright, 2007). Jika dilihat kembali, Transjabodetabek Depok UI Manggarai memiliki tempat pemberangkatan dan pemberhentian akhir yang kurang memadai. Kurangnya informasi, sehingga menyulitkan penumpang yang belum pernah menggunakan layanan ini. Seperti di Stasiun Manggarai, meski letak stand pembelian tiket tidak jauh dari pintu masuk Stasiun namun kurangnya penanda informasi membuat calon penumpang harus lebih berusaha untuk menemukan stand tersebut. 1

Transjabodetabek merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Pemerintah mensubsidi biaya perjalanan setiap penumpang dengan harapan masyarakat akan beralih ke kendaraan umum Transjabodetabek karena lebih ekonomis. Tanpa subsidi 2

3 pemerintah, tentu masyarakat harus merogoh kocek yang lebih besar untuk dapat menumpang bus Transjabodetabek. Angkutan umum merupakan salah satu cara mengurangi pencemaran udara akibat kendaraan bermotor. Jika masyarakat menggunakan angkutan umum, tentu jumlah kendaraan pribadi akan berkurang di jalan sehingga polusi udara akibat kendaraan bermotor juga dapat dikurangi. Namun, kesadaran masyarakat akan keuntungan menggunakan kendaraan umum masih sangat minim karena kurangnya pengetahuan tentang hal tersebut. 1.2 Identifikasi Masalah Masalah di lapangan yang terkait dengankajian Transjabodetabek adalah sebagai berikut: 1. Transjabodetabek rute Depok UI Manggarai melalui jalur yang macet. 2. Prasarana dan sarana Transjabodetabek yang kurang memadai. 3. Transjabodetabek mendapatkan subsidi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 4. Bus Transjabodetabek masih menggunkaan bahan bakar solar. 1.3 Pembatasan Masalah Masalah penelitian dibatasi, yaitu: 1. Penelitian dilakukan pada rute Depok UI Manggarai dengan data bulan April 2016 hingga Desember 2016. 2. Kajian teknis meliputi prasarana yakni kondisi geometrik rute Transjabodetabek dan tingkat pelayanan jalan (level of service), serta sarana yakni kinerja Transjabodetabek yang meliputi petugas, keadaan halte dan bus Transjabodetabek. 3. Kajian finansial meliputi analisis biaya operasional kendaraan dan analisis tarif. 4. Kajian lingkungan meliputi konsentrasi udara ambien di Jakarta dan manfaat Transjabodetabek dalam mengurangi polusi udara.

4 1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi geometrik dan tingkat pelayanan jalur Transjabodetabek Depok UI Manggarai? 2. Bagaimana kinerja Transjabodetabek rute Depok UI Manggarai? 3. Bagaimana kondisi finansial Transjabodetabek Depok UI Manggarai? 4. Bagaimana manfaat Transjabodetabek dalam mengurangi polusi udara? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kondisi geometrik dan tingkat pelayanan jalur Transjabodetabek Depok UI Manggarai. 2. Mengetahui kinerja Transjabodetabek rute Depok UI Manggarai. 3. Mengetahuikondisi finansial Transjabodetabek Depok UI Manggarai. 4. Mengetahui manfaat Transjabodetabek dalam mengurangi polusi udara. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi masyarakat: Masyarakat akan sukarela beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal Transjabodetabek dengan adanya peningkatan pelayanan pada Transjabodetabek. 2. Bagi pemerintah: Membantu pemerintah agar terus meningkatkan mutu pelayanan Transjabodetabek bagi masyarakat agar dapat menguntungkan kedua belah pihak. 3. Bagi swasta: Pihak swasta akan ikut berperan aktif dalam angkutan massal Transjabodetabek agar para penumpang memiliki mobilitas yang mudah di area bisnis mereka.

5 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada penelitian ini yaitu: PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. TINJAUAN PUSTAKA Berisikan uraian teori-teori yang mendukung untuk membahas hasil penelitian. METODOLOGI PENELITIAN Berisikan bagaimana mengkaji Transjabodetabek dari segi teknis, finansial dan lingkungan agar bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah dan swasta. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisikan hasil penelitian berupa data primer dan sekunder, serta pembahasan mengenai tujuan penelitian yang telah dilakukan. PENUTUP Berisikan simpulan dan saran mengenai penelitian yang dilakukan. DAFTAR PUSTAKA

6