PRIORITAS TEMA PRIORITAS PENANGGUNGJAWAB BEKERJASAMA DENGAN I.M - 25

dokumen-dokumen yang mirip
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

IV-55. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Banten

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 S/D 2014 MASYARAKAT JAWA TIMUR MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

Tabel 2.1 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DAN PENCAPAIAN RENSTRA S/D TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

MATRIK REALISASI CAPAIAN LAKIP TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

WIKO SAPUTRA. Economics and Public Policy Researcher Prakarsa

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

REVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DINAS KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA KL) TAHUN ANGGARAN 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) SUKABUMI

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

a. 10 (dua belas) indikator memperoleh capaian > 100 %, b. 4(empat) indikator capaiannya < 100 %, yaitu 1).Cakupan Imunisasi dasar

TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIAK PROPINSI RIAU

Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

RENCANA KINERJA TAHUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

Transkripsi:

PRIORITAS 3 TEMA PRIORITAS PENANGGUNGJAWAB BEKERJASAMA DENGAN RENCANA AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan diantaranya dengan perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada tahun 2009 menjadi 72,0 tahun pada tahun 2014, dan pencapaian keseluruhan sasaran Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Menteri Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat No. SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR I.M - 25 TARGET INDIKASI PAGU (Rp. Miliar) 2010 2011 2012 2013 2014 Total 1. KESEHATAN MASYARAKAT Pelaksanaan upaya kesehatan preventif terpadu yang meliputi: penurunan tingkat kematian ibu saat melahirkan dari 228 (2007) menjadi 118 per.000 kelahiran hidup (2014); penurunan tingkat kematian bayi dari 34 (2007) menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup (2014); pemberian imunisasi dasar kepada % bayi pada tahun 2014 penyediaan akses sumber air bersih yang menjangkau 67% penduduk dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau % penduduk sebelum tahun 2014 1 Pembinaan Pelayanan Ibu dan Reproduksi kualitas pelayanan kesehatan ibu dan Reproduksi 1. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN)) 2. Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal (cakupan kunjungan kehamilan ke empat (K4)) 10 40 89 93 2.194,0 Kementerian 3. Persentase fasilitas yang memberikan pelayanan KB sesuai standar K/L

2. Pembinaan Pelayanan Anak kualitas anak 1. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) 2. Cakupan bayi 3. Cakupan balita 78 80 81 89 83 1.723,0 Kementerian 3 Pembinaan Imunisasi dan Karantina 4 Bantuan Operasional (BOK) 5 Penyehatan Lingkungan 6 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Sistem Penyediaan Air Minum pembinaan di bidang imunisasi dan karantina kesehatan Tersedianya Bantuan Operasional (BOK) untuk puskesmas penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan 1.063 dan 4.650 Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap Jumlah puskesmas yang mendapatkan bantuan operasional kesehatan dan menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) 1. Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas 2. Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat 3. Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat Jumlah dan yang terfasilitasi pembangunan air minum 159 dan 1.472 80 82 1.205,9 Kementerian 300 8.608 8.737 8.8 9.000 4.940,0 Kementerian 62 64 62,5 67 179 dan 1.165 63 69 1 dan 500 63,5 72 247 dan 0 67 263 dan 700 2.054,5 Kementerian 9.0,00 Kementerian Pekerjaan Umum 7 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Sumber Pembiayaan 3 *) Kawasan *) bukan target kumulatif Jumlah dan yang terfasilitasi pembangunan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) 94 107 122 137 138 10.5,0 Kementerian Pekerjaan Umum I.M - 26

Dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi Dan Persampahan 2. SARANA KESEHATAN Ketersediaan dan peningkatan kualitas layanan rumah sakit berakreditasi internasional di minimal 5 kota besar di Indonesia dengan target 3 kota pada tahun 2012 dan 5 kota pada tahun 2014 1 Pembinaan Upaya Rujukan pelayanan medik spesialistik kepada masyarakat Jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas dunia (world class) I.M - 27 1 2 3 4 5 434,5 Kementerian 3. OBAT Pemberlakuan Daftar Obat Esensial Nasional sebagai dasar pengadaan obat di seluruh Indonesia dan pembatasan harga obat generik bermerek pada tahun 2010 1 Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar Persentase ketersediaan obat dan vaksin 80 7.473,2 Kementerian 4. ASURANSI KESEHATAN NASIONAL Penerapan Asuransi Nasional untuk seluruh keluarga miskin dengan cakupan % pada tahun 2011 dan diperluas secara bertahap untuk keluarga Indonesia lainnya antara tahun 2012-2014 1 Pembinaan, Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan 2 Pelayanan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Terumuskannya kebijakan pembiayaan dan jaminan kesehatan rujukan bagi penduduk miskin di RS Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas 59 70,3,4 94,5 2,4 Kementerian 80 24.782,7 Kementerian 3 Pelayanan Jumlah puskesmas yang memberikan dasar 8.481 8.608 8.737 8.8 9.000 6.447,2 Kementerian

Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) dasar bagi penduduk miskin di puskesmas bagi penduduk miskin 4 Penataan Kelembagaan Terselenggaranya Jaminan Sosial Nasiona jaminan sosial berbasis asuransi bagi seluruh pekerja formal maupun informal dengan prioritas utama asuransi kesehatan. Tingkat kesiapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) pusat maupun daerah untuk melaksanakan jaminan sosial. % 50,09 Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat 5. KELUARGA BERENCANA Peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB melalui klinik pemerintah dan swasta selama 2010-2014 1 1. Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang melayani KB kebijakan dan pembinaan, kesertaan, 2. Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang mendapat dukungan pembinaan dan kemandirian ber- sarana prasarana kesertaan ber-kb KB melalui klinik KB pemerintah dan swasta I.M - 28 4.378,15 BKKBN 6. PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular pada 2014, yang ditandai dengan : Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per.000 penduduk; Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite Index- API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk; Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) hingga menjadi < 0,5. 1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung 2 Pengendalian Penyakit Bersumber Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung pencegahan dan 1. Prevalensi kasus HIV 2. Jumlah kasus TB per.000 penduduk 3. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang ditemukan 4. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang disembuhkan 5. Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS 0,2 235 73 65 231 228 80 226 224 1.237,3 Kementerian Angka penemuan kasus malaria per 1.000 penduduk 2 1, 1,5 1,25 1 1.254,0 Kementerian

Binatang penanggulangan penyakit bersumber binatang I.M - 29