Pertemuan 3 Transaksi Sewa Guna Usaha (Leasing)

dokumen-dokumen yang mirip
Modul ke: Manajemen Perpajakan 06FEB. Samsuri, SH, MM. Fakultas. Program Studi Akuntansi


NERACA ASSET TETAP (LEASING) ASSET TIDAK BERWUJUD

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu

BAB II LANDASAN TEORI

LEASING (SEWA-GUNA-USAHA) Pengertian

MAKALAH HUKUM PERIKATAN

NAMA : SEPTIYANA NPM : JURUSAN : MANAJEMEN (KEUANGAN) PENGERTIAN LEASING

BAB I PENDAHULUAN. melalui penanaman barang modal. Dana yang diterima oleh perusahaan digunakan

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1169/KMK.01/1991 TENTANG KEGIATAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tentang Lembaga Pembiayaan Pada tanggal 20 Desember 1988 (PakDes 20, 1988) memperkenalkan

BAB II LANDASAN TEORI

Aspek Perpajakan atas Aktiva Tetap

SUMBER-SUMBER PEMBELANJAAN

BAB II LANDASAN TEORI. suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar

PINJAMAN BERJANGKA DAN SEWA GUNA USAHA

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 75

MAKALAH LEASING. Diajukan dan dipersentasikan. pada mata kuliah Seminar Manajemen Keuangan. Di bawah bimbingan : Wahyu Indah Mursalini, SE, MM

STIE DEWANTARA Manajemen Leasing, Dana Pensiun & Modal Ventura

BAB 1 PENDAHULUAN. pasca krisis tahun 1997, dengan kebijakan tersebut pemerintah berusaha

PERUSAHAAN SEWAGUNAUSAHA (PerlakuanAkuntansi dan Pajak)

BAB I PENDAHULUAN. Sewa guna usaha (leasing) adalah suatu kontrak antara lessor (pemilik barang

MENTERI KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1169/KMK.01/1991 T E N T A N G KEGIATAN SEWA-GUNA-USAHA(LEASING)

AKUNTANSI UNTUK LEASING

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai jumlah aset tetap yang cukup signifikan dalam laporan keuangannya, yaitu

ABSTRAK. Kata kunci : Leasing, kredit dari bank. Universitas Kristen Maranatha

Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dengan jangka

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

ABSTRAK. Keywords: peranan, sewa guna usaha (leasing), penerimaan pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha

Dosen Pembimbing : NINNASI MUTTAQIN,S.M.B,M.SM

BAB I PENDAHULUAN. ditahan, modal saham, dan lain-lain yang berasal dari sumber internal

OPSI FINANCIAL LEASE DAN OPERATING LEASE TERHADAP KEPEMILIKAN BUS PADA CV. MEGA JASA DI SAMARINDA. Nely Dwi Jayanti, Lca.Robin Jonathan, Heriyanto

BAB II LANDASAN TEORITIS. Leasing berasal dari kata lease yang berarti sewa atau lebih umum sebagai

DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)

BAB I PENDAHULUAN. pada khususnya, maka kebutuhan akan pendanaan menjadi hal yang utama bagi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara perolehan aktiva operasi adalah dengan Sewa Guna Usaha (SGU) atau

BAB 1 AKUNTANSI untuk SEWA GUNA USAA (LEASING)

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan aktiva tetap seperti peralatan, mesin, tanah, gedung, kendaraan dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

Bab 10 PERUSAHAAN MODAL ASING (PMA) YANG MENGGUNAKAN BAHASA ASING DAN MATA UANG SELAIN RUPIAH

Pegadaian dan Sewa Guna Usaha

JENIS-JENIS MODAL DALAM PERUSAHAAN

Analisis Aktivitas Pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. canggih sehingga tanpa disadari juga berpengaruh kedalam dunia usaha.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang bagi perusahaan. Mengingat bahwa tujuan dari pengadaan

BAB II LANDASAN TEORI. Upaya dalam melakukan penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui

Gerson Philipi Rianto F

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN SUB SEKTOR LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA Sejarah Perusahaan Sub Sektor Lembaga Pembiayaan

BAB V PENUTUP. Dalam tesis ini membahas kreditur dan debitur terganggu pelaksanaan perjanjian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

a. Mencapai volume penjualan tertentu. b. Mendapat laba tertentu. c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk dapat menggunakannya secara efektif dan optimal.

Lembaga Pembiayaan. Copyright by Dhoni Yusra

Lembaga Keuangan: Leasing dan Factoring

PERLAKUAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA CAPITAL LEASE DALAM RANGKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN FISKAL SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

SEWA GUNA USAHA. Statement of Financial Accounting Standards No. 13 mengelompokkan sewa guna usaha menjadi :

Leasing. Bahan Ajar : Manajemen Keuangan Bisnis II Digunakan untuk melengkapi buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Aktiva tetap sering disebut dengan fixed assets merupakan aktiva

MEKANISME PEMANFAATAN LEASING DALAM PRAKTIKNYA Oleh : Taufik Effendy

SESI 4 MODAL DAN JENIS MODAL

Pembelanjaan Jangka Panjang 1 BAB 14 PEMBELANJAAN JANGKA PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. satu tahun periode kebelakang, memperlihatkan posisi finansial perusahaan, dan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN. menerus atau teratur (regelmatig) terang-terangan (openlijk), dan dengan tujuan

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing

Analisis Akuntansi Leasing Pada PT. Puri Green Resources Pekanbaru

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN ATAS KEPEMILIKAN ASET TETAP TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN

BAB II AKUNTANSI SEWA

MID TERM INVESTMENT LEASING. By : NETTI TINAPRILLA

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat. meminimalkan pengeluaran perusahaan dan dengan demikian keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. sedikit dari masyarakat Indonesia yang dapat dikategorikan termasuk dalam

Pegadaian dan sewa guna usaha (leasing)

Oleh : Tita Safitriawati. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang ABSTRAK

BAB II BANK DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN. Keuangan Republik Indonesia Nomor: 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan

JUMLAH AKTIVA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA AKTIVA TETAP DENGAN METODE HAK OPSI (Studi Kasus Pada PT. Sinar Karya Cahaya Gorontalo) Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. asalnya pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu. (1) Akumulasi penyusutan (depresiasi) perusahaan

Universitas Tarumanagara 19 September 2014

BAB II LANDASAN TEORI. tahun (1982:331) laba perusahaan adalah merupakan selisih antara

PERLAKUAN AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DENGAN METODE CAPITAL LEASE

AKUNTANSI INDUSTRI JILID 2 SMK. Ali Irfan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kurang fleksibel dalam melakukan fungsinya. Sehingga

Transkripsi:

Pertemuan 3 Transaksi Sewa Guna Usaha (Leasing)

Pengertian Sewa Guna Bangunan (LEASING) Sewa guna usaha adalah Suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pemakai barang modal), lessor memnerikan kepada lessee untuk menggunakan barang modal selama jangka waktu tertentu, dengan suatu imbalan berkala dari lessee yang besarnya tergantung dari perjanjian antara lessor dan lessee, lessee dapat diberikan opsi untuk membeli barang modal tersebut pada akhir masa kontrak

Pengertian sewa Guna Bangunan (leasing) ( Lanjutan 1) Sewa guna usaha (Leasing) menurut keputusan Menteri Keuangan No. 1169/kmk.01/1991 tanggal 21 November 1991 tentang kegiatan sewa guna usaha yaitu kegiatan pebiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara guna usaha dengan hak opsi (financial lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease), untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Penegrtian Sewa Guna bangunan (leasing) (Lanjutan 2) Sewa guna usaha dibedakan menjadi 2 yaitu: Sewa guna usaha dengan hak (capital / finance lease) Sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease)

Jenis jenis Leasing 1. Operating Leasing yaitu dimana diakhir masa leasing tidak diberikan hak pilih (opsi) bagi lessee untuk membeli barang leasing tersebut; 2. Financial Leasing yaitu dimana diakhir masa leasing diberikan hak pilih (opsi) bagi lessee memiliki barang modal tersebut dengan jalan membelinya dengan harga yang ditetapkan bersama; 3.Sale and leasee Back yaitu jenis leasing dimana barang modal berasal dari lessee sendiri. Kemudian barang tersebut dijual kepada lessor (pembeli dana) dan selanjutnya lessor menyewakan barang tersebut kepada lessee kembali, yang biasanya digunakan jenis financial leasing.

Pihak Pihak yang Terlibat 1. Lessor yaitu Perusahaan leasing yang memberikan jasa pembiayaan kepada lessee dalam bentuk barang modal; 2.Lessee yaitu Perusahaan/pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor; 3.Pemasok/supplier yaitu Pihak yang mengadakan barang untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh lessor;

Pihak Pihak yang terlibat (lanjutan 1) 4. Bank yaitu Dalam perjanjian/kontrak leasing, pihak bank tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut, namun pihak bank memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor, terutama dlm mekanisme leverage lease dimana sumber dana pembiayaan lessor diperoleh melalui kredit bank.

Penggolongan Perush Leasing 1. Independent leasing Perusahaan leasing ini berdiri sendiri atau independent dari pemasok yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan barang modal nasabahnya; 2.Captive lessor (two party lessor) Sering melibatkan dua pihak, yaitu : Pihak pertama terdiri atas perusahaan induk dan anak perusahaan leasing; 1. Pihak kedua yaitu lessee atau pemakai barang. 2. Lease Broker/Packager Mempertemukan calon lessee dengan pihak lessor yang membutuhkan suatu barang modal dengan ara leasing tetapi lease broker ini tidak memiliki barang/peralatan untuk menengani transaksi leasing untuk atas namanya.8

Manfaat Leasing 1. Menghemat Modal 2. Biaya lebih murah 3. Diluar Neraca 4. Menguntungkan arus kas 5. Resiko Keuangan 6. Sangat Luwes 7. Sebagai Sumber Dana 9

Perlakuan Perpajakan untuk Transaksi Leasing Suatu guna usaha digolongkan sebagai finance lease apabila dipenuhi semua kriteria berikut: Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha pertama ditambah dengan nilai sisa barang modal harus dapat menutup harga perolehan barang modal dan keuntungan lessor Masa sewa guna usaha ditentukan sekurangkurangnya 2 tahun untuk barang modal golongan I dan 3 tahun untuk barang modal golongan II dan III, dan 7 tahun untuk golongan bangunan

Perlakuan perpajakan Untuk Transaksi leasing (Lanjutan 1) Perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai opsi bagi lessee Dalam pasal 16 Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 mengatur mengenai ketentuan perpajakan bagi lessee yang melakukan transaksi finance lease sebagai berikut: Lessee tidak boleh melakukan penyusutan atas barang modal yang disewa guna usaha sampai saat lessee membeli barang tersebut Setelah lessee menggunakan hak opsinya membeli brg modal yang disea guna usahakan maka lessee boleh melakukan penyusutan dengan dasar harga opsi barang modal ybs

Perlakuan Perpajakan Untuk Transaksi Leasing (Lanjutan 2) Pembayaran sewa guna usaha yang dibayar atau terutang oleh lessee kecuali pembebanan atas tanah merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto lessee Dalam hal masa sewa guna usaha lebih pendek dari masa yang ditentukan, Direktur Jendral Pajak melakukan koreksi atas pembebanan biaya sewa guna usaha tersebut dan memperlakukannya sebagai operating lease. Perubahan ini tidak dilakukan apabila terjadi karena force majeur, default maupun pertimbangan ekonomi tanpa motif menghindari pajak dan tidak ada hubungan istimewa antara lessor dengan lessee Lessee tidak memotong Pajak Penghasilan pasal 23 atas pembayaran sewa guna usaha

Perencanaan Pajak Untuk Leasing Perencanaan pajak dapat kita gunakan untuk aktiva tetap yang baru akan dibeli maupun aktiva tetap yang sudah dimiliki. Untuk aktiva tetap yang baru akan dibeli pertimbangannya adalah beli langsung atau melalui leasing. Sedangkan untuk aktiva tetap yang sudah dimiliki pertimbangannya adalah mempertahankannya, merevaluasi atau jual dan di sewa guna usaha kembali (sale and lease back)

Perencanaan Pajak Untuk leasing (Lanjutan 1) Hal pokok yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pajak untuk hal ini antara lain adalah: Apabila membeli secara langsung makan jumlah yang dapat dibiayakan dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak adalah biaya penyusutan Besarnya biaya penyusutan antara lain ditentukan oleh metode penyusutan dan umur ekonomis yang telah ditetapkan oleh peraturan perpajakan Apabila membeli secara sewa guna usaha, makan semua biaya yang dikeluarkan untuk membayar sewa guna usaha tersebut dapat dibiayakan pada tahun yang bersangkutan

Perencanaan pajak untuk leasing (lanjutan 2) Masa sewa guna usaha bisa lebih pendek dari umur ekonomis sehingga perusahaan dapat membiayakan perolehan aktiva tetap lebih cepat dibandingkan apabila menggunakan penyusutan masa sewa guna usaha ditentukan sekurang-kurangnya 2 tahun untuk barang mi\odal golongan I dan 3 tahun untuk barang modal golongan II dan III dan 7 tahun untuk golongan bangunan

Soal Latihan 1 1. Dimana diakhir masa leasing diberikan hak pilih (opsi) bagi lessee memiliki barang modal tersebut dengan jalan membelinya dengan harga yang ditetapkan bersama ini merupakan jenis bleasing : a. Operating Leasing d. Financial Leasing b. Sale and leasee Back e. Lessor c. Lesse 2. Yaitu jenis leasing dimana barang modal berasal dari lessee sendiri. Kemudian barang tersebut dijual kepada lessor (pembeli dana) dan selanjutnya lessor menyewakan barang tersebut kepada lessee kembali, yang biasanya digunakan jenis financial leasing, ini merupakan jenis leasing a. Operating Leasing d. Financial Leasing b. Sale and leasee Back e. Lessor c. Lesse

Soal Latihan 2 2. Yaitu jenis leasing dimana barang modal berasal dari lessee sendiri. Kemudian barang tersebut dijual kepada lessor (pembeli dana) dan selanjutnya lessor menyewakan barang tersebut kepada lessee kembali, yang biasanya digunakan jenis financial leasing, ini merupakan jenis leasing a. Operating Leasing d. Financial Leasing b. Sale and leasee Back e. Lessor c. Lesse 3. Salah satu pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor, disebut : a. Lessor d. Pemasok b. Supplier e. Lessee c. Saller

Soal Latihan 3 3. Salah satu pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor, disebut : a. Lessor d. Pemasok b. Supplier e. Lessee c. Saller 4. Mempertemukan calon lessee dengan pihak lessor yang membutuhkan suatu barang modal dengan ara leasing tetapi lease broker ini tidak memiliki barang/peralatan untuk menengani transaksi leasing untuk atas namanya.disebut : a. Lessor d. Pemasok b. Supplier e. Lessee c. Lease Broker

Soal Latihan 4 4. Mempertemukan calon lessee dengan pihak lessor yang membutuhkan suatu barang modal dengan ara leasing tetapi lease broker ini tidak memiliki baranguntuk menengani transaksi leasing utk atas namanya.disebut : a.lessor d.pemasok b. Supplier e. Lessee c. Lease Broker 5. Salah satu isi dalam pasal 16 Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 mengatur mengenai ketentuan perpajakan bagi lessee yang melakukan transaksi finance yaitu tidak memotong Pajak Penghasilan pasal... Atas pembayaran sewa guna usaha a. Pasal 23 d. Pasal 21 b. Pasal 26 e. Pasal 29 c. Pasal 22

Soal latihan 5 5. Salah satu isi dalam pasal 16 Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 mengatur mengenai ketentuan perpajakan bagi lessee yang melakukan transaksi finance yaitu tidak memotong Pajak Penghasilan pasal... Atas pembayaran sewa guna usaha a. Pasal 23 d. Pasal 21 b. Pasal 26 e. Pasal 29 c. Pasal 22 1. Dimana diakhir masa leasing diberikan hak pilih (opsi) bagi lessee memiliki barang modal tersebut dengan jalan membelinya dengan harga yang ditetapkan bersama ini merupakan jenis bleasing : a. Operating Leasing d. Financial Leasing b. Sale and leasee Back e. Lessor c. Lesse