Pertemuan 3 Transaksi Sewa Guna Usaha (Leasing)
Pengertian Sewa Guna Bangunan (LEASING) Sewa guna usaha adalah Suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pemakai barang modal), lessor memnerikan kepada lessee untuk menggunakan barang modal selama jangka waktu tertentu, dengan suatu imbalan berkala dari lessee yang besarnya tergantung dari perjanjian antara lessor dan lessee, lessee dapat diberikan opsi untuk membeli barang modal tersebut pada akhir masa kontrak
Pengertian sewa Guna Bangunan (leasing) ( Lanjutan 1) Sewa guna usaha (Leasing) menurut keputusan Menteri Keuangan No. 1169/kmk.01/1991 tanggal 21 November 1991 tentang kegiatan sewa guna usaha yaitu kegiatan pebiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara guna usaha dengan hak opsi (financial lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease), untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
Penegrtian Sewa Guna bangunan (leasing) (Lanjutan 2) Sewa guna usaha dibedakan menjadi 2 yaitu: Sewa guna usaha dengan hak (capital / finance lease) Sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease)
Jenis jenis Leasing 1. Operating Leasing yaitu dimana diakhir masa leasing tidak diberikan hak pilih (opsi) bagi lessee untuk membeli barang leasing tersebut; 2. Financial Leasing yaitu dimana diakhir masa leasing diberikan hak pilih (opsi) bagi lessee memiliki barang modal tersebut dengan jalan membelinya dengan harga yang ditetapkan bersama; 3.Sale and leasee Back yaitu jenis leasing dimana barang modal berasal dari lessee sendiri. Kemudian barang tersebut dijual kepada lessor (pembeli dana) dan selanjutnya lessor menyewakan barang tersebut kepada lessee kembali, yang biasanya digunakan jenis financial leasing.
Pihak Pihak yang Terlibat 1. Lessor yaitu Perusahaan leasing yang memberikan jasa pembiayaan kepada lessee dalam bentuk barang modal; 2.Lessee yaitu Perusahaan/pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor; 3.Pemasok/supplier yaitu Pihak yang mengadakan barang untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh lessor;
Pihak Pihak yang terlibat (lanjutan 1) 4. Bank yaitu Dalam perjanjian/kontrak leasing, pihak bank tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut, namun pihak bank memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor, terutama dlm mekanisme leverage lease dimana sumber dana pembiayaan lessor diperoleh melalui kredit bank.
Penggolongan Perush Leasing 1. Independent leasing Perusahaan leasing ini berdiri sendiri atau independent dari pemasok yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan barang modal nasabahnya; 2.Captive lessor (two party lessor) Sering melibatkan dua pihak, yaitu : Pihak pertama terdiri atas perusahaan induk dan anak perusahaan leasing; 1. Pihak kedua yaitu lessee atau pemakai barang. 2. Lease Broker/Packager Mempertemukan calon lessee dengan pihak lessor yang membutuhkan suatu barang modal dengan ara leasing tetapi lease broker ini tidak memiliki barang/peralatan untuk menengani transaksi leasing untuk atas namanya.8
Manfaat Leasing 1. Menghemat Modal 2. Biaya lebih murah 3. Diluar Neraca 4. Menguntungkan arus kas 5. Resiko Keuangan 6. Sangat Luwes 7. Sebagai Sumber Dana 9
Perlakuan Perpajakan untuk Transaksi Leasing Suatu guna usaha digolongkan sebagai finance lease apabila dipenuhi semua kriteria berikut: Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha pertama ditambah dengan nilai sisa barang modal harus dapat menutup harga perolehan barang modal dan keuntungan lessor Masa sewa guna usaha ditentukan sekurangkurangnya 2 tahun untuk barang modal golongan I dan 3 tahun untuk barang modal golongan II dan III, dan 7 tahun untuk golongan bangunan
Perlakuan perpajakan Untuk Transaksi leasing (Lanjutan 1) Perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai opsi bagi lessee Dalam pasal 16 Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 mengatur mengenai ketentuan perpajakan bagi lessee yang melakukan transaksi finance lease sebagai berikut: Lessee tidak boleh melakukan penyusutan atas barang modal yang disewa guna usaha sampai saat lessee membeli barang tersebut Setelah lessee menggunakan hak opsinya membeli brg modal yang disea guna usahakan maka lessee boleh melakukan penyusutan dengan dasar harga opsi barang modal ybs
Perlakuan Perpajakan Untuk Transaksi Leasing (Lanjutan 2) Pembayaran sewa guna usaha yang dibayar atau terutang oleh lessee kecuali pembebanan atas tanah merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto lessee Dalam hal masa sewa guna usaha lebih pendek dari masa yang ditentukan, Direktur Jendral Pajak melakukan koreksi atas pembebanan biaya sewa guna usaha tersebut dan memperlakukannya sebagai operating lease. Perubahan ini tidak dilakukan apabila terjadi karena force majeur, default maupun pertimbangan ekonomi tanpa motif menghindari pajak dan tidak ada hubungan istimewa antara lessor dengan lessee Lessee tidak memotong Pajak Penghasilan pasal 23 atas pembayaran sewa guna usaha
Perencanaan Pajak Untuk Leasing Perencanaan pajak dapat kita gunakan untuk aktiva tetap yang baru akan dibeli maupun aktiva tetap yang sudah dimiliki. Untuk aktiva tetap yang baru akan dibeli pertimbangannya adalah beli langsung atau melalui leasing. Sedangkan untuk aktiva tetap yang sudah dimiliki pertimbangannya adalah mempertahankannya, merevaluasi atau jual dan di sewa guna usaha kembali (sale and lease back)
Perencanaan Pajak Untuk leasing (Lanjutan 1) Hal pokok yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pajak untuk hal ini antara lain adalah: Apabila membeli secara langsung makan jumlah yang dapat dibiayakan dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak adalah biaya penyusutan Besarnya biaya penyusutan antara lain ditentukan oleh metode penyusutan dan umur ekonomis yang telah ditetapkan oleh peraturan perpajakan Apabila membeli secara sewa guna usaha, makan semua biaya yang dikeluarkan untuk membayar sewa guna usaha tersebut dapat dibiayakan pada tahun yang bersangkutan
Perencanaan pajak untuk leasing (lanjutan 2) Masa sewa guna usaha bisa lebih pendek dari umur ekonomis sehingga perusahaan dapat membiayakan perolehan aktiva tetap lebih cepat dibandingkan apabila menggunakan penyusutan masa sewa guna usaha ditentukan sekurang-kurangnya 2 tahun untuk barang mi\odal golongan I dan 3 tahun untuk barang modal golongan II dan III dan 7 tahun untuk golongan bangunan
Soal Latihan 1 1. Dimana diakhir masa leasing diberikan hak pilih (opsi) bagi lessee memiliki barang modal tersebut dengan jalan membelinya dengan harga yang ditetapkan bersama ini merupakan jenis bleasing : a. Operating Leasing d. Financial Leasing b. Sale and leasee Back e. Lessor c. Lesse 2. Yaitu jenis leasing dimana barang modal berasal dari lessee sendiri. Kemudian barang tersebut dijual kepada lessor (pembeli dana) dan selanjutnya lessor menyewakan barang tersebut kepada lessee kembali, yang biasanya digunakan jenis financial leasing, ini merupakan jenis leasing a. Operating Leasing d. Financial Leasing b. Sale and leasee Back e. Lessor c. Lesse
Soal Latihan 2 2. Yaitu jenis leasing dimana barang modal berasal dari lessee sendiri. Kemudian barang tersebut dijual kepada lessor (pembeli dana) dan selanjutnya lessor menyewakan barang tersebut kepada lessee kembali, yang biasanya digunakan jenis financial leasing, ini merupakan jenis leasing a. Operating Leasing d. Financial Leasing b. Sale and leasee Back e. Lessor c. Lesse 3. Salah satu pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor, disebut : a. Lessor d. Pemasok b. Supplier e. Lessee c. Saller
Soal Latihan 3 3. Salah satu pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor, disebut : a. Lessor d. Pemasok b. Supplier e. Lessee c. Saller 4. Mempertemukan calon lessee dengan pihak lessor yang membutuhkan suatu barang modal dengan ara leasing tetapi lease broker ini tidak memiliki barang/peralatan untuk menengani transaksi leasing untuk atas namanya.disebut : a. Lessor d. Pemasok b. Supplier e. Lessee c. Lease Broker
Soal Latihan 4 4. Mempertemukan calon lessee dengan pihak lessor yang membutuhkan suatu barang modal dengan ara leasing tetapi lease broker ini tidak memiliki baranguntuk menengani transaksi leasing utk atas namanya.disebut : a.lessor d.pemasok b. Supplier e. Lessee c. Lease Broker 5. Salah satu isi dalam pasal 16 Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 mengatur mengenai ketentuan perpajakan bagi lessee yang melakukan transaksi finance yaitu tidak memotong Pajak Penghasilan pasal... Atas pembayaran sewa guna usaha a. Pasal 23 d. Pasal 21 b. Pasal 26 e. Pasal 29 c. Pasal 22
Soal latihan 5 5. Salah satu isi dalam pasal 16 Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 mengatur mengenai ketentuan perpajakan bagi lessee yang melakukan transaksi finance yaitu tidak memotong Pajak Penghasilan pasal... Atas pembayaran sewa guna usaha a. Pasal 23 d. Pasal 21 b. Pasal 26 e. Pasal 29 c. Pasal 22 1. Dimana diakhir masa leasing diberikan hak pilih (opsi) bagi lessee memiliki barang modal tersebut dengan jalan membelinya dengan harga yang ditetapkan bersama ini merupakan jenis bleasing : a. Operating Leasing d. Financial Leasing b. Sale and leasee Back e. Lessor c. Lesse