BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Minat konsumen terkait secara langsung dengan minat beli ulang, dimana dalam hal ini merupakan keinginan untuk membeli kembali suatu produk atau jasa akibat pengaruh baik eksternal maupun internal di mana sebelumnya dilakukan evaluasi terhadap produk atau jasa yang akan dibeli (Helmi, 2016). Minat beli ulang konsumen merupakan bentuk keinginan atau sikap yang mendorong seseorang untuk mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan dalam hal ini minat dikaitkan dengan keputusan pembelian suatu produk. Minat beli ulang pada dasarnya merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli kembali suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Ferdinand dalam Pradipta (2015). Minat beli yang dilakukan konsumen merupakan bentuk sikap yang ditetapkan oleh konsumen dalam melakukan pembelian. Pentingnya analisis minat beli ulang konsumen yaitu dapat digunakan untuk mengenalisis kegiatan melakukan pembelian, aktifitas konsumen dalam membeli barang sehingga dapat diketahui faktor yang terkait dengan minat pembelian yang dilakukan (Helmi, 2016). Hasil penelitian Dama (2016) menunjukkan bahwa lokasi, kualitas layanan, harga dan promosi berpengaruh signifikan terhadap minat beli 1
2 konsumen. Kenyataan ini menunjukkan bahwa minat beli konsumen tidak hanya mempertimbangkan produk atau jasa secara langsung, namun demikian faktor pendukung juga memberikan dampak terhadap minat beli konsumen dalam hal ini konsumen pada kafe. Minat beli ulang yang dilakukan konsumen pada sebuah kafe tidak hanya mempertimbangkan harga, cita rasa makanan dan kualitas pelayanan tidak lagi menjadi alasan utama konsumen dalam memilih tempat bersantap. atmosphere (suasana) kafe yang nyaman dengan dekorasi yang unik dan kreatif menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah kafe yang membuat konsumen memutuskan untuk mengunjungi kafe tersebut, dimana kosumen selalu berupaya untuk terpenuhi harapannya terkait dengan produk atau jasa. Minat konsumen untuk mengunjungi suatu kafe ataupun resto hanya karena menyukai atmosphere yang ditawarkan kafe tersebut, dimana keberadaan atmosphere akan mendukung upaya untuk menciptakan minat beli konsumen. Kenyataan ini membuktikan bahwa dengan semakin baik kondisi atmosphere yang terdapat di kafe maka akan mendukung proses menciptakan pembelian yang dilakukan konsumen. Store atmosphere mempengaruhi keadaan emosi seorang konsumen yang akan menyebabkan meningkatnya atau menurunnya pembelian. Keadaan emosional akan membuat dua perasaan yang dominan, yaitu perasaan senang dan membangkitkan keinginan, baik yang muncul dari psychological set ataupun keinginan yang bersifat mendadak (impulse) (Sutisna, 2003; Cheng, Wu dan Yen, 2009). Store atmosphere tersebut dapat memberikan respon dan
3 menciptakan kenyamanan bagi konsumen pada saat menikmati suasana di dalam toko, dan dalam kelanjutannya dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Pada dasarnya elemen-elemen dari kreatifitas penataan store atmosphere seringkali mempengaruhi proses pemilihan kafe dan niat beli konsumen. Kreatifitas penciptaan store atmosphere yang baik melalui variabel-variabel store atmosphere yang meliputi store exterior, general interior, store layout, dan interior display, tidak hanya memberikan nilai tambah bagi produk yang dijual tetapi juga menciptakan suasana lingkungan pembelian yang menyenangkan bagi konsumen sehingga konsumen tersebut memilih toko yang disukai dan melakukan pembelian. Persaingan merupakan suatu bentuk usaha yang dilaksanakan supaya mendapatkan kemenangan atau mendapatkan posisi yang lebih baik tanpa harus terjadi benturan fisik atau konflik, demikian halnya persaingan yang terjadi pada bisnis kafe. Para pelaku bisnis kafe harus memikirkan strategi yang tepat dan efektif agar bisnis mereka tetap eksis dipasaran bahkan berkembang lebih baik lagi. Dalam menarik konsumen salah satu strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan store atmosphere sebagai upaya untuk memberikan jaminan kenyamanan pelanggan. Kenyataan ini menjadikan kajian mengenai penerapan store atmosphere menjadi hal penting untuk dilakukan sehingga upaya untuk meningkatkan kemampuan bersaing dan memaksimalkan kepuasan konsumen dapat terwujud.
4 Proses penciptaan store atmosphere adalah kegiatan merancang lingkungan pembelian dalam suatu toko dengan menentukan karakteristik toko tersebut melalui pengaturan dan pemilihan fasilitas fisik toko dan aktifitas barang dagangan. Lingkungan pembelian yang terbentuk, melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik dan wangi-wangian, tersebut dirancang untuk menghasilkan pengaruh atau respon emosional dan persepsi khusus dalam diri konsumen sehingga bersedia melakukan pembelian serta kemungkinan meningkatkan pembeliannya (Kotler, 2006). Upaya untuk memberikan informasi terkait dengan keberadaan store atmosphere pada suatu kafe menjadi hal penting untuk menciptakan kepuasan konsumen, dimana store atmosphereyaitu mencakup variabel yang meliputi exterior, general interior, store layout dan interior display. Salain itu lokasi juga memberikan dukungan dalam upaya untuk menciptakan minat beli yang akan dilakukan, sehingga dengan lokasi yang mudah dijangkau dan strategis konsumen dapat sepenuhnya mendapatkan produk sesuai dengan harapan dan kepuasan secara maksimal. Kemudahan untuk mencapai lokasi akan mengurangi sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang diharapkan. Loodst Coffe Mojokerto dalam upaya untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yaitu dengan menciptakan suasana kafe seperti layaknya suasana di rumah (homey) sehingga kenyamanan benar-benar dapat dirasakan oleh pengunjung dan didukung oleh musik yang diputar dapat mendukung
5 suasana yang benar-benar nyaman. Namun demikian upaya pemilik kafe untuk mempengaruhi minat konsumen belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan harapan konsumen. Pemilik selama ini belum melakukan tata letak peralatan atau perabotan yang mudah dijangkau oleh konsumen, misalnya tisu hanya disediakan di kasir sehingga apabila konsumen membutuhkan maka merasakan adanya kesulitan. Pemilik juga tidak memasang ornamen-ornamen yang dapat membedakan dengan cafe yang lain. Kondisi ini menjadikan kafe tidak memiliki ciri khusus yang menjadi pembeda dengan tempat atau kafe yang lainnya. Selain itu upaya untuk menciptakan minat beli konsumen tersebut belum sepenuhnya dilakukan oleh pemilik kafe, dimana selama ini masalah parkir menjadi kendala atau permasalahan konsumen. Kurang luasnya lahan parkir menjadikan konsumen kesulitan untuk mendapatkan tempat parkir yang aman, kondisi ini sering terjadi ketika liburan akhir pekan. Jaminan keamanan lokasi parkir juga menjadi masalah bagi konsumen, tidak sedikit konsumen yang sering mengalami kehilangan helm dan barang yang diletakkan di sepeda motor. Pemilik juga kurang memperhatikan kondisi yang berada disektar kafe, dimana terdapat selokan yang tidak tertutup sehingga menimbulkan kurang nyaman konsumen ketika melakukan pembelian di kafe. Beberapa permasalahan tersebut menjadi hal yang harus diperhatikan pemilik sehingga dapat mendukung upaya untuk mempengaruhi minat beli konsumen.berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh store atmosphere dan lokasi terhadap minat beli ulang pada Loodst Coffe Mojokerto
6 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah store atmosphere berpengaruh terhadap minat beli ulang di Loodst Coffe Mojokerto? 2. Apakah lokasi berpengaruh terhadap minat beli ulang di Loodst Coffe Mojokerto? 3. Manakah diantara variabel store atmosphere dan lokasi yang berpengaruh dominan terhadap minat beli ulang di Loodst Coffe Mojokerto? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah: a. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh store atmosphere terhadap minat beli ulang di Loodst Coffe Mojokerto b. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh lokasi terhadap minat beli ulang di Loodst Coffe Mojokerto c. Mengetahui dan menjelaskan diantara variabel store atmosphere dan lokasi yang berpengaruh dominan terhadap minat beli ulang di Loodst Coffe Mojokerto.
7 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi pihak Loodst Coffe Mojokerto yaitu sebagai bahan masukan yang diteliti dalam rangka meningkatkan minat beli ulang melalui analisis store atmosphere dan lokasi. b. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi bagi pihak peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis.