LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT. BPR Kusuma Arta Rini Periode Januari s.d. Desember 2018 Mengacu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan no. 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan no. 5/SE OJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat, pada tahun 2018 PT. BPR Kusuma Arta Rini merealisasikan pembuatan Laporan untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2018 dengan mengacu pada prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness) dengan penjelasan : a. Keterbukaan (transparency) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. b. Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ BPR sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. c. Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan BPR dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip pengelolaan BPR yang sehat. d. Independensi (independency) yaitu pengelolaan BPR secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun. e. Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan. Laporan Penerapan Tata Kelola tersajikan sebagai berikut : 1. Pokok-Pokok Isi Laporan Mengacu pada psl 75 POJK No.4/SEOJK.03/2015 dan SE OJK No. 5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata kelola, pokok pokok isi laporan disusun sebagai berikut: a. Ruang lingkup tata kelola adalah penilaian faktor-faktor yang meliputi : 1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 3) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau fungsi komite 4) Penanganan benturan kepentingan 5) Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern 6) Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern 7) Batas maksimum pemberian kredit 8) Rencana bisnis BPR 9) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
Selain itu hasil penilaian (self assesment) atas penerapan Tata Kelola BPR yang akan disajikan dalam kertas kerja tersendiri dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam Laporan ini. b. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham BPR. c. Jumlah permasalahan hukum dan upaya penyelesaian oleh BPR; d. Paket / kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris e. Rasio gaji tertinggi dan gaji terendah f. Frekuensi rapat Dewan Komisaris g. Transaksi yang mengandung benturan kepentingan; dan h. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik, baik nominal maupun penerima dana. 2. Uraian dari Pokok-Pokok Laporan a. Ruang lingkup tata kelola 1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi : a) Jumlah dan komposisi anggota Direksi : Jumlah anggota Direksi 2 orang : Drs. Mashuri sebagai Direktur Utama Teguh Leksono, SE sebagai Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan Masing masing diangkat sesuai dengan surat persetujuan OJK No. SR-242/KR.0311/2017 tanggal 30 Agustus 2017 dan OJK No. Kep- 104/KR.03/2017 tanggal 29 September 2017 b) Pelaksanaan operasional Direksi telah melaksanakan / merealisasikan Rencana Kerja dan Anggaran an, secara umum pencapaian laba 61.78% dan asset 98.79%. Target NPL dibawah 5% namun tidak tercapai, NPL net sebesar 8.68%, NPL bruto sebesar 9.74%. Rasio-rasio keuangan (rasio CAMEL) menunjukan rasio yang sehat antara lain rasio CAR 38.58%, KAP 7.37%, ROA 2.53%, BOPO 90.79%, Cash Ratio 24.12%, LDR 90.12% c) BMPK Tidak terdapat pelanggaran BMPK d) Tata kelola, fungsi kepatuhan dan manajamen risiko Direksi telah menerapkan Tata Kelola, Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko sesuai ketentuan, ketentuan mengenai kebijakan, pelaksanaan dan laporan laporan telah dilaksanakan. Terlampir hasil self assesment.
e) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Direksi telah membuat Laporan Keuangan an dan telah disetujui RUPS tanggal 5 April 2019, disampaikan ke OJK dengan surat No. 117/UMU/04/2019 per tanggal 18 April 2019. 2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris : a) Jumlah dan komposisi anggota Dewan Komisaris : Drs. Ign. Sawidjan, MM sebagai Komisaris Utama Tumidjan, SH sebagai Komisaris b) Fungsi pengawasan Dewan Komisaris Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan dengan kegiatan : Kehadiran di kantor BPR minimal sebulan sekali. Menyelenggarakan rapat minimal 4 kali dalam 1 tahun. Mengawasi dan memberikan saran-saran kepada Direksi Menyetujui pembuatan pedoman pedoman kerja mengenai: o Kebijakan Pembukuan o Kebijakan Penghimpunan Dana o Pedoman Kebijakan dan Prosedur Perkreditan o Kebijakan Penggajian o Peraturan Perusahaan o Kebijakan Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme ( APU dan PPT) o Kebijakan mengenai Tata Kelola, Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Resiko. Mengawasi dan mengevaluasi kebijakan antara lain Kebijakan Pembukuan, Kebijakan Penghimpunan Dana, Pedoman Kebijakan dan Prosedur Perkreditan, Kebijakan Penggajian, Peraturan Perusahaan, Kebijakan APU dan PPT, kebijakan mengenai Tata Kelola, Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Dokumen dokumen kegiatan tersebut antara lain berupa memo atau catatan kecil kepada Direksi. 3) Pelaksanaan tugas atau fungsi komite Modal Inti BPR masih dibawah Rp 50 milyar sehingga tugas dan fungsi komite belum membentuk komite-komite. 4) Penanganan benturan kepentingan Selama tahun 2018 tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Sesuai dengan POJK No.4/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat pasal 69, maka untuk
mengantisipasi adanya transaksi tersebut BPR akan membuat Pedoman Intern, Sistem dan Prosedur untuk penanganannya SK Dir No.009/UMU/03/2017 5) Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan sudah menjalankan tugasnya antara lain melakukan kompilasi ketentuan-ketentuan yang terkait operasional BPR, sosialisasi berbagai ketentuan, pelatihan, konsultasi kepada pegawai (problem solving) dan pemeriksaan kesesuaian pelaksanaan tugas unit kerja dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. 6) Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern Pejabat manajemen resiko menjalankan tugasnya dengan mengidenfitikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan aspek resiko yang melekat pada aktifitas bank. 7) Batas maksimum pemberian kredit Tidak ada pelanggaran BMPK 8) RKAT RKAT untuk tahun 2018 telah dilaksanakan dengan baik dengan indikator antara lain pencapaian aset 98.79%, pencapaian kredit yang diberikan 99.28%, pencapaian dana pihak ketiga 85.36% dan pencapaian laba 61.78%. Untuk tahun 2019, RKAT / Rencana Bisnis BPR akan dibuat sesuai dengan ketentuan baru yakni dibuat untuk jangka pendek (1 tahun), menengah (3 tahun) dan jangka panjang (5 tahun). 9) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BPR secara rutin melaporkan kinerja keuangan kepada OJK dan pengumuman di papan papan pengumuman kantor-kantor BPR sesuai dengan ketentuan dalam laporan publikasi BPR. b. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham BPR Susunan pengurus yang tercatat dalam administrasi Bank adalah sebagai berikut: Pengurus Jabatan Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur Nama Drs. Ign. Sawidjan, MM Tumidjan, SH Drs. Mashuri Teguh Leksono, SE
Pemegang Saham Pemegang Saham Kepemilikan Saham Nominal (Rp.) % 1. Drs. Ign. Sawidjan, MM 1.235.000.000,- 44,91% 2. Hj. Sri Wuryaningtyas 825.000.000,- 30% 3. Hj. Dyahningsih 550.000.000,- 20% 4. Tumidjan, SH 90.000.000,- 3,27% 5. Insriwati 50.000.000,- 1.82% TOTAL 2.750.000.000,- 100,00% Kepemilikan saham anggota Direksi serta hubungan keuangan dan / atau hubungan keluarga anggota Direksi dengan anggota Direksi lain, anggota Direksi dan / atau pemegang saham BPR : Daftar kepemilikan saham Direksi dan hubungan keluarga / keuangan di PT. BPR Kusuma Arta Rini No Direksi Kepemilikan Saham Hubungan Keuangan / Keluarga 1. Drs. Mashuri Tidak ada hubungan keluarga & (Direktur Utama) 2. Teguh Leksono, SE (Direktur) hubungan keuangan dengan PSP BPR Tidak ada hubungan keluarga & hubungan keuangan dengan PSP BPR Daftar kepemilikan saham Direksi dan hubungan keluarga / keuangan di BPR lain No Direksi Kepemilikan Saham Hubungan Keuangan / Keluarga 1. Direktur Utama 2. Direktur Daftar kepemilikan saham Direksi dan hubungan keluarga / keuangan di perusahaan lain No Direksi Kepemilikan Saham Hubungan Keuangan / Keluarga 1. Direktur Utama 2. Direktur Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris serta hubungan keuangan dan / atau hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Dewan Komisaris dan / atau pemegang saham BPR : Daftar kepemilikan saham Dewan Komisaris di PT. BPR Kusuma Arta Rini No Komisaris Kepemilikan Saham Hubungan Keuangan / Keluarga 1. Drs. Sawidjan, MM 44.91% di BPR Tidak ada hubungan keluarga & (Komisaris Utama) Kusuma Arta Rini hubungan keuangan dengan Direksi 2. Tumidjan, SH (Komisaris) sebagai PSP 3.27% di BPR Kusuma Arta Rini BPR Tidak ada hubungan keluarga & hubungan keuangan dengan Direksi BPR
Daftar kepemilikan saham Dewan Komisaris di PT. BPR lain No Komisaris Kepemilikan Saham Hubungan Keuangan / Keluarga 1. Drs. Sawidjan, MM (Komisaris Utama) 2. Tumidjan, SH (Komisaris) 63.04% di BPR Artaperdana Deltasentosa sebagai PSP Tidak ada hubungan keluarga & hubungan keuangan dengan Direksi & Dewan Komisaris Daftar kepemilikan saham Dewan Komisaris di Perusahaan lain No Komisaris Kepemilikan Saham Hubungan Keuangan / Keluarga 1. Drs. Sawidjan, MM (Komisaris Utama) 2. Tumidjan, SH (Komisaris) c. Jumlah penyimpangan intern yang terjadi dan upaya penyelesaian oleh BPR 1) Jumlah internal fraud yang telah diselesaikan, tidak ada 2) Jumlah internal fraud yang sedang dalam proses penyelesaian di internal BPR, tidak ada kejadian fraud yang sedang diproses 3) Jumlah internal fraud yang belum diupayakan penyelesaiannya, tidak ada internal fraud yang belum diupayakan penyelesaiannya 4) Jumlah internal fraud yang telah ditindak lanjuti melalui proses hukum, sebagaimana tabel sebagai berikut: Internal Fraud Jumlah kasus yang dilakukan oleh dalam 1tahun Direksi Dewan Komisaris Pegawai tetap Pegawai tdk tetap Total fraud Tlh diselesaikan Dlm proses penyelesaian di internal BPR Blm diupayakan penyelesaiannya Tlh ditindak lanjuti melalui proses hukum seblmnya laporan seblmnya laporan seblmnya laporan seblmnya Jumlah permasalahan hukum dan upaya penyelesaian oleh BPR; Permasalahan Hukum Jumlah Perdata Pidana Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) nihil Dalam proses penyelesaian nihil Total nihil laporan
d. Paket / kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan komisaris yang ditetapkan berdasarkan RUPS Jumlah diterima dalam 1 tahun Jenis remunerasi & fasilitas lain Dewan Komisaris Direksi Org Rupiah Org Rupiah Remunerasi (gaji, bonus, tujangan rutin, tantiem, 2 120.000.000 2 207.000.000 dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) dalam ekuivalen rupiah yang : a. Dapat dimiliki b. Tidak dapat dimiliki : - 2 9.600.000 Perumahan Transportasi Asuransi kesehatan Telepon cell Total - 120.000.000-216.600.000 No e. Rasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan : 1) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah = 2.48 : 1 2) Rasio gaji direksi yang tertinggi dan terendah = 1.09 : 1 3) Rasio gaji komisaris yang tertinggi dan terendah = 1.22 : 1 4) Rasio gaji direksi tertinggi dan komisaris tertinggi = 1.62 : 1 5) Rasio gaji direksi tertinggi dan pegawai tertinggi = 2.38 : 1 f. Frequensi rapat Dewan Komisaris 1) Jumlah rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun Rapat diselenggarakan sebanyak 5 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun 2) Jumlah rapat yang dihadiri secara fisik dan / atau melalui teknologi telekonferensi Jumlah rapat yang dihadiri secara fisik sebanyak 5 (empat) kali, sedangkan yang melalui teknologi informasi belum pernah 3) Kehadiran masing-masinh anggota disetiap rapat Rapat sebanyak 5 (empat) dali dalam 1 (satu) tahun selalu dihadiri oleh seluruh anggota Komisaris 4) Topik atau materi rapat No Tanggal Materi Rapat 1. 19-02-2018 Pencapaian RBB tahun 2018 2. 18-05-2018 Evaluasi pencapaian Rencana Kerja sampai dengan 30 April 2018 3. 27-07-2018 Antisipasi pencapaian keragaan usaha khusus laba apabila tidak mencapai target RBB tahun 2018 4. 12-10-2018 Antisipasi pencapaian keragaan usaha khusus evaluasi kerja triwulan III tahun 2018 5. 14-11-2018 Pembahasan RBB tahun 2019 g. Transaksi yang mengandung benturan kepentingan Nama & Jabatan Pihak yg Memiliki Benturan Kepentingan Nama & Jabatan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Nilai Transaksi (Rp) 1. Ket
Berdasarkan evaluasi bank, pada tahun 2018 tidak terdapat transaksi yang menimbulkan benturan kepentingan, dikarenakan dalam operasional bank berpedoman pada ketentuan pedoman benturan kepentingan yang telah disusun. h. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik baik nominal maupun penerima dana No Kegiatan Sosial Jumlah (Rp.) 1. 3. PENUTUP Laporan Penerapan Tata Kelola BPR yang mengacu pada prinsip TARIF pada dasarnya merupakan seluruh proses kerja (businnes process) PT. BPR Kusuma Arta Rini selama satu tahun melalui pendekatan pemberdayaan seluruh Sumber Daya yang ada di BPR sehingga mengupayakan tidak terdapat data/informasi strategis dan signifikan yang tertinggal. Namun demikian apabila dikemudian hari ditemukan data/informasi penting yang belum dilaporkan, maka agar segera dilakukan up-date terhadap Laporan ini.
LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GGOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Nama Bank : PT. BPR Kusuma Arta Rini Posisi : 31 Desember 2018 Peringkat : 2,04 Mencerminkan manajemen bank telah melakukan penerapan Good Coorporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Coorporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip-prinsip Good Coorporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen bank. Analisis Dari hasil penilaian sendiri atas pelaksanaan GCG bank, ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan GCG bank memperoleh peringkat 2 (dua) atau baik. Adapun dasar pertimbangannya adalah karena pelaksanaan prinsip-prinsip Good Coorporate Governance secara umum telah dilaksanakan sebagaimana dapat dilihat bahwa : 1) Ketentuan OJK tentang persyaratan jumlah, komposisi, kriteria dan independensi serta integritas, kompetensi dan reputasi keuangan Dewan Komisaris maupun Direksi dapat dipenuhi oleh bank. 2) Struktur permodalan bank semakin kuat dengan mengikuti ketentuan permodalan sebagaimana siatur dalam POJK tentang kebutuhan penyediaan modal minimum BPR. 3) Fundamental bank sekarang ini jauh lebih kuat dibanding tahun sebelumnya ditandai dengan meningkatnya simpanan pihak ke-3, disamping penyaluran kredit yang lebih mandiri (bukan kepada pihak terkait) demikian juga dengan adanya penambahan modal semakin memperkokoh fundamental bank. Pati, 15 April 2019 PT. BPR Kusuma Arta Rini Drs. Ign. Sawidjan, MM Tumidjan, SH Drs. Mashuri Teguh Leksono, SE Komisari Utama Komisaris Direktur Utama Direktur
LAMPIRAN-LAMPIRAN