LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT. BPR Kusuma Arta Rini Periode Januari s.d. Desember 2018

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

DAFTAR ISI. Daftar isi 1

Laporan Tata Kelola Perusahaan Daerah. BPR KLANGENAN Tahun 2017

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017

Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG 2009

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

Laporan GCG BPR Central Kepri 2016

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

PELAPORAN PENERAPAN GCG PT. BPR KURNIA DADI ARTA SETELAH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TAHUN LAPORAN 2016

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA GOOD CORPORATE GOVERNANCE BPR Nusantara Bona Pasogit 31 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

PT. BPR TRISURYA BUMINDO Jl. Kartini No. 79 Tanjung Karang Bandar Lampung Tel (0721) Fax (0721) TATA KELOLA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PENDAHULUAN Keterbukaan Transparency

Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR SATYA MITRA ANDALAN TAHUN 2016

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BPR UKABIMA PERMATA TAHUN 2016

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

LAPORAN PELAKSANAAN GCG 2008

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

Yth. 1. Perusahaan Pialang Asuransi; 2. Perusahaan Pialang Reasuransi; dan 3. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi di tempat.

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PT BPR KARYAJATNIKA SADAYA

Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2007 tercatat sebagai berikut : 1. Drs. Johnny : Presiden Komisaris

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2015

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

1. STRUKTUR TATA KELOLA BPR ( GOVERNANCE STRUCTURE )

Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan pelaksanaan GCG tahun 2012 PT. Bank Dinar Indonesia, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NATIONALNOBU PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD. BPR BANK BOYOLALI TAHUN 2017

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/ TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI LEMBAGA PENJAMIN

Laporan Penerapan Tata Kelola

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA Tahun 2016 PT BPR Catur Artha Jaya

LAPORAN TATA KELOLA DAN PELAKSANAAN GCG (Good Corporate Governance)

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

Kesimpulan Umum hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola BPR

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

Kesimpulan. Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria / indikator penilaian tersebut diatas, disimpulkan bahwa :

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

PT Bank Nationalnobu Tbk. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Periode 1 Januari - 31 Desember 2012

PELAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT BPR KRIDADHANA CITRANUSA SEBELUM PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TAHUN LAPORAN 2016

PT. Bank Perkreditan Rakyat Pasar Boja

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

PT AXA FINANCIAL INDONESIA TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2016

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

DAFTAR ISI BAB II PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)... 6

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BPR SUPRADANAMAS No. 232/SK-DIR/BSM/III/2017 TENTANG PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

Transkripsi:

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT. BPR Kusuma Arta Rini Periode Januari s.d. Desember 2018 Mengacu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan no. 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan no. 5/SE OJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat, pada tahun 2018 PT. BPR Kusuma Arta Rini merealisasikan pembuatan Laporan untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2018 dengan mengacu pada prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness) dengan penjelasan : a. Keterbukaan (transparency) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. b. Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ BPR sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. c. Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan BPR dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip pengelolaan BPR yang sehat. d. Independensi (independency) yaitu pengelolaan BPR secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun. e. Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan. Laporan Penerapan Tata Kelola tersajikan sebagai berikut : 1. Pokok-Pokok Isi Laporan Mengacu pada psl 75 POJK No.4/SEOJK.03/2015 dan SE OJK No. 5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata kelola, pokok pokok isi laporan disusun sebagai berikut: a. Ruang lingkup tata kelola adalah penilaian faktor-faktor yang meliputi : 1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 3) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau fungsi komite 4) Penanganan benturan kepentingan 5) Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern 6) Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern 7) Batas maksimum pemberian kredit 8) Rencana bisnis BPR 9) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan

Selain itu hasil penilaian (self assesment) atas penerapan Tata Kelola BPR yang akan disajikan dalam kertas kerja tersendiri dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam Laporan ini. b. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham BPR. c. Jumlah permasalahan hukum dan upaya penyelesaian oleh BPR; d. Paket / kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris e. Rasio gaji tertinggi dan gaji terendah f. Frekuensi rapat Dewan Komisaris g. Transaksi yang mengandung benturan kepentingan; dan h. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik, baik nominal maupun penerima dana. 2. Uraian dari Pokok-Pokok Laporan a. Ruang lingkup tata kelola 1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi : a) Jumlah dan komposisi anggota Direksi : Jumlah anggota Direksi 2 orang : Drs. Mashuri sebagai Direktur Utama Teguh Leksono, SE sebagai Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan Masing masing diangkat sesuai dengan surat persetujuan OJK No. SR-242/KR.0311/2017 tanggal 30 Agustus 2017 dan OJK No. Kep- 104/KR.03/2017 tanggal 29 September 2017 b) Pelaksanaan operasional Direksi telah melaksanakan / merealisasikan Rencana Kerja dan Anggaran an, secara umum pencapaian laba 61.78% dan asset 98.79%. Target NPL dibawah 5% namun tidak tercapai, NPL net sebesar 8.68%, NPL bruto sebesar 9.74%. Rasio-rasio keuangan (rasio CAMEL) menunjukan rasio yang sehat antara lain rasio CAR 38.58%, KAP 7.37%, ROA 2.53%, BOPO 90.79%, Cash Ratio 24.12%, LDR 90.12% c) BMPK Tidak terdapat pelanggaran BMPK d) Tata kelola, fungsi kepatuhan dan manajamen risiko Direksi telah menerapkan Tata Kelola, Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko sesuai ketentuan, ketentuan mengenai kebijakan, pelaksanaan dan laporan laporan telah dilaksanakan. Terlampir hasil self assesment.

e) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Direksi telah membuat Laporan Keuangan an dan telah disetujui RUPS tanggal 5 April 2019, disampaikan ke OJK dengan surat No. 117/UMU/04/2019 per tanggal 18 April 2019. 2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris : a) Jumlah dan komposisi anggota Dewan Komisaris : Drs. Ign. Sawidjan, MM sebagai Komisaris Utama Tumidjan, SH sebagai Komisaris b) Fungsi pengawasan Dewan Komisaris Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan dengan kegiatan : Kehadiran di kantor BPR minimal sebulan sekali. Menyelenggarakan rapat minimal 4 kali dalam 1 tahun. Mengawasi dan memberikan saran-saran kepada Direksi Menyetujui pembuatan pedoman pedoman kerja mengenai: o Kebijakan Pembukuan o Kebijakan Penghimpunan Dana o Pedoman Kebijakan dan Prosedur Perkreditan o Kebijakan Penggajian o Peraturan Perusahaan o Kebijakan Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme ( APU dan PPT) o Kebijakan mengenai Tata Kelola, Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Resiko. Mengawasi dan mengevaluasi kebijakan antara lain Kebijakan Pembukuan, Kebijakan Penghimpunan Dana, Pedoman Kebijakan dan Prosedur Perkreditan, Kebijakan Penggajian, Peraturan Perusahaan, Kebijakan APU dan PPT, kebijakan mengenai Tata Kelola, Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Dokumen dokumen kegiatan tersebut antara lain berupa memo atau catatan kecil kepada Direksi. 3) Pelaksanaan tugas atau fungsi komite Modal Inti BPR masih dibawah Rp 50 milyar sehingga tugas dan fungsi komite belum membentuk komite-komite. 4) Penanganan benturan kepentingan Selama tahun 2018 tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Sesuai dengan POJK No.4/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat pasal 69, maka untuk

mengantisipasi adanya transaksi tersebut BPR akan membuat Pedoman Intern, Sistem dan Prosedur untuk penanganannya SK Dir No.009/UMU/03/2017 5) Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan sudah menjalankan tugasnya antara lain melakukan kompilasi ketentuan-ketentuan yang terkait operasional BPR, sosialisasi berbagai ketentuan, pelatihan, konsultasi kepada pegawai (problem solving) dan pemeriksaan kesesuaian pelaksanaan tugas unit kerja dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. 6) Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern Pejabat manajemen resiko menjalankan tugasnya dengan mengidenfitikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan aspek resiko yang melekat pada aktifitas bank. 7) Batas maksimum pemberian kredit Tidak ada pelanggaran BMPK 8) RKAT RKAT untuk tahun 2018 telah dilaksanakan dengan baik dengan indikator antara lain pencapaian aset 98.79%, pencapaian kredit yang diberikan 99.28%, pencapaian dana pihak ketiga 85.36% dan pencapaian laba 61.78%. Untuk tahun 2019, RKAT / Rencana Bisnis BPR akan dibuat sesuai dengan ketentuan baru yakni dibuat untuk jangka pendek (1 tahun), menengah (3 tahun) dan jangka panjang (5 tahun). 9) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BPR secara rutin melaporkan kinerja keuangan kepada OJK dan pengumuman di papan papan pengumuman kantor-kantor BPR sesuai dengan ketentuan dalam laporan publikasi BPR. b. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham BPR Susunan pengurus yang tercatat dalam administrasi Bank adalah sebagai berikut: Pengurus Jabatan Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur Nama Drs. Ign. Sawidjan, MM Tumidjan, SH Drs. Mashuri Teguh Leksono, SE

Pemegang Saham Pemegang Saham Kepemilikan Saham Nominal (Rp.) % 1. Drs. Ign. Sawidjan, MM 1.235.000.000,- 44,91% 2. Hj. Sri Wuryaningtyas 825.000.000,- 30% 3. Hj. Dyahningsih 550.000.000,- 20% 4. Tumidjan, SH 90.000.000,- 3,27% 5. Insriwati 50.000.000,- 1.82% TOTAL 2.750.000.000,- 100,00% Kepemilikan saham anggota Direksi serta hubungan keuangan dan / atau hubungan keluarga anggota Direksi dengan anggota Direksi lain, anggota Direksi dan / atau pemegang saham BPR : Daftar kepemilikan saham Direksi dan hubungan keluarga / keuangan di PT. BPR Kusuma Arta Rini No Direksi Kepemilikan Saham Hubungan Keuangan / Keluarga 1. Drs. Mashuri Tidak ada hubungan keluarga & (Direktur Utama) 2. Teguh Leksono, SE (Direktur) hubungan keuangan dengan PSP BPR Tidak ada hubungan keluarga & hubungan keuangan dengan PSP BPR Daftar kepemilikan saham Direksi dan hubungan keluarga / keuangan di BPR lain No Direksi Kepemilikan Saham Hubungan Keuangan / Keluarga 1. Direktur Utama 2. Direktur Daftar kepemilikan saham Direksi dan hubungan keluarga / keuangan di perusahaan lain No Direksi Kepemilikan Saham Hubungan Keuangan / Keluarga 1. Direktur Utama 2. Direktur Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris serta hubungan keuangan dan / atau hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Dewan Komisaris dan / atau pemegang saham BPR : Daftar kepemilikan saham Dewan Komisaris di PT. BPR Kusuma Arta Rini No Komisaris Kepemilikan Saham Hubungan Keuangan / Keluarga 1. Drs. Sawidjan, MM 44.91% di BPR Tidak ada hubungan keluarga & (Komisaris Utama) Kusuma Arta Rini hubungan keuangan dengan Direksi 2. Tumidjan, SH (Komisaris) sebagai PSP 3.27% di BPR Kusuma Arta Rini BPR Tidak ada hubungan keluarga & hubungan keuangan dengan Direksi BPR

Daftar kepemilikan saham Dewan Komisaris di PT. BPR lain No Komisaris Kepemilikan Saham Hubungan Keuangan / Keluarga 1. Drs. Sawidjan, MM (Komisaris Utama) 2. Tumidjan, SH (Komisaris) 63.04% di BPR Artaperdana Deltasentosa sebagai PSP Tidak ada hubungan keluarga & hubungan keuangan dengan Direksi & Dewan Komisaris Daftar kepemilikan saham Dewan Komisaris di Perusahaan lain No Komisaris Kepemilikan Saham Hubungan Keuangan / Keluarga 1. Drs. Sawidjan, MM (Komisaris Utama) 2. Tumidjan, SH (Komisaris) c. Jumlah penyimpangan intern yang terjadi dan upaya penyelesaian oleh BPR 1) Jumlah internal fraud yang telah diselesaikan, tidak ada 2) Jumlah internal fraud yang sedang dalam proses penyelesaian di internal BPR, tidak ada kejadian fraud yang sedang diproses 3) Jumlah internal fraud yang belum diupayakan penyelesaiannya, tidak ada internal fraud yang belum diupayakan penyelesaiannya 4) Jumlah internal fraud yang telah ditindak lanjuti melalui proses hukum, sebagaimana tabel sebagai berikut: Internal Fraud Jumlah kasus yang dilakukan oleh dalam 1tahun Direksi Dewan Komisaris Pegawai tetap Pegawai tdk tetap Total fraud Tlh diselesaikan Dlm proses penyelesaian di internal BPR Blm diupayakan penyelesaiannya Tlh ditindak lanjuti melalui proses hukum seblmnya laporan seblmnya laporan seblmnya laporan seblmnya Jumlah permasalahan hukum dan upaya penyelesaian oleh BPR; Permasalahan Hukum Jumlah Perdata Pidana Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) nihil Dalam proses penyelesaian nihil Total nihil laporan

d. Paket / kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan komisaris yang ditetapkan berdasarkan RUPS Jumlah diterima dalam 1 tahun Jenis remunerasi & fasilitas lain Dewan Komisaris Direksi Org Rupiah Org Rupiah Remunerasi (gaji, bonus, tujangan rutin, tantiem, 2 120.000.000 2 207.000.000 dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) dalam ekuivalen rupiah yang : a. Dapat dimiliki b. Tidak dapat dimiliki : - 2 9.600.000 Perumahan Transportasi Asuransi kesehatan Telepon cell Total - 120.000.000-216.600.000 No e. Rasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan : 1) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah = 2.48 : 1 2) Rasio gaji direksi yang tertinggi dan terendah = 1.09 : 1 3) Rasio gaji komisaris yang tertinggi dan terendah = 1.22 : 1 4) Rasio gaji direksi tertinggi dan komisaris tertinggi = 1.62 : 1 5) Rasio gaji direksi tertinggi dan pegawai tertinggi = 2.38 : 1 f. Frequensi rapat Dewan Komisaris 1) Jumlah rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun Rapat diselenggarakan sebanyak 5 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun 2) Jumlah rapat yang dihadiri secara fisik dan / atau melalui teknologi telekonferensi Jumlah rapat yang dihadiri secara fisik sebanyak 5 (empat) kali, sedangkan yang melalui teknologi informasi belum pernah 3) Kehadiran masing-masinh anggota disetiap rapat Rapat sebanyak 5 (empat) dali dalam 1 (satu) tahun selalu dihadiri oleh seluruh anggota Komisaris 4) Topik atau materi rapat No Tanggal Materi Rapat 1. 19-02-2018 Pencapaian RBB tahun 2018 2. 18-05-2018 Evaluasi pencapaian Rencana Kerja sampai dengan 30 April 2018 3. 27-07-2018 Antisipasi pencapaian keragaan usaha khusus laba apabila tidak mencapai target RBB tahun 2018 4. 12-10-2018 Antisipasi pencapaian keragaan usaha khusus evaluasi kerja triwulan III tahun 2018 5. 14-11-2018 Pembahasan RBB tahun 2019 g. Transaksi yang mengandung benturan kepentingan Nama & Jabatan Pihak yg Memiliki Benturan Kepentingan Nama & Jabatan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Nilai Transaksi (Rp) 1. Ket

Berdasarkan evaluasi bank, pada tahun 2018 tidak terdapat transaksi yang menimbulkan benturan kepentingan, dikarenakan dalam operasional bank berpedoman pada ketentuan pedoman benturan kepentingan yang telah disusun. h. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik baik nominal maupun penerima dana No Kegiatan Sosial Jumlah (Rp.) 1. 3. PENUTUP Laporan Penerapan Tata Kelola BPR yang mengacu pada prinsip TARIF pada dasarnya merupakan seluruh proses kerja (businnes process) PT. BPR Kusuma Arta Rini selama satu tahun melalui pendekatan pemberdayaan seluruh Sumber Daya yang ada di BPR sehingga mengupayakan tidak terdapat data/informasi strategis dan signifikan yang tertinggal. Namun demikian apabila dikemudian hari ditemukan data/informasi penting yang belum dilaporkan, maka agar segera dilakukan up-date terhadap Laporan ini.

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GGOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Nama Bank : PT. BPR Kusuma Arta Rini Posisi : 31 Desember 2018 Peringkat : 2,04 Mencerminkan manajemen bank telah melakukan penerapan Good Coorporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Coorporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip-prinsip Good Coorporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen bank. Analisis Dari hasil penilaian sendiri atas pelaksanaan GCG bank, ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan GCG bank memperoleh peringkat 2 (dua) atau baik. Adapun dasar pertimbangannya adalah karena pelaksanaan prinsip-prinsip Good Coorporate Governance secara umum telah dilaksanakan sebagaimana dapat dilihat bahwa : 1) Ketentuan OJK tentang persyaratan jumlah, komposisi, kriteria dan independensi serta integritas, kompetensi dan reputasi keuangan Dewan Komisaris maupun Direksi dapat dipenuhi oleh bank. 2) Struktur permodalan bank semakin kuat dengan mengikuti ketentuan permodalan sebagaimana siatur dalam POJK tentang kebutuhan penyediaan modal minimum BPR. 3) Fundamental bank sekarang ini jauh lebih kuat dibanding tahun sebelumnya ditandai dengan meningkatnya simpanan pihak ke-3, disamping penyaluran kredit yang lebih mandiri (bukan kepada pihak terkait) demikian juga dengan adanya penambahan modal semakin memperkokoh fundamental bank. Pati, 15 April 2019 PT. BPR Kusuma Arta Rini Drs. Ign. Sawidjan, MM Tumidjan, SH Drs. Mashuri Teguh Leksono, SE Komisari Utama Komisaris Direktur Utama Direktur

LAMPIRAN-LAMPIRAN