Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.6 No.2 (2017) ANALISIS PERBANDINGAN BANK BUMN PADA PERIODE CAMELS DAN RGEC

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Return on Assets Dan Return on Equity terhadap Earning Per Share pada PT. Bank Muamalat Indonesia

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang faktor-faktor yang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

Lampiran 1. Data Penelitian

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut : tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur.

ABSTRACT. Keywords : Cash turnover, Receivable turnover, Inventory turnover and Firm size

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Sampel Penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Modal

ANALISIS NON PERFORMING FINANCING (NPF) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB XI UJI HIPOTESIS

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN TERHADAP FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN (STUDI PADA 5 BANK TERBESAR DI INDONESIA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2575

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Cetakan V. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek.

Jurusan Manajemen Universitas Negeri Gorontalo. Abstrak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks

Kata Kunci: Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity, Inflasi, return Saham

ANALISIS PENGARUH BOPO, CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 550

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2156

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek dari penelitian ini merupakan seluruh bank yang mewakili 75% asset

Surat Keterangan Perubahan Judul

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 436

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Management Institute. Mumbay : National Stock Exchange of India Ltd.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Keywords: Third Party Fund (DPK), Net Interest Margin (NIM), Return on Assets (ROA). Pendahuluan

PENGARUH PENGELOLAAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS BANK (Studi pada Bank Persero di Indonesia Periode )

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB V PENUTUP. 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapitatidak berpengaruh. secara signifikan terhadap kemiskinan provinsi di Indonesia.

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu.

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sektor pertanian, dan sektor pariwisata. Sektor tersebut cukup memberikan

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada PerusahaanLQ-45 Di Bursa Efek Jakarta)

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN PADA PD. BPR ROKAN HULU

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

PENGARUH CAR, LDR, DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA BANK BUMN YANG LISTING DI BEI PERIODE )

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1 2008:Q2.

Pengaruh Perkembangan Industri Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Jambi

Bab V. Penutup. 5.1 Kesimpulan

BAB V PENUTUP. mempengaruhi kemiskinan provinsi di Indonesia tahun , dapat diperoleh

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN BANK BUMN PADA PERIODE CAMELS DAN RGEC Nikita Ardila Putri Z. Jurusan Ilmu Ekonomi Konsentrasi Perbankan dan Jasa Keuangan / Fakultas Bisnis dan Ekonomika Nikitaardilaa@gmail.com Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh persamaan perilaku ROA terhadap ROE, NIM dan BOPO pada periode CAMELS dan RGEC serta membandingkan persamaan perilaku ROA pada kedua periode tersebut. Metode data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel 3 Bank BUMN yaitu BNI, BRI, dan Mandiri.Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada saat periode CAMELS, rasio ROE dan NIM berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan rasio BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Pada periode RGEC, rasio ROE dan NIM berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan rasio BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Kata kunci : Peraturan Bank Indonesia; Kinerja Keuangan. Abstract This study aimed to identify the effect of behavioral equation ROE ROA, NIM and ROA in the period CAMELS and RGEC and compares the similarities of behavior ROA in both period. Methods of data used in this study is a data panel 3 state-owned bank BNI, BRI and Mandiri. The result of this research indicate that during the period of CAMELS,ratio of ROE and NIM has positive effect and not significant to ROA, while ratio of BOPO has negative effect and not significant to ROA. In period of RGEC, ratio of ROE and NIM has positive effect and not significant to ROA. while ratio of BOPO has negative effect and significant to ROA. Key: Bank Indonesia Regulation; Financial Performanc 1881

A. PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara berkembang di dunia yang terus melakukan pergerakan dinamis dalam meningkatkan perekonomiannya. Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah sektor perbankan. Sektor perbankan mempunyai peran penting, Karena bank mempunyai fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali pada masyarakat dalam bentuk kredit dan produk-produk lainnya. Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus mempunyai modal yang cukup, menjaga kualitas asetnya dengan baik, dikelola dengan baik dan dioperasikan berdasarkan prinsip kehati-hatian, menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, serta memelihara likuiditasnya sehingga dapat memenuhi kewajibannya setiap saat.dengan memelihara tingkat kesehatan, suatu bank dapat membuktikan bahwa kinerja bank tersebut optimal. Bank yang selalu dapat menjaga kinerjanya dengan baik berarti bank tersebut memiliki prospek usaha yang dapat selalu berkembang dan dapat memenuhi ketentuan prinsip kehati-hatian. Adanya krisis moneter yang terjadi pada 1998 memberikan dampak pada kinerja keuangan perbankan di Indonesia. Penyebab utama terjadinya krisis ekonomi moneter ini adalah merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Melemahnya nilai tukar rupiah memberikan dampak pada perbankan indonesia yang semakin sulit menjalankan kewajibannya sebagai lembaga keuangan negara.dampak krisis tersebut semakin menyebabkan menurunnya tingkat kesehatan bank. Krisis keuangan global yang terjadi beberapa tahun terakhir memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa, dan aktivitas perbankan yang tidak diimbangin dengan manajemen resiko yang memadai dapat menimbulkan berbagai permasalahan terhadap bank terutama pada sistem keuangan secara 1882

keseluruhan.untuk meningkatkan efektivitas pada bank, maka diperlukan penerapan manajemen resiko dan good corporate governance. Tujuannya agar bank mampu mengidentifikasi permasalahan secara lebih dini, sehingga bank dapat melakukan tindak lanjut perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, serta menerapkan good corporate governance dan manajemen resiko yang lebih baik sehingga bank dapat bertahan menghadapi krisis ekonomi. Sejalan dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia menyempurnakan metode penilaian tingkat kesehatan bank umum (Permana, 2012). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 dan Surat Edaran No. 13/24/DPNP tanggal 25 oktober 2011 mengenai Penilaian Kesehatan Bank di Indonesia secara resmi diubah oleh Bank Indonesia menjadi RGEC yang pada awalnya menggunakan analisis CAMELS. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian komparatif dan deskriptif karena penelitian ini membandingkan kinerja keuangan bank pada periode CAMELS dan RGEC serta mendeskripsikan perbedaan antara 2 periode tersebut. Metode komparatif yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan suatu variabel pada dua sampel atau lebih (Sugiyono, 2000). Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Dependen Return on Asset (ROA). Indikator penilaian kinerja bank dalam menghasilkan laba (rentabilitas) adalah ROA (Return on Asset). Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menilai efektivitas kinerja perusahaan dalam memperoleh laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. 1883

2. Variabel Independen a. Return on Equity (ROE) Salah satu alat untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah Return On Equity (ROE) (Hanafi, 2004). ROE merupakan indikator penting bagi pemilik bank, karena dapat menunjukkan tingkat pengembalian modal atau investasi yang ditanamkan dalam industri perbankan. Rasio ini dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari total modal yang dimilikinya. b. NIM (Net Interest Margin) Rasio NIM merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih terhadap rata rata aktiva produktif. Pendapatan bunga bersih tersebut diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Apabila selisih antara pendapatan bunga dengan biaya bunga yang didapat besar, maka profitabilitas yang didapat pun akan semakin besar (Taswan, 2010). c. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio BOPO menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada, seperti kegitan penjualan, kas, modal, dan sebagainya. Sehingga model dan variabel yang digunakan adalah : Model: = α + + + + 1. ROA = Return On Asset yaitu rasio antara total aset sebelum pajak terhadap total aset rata-rata. 2. α = Konstanta 3.,,, = Nilai Koefisien Regresi 1884

4. ROE = Return On Equity yaitu rasio antara total aset setelah pajak terhadap total ekuitas. 5. NIM = Net Interest Margin yaitu rasio antara laba bersih dan laba operasional. 6. BOPO = Beban Operasional pada Pendapatan Operasional yaitu rasio antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan selama periode 2007-2014 2. Bank yang akan dinilai adalah Bank Umum milik Pemerintah yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI). Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan selanjutnya data akan diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan tujuan mengetahui apakah variabel yang diteliti signifikan serta untuk mengetahui apakah variabel dependen mempuyai pengaruh terhadap variabel independen. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Estimasi Periode CAMELS Tabel 3.1 Hasil Estimasi Periode Tahun 2007-2010 (CAMELS) Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 10/06/16 Time: 14:22 1885

Sample: 2007 2010 Periods included: 4 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 12 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 2.890843 1.479367 1.954108 0.1081 ROE 0.038639 0.019761 1.955279 0.1079 NIM -0.005842 0.007880-0.741347 0.4918 BOPO -0.004910 0.018270-0.268727 0.7989 ROA1 0.472650 0.214762 2.200802 0.0790 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.965788 Mean dependent var 3.391667 Adjusted R-squared 0.924733 S.D. dependent var 1.445695 S.E. of regression 0.396624 Akaike info criterion 1.279542 Sum squared resid 0.786553 Schwarz criterion 1.562405 Log likelihood -0.677254 Hannan-Quinn criter. 1.174817 F-statistic 23.52438 Durbin-Watson stat 3.409845 Prob(F-statistic) 0.001623 Sumber: Hasil pengolahan penelitian menggunakan E-views 6 a) Uji Signifikan Parsial (Uji-t) a. ROE Diketahui bahwa nilai t-hitung variabel ROE dari hasil uji adalah 1.955279 dengan tingkat probabilitas 0.1079 yang menunjukkan bahwa diterima, artinya tidak ada pengaruh signifikan variabel ROE terhadap ROA. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap ROA. Hal ini sesuai dengan teori, dengan adanya kenaikan ROE maka menunjukkan kinerja suatu bank semakin efisien dalam mengelola ekuitas bank. Jika kinerja bank semakin efektif maka akan menghasilkan laba bersih yang semakin tinggi. Hal ini berarti kinerja operasi bank semakin baik b. NIM Diketahui bahwa nilai t-hitung variabel NIM dari hasil uji adalah - 0.741347 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.4918 yang menunjukkan bahwa diterima, artinya tidak ada pengaruh signifikan variabel NIM terhadap ROA. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa NIM memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini tidak 1886

sesuai dengan teori yang ada. Rasio NIM negatif dapat disebabkan oleh bank yang gagal mengantisipasi inflasi karena bank terlalu lambat menyesuaikan suku bunga mereka, sehingga menghasilkan peningkatan biaya lebih cepat dibanding peningkatan keuntungan. c. BOPO Diketahui bahwa nilai t-hitung variabel BOPO dari hasil uji adalah - 0.268727 dengan tingkat probabilitas 0.7989. Karena nilai signifikan lebih dari 0.05 maka menunjukkan bahwa diterima, artinya tidak ada pengaruh signifikan variabel BOPO terhadap ROA. Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Hasil estimasi tersebut sesuai dengan teori, semakin kecil nilai BOPO berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil b) Uji Signifikan Overall (Uji-F) Berdasarkan uji-f diperoleh hasil bahwa nilai F hitung sebesar 23.52438 dengan tingkat signifikan sebesar 0.001623. Karena tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprekdiksi variabel dependen ROA atau secara bersama sama variabel independen ROE, NIM, dan BOPO berpengaruh terhadap variabel ROA. c) Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwanilai R-squared sebesar 0.965788 yang artinya model estimasi regresi panel menunjukkan 96,5788% variasi variabel dependen dijelaskan oleh variasi variabel independen. Sedangkan sisanya sebesar 3.4212% dijelaskan oleh variasi dari variabel lain di luar model. 2. Hasil Estimasi Periode RGEC Tabel 3.2 Hasil Estimasi Periode Tahun 2011-2014 (RGEC) Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 10/06/16 Time: 14:34 1887

Sample: 2011 2014 Periods included: 4 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 12 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 6.688204 0.880485 7.596042 0.0006 ROE 0.023939 0.018122 1.320956 0.2437 NIM 0.194703 0.131542 1.480158 0.1989 BOPO -0.072703 0.013098-5.550737 0.0026 ROA1-0.191223 0.186784-1.023765 0.3529 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.994162 Mean dependent var 3.891667 Adjusted R-squared 0.987157 S.D. dependent var 0.830387 S.E. of regression 0.094104 Akaike info criterion -1.597641 Sum squared resid 0.044278 Schwarz criterion -1.314778 Log likelihood 16.58584 Hannan-Quinn criter. -1.702366 F-statistic 141.9209 Durbin-Watson stat 2.477303 Prob(F-statistic) 0.000020 Sumber: Hasil pengolahan penelitian dengan menggunakan E-views 6. a) Uji Signifikan Parsial (Uji-t) a. ROE Diketahui bahwa nilai t-hitung variabel ROE dari hasil uji adalah 1.320956 dengan tingkat probabilitas 0.2437 yang yang menunjukkan bahwa diterima, artinya tidak ada pengaruh signifikan variabel ROE terhadap ROA. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini sesuai dengan teori, dengan adanya kenaikan ROE maka menunjukkan kinerja suatu bank semakin efisien dalam mengelola ekuitas bank. Jika kinerja bank semakin efektif maka akan menghasilkan laba bersih yang semakin tinggi. Hal ini berarti kinerja operasi bank semakin baik. b. NIM Diketahui bahwa nilai t-hitung variabel NIM dari hasil uji adalah 1.480158 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.1989 yang menunjukkan bahwa diterima, artinya tidak ada pengaruh signifikan variabel NIM terhadap ROA. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa NIM memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini sesuai 1888

dengan teori, semakin besar nilai rasio NIM maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Meningkatnya pendapatan bunga dapat memberikan kontribusi laba terhadap bank. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar perubahan Net Interest Margin (NIM) suatu bank, maka semakin besar pula profitabilitas bank, yang artinya kinerja keuangan bank tersebut semakin membaik atau meningkat. c. BOPO Diketahui bahwa nilai t-hitung variabel BOPO dari hasil uji adalah - 5.550737 dengan tingkat probabilitas 0,0026 yang menunjukkan bahwa ditolak, artinya terdapat pengaruh signifikan variabel BOPO terhadap ROA. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Hasil estimasi tersebut sesuai dengan teori, semakin kecil nilai BOPO berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. b) Uji Signifikan Overall (Uji-F) Berdasarkan uji-f diperoleh hasil bahwa nilai F hitung sebesar 141.9209 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000020. Karena tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprekdiksi variabel dependen ROA atau secara bersama sama variabel independen ROE, NIM, dan BOPO berpengaruh terhadap variabel ROA. c) Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa R-squared memiliki nilai sebesar 0.994162, yang artinya model estimasi regresi panel menunjukkan 99,4162% variasi variabel yang dijelaskan oleh variasi variabel independen. Sedangkan sisanya sebesar 0.584% dijelaskan oleh variasi dari variabel lain di luar model. 1889

3. Hasil Estimasi perbedaan perilaku ROA pada periode CAMELS dan RGEC. Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Tabel 4.3 Hasil Uji Chow Test Periode Tahun 2007-2014 Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 0.163902 (2,17) 0.8502 Cross-section Chi-square 0.458377 2 0.7952 Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 10/06/16 Time: 15:44 Sample: 2007 2014 Periods included: 8 Cross-sections included: 3 Total panel (balanced) observations: 24 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 2.055517 1.225223 1.677667 0.1098 ROE 0.077531 0.021126 3.669884 0.0016 NIM 0.152557 0.111555 1.367553 0.1874 BOPO -0.025794 0.013896-1.856219 0.0790 ROA1 0.081682 0.230171 0.354874 0.7266 R-squared 0.855845 Mean dependent var 3.374583 Adjusted R-squared 0.825497 S.D. dependent var 1.184175 S.E. of regression 0.494672 Akaike info criterion 1.613210 Sum squared resid 4.649315 Schwarz criterion 1.858638 Log likelihood -14.35852 Hannan-Quinn criter. 1.678322 F-statistic 28.20065 Durbin-Watson stat 1.255592 Prob(F-statistic) 0.000000 Berdasarkan hasil pengujian Chow Test diatas diketahui nilai F* adalah 28.20065. Nilai * 28.20065 > 23.52438 yang menunjukkan bahwa ditolak. Artinya terdapat perbedaan signifikan pada persamaan perilaku kinerja keuangan yang diukur oleh fungsi ROA pada saat periode CAMELS dan RGEC. 1890

D. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil estimasi regresi menggunakan data panel dan uji hipotesis yang telah ditentukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian pada saat periode 2007-2010 (CAMELS) rasio ROE dan NIM berpengaruh positif dan tidak signifikan pada α 5% terhadap variabel dependen ROA, sedangkan rasio BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan pada α 5% terhadap variabel dependen ROA. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa nilai F hitung sebesar 23.52438 dengan tingkat signifikan sebesar 0.001623. Karena tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprekdiksi variabel dependen ROA atau secara bersama sama variabel independen ROE, NIM, dan BOPO berpengaruh terhadap variabel ROA. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh hasil bahwa R 2 memiliki nilai sebesar 0.965788, hal ini berarti kemampuan variabel ROE, NIM, dan BOPO mampu menjelaskan variabel ROA sebesar 96,5788%.Sedangkan sisanya sebesar 3.4212% dijelaskan oleh variasi dari variabel lain di luar model. 2. Berdasarkan hasil penelitian pada saat periode 2011-2014 (RGEC) rasio ROE dan NIM berpengaruh positif dan tidak signifikan pada α 5% terhadap variabel dependen ROA, sedangkan rasio BOPO berpengaruh negatif dan signifikan pada α 5% terhadap variabel dependen ROA. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa nilai F hitung sebesar 141.9209 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000020. Karena tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprekdiksi variabel dependen ROA atau secara bersama sama variabel independen ROE, NIM, dan BOPO berpengaruh terhadap variabel ROA. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh hasil bahwa R 2 memiliki nilai sebesar 0.994162, hal ini berarti kemampuan variabel ROE, NIM, dan BOPO mampu 1891

menjelaskan variabel ROA sebesar 99,4162%. Sedangkan sisanya sebesar 0.584% dijelaskan oleh variasi dari variabel lain di luar model. 3. Berdasarkan hasil pembahasan atas pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persamaan perilaku kinerja keuangan yang diukur oleh fungsi ROA pada saat periode CAMELS dan RGEC. Hal ini ditunjukkan oleh uji chow test bahwa F* > dengan demikian ditolak. Berdasarkan uji-f diperoleh hasil bahwa nilai F hitung sebesar 28.20065 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000000. Karena tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprekdiksi variabel dependen ROA atau secara bersama sama variabel independen ROE, NIM, dan BOPO berpengaruh terhadap variabel dependen ROA. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh hasil bahwa R 2 memiliki nilai sebesar 0.855845, hal ini berarti kemampuan variabel ROE, NIM, dan BOPO mampu menjelaskan variabel ROA sebesar 85,5845 %. Sedangkan sisanya sebesar 14.4155 % dijelaskan oleh variasi dari variabel lain di luar model. SARAN Dari hasil penelitian maka dapat disampaikan beberapa saran, sebagai berikut : 1. Bagi Bank, jika adanya perubahan peraturan Bank Indonesia tentang penilaian tingkat kesehatan bank artinya Bank harus senantiasa lebih memperhatikan tingkat kesehatan bank dan kinerja bank yang mencerminkan kondisi saat ini dan di waktu yang akan datang sehingga dapat mengevaluasi kinerja bank tersebut. 2. Kesehatan bank merupakan cerminan kondisi dan kinerja bank yang merupakan sarana bagi otoritas pengawas dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap bank. Sealin itu juga, kesehatan bank juga menjadi kepentingan semua pihak 1892

terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen), dan masyarakat pengguna jasa bank. 3. Bagi peneliti selanjutya, jika melakukan penelitian dengan topik yang sama sebaiknya menambah rentang waktu yang diteliti, sehingga penelitian dapat menunjukkan gambaran hasil yang mendekati kebenaran. E. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, A., 1970, Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan, Pradnya Paramita, Jakarta. Agus Widarjono, Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi Kedua, Cetakan Kesatu, Penerbit Ekonisia Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta 2007. Budiarti, Age Estri. 2012. Analisis Kesehatan Bank: CAMELS Vs RGEC. Diakses dari http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/04/29/analisiskesehatan-bank-camels-vs-rgec/ pada tanggal 9 Agustus 2016 Bank Indonesia. 1997. Surat Keputusan Direksi BI No.30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Indonesia, Jakarta. Diakses dari situs website Bank Indonesia : http://www.bi.go.id pada tanggal 8 Juli 2016 Bank Indonesia. 1997. Surat Edaran Bank IndonesiaNo.30/3/UPPB tanggal 30 April 1997 tentang Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan Bank Umum. Bank Indonesia, Jakarta. Diakses dari situs website Bank Indonesia : http://www.bi.go.id pada tanggal 8 Juli 2016 Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank IndonesiaNo: 13/1/PBI/2011 tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Diakses dari situs website Bank Indonesia : http://www.bi.go.id pada tanggal 10 Agustus 2016 Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank IndonesiaNo: 13/1/PBI/2011 tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Diakses dari situs website Bank Indonesia : http://www.bi.go.id pada tanggal 11 Agustus 2016 Bank Indonesia. 2014. Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) untuk Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan (SSK). Diakses dari 1893

http://www.kompasiana.com/casmudi/kebijakan-makroprudensial-bankindonesia-bi-untuk-menjaga-stabilitas-sistem-keuanganssk_54f4309c745513932b6c8861 pada tanggal 1 Agustus 2016 Budisantoso, T dan Sigit. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat Darmawi, Herman. 2006. Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial. Jakarta : PT. Bumi Aksara Darmawi, Herman, 2011. Manejemen Perbankan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika.Jakarta: Erlangga. Hanafi, 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE UGM Hariyani, I., R. Serfianto dan C.Y. Serfiyani. 2011. Merger, Konsolidasi, Akuisisi, & Pemisahan Perusahaan: Cara Cerdas Mengembangkan & Memajukan Perusahaan. Visimedia. Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2009. Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Salemba Emapat, Jakarta. Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Lukman, Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan.Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia. Permana, Bayu Aji. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode CAMELS dan Metode RGEC. Jurnal Akuntansi. Vol. 1, No. 1. Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Khaerunnisa Said. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode CAMEL Pada PT Bank Syariah Mandiri. Skripsi. Universitas Hasanudin; Makassar Surat Edaran Bank Indonesia No. 06/23/DPNP/2004/ tanggal 31 Mei 2004 Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP/2011 tanggal 25 Oktober 2011. Sugiyono. 2000. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Afabeta. 1894

Sukmadinata., 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung Sutardisa, 2013. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Kualitas Laba Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Se-Indonesia (2008-2012). Makassar : Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Taswan. 2010. Manajemen Perbankan Konsep, Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2. Jakarta : Salemba Empat. Undang-undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas undang-undang nomor 7 tahun 1992, tentang perbankan 1895