3 METODE. Tabel 1 Waktu dan posisi pengambilan data lapangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 ekor sapi Pasundan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai

BAB 2. Tinjauan Teoritis

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas:

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimendalah suatu penelitian yang

TEKNIK SAMPLING. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas

ANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNET

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam

Uji Statistika yangb digunakan dikaitan dengan jenis data

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu

Regresi Linier Sederhana Definisi Pengaruh

8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

Penarikan Contoh Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Regresi & Korelasi Linier Sederhana. Gagasan perhitungan ditetapkan oleh Sir Francis Galton ( )

11/10/2010 REGRESI LINEAR SEDERHANA DAN KORELASI TUJUAN

STATISTIK. Ukuran Gejala Pusat Ukuran Letak Ukuran Simpangan, Dispersi dan Variasi Momen, Kemiringan, dan Kurtosis

REGRESI LINIER SEDERHANA

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP)

FMDAM (2) TOPSIS TOPSIS TOPSIS. Charitas Fibriani

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut

BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU

PERTEMUAN 14-MPC 2 PRAKTIK. Oleh: Adhi Kurniawan SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

POLIGON TERBUKA TERIKAT SEMPURNA

TATAP MUKA III UKURAN PEMUSATAN DATA (MEAN, MEDIAN DAN MODUS) Fitri Yulianti, SP. Msi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI III-1

WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan smash sebelum dan sesudah latihan power otot lengan adalah sebagai

Jawablah pertanyaan berikut dengan ringkas dan jelas menggunakan bolpoin. Total nilai 100. A. ISIAN SINGKAT (Poin 20) 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA Evaluasi Pengajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Propinsi Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013.

BAB 6 PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment, dalam hal ini yaitu

XI. ANALISIS REGRESI KORELASI

Regresi & Korelasi Linier Sederhana

STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN. Tujuan Pembelajaran

BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP

Bab II Teori Pendukung

3 Departemen Statistika FMIPA IPB

Penarikan Contoh Gerombol (Cluster Sampling) Departemen Statistika FMIPA IPB

BAB III INTEGRAL RIEMANN-STIELTJES. satu pendekatan untuk membentuk proses titik. Berkaitan dengan masalah

LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN 2 (Untuk Data Nominal)

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah adalah suatu cara berfikir dan berbuat, yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. regresi berkenaan dengan studi ketergantungan antara dua atau lebih variabel yaitu

BAB III MATERI DAN METODE. non karkas kambing Jawarandu betina dilaksanakan pada bulan Juli sampai

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama.

BAB 1 STATISTIKA RINGKASAN MATERI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan,

PENAKSIR RASIO REGRESI LINEAR YANG EFISIEN UNTUK RATA-RATA POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN DUA VARIABEL TAMBAHAN

3.1 Biaya Investasi Pipa

BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI

b) Untuk data berfrekuensi fixi Data (Xi)

PENAKSIR REGRESI CUM RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN KOEFISIEN KURTOSIS DAN KOEFISIEN SKEWNESS

* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

TAKSIRAN PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN DAN METODE KUADRAT TERKECIL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STATISTIKA. A. Tabel Langkah untuk mengelompokkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok/berinterval: a. Rentang/Jangkauan (J)

Analisis Regresi Robust Menggunakan Kuadrat Terkecil Terpangkas untuk Pendugaan Parameter

PENAKSIR RASIO YANG EFISIEN UNTUK RATA-RATA POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN DUA VARIABEL TAMBAHAN

PENDAHULUAN Metode numerik merupakan suatu teknik atau cara untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan

Mean untuk Data Tunggal. Definisi. Jika suatu sampel berukuran n dengan anggota x1, x2, x3,, xn, maka mean sampel didefinisiskan : n Xi.

Uji Modifikasi Peringkat Bertanda Wilcoxon Untuk Masalah Dua Sampel Berpasangan 1 Wili Solidayah 2 Siti Sunendiari 3 Lisnur Wachidah

Dasar Ekonomi Teknik: Matematika Uang. Ekonomi Teknik TIP FTP UB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Paleleh pada semester genap

2.2.3 Ukuran Dispersi

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 di kota Gorontalo

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

REGRESI & KORELASI LINIER SEDERHANA

X a, TINJAUAN PUSTAKA

MENAKSIR PROPORSI CALON PEMIMPIN DARI KELOMPOK MINORITAS. Anneke Iswani A **

NORM VEKTOR DAN NORM MATRIKS

Ukuran Pemusatan Data. Arum Handini P., M.Sc Ayundyah K., M.Si.

METODE PENELITIAN. Kota Bogor. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Cilendek Barat RW 05 N1= 113. Cluster random sampling.

PEDOMAN STATISTIK UJI PROFISIENSI

Tabel Distribusi Frekuensi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Terusan Nunyai. Populasi dalam penelitian

IMPLEMENTASI DAN KOMPARASI ATURAN SEGIEMPAT UNTUK PENYELESAIAN INTEGRAL DENGAN BATAS MENGGUNAKAN MATLAB

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) III MODEL. , θ Ω. 1 Pendugaan parameter dengan metode maximum lkelihood estimation dapat diperoleh dari:

Transkripsi:

3 METODE 3.1 Waktu da Lokas Peelta Pegambla data dlakuka dalam dua tahap yatu tahap pegambla data lapaga yag berlagsug selama 2 bula dar akhr bula Me sampa dega awal bula Jul 2005, da tahap aalss sampel d laboratorum. Pegambla data lapaga dlakuka d 8 staso peelta pada perode waktu yag berbeda dalam selag waktu satu mggu (Tabel 1). Pegambla data mggua megkut sara Margalef (1978) agar dapat megamat perstwaperstwa yag terjad d alam selama selag waktu tersebut. Lokas peelta dlaksaaka d daerah peagkapa ka (fshg groud) baga rambo d perara Kabupate Barru Provs Sulawes Selata, pada baga tmur Selat Makassar (Gambar 5). Aalss sampel dlakuka d Laboratorum Ekolog Laut Uverstas Hasaudd da Laboratorum Mkro Bolog Isttut Pertaa Bogor. Tabel 1 Waktu da poss pegambla data lapaga Staso Poss Peelta Waktu Ltag Bujur Staso 1 29 Me 2005 4 o 19'12" LS 119 o 36'53" BT Staso 2 04 Ju 2005 4 o 20'38" LS 119 o 36'15" BT Staso 3 10 Ju 2005 4 o 21'50" LS 119 o 32'01" BT Staso 4 17 Ju 2005 4 o 20'16" LS 119 o 34'48" BT Staso 5 27 Ju 2005 4 o 18'03" LS 119 o 33'07" BT Staso 6 01 Jul 2005 4 o 16'09" LS 119 o 35'12" BT Staso 7 08 Jul 2005 4 o 14'33" LS 119 o 35'29" BT Staso 8 15 Jul 2005 4 o 13'19" LS 119 o 36'46" BT

17 PETA LOKASI PENELITIAN PERAIRAN KABUPATEN BARRU SULAWESI SELATAN Gambar 5 Peta lokas pegambla data lapaga.

18 3.2 Alat da Baha Peelta Peelta megguaka beberapa peralata utuk megambl sampel ar laut, ka hasl tagkapa, pegukura beberapa parameter lgkuga da aalss sampel d laboratorum (Tabel 2). Tabel 2 Alat da baha peelta No Alat da Baha Fugs Alat 1. 1 ut baga rambo strume kegata peelta 2. Ut ttras Wkler megukur oksge terlarut 3. Salometer megukur saltas 4. Termometer megukur suhu 5. Plakto et megambl sampel plakto 6. Pompa ar megambl sampel plakto d kedalama 7. Mstar ukur megukur pajag ka 8. Botol sampel meympa sampel ar da ka 9. Mkroskop megamat plakto/materal makaa 10. Peralata bedah membedah materal s perut 11. Ppet megambl sampel ar 12. Sedgwck Rafter coutg mecacah plakto 13. Object glass megamat komposs makaa Ter 13. GPS meetuka koordat lokas peelta 14. Buku detfkas megdetfkas sampel plakto/ka Baha 1. Speses target obyek peelta 2. Aquades membuat pegecera 3. Formal 5 % megawetka sampel ka 4. Lugol 2 % megawetka sampel plakto 3.3 Metode Pegambla Data Pegambla data lapaga dlakuka pada malam har dalam waktu da lokas yag berbeda megkut operas satu ut baga rambo dalam selag waktu satu mggu. Pegguaa satu ut baga rambo dmaksudka utuk megetahu alur peagkapa yag dlakuka da meghdar bas data komposs hasl tagkapa karea perbedaa faktor pecahayaa baga rambo. Selag waktu satu mggu berart juga megkut satu fase bula, yatu bula gelap, bula seperempat, bula terag da bula tgaperempat. Pada setap staso peelta

19 dlakuka pegukura kualtas perara, pegambla sampel ar utuk pegamata plakto, pegambla sampel ka utuk detfkas jes da aalss teraks pemagsaa, serta mecatat hasl tagkapa yag dsesuaka dega waktu haulg. Waktu haulg dbag mejad tga, yatu haulg I (jam 21:00-22:00), haulg II (jam 01:00-02:00) da haulg III (jam 04:30-05:00). 3.3.1 Kelmpaha plakto Pegukura kelmpaha plakto dlakuka terhadap ftoplakto da zooplakto pada setap waktu haulg dalam tga kedalama yatu 0 meter (permukaa perara), 5 meter da 10 meter. Pegukura kelmpaha plakto pada ketga kedalama tersebut dsesuaka dega poss vertkal schoolg ter d kolom perara selama proses settg baga rambo. Poss schoolg ddasarka pada hasl peelta sebelumya yag dlakuka oleh Sudrma (2003) yag medeteks tgkah laku ter dega alat hdroakustk selama proses settg baga rambo yag meemuka bahwa schoolg ter umumya dtemuka pada kedalama 10 meter sampa ke arah permukaa. Sampel ar laut dsarg sebayak 60 lter dega plakto et (Gambar 6), kemuda dtempatka dalam botol sampel sebayak 30 ml da dawetka dega laruta lugol 2%. Peyarga sampel ar laut megguaka dua jes plakto et, yatu plakto et mesh sze 60 µm utuk pegamata ftoplakto da plakto et mesh sze 90 µm utuk pegamata zooplakto. Sampel ar laut d kedalama 5 da 10 meter dambl megguaka pompa sehgga plakto yag teramat adalah plakto pada kedalama tersebut. Gambar 6 Pegambla sampel ar utuk pegamata plakto

20 Hasl sarga sampel ar laut kemuda dambl sebayak 1 ml megguaka ppet da dletakka dalam Sedgwck Rafter coutg, selajutya dperksa megguaka mkroskop, ddetfkas da dhtug jumlah dvdu orgasme per lter ar laut. Pemerksaa dulag sebayak tga kal da la yag dperoleh drata-rataka. Idetfkas geus megguaka buku detfkas Newell da Newell (1977), yatu dega meyesuaka betuk aatom yag tampak melalu pegamata mkroskop dega gambar da keteraga yag ada dalam buku detfkas. 3.3.2 Hasl tagkapa Ika Baga rambo meagkap berbaga macam jes ka pelags. Dalam peelta hasl tagkapa dkelompokka dalam dua kategor, yatu : (1) kelompok ka tagkapa utama yag berart jes ka yag tertagkap pada semua atau hampr semua waktu pegambla sampel; (2) kelompok ka la yag berart jes ka yag tertagkap pada waktu-waktu tertetu. Berat hasl tagkapa destmas dar volume ka yag dukur dar satua kerajag, dmaa berat 1 kerajag ka dasumska sama dega 10 kg (Gambar 7a). Pegambla sampel hasl tagkapa dlakuka pada setap ka yag secara vsual tampak berbeda sehgga dduga mempuya perbedaa jes (Gambar 7b). Selajutya ddetfkas d laboratorum.. (a) (b) Gambar 7 Estmas berat ka utuk meduga total hasl tagkapa (a) Hasl tagkapa dalam 1 haulg; (b) Hasl tagkapa dalam 1 kerajag.

21 3.3.3 Iteraks pemagsaa ter terhadap plakto Iteraks pemagsaa ter terhadap plakto dlakuka melalu pegamata komposs makaa ter. Jes ter yag daalss adalah jes yag dtemuka palg doma selama peelta. Pegambla sampel dlakuka dalam setap haulg dega megambl secara acak masg-masg 10 ekor sampel ter yag mempuya ukura tubuh relatf hampr sama (Gambar 8). Sampel dawetka megguaka laruta formal 5% da selajutya dbawa ke laboratorum. Pegambla sampel ter dega ukura tubuh yag relatf sama dlakuka utuk meghdar bas data terhadap perubaha kebasaa makaa karea perbedaa ukura tubuh, sepert yag dugkapka oleh Effede (1997) bahwa pada ka jes yag sama dapat berbeda kebasaa makaaya atara la dsebabka oleh perbedaa umur da ukura tubuh. Gambar 8 Sampel ter (Stolephorus spp.) utuk aalss komposs makaa. Pegukura pajag total tubuh ter dlakuka dega cara meghtug pajag dar ujug kepala terdepa sampa srp ekor palg belakag. Baga perut ter dbedah yatu dar baga aus ke arah perut baga atas. Seluruh makaa yag ada dalam salura peceraa selajutya dkeluarka, decerka dega aquades, dgerus da dtempatka pada Sedgwck Rafter coutg utuk kemuda damat megguaka mkroskop. Perhtuga jumlah orgasme makaa ter dlakuka secara subyektf terutama pada orgasme makaa dega baga tubuh yag tdak utuh, dmaa orgasme yag berukura setegah

22 dar ukura tubuh dhtug sebaga 1 orgasme makaa sedagka baga tubuh la yag terpsah sepert kak da atea tdak dhtug. 3.3.4 Iteraks pemagsaa ter oleh ka pemagsa Aalss teraks pemagsaa ter oleh ka pemagsa dlakuka pada ka-ka yag dduga memagsa ter yag tertagkap dega baga rambo. Pegambla sampel dlakuka dalam setap samplg pada beberapa jes ka secara acak kelompok yatu 2 jes dar kelompok ka tagkapa utama da 5 jes dar kelompok ka tagkapa la. Hal dlakuka karea komposs jes tagkapa ter yag sagat beraekaragam. Sampel ka yag dambl mempuya ukura tubuh yag relatf hampr sama. Selajutya dawetka dega laruta formal 5% da dbawa ke laboratorum. Sampel ka masg-masg dukur pajag total tubuhya dega cara meghtug pajag dar ujug kepala terdepa sampa srp ekor palg belakag. Dbedah pada perutya dar baga aus meuju baga atas perut ka d bawah gurat ss sampa ke operculum ka baga belakag, kemuda lambug da usus dambl da ujug baga usus dkat utuk meghdar adaya materal yag hlag. Volume lambug da usus dhtug da dkeluarka seluruh makaa yag ada. Makaa berupa ter da buka ter dpsahka, selajutya makaa berupa ter dhtug jumlah da volumeya. Sela tu juga dhtug jumlah lambug yag bers ter da tdak bers ter. 3.4 Aalss Data 3.4.1 Kelmpaha plakto Kelmpaha ftoplakto da zooplakto (jumlah dvdu per lter ar laut) dhtug dega rumus (Haryad et al. 2002) : Keteraga : d A C 1 ltr = x x x. (1) p B D E = jumlah dvdu yag teramat p = jumlah kotak yag damat (40 kotak) A = luas Sedgwck Rafter cell (20 x 50 mm = 1000 mm 2 ) B = luas 1 kotak Sedgwck Rafter cell ( 1 mm 2 ) C = volume ar yag tersarg (30 ml)

23 D = volume ar yag damat (1 ml) E = volume ar yag dsarg (60 ltr) Kelmpaha pada kedalama 0 meter, 5 meter da 10 meter dratarataka da haslya dasumska sebaga kelmpaha ftoplakto da zooplakto dalam kolom perara dar kedalama 0 10 meter Kelmpaha ftoplakto da zooplakto dsajka dalam betuk grafk berdasarka staso peelta, kategor doma yag dtemuka da waktu haulg. Utuk melhat perbedaa rata-rata kelmpaha atar waktu haulg da perbedaa rata-rata kelmpaha atar kedalama dguaka aalss sdk ragam (oe way ANOVA). Sebelumya dlakuka uj keormala data, dmaa data yag tdak ormal dtrasformaska dega logartma atural. Jka terdapat perbedaa yata maka dlakuka uj lajut Boferro utuk megetahu populas yag berbeda 3.4.2 Hasl tagkapa ka Data hasl tagkapa ka dsajka dalam betuk grafk berdasarka fase bula atau staso peelta da waktu haulg. Aalss hasl tagkapa dlakuka dega membadgka hasl tagkapa rata-rata atar perode haulg da atar staso peelta dega aalss sdk ragam. Selajutya dlakuka aalss regres lear sederhaa utuk melhat fugs atara hasl tagkapa ter dega kelmpaha ftoplakto da hasl tagkapa ter dega kelmpaha zooplakto yag masg-masg dhtug dega rumus (Walpole 1995) : Keteraga : y = a + bx...(2) y = jumlah ter yag tertagkap (ekor) x = kelmpaha ftoplakto da kelmpaha zooplakto (jumlah dvdu/lter) a da b = koefese regres Utuk megetahu apakah terdapat keterkata atara jumlah hasl tagkapa ter dega hasl tagkapa ka laya (layag, kembug, cum, tembag, japuh, peperek, selar, ka la) masg-masg dlakuka aalss korelas yatu dega

24 melhat la koefese korelas (r) atara 2 varabel (x = tagkapa ter da y = tagkapa ka la ) dega rumus (Walpole 1995) : r = x y x = = 1 = 2 2 x x y 1 1 = 1 = 1 1 2 y = = 1 y 2... (3) 3.4.3 Iteraks pemagsaa ter terhadap plakto Jumlah da jes plakto yag dkosums oleh ter dhtug dega metode frekues kejada da metode jumlah. Pedekata metode frekues kejada adalah mecatat jumlah lambug ter yag megadug masg-masg orgasme makaa, sedagka pedekata dega metode jumlah adalah mecatat jumlah plakto yag terdapat dalam masg-masg salura peceraa ter berdasarka kategor tertetu. Nla yag dperoleh dega metode jumlah selajutya dkovers mejad volume dega cara pembobota masg-masg orgasme makaa. Pembobota dlakuka secara subyektf, yatu dega membadgka ukura masg-masg orgasme makaa dmaa orgasme yag terkecl dber bobot dega la teredah. Komposs makaa ter dhtug dega dex of prepoderece (IP) atau deks baga terbesar dega rumus (Nataraja da Jhgra 1961 yag dacu oleh Effede 1979) : V. O IP = x100%... (4) ( V. O ) = 1 Keteraga : = jumlah jes makaa IP = dex of prepoderece V = propors volume satu macam makaa O = propors frekues kejada satu macam makaa?v.o = jumlah V.O dar semua macam makaa Hasl aalss memberka formas tetag jes da komposs makaa yag dmaka oleh ter yag kemuda ddeskrpska dalam betuk grafk.

25 Komposs ftoplakto da zooplakto yag terdapat dalam makaa ter da yag terdapat dalam perara dbadg dalam betuk tabel absetpreset, yatu : (1) kompoe ftoplakto da zooplakto yag terdapat dalam makaa ter da perara; (2) kompoee ftoplakto da zooplakto yag terdapat dalam makaa ter tetap tdak terdapat dalam perara; da (3) kompoe ftoplakto da zooplakto yag tdak terdapat dalam makaa ter tetap terdapat dalam perara. Selajutya utuk megetahu apakah suatu jes plakto merupaka plha utama dar makaa ter dlakuka aalss deks plha yatu membadgka jumlah plakto yag terdapat dalam makaa ter dega kelmpaha jes plakto d perara dega rumus (Effede 1979) : E r r Keteraga : E =... (5) + r p p p = deks plha = jumlah relatf jes orgasme yag dmaka = jumlah relatf jes orgasme yag terdapat d perara Nla deks plha (E ) berksar atara -1 sampa +1 yag meujukka semak medekat +1 maka suatu jes plakto merupaka plha utama makaa ter. Keterkata atara jumlah ftoplakto da zooplakto yag terdapat dalam makaa ter dega kelmpaha ftoplakto da zooplakto d perara dyataka dalam betuk fugs regres lear sederhaa da aalss korelas sepert pada dalam rumus (2) da (3). 3.4.4 Iteraks pemagsaa ter oleh ka pe magsa Aalss teraks ter sebaga makaa pemagsa dhtug dega metode volumetrk (V). Pedekata metode volumetrk adalah meghtug propors volume ter sebaga makaa dega volume total lambug pemagsa ter (Effede 1979). Utuk megetahu apakah terdapat keterkata atara propors volume ter sebaga makaa da propors frekues kejada pemagsaa ter dega jumlah tagkapa ter oleh baga rambo dyataka dalam betuk fugs regres lear sederhaa da aalss korelas sepert dalam persamaa (2) da (3).