ARTIKEL PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI PONGGOK, KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Oleh: ARY CAHYO NUGROHO 14.1.01.01.0257 Dibimbing oleh : 1. Dra. KHUSUSIYAH, M.Pd 2. GURUH SUKMA HANGGARA, M.Pd PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2018
1
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI PONGGOK, KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 ARY CAHYO NUGROHO 14.1.01.01.0257 FKIP BIMBINGAN DAN KONSELING Email : aryrasblitar@gmail.com Dra. Khususiyah, M.Pd1 Guruh Sukma Hanggara, M.Pd2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini di latar belakangi oleh masih banyaknya kelas IX SMP Negeri Ponggok memiliki kreativitas belajar rendah. Rendahnya kreativitas belajar tersebut dapat dilihat dari pola pikir cenderung konvergen, keterampilan berpikir kurang lancar, rasa ingin tahu kurang, daya imaginatif kurang, kurang berani mengambil resiko, keterampilan berpikir kurang luwes. Untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilaksanakan suatu tindakan layanan kelompok teknik diskusi kelompok. Rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimanakan Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Kreativitas Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri Ponggok?. Jenis pendekatan penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, desain preekperimental design teknik digunakan adalah one-group pretest-postest. Populasinya penelitian ini berjumlah 242 Siswa, sampelnya 15 diambil teknik cluster random sampling. Instrumen digunakan adalah angket, untuk uji hipotesis menggunakan teknik analisis data berupa uji t. Hasil analisis penelitian menunjukkan nilai mean post-test lebih besar dibandingkan nilai mean pre-test atau 18 > 11 hal ini berarti setelah dilakukan treatment kelompok teknik diskusi kelompok, nilai kreativitas belajar kelas IX SMPN Ponggok semakin bertambah atau meningkat nilainya sebesar 18 11 = 7. Hasil uji hipotesis menunjukkan ada pengaruh penerapan kelompok teknik diskusi terhadap kreativitas belajar kelas IX di SMP Negeri Ponggok pada tahun pelajaran 2017/2018. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil nilai t hitung > t tabel (8,8426 > 1,761) nilai signifikansi (2 tailed) sebesar 0.000 < 0,05, hal tersebut menunjukkan H0 ditolak Ha diterima atau kata lain terjadi perbedaan nilai rata-rata penerapan kelompok metode diskusi antara pre-test post-test secara signifikan. Penelitian ini memberikan bukti secara empiris kelompok teknik diskusi dapat meningkatkan kreativitas belajar, oleh karena itu agar kreativitas belajar dapat optimal maka perlu diterapkan kelompok teknik diskusi, guru Bimbingan Konseling harus dapat berperan memfasilitatori secara aktif. Sekolah, utamanya kepala sekolah sebagai pimpinan juga harus memfasilitasi dari segi dukungan sistem. Saran untuk penelitian selanjutnya memilih masalah tentang kreativitas belajar sebagai objek kajian penelitiannya hendaknya menggunakan layanan kelompok metode atau teknik lain. Kata Kunci : Teknik Diskusi, Kreativitas Belajar 2
I. LATAR BELAKANG MASALAH Ung-Ung Sistem Kreativitas belajar sangat Pendidikan Nasional No.20 pasal penting untuk ditanamkan kepada Tahun 200, menyebutkan : sedini "Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat. berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara demokratis bertangung jawab". Dari uraian diatas terdapat kata "kreatif' dirumuskan sebagai salah satu tujuan dari pendidikan nasional. Hal ini mengimplikasikan perlu aya Upaya-upaya pengembangan kreativitas dalam proses pendidikan. Kreativitas belajar adalah suatu perubahan tingkah laku dari hasil interaksi lingkungan memunculkan hasil-hasil baru kedalam suatu tindakan. Munandar (2014:95) mengemukakan ciri-ciri kreativitas dibedakan menjadi dua, yaitu kognitf (aptitude) ciri afektif (non-aptitude). Ciri-ciri tersebut dapat digunakan guru untuk melakukan penilaian terhadap. Bagi, penilaian kreativitas itu didasarkan pada keaslian tingkah laku laksanakan dalam banyak cara kesempatan dalam menghadapi berbagai situasi belajar (Slameto, 2010: 145). mungkin menyesuaikan perkembangan tetapi harus tugas tersebut. Pada jenjang SMP kreativitas belajar sudah harus ditanamkan, hal tersebut mengacu pendapat Prayitno (1995: 62) menyatakan salah satu tugas perkembangan SMP mengembangkan pengetahuan keterampilan sesuai kebutuhannya untuk adalah melanjutkan pelajaran / atau berperan serta dalam kehidupan masyarakat. Fenomena di lapangan berdasarkan pengamatan peneliti, kelas IX SMP Negeri Ponggok kreativitas belajar tergolong kurang. Hal tersebut ditunjukkan banyak ditemukannya dalam proses kegiatan belajar mengajar kreativitas belajarnya masih rendah, yaitu ditandai pasifnya dalam kegiatan pembelajaran maupun diskusi atau tanya jawab dikelas, pola pikir masih cenderung konvergen atau satu arah monoton serta kurang luwes, belum mampu berpikir secara sintesis baik. Ketika diberi tugas sulit, rata-rata cenderung mengeluh pada akhirnya banyak saling
mencontek karya permasalahan tersebut adalah membantu temannya, hanya sedikit percaya dalam menumbuh kembangkan talenta terhadap hasil karya sendiri. Rasa ingin potensi kreativitas di sekolah tahu tentang sesuatu juga masih kurang melalui konseling sesuai keunikan dapat menjiplak dilihat dari frekuensi layanan membaca buku masih sangat. rendah tingkat kunjungan Suryana, ke perpustakaan sangat rendah. konseling harus peduli terhadap upaya Selain itu apresiasi terhadap hasil membantu manusia mencapai pribadi karya lain juga tergolong kurang. utuh, serta upaya pengembangan Fenomena menggambarkan tersebut Kartadinata 2012:4). kemampuan Guru nalar (dalam motekar kreativitas (kreatif). Kreativitas itu sendiri diartikan belajar masih tergolong rendah sebagai kemampuan untuk membuat atau kombinasi kurang berpotensi Menurut sehingga hal baru, berdasarkan data, rendahnya informasi atau unsur ada penguasaan pengetahuan, padahal mencerminkan kelancaran, keluwesan disatu sisi dalam kurikulum KTSP orisinalitas dalam berfikir serta maupun kurikulum 201 sangat kemampuan untuk mengelaborasi suatu dituntut untuk dapat berpikir aktif, gagasan, (Munandar, 2014:104) kreatif terhadap tersebut inovatif. Hal tersebut Salah satu layanan dikuatkan paparan Wamendik konseling (2014:24) meningkatkan kreativitas dalam menyatakan belajar indonesia Kreatif, kelompok teknik diskusi, karena Inovatif, Afektif penguatan di dalam kelompok dapat belajar sikap, keterampilan, pengetahuan berdiskusi membahas topik terintegrasi. diangkat bersama-sama serta mencari melalui Mengatasi dinamika permasalahan kegiatan untuk Kurikulum 201 menghasilkan insan Produktif, adalah sesuai jalan keluar untuk masalah tersebut. tentang kreativitas belajar bukan Teknik kelompok hanya menjadi tanggung jawab guru sesuai untuk meningkatkan kreativitas big studi saja melainkan juga tugas belajar salah satunya adalah guru konseling. Salah satu menggunakan peran guru konseling terkait tersebut sesuai dinyatakan teknik diskusi, hal 4
oleh Gunarsa (1980:56) supaya kreativitas lebih mudah bagi mereka tidak terikat. Teknik penelitian akan merasa terlalu menjadi pusat perhatian, digunakan dalam penelitian ini adalah sebaliknya dilakukan kegiatan bersama eksperimen. Penelitian ini menggunakan dalam kelompok. Dengan demikian desain design bentuk one-group pretest- menggunakan layanan kelompok teknik diskusi diharapkan dapat belajar penelitian sebagai variabel pre-ekperimental postest belajar Objek penelitian ini adalah SMP berpartisipasi sebaik-baiknya. Negeri Ponggok beralamat di Disamping itu anak juga belajar berfikir, Jalan Pos Kuning, Desa Jatilengger belajar bertanggung jawab karena pada Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, dasarnya karakter anak itu unik Provinsi Jawa Timur waktu setiap anak mempunyai kemampuan pelaksanaan penelitian pada Semester kebutuhan berbeda beda. Berangkat Gasal tahun pelajaran 2017/2018. dari situ masing-masing dapat Populasi dalam penelitian ini adalah saling bertukar pikiran untuk berupaya seluruh kelas IX SMP Negeri memahami Ponggok berjumlah 8 kelas kemampuan kreativitasnya mengembangkan bersama- sama. jumlah sebesar 242. Jenis sampel digunakan dalam penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka ini adalah probability sampling, yaitu perlu kiranya dilakukan penelitian teknik dimaksudkan untuk menguji pengaruh peluang sama bagi setiap unsur kelompok teknik (anggota) populasi untuk dipilih menjadi diskusi kreativitas anggota sampel (Sugiyono, 2001: 57). belajar kelas IX SMP Negeri Teknik digunakan dalam penelitian Ponggok Tahun Pelajaran 2017/2018. ini untuk mengambil sampel adalah terhadap tingkat sampling memberikan teknik cluster random sampling jumlah sampel sebanyak 15 II. METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan dasar diskusi kelompok pendekatan kuantitatif karena bertujuan hanya efektif dilakukan tidak lebih untuk validation atau menguji pengaruh dari 15 orang, (Roestiyah, 1991: 8). kelompok teknik diskusi Penghitungan sampel menggunakan rumus sebagai : variabel ini bebas terhadap 5
ni = 0,240 (0,240 > 0,05) berarti data xn bersifat homogen. Keterangan : ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya. (Riduwan, 2010:66). Untuk mengetahui apakah layanan kelompok teknik diskusi berpengaruh terhadap kreativitas belajar maka peneliti menggunakan uji-t untuk menguji hipotesis. Adapun kriteria Sehingga didapati persebaran sampel uji hipotesis dalam penelitian ini adalah : sebagai berikut : - Ha diterima Ho ditolak apabila Kelas IX A IX B IX C IX D IX E Jumlah Jumlah Siswa 4 4 167 nilai signifikansi > 0,05 Ukuran Sampel 15 - Ha ditolak Ho diterima apabila nilai signifikansi < 0,05 Atau - Ha diterima Ho ditolak apabila thitung ttabel. Sebelum data dianalisis untuk uji hipotesis, perlu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas uji homogenitas. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji normalitas data Kolmogorov Smirnov bantuan aplikasi SPSS 1.0 for Windows. Hasil uji normalitas menunjukkan nilai probabilitas Pre-test sebesar 0,670 (0,670 > 0,05) berarti data berdistribusi normal, nilai probabilitas post-test sebesar 0,75 (0,670 > 0,05) berarti data berdistribusi normal. Uji homogenitas data penelitian ini menggunakan Levene Statistic. Hasil penghitungan menunjukkan nilai probabilitas post-test berdasarkan pre-test besebesar - Ha ditolak Ho diterima apabila thitung < ttabel. Rumus digunakan untuk uji hipotesis tersebut adalah Uji t Paired Samples Test menggunakan rumus : = ( ) Keterangan : Md = Mean dari perbedaan pre-test post-test (post-tes pretest) Xd = Deviasi masing-masing subyek (d-md) Σ = Jumlah kuadrat deviasi N = Subyek pada sampel d.b = Ditentukan N-2 Berdasarkan hasil Uji t Paired Samples Test didapati nilai probabilitas sebesar 0.000 (0,000 < 0,05) 6
sehingga Ha diterima Ho ditolak. Romlah (2006: 0) menyatakan Hasil uji t juga menunjukkan nilai : Layanan kelompok nilai t berusaha membantu individu agar dapat hitung = 8,8426. Nilai t hitung tersebut jika dikonsultasikan mencapai tabel nilai t signifikan 2 ekor, d.b. = optimal sesuai kemampuan, N 2 = 15 2 = 1 t sebesar 5% bakat, minat, serta nilai-nilai (0,05) harga t = 1,770. Berdasar kaidah dianutnya uji hipotesis diketahui nilai t situasi kelompok. > t tabel 8,8426 tabel hitung pada taraf signifikansi 5% atau > 1,770. Berdasarkan perkembangannya Hasil dilaksanakan analisis menunjukkan secara uji dalam hipotesis pada taraf penghitungan tersebut karena nilai t hitung signifikansi 5% atau 0,05 N sebesar > t 1, nilai t tabel maka disimpulkan Ha diterima Ho ditolak. tabel (8,8426 > 1,770) 0.000 < 0,05, hal tersebut menunjukkan menunjukkan Ha diterima Ho ditolak atau kata lain terjadi perbedaan nilai kelompok teknik diskusi dapat rata-rata penerapan kelompok meningkatkan kreativitas belajar, metode diskusi antara pre-test hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil analisis deskriptif maupun analisis hasil perbedaan ini dipengaruhi oleh treatment uji hipotesis. Hasil analisis deskriptif layanan kelompok menunjukan teknik diskusi. Dengan demikian dapat kelompok teknik diskusi dapat disimpulkan layanan meningkatkan kreativitas belajar. kelompok teknik diskusi memberikan Peningkatan tersebut dapat dilihat dari pengaruh hasil peningkatan skor angket kreativitas kreativitas belajar kelas IX di SMP belajar antara sebelum sesudah Negeri Ponggok pada tahun pelajaran perlakuan nilai mean pretest 2017/2018. secara ini >t nilai signifikansi (2 tailed) sebesar III. HASIL DAN KESIMPULAN Penelitian hitung empiris, sebesar 11 kategori cukup post-test secara positif Saran peneliti agar signifikan, terhadap kreativitas nilai mean posttest sebesar 18 belajar dapat optimal maka perlu kategori baik, demikian terjadi diterapkan kelompok teknik peningkatan 7 point. Hasil penelitian diskusi, tersebut Konseling harus dapat berperan selaras pendapat guru Bimbingan 7
memfasilitatori Sekolah, sebagai utamanya secara kepala pimpinan aktif. sekolah juga harus memfasilitasi dari segi dukungan sistem. Saran untuk penelitian selanjutnya memilih masalah tentang kreativitas belajar sebagai objek kajian Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Suryana. 2012. Guru Profesional. Bandung: PT Refika Aditama Wamendikbud R.I., (2014), Konsep Implementasi Kurikulum 201, Kemendikbud, Jakarta. penelitiannya hendaknya menggunakan layanan kelompok metode atau teknik lain. IV. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, 200. Ung-Ung Nomor 20 Tahun 200, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas. Gunarsa, Singgih. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Gunung Mulia. Munandar, Utami. 2014. Kreativitas Keberbakatan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia Indonesia. Riduwan. 2010. Dasar-Dasar Bandung : Alfabeta. Statistika. Roestiyah N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta : Jakarta. Romlah,T. 2006. Teori Praktik Bimbingan Kelompok. Malang: U.M. Slameto. 200. Belajar Faktor-faktor Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. 8