ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM ANTARA TRANSPORTASI UMUM KONVENSIONAL DAN TRANSPORTASI UMUM ONLINE DI KOTA PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. LEMBAR SURAT PERNYATAAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2010 ada unit sedangkan pada tahun 2015 ada

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ( AHP ) STUDI KASUS : KUALA NAMU - MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau

Sabdo Wicaksono Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta

Peningkatan Pelayanan Bus Transjakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa transportasi, bukanlah merupakan kebutuhan langsung ( tujuan akhir yang

BAB I PENDAHULUAN. sebaiknya dilakukan analisis prioritas terhadap alternatif-alternatif tersebut

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. 1

Arahan Peningkatan Pelayanan Kereta Komuter Surabaya-Lamongan Berdasarkan Preferensi Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo GO-JEK Indonesia Sumber: (10 Februari 2016)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISA SENSITIVITAS DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT DI KOTA PALEMBANG DALAM MEMILIH MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TURUNNYA MINAT PENUMPANG ANGKUTAN KOTA DI TERMINAL UBUNG DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN ANGKUTAN BERBASIS ONLINE DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia akan sebuah jasa transportasi. Angkutan. melakukan perjalanan dengan kecepatan yang tinggi, dan salah satu

ANALISIS PEMILIHAN MODA KENDARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS HIRAKI PROSES PADA MAHASISWA UNP KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di samping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

INVENTARISASI PARKIR JAKABARING BERDASARKAN GPS ANDROID

ANALISA PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN PASAR BARU DI KECAMATAN MUARADUA KABUPATEN OKU SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

PRIORITAS PENANGANAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS-RUAS JALAN DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN METODE AHP

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. yang tepatrnya berlokasi di Jl. Meruya Selatan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat. Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu kota di dunia dengan kondisi kemacetan terparah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

OJEK ONLINE SEBAGAI TREN MODE TRANSPORTASI

Rancang Bangun Aplikasi Pencarian Tempat Indekos Pada Perangkat Mobile Android

BAB I PENDAHALUAN. kemajuan teknologi yang kian hari makin canggih. Perkembangan teknologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Ojek On-Line Ojek atau ojeg merupakan salah satu moda transportasi umum di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang terdiri dari segi keamanan,

STUDI PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DI KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTI KRITERIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. mudah dan efisien. Kegitan yang dahulunya yang dikerjakan secara manual oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini tak terhindarkan lagi dampaknya. menjadi kebutuhan pokok saat ini berdampak pada inovasi-inovasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pada saat ini, kota sudah menjadi tempat tinggal dari sebagian besar masyarakat.

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Fasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MEDAN - BINJAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) TUGAS AKHIR

ANALISIS LAYANAN SHUTTLE UNTUK MENGOPTIMALKAN FASILITAS PARKIR DI KAMPUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB VI. Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Fidel Miro, 2004). Dewasa ini transportasi memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG

ANALISIS SENSITIVITAS DARI BIAYA TERHADAP MODEL PEMILIHAN MODA MENUJU KAMPUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu proses bidang kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TANTI NOVRIYANTI SILALAHI

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang

HASIL WAWANCARA. ATD.M.SI dan Bapak Tri Bowo ATD.M.SI, perwakilan dari dinas perhubungan,

STUDI KONSEP RENCANA DAN STRATEGI PROGRAM BIKE TO SCHOOL DI KOTA BANDUNG

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

PEMODELAN PEMILIHAN MODA UNTUK PERJALANAN MENUJU KAMPUS MENGGUN AKAN KENDARAAN PRIBADI DAN KENDARAAN UMUM (S TUDI KAS US UNIVERS ITAS S URABAYA)

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan perumahan dan

RANCANGAN STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN MARKETING MIX

PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KAJIAN SARANA ANGKUTAN YANG DIMINATI MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Analisis Keputusan TIP FTP UB

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada tingkat yang paling modern kini tersedia. merupakan sasaran utama agar perusahaan dapat terus berkembang.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UNTUK PERJALANAN KULIAH

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Pertemuan 9 (AHP) - Mochammad Eko S, S.T

ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI

ANALISIS PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN KEGIATAN PENINGKATAN JALAN KOTA DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Soft Infrastruktur Model Untuk Mobilitas Masyarakat di Kawasan Universitas Diponegoro (Studi Kasus: Aplikasi YOKA)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KAJIAN PERPINDAHAN MODA (MODE SHIFTING) DARI PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI KE KENDARAAN UMUM (STUDI KASUS: KOTA BANDUNG)

IDENTIFIKASI POTENSI PENUMPANG MODA PESAWAT TERBANG RUTE BANDAR LAMPUNG JOGJAKARTA DAN SOLO

STRATEGI MEMILIH INTERNET SERVICE PROVIDER TERBAIK UNTUK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : STMIK ATMA LUHUR)

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. satu transportasi darat berkelas yang banyak digunakan adalah mobil. Tetapi tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB I Pendahuluan 1.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Go-Jek Gambar 1.2 Logo Go-Jek Indonesia

Transkripsi:

Volume: 5 Nomor: 2 Oktober 2016 ISSN: 1907-4247 (Print) ISSN: 2477-4863 (Online) Website: http://cantilever.unsri.ac.id ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM ANTARA TRANSPORTASI UMUM KONVENSIONAL DAN TRANSPORTASI UMUM ONLINE DI KOTA PALEMBANG 1 2,* 1,2) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya (Jl. Raya Prabumulih - Km 32 Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan) Abstract Penggunaan transportasi pribadi di kota Palembang perlu dikurangi untuk mengatasi masalah kemacetan, salah satunya dengan mengunakan transportasi dalam melakukan perjalanan. Ada dua jenis transportasi di kota Palembang, yaitu transportasi dan transportasi online. Pemilihan transportasi dapat dipengaruhi oleh beberapa kriteria, yaitu kriteria aman, nyaman, biaya, waktu, dan kemudahan. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengetahui kriteria yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi di kota Palembang, serta mengetahui transportasi apa yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Hasil survei dan hasil pengolahan data menggunakan metode Analytical Hierarchy Process menunjukkan bahwa kriteria aman menjadi masyarakat kota Palembang dalam melakukan perjalanan dengan bobot sebesar 27,5%, kemudian kriteria nyaman (20%), kriteria waktu (18,7%), kriteria kemudahan (17%), dan kriteria biaya (16,8%). Berdasarkan kriteria yang ditentukan, transportasi online menjadi masyrakat dalam memilih moda transportasi dengan bobot sebesar 58,80% dan transportasi (41,20%). Dari penelitian ini juga mendapatkan hasil analisis sensitivitas terhadap pemilihan moda transportasi. Hasil analisis sensitivitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa transportasi online masih menjadi dalam pemilihan moda transportasi di kota Palembang. Key Words: analytical hierarchy process, pemilihan moda transportasi Paper 1 1. PENDAHULUAN Seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat kota Palembang, beberapa masyarakat memilih untuk membeli kendaraan pribadi. Beberapa alasan masyarakat untuk mempunyai kendaraan pribadi, yaitu karena masalah kenyamananan dan privasi. Tetapi, kepemilikan kendaraan pribadi yang terlalu banyak juga menimbulkan kepadatan lalu lintas sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas. Peralihan dari kendaraan pribadi ke kendaraan merupakan salah satu solusi dalam mengurangi kemacetan. Dalam penggunaan kendaraan, masyarakat dihadapkan dengan berbagai keluhan, seperti semakin tidak nyaman dan tidak amannya kendaraan yang ada. Kondisi ini mendorong masyarakat memilih alternatif lain, salah satunya menggunakan transportasi online. dan transportasi online memiliki keunggulan dan kelemahan masingmasing. adalah salah satu media transportasi yang digunakan masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif. Penggunaan transportasi lebih menguntungkan karena harganya yang relatif murah. Di samping itu, penggunaan transportasi membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai tujuan dan terkadang harus berdiri atau berdesakan dengan penumpang lain. online adalah transportasi yang menggunakan aplikasi sebagai penghubung antara pengguna dan pengemudi. online memberikan kemudahan kepada pelanggan karena supir akan menjemput pelanggan di tempat yang telah ditetapkan tanpa harus berjalan di saat panas hujan. Pelanggan juga langsung diantar sampai ke tempat tujuan. Di samping itu, penggunaan transportasi online sangat bergantung pada jaringan internet, sehingga bila jaringan bermasalah pengguna tidak bisa memesan jasa transportasi online. Kriteria-kriteria yang mengalihkan penggunaan kendaraan perlu diketahui, seperti keamanan, kenyamanan, biaya, waktu perjalanan, dan kemudahan. Hal ini akan memengaruhi seseorang dalam memilih moda transportasi. Dengan mengetahui kriteria-kriteria yang memengaruhi pemilihan moda, berbagai alternatif dan kebijakan dapat dipertimbangkan untuk mengoptimalkan sistem transportasi. Rumusan masalah pada *) Corresponding Author : joniarliansyah@yahoo.com 1 Cantilever Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil

penelitian ini adalah apa saja kriteria yang menjadi masyarakat kota Palembang dalam memilih transportasi, kemudian dari kriteria tersebut transportasi apa yang akan digunakan, serta bagaimana pengaruh perubahan bobot kriteria terhadap pemilihan transportasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria yang menjadi masyarakat kota Palembang dalam memilih transportasi, kemudian mengetahui transportasi apa yang akan digunakan berdasarkan kriteria tersebut, dan mengetahui pengaruh perubahan bobot kriteria terhadap pemilihan transportasi. 2. TINJAUAN PUSTAKA Studi Terdahulu Berdasarkan penelitian Firdawati, D, I, (2016) dengan judul Pemilihan Moda Pelajar Sekolah Di Kawasan Ir. H. Juanda Samarinda, pelajar di kota Samarinda memkan faktor keamanan sebesar 31,316% dengan memilih alternatif moda transportasi, yaitu layanan antar jemput. Faktor kedua yang dipilih pelajar untuk ke sekolah di kota Samarinda adalah faktor biaya. Faktor nyaman merupakan faktor dengan persentase terkecil bagi pelajar di kota Samarinda. Penelitian ini menganalisis sensitivitas pada setiap kriteria dan alternatif moda transportasi, contohnya pada segi biaya, yaitu pelajar yang menggunakan mobil pribadi dan motor pribadi untuk perjalanan ke sekolah akan beralih jika biaya moda transportasi angkutan kota dimurahkan. Analytical Hierarchy Process Analytical Hierarchy Process (Latifah, 2005) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembang oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang komplek menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang komplek dalam suatu struktur multi level, dimana level pertama adalah tujuan, kemudian level faktor, kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir. Umum Miro. (2005) menyebutkan bahwa transportasi atau pengangkutan dapat didefinisikan sebagai suatu proses pergerakan atau perpindahan orang/barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan suatu teknik atau cara tertentu untuk maksud dan tujuan tertentu. di kota Palembang terbagi menjadi 2, yaitu transportasi dan transportasi online. (Siswoyo, 2008) adalah seluruh Cantilever Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil 2 alat transportasi di mana penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraannya sendiri. online (Amajida, 2016) merupakan transportasi yang dapat diakses melalui teknologi aplikasi Android dan menggunakan fitur Global Positioning Systems (GPS) yang ada di smartphone. Menurut Prihatin, R. B. (2016) transportasi online memberikan pilihan baru dalam bertransportasi dan memberikan kemudahan bagi masyarakat. Konsumen diberikan keuntungan ekonomi karena transportasi online memiliki tarif yang relatif lebih murah daripada transportasi. Kehadiran transportasi online bagi masyarakat adalah masyarakat mempunyai akses mudah dalam bertransportasi, yaitu masyarakat dapat mengatur tempat dan waktu sehingga masyarakat tidak perlu menunggu/ mencari halte, namun untuk pengemudi transportasi adalah masalah yang cukup serius karena rute perjalanan transportasi yang terbatas, fasilitas transportasi yang tidak diperbarui, dan penetapan tarif perjalanan yang tidak konsisten. masih menggunakan model setoran sehingga tidak memberikan keleluasaan bagi pengemudi transportasi. Analisis Sensitivitas Teknomo. (1999) analisis sensitivitas pada metode Analytical Hierarchy Process dapat digunakan untuk memperkirakan keadaan saat adanya perubahan yang besar, seperti terjadi penambahan/pengurangan bobot karena terjadi perubahan pengambilan keputusan. Dalam suatu hirarki yang memiliki 3 level, maka level 2 dan hirarki tersebut dapat dikatakan dengan variabel eksogen, sedangkan level 3 disebut dengan variabel endogen. Analisis sensitivitas dapat melihat pengaruh dan perubahan variabel eksogen terhadap variabel endogen. 3. METODOLOGI Penelitian dilakukan di sepanjang trayek angkutan kota dan transmusi yang diisi oleh masyarakat kota Palembang sebanyak 400 responden pada bulan September 2017 sampai dengan bulan Maret 2018. Pengambilan keputusan dengan metode AHP pada penelitian ini didasarkan pada langkah-langkah berikut: 1. Membuat struktur hirarki. 2. Membuat matriks perbandingan berpasangan. 3. Normalisasi data dan bobot. 4. Menghitung nilai eigen value pokok ( maks ). 5. Mencari nilai konsistensi indeks. 6. Melakukan uji konsistensi. 7. Lakukan langkah 2,3,4,5, dan 6 untuk setiap tingkat level hirarki.

Struktur hirarki yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1. terhadap alternatif transportasi. yang akan dinilai masyarakat kota Palembang ada 2, yaitu transportasi dan transportasi online. Hasil penilaian transportasi terhadap kelima kriteria dapat dilihat pada Tabel 3 sampai Tabel 7. Tabel 3. Matriks kriteria pembobotan hirarki untuk semua alternatif transportasi terhadap kriteria aman yang dinormalkan Gambar 1. Struktur Hirarki 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria Hasil matriks perbandingan antar elemen kriteria yang didapat melalui hasil kuesioner dapat dapat dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1. Matriks perbandingan berpasangan dari kriteria Aman Nyaman Biaya Waktu Kemudahan Aman 1,00 1,38 1,63 1,47 1,61 Nyaman 0,73 1,00 1,19 1,07 1,17 Biaya 0,61 0,84 1,00 0,90 0,99 Waktu 0,68 0,94 1,10 1,00 1,10 Kemudahan 0,62 0,85 1,01 0,91 1,00 Jumlah 3,64 5,01 5,93 5,35 5,87 Nilai bobot didapat dari hasil rata-rata nilai bobot relatif untuk setiap baris. dari matriks perbandingan berpasangan terhadap kriteria dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Matriks kriteria pembobotan hirarki untuk semua kriteria yang dinormalkan Aman 0,275 Nyaman 0,200 Biaya 0,168 Waktu 0,187 Kemudahan 0,170 Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, kriteria aman menjadi masyarakat dalam melakukan perjalanan diikuti dengan kriteria nyaman, waktu, kemudahan, dan biaya. Kriteria aman dipilih responsen sebesar 0,275 atau 27,5%, berikutnya kriteria nyaman (20%), kriteria waktu (18,7%), kriteria kemudahan (17%), dan kriteria biaya (16,8%). Matriks Perbandingan dari Setiap Kriteria Terhadap Alternatif Umum Untuk mengetahui moda transportasi apa yang dipilih masyarakat kota Palembang berdasarkan kriteria yang ditentukan pada penelitian ini, maka diperlukan matriks perbandingan dari setiap kriteria Kriteria aman online online 0,404 0,4037 0,404 0,5959 0,5963 0,596 Tabel 4. Matriks kriteria pembobotan hirarki untuk semua alternatif transportasi terhadap kriteria nyaman yang dinormalkan Kriteria nyaman online online 0,3625 0,3626 0,363 0,6374 0,6373 0,637 Tabel 5. Matriks kriteria pembobotan hirarki untuk semua alternatif transportasi terhadap kriteria biaya yang dinormalkan. Kriteria biaya online online 0,5208 0,5215 0,521 0,4791 0,4784 0,479 Tabel 6. Matriks kriteria pembobotan hirarki untuk semua alternatif transportasi terhadap kriteria waktu yang dinormalkan Kriteria waktu online online 0,3915 0,3913 0,391 0,6084 0,6086 0,609 Tabel 7. Matriks kriteria pembobotan hirarki untuk semua alternatif transportasi terhadap kriteria kemudahan yang dinormalkan Kriteria kemudahan online online 0,3985 0,3975 0,398 0,6014 0,6024 0,602 3 Cantilever Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil

Berdasarkan hasil penilaian pada Tabel 3 sampai Tabel 7, transportasi online lebih dipilih masyarakat kota Palembang untuk melakukan perjalanan daripada menggunakan transportasi konvesional. Pilihan transportasi tersebut didapatkan berdasarkan penilaian setiap transportasi terhadap lima kriteria. online memiliki nilai sebesar 58,81% dan transportasi memiliki nilai sebesar 41,20%. online unggul dalam empat kriteria, yaitu kriteria aman, nyaman, waktu, dan kemudahan, sedangkan transportasi hanya unggul pada kriteria biaya dimana kriteria biaya menjadi terakhir dalam memilih moda transportasi. b) Analisis sensitivitas terhadap kriteria nyaman kali percobaan dengan mengubah bobot nyaman menjadi 0,1; 0,3; 0,4; dan 0,5. Hasil analisis sensitivitas terhadap kriteria nyaman dapat dilihat pada Gambar 3. Analisis Sensitivitas Terhadap Kriteria Pemilihan Moda Umum Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pemilihan transportasi di kota Palembang. Pada penelitian ini analisis sensitvitas dilakukan sebanyak empat kali percobaan, dengan meningkatkan ataupun menurunkan nilai bobot kriteria. Nilai bobot global pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 8, sedangkan hasil analisis sensitivitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2 sampai Gambar 6. Gambar 3. Grafik analisis sensitivitas terhadap kriteria nyaman c) Analisis sensitivitas terhadap kriteria biaya kali percobaan dengan mengubah bobot biaya menjadi 0,1; 0,2; 0,3; dan 0,4. Hasil analisis sensitivitas terhadap kriteria biaya dapat dilihat pada Gambar 4. Tabel 8. Prioritas Global Pemilihan Moda Umum Kriteria Aman Nyaman Biaya Waktu Kemudahan 0,275 0,200 0,168 0,187 0,170 0,404 0,363 0,521 0,391 0,398 online 0,596 0,637 0,479 0,609 0,602 a) Analisis sensitivitas terhadap kriteria aman kali percobaan dengan mengubah bobot aman menjadi 0,1; 0,2; 0,3; dan 0,4. Hasil analisis sensitivitas terhadap kriteria aman dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 4. Grafik analisis sensitivitas terhadap kriteria biaya d) Analisis sensitivitas terhadap kriteria waktu kali percobaan dengan mengubah bobot waktu menjadi 0,1; 0,2; 0,3; dan 0,4. Hasil analisis sensitivitas terhadap kriteria waktu dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 2. Grafik analisis sensitivitas terhadap kriteria aman Gambar 5. Grafik analisis sensitivitas terhadap kriteria waktu Cantilever Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil 4

e) Analisis sensitivitas terhadap kriteria kemudahan kali percobaan dengan mengubah bobot kemudahan menjadi 0,1; 0,2; 0,3; dan 0,4. Hasil analisis sensitivitas terhadap kriteria kemudahan dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Grafik Analisis Sensitivitas Terhadap Kriteria Kemudahan Analisis sensitivitas yang dilakukan pada penelitian ini tidak mengubah pilihan transportasi masyarakat kota Palembang, karena perbedaan bobot alternatifnya tidak signifikan, sehingga grafik yang terbentuk dari hasil analisis sensitivitas ini bergerak sejajar. online masih menjadi pilihan masyarakat kota Palembang untuk melakukan perjalanan daripada transportasi. 5. KESIMPULAN 1) Kriteria yang menjadi masyarakat kota Palembang dalam memilih moda transportasi adalah kriteria aman dengan nilai bobot sebesar 0,275 atau 27,5%, berikutnya kriteria nyaman (20%), kriteria waktu (18,7%), kriteria kemudahan (17%), dan kriteria biaya (16,8%). 2) Moda transportasi yang dipilih masyarakat kota Palembang berdasarkan kriteria yang ditentukan adalah transportasi online dengan nilai bobot sebesar 58,80% dan mayoritas memilih menggunakan motor online. menjadi pilihan kedua dengan nilai bobot sebesar 41,20% dan mayoritas memilih menggunakan transmusi kemudian ojek, taksi, dan angkutan kota. 3) Analisis sensitivitas yang dilakukan pada penelitian ini tidak mengubah pilihan masyarakat kota Palembang dalam memilih transportasi. online masih menjadi masyarakat kota Palembang dalam memilih transportasi. REFERENSI 1) Amajida, F. D. 2016. Kreativitas Digital dalam Masyarakat Risiko Perkotaan: Studi tentang Ojek Online GO-JEK di Kota Jakarta. Jurnal Informasi 46(1):115-128. 2) Latifah, S. 2005. Prinsip-Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan 3) Firdawati, D. I. 2016. Pemilihan Moda Pelajar Sekolah di Kawasan Ir. H. Juanda Samarinda. Jurnal Teknik Sipil 1(1):1-12. 4) Miro, F. 2005. Perencanaan : untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi. Erlangga. Jakarta 5) Siswoyo, M. P. 2008. Kebijakan dan Tantangan Pelayanan Angkutan Umum. Jurusan Teknik Sipil 10(2):171-180. 6) Prihatin, R, B. 2016. Dampak Sosial Berbasis Online. Majalah Info Singkat. April. Halaman 9-12. Jakarta. 7) Teknomo, K. (1999). Penggunaan Metode AHP dalam Menagalisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda ke Kampus. Jurnal Teknik Sipil 1(1):31-39, Universitas Kriten Petra, Jakarta. 5 Cantilever Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil

Cantilever Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil 6