BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman pun terus meningkat pula. Kecenderungan masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan intermediasi memandang bahwa sebuah lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input serta Kredit

BAB III METODOLOGI. Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2014 IMPLEMENTASI D ATA ENVELOPMENT ANALYSIS (D EA) UNTUK MENGUKUR EFISIENSI INDUSTRI TAHU D I KABUPATEN SUMED ANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan suatu perekonomian dalam satu periode ke periode

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui perbedaan nilai efisiensi pada bank umum persero (BUMN) dan

Mengukur Tingkat Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan yang berkelanjutan. Prafitriana (2011) menyatakan. pengambilan keputusan investasi di pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

EFISIENSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ABSTRAK

Kinerja Beberapa Bank Syariah Berdasar Tingkat Efisiensi Melalui Pengukuran DEA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkanya paket kebijakan Menteri Keuangan pada Desemeber 1983 yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN NILAI PRODUKTIVITAS RELATIF TIAP KANTOR LAYANAN DARI PT BANK XXXX DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. negatif, hal tersebut telah memaksa negara negara di dunia seperti perusahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tulang punggung perekonomian negara dimana sebagai salah satu pelaku. keseluruhan sistem keuangan (Abidin, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan pekerjaan (Badan Pusat Statistik 2010). Oleh sebab itu

PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan perekonomian daerah, peningkatan pendapatan devisa nasional

BAB I PENDAHULUAN UKDW. laporan keuangan yang diterbitkan pada setiap periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

2 awal masih tetap dipertahankan. Pengertian semacam ini didasarkan pada konsep pemertahanan kapital. Konsep ini membedakan antara laba dan kapital. K

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Di

Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang diinginkan sesuai dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan.

CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Kondisi seperti ini bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE

ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG PROVINSI BALI TRIWULAN I TAHUN 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas perusahaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) serta diharapkan dalam batas risiko yang dapat

s r=1 u ry ro m i=1 v ix io max h 0 = s r=1 m i=1 v 1, j = 1,..., n

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia melaksanakan privatisasi Bank Tabungan Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan (Indrayani, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun

BAB V PENUTUP. Selanjutnya keterbatasan dan saran penelitian dijelaskan untuk perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan hubungan antara struktur modal dan nilai

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan globalisasi yang terjadi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan harga saham di Indonesia relatif mengalami fluktuasi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran tingkat kesehatan bank dikenal dengan metode CAMEL (Capital

BAB I PENDAHULUAN. mendorong keberlangsungan globalisasi dunia dengan cepat dan dinamis. Keadaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. optimal semua sumber daya yang dimiliki perusahaan. indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan deviden perusahaan bagi investor. perkembangan, dapat dibuktikan pada beberapa perusahaan baru ataupun

APLIKASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK PENGUKURAN EFISIENSI AKTIVITAS PRODUKSI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen terutama kebutuhan mengenai fashion, baik di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan ialah menyediakan modal kerja yang diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi pasar modal inilah maka kebutuhan atas informasi yang relevan dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu sektor usaha yang terus mengalami pertumbuhan. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, volume kebutuhan terhadap makanan dan minuman pun terus meningkat pula. Kecenderungan masyarakat Indonesia untuk menikmati makanan siap saji ini menyebabkan banyak bermunculan perusahaan-perusahaan baru di bidang makanan dan minuman karena mereka menganggap sektor industri food dan beverages memiliki prospek yang menguntungkan baik masa sekarang maupun yang akan datang (Nur, 2016). Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang menopang dunia perindustrian Indoneisa. Dari data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 4,74 persen terhadap tahun 2016. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri makanan sebesar 9,93%. Sedangkan industri minuman mengalami penurunan sebesar 2,77%. Data pertumbuhan Industri Manufaktur dapat dilihat pada gambar 1.1 sebagai berikut: 1

PERSEN 2 Gambar 1.1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang 2017 (y-on-y) Menurut Jenis KBLI 2-digit 12 10 8 6 4 2 0-2 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33-4 -6 KBLI Sumber: BPS Pertumbuhan Industri Manufaktur Triwulan IV 2017 Seiring meningkatnya laju pertumbuhan industri makanan dan minuman perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja yang didasarkan dari total keseluruhan kinerja pada sebuah perusahaan yang disebut efisiensi, yakni kemampuan untuk mendapatkan tingkat input yang sangat minim untuk menghasilkan tingkat output tertentu. Loran laba-rugi juga merupakan ringkasan dari kegiatan menjual produk ataupun jasa, beban produksi untuk mendapatkan barang atau jasa yang akan dijual, beban yang timbul dalam mendistribusikan produk atau jasa kepada konsumen, serta yang berkaitan dengan beban administrasi operasional dan beban keuangan dalam menjalankan bisnis (Jayadi, 2007).

3 Keberhasilan suatu perusahaan salah satunya dapat dinilai melalui seberapa jauh perusahaan mampu meningkatkan penjualan dan memperoleh laba. Menurut Meriewaty dan Setyani (2005), laba dapat digunakan sebagai indikator penilaian kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan pencapaian perusahaan yang diperoleh dari pengambilan keputusan yang kompleks meliputi efektivitas, efisiensi, pemanfaatan modal dan rentabilitas dalam operasional perusahaan. Selain dari sudut pandang laba, output pada industri manufaktur dapat dilihat berdasarkan periode berjalan. Dengan menggunakan faktor input dalam kegiatan industri yang efisien, otomatis akan menekan biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat memperoleh output berupa tingkat penjualan dan juga laba usaha maksimal. Nilai tambah industri dapat menjadi gambaran seberapa jauh sector industry makanan dan minuman dapat melakukan efisiensi produksi. Sesuai yang ditampilkan dalam Gambar 1.2, nilai tambah (biaya produksi) pada sub sector makanan dan minuman mengalami kenaikan setiap tahunya.

4 Gambar 1.2 Nilai Tambah (Biaya Faktor Produksi) Industri Makanan dan Minuman 400000 350000 300000 250000 200000 150000 100000 50000 0 2012 2013 2014 2015 makanan minuman Sumber : Badan Pusat Statistik 2017 Nilai tambah yang tinggi, mejadi salah satu indikaor bahwa perusahaan mampu mengalokasikan sumberdaya secara efisien dan maksimal. Hal tersebut akan meningkatkan kepercayaan dari berbagai pihak, termasuk dari investor yang menjamin permodalan dalam perusahaan, begitupun sebaliknya. Ukuran perusahaan salah satunya dapat dilihat dari aset yang dimiliki perusahaan. Apabila perusahaan mampu mengelola asetnya secara efektif, maka akan memperbaiki kinerja perusahaan. Selanjutnya apabila kinerja perusahaan meningkat maka profitabilitas juga ikut meningkat. Sehingga kemampuan perusahaan dalam mengelola aset secara efektif dan efisien dalam menghasilkan output merupakan hal yang penting untuk diperhatikan (Sari & Ida, 2015).

5 Penggunaan biaya produksi yang tidak efisien akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Biaya produksi yang besar akan mengakibatkan laba yang diperoleh perusahaan akan semakin menurun. Biaya produksi juga berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. (Hidayat. 2007) Menurut Putra (2003) pengukuran efisiensi dapat dibedakan menjadi dua pendekatan yakni pendekatan tradisional dan pendekatan frontier. Pendekatan tradisional adalah pengukuran efisiensi yang didasarkan pada besarnya investasi atau modal yang telah ditanamkan untuk dapat memproduksi suatu produk tertentu dan pendekatan frontier yakni pengukuran efisiensi yang digunakan untuk mengontrol biaya pada sebuah perusahaan yaitu dengan metode DEA (Data Envelopment Analysis). DEA didasarkan pada program linier yang semua penyimpangannya dapat terjadi pada estimasi dimasa yang akan datang yang tergambarkan pada inefficiency. Metode DEA merupakan metode non parametric yang menggunakan progran linier untuk menghitung dan membandingkan rasio input dan output untuk semua unit populasi (Graveli dan Noulas, 2002). Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengambil judul Efisiensi Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA).

6 B. Rumusan Masalah Pengukuran Efisiensi teknis cenderung terbatas pada hubungan teknis dan operasioanl dalam produksi konversi input menjadi output. Akibatnya, usaha untuk meningkatkan efisiensi teknis hanya memerlukan kebijakan mikro yang bersifat internal, yaitu pengendalian dan alokasi sumber daya yang optimal. Adanya kemajuan teknologi turut mempengaruhi arus barang dan jasa antar negara. Sebagai dampaknya, persaingan antar produsen semakin meningkat untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas. Akan tetapi sub sektor makanan dan minuman masih memiliki kendala. Meningkatnya harga barang-barang kebutuhan produksi akibat inflasi dan faktor lainya, menuntut perusahaan untuk melakukan tindakan efisiensi guna memaksimalkan output yang diraih, demi menjamin keberlangsungan perusahaan dalam kancah persaingan nasional maupun internasioanl. Sebagai perrasahaan go public, maka perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, perlu meningkatkan efisiensi produksinya. Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalm penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah perusahaan sub sektor makanan dan minuman sudah efisien? 2. Apakah ada perbedaan nilai efisiensi pada masing-masing perusahaan?

7 C. Tujuan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas maka bisa diambil kesimpulan bahwa tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan sub sektor makanan dan minuman sudah efisien. 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efisiensi antar perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat sebagai: 1. Bagi Investor Penelitian ini sebagai bahan informasi mengenai efisiensi perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi investor dan calon investor di dalam memutuskan untuk berinvestasi menggunakan variabel-variabel yang diteliti. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gagasan atau masukan dalam membuat kebijakan yang tepat dan memperbaiki produktivitas perusahaan dalam mendorong kemajuan perusahaan ke arah yang lebih baik. 3. Bagi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan mengenai konsep efisiensi teknis dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA)

8 dan pertimbangan yang dapat menunjang pengembangan ilmu pengetahuan maupun mendukung penelitian yang akan datang. E. Metode Penelitian 1. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder. Penelitian ini memakai data laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2017 diperoleh dari www.idx.co.id. Variabel yang akan diamati adalah Total Aset, Pendapatan, Laba Bruto, Laba Bersih (Variabel Output) serta Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Transportasi dan Biaya Pemasaran (Variabel Input). 2. Metode Analisis Metode analisis menggunakan analisis kuantitatif dengan pengolahan data berupa input dan ouput dengan alat analisis Data Envelopment Analysis (DEA). DEA adalah sebuah metode optimasi program matematika yang mengukur efisiensi tehnik suatu unit kegiatan ekonomi (UKE) dan membandingkan secara relatif. DEA dirancang untuk mengukur efisiensi suatu UKE yang menggunakan input dan output yang lebih dari satu, dimana penggabungan tidak mungkin dilakukan. (Charnes dan Banker, 1978) dalam (Sutawijaya, 2009). Menurut Said (2012), DEA adalah metode linier yang dibuat untuk menunjukkan tingkat efisiensi dari suatu Decision Making Unit (DMU) dapat dianalisis dengan menggunakan dua pendekatan yaitu orientasi

9 output. Orientasi input memberikan informasi tentang seberapa banyak jumlah input bias dikurangi secara proporsional tanpa mengubah jumpah output yang dihasilkan. Berikut persamaan umum pada metode Data envelopment Analysis (Sutawijaya, 2009): Dimana: = efisiensi tehnik perusahaan makanan dan minuman = bobot output i yang dihasilkan per perusahaan = bobot output j yang dihasilkan masing-masing perusahaan = jumlah output i yang dihasilkan masing-masing perusahaan = jumlah output j yang digunakan masing-masing perusahaan m = adalah jumlah output yang diamati n = adalah jumlah input yang diamati Dalam model DEA menurut Nizar (2015) terdapat dua pendekatan yang bisa digunakan, yaitu: a. Constant Return to Scale (CRS) Model CCR yang merupakan model dasar DEA menggunakan asumsi constant return to scale yang membawa

10 implikasi pada bentuk efficient set yang linier. Model constant return to scale dikembangkan oleh Climes, Cooper dan Rhodes (model CCR), model ini mengasumsikan bahwa rasio antara penambahan input dan output adalah sama (constant return to scale). Artinya jika ada tambahan input sebesar x kali, maka output akan meningkatkan sebesar x kali juga. Asumsi lain yang digunakan pada model ini adalah bahwa setiap perusahaan atau unit pembuat keputusan (UPK) beroperasi pada skala yang optimal. b. Variable Return to Scale Model ini dikembangkan oleh Banker, Charnes Cooper pada tahun 1984 dan merupakan pengembangan model CCR. Model ini beranggapan bahwa perusahaan tidak akan atau belum beroperasi pada skala yang optimal, asumsi dari model ini adalah rasio antara penambahan input dan output tidak sama (variable return to scale). Artinya, penambahan input x kali tidak akan menyebabkan output naik sebesar x kali, bisa lebih kecil maupun lebih besar dari x kali. 3. Sistematika Penelitian Penulisan dalam skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab sesuai permasalahan, yaitu: BAB I PENDAHULUAN

11 Dalam bab ini memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini memuat teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian, definisi, penelitian terdahulu, dan kerangka penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini memuat tentang analisa data menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini memuat tentang analisa hasil dari penelitian dan pembahasan BAB V PENUTUP Dalam bab lima berisi tentang kesimpulan hasil penelitian serta saran yang bisa diberikan terhadap Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN