BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena tanpa sumber daya manusia yang berkualitas, maka organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

BAB II LANDASAN TEORI DEFINISI DAN PENGUKURAN KEPUASAN KERJA

BAB 2. Tinjauan Pustaka. Setiap orang pada dasarnya orang yang bekerja mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Hoyt (2005:P6) Kepemimpinan adalah kegiatan atau seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kepuasan kerja merupakan salah satu studi yang secara luas dipelajari

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

KEPUASAN KERJA. Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi. DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis ( ) 2. Dede Hidayat ( )

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan telah sejak lama berkembang. Globalisasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. dan diterapkan oleh manajer keperawatan sehari-hari. Masih dijumpai seorang

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap

BAB I PENDAHULUAN. timbul di dalam suatu perusahaan. Kepuasan kerja memiliki arti yang beragam,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Sumber Daya Manusia. SDM tahun dapat di petakan dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiripun tidak mengenal batas-batas nasional atau batas bangsa-bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal, hingga kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan akan rasa aman,

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berkurang. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keadilan organisasi menurut Bakhshi et al, (2009) bisa didefinisikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kepadanya dengan baik dan benar sesuai peraturan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang menjadi unsur terpenting untuk mencapai tujuan organisasi/

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bidang industri. Hal ini terbukti dari penelitian-penelitian para ahli yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, kenyataannya, banyak rintangan yang dilalui. menjawab dalam menghadapi perubahan-perubahan ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan di

BAB II URAIAN TEORITIS. Rosita Dewi (2008) jurnal dengan judul PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian dan kerugian tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

2015 PENGARUH GAJI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA GURU HONORER SMK BINA WARGA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era Globalisasi membawa dampak pada perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. farmasi, peralatan medis, dan barang konsumsi. Mulai berdiri di Amerika

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, sudah seharusnya memberikan pelayanan maksimal kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupannya. Salah satu cara untuk memenuhi setiap kebutuhan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. sehingga proses pencapaian tujuan pun terhambat. Tingkat kepedulian

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran penting di dalam setiap kegiatan. keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

BAB I PENDAHULUAN. ini, oleh karena itu perusahaan membutuhkan manusia-manusia yang berkualitas tinggi, memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola dan pembuat gagasan. Menurut Hasibuan (200:9), manusia

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. motif perilaku seseorang (Gibson et al., 1994). Teori atribusi mengacu pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam suatu perusahaan sumber daya manusia yang merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi, yaitu kumpulan dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran, serta produknya, tetapi juga ditentukan dari keberhasilan mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap sebagai asset penting bagi organisasi, karena tanpa sumber daya manusia yang berkualitas, maka organisasi tidak akan mampu bertahan dalam persaingan. Sumber daya manusia harus dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga mampu memberikan output optimal. Mengelola sumber daya manusia dalam organisasi bukan hal yang mudah karena melibatkan berbagai elemen dalam sebuah organisasi, yaitu karyawan, pimpinan, maupun sistem itu sendiri. Perpaduan antara ketiga hal tersebut diharapkan mampu memunculkan lingkungan kerja kondusif sehingga baik karyawan maupun pimpinan dapat melaksanakan pekerjaannya secara maksimal. Bagi karyawan, lingkungan kerja yang kondusif tersebut diharapkan mampu menciptakan kepuasan kerja.

2 Kepuasan kerja mempunyai pengaruh cukup besar terhadap produktivitas organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Peningkatan kepuasan kerja karyawan pada suatu organisasi tidak bisa dilepaskan dari peranan pemimpin dalam organisasi tersebut. Kepemimpinan merupakan kunci utama dalam manajemen yang memainkan peranan penting dalam kelangsungan hidup perusahaan. Pemimpin merupakan pencetus tujuan, merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan dan mengendalikan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu pemimpin perusahaan dituntut untuk dapat memberlakukan karyawan secara adil dengan menjalankan peran kepemimpinan yang mampu memuaskan karyawan dalam bekerja. Karyawan yang puas dengan apa yang diperoleh dari perusahaan, maka karyawan tersebut akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya karyawan yang kepuasan kerjanya rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan membosankan, sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Kepuasan kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaannya yang mencerminkan pengalaman menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam pekerjaannya serta harapan-harapannya terhadap pengalaman masa depan.

3 Kepuasan kerja yang dirasa karyawan bukan hanya dari pemberian gaji yang adil saja, namun juga dari peranan pemimpin yang mampu mengawasi karyawannya, memberlakukan dengan adil, hormat dan manusiawi. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan pencapaian tujuan suatu perusahaan adalah mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu perusahaan yang diduga kepuasan kerja karyawannya belum optimal adalah PT. Dhanar Mas Concern. PT. Dhanar Mas Concern merupakan perusahaan tekstil yang terintegrasi, dimana telah memiliki unit spinning, weaving, dyeing dan printing departement sendiri. PT. Dhanar Mas Concern menawarkan beragam pilihan produk dan dengan menggunakan kreativitas dalam teknologi yarn twisting, weaving type dan dyeing finishing. Visi PT. Dhanar Mas Concern menjadi perusahaan tekstil terbaik dengan produk terlengkap di dunia. Misi PT. Dhanar Mas Concern yaitu kami hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dunia akan produk tekstil berkualitas dengan harga terjangkau. PT. Dhanar Mas Concern menyediakan berbagai pilihan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Maka dari itu, diharapkan PT. Dhanar Mas Concern dapat menjaga kualitas barang agar pelanggan tetap setia pada produk yang dihasilkan PT. Dhanar Mas Concern. Salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas produksi barang adalah kepuasan kerja, artinya dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi biasanya

4 karyawan akan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Disinilah seharusnya pemimpin untuk menerapkan peran pemimpin yang mengarah pada peningkatan kepuasan kerja karyawannya. Fenomena yang terjadi, seringkali karyawan PT. Dhanar Mas Concern menunjukkan kepuasan kerja yang rendah. Hal tersebut dapat tergambarkan dari rekapitulasi ketidakhadiran karyawan. Berikut data rekapitulasi kehadiran karyawan PT. Dhanar Mas Concern tahun 2009-2013. Tabel 1. 1 Presentase Absensi Karyawan PT. Dhanar Mas Concern Tahun 2009-2013 Tahun Jumlah Karyawan Jumlah Total Hari Kerja Rata-rata Jumlah Karyawan Hadir Persentase Tingkat Kehadiran (%) Presentase Tingkat Ketidak hadiran (%) Ket (%) 2009 107 319 90 84,1 15,9 2010 109 321 99 90,8 9,2 Turun 6,7 2011 109 320 95 87,1 12,9 Naik 3,7 2012 103 318 89 86,4 13,6 Naik 0,7 2013 108 324 95 87,9 12,1 Turun 1,5 TOTAL 63,7 Sumber : Bagian HRD PT. Dhanar Mas Concern (Data Diolah) Dilihat dari presentase tingkat ketidakhadiran dari tahun ke tahun mengalami naik turun. Penurunan terjadi pada tahun 2009 ke 2010 yaitu sebesar 6,7% penurunan presentase pada tahun 2010 dikarenakan bertambahnya karyawan baru, kemudian pada tahun 2011 terjadi kenaikan yang signifikan sebasar 3,7%, pada tahun 2012 terjadi kenaikan lagi sebesar 0,7%, dan pada tahun 2013 terjadi penurunan lagi sebesar 1,5%.

5 Peneliti membuat Gambar 1.1 atas dasar Tabel 1.1 dengan tujuan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami mengenai komposisi presentase tingkat ketidakhadiran seperti pada Gambar 1.1 yang dapat dilihat pada gambar berikut ini: Komposisi Tingkat Ketidakhadiran Karyawan 28% 13% 23% Sakit Ijin Tanpa Keterangan Gambar 1. 1 Komposisi Tingkat Ketidakhadiran Karyawan Tahun 2009 2013 Gambar 1.1 di atas merupakan komposisi tingkat ketidakhadiran karyawan. Data tersebut merupakan akumulasi dari daftar kehadiran para karyawan setiap hari kerja selama 5 tahun terakhir dari tahun 2009 sampai tahun 2013. Dari gambar 1.1, dapat diketahui bahwa 13% pegawai tidak masuk kerja dikarenakan karyawan sakit, sebanyak 23% karyawan tidak masuk kerja dikarenakan karyawan ijin, dan 28% karyawan tidak masuk kerja tanpa ada keterangan yang jelas. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa para karyawan PT. Dhanar Mas Concern memiliki kepuasan kerja yang rendah di perusahaan, dilihat dari

6 kemangkiran karyawannya di PT. Dhanar Mas Concern. karyawan yang tinggi tingkat kepuasan kerjanya akan rendah tingkat kemangkirannya. (Siagian, 2008:297). Keadaan ini ditakutkan akan terus berlangsung pada periode tahun berikutnya sehingga perusahaan dituntut untuk dapat mencari cara untuk memperbaiki keadaan ini dan mengerti apa yang diinginkan oleh karyawan agar mencapai kepuasan kerja. Rendahnya kepuasan kerja di PT. Dhanar Mas Concern juga dapat dilihat dari presentase turn over. Berikut ini presentase turn over PT. Dhanar Mas Concern seperti tampak pada tabel 2 di bawah ini. Tahun Jumlah Karyawan Masuk Tabel 1. 2 Presentase Turn Over Karyawan Jumlah Karyawan Keluar Jumlah Karyawan Standar Tolerir Turn Over (%) Turn Over (%) Keterangan (%) 2009 14 12 107 10 11,21 2010 14 14 109 10 12,84 Naik 1,63 2011 7 13 109 10 11,92 Turun 0,92 2012 5-103 10 4,85 Turun 7,07 2013-11 108 10 10,18 Naik 5,33 Rata rata 10,2 Sumber : Bagian HRD PT. Dhanar Mas Concern (Data Diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui masih terjadi turn over dari tahun ke tahun yang mengalami naik turun. Kenaikan terjadi pada tahun 2009 ke 2010 yaitu sebesar 1,63%, kemudian terjadi kenaikan di tahun 2011 dan 2012.

7 Pada tahun 2011 terjadi penurunan sebesar 0,92% dan pada tahun 2012 terjadi penurunan lagi sebesar 7,07%, sedangkan pada tahun 2013 terjadi kenaikan yang sangat signifikan yaitu sebesar 5,33%. Pada data tersebut terlihat bahwa turn over paling tinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 12,84%. Sedangkan turn over paling rendah terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 4,85%. Presentase tingkat turn over karyawan pada 4 (empat) tahun terakhir di PT. Dhanar Mas Concern telah melebihi standar yang ditolerir yaitu sebesar 10% per tahun. Standar tingkat turn over karyawan yang bisa ditolerir pada tiap perusahaan berbeda beda. Namun tingkat turn over mencapai lebih dari 10% per tahun adalah terlalu tinggi menurut banyak standar (Haris, 2005). Hal ini tentunya menjadi masalah bagi perusahaan karena dengan adanya tingkat turn over yang tinggi dan tentu akan sedikit banyak mengganggu kestabilan perusahaan. Turn over disebabkan oleh beberapa alasan diantaranya yaitu karyawan yang keluar dari perusahaan karena mengundurkan diri, pemberhentian dan pindah dari perusahaan. Pegawai yang diberhentikan dari perusahaan dikarenakan kinerjanya yang kurang baik, sering terlambat dan juga tidak patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal tersebut terjadi akibat dari kepuasan kerja karyawan pada PT. Dhanar Mas Concern belum optimal, sehingga mengakibatkan perputaran (turn over) yang tinggi. Senada dengan pendapat ahli, bahwa ketidakpuasan pekerja dapat

8 ditunjukkan dengan beberapa cara. Robbins dalam Wibowo (2008:314) menunjukkan empat tanggapan yang berbeda satu sama lain dalam dimensi konstruktif/ destruktif dan aktif/ fasif sebgai berikut : a. Exit Ketidakpuasan ditunjukkan melalui perilaku diarahkan pada meninggalkan organisasi, termasuk mencari posisi baru untuk mengundurkan diri. b. Voice Ketidakpuasan ditunjukkan melalui uasaha secara aktif dan konstruktif untuk memperbaiki keadaan, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan dan berbagai bentuk aktivitas perserikatan. c. Loyalty Ketidakpuasan ditunjukkan secara fasif, tetapi optimistik dengan menunggu kondisi untuk memperbaiki, termasuk dengan berbicara bagi organisasi diharapkan kritik eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemen melakukan hal yang benar. d. Neglect Ketidakpuasan ditunjukkan melalui tindakan secara pasif membiarkan kondisi semakin buruk, termasuk kemangkiran atau keterlambatan secara kronis, mengurangi usaha, dan meningkatkan tingkat kesalahan. Fenomena yang terjadi di atas berdasarkan data yang didapatkan, menunjukkan kepuasan kerja karyawan belum optimal sehingga mengakibatkan banyak karyawan yang memutuskan untuk meninggalkan perusahaan (exit) bahkan mencari perusahaan lain yang lebih memberikan mereka peluang untuk berkarir dan mendapatkan hak mereka sebagai pekerja. Jadi ketika suatu fenomena masalah kepuasan kerja terjadi pada PT. Dhanar Mas Concer tersebut rendah, diduga salah satu faktor penyebabnya adalah peran pemimpin pada organisasi tersebut belum kuat atau belum dapat diimplementasikan secara

9 menyeluruh. Masalah seperti ini harus segera dicarikan solusinya, sehingga tidak menghambat perusahaan untuk berkembang. Sebagai pemimpin ada beberapa peranan yang harus diiliki dan dimplementasikan oleh pemimpin dalam organisasinya. Dengan berjalannya peran pemimpin dalam suatu organisasi dengan baik maka dapat menciptakan kepuasan kerja karyawan yang tinggi. Untuk mengetahui pengaruh peran pemimpin terhadap kepuasan kerja karyawan maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih lanjut melalui judul skripsi : Pengaruh Peran Pemimpin terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Dhanar Mas Concern. 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah kepuasan kerja karyawan PT. Dhanar Mas Concern. Aspek tersebut diduga sebagai kekuatan strategis yang perlu dibina dan dikembangkan secara simultan untuk menciptakan organisasi yang baik. Oleh karena itu perlu adanya pendekatan tertentu terhadap karyawan dalam rangka meningkatkan kepuasan karyawan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Merujuk pada pendapat Robbins (2008:466-467) menunjukkan adanya 4 faktor penting yang

10 mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu pekerjaan yang menantang secara mental, imbalan yang setimpal, kondisi kerja yang mendukung, dan mitra kerja yang mendukung. Penelitian ini hanya mengkaji salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu mitra kerja yang mendukung (pemimpin). Mitra kerja yang dimaksudkan disini adalah pemimpin. Kepuasan kerja karyawan meningkat ketika peran atasan langsung karyawan itu mampu memahami bawahannya, ramah, menawarkan pujian untuk kinerja bawahan yang bagus, mendengar pendapat karyawan, dan menunjukkan ketertarikan pribadi kepada mereka. Dan berdasarkan hasil kajian empirik terdapat faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan PT. Dhanar Mas Concern, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan adalah masalah peran pemimpin. Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah sebagai berikut : Peran pemipin yang diterapkan di PT. Dhanar Mas Concern, baik secara langsung maupun tidak langsung belum dilaksanakan secara optimal, dan hal ini menyebabkan kepuasan kerja karyawan rendah. Kondisi semacam ini harus segera ditanggulangi mengingat bila tidak, produktivitas perusahaan tidak akan maksimal. Berdasarkan fokus masalah tersebut akan dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

11 1. Bagaimana gambaran efektivitas peran pemimpin pada PT. Dhanar Mas Concern? 2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT. Dhanar Mas Concern? 3. Adakah pengaruh peran pemimpin terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Dhanar Mas Concern? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang efektivitas pelaksanaan peran pemimpin terhadap kepuasan kerja karyawan. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh peran pemimpin langsung dan tidak langsung terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Dhanar Mas Concern. Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui bagaimana gambaran efektivitas peran pemimpin pada PT. Dhanar Mas Concern 2. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT. Dhanar Mas Concern 3. Mengetahui adakah pengaruh peran pemimpin terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Dhanar Mas Concern

12 1.4. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan berguna antara lain : 1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya yang berhubungan dengan peran pemimpin dimana terdapat pengaruhnya dalam memahami kepuasan kerja karyawan. 2. Secara praktis dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada manajemen perusahaan dalam hal mengelola sumber daya manusia, khususnya dalam mengelola peran pemimpin serta dapat memenuhi rasa adil dan kompetitif sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang berakibat pada peningkatan kinerja perusahaan kelak

1