PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF IPA KELAS IV

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI, PERAN AKTIF, DAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN NOTASI BALOK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMA N I HULU GURUNG

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

BAB V KAJIAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA GAMBAR MATEMATIKA BERBASIS REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA KOMIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN VIDEO MULTIMEDIA UNTUK MENDUKUNG REMIDIAL MAHASISWA MATA KULIAH CAD

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut UU tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003: terhadap manusia menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. proses kematangan dan belajar terlebih dahulu. 1. berpengaruh positif bagi perkembangan individu. 2 Mortimer J.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN MEDIA TUTORIAL ALJABAR LINIER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KARTU KEJUJURAN UNTUK SISWA KELAS 2 SD 1 PATALAN JETIS BANTUL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH OLEH DICKY FERNANDA J NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI MARET, 2018

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang.

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA SISWA SMK FARMASI SAMARINDA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 DI SDN MADYOPURO 4 KOTA MALANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS AKTIVITAS BELAJAR POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP PATRIOTISME PADA SISWA KELAS IV SDN GURAH I KABUBATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTUN MATEMATIKA PADA MATERI PERBANDINGAN

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB I PENDAHULUAN. trobosan demi peningkatan mutu pendidikan. Hal itu ditandai dengan hadirnya

PENGEMBANGAN MEDIA PAPAN SIANG DAN MALAM (PASIMA) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SKRIPSI

Oleh : Elsa Novyarti 1 ), Jefri Marzal 2 ), Rohati 2 )

ARTIKEL JURNAL. Oleh Lia Endah Kusnawati NIM

Oleh: Ahmad Fahrurrozi Aziz dan Suparman Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh Ulfah Riza Lina NIM

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG BERBASIS STRATEGI METAKOGNITIF SISWA SMP KELAS VII

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU KWARTET DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SDN KIDULDALEM 1 BANGIL SKRIPSI OLEH: LUSIANISA NIM:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN E-LEARNING MOODLE PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Maahas Pada Materi Gaya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantu Media Video

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR. Oleh SUHARNI L G2G

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2001), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang

Desnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN MESIN JAHIT BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 DEPOK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PEMANFAATAN METODE ANIMASI MULTIMEDIA PADA MATA KULIAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADAA KELAS VIII SMP NEGERI I SAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAYA ANTAR MOLEKUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D OLEH : TRIA SUKMA RRA1C109015

PENERAPAN STRATEGI THE FIRING LINE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 BATIPUH. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF MATA PELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS SMA KELAS XI

PROTOTYPE MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATERI PECAHAN UNTUK SISWA SD KELAS IV

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF IPA KELAS IV Saprudin Jauhari 1, Arif Rahaman Hakim 2 Universitas Hamzanwadi pasyaramani@gmail.com 1, arif_geto@yahoo.co.id 2 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif matematika kelas II Sekolah Dasar dan untuk mengetahui hasil pengembangan media pembelajaran interaktif matematika pokok bahasan Bangun Datar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan mengadopsi model pengembangan Borg and Gall yang terdiri dari 6 tahapan yang disederhanakan yaitu analisis kebutuhan, desain, pembuatan prototype media, uji coba kelompok kecil, revisi media, uji coba lapangan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar yaitu SDI NW Baturente. Uji coba lapangan dilaksanakan di SDI NW Baturente dengan 26 siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Instrumen pengumpulan data meliputi tes, lembar validasi dan angket respon siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan suatu peningkatan hasil belajar siswa meningkat dibandingkan sebelum menggunakan media pembelajaran interaktif IPA dalam pembelajaran untuk siswa SDN kelas IV termasuk dalam kategori baik, dengan rata-rata ketuntasan 81,53. Respon siswa terhadap media pembelajaran interaktif IPA dikatakan baik setelah diberikan angket respon kepada 26 orang responden. Ketuntasan klasikal sebanyak 95,7% SDI NW Baturente. Kata Kunci : Pengembangan, Media Pembelajaran Interaktif IPA Vol. IV, No. 2 : Juli Desember 2018 34

PENDAHULUAN Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Wina Sanjaya, 2006: 2). Makna dari Undang-undang tersebut diantaranya adalah pendidikan harus terencana dengan baik untuk mewujudkan suasana belajar yang nyaman dalam proses pembelajaran. Pendidikan tidak hanya semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar akan tetapi bagaimana proses belajar itu terjadi pada siswa sehingga membentuk suatu kepribadian siswa. Suasana belajar dan pembelajaran diarahkan supaya siswa mampu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Berkembangnya cara berfikir dan ide-ide kreatif secara optimal pada diri siswa ditunjang oleh peranan guru yang pada dasarnya memberikan bimbingan, pengajaran dan pengarahan. Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar. Sedangkan yang dimaksud dengan belajar itu sendiri adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung adalah pengalaman yang diperoleh melalui aktivitas sendiri pada situasi yang sebenarnya (Wina Sanjaya, 2006: 164). Namun kenyataannya tidak semua bahan pelajaran dapat disajikan secara langsung, karena untuk mempelajari bagaimana kehidupan yang sebenarnya, tentu seorang guru harus mengajar siswa memperaktikkan pengalaman langsung tersebut. Hal itu tidak memungkinkan jika dilihat dari segi keadaan dan situasi. Oleh karena itu seorang guru memerlukan alat bantu seperti film, foto-foto, dan lain sebagainya. Alat yang dapat membantu proses belajar inilah yang dimaksud dengan media pembelajaran. Hadirnya media dalam peroses pembelajaran sangat membantu siswa lebih memahami hal yang dipelajari. Pemilihan dan penggunaan media harus benar-benar tepat agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Pada akhirnya pemanfaatan dan penggunaan media efektivitas dean efisien. Berkenaan dengan perkembangan Vol. IV, No. 2 : Juli Desember 2018 35

teknologi pembelajaran, peranan media menjadi sangat penting. Media pembelajaran yang berupa teknologi dipandang sebagai aplikasi ilmu pengetahuan dapat berwujud media elektronik atau mesin pembelajaran lainnya menempati posisi strategi dalam mempermudah dan memperlancar belajar. Penerapan teknologi pembelajaran memiliki konstribusi yang besar dalam belajar. Penggunaan media pembelajaran dapat diterapkan pada semua jenis mata pelajaran salah satunya adalah IPA. Menurut petunjuk kegiatan belajar mengajar di sekolah, bahwa penerapan strategi yang dipilih dalam pembelajaran IPA haruslah bertumpu pada dua hal, yaitu optimalisasi interaksi semua unsur pembelajaran, serta optimalisasi keterlibatan seluruh indera siswa. Sehingga dibutuhkan media pembelajaran yang menarik untuk memenuhi unsur-unsur dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan bantuan visualisasi teknologi komputer. Pengaplikasian pembelajaran IPA akan membantu ketercapaian kemampuan kognitif siswa sekolah dasar yang belum siap menerima hal abstrak menjadi lebih real, efisien dan menyenangkan. Menurut Niken Ariani (2010: 95) media pembelajaran interaktif merupakan suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Media interaktif bisa dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik, interaktif, dan mampu mengembangkan kecakapan personal secara optimal, baik kecakapan, kognitif, afektif, psikomotorik, emosional, dan spiritualnya. Berdasarkan alasan tersebut penulis ingin memecahkan masalah dengan pemanfaatan media pembelajaran interaktif, karena media tersebut adalah media sederhana yang disesuaikan dengan tingkat kognitif siswa, agar penggunaan media interaktif dalam proses belajar mengajar di kelas rendah tidak terkesan pasif. Sehingga dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengembangan media pembelajaran interaktif IPA kelas IV. METODE PENELITIAN Penelitian ini mengembangkan produk berupa media pembelajaran interaktif IPA siswa kelas IV, produk yang akan dikembangkan sesuai dengan tujuan, maka penelitian pengembangan ini mengadoptasi model pengembangan Borg and Gall. Model ini terdiri dari 10 (sepuluh) tahapan berdasarkan kebutuhan pengembangan Vol. IV, No. 2 : Juli Desember 2018 36

yang peneliti lakukan dan agar lebih mudah untuk dipahami. Model pengembangan Borg and Gall disederhanakan menjadi 6 tahapan yaitu: analisis kebutuhan, desain produk, pembuatan prototype, uji coba produk kelompok kecil, revisi produk, dan ujicoba lapangan. A. Uji Coba Produk Uji coba dilakukan untuk mendapatkan data yang digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk. Tujuan dari uji coba adalah untuk mengetahui kelayakan dari produk media pembelajaran yang dikembangkan. Desain uji coba produk yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: Validasi ahli/uji ahli, Uji coba kelompok kecil dan Uji coba lapangan (field trial) B. Subjek Uji Coba Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif IPA adalah siswa kelas IV SDI NW Baturente Tahun Pelajaran 2017/2018. Jumlah subjek uji coba secara keseluruhan sebanyak 26 siswa, dengan rincian 6 siswa untuk uji coba kelompok kecil dan 26 siswa untuk uji coba lapangan. C. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian pengembangan ini instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi ahli media, lembar validasi ahli materi dan lembar angket respons siswa. HASIL PENELITIAN A. Data Uji Coba Produk awal dari media pembelajaran yang akan dikembangkan yaitu media pembelajaran interaktif Matematika telah dirancang, sebelum di ujicobakan kepada siswa, maka produk awal ini terlebih dahulu divalidasi oleh 2 (dua) orang ahli, yaitu ahli media dan ahli materi pembelajaran. Hasil validasi dari ahli tersebut digunakan untuk mengetahui kualitas produk yang dikembangkan dan digunakan sebagai dasar untuk mengadakan perbaikan atau revisi agar dapat memperoleh produk yang berkualitas. Data validasi diperoleh dengan cara memberikan produk dalam bentuk draf file media pembelajaran interaktif IPA yang mencakup aspek dan tampilan media pembelajaran. B. Analisis Data Vol. IV, No. 2 : Juli Desember 2018 37

1. Analisis Data Hasil Validasi Ahli Ada tiga aspek kriteria yang divalidasi oleh ahli media pembelajaran interaktif yaitu aspek desain teknis, isi, dan komunikasi. Pada aspek desain teknis perjelas kembali petunjuk penggunaan keterangan untuk masing-masing tombol cobalagi, dan pilihan soal. Pada aspek isi ditambahkan animasi. Sedangkan Pada aspek komunikasi, tinjau kembali penggunaan bahasa agar mudah dimengerti oleh siswa. Sedangkan Masukan dan saran yang diberikan ahli materi adalah media pembelajaran interaktif audio-visual dapat memberi pengalaman kongkrit, karena dapat menyampaikan pesan atau informasi belajar pada siswa. Media interaktif sudah dapat dikatakan sebagai bagian integral dalam proses belajar karena dengan media ini terjadi suatu interaksi yang kondusif antara guru-siswa, dan antara media-siswa. 2. Revisi Produk Revisi produk media pembelajaran interaktif ini terdiri dari dua kali revisi yaitu revisi produk awal setelah dilakukan validasi oleh ahli dan revisi produk setelah uji coba kelompok kecil sedangkan pada uji coba lapangan tidak ada revisi lagi karena produk sudah baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. a. Revisi Produk Awal Produk awal dari media pembelajaran interaktif ini secara umum dinyatakan layak oleh ahli media dan ahli materi. Namun masih perlu perbaikan pada bagianbagian tertentu diantaranya untuk ahli media adalah pada aspek desain teknis, aspek komunikasi. Sedangkan untuk ahli materi perbaikan terletak pada cakupan materi yang disampaikan harus dipertegas dan jelas konsepnya. b. Revisi Produk Uji Coba Kelompok Kecil. Pada uji coba kelompok kecil menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif ini sudah baik, namun ada beberapa aspek dalam media yang perlu diperbaiki agar media pembelajaran interaktif lebih baik lagi yaitu, menambahkan animasi kartun pada tampilan evaluasi media pembelajaran interaktif. c. Revisi Produk Uji Coba Lapangan Pada uji coba lapangan berdasarkan hasil angket respon siswa dan hasil tes belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran interaktif ini dinyatakan sudah baik dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran interakrif IPA kelas IV Sekolah Dasar. Vol. IV, No. 2 : Juli Desember 2018 38

KAJIAN PRODUK AKHIR Berdasarkan hasil validasi, revisi, dan evaluasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penilaian terhadap produk yang dikembangkan. Hal ini dapat diartikan bahwa revisi terhadap produk yang dikembangkan membawa hasil yang positif terhadap produk yang dikembangkan. Dengan demikian evaluasi dan revisi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas produk media pembelajaran interaktif IPA yang dikembangkan sehingga menghasilkan media pembelajaran yang berkualitas baik dari semua aspek. Media pembelajaran interaktif ini dikembangkan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar telah selesai dikembangkan dan divalidasi. Pengembangan media pembelajaran interaktif ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang sudah disederhanakan menjadi 6 langkah. Adapun langkah-langkah pengembangan media pembelajaran ini terdiri dari survei/analisis, analisis kebutuhan, pembuatan prototype media, uji coba kelompok kecil, revisi media, uji coba lapangan. Tahap produksi pengembangan media pembelajaran interaktif ditempuh dengan langkah-langkah editting gambar, pengumpulan gambar (download), mengumpulkan materi IPA kelas IV. Memilih materi dan tes secara modular. Berdasarkan hasil analisis validasi tim ahli terhadap kualitas produk yang dikembangkan yaitu berupa CD interaktif IPA berkategori baik dengan hasil validitas isi sangat tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses uji coba juga menunjukkan bahwa siswa begitu antusias dalam pembelajaran ketika menggunakan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan. Ditinjau dari hasil belajarnya penggunaan media pembelajaran interaktif ini juga berdampak terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil posttest yang diberikan kepada 26 siswa hasil uji coba lapangan di Sekolah SDI NW Baturente terdapat 1(satu) orang siswa yang tidak tuntas dan 25 siswa yang tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif sebagai hasil pengembangan mampu membantu memudahkan siswa dalam belajar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dari pengembangan media pembelajaran interaktif IPA ini, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: Vol. IV, No. 2 : Juli Desember 2018 39

1. Materi yang dikembangkan untuk media pembelajaran interaktif IPA untuk Sekolah Dasar kelas IV ini dibuat dengan menggunakan software power point. Hasil produk awal ini kemudian di uji melalui validasi ahli media, ahli materi serta dengan dilakukan uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. 2. Media pembelajaran interaktif IPA ini dikembangkan dengan metode research and development melalui tahapan research yaitu studi pendahuluan yang meliputi studi pustaka dan survei lapangan. Tahapan development meliputi desains produk, validasi, ahli dan uji coba. Pada uji coba media pembelajaran interaktif sudah memenuhi keriteria efektif dilihat dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan respon siswa yang positif terhadap media pembelajaran interaktif yang dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. Endang Mulyatiningsih. 2011. Riset Terapan. Yogyakarta: UNY Pers. Erman Suherman, Dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia Hamzah B. Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Nana Syaodih Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Niken Ariani, Dany Haryanto. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta : Prestasi Pustakarya Punaji Setyosari, Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang : Elang Mas Vol. IV, No. 2 : Juli Desember 2018 40