x 1000 mg = gram x 1 liter = 0.02 gram

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran1. Daftar Genotipe Padi Gogo, Rawa dan Sawah yang Digunakan pada Pengujian Pendahuluan. Genotipe Padi Gogo Padi Rawa Padi Sawah Situpatenggang

Lampiran 1. Genotipe yang Digunakan sebagai Bahan Penelitian pada Percobaan Pendahuluan

Genotipe Padi Gogo Genotipe Padi Rawa Genotipe Padi Sawah Batu Tegi B11586F-MR Aek Sibundong Jati Luhur Inpara 2

PRIMING UNTUK MENINGKATKAN VIABILITAS BENIH PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA KONDISI OPTIMUM DAN SUB OPTIMUM. Oleh: Citta Kharisma Asfiruka A

HASIL DA PEMBAHASA. Percobaan 1. Pengujian Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Viabilitas Benih Padi Gogo Varietas Towuti dan Situ Patenggang

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil Percobaan I. Pengaruh Suhu Air dan Intensitas Perendaman terhadap Perkecambahan Benih Kelapa Sawit

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

Bahan Konsentrasi (g/ l) K 2 HPO g NaH 2 PO 4 H 2 O g (NH 4 ) 2 SO g MgSO 4.7H 2 O. 0.2 g mg FeSO 4. 7H 2 O. 4.

Lampiran 1. Hasil analisis ragam dan analisis regressi metode deteriorasi alami dan metode pengusangan cepat metanol

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

Varietas DB (%) KA (%) Walet Sriti Murai Kutilang Vima

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pertanian Universitas Lampung dari Bulan Agustus 2011 sampai dengan Bulan

Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman

Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN. Hasil analisis statistika menunjukkan adaptasi galur harapan padi gogo

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Lampiran 1. Hasil Analisa Persentase Perkecambahan. Ulangan I II III

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Tembakau (Nicotiana tabacum)

BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian terdiri dari tiga percobaan. Percobaan pertama yaitu

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

Lampiran 1 Hasil analisis tanah sawah Babakan Dramaga (SBD), University Farm Institut Pertanian Bogor

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Daftar Sidik Ragam Rendemen

Lampiran 1 Pengaruh perlakuan terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai dan nilai AUHPGC

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2. Kondisi Pols (8 cm) setelah Penyimpanan pada Suhu Ruang

Tipe perkecambahan epigeal

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi larutan PEG (Polyethylene

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,

Lampiran 1. Teknik Pengambilan Parameter Kadar Klorofil

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian peningkatan viabilitas benih tembakau (Nicotiana tabacum L)

Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2016 April 2017 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian uji cekaman varietas wijen (Sesasum indicum L.) terhadap cekaman

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan

yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu terjadi karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. (QS. Al-Baqarah : 61)

METODE UJI TOLERANSI PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP KEKERINGAN PADA STADIA PERKECAMBAHAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout. Keterangan : B0 : Sari belimbing wuluh 0 % B1 : Sari belimbing wuluh 10 % B2 : Sari belimbing wuluh 20 %

III. MATERI DAN METODE

Lampiran 1. Format uji organoleptik UJI ORGANOLEPTIK KARAKTERISTIK FLAT WAFER DARI TEPUNG KOMPOSIT KASAVA TERMODIFIKASI DENGAN BERBAGAI JENIS MOCAF

Pengujian Vigor Daya Simpan dan Vigor terhadap Kekeringan pada Benih Padi Gogo dan Padi Sawah

Lampiran 1. Data Tinggi Tanaman Minggu Ke 8

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Bahan dan Alat Metode Pelaksanaan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembuatan Lot Benih

Sumber : Nurman S.P. (

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Benih dan Pemuliaan Tanaman

Tabel Lampiran 1. Pengaruh Suhu dan Kelembaban terhadap Resistensi Kulit Buah Manggis

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan kebutuhan larutan 2,4-D dan GA3. Perlakuan 2,4-D Volume GA3 Volume

Ulangan I II III K1W1 1,13 1,2 1 3,33 1,11 K1W2 1,54 1,54 1,47 4,55 1,52 K1W3 1,4 1,54 1,4 4,34 1,45 K1W4 1,27 1,27 1,2 3,74 1,25

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

Lampiran1. Dosis. Konsentrasi Hara Makro dan Mikro dalam Larutan Pupuk Siap Pakai untuk Produksi Sayuran Daun

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

LAMPIRAN PERHITUNGAN. Lampiran 1. Perhitungan % FFA dan % Bilangan Asam Minyak Jelantah. = 2 gram + 3,5 gram. = 5,5 gram (Persamaan (2))

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

VIGOR DAYA SIMPAN DAN VIGOR KEKUATAN TUMBUH BENIH JAGUNG HIBRIDA (Zea mays L.) ATIKA MAYANG SARI

- Volume bak : -Tinggi = 14 cm. - Volume = 14 cm x 30 cm x 40 cm = 16,8 liter

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Ulangan ANALISIS SIDIK RAGAM Sumber variasi db jk kt F hitung

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

(Glycine max (L. ) Merr. )

METODOLOGI PENELITIAN

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Dihaluskan permukaan yang kasar.

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

LAMPIRAN 38

39 Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Bahan Larutan Priming 1. Kebutuhan KNO 3 untuk membuat 1 liter larutan KNO 3 dengan konsentrasi 1.63% adalah: Larutan KNO 3 = 1 liter = 1 kg = 1000 mg Kebutuhan KNO 3 = x 1000 mg = 16.30 gram 2. Pembuatan larutan 2 ppm GA 3 : 0.1 gram GA 3 10% merk Sun Neo ± 7 ml ethanol 95% + 5 liter aquades Kebutuhan GA 3 = x 1 liter = 0.02 gram 3. Kebutuhan PEG 6000 untuk 1 liter larutan -2 Bar PEG 6000, suhu 29 0 C : Y = (1.18 x 10-2 ) C (1.18 x 10-4 ) C 2 + (2.67 x 10-4 ) C T + (8.39 x 10-7 ) C 2 T Keterangan: Y = Tekanan Osmotik (Bar; 1 Bar = 0.1 MPa) C = konsentrasi (gram Kg -1 ) T = Suhu ( 0 C) -2 = -(1.18 x 10-2 )C - (1.18 x 10-4 )C 2 + (2.67 x 10-4 )C x 29 + (8.39 x 10-7 )C 2 x 29 2 = (1.18 x 10-2 )C - (1.18 x 10-4 )C 2 + (77.43 x 10-4 )C + (249.31 x 10-7 )C 2 2 = (4.057 x 10-3 )C + (-9.3669 x 10-5 ) C 2...( x 10 5 ) 9.3669 C 2 + 405.7 C (2 X 10 5 ) = 0 gram L -1...jumlah PEG yang digunakan.

40 Lampiran 2. Data Kadar Air Rata-Rata Benih Padi Gogo Genotipe Bobot Basah Bobot Kering KA (%) (gram) (gram) B1289C-MR-69 5.44 4.76 12.45 B12648F-MR-1 5.01 4.41 11.85 B12155D-MR-21 5.39 4.67 13.39 B12159D-MR-52 5.64 4.95 12.29 B11599D-TB-5-2-4 5.49 4.81 12.27 Batutugi 5.42 4.74 12.60 TB490C-TB-1-2-1-MR-1-1 5.48 4.79 12.59 B11580E-TB-17-1-1-1 5.41 4.75 12.20 B11593F-MR-11-B-2-8 5.06 4.43 12.51 B11580E-MR-7-2-43 5.24 4.60 12.22 Lampiran 3. Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Persentase Cendawan (PC) pada Kondisi Optimum Genotipe P0 P1 P2 P3 B1289C-MR-69 1.61 b-g 1.58 c-g 1.65 a-g 2.22 abc B12648F-MR-1 1.40 fg 2.05 a-f 1.58 c-g 1.65 a-g B12155D-MR-21 1.35 g 1.70 a-g 2.09 a-f (+0.74) 2.30 ab (+0.95) B12159D-MR-52 1.35 g 1.75 a-g 1.70 a-g 1.27 g B11599D-TB-5-2-4 2.11 a-e 2.19 abc 2.22 abc 2.27 abc Batutugi 2.10 a-f 1.79 a-g 2.12 a-e 2.31 ab TB490C-TB-1-2-1-MR-1-1 1.83 a-g 1.48 d-g 1.58 c-g 2.17 a-d B11580E-TB-17-1-1-1 1.79 a-g 1.83 a-g 2.35 a 2.09 a-f B11593F-MR-11-B-2-8 1.45 efg 1.95 a-g 1.27 g 2.00 a-g B11580E-MR-7-2-43 2.19 abc 2.17 a-d 1.86 a-g 1.95 a-g Keterangan: P0 = kontrol, P1 = priming dengan KNO 3 1.63%, P2 = hydropriming, P3 = priming dengan GA 3 2 ppm. Data ditransformasi ke ( x+0.5); Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada uji Duncan pada taraf 5 %. Angka bertanda (+) menunjukkan peningkatan dibandingkan kontrol (P0).

41 Lampiran 4. Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Persentase Benih Mati (BM) pada Kondisi Optimum Genotipe P0 P1 P2 P3 B1289C-MR-69 7.08 ab 7.27 a 7.20 ab 6.24 a-e B12648F-MR-1 4.34 e-k 4.81 c-k 5.93 a-f 5.73 a-g B12155D-MR-21 6.64 abc 5.90 a-f 4.48 d-k 4.65 c-k (-2.16) B12159D-MR-52 1.65 o 3.24 i-o 3.71 g-l (+2.06) 4.65 c-k (+3.00) B11599D-TB-5-2-4 4.13 f-l 5.81 a-f 4.78 c-k 4.97c-i Batutugi 6.03 a-f 6.52 a-d 5.87 a-f 4.18 e-l TB490C-TB-1-2-1-MR-1-1 4.81 c-k 5.89 a-f 5.92 a-g 5.19 b-f B11580E-TB-17-1-1-1 2.86 k-o 4.43 e-l 2.12 no 2.39 mno B11593F-MR-11-B-2-8 3.06 k-o 5.54 a-h 4.38 e-l 4.51 d-k (+2.48) B11580E-MR-7-2-43 2.77 k-o 1.45 o 3.66 i-o 3.66 i-o Keterangan: P0 = kontrol, P1 = priming dengan KNO 3 1.63%, P2 = hydropriming, P3 = priming dengan GA 3 2 ppm. Data ditransformasi ke ( x+0.5); Angka-angka yang diikuti huruf yang tidak sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada uji Duncan pada taraf 5 %. Angka di dalam kurung bertanda (-) menunjukkan penurunan, angka bertanda (+) menunjukkan peningkatan dibandingkan kontrol (P0).

42 Lampiran 5. Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Persentase Cendawan (PC) pada Kondisi Sub Optimum Genotipe P0 P1 P2 P3 B1289C-MR-69 1.10 e 1.10 e 1.10 e 1.10 e B12648F-MR-1 1.62 b-e 1.10 e 1.35 cde 1.27 d B12155D-MR-21 1.85 bcd 1.27 de 1.40 cde 1.65 b-e B12159D-MR-52 1.62 b-e 1.27 de 1.27 de 1.27 de B11599D-TB-5-2-4 1.62 b-e 1.60 b-e 1.35 cde 1.27 de Batutugi 1.62 b-e 2.51 a 1.60 b-e 1.52 b-e (+0.89) TB490C-TB-1-2-1-MR-1-1 1.10 e 1.79 bcd 1.27 de 1.40 cde (+0.69) B11580E-TB-17-1-1-1 2.14 ab 1.62 b-e 1.83 bcd 1.90 bc B11593F-MR-11-B-2-8 1.10 e 2.55 a 1.70 bcd 1.70 bcd (+1.45) B11580E-MR-7-2-43 1.10 e 2.55 a (+1.45) (+0.60) (+0.60) 1.60 b-e 1.88 bc (+0.78) Keterangan : P0 = kontrol, P1 = priming dengan KNO 3 1.63%, P2 = hydropriming, P3 = priming dengan GA 3 2 ppm. Data ditransformasi ke ( x+0.5); Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada uji Duncan pada taraf 1 %. Angka di dalam kurung bertanda (-) menunjukkan penurunan, angka bertanda (+) menunjukkan peningkatan dibandingkan kontrol (P0).

43 Lampiran 6. Pengaruh Faktor Tunggal antara Genotipe terhadap Persentase Benih Mati (BM) pada Kondisi Sub Optimum Genotipe P0 P1 P2 P3 Rata-rata B1289C-MR-69 6.76 5.58 7.02 7.34 6.68 a B12648F-MR-1 6.61 6.26 5.28 6.66 6.02 ab B12155D-MR-21 4.06 5.93 6.34 5.05 5.56 b B12159D-MR-52 5.27 3.87 3.87 3.73 4.18 c B11599D-TB-5-2-4 7.32 6.47 6.26 6.35 6.60 a Batutugi 6.51 5.57 6.10 5.92 6.03 ab TB490C-TB-1-2-1-MR-1-1 5.80 6.39 6.57 6.22 6.25 ab B11580E-TB-17-1-1-1 3.10 5.15 3.03 3.39 3.67 c B11593F-MR-11-B-2-8 3.99 3.12 3.31 5.03 3.87 c B11580E-MR-7-2-43 4.47 4.80 3.30 3.30 4.13 c Rata-rata 5.48 5.31 5.17 5.30 Keterangan : P0 = kontrol, P1 = priming dengan KNO 3 1.63%, P2 = hydropriming, P3 = priming dengan GA 3 2 ppm. Data ditransformasi ke ( x+0.5), Angka-angka yang diikuti huruf yang tidak sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada uji Duncan pada taraf 5 %. Lampiran 7. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Indeks Vigor (IV) pada Kondisi Optimum Ulangan 2 277.0667 138.5333 1.73 0.1832 tn Genotipe (G) 9 33978.1333 3775.3481 47.27 0.0001** Priming (P) 3 1295.4667 431.8222 5.41 0.0020** Interaksi (GxP) 27 3339.2000 123.6741 1.55 0.0702tn Galat 78 6229.6000 79.8667 Total 119 45119.4667 KK 23.60 % Keterangan: ** = berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %,

44 Lampiran 8. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Daya Berkecambah (DB) pada Kondisi Optimum Ulangan 2 13.8667 6.9333 0.07 0.9359tn Genotipe (G) 9 34080.5333 3786.7259 36.21 0.0001** Priming (P) 3 180.8000 60.2667 0.58 0.6323tn Interaksi (GxP) 27 2565.8667 95.0321 0.91 0.5978tn Galat 78 8156.8000 104.5744 Total 119 44997.8667 KK 19.34% Keterangan: ** = berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %, Lampiran 9. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Panjang Akar (PA) pada Kondisi Optimum Ulangan 2 0.0687 0.0344 0.01 0.9901tn Genotipe (G) 9 78.1046 8.6783 2.51 0.0139* Priming (P) 3 280.6851 93.5617 27.10 0.0001** Interaksi (GxP) 27 161.7198 5.9897 1.74 0.0316* Galat 78 269.2681 3.4523 Total 119 789.8462 KK 17.75% Keterangan:* = Berpengaruh nyata menurut Uji F pada taraf α 5 %, ** = Berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %,

45 Lampiran 10. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Panjang Plumula (PP) pada Kondisi Optimum Ulangan 2 1.9769 0.9885 0.25 0.7788 tn Genotip (G) 9 108.8691 12.0966 3.07 0.0034 ** Priming (P) 3 47.6544 15.8848 4.03 0.0101 * Interaksi (GxP) 27 93.5553 3.4651 0.88 0.6366 tn Galat 78 307.3412 3.9403 Total 119 559.3967 KK 18.57% Keterangan: * = Berpengaruh nyata menurut Uji F pada taraf α 5 %, ** = berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %, Lampiran 11. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Bobot Kering Kecambah Normal (BKKN) pada Kondisi Optimum Ulangan 2 66.2883 7.3654 2.46 0.0159 * Genotip (G) 9 3.6463 1.2154 0.41 0.7489 tn Priming (P) 3 1.6588 0.8294 0.28 0.7586 tn Interaksi (GxP) 27 102.9905 3.8145 1.28 0.2030 tn Galat 78 233.3516 2.9917 Total 119 407.9355 KK 22.23% Keterangan: * = Berpengaruh nyata menurut Uji F pada taraf α 5 %,

46 Lampiran 12. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Indeks Vigor (IV) pada Kondisi Sub Optimum Ulangan 2 0.0315 0.01577 1.78 0.1750 tn Genotipe (G) 9 0.1893 0.0210 2.38 0.0196 * Priming (P) 3 0.0180 0.0060 0.68 0.5671 tn Interaksi (GxP) 27 0.1172 0.0043 0.49 0.9800 tn Galat 78 0.6895 0.00884 Total 119 1.0455 KK 8.41% a) Keterangan: a) = Data ditransformasi ke ( x+0.5); * = Berpengaruh nyata menurut Uji F pada taraf α 5 %, Lampiran 13. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Daya Berkecambah (%) pada Kondisi Sub Optimum Ulangan 2 3.3135 1.6568 3.00 0.0556 tn Genotipe (G) 9 238.1991 26.4666 47.91 0.0001** Priming (P) 3 28.2495 9.4164 17.05 0.0001** Interaksi (GxP) 27 37.0153 1.3709 2.48 0.0010** Galat 78 43.0881 0.5524 Total 119 349.8655 KK 15.71% a) Keterangan: a) = Data ditransformasi ke ( x+0.5); ** = berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %,

47 Lampiran 14. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Panjang Akar (cm) pada Kondisi Sub Optimum Ulangan 2 33.7971 16.8985 5.20 0.0076 tn Genotipe (G) 9 864.5651 96.0628 29.57 0.0001** Priming (P) 3 425.8310 141.9434 43.69 0.0001** Interaksi (GxP) 27 237.2068 8.7854 2.70 0.0003** Galat 78 253.4221 3.2490 Total 119 1814.8221 KK 15.09% Keterangan: ** = berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %, Lampiran 15. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Panjang Plumula (cm) pada Kondisi Sub Optimum Ulangan 2 13.83937167 6.91968583 4.85 0.0103 tn Genotip (G) 9 87.5554 9.7284 6.82 0.0001** Priming (P) 3 181.3314 60.4438 42.37 0.0001** Interaksi (GxP) 27 63.2252 2.3417 1.64 0.0474 * Galat 78 111.2808 1.4267 Total 119 457.2322 KK 17.49% Keterangan: * = Berpengaruh nyata menurut Uji F pada taraf α 5 %, ** = berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %,

48 Lampiran 16. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Bobot Kering Kecambah Normal (mg) pada Kondisi Sub Optimum Ulangan 2 2.3431 1.1716 1.87 0.1603 tn Genotip (g) 9 19.9666 2.2185 3.55 0.0010 ** Priming (p) 3 5.4295 1.8098 2.90 0.0404 * Interaksi (gxp) 27 19.6643 0.7283 1.17 0.2949 tn Galat 78 48.7485 0.6250 Total 119 96.1520 KK 23.89% Keterangan: a) = Data ditransformasi ke ( x+0.5); * = Berpengaruh nyata menurut Uji F pada taraf α 5 %, ** = Berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %,

49 P0 P1 P2 P3 Keterangan : P0 = kontrol, P1 = priming dengan KNO 3 1.63%, P2 = hydropriming, P3 = priming dengan GA 3 2 ppm. Lampiran 17. Gambar Kecambah Normal Genotipe B12159D-MR-52 pada Pengamatan Hari Ke-10 Kondisi Optimum

50 P0 P1 P2 P3 Keterangan : P0 = kontrol, P1 = priming dengan KNO 3 1.63%, P2 = hydropriming, P3 = priming dengan GA 3 2 ppm. Lampiran 18. Gambar Kecambah Normal Genotipe B12159D-MR-52 pada Pengamatan Hari Ke-10 Kondisi Sub Optimum