LAMPIRAN 38
39 Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Bahan Larutan Priming 1. Kebutuhan KNO 3 untuk membuat 1 liter larutan KNO 3 dengan konsentrasi 1.63% adalah: Larutan KNO 3 = 1 liter = 1 kg = 1000 mg Kebutuhan KNO 3 = x 1000 mg = 16.30 gram 2. Pembuatan larutan 2 ppm GA 3 : 0.1 gram GA 3 10% merk Sun Neo ± 7 ml ethanol 95% + 5 liter aquades Kebutuhan GA 3 = x 1 liter = 0.02 gram 3. Kebutuhan PEG 6000 untuk 1 liter larutan -2 Bar PEG 6000, suhu 29 0 C : Y = (1.18 x 10-2 ) C (1.18 x 10-4 ) C 2 + (2.67 x 10-4 ) C T + (8.39 x 10-7 ) C 2 T Keterangan: Y = Tekanan Osmotik (Bar; 1 Bar = 0.1 MPa) C = konsentrasi (gram Kg -1 ) T = Suhu ( 0 C) -2 = -(1.18 x 10-2 )C - (1.18 x 10-4 )C 2 + (2.67 x 10-4 )C x 29 + (8.39 x 10-7 )C 2 x 29 2 = (1.18 x 10-2 )C - (1.18 x 10-4 )C 2 + (77.43 x 10-4 )C + (249.31 x 10-7 )C 2 2 = (4.057 x 10-3 )C + (-9.3669 x 10-5 ) C 2...( x 10 5 ) 9.3669 C 2 + 405.7 C (2 X 10 5 ) = 0 gram L -1...jumlah PEG yang digunakan.
40 Lampiran 2. Data Kadar Air Rata-Rata Benih Padi Gogo Genotipe Bobot Basah Bobot Kering KA (%) (gram) (gram) B1289C-MR-69 5.44 4.76 12.45 B12648F-MR-1 5.01 4.41 11.85 B12155D-MR-21 5.39 4.67 13.39 B12159D-MR-52 5.64 4.95 12.29 B11599D-TB-5-2-4 5.49 4.81 12.27 Batutugi 5.42 4.74 12.60 TB490C-TB-1-2-1-MR-1-1 5.48 4.79 12.59 B11580E-TB-17-1-1-1 5.41 4.75 12.20 B11593F-MR-11-B-2-8 5.06 4.43 12.51 B11580E-MR-7-2-43 5.24 4.60 12.22 Lampiran 3. Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Persentase Cendawan (PC) pada Kondisi Optimum Genotipe P0 P1 P2 P3 B1289C-MR-69 1.61 b-g 1.58 c-g 1.65 a-g 2.22 abc B12648F-MR-1 1.40 fg 2.05 a-f 1.58 c-g 1.65 a-g B12155D-MR-21 1.35 g 1.70 a-g 2.09 a-f (+0.74) 2.30 ab (+0.95) B12159D-MR-52 1.35 g 1.75 a-g 1.70 a-g 1.27 g B11599D-TB-5-2-4 2.11 a-e 2.19 abc 2.22 abc 2.27 abc Batutugi 2.10 a-f 1.79 a-g 2.12 a-e 2.31 ab TB490C-TB-1-2-1-MR-1-1 1.83 a-g 1.48 d-g 1.58 c-g 2.17 a-d B11580E-TB-17-1-1-1 1.79 a-g 1.83 a-g 2.35 a 2.09 a-f B11593F-MR-11-B-2-8 1.45 efg 1.95 a-g 1.27 g 2.00 a-g B11580E-MR-7-2-43 2.19 abc 2.17 a-d 1.86 a-g 1.95 a-g Keterangan: P0 = kontrol, P1 = priming dengan KNO 3 1.63%, P2 = hydropriming, P3 = priming dengan GA 3 2 ppm. Data ditransformasi ke ( x+0.5); Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada uji Duncan pada taraf 5 %. Angka bertanda (+) menunjukkan peningkatan dibandingkan kontrol (P0).
41 Lampiran 4. Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Persentase Benih Mati (BM) pada Kondisi Optimum Genotipe P0 P1 P2 P3 B1289C-MR-69 7.08 ab 7.27 a 7.20 ab 6.24 a-e B12648F-MR-1 4.34 e-k 4.81 c-k 5.93 a-f 5.73 a-g B12155D-MR-21 6.64 abc 5.90 a-f 4.48 d-k 4.65 c-k (-2.16) B12159D-MR-52 1.65 o 3.24 i-o 3.71 g-l (+2.06) 4.65 c-k (+3.00) B11599D-TB-5-2-4 4.13 f-l 5.81 a-f 4.78 c-k 4.97c-i Batutugi 6.03 a-f 6.52 a-d 5.87 a-f 4.18 e-l TB490C-TB-1-2-1-MR-1-1 4.81 c-k 5.89 a-f 5.92 a-g 5.19 b-f B11580E-TB-17-1-1-1 2.86 k-o 4.43 e-l 2.12 no 2.39 mno B11593F-MR-11-B-2-8 3.06 k-o 5.54 a-h 4.38 e-l 4.51 d-k (+2.48) B11580E-MR-7-2-43 2.77 k-o 1.45 o 3.66 i-o 3.66 i-o Keterangan: P0 = kontrol, P1 = priming dengan KNO 3 1.63%, P2 = hydropriming, P3 = priming dengan GA 3 2 ppm. Data ditransformasi ke ( x+0.5); Angka-angka yang diikuti huruf yang tidak sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada uji Duncan pada taraf 5 %. Angka di dalam kurung bertanda (-) menunjukkan penurunan, angka bertanda (+) menunjukkan peningkatan dibandingkan kontrol (P0).
42 Lampiran 5. Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Persentase Cendawan (PC) pada Kondisi Sub Optimum Genotipe P0 P1 P2 P3 B1289C-MR-69 1.10 e 1.10 e 1.10 e 1.10 e B12648F-MR-1 1.62 b-e 1.10 e 1.35 cde 1.27 d B12155D-MR-21 1.85 bcd 1.27 de 1.40 cde 1.65 b-e B12159D-MR-52 1.62 b-e 1.27 de 1.27 de 1.27 de B11599D-TB-5-2-4 1.62 b-e 1.60 b-e 1.35 cde 1.27 de Batutugi 1.62 b-e 2.51 a 1.60 b-e 1.52 b-e (+0.89) TB490C-TB-1-2-1-MR-1-1 1.10 e 1.79 bcd 1.27 de 1.40 cde (+0.69) B11580E-TB-17-1-1-1 2.14 ab 1.62 b-e 1.83 bcd 1.90 bc B11593F-MR-11-B-2-8 1.10 e 2.55 a 1.70 bcd 1.70 bcd (+1.45) B11580E-MR-7-2-43 1.10 e 2.55 a (+1.45) (+0.60) (+0.60) 1.60 b-e 1.88 bc (+0.78) Keterangan : P0 = kontrol, P1 = priming dengan KNO 3 1.63%, P2 = hydropriming, P3 = priming dengan GA 3 2 ppm. Data ditransformasi ke ( x+0.5); Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada uji Duncan pada taraf 1 %. Angka di dalam kurung bertanda (-) menunjukkan penurunan, angka bertanda (+) menunjukkan peningkatan dibandingkan kontrol (P0).
43 Lampiran 6. Pengaruh Faktor Tunggal antara Genotipe terhadap Persentase Benih Mati (BM) pada Kondisi Sub Optimum Genotipe P0 P1 P2 P3 Rata-rata B1289C-MR-69 6.76 5.58 7.02 7.34 6.68 a B12648F-MR-1 6.61 6.26 5.28 6.66 6.02 ab B12155D-MR-21 4.06 5.93 6.34 5.05 5.56 b B12159D-MR-52 5.27 3.87 3.87 3.73 4.18 c B11599D-TB-5-2-4 7.32 6.47 6.26 6.35 6.60 a Batutugi 6.51 5.57 6.10 5.92 6.03 ab TB490C-TB-1-2-1-MR-1-1 5.80 6.39 6.57 6.22 6.25 ab B11580E-TB-17-1-1-1 3.10 5.15 3.03 3.39 3.67 c B11593F-MR-11-B-2-8 3.99 3.12 3.31 5.03 3.87 c B11580E-MR-7-2-43 4.47 4.80 3.30 3.30 4.13 c Rata-rata 5.48 5.31 5.17 5.30 Keterangan : P0 = kontrol, P1 = priming dengan KNO 3 1.63%, P2 = hydropriming, P3 = priming dengan GA 3 2 ppm. Data ditransformasi ke ( x+0.5), Angka-angka yang diikuti huruf yang tidak sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada uji Duncan pada taraf 5 %. Lampiran 7. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Indeks Vigor (IV) pada Kondisi Optimum Ulangan 2 277.0667 138.5333 1.73 0.1832 tn Genotipe (G) 9 33978.1333 3775.3481 47.27 0.0001** Priming (P) 3 1295.4667 431.8222 5.41 0.0020** Interaksi (GxP) 27 3339.2000 123.6741 1.55 0.0702tn Galat 78 6229.6000 79.8667 Total 119 45119.4667 KK 23.60 % Keterangan: ** = berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %,
44 Lampiran 8. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Daya Berkecambah (DB) pada Kondisi Optimum Ulangan 2 13.8667 6.9333 0.07 0.9359tn Genotipe (G) 9 34080.5333 3786.7259 36.21 0.0001** Priming (P) 3 180.8000 60.2667 0.58 0.6323tn Interaksi (GxP) 27 2565.8667 95.0321 0.91 0.5978tn Galat 78 8156.8000 104.5744 Total 119 44997.8667 KK 19.34% Keterangan: ** = berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %, Lampiran 9. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Panjang Akar (PA) pada Kondisi Optimum Ulangan 2 0.0687 0.0344 0.01 0.9901tn Genotipe (G) 9 78.1046 8.6783 2.51 0.0139* Priming (P) 3 280.6851 93.5617 27.10 0.0001** Interaksi (GxP) 27 161.7198 5.9897 1.74 0.0316* Galat 78 269.2681 3.4523 Total 119 789.8462 KK 17.75% Keterangan:* = Berpengaruh nyata menurut Uji F pada taraf α 5 %, ** = Berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %,
45 Lampiran 10. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Panjang Plumula (PP) pada Kondisi Optimum Ulangan 2 1.9769 0.9885 0.25 0.7788 tn Genotip (G) 9 108.8691 12.0966 3.07 0.0034 ** Priming (P) 3 47.6544 15.8848 4.03 0.0101 * Interaksi (GxP) 27 93.5553 3.4651 0.88 0.6366 tn Galat 78 307.3412 3.9403 Total 119 559.3967 KK 18.57% Keterangan: * = Berpengaruh nyata menurut Uji F pada taraf α 5 %, ** = berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %, Lampiran 11. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Bobot Kering Kecambah Normal (BKKN) pada Kondisi Optimum Ulangan 2 66.2883 7.3654 2.46 0.0159 * Genotip (G) 9 3.6463 1.2154 0.41 0.7489 tn Priming (P) 3 1.6588 0.8294 0.28 0.7586 tn Interaksi (GxP) 27 102.9905 3.8145 1.28 0.2030 tn Galat 78 233.3516 2.9917 Total 119 407.9355 KK 22.23% Keterangan: * = Berpengaruh nyata menurut Uji F pada taraf α 5 %,
46 Lampiran 12. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Indeks Vigor (IV) pada Kondisi Sub Optimum Ulangan 2 0.0315 0.01577 1.78 0.1750 tn Genotipe (G) 9 0.1893 0.0210 2.38 0.0196 * Priming (P) 3 0.0180 0.0060 0.68 0.5671 tn Interaksi (GxP) 27 0.1172 0.0043 0.49 0.9800 tn Galat 78 0.6895 0.00884 Total 119 1.0455 KK 8.41% a) Keterangan: a) = Data ditransformasi ke ( x+0.5); * = Berpengaruh nyata menurut Uji F pada taraf α 5 %, Lampiran 13. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Daya Berkecambah (%) pada Kondisi Sub Optimum Ulangan 2 3.3135 1.6568 3.00 0.0556 tn Genotipe (G) 9 238.1991 26.4666 47.91 0.0001** Priming (P) 3 28.2495 9.4164 17.05 0.0001** Interaksi (GxP) 27 37.0153 1.3709 2.48 0.0010** Galat 78 43.0881 0.5524 Total 119 349.8655 KK 15.71% a) Keterangan: a) = Data ditransformasi ke ( x+0.5); ** = berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %,
47 Lampiran 14. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Panjang Akar (cm) pada Kondisi Sub Optimum Ulangan 2 33.7971 16.8985 5.20 0.0076 tn Genotipe (G) 9 864.5651 96.0628 29.57 0.0001** Priming (P) 3 425.8310 141.9434 43.69 0.0001** Interaksi (GxP) 27 237.2068 8.7854 2.70 0.0003** Galat 78 253.4221 3.2490 Total 119 1814.8221 KK 15.09% Keterangan: ** = berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %, Lampiran 15. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Panjang Plumula (cm) pada Kondisi Sub Optimum Ulangan 2 13.83937167 6.91968583 4.85 0.0103 tn Genotip (G) 9 87.5554 9.7284 6.82 0.0001** Priming (P) 3 181.3314 60.4438 42.37 0.0001** Interaksi (GxP) 27 63.2252 2.3417 1.64 0.0474 * Galat 78 111.2808 1.4267 Total 119 457.2322 KK 17.49% Keterangan: * = Berpengaruh nyata menurut Uji F pada taraf α 5 %, ** = berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %,
48 Lampiran 16. Sidik Ragam Pengaruh Interaksi antara Genotipe dan Priming terhadap Bobot Kering Kecambah Normal (mg) pada Kondisi Sub Optimum Ulangan 2 2.3431 1.1716 1.87 0.1603 tn Genotip (g) 9 19.9666 2.2185 3.55 0.0010 ** Priming (p) 3 5.4295 1.8098 2.90 0.0404 * Interaksi (gxp) 27 19.6643 0.7283 1.17 0.2949 tn Galat 78 48.7485 0.6250 Total 119 96.1520 KK 23.89% Keterangan: a) = Data ditransformasi ke ( x+0.5); * = Berpengaruh nyata menurut Uji F pada taraf α 5 %, ** = Berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf α 1 %,
49 P0 P1 P2 P3 Keterangan : P0 = kontrol, P1 = priming dengan KNO 3 1.63%, P2 = hydropriming, P3 = priming dengan GA 3 2 ppm. Lampiran 17. Gambar Kecambah Normal Genotipe B12159D-MR-52 pada Pengamatan Hari Ke-10 Kondisi Optimum
50 P0 P1 P2 P3 Keterangan : P0 = kontrol, P1 = priming dengan KNO 3 1.63%, P2 = hydropriming, P3 = priming dengan GA 3 2 ppm. Lampiran 18. Gambar Kecambah Normal Genotipe B12159D-MR-52 pada Pengamatan Hari Ke-10 Kondisi Sub Optimum