PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

Strategi Bersaing Keripik Singkong Cap Gerus Produksi UKM Sumekar Pratiwi Kabupaten Tuban

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari

BAB I PENDAHULUAN. Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik dan ciri khasnya

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terigu dicukupi dari impor gandum. Hal tersebut akan berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Lingkungan Eksternal. Terigu adalah salah satu bahan pangan yang banyak dibutuhkan oleh

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA TETAP 2015)

BAB I PENDAHULUAN. kacang tanah. Ketela pohon merupakan tanaman yang mudah ditanam, dapat tumbuh

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

BERITA RESMI STATISTIK

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015)

BERITA RESMI STATISTIK

PENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan

I. PENDAHULUAN. jagung mengandung pati 54,1-71,7%, sedangkan kandungan gulanya 2,6-12,0%.

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011)

ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hortikultura, subsektor kehutanan, subsektor perkebunan, subsektor peternakan,

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRODUKSI PADI DAN JAGUNG KALIMANTAN BARAT ANGKA SEMENTARA TAHUN 2012

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

ANGKA RAMALAN 2 TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2009)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. daerah bersangkutan (Soeparmoko, 2002: 45). Keberhasilan pembangunan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perindustrian saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat

ANGKA TETAP TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PRODUKSI PADI JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

ANGKA TETAP TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi

I. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

BAB I PENDAHULUAN. sektor pertanian merupakan sektor yang mendasari kehidupan setiap

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui. perannya dalam pembentukan Produk Domestic Bruto (PDB), penyerapan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. cukup. Salah satu komoditas pangan yang dijadikan pangan pokok

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2010)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS POTENSI AGROINDUSTRI UNGGULAN SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN NGRAHO, KABUPATEN BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

: Bachtiar Rifai NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Komsi Koranti, MM.

PENDAHULUAN. Peranan studi kelayakan dan analisis proyek dalam kegiatan pembangunan. keterbatasan sumberdaya dalam melihat prospek usaha/proyek yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan berkelanjutan menjadi isu penting dalam menanggapi proses. yang strategis baik secara ekonomi maupun sosial politis.

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pangan pokok saja, tetapi telah berkembang menjadi berbagai jenis bahan makanan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih dominan, dibandingkan dengan sektor pertanian. Sektor industri

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Kontribusi Tanaman Pangan Terhadap PDB Sektor Pertanian pada Tahun (Miliar Rupiah)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian dipandang dari dua pilar utama dan tidak bisa

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Risna Khoerun Nisaa, 2013

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting dalam menghasilkan bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan primer bagi setiap individu. Hasil pertanian yang melimpah bertujuan sebagai penggerak pembangunan pertanian dengan didorong keberadaan industri yang berperan dalam mengubah produk pertanian menjadi variasi produk yang berguna sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen. Menurut Soekartawi (2001), pembangunan ekonomi di dalam pembangunan nasional jangka panjang di Indonesia mempunyai sasaran utama mencapai keseimbangan antara sektor pertanian dan industri. Keseimbangan tersebut dapat tercapai apabila kondisi perekonomian atau industri yang maju didukung oleh sektor pertanian yang tangguh. Adanya pengembangaan industri, baik berskala besar maupun kecil nantinya tidak hanya ditunjukkan untuk pengembangan kegiatan industri tersebut, tetapi ditunjukkan juga untuk pengembangan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Kabupaten Tuban merupakan wilayah dengan potensi alam yang cukup baik, dimana wilayahnya terdiri dari tanah ladang, sawah, dan hutan. Pertanian di Kabupaten Tuban banyak bergerak disubsektor bahan makanan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika (2016), tanaman bahan makanan yang diproduksi di Kabupaten Tuban meliputi tanaman padi (padi sawah dan padi ladang) dan palawija. Tanaman palawija yang diproduksi terdiri dari tanaman jagung, singkong, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau. Data produksi tanaman palawija di Kabupaten Tuban dapat dilihat pada Tabel 1. 1

2 Tabel 1. Produksi Tanaman Palawija di Kabupaten Tuban Tahun 2011-2015 (Ton) Produksi (Ton) No Tanaman 2011 2012 2013 2014 2015 1. Jagung 525.381 506.571 431.776 454.784 506.966 2. 3. 4. 5. Kacang Tanah Ubi Jalar Kacang Hijau 86.146 54.222 7.558 7.829 136.129 51.068 12.931 4.108 143.589 81.836 15.753 3.439 95.730 45.447 13.389 2.482 123.545 41.559 5.720 1.980 6. Kedelai 3.929 2.623 2.531 2.034 1.894 Sumber : Badan Pusat Statistika Kabupaten Tuban 2016 Data pada Tabel 1, menunjukkan bahwa tanaman palawija yang memiliki produksi tinggi antara lain tanaman jagung, singkong, dan kacang tanah, artinya komoditas tersebut memilki potensi yang cukup tinggi untuk dibudidayakan di Kabupaten Tuban. Berdasarkan pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa produksi tanaman singkong tergolong tinggi, hal ini dapat dilihat dari besarnya jumlah produksi tanaman singkong yang menempati posisi kedua diantara produksi tanaman palawija lainnya (BPS, 2016). Besarnya jumlah produksi singkong berdampak terhadap meningkatnya diversifikasi produk olahan singkong di Kabupaten Tuban, sehingga banyak usaha pengolahan komoditas tersebut. sebagai salah satu sumber karbohidrat dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk olahan makanan dan bernilai ekonomis. Prospek pasar ini tentunya sebagai peluang usaha yang sangat baik bagi pengembangan industri kecil berskala rumah tangga (Rukmana, 2011). di Kabupaten Tuban diolah tidak hanya pada saat produksi singkong melimpah. dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk olahan pangan antara lain keripik singkong, kerupuk singkong, tepung singkong, gaplek, dan makanan tradisional lainnya seperti kue gethuk dan tape, salah satunya diolah melalui usaha kecil menengah. Keberadaan usaha kecil menengah yang terdapat di Kabupaten Tuban cukup banyak, baik yang bersifat formal maupun informal. Jenis dan jumlah usaha kecil yang bersifat formal di Kabupaten Tuban dapat dilihat pada Tabel 2.

3 Tabel 2. Jenis dan Jumlah Usaha Kecil Formal di Kabupaten Tuban (unit) Jenis Usaha Jumlah (unit) Kayu dan Mebel 81 Makanan 61 Pembakaran Gamping 36 Kupas Kacang 14 Rajang Tembakau 10 Bata dan Genteng 9 Minuman 2 Tas Kulit 1 Total 214 Sumber : Badan Pusat Statistika Kabupaten Tuban 2016 Berdasarkan data pada Tabel 2, menunjukkan bahwa jumlah usaha kecil menengah yang bersifat formal di Kabupaten Tuban sebanyak 214 unit antara lain usaha dibidang kayu dan mebel, makanan, pembakaran gamping, kupas kacang, rajang tembakau, bata dan genteng, minuman, dan tas kulit. Usaha kecil menengah bersifat formal merupakan lapangan usaha yang secara sah terdaftar dan mendapat izin dari pejabat berwenang. Jumlah usaha kecil formal berupa makanan menempati posisi kedua yaitu sebanyak 61 unit usaha. Jenis usaha kecil menengah yang memproduksi makanan merupakan salah satu usaha yang sangat berprospek, dimana usaha tersebut memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan (BPS, 2016). Jenis usaha makanan berskala kecil formal diantaranya berupa usaha yang memproduksi kerupuk, keripik, marning, kemplang, rempeyek, kue kering, emping jagung, jenang, kue dumbek, ampyang, manisan atau sari buah, tape, gerih, terasi, dan petis (Diskopperindag, 2016). Usaha di bidang makanan mengharuskan bagi pelaku usaha untuk selalu berpikir kreatif dan inovatif, hal tersebut sangat diperlukan dalam pemasaran produk supaya produk tetap bertahan di pasar. singkong merupakan produk olahan singkong yang banyak di produksi di Kabupaten Tuban yaitu sebanyak 29 unit dibandingkan dengan keripik lainnya, hal ini dikarenakan tingginya daya beli konsumen terhadap keripik singkong (Diskopperindag, 2016). singkong banyak digemari oleh seluruh kalangan karena harganya yang ekonomis sehingga

4 mempengaruhi permintaan keripik singkong yang semakin meningkat. Adanya peningkatan permintaan tersebut akan mempengaruhi perkembangan usaha keripik singkong itu sendiri dan meyebabkan munculnya merek-merek baru terkait produk yang sejenis. Data daftar nama-nama merek produk keripik singkong produksi usaha kecil menengah yang beredar di Kabupaten Tuban disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Daftar Merek Produk Produksi UKM yang Beredar di Kabupaten Tuban Tahun 2016 Nama Industri UKM Sumekar Pratiwi UKM Dian Pangestu UKM Yugus UKM Al wira UKM Wahyu Barokah UKM Dua Putra UKM Ana UKM Prima Rasa UKM Sarana Rezeki Sumber : Analisis Data Primer 2016 Nama Merek Produk Gerus Bunga Tulip YGS Al wira Barbilla Cap Ana Cap Bawang Berdasarkan data pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa pelaku usaha kecil menengah yang memproduksi keripik singkong di Kabupaten Tuban cukup banyak. Pelaku usaha kecil menengah yang mempunyai kapasitas produksi dalam jumlah besar dan menguasai pasar di Kabupaten Tuban adalah UKM Sumekar Pratiwi, UKM Dian Pangestu, UKM Yugus dan UKM Al wira. UKM Sumekar Pratiwi berkapasitas produksi rata-rata 3000 kg setiap bulannya. UKM Dian Pangestu merupakan usaha kecil menengah yang mempunyai kapasitas produksi rata-rata 3450 kg setiap bulannya. UKM Yugus kapasitas produksi mencapai 3500 kg dan UKM Al wira 3000 kg setiap bulannya. enguasan pasar yang luas, salah satunya melalui reseller atau agen tempat pusat oleh-oleh di Tuban. Pelaku usaha kecil menengah yang memproduksi keripik singkong tersebut mulai saling berkompetisi dalam merebut pangsa pasar. Hal tersebut ditunjukkan dengan merek produk keripik singkong yang beredar dipasar.

5 UKM Sumekar Pratiwi merupakan industri kecil pertama yang berdiri sejak Tahun 2005 dengan merek dagang keripik singkong cap Gerus. Keberhasilan usaha ini membuat banyak orang tertarik untuk mengelolah singkong menjadi produk olahan keripik singkong, sehingga usaha ini berkembang pesat di Kabupaten Tuban. singkong cap Gerus yang menjadi produk unggulan dari UKM Sumekar Pratiwi berasal dari bahan baku pertanian lokal, dimana kualitas bahan baku ini sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan. Saat ini, dalam keberjalanan usaha produk keripik singkong cap Gerus produksi UKM Sumekar Pratiwi dihadapkan pada persaingan usaha yang semakin pesat seperti munculnya produk sejenis dengan bahan baku yang sama. Lokasi dari para pesaing yang tidak begitu jauh menimbulkan persaingan yang semakin pesat untuk menarik perhatian konsumen. Jenis produk, konsep usaha dan target konsumen yang sama akan menyulitkan perusahaan dalam memposisikan produknya. Target konsumen dari usaha kecil menengah yang memproduksi keripik singkong tersebut adalah pengunjung tetap yang berasal dari Tuban dan pengunjung yang berasal dari luar. Banyaknya jenis pilihan merek produk keripik singkong yang ada di pasaran dengan keunggulan dan karakteristik masingmasing terhadap produk yang ditawarkan, membuat konsumen dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginanya, sehingga bagi para pelaku usaha yang ada mengharuskan orientasi pada kepentingan konsumen. Suatu perusahaan dalam menjalankan strategi yang kompetitif diharapkan secara terus menerus mengetahui dan memantau setiap pergerakan pesaingnya. Menurut Rangkuti (1997), perusahaan harus melihat secara objektif kondisi internal dan kondisi eksternal sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumberdaya yang ada. UKM Sumekar Pratiwi dalam memasarkan produk keripik singkong cap Gerus harus mengetahui dengan pasti kelebihan dan kelemahan yang

6 dimiliki oleh produknya. Atribut produk merupakan hal penting dalam menentukan keberhasilan pemasaran bagi suatu perusahaan. Atribut produk yang perlu diketahui dari pesaing dan yang harus dipantau oleh UKM Sumekar Pratiwi terkait produk keripik singkong adalah dengan membandingkan atribut produk sendiri dengan produk pesaing, yaitu : rasa, volume (gram), warna produk, kerenyahan produk, daya tahan produk, rasa akhir setelah makan, merek, harga, desain kemasan, kualitas kemasan, desain label, dan kelengkapan label. Hal tersebut penting dilakukan untuk mengetahui posisi bersaing dan perumusan alternatif strategi bersaing. Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diketahui bahwa pentingnya menerapkan beberapa strategi bersaing bagi suatu perusahaan untuk mengetahui posisi bersaing diantara pesaingnya. Selain itu, tujuan dari penerapan strategi bersaing yaitu untuk menghasilkan laba yang tinggi secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas pada produk, memposisikan produk, serta mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada perumusan strategi bersaing untuk membantu produk keripik singkong cap Gerus produksi UKM Sumekar Pratiwi untuk menghadapi banyaknya pesaing yang ada dipasar dan mencapai tujuan bisnis. B. Rumusan Masalah UKM Sumekar Pratiwi sebagai industri kecil pertama yang bergerak dibidang pengelolahan makanan ringan di Kabupaten Tuban dengan produk keripik singkong cap Gerus. Saat ini, UKM Sumekar Pratiwi dalam menjalankan usahanya mengalami persaingan yang semakin pesat dengan munculnya produk sejenis, terutama usaha berskala kecil dan menengah yang mempunyai konsep usaha yang sama, target konsumen yang sama, serta lokasi dari para pesaing yang tidak begitu jauh. Adanya persaingan tersebut mengakibatkan pendapatan yang diperoleh dari penjualan keripik singkong cap Gerus berfluktuatif. Hal tersebut berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan menyebabkan perusahaan kesulitan untuk membayar gaji

7 karyawannya. Data penjualan produk keripik singkong produksi UKM sumekar Pratiwi pada tahun 2016 disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Data Penjualan Produksi UKM Sumekar Pratiwi pada Bulan Januari-Desember Tahun 2016 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Original 160 1.121 1.072 1.310 1.293 881 928 370 958 877 837 963 947 Original 250 20 39 36 56 12 10 10 13 137 25 84 45 Original 500 263 296 241 256 221 238 62 166 179 195 142 205 Balado 160 444 358 508 602 490 454 229 429 398 411 467 504 Sumber : Analisis Data Sekunder UKM Sumekar Pratiwi 2016 Balado 500 54 60 46 63 32 104 34 47 39 50 64 82 Berdasarkan data pada Tabel 4, dapat dilihat bahwa penjualan produk keripik singkong pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2016 berfluktuatif. Strategi bersaing sangat dibutuhkan bagi perusahaan karena mampu menghasilkan hasil yang positif dengan mengidentifikasi kondisi lingkungan. Menurut Porter (1998), keunggulan bersaing perlu diterapkan bagi suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis diatas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama. Lingkungan yang semakin berubah menuntut perusahaan untuk menerapkan suatu strategi dengan melakukan identifikasi kondisi persaingan yang bertujuan untuk mempertahankan keberadaan perusahaan. Adanya permasalahan kualitas sumber daya manusia yang masih rendah serta minimnya pengetahuan dan kompetensi kewirausahaan mengakibatkan rendahnya produktivitas usaha dan tenaga kerja akibatnya sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru dan meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya. UKM Sumekar Pratiwi harus mengetahui kekuatan dan kelemahanya dibandingkan dengan pesaing utama untuk

8 merumuskan keunggulan bersaing terhadap pesaingnya. Perumusan berbagai alternatif strategi bersaing yang dapat dilakukan oleh UKM Sumekar Pratiwi disesuaikan dengan posisi bersaing keripik singkong cap gerus diantara pesaingnya terkait kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Hal tersebut bertujuan untuk memposisikan produk dikalangan konsumen dan merebut pangsa pasar. Bagi UKM Sumekar Pratiwi adanya penerapan strategi bersaing akan sangat membantu menciptakan keunggulan bersaing dalam memposisikan produk keripik singkong cap Gerus untuk menghasilkan laba yang tinggi secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas produk, serta mampu mempertahankan dan meningkatkan kinerja supaya tetap bersaing dalam merebut pasar. Selain itu, strategi bersaing ini untuk mendukung perkembangan UKM Sumekar Pratiwi di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang ada, maka pertanyaan penelitian yang dapat dirumuskan untuk mencari solusi adalah sebagai berikut : 1. Apa saja faktor-faktor penentu keberhasilan keripik singkong cap Gerus produksi UKM Sumekar Pratiwi Kabupaten Tuban? 2. Bagaimana posisi bersaing keripik singkong cap Gerus produksi UKM Sumekar Pratiwi Kabupaten Tuban? 3. Bagaimana alternatif strategi bersaing yang dapat diterapkan dalam pemasaran produk keripik singkong cap Gerus produksi UKM Sumekar Pratiwi Kabupaten Tuban? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengkaji faktor-faktor penentu keberhasilan keripik singkong cap Gerus produksi UKM Sumekar Pratiwi Kabupaten Tuban. 2. Mengkaji posisi bersaing keripik singkong cap Gerus produksi UKM Sumekar Pratiwi Kabupaten Tuban.

9 3. Merumuskan alternatif strategi bersaing yang dapat diterapkan dalam pemasaran keripik singkong cap Gerus produksi UKM Sumekar Pratiwi Kabupaten Tuban. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan mengembangkan pengetahuan mengenai strategi bersaing dalam perusahaan sehingga mendorong tumbuhnya ide dan gagasan baru untuk mengembangkan serta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber bacaan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca serta sebagai bahan acuan atau studi pustaka dalam menghadapi permasalahan yang sama pada masa mendatang. 3. Bagi UKM Sumekar Pratiwi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk mengevaluasi kualitas produk keripik singkong cap Gerus dalam upaya peningkatan dan perbaikan pemasaran, diharapkan juga sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui posisi bersaing produk keripik singkong cap Gerus dan mengetahui kualitas produk yang sesuai keinginan konsumen, serta diharapkan dapat menyusun rencana strategi untuk memenangkan persaingan. 4. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam pengambilan kebijakan sebagai upaya peningkatan kualitas produk dan mendukung kelengkapan untuk kualitas produk.