I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian dipandang dari dua pilar utama dan tidak bisa
|
|
- Verawati Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian dipandang dari dua pilar utama dan tidak bisa dipisahkan, yaitu pilar pertanian primer dan pilar pertanian sekunder. Pilar pertanian primer (on-farm agriculture/ agribusiness) merupakan kegiatan usahatani yang menggunakan sarana dan prasarana produksi untuk menghasilkan produk pertanian primer. Pilar pertanian sekunder (down-stream agriculture/ agribusiness) merupakan kegiatan meningkatkan nilai tambah produk pertanian primer melalui pengolahan beserta distribusi dan perdagangannya (Baroh, 2007). Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi sumber daya alam yang besar dan beragam terhadap pendapatan nasional, banyak penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, serta perannya dalam ketahanan pangan negara. Pembangunan pertanian pada masa lalu mempunyai beberapa kelemahan, yakni hanya terfokus pada usaha tani, lemahnya dukungan, serta pendekatan pada petani yang masih bersifat sentralistik. Hal tersebut mengakibatkan usaha pertanian Indonesia mempunyai beberapa kelemahan yaitu negara di dominasi oleh usaha dengan skala kecil, modal yang terbatas, dan penggunaan teknologi yang masih sederhana, sehingga menyebabkan terjadinya pengangguran tersembunyi, akses kredit teknologi sangat rendah, pasar komoditi pertanian yang dikuasai oleh pedagang besar sehingga terjadi eksploitasi harga yang merugikan petani. 1
2 2 Keberhasilan pembangunan pertanian di Indonesia sangat berpengaruh pada ketahanan pangan negara. Pentingnya menjaga ketahanan pangan memang menjadi konsen yang serius bagi pemerintah. Berdasarkan data statistik penduduk Indonesia tahun 2013 sebanyak 248 juta jiwa. Indonesia membutuhkan bahan makanan pokok paling tidak 73 juta ton beras, jagung sebanyak 16,5 juta ton dan kacang-kacangan sekurang-kurangnya lima juta ton per tahunnya (BPS, 2013). Di Indonesia, hampir seluruh komoditas hasil pertanian dapat diolah menjadi bahan pangan, salah satunya adalah kacang tanah yang merupakan jenis tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan kedelai. Komoditas ini memang banyak dimanfaatkan sebagai bahan campuran makanan seperti pecel, gado-gado, rempeyek kacang, bahan baku industri, serta banyak digunakan sebagai bahan pakan ternak. Kacang tanah adalah komoditas agrobisnis yang bernilai ekonomi cukup tinggi dan merupakan salah satu sumber protein. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan gizi masyarakat, serta meningkatnya kapasitas industri makanan di Indonesia (Adisarwanto, 2000). Tanaman kacang tanah sudah tersebar hampir di seluruh pelosok dunia dengan total luas panen sekitar 21 juta ha dan produktivitas rata rata 1,10 ton/ha polong kering. Di kawasan Asia, Indonesia menempati urutan ketiga terbesar menurut luas arealnya setelah India dan Cina. Di Indonesia, kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik setiap provinsi di Indonesa pada tahun 2013, menunjukan bahwa di Indonesia luas areal pertanaman kacang tanah mencapai hektar dan hasil produksinya
3 3 mencapai ton. Dari tahun ke tahun luas areal pertanaman kacang tanah di Indonesia memang selalu mengalami perubahan. Buktinya, pada tahun 2010 luas areal pertanaman kacang tanah mencapai hektar yang kemudian turun menjadi hektar pada tahun Pada tahun 2012 luas areal pertanamannya kembali meluas yaitu sekitar hektar, dan menyempit kembali pada tahun 2013 menjadi hektar seperti pada Tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Luas Areal Tanam Kacang Tanah di Indonesia Tahun Tahun Luas panen (ha) Produksi (ton) Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014 Di Sumatera Utara, tanaman kacang tanah banyak dibudidayakan oleh petani karena merupakan komoditi yang digemari oleh petani daerah Sumatera Utara. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara produksi kacang tanah pada tahun 2014 sebesar ton, turun sebesar ton dibanding produksi tahun 2013 yaitu ton. Penurunan produksi disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 777 hektar. Penurunan produksi kacang tanah yang terjadi di tahun 2014 untuk periode bulan Januari sampai April sebesar 757 ton (26,43%), periode bulan Mei sampai Agustus sebesar 320 ton (8,26%) dan pada periode bulan September sampai Desember produksi turun sebesar 496 ton (10,75%) seperti terlihat pada Tabel 1.2 dan pada Gambar 1.1 berikut:
4 4 Tabel 1.2 Luas Panen, Hasil, dan Produksi Kacang Tanahdi Sumatera Utara Uraian Satuan (ATAP) (ATAP) (ARAM) Luas panen ha Hasil per hektar kw/ha 11,89 12,11 12,12 Produksi ton Keterangan : ATAP (Angka Tetap); ARAM (Angka Ramalan) Sumber : BPS Sumatera Utara, 2013 Gambar 1.1 Perkembangan Produksi Kacang Tanah di Sumatera Utara Sumber : Badan Pusat Statistik daerah Sumatera Utara, 2013 Di Sumatera Utara, terdapat sebuah daerah bernama Sipoholon yang merupakan daerah wisata air panas di Kabupaten Tapanauli Utara. Daerah ini memiliki potensi di bidang pertanian dan perkebunan karena posisinya yang cukup strategis yaitu terletak pada 900 s/d m dpl dan dengan luas wilayah sekitar 189,20 km 2 (Kecamatan Sipoholon dalam Angka, BPS 2013). Salah satu industri pengolahan hasil pertanian yang sekarang ini sedang dikembangkan di Sipoholon adalah industri pengolahan komoditas kacang tanah
5 5 menjadi Kacang Garing Sihobuk yang memiliki peluang investasi di sektor pertanian. Kacang Garing Sihobuk banyak di produksi di Desa Silangkitang, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Kacang Garing Sihobuk merupakan salah satu buah tangan atau oleh-oleh yang wajib dibawa sekembalinya dari mengunjungi daerah-daerah di Kabupaten Tapanauli Utara. Kacang Sihobuk memiliki sejarah bagi kebanyakan masyarakat Tapanuli Utara, sejak tanah longsor Sihobuk pada tahun 1982, penduduk desa Sihobuk yang terkena bencana longsor dipindahkan ke Desa Silangkitang. Para penduduk yang terkena bencana mulai merintis kembali kehidupan dan perekonomian mereka dengan menciptakan sebuah produk kacang garing yang diberi nama Kacang Garing Sihobuk. Hingga saat ini nama Sihobuk masih tetap digunakan oleh pengusaha industri rumah tangga dengan tujuan untuk mengenang keberadaan desa Sihobuk yang terkena bencana longsor (Sipoholon dalam Angka, 2012). Berkaitan dengan pembangunan pertanian, Kacang Garing Sihobuk mempunyai peranan penting karena kacang tanah yang dibudidayakan oleh petani sebagai hasil pertanian dimanfaatkan oleh para pengusaha industri rumah tangga Kacang Garing Sihobuk sebagai bahan baku produknya. Kacang tanah yang diolah menjadi Kacang Garing Sihobuk akhirnya mempunyai nilai tambah karena masuknya beberapa unsur yaitu dalam proses pengolahan sehingga produknya semakin baik. Melalui nilai tambah pada Kacang Garing Sihobuk, diharapkan pembangunan pertanian dapat berkembang karena Kacang Garing Sihobuk merupakan produk khas Tapanuli Utara yang sedang dikembangkan. Selain untuk mengembangkan pertanian, manfaat lain yang diharapkan dapat tercapai yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat untuk bekerja di industri rumah
6 6 tangga Kacang Garing Sihobuk, memanfaatkan potensi alam yang dimiliki daerah khususnya kacang tanah, dan menambah pendapatan daerah (Siregar, 2013). Keberhasilan pembangunan pertanian melalui nilai tambah Kacang Garing Sihobuk tidak lepas dari perhatian dan fokus pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara, karena bagaimanapun produk Kacang Garing Sihobuk telah dijadikan sebagai produk khas yang sedang dikembangkan. Pemerintah setidaknya menjamin kesejahteraan industri rumah tangga Kacang Garing Sihobuk yang berada di Desa Silangkitang, agar kualitas produknya semakin baik sehingga konsumen tidak kecewa dengan hasil yang diberikan. Apabila hal tersebut tercapai, maka pembangunan pertanian khususnya di daerah Tapanuli Utara akan mengalami perkembangan secara bertahap. Dengan demikian, melalui analisis nilai tambah yang dilakukan pada industri rumah tangga Kacang Garing Sihobuk di desa Silangkitang bukan hanya pengusahanya saja yang diuntungkan. Baik pemerintah maupun masyarakat yang umumnya adalah petani yang berada di sekitar industri rumah tangga ikut terkena imbasnya, sehingga semua pihak merasa bertanggung jawab atas keberlangsungan produk Kacang Garing Sihobuk. Berdasarkan pemaparan di atas yaitu mengenai pembangunan pertanian dan nilai tambah, maka perlu diadakan analisis nilai tambah pada setiap industri rumah tangga Kacang Garing Sihobuk di desa Silangkitang untuk mengetahui berapa besar nilai tambahnya, agar pemerintah dapat mempertimbangkan cara mencapai keberhasilan pembangunan pertanian daerah sehingga produk Kacang Garing Sihobuk memang layak dijadikan produk khas daerah Tapanuli Utara. Pertimbangan lain adalah untuk memperkenalkan produk Kacang Garing Sihobuk agar lebih dikenal di Indonesia.
7 7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pengolahan Kacang Garing Sihobuk? 2. Berapa nilai tambah (added value) dan BEP (break even point) yang diperoleh dari pengolahan Kacang Garing Sihobuk untuk satu kali proses produksi? 3. Apa kendala yang dihadapi oleh pengusaha Kacang Garing Sihobuk dan apa solusinya? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Proses pengolahan Kacang Garing Sihobuk. 2. Nilai tambah (added value) dan BEP (break even point) yang diperoleh dari pengolahan Kacang Garing Sihobuk untuk satu kali proses produksi. 3. Kendala yang dihadapi oleh pengusaha Kacang Garing Sihobuk dan solusinya. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan dasar pengambilan kebijakan atau pengambilan keputusan oleh para pengusaha Kacang Garing Sihobuk dalam menjalankan usahanya. 2. Memberi pertimbangan kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara untuk segera memberi hak paten pada produk Kacang Garing Sihobuk.
8 8 3. Menambah khazanah ilmu pengetahuan mengenai analisis nilai tambah sebuah komoditi pertanian khususnya kacang tanah. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini terbatas untuk mengetahui proses pengolahan Kacang Garing Sihobuk, analisis nilai tambah dan kendala yang dihadapi serta solusi yang diberikan pada pengusaha industri rumah tangga Kacang Garing Sihobuk di Desa Silangkitang, Kabupaten Tapanuli Utara.
PENDAHULUAN. dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian harus dipandang dari dua pilar utama secara terintegrasi dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm agriculture/agribusiness)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting dari keseluruhan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting dari keseluruhan jenis perekonomian nasional. Hal ini terjadi karena Indonesia mempunyai stuktur sistem perekonomian
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)
No. 78/11/33, Th. IX, 2 NOVEMBER 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 diperkirakan sebesar
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 55/07/21/Th. X, 01 Juli PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP DAN ANGKA RAMALAN I ) A. PADI Produksi padi tahun (Angka Ramalan I) diperkirakan
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)
NO. 66/11/33 TH. VII, 1 NOVEMBER 2013 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, pada tahun 2013 produksi padi Provinsi Jawa Tengah diperkirakan sebesar
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 48/11/Th. XVII, 03 November 2014 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014) Sampai dengan Subround II (Januari-Agustus) tahun 2014, telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap tahun dengan laju kenaikan lebih dari 20% (Adisarwanto, 2000). Indonesia dengan luas areal bervariasi (Rukmana, 2012).
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, jagung merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu, jagung pun digunakan sebagai bahan makanan ternak (pakan)
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA 2014)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 25/03/21/Th.X, 2 Maret 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA ) A. PADI Produksi padi (Angka Sementara) sebanyak 1.403 ton gabah kering
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 046/11/12/Th.VI. 01 November 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2012) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2012,
Lebih terperinciLampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara ( )
Lampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara (1991-2005) Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) 1991 10454686 1992 10685200 1993 10813400 1994 10981100 1995 11145300 1996 11306300 1997 11463400 1998 11754100 1999
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan terpenting ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Kedelai juga merupakan tanaman sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian yang mempunyai peranan yang strategis dan penting adalah sektor tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan pokok
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2011,
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) No.03 /11/3321/Th.I,2 November 2015 Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Kabupaten Demak pada
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA RAMALAN II 2014)
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 62/11/73/Th. V, 3 November 2014 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA RAMALAN II 2014) 30/06/73/Th. V, 2 Juli 2014 A. PADI Angka Tetap
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 47/07/52/Th.IX, 1 Juli 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik secara langsung maupun
Lebih terperinciAnalisis Nilai Tambah dan BEP Kacang Garing Sihobuk di Desa Silangkitang Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara
Analisis Nilai Tambah dan BEP Kacang Garing Sihobuk di Desa Silangkitang Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara DIANA RUMONDANG SINAGA, MADE ANTARA, DAN I DEWA GEDE AGUNG Program Studi Agribisnis,
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 75/11/52/Th.IX, 2 November 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai bahan baku industri
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2015 DAN ANGKA RAMALAN I 2016)
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 55/07/21/Th. XI, 1 Juli PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP DAN ANGKA RAMALAN I ) A. PADI Produksi padi tahun sebanyak 959 ton gabah kering giling (GKG), turun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia, kebutuhan jagung di Indonesia mengalami peningkatan, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering
Lebih terperinciPRODUKSI PANGAN INDONESIA
65 PRODUKSI PANGAN INDONESIA Perkembangan Produksi Pangan Saat ini di dunia timbul kekawatiran mengenai keberlanjutan produksi pangan sejalan dengan semakin beralihnya lahan pertanian ke non pertanian
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014)
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 37/07/73/Th. V, 1 Juli 2014 14 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014) A. PADI Angka Tetap (ATAP) 2013,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 28/07/11/Th.V. 01 Juli 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2010 DAN RAMALAN II TAHUN 2011) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2010,
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN II 2014)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN II ) No. 77/11/21/Th. VIII, 3 November A. PADI Produksi padi tahun (Angka Ramalan II) sebanyak 1.422 ton
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)
PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No. 48/07/33/Th.IX, 1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi tahun 2014 di Jawa Tengah mencapai 9,65 juta ton Gabah Kering Giling (GKG)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015)
No. 64/11/72/Th.XVIII, 02 November 2015 PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) A. PADI Angka Ramalan II (ARAM II) produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2015 diperkirakan
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 31/07/12/Th.VI. 02 Juli 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2011 DAN RAMALAN I TAHUN 2012) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2011,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara dapat dicapai melalui suatu sistem yang bersinergi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gambar 1 Proyeksi kebutuhan jagung nasional (Sumber : Deptan 2009, diolah)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki peran penting yaitu sebagai makanan manusia dan ternak. Indonesia merupakan salah satu penghasil
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA TETAP TAHUN 2013)
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 45/07/12/Thn. XVII, 1 Juli PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA TETAP TAHUN ) ANGKA TETAP PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 3.727.249 TON GKG, NAIK SEBESAR 11.735
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No.02 /07/3321/Th.I,1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi Kabupaten Demak tahun 2014 mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap negara memiliki tujuan untuk memakmurkan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara memiliki tujuan untuk memakmurkan atau mensejahterakan seluruh rakyatnya, kesejahteraan rakyat sendiri adalah kondisi di mana terpenuhinya kebutuhan dasar
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN JAGUNG TAHUN 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 41/07/61/Th. XVIII, 1 Juli 2015 PRODUKSI PADI DAN JAGUNG TAHUN 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN 2015 A. PADI Produksi padi Kalimantan Barat berdasarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia karena pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dimana dalam pemenuhannya menjadi tanggung
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 17/03/12/Thn. XIX, 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN ) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 4.044.829 TON GKG, NAIK SEBESAR
Lebih terperinciANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA
No. 4/7/71/Th. VIII, 1 Juli 214 ANGKA TETAP TAHUN 213 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 214 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA A. PADI Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 213 diperhitungkan sebesar 638.373 ton
Lebih terperinciProduksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada
47 Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada Abstrak Berdasarkan data resmi BPS, produksi beras tahun 2005 sebesar 31.669.630 ton dan permintaan sebesar 31.653.336 ton, sehingga tahun 2005 terdapat
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN II 2015)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN II ) No. 89/11/21/Th.X, 2 November A. PADI Produksi padi tahun (Angka Ramalan II) diperkirakan sebanyak 1.214
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA Oleh : RIKA PURNAMASARI A14302053 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan sumber protein nabati utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki peranan yang besar
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN UBI KAYU
No.384 /03-19/Th.XII, 3 Maret 2014 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN UBI KAYU ( Angka Sementara Tahun 2013 dan Angka Prognosa Tahun 2014 ) A. ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013 Produksi padi Tahun 2013 (Angka Sementara)
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 42/07/73/Th. VIII, 1 Juli 201530 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) 1. A. PADI Angka Tetap (ATAP)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di beberapa tempat, jagung merupakan bahan pokok makanan utama pengganti beras atau sebagai
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 22/3/12/Thn. XVIII, 2 Maret 215 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN ) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 3.628.968 TON GKG, TURUN SEBESAR
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN JAGUNG TAHUN 2014 ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN 2014
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 38/07/61/Th.XVII, 1 Juli 2014 PRODUKSI PADI DAN JAGUNG TAHUN 2014 ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN 2014 A. PADI Produksi padi Kalimantan Barat berdasarkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Indonesia. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan
PENDAHULUAN Latar Belakang Kacang tanah adalah komoditas agrobisnis yang bernilai ekonomi cukup tinggi dan merupakan salah satu sumber protein dalam pola pangan penduduk Indonesia. Kebutuhan kacang tanah
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA SEMENTARA 2015)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 23/03/21/Th. XI, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA SEMENTARA ) A. PADI Produksi padi tahun (Angka Sementara)
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ketela pohon atau ubi kayu dengan nama latin Manihot utilissima merupakan salah satu komoditas pangan penting di Indonesia selain tanaman padi, jagung, kedelai, kacang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, sehingga sering disebut sebagai negara agraris yang memiliki potensi untuk mengembangkan
Lebih terperinci1. Angka. 2. Angka Kering. beras atau. meningkat. meningkat dari 1,4. diperkirakan akan. Produksi ubi kayu 2010.
. BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR T No.8/11/53/Th. XV, 1 November PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA NTT (ANGKA TETAP 211 & ANGKAA RAMALAN II ) 1. Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi NTT Tahun 211
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI GORONTALO (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO No. 40/07/75/Th.IX, 1 Juli 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI GORONTALO (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) A. PADI Angka Tetap (ATAP) produksi
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)
No. 47/07/33/Th.X, 1 Juli 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015) Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 sebesar 11,30 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Angka
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU
No. 55/11/14/Th. XVI, 2 November 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU (Angka Ramalan II Tahun 2015) A. PADI. Angka Ramalan (ARAM) II produksi padi tahun 2015 diperkirakan sebesar 410.268
Lebih terperinciPRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011)
No. 57/11/63/Th.XV, 1 November PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN ) Produksi padi tahun (ARAM III) diperkirakan sebesar 2.001.274 ton Gabah Kering Giling (GKG), naik sebesar 159.185 ton
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2014)
No. 62/11/72/Th.XVII, 3 November 2014 PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2014) A. PADI Angka Ramalan II (ARAM II) produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2014 diperkirakan sebesar
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM MENGAKSELERASI PROGRAM PANGAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
No. 20/03/33 Th.X, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 diperkirakan 11,30 juta ton Gabah Kering Giling
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Peranan sektor pertanian dalam perekonomian nasional dapat dilihat dari kontribusi sektor
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2009)
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/11/33/Th. III, 2 November 2009 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2009) A. PADI Angka Ramalan III (ARAM III) produksi padi Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 diperkirakan
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KACANG TANAH ( Angka Ramalan II Tahun 2015 )
No. 74/11/19/Th.XIII, 2 November 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KACANG TANAH ( Angka Ramalan II Tahun 2015 ) A. PADI Produksi padi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2015 (Angka Ramalan II) diperkirakan
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013)
PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013) No. 18/03/33 Th.VIII, 3 Maret 2014 Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 diperkirakan 10,34 juta ton gabah kering
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)
No. 22/03/33 Th.IX, 2 Maret 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 diperkirakan 9,65 juta ton Gabah Kering Giling
Lebih terperinciPENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan
PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki peranan strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan karena kedudukannya
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN JAGUNG ANGKA TETAP TAHUN 2009 DAN ANGKA RAMALAN II TAHUN 2010
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 33/7/61/Th. XIII, 1 Juli 21 PRODUKSI PADI DAN JAGUNG ANGKA TETAP TAHUN 29 DAN ANGKA RAMALAN II TAHUN 21 A. PADI Produksi padi Kalimantan Barat berdasarkan Angka Ramalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (pendapatan) yang tinggi. Petani perlu memperhitungkan dengan analisis
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tanaman karet merupakan salah satu komoditi yang menduduki posisi cukup penting sebagai devisa non-migas dan menunjang pembangunan ekonomi Indonesia, sehingga memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan sandang dan papan. Pangan sebagai kebutuhan pokok bagi kehidupan umat manusia merupakan penyedia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam beragam bentuk, maksud, dan tujuan. Mulai dari keluarga, komunitas,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan hal yang penting bagi siapapun manusia dan dimanapun ia berada. Kebutuhan manusia akan pangan harus dapat terpenuhi agar keberlansungan hidup manusia
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) No.01 /03/3321/Th.I,2 Maret 2015 Angka Sementara (ASEM) produksi padi Kabupaten Demak Tahun 2014 diperkirakan
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU
No. 35/07/14/Th. XVI, 1 Juli 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU (Angka Tetap 2014 dan Angka Ramalan I Tahun 2015) A. PADI. Angka Tetap produksi padi tahun 2014 adalah sebesar 385.475
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2010 DAN ANGKA RAMALAN II 2011)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 43/07/21/Th.VI, 01 Juli 2011 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2010 DAN ANGKA RAMALAN II 2011) A. PADI Produksi padi tahun 2010 (Angka Tetap)
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KACANG TANAH
No. 46/07/19/TH.XIV, 1 Juli 2016 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KACANG TANAH A. PADI Produksi padi tahun 2015 sebesar 27.068 ton Gabah Kering Giling (GKG), atau mengalami kenaikan sebesar 3.587 ton (15,28
Lebih terperinciTabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian digambarkan dalam kontribusi sektor pertanian dalam
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN JAGUNG ANGKA TETAP TAHUN 2010 DAN ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 57/11/61/Th. XIV, 1 November 2011 PRODUKSI PADI DAN JAGUNG ANGKA TETAP TAHUN 2010 DAN ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011 A. PADI Produksi padi Kalimantan Barat berdasarkan Angka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang besar dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang besar dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan penyerapan tenaga
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KACANG TANAH
No. 47/07/19/Th.XIII, 1 Juli 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KACANG TANAH ( Angka Tetap 2014 dan Angka Ramalan I Tahun 2015 ) A. ANGKA TETAP TAHUN 2014 Produksi padi (padi sawah dan padi ladang) tahun 2014
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan sumber devisa negara, pendorong pengembangan wilayah dan sekaligus
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peran yang strategis dalam pembangunan perekonomian nasional diantaranya sebagai penyedia bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi,
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 40/11/34/Th. X, 03 November 2008 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008) Berdasarkan ATAP 2007 dan Angka Ramalan III (ARAM
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KACANG TANAH (ANGKA TETAP 2008 DAN ANGKA RAMALAN I 2010)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 165/03/21/Th. V, 1 Maret 2010 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KACANG TANAH (ANGKA TETAP 2008 DAN ANGKA RAMALAN I 2010) A. PADI Produksi padi tahun 2009 (Angka
Lebih terperinciPRODUKSI PADI TAHUN 2013 (ANGKA TETAP) MENGALAMI KENAIKAN 20,84 PERSEN DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN 2014 DIPERKIRAKAN NAIK PERSEN.
No. 04/11/81/Th. XII, 01 Juli PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN ) PRODUKSI PADI TAHUN 2013 (ANGKA TETAP) MENGALAMI KENAIKAN 20,84 PERSEN DAN ANGKA RAMALAN
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP TAHUN 2014 dan ANGKA RAMALAN I 2015)
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 40/07/32/Th. XVII, 1 Juli PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP TAHUN 2014 dan ANGKA RAMALAN I ) PRODUKSI PADI TAHUN 2014 (ANGKA TETAP) TURUN 3,63 PERSEN, SEDANGKAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia semakin meningkat dari tahun ketahun. Jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar saat ini, akan melonjak menjadi sembilan miliar pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh negara kita karena sektor pertanian mampu memberikan pemulihan dalam mengatasi krisis
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU
No. 15/03/14/Th. XVII, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU (Angka Sementara 2015) A. PADI. Angka Sementara (ASEM) produksi padi tahun 2015 adalah sebesar 393.917 ton padi Gabah
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KACANG TANAH
No. 15/03/19/Th.IX, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KACANG TANAH ( Angka Sementara Tahun 2015) ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015 Produksi padi Tahun 2015 (Angka Sementara) sebesar 27.068 ton Gabah Kering
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN ANGKA RAMALAN II 2015
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 66/11/73/Th.VI, 2 November 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN ANGKA RAMALAN II 2015 A. PADI Angka Tetap (ATAP) 2014, produksi Padi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu tanaman palawija penting di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai merupakan salah satu tanaman palawija penting di Indonesia. Berdasarkan luas panen di Indonesia kedelai menempati urutan ketiga sebagai tanaman palawija setelah
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pertanian organik menjadi suatu bisnis terbaru dalam dunia pertanian Indonesia. Selama ini produk pertanian mengandung bahan-bahan kimia yang berdampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2015)
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 41/07/76/Th. X, 01 Juli 2016 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2015) A. PADI (Padi Sawah + Padi Ladang) Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi Sulawesi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Kedelai merupakan komoditas strategis yang unik tapi kontradiktif dalam sistem usahatani di Indonesia. Luas pertanaman kedelai kurang dari lima persen dari
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2010 DAN ANGKA RAMALAN II 2011)
PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2010 DAN ANGKA RAMALAN II 2011) NO. 36/07/33/TH. V, 1 JULI 2011 Berdasarkan Angka Tetap (ATAP) 2010, produksi padi Jawa Tengah mencapai 10,11 juta ton mengalami
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KACANG TANAH
No. 18/03/19/Th.VIII, 2 Maret 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KACANG TANAH ( Angka Sementara Tahun 2014 dan Angka Prognosa Tahun 2015 ) A. ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014 Produksi padi Tahun 2014 (Angka Sementara)
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 16/03/Th.VIII. 02 Maret 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2014 SEESAR 1.820.112 TON
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang sangat strategis terutama dalam penyediaan pangan, penyediaan bahan baku industri, peningkatan ekspor dan devisa negara,
Lebih terperinciPRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 48/07/21/Th.VIII, 01 Juli PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I ) A. PADI Produksi padi tahun 2013 (Angka Tetap) sebanyak
Lebih terperinci